Laporan Uji Bahan Dan Heatreatment
Laporan Uji Bahan Dan Heatreatment
Oleh :
BANDUNG
2017
LANDASAN TEORI
A. Uji Tarik
Keuletan = elongation(ef)
Kekakuan = stiffness, `
(E)elastic modulus = σ/e = tan α
Dalam hal Perencanaan toughness dipakai untuk menentukan seberapa besar suatu
material menyerap energi sampai dia patah. Dalam aplikasinya toughness dipakai
untuk merusak material agar bias mengetahui energi maksimal sampai patah.
Grafik yang dihasilkan dari mesin uji tarik adalah grafik antara gaya atau beban
tarik terhadap perpanjangan yang terjadi. Grafik tersebut harus dikonversikan
menjadi grafik tegangan teknis terhadap regangan teknis, tujuannya untu
meminimalisasi pengaruh faktor geometris. Tegangan dan regangan teknis
dirumuskan sebagai berikut :
B. Uji Penetrant
Metode pengujian dengan penetran merupakan salah satu metode uji tidak
merusak (Non Destructive Test) pada suatu material dimana permukaanya tidak
berpori. Pengujian penetran ini dapat digunakan untuk mendeteksi kerusakan atau
diskontinuitas yang terbuka pada permukaan. Penggunaan uji penetran sangat
luas, selain untuk memeriksa sambungan las dan surface pada benda kerja,
metode uji penetrant ini juga bisa untuk mendeteksi kerusakan retakan yang
terjadi pada komponen mesin seperti crank shaft, roda gigi, dll.
Permukaan uji dibersihkan terlebih dahulu agar kotoran, cat, minyak, atau
gemuk tidak menimbulkan indikasi yang tidak relevan atau palsu. Metode
pembersihan dapat menggunakan cairan pembersihnya (Cleaner/Remover), untuk
pembersihan redusi alkali, atau uap degreasing. Tujuan akhir dari langkah ini
adalah permukaan yang bersih di mana setiap cacat terlihat dan terbentuk ke
permukaan, kering, dan bebas dari kontaminasi.
4. Penerapan Pengembang:
1. UJI TARIK
Uji tarik ini menggunakn 2 jenis material yang berbeda. Jenis material
tersebut adalah Alumunium (Al), Baja St37
Dalam pengujian penetrant kali ini akan dipakai dua specimen dari
pengelasan lanjut, yaitu pengelasan GTAW dan GMAW. Pengujian akan
dilakukan pada pengelasan sambungan.
A. Pengelasan GTAW
Pada jenis pengelasan ini penulis memilih sambungan T atau pengelasan 1F untuk
di uji penetrant.
Analisis:
- Terdapat ada seperti warna putih pada pengelasan, berarti pengelasan
tersebut terjadi cacat undercut atau keretakan permukaan (surface
cracks)
- Pengelasan terdapat bolong atau porosity, diskontinyuitas yang ditandai
dengan keluarnya bercak-bercak berwarna merah, dikarenakan benda kerja
yang sudah bengkok kebawah atau distorsi menyulitkan untuk melakukan
pengelasan, selain itu heat input pun terlalu besar
Solusinya percepat kecepatan pada pengelasan dan kecilkan arus listrik
- Manik-manik las kurang rapih dikarenakan tangan welder kurang stabil
B. Pengelasan GMAW
Untuk pegelasan GMAW penulis memilh sambungan I atau posisi 1G untuk diuji
penentrant.
Ket: foto diambil setelah dibersihkan
Analisis:
- Terdapat ada seperti warna putih pada pengelasan, berarti pengelasan
tersebut terjadi cacat undercut dan keretakan permukaan (surface cracks)
- Pengelasan terdapat bolong atau porosity, diskontinyuitas yang ditandai
dengan keluarnya bercak-bercak berwarna merah
DAFTAR PUSTAKA
http://nondestes.blogspot.co.id/2013/08/liquid-penetrant-langkah-langkah.html
https://www.researchgate.net/.../307789782_ANALISA_KEKUATAN_TARIK_P
ENY..
jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php/Mekanikal/article/download/5259/4013
staff.uny.ac.id/sites/default/files/PENGUJIAN%20LAS%20MATERI%20II.pdf
http://widimaterial.blogspot.co.id/2015/03/laporan-praktikum-pengujian-
mekanik_32.html