Anda di halaman 1dari 23

KOPLING

KOMPETENSI KEAHLIAN : TEKNIK KENDARAAN RINGAN

OLEH :

NAMA : I PUTU ADIPRANANTHA


NIS : 24756
KELAS : XII TKR 2

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) NEGERI 1


DENPASAR
2017-2018
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN
PRAKTEK KERJA LAPANGAN

Hari : Rabu
Tanggal : 8 November 2017

PEMBIMBING

Sekolah Industri

I Wayan Arya Darma, ST Samsul Arifin

NIP.NIP.

Koordinator Praktik Kerja Industri Ketua kompetensi Keahlian

Drs.I Wayan Candra, M.pd I Ketut Sudarsana,S.pd

NIP.19630827198803 1 015 NIP.19661231199003 1 006


DAFTAR ISI

JUDUL .................................................................................................................
PENGESAHAN PEMBIMBING........................................................................
KATA PENGANTAR..........................................................................................

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................
1.1.Latar Belakang.................................................................................
1.2. Tujuan Pembuatan Laporan.............................................................
1.3. Pembatasan Ruang Lingkup............................................................

BAB II KAJIAN TEORITIS............................................................................


2.1. Tinjauan Umum.............................................................................
2.2. Kontruksi/ Model...........................................................................
2.3. Nama Bagian dan Fungsi...............................................................
2.4. Cara Kerja......................................................................................
2.5. Gangguan Gangguan.....................................................................
2.6. Keselamatan Kerja.........................................................................

BAB III PELAPORAN......................................................................................


3.1. Pemeriksaan...................................................................................
3.2. Pengukuran....................................................................................
3.3. Kesimpulan Gangguan..................................................................
3.4. Memasang dan Menyetel..............................................................

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN.........................................................


4.1. Kesimpulan.................................................................................
4.2. Saran............................................................................................
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Ida Sang Hyang Widhi Wasa yang
telah memberikan rahmat dan karunianya sehingga kami dapat menyelesaikan
Praktek Kerja Lapangan dan dapat menyusun laporan ini dengan baik guna
memenuhi kelengkapan bukti belajar.
Laporan Praktek Kerja Lapangan ini dapat disusun dengan baik berkat
bantuan dari pihak-pihak yang telah memberikan bimbingan dan dukungan sebagai
bahan masukan untuk kami.
Kami ucapkan banyak terimakasih kepada :
1. Bapak I Ketut Suparsa, ST.,MT. Sebagai kepala SMKN 1 Denpasar.
2. Bapak Drs. I Wayan Candra, M.pd sebagai Koordinator Praktik Kerja
Lapangan.
3. Bapak I Ketut Sudarsana, S.pd selaku Ketua Kompetensi Keahlian.
4. Bapak Sapta Adi Nugraha selaku Kepala Bengkel Auto 2000 Denpasar
5. Bapak I Komang Kertiyasa,SE selaku pembimbing di Industri.
6. Bapak I Gede Teges, Spd selaku pembimbing di sekolah.
7. Semua pihak yang membantu dalam pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan.

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan kekeliruan dalam


penulisan laporan ini. Untuk itu saya mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun dari pembaca. Akhirnya penulis mengucapkan
terimakasih atas segala dukungan dan bantuan sehingga laporan ini dapat
tersusun dengan baik.

Denpasar, 15 Januari 2017

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kopling/Clutchadalah merupakan peralatan transmisi yang
menghubungkan poros engkol dengna poros roda gigi transmisi. Manfaat
kopling yaitu untuk memindahkan tenaga mesin ke transmisi, lalu transmisi
merubah tingkat kecepatan sesuai sama dengan yang di idamkan.
Ada beberapa tipe kopling dan ada beberapa komponen-komponen
Kopling dan beberapa keluhan yang sering terjadi pada sistem pada kopling.
Untuk mengetahui keluhan setiap komponen kopling, hendaknya
kita harus membuka komponen, lalu lakukan pengecekan dan pengukuran
pada setiap komponen lalu memmasang kembali komponen.
1.2 Tujuan Pembuatan Laporan :
1. Meningkatkan Kompetensi Siswa dalam pembuatan laporan.
2. Menuangkan keterampilan dan pengalaman ke dalam pengetahuan.
3. Memperoleh pengalaman belajar dalam karya tulis.
4. Memperoleh pengalaman kerja sesuai standar industri.
5. Meningkatkan etos kerja.
6. Menumbuhkan dan melath dalam karya menulis.
7. Menyiapkan diri menjadi manusia produktif.
8. Bukti secara tertulis telah melaksanakan praktik di industri.
9. Untuk mendapan nilai Praktik Kerja Lapangan.

1.3 Pembahasan Ruang Lingkup

1. Pengertian sistem Kopling.


2. Kontruksi/Model sistem Kopling
3. Nama Bagian dan Fungsi sistem Kopling
4. Cara kerja sistem Kopling saat dilepas dan saat ditekan
5. Gangguang-gangguan pada sistem Kopling
6. Keselamatan kerja
7. Pemeriksaan komponen-komponen sistem Kopling
8. Pengukuran setiap komponen Kopling
9. Kesimpulan gangguan sistem Kopling
10. Cara pemasangan setiap komponen sistem Kopling sesuai dengan SOP
11. Kesimpulan dan Saran Laporan
BAB II
KAJIAN TEORITIS

2.1 Tinjauan Umum


Kopling/Clutchadalah merupakan peralatan transmisi yang
menghubungkan poros engkol dengna poros roda gigi transmisi. Manfaat kopling
yaitu untuk memindahkan tenaga mesin ke transmisi, lalu transmisi merubah
tingkat kecepatan sesuai sama dengan yang di idamkan.

Dalam situasi normal, di mana manfaat kopling bekerja dengan terbaik,


demikian pengemudi menghimpit pedal kopling, tenaga mesin bakal di putuskan,
lantaran waktu pedal ditekan maka style tekan itu bakal mendorong release fork
serta release fork bakal mendorong release bearing. Hingga release bearing bakal
mengangkat mendorong pegas diaprahgma serta preaseure palte, clutch disc bakal
lepas dengan flywheel. Serentak roda gigi bakal lepas dari dampak putaran mesin.
Keadaan inilah yang sangat mungkin terjadinya perpindahan roda gigi pada
transmisi. Saat ini ada beragam type kopling salah satunya kopling gesek, kopling
fluida, koping sentrifugal, serta kopling magnet. Kopling plat basah yaitu kopling
yang plat-platnya di rendam dengan minyak pelumas. Umumnya kopling type ini
dipakai oleh sepeda motor. Sedang type kopling plat kering yaitu type kopling yang
plat-platnya tak di rendam oleh minyak pelumas.

Pada umunya, sisi utama kopling terdiri atas 3 jenis, yakni unit kopling,
tutup kopling, serta unit pembebas. Unit kopling terdiri atas plat kopling, plat tekan,
serta pegas kopling. Tutup kopling diikat oleh roda hilang ingatan, sedang
didalamnya dipasangkan pada roda poros persneling serta diletakkan di antara roda
hilang ingatan serta plat tekan. Plat tekan bakal menghimpit plat kopling pada roga
hilang ingatan karenanya ada desakan dari pegas-pegas koping. Peranti ini di buat
berbahan besi tuangkan di mana sisi permukaannya di buat halus serta rata. Sedang
plat kopling di untuk buat berikan gesekan yang besar pada roda hilang ingatan
serta plat tekan dan diletakkan di antara keduanya. Pada ke-2 permukaan plat
kopling ini dipasangkan kampas serta dikeling dengna paku keling, serta umumnya
pada permukaan platnya diberi kepingan logam. Fungsinya yaitu untuk
memperkuat serta juga untuk menyalurkan panas. Diluar itu, di bagian tengah plat
kopling ada pegas torsi. Pegas torsi berperan untuk kurangi kejutan-kejutan yang
berlangsung pada saat kopling bekerja serta untuk menghindar kemungkinan
pecahnya plat kopling atau rusaknya yang lain seperti bengkoknya plat kopling.
2.2 Kontruksi/ Model

1.1 Model Kopling menggunakan Seling/Cable

1.2 Model Kopling menggunakan minyak hidrolik

Kontruksi kopling no 1.1 biasanya digunakan oleh mobil konvensional


atau mobil sehari-hari sedangkan kontruksi kopling no 1.2 biasanya
digunakan kendaaran besar seperti truk,bis dll, walaupun kontruksinya
berbeda namun cara kerja yang sama untuk memutus dan menghubungkan
putaran Flywheel ke input transmisi.

2.3 Nama Bagian dan Fungsi


Nama Bagian-Bagian kopling dan fungsinya:

1. Flywheel (Roda Gila)

Sebagai tempat untuk menaruh clutch cover dan atau pegas


matahari diantara Clutch Cover dan Flywheel terdapat Disc clutch atau
kampas kopling.

2. Clutch Cover (Rumah Kopling)

Atau dikenal juga dengan istilah rumah kopling. Rumah


kopling adalah bagian kopling yang dipasangkan ke flywheel ( roda
gila ) dengan cara dibaut. Didalam rumah kopling terdapat bagian
lainnya yaitu pelat tekan dan pegas kopling. Pegas kopling inilah
yang pernah saya jelaskan dalam macam – macam kopling mobil.
Pelat tekan adalah komponen yang menekan kampas kopling , agar
menempel ke flywheel. Jadi pelat tekan bersama – sama flywheel
menjepit kampas kopling. Sedangkan untuk gaya penekanan ini
didapat dari tenaga pegas kopling .

3. Disc Clucth (Kampas Kopling)


Disc Clucth (Kampas kopling) adalah komponen yang
menerima putaran dari flywheel, untuk diteruskan ke input shaft dari
transmisi. Kampas kopling dibuat dari bahan khusus agar tahan
terhadap kejutan atau gesekan.

4.Release fork

Nama lainnya adalah garpu pembebas. Komponen ini


terpasang pada rumah dari transmisi. Ia bekerja berdasarkan tarikan
dari kabel kopling. Jadi ketika kabel kopling tertarik, maka release
fork akan mendorong release bearing untuk melakukan pemutusan
putaran dari mesin.

5. Realese bearing
Seperti telah dijelaskan di atas, maka release bearing
menerima tekanan dari release fork untuk melakukan pemutusan
putaran dari mesin. Letak dari release bearing berada di antara pegas
kopling dan release fork. Release bearing adalah klaher atau bearing
yang akan ditekan saat bekerja. Maka itu jenis klaher dari release
bearing harus tahan terhadap tekanan. Selain tahan terhadap
tekanan, klaher ini harus mampu tetap berputar dengan lembut saat
ditekan.
6. Kabel/ Seling Kopling

Seperti telah dijelaskan di atas, maka release bearing


menerima tekanan dari release fork untuk melakukan pemutusan
putaran dari mesin. Letak dari release bearing berada di antara pegas
kopling dan release fork. Release bearing adalah klaher atau bearing
yang akan ditekan saat bekerja. Maka itu jenis klaher dari release
bearing harus tahan terhadap tekanan. Selain tahan terhadaptekanan,
klaher ini harus mampu tetap berputar dengan lembut saat ditekan.
7.Pedal kopling

Pedal kopling yang dioperasikan oleh kaki pengemudi. Pedal


kopling ini berada di dalam kabin, yaitu di dekat setir mobil. Pedal
kopling inilah yang menerima penekanan langsung dari kaki
pengemudi, bila ia melakukan perpindahan gigi atau melakukan
pengereman. Letaknya berada di bagian paling kiri , dari antara 3
pedal yang ada di dekat kursi pengemudi ( di bawah setir ).

Adapun Kopling yang menggunakan minyak hidrolik dengan komponen yang


sama dengan menggunakan cable/seling namun ada komponen yang berbeda
sedikit di kopling penggerak hidrolik yaitu:

1. Master Cylinder kopling


Master Cylinder berfungsi mengubah gaya tekan mekanik
menjadi gaya tekan hidrolik dan meneruskan gaya dari pedal kopling
ke release cylinder.
2. Flexible Hose

Flexible hose berfungsi untukmeneruskan/sebagai jalan


cairan fluida dari master cylinder menuju release cylinder.
3. Release cylinder

Release cylinder berfungsi untuk mengubah gaya tekan


hidrolik menjadi gaya tekan mekanik untuk mendorong release fork.

2.4 Cara Kerja


1. Saat Pedal Kopling diinjak/ ditekan
Pada saat pedal kopling diinjak maka kabel/ seling kopling menarik
release fork (tuas pembebeas) akan menekan release beraring (bantalan
pembebas) ke depan sekaligus menekan diafragma spring (pegas diafragma)
sehingga pegas diafragma akan mengungkit pressure plate. Dengan
demikian plat kopling akan terbebas dan putaran mesin tidak diteruskan ke
transmisi.

2. Saat Pedal Kopling tidak diinjak/ dilepas

Pada saat pedal kopling dilepaskan, maka release fork akan


kembali ke posisi semula, dan bantalan pembebas (release bearing) tidak
menekan diafragma spring seperti pada saat kopling diinjak. Hal ini
mengakibatkan pressure plate kembali menekan plat kopling (clutch disc)
dengan fly wheel. Sehingga putaran dari mesin akan diteruskan menuju
transmisi. .

2.5 Gangguan-gangguan
1. Susah masuk gigi :

Hal ini mungkin dapat disebabkan oleh beberapa hal, sebelum dapat
mengetahui sumber kerusakan kita harus dapat mengetahui ciri-ciri atau
gejala-gejala yang terjadi. Gejala-gejala yang mungkin terjadi antara lain
adalah :

2. Susah masuk gigi Persneling baik saat mesin dimatikan maupun


dihidupkan :

Hal ini berarti terdapat kesalahan pada sistem mekanik pengoper


gigi hal ini dapat berupa tongkat yang sudah oblak, shift cable atau kabel
gigi yang sudah rusak atau putus atau mekanisme pengoper gigi di dalam
gearbox.

3. Kopling susah masuk gigi hanya pada saat mesin dihidupkan atau
dinyalakan, namun mudah jika mesin dimatikan :

Dalam hal ini ada 2 kemungkinan kerusakan yang pertama adalah


kerusakan terjadi pada mekanisme pendorong clutch release bearing yaitu :
 Master kopling atas bawah, atau kabel kopling yang masih
menggunakan kabel, Fork atau garpu kopling retak, bushing fork
dan atau clutch release bearing atau drek lahar itu sendiri.
 Kemungkinan yang kedua adalah kerusakan terjadi pada Clutch
cover atau dekrup, biasanya ada ciri-ciri tambahan jika kerusakan
terjadi pada dekrup anda yaitu biasanya akan lebih susah masuk gigi
lagi setelah melakukan perjalanan yang cukup jauh atau kondisi
dekrup sudah panas, gigi akan semakin susah di pindahkan.

4. Kopling bergetar saat pertama mau jalan :

90% hal ini terjadi karena penggunaan Clutch disc atau plat kopling
yang kurang bagus (pantekan atau imitasi murahan), 10% fly wheel
bergelombang.

5. Suara mesin besar (rpm tinggi) tapi mobil ga mau lari (acceleration
kurang) :

80% hal ini terjadi karena plat kopling anda sudah tipis, dan lebih parah
lagi akan timbul bau "sangit" ketika kita memaksa untuk accelerasi. 20%
Fly wheel aus atau "legok" hal ini biasanya terjadi karena penggunaan plat
kopling yang kurang bagus bahanya (imitasi).

6. Terdengar suara2 dari transmisi :

Ada beberapa jenis suara yang mungkin timbul dalam transmisi antara
lain:

1. Bunyi Clutch release Bearing = bunyi dari drek lahar ini akan
terdengar ketika kita menginjak kopling saat mesin hidup, dan akan hilang
suaranya ketika kita melepas kopling.

2. Bunyi Pilot bearing = Akan terdengar saat mesin dihidupkan


meskipun kita menginjak kopling atau tidak.
3. Bunyi pada saat jalan = jika kedua bunyi di atas dapat di dengar tanpa
pergerakan kendaraan, jenis bunyi yang ketiga ini hanya dapat didengar
pada saat kendaraan melakukan pergerakan. Bunyi ini berasal dari bearing
di dalam gearbox anda.

4. Bunyi mendesing pada gigi tertentu = hal ini terjadi karena terdapat
kerusakan pada pasangan gigi yang bunyi tersebut kemungkinan gigi
sudah aus atau rompal sehingga memberikan rongga udara yang dapat
menimbulkan bunyi mendesing.

2.5 Keselamatan Kerja

1. Ware Pack

Wear pack berfungsi untuk melindungi kulit dari benda kasar dan
tajam serta melindungi dari tempat/lingkungan yang kotor.

2. Helm
Helm berfungsi melindungi kepala dari cidera akibat benda-benda
yang jatuh dan melindungi kepala dari benturan pada benda
keras/tajam.

3. Masker

Masker berfungsi untuk mulut dan hidung dari partikel-


partikel/debu/asap yang cukup berbahaya bagi organ tubuh.

4. Sarung Tangan

Sarung tangan berfungsi untuk melindungi tangan dari luka tersayat atau
tertusuk oleh tepi-tepi/ujung-ujung runcing pada benda keras.

5. Sepatu safety ( Safety shoes)


Sepatu safety berfungsi untuk melindungi bagian kaki (ujung jari-jari
kaki) dari cidera akibat tertimpa benda-benda berat dan menjaga pemakai
agar tidak mudah terpelest pada tempat-tempat yang licin.
BAB III

PELAPORAN

3.1 Pemeriksaan

1. Pemeriksaankeausan dan keolengan Disc clutch (kampas kopling)

Alat yang digunakan adalah jangka sorong atau vernier


kaliper. Jika ketebalan kampas sudah melewati batas servis, maka
gantilah kampas kopling. Kampas kopling yang sudah aus dapat
mengakibatkan kopling selip.

Dan pemeriksaan keolengan kampas kopling Alat yang


digunakan dial indicator, dan mesin bubut sebagai dudukan untuk
memutar kampas. Kampas yang melengkung, membuat kampas
menjadi oleng saat berputar, untuk itu diperlukan pemeriksaan
keolengan kampas kopling. Kampas kopling yang sudah oleng
membuat kampas koplign tetap berputar, saat pedal kopling diinjak.
Dengan kata lain kopling tidak benar – benar netral saat pedal
kopling diinjak. Akibatnya proses perpindahan gigi perseneling
menjadi susah.

2. Pemeriksaan keolengan Flywheel


Alat yang digunakan dial indicator saja. Pemeriksaan ini
ditujukan sama seperti pemeriksaan keolengan kampas. Flywheel
yang oleng membuat proses pemutusan kopling menjadi tidak
sempurna, yang berakibat proses perpindahan gigin perseneling pun
terganggu.

3. Pemeriksaan Pilot bearing

Pilot bearing adalah bearing yang terletak di lubang tengah


flywheel. Pilot bearing ini sebagai tumpuan dari ujung input as
transmisi. Pilot bearing yang rusak, membuat putaran poros input
transmisi tersendat. Dan akibatnya kampas kopling pun tersendat
atau tertahan. Yang dirasakan oleh pengemudi adalah kopling selip.
Padahal selipnya ini bukan karena kampas tipis, melainkan karena
poros input yang tersendat putarannya. Akibat lainnya adalah
kampas menjadi cepat habis. Jadi bila anda ganti kampas kopling,
tapi kopling masih selip. Maka masalahnya ada pada pilot bearing.

4. Pemeriksaan keausan Diafragma

Pada ujung pegas diafragma terjadi gesekan antara pegas


diafragma dan release bearing. Dan keausan yang terjadi harus
diperiksa, guna memantau apakah release bearing masih berfungsi
dengan baik. Jika hal ini dibiarkan maka masalah yang timbul adalah
timbul suara berisik pada saat pedal kopling diinjak. Selain itu sirip
dari pegas diafragma bisa patah kalau dibiarkan terus menerus.

5. Pemeriksan Release bearing

Pemeriksaan ini dilakukan secara manual dengan cara


menekan release bearing dan memutarnya. Dalam kondisi ditekan
release bearing harus dapat berputar dengan halus, bila tidak maka
harus diganti. Kerusakan release bearing dapat membuat bunyi
berisik saat pedal kopling diinjak dan keausan pada ujung pegas
diafragma. Selain itu juga dapat mematahkan sirip dari pegas
diafragma.

3.2 Pengukuran

Pengukuran komponen sistem kopling yaitu:

1. Plat kopling (Disc clutch)


 Kondisi kanvas ( jika terbakar atau kotor oli ganti )
 Tebal kanvas dengan paku keling, minimal 0,3 mm
 Kondisi naf terhadap kelonggaran
 Kondisi karet / pegas ( pecah atau longgar, ganti )

2. Flywheel

Momen pada Flywheel yaitu 800N/m

3.5 Setelahsayamelakukanpemeriksaanpada kelima komponen tersebut saya dapat


menyimpulkan :

1. Yang menyebabkan kopling bersuara ketika diinjak adalah release bearing


dan juga pilot bearing yang sudah rusak, sehingga release dan pilot bearing
harus diganti.
2. Yang menyebabkan kopling slip adalah kebocoran seal transmisi sehingga
oli mengenai permukaan kampas kopling, sehingga seal harus diganti.
3. Yang menyebabkan kendaraan terasa kurang tarikan adlah kampas kopling
yang sudah tipis/aus sehingga kampas kopling harus diganti
4. Yang menyebabkan cepatnya kampas kopling yang haus adalah free play
yang kurang di stel.

3.6 Memasangdan menyetel

1. Gunakansenterclutch(Clutch center) untukmeluruskanlubangpada


disc clutchdanclutch cover dengan flywheel.
2. TempelkanrangkaianClutch disc dan fly wheel padatransmisi.
3. Pasangsemuabautpengikatclutch cover
danpastikankekekncanganya 3 kgf-m.
4. Pasangkembalitransmisi.
5. Pasangbauttransmisidanpastikansemuanyasudahkencang.
6. Pasangkembali propeller shaft.
7. Pasangsemuabautdanpastikansemuanyakencang.
8. Pasangkembali negative baterai.
9. Jikasemuasudahterpasanguntukmengetahuihasilpekerjaankita di
lakukanpengetesan.

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN


1.1.Kesimpulan.

Darilaporandi atas kami dapat simpulkan bahwa kopling sangat


berperan penting dalam proses pemutusan dan penyambungan tenaga
mesin ke transmisi, jika sistem kopling bermesalah, akan
menyebabkan kelemahan kinerja transmisi, sehingga kopling harus
bisa dirawat dan diperbaiki dengan baik, terutama ketika terjadi
masalah sedikit langsung diservice.

1.2.Saran.

Disarankan
bagipengendarauntukrutinmelakukanperawatanberkala di bengkel agar
pemilik tau pastikeadaankomponen-
komponenpadakendaraan,selainmelakukanpengecekansecaraberkala di
bengkeldapatjugadilakukanpengecekanringansecararutin.

Anda mungkin juga menyukai