Anda di halaman 1dari 44

LAPORAN PEKERJAAN PROYEK KONSTRUKSI HOTEL PALU

JL. CIKDITIRO, PALU – SULAWESI TENGAH

MAHASISWA :

Suaib B. Satangke
F 221 15 004

UNIVERSITAS TADULAKO
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR
PROGRAM STUDI S1 ARSITEKTUR

Laporan Akhir Praktek Profesi | 1


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Arsitektur adalah seni dimana penerapan teknologi saling bergandengan.
Bagaimana teknologi menyempurnakan keindahan seni. Pengetahuan yang luas
mengenai teknologi membuat kelebihan tersendiri bagi penggunanya.
Perkembangan teknologi juga sangat berpengaruh terhadap perkembangan
arsitektur karena dengan adanya teknologi akan mempermudah pembuatan atau
perancangan gambar yang dahulunya dengan menggambar secara manual dengan
media kertas gambar, kalau sekarang dengan berkembangnya teknologi kita dapat
membuat atau merancang sebuah design melaui media elektronik (komputer),
disamping hasil pembuatannya yang lebih rapi, juga dalam mempersentasikan
design kita dengan menggunakan teknologi modern seperti proyektor
mempermudah kita menyampaikan rancangan design kita kepada klien. Dalam
pembuatan bangunan pun dengan adanya baru terhadap peralatan bangunan juga
mempermudah pengerjaan dan mempersingkat waktu pembangunan.
Tiap orang dan masyarakat yang membangun akan bertanggung jawab atas
mutu arsitektur bangunan yang didirikan. Namun, mutu arsitektur (estetika, fungsi,
dsb) tidak dapat diatur secara keseluruhan tetap tergantung pada keinginan si
pembangun dan kemampuan arsitek. Sehingga dalam mewujudkan suatu ide ke
dalam rencana sampai selesai pengerjaan, seorang arsitek memerlukan kerjasama
dengan berbagai disiplin ilmu. Untuk itu seorang arsitek mempunyai ahli-ahli yang
berasal dari berbagai disiplin ilmu dalam menangani sebuah proyek. Untuk
menghadapi sebuah pekerjaan proyek seorang arsitek tidak hanya mengandalkan
ilmu pengetahuan yang diperolehnya selama pendidikan, tetapi juga harus mampu
bekerja sama dengan orang lain yang berasal dari berbagai disiplin ilmu yang
berbeda dalam sebuah tim kerja (team work). Oleh karena itu, pengalaman dan
kemampuan kerja sama dalam sebuah kelompok merupakan hal penting yang harus
dimiliki oleh seorang calon arsitek. Menyadari hal tersebut di atas, maka mahasiswa

Laporan Akhir Praktek Profesi | 2


jurusan Teknik Arsitektur yang kelak akan menjadi seorang yang disiplin, sehingga
tidak merasa canggung dan kaku jika terlibat dalam pekerjaan dalam sebuah
kelompok pengawasan, perencanaan, dan pelaksanaan. Dan perlu untuk diketahui
bahwa apa yang ada dibangku kuliah tidak selamanya ada dilapangan dan
sebaliknya apa yang ada dilapangan belum tentu diajarkan di bangku kuliah. Dengan
memadukan keduanya, mahasiswa jurusan teknik arsitektur akan lebih handal dan
mahir dalam bidangnya.
1.2 Maksud, Tujuan dan Manfaat Praktek Profesi
1.2.1 Maksud
Maksud dari pelaksanaan kerja praktik profesi adalah :
1. Mengetahui proses kerja atau kegiatan suatu biro pelaksanaan,
pengawasan dan perencanaan dalam mengelola suatu pekerjaan.
2. Mengetahui tahapan-tahapan pelaksanaan suatu pekerjaan.
3. Para mahasiswa praktik dapat mengetahui manajemen suatu
perusahaan baik biro konsultan maupun kontraktor.
4. Untuk memenuhi persyaratan kurikulum mata kuliah jurusan teknik
arsitektur.
5. Untuk melihat dan membandingkan antara teori yang didapat
dalam proses perkuliahan dengan teknis pelaksanaan dilapangan.
1.2.2 Tujuan
Adapun tujuan dari kerja praktik profesi adalah ;
1. Mahasiswa dapat mengetahui bagaimana cara mengaplikasikan ilmu
yang didapat dibangku kuliah dengan kondisi lingkungan kerja yang
sebenarnya.
2. Mahasiswa dapat mengetahui tahapan-tahapan dalam pelaksanaan
suatu pekerjaan.
3. Mempelajari mekanisme kerja suatu instansi dengan melihat dan
mempelajari secara langsung tentang prinsip-prinsip kerjanya.

Laporan Akhir Praktek Profesi | 3


1.2.3 Manfaat
Adapun manfaat dari pelaksanaan kerja praktek adalah :
1. Agar mahasiswa dapat secara langsung mengamati serta
perbandingan yang lebih jelas dalam bidang pelaksanaan,
pengawasan, dan perencanaan dilapangan pada suatu pekerjaan.
2. Meningkatkan profesionalisme mahasiswa ketika terjun dalam
dunia kerja.
3. Meningkatkan wawasan pengetahuan dan keterampilan
mahasiswa.

1.3 Lingkup Pembahasan


 Waktu pelaksanaan kerja praktek ini adalah pada tanggal 26 februari 2018
dan berakhir di bulan Juli.
 Perusahaan tempat kerja praktek ini di PT. MULTISARI BANGUN
PERSADA.
 Dengan pekerjaan yang dilaksanakan dalam kerja praktek profesi adalah
pembangunan Hotel Palu yang berlokasi di jl. Cikditiro Kota Palu -
Sulawesi Tengah.

1.4 Metode Penyusunan Laporan Praktek Profesi


Metode yang diterapkan pada kerja praktek profesi ini adalah sebagai berikut
:
1. Metode indentifikasi, yaitu dengan melakukan pengamatan secara
langsung (data primer), proses pelaksanaan pekerjaan dilapangan
berdasarkan keadaan yang terjadi pada saat kegiatan kerja praktek
berlangsung.
2. Metode wawancara, yaitu dengan melakukan tanya jawab dengan pihak
yang terkait dalam pengolahan suatu pekerjaan untuk mendapatkan data-
data yang bersifat non teknis.

Laporan Akhir Praktek Profesi | 4


3. Metode litaratur, yaitu dengan melihat bahan kuliah dan petunjuk dari tim
dosen mata kuliah praktek profesi serta berdasarkan laporan dari para
senior kami.
Data-data yang diperoleh dari metode-metode diatas akan disusun dalam
suatu laporan yang berisi penjelasan menurut kegiatan pengawasan
dilapangan nantinya.

1.5 Sistematika Pembahasan


Sistematika penyusunan laporan kerja praktik profesi (KP) ini penulis
menjelaskan berdasarkan bab-bab, antara lain.

Bab I. PENDAHULUAN
Memberikan penjelasan tentang latar belakang kerja praktek profesi, maksud,
tujuan dan manfaat kerja praktek profesi, lingkup pembahasan laporan dan
metode penyusunan laporan pratek profesi, serta sistematika penyusunan laporan
praktek profesi.

Bab 2. TINJAUAN UMUM KONSULTAN PENGAWAS


Berisikan tinjauan secara umum teori-teori yang berkaitan dengan proses kerja
konsultan pengawas, baik organisasi, tugas dan wewenang dari masing-masing
divisi dalam proyek maupun dalam pelaksanaan kegiatan.

Bab 3. TINJAUAN KHUSUS KONSULTAN PENGAWAS


Berisi pembahasan tentang keseluruhan teknis perusahaan, baik itu latar
belakang, struktur organisasi, bentuk perusahaan, maupun pelaksanaan
pekerjaan proyek.

Bab 4. ANALISIS PELAKSANAAN NON FISIK DAN FISIK PROYEK


Merupakan bab yang membahas secara keseluruhan tentang teknis
pelaksanaan pekerjaan dalam suatu proyek, selama mahasiswa yang

Laporan Akhir Praktek Profesi | 5


bersangkutan melakukan kerja praktek dalam hal ini pada bidang konsultan
pengawas.

Bab 5. PENUTUP
Bab ini berisi kesimpulan yang dibuat oleh para peserta kerja praktek profesi
berdasarkan hasil laporan yang telah disusun secara keseluruhan maupun
berdasarkan pengamatan dilapangan. Selain itu bab ini juga berisi saran-saran
yang diberikan oleh mahasiswa berkaitan dengan kegiatan dibidang konsultan
pengawas selama proses kerja praktek berlangsung yang mungkin saja bisa
dijadikan masukan bagi instansi tempat melakukan kerja praktek.

Laporan Akhir Praktek Profesi | 6


BAB II
TINJAUAN UMUM KONSULTAN PENGAWAS
2.1 Pengertian Konsultan Pengawas

Konsultan pengawas adalah badan yang ditunjuk oleh pemimpin proyek


setelah melalui seleksi konsultan dengan mengajukan usulan kerja, melakukan
tugas dan tanggung jawab seperti yang telah dituangkan dalam kontrak atau
perjanjian kerja pengawasan dan bertanggung jawab kepada pimpinan proyek.

2.2 Persyaratan Konsultan Pengawas

Pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh konsultan pengawas seperti


dimaksud pada Kerangka Acuan Kerja (KAK) harus memperhatikan persyaratan-
persyaratan sebagai berikut :

 Persyaratan umum pekerjaan

Setiap bagian dari pekerjaan pengawasan harus dilaksankan secara


benar dan tuntas sampai dengan memberi hasil yang telah ditetapkan dan
diterima dengan baik oleh pejabat pembuat komitmen.

 Persyaratan objektif

Pelaksanaan pekerjaan pengawasan teknis konstruksi yang objektif


untuk kelancaran pelaksanaan baik yang menyangkut macam, kualitas dan
kuantitas dari setiap bagian pekerjaan sesuai standar hasil kerja
pengawasan yang berlaku.

 Persyaratan fungsional

Pekerjaan pengawasan konstruksi fisik harus dilaksanakan dengan


profesionalisme yang tinggi sebagai konsultan pengawas yang secara
fungsional dapat mendorong peningkatan kinerja kegiatan.

 Persyaratan prosedural

Penyelesaian administrative sehubungan dengan pekerjaan di lapangan


harus dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan peraturan yang berlaku.

 Persyaratan yang digunakan konsultan pengawas

Laporan Akhir Praktek Profesi | 7


Adapun persyaratan yang lain ini digunakan ketentuan-ketentuan
peraturan seperti yang tercantum dibawah ini :
a. Keputusan Presiden RI Nomor 61 Tahun 2004 tentang perubahan
atas Keputusan Presiden Nomor : 80 Tahun 2003 tentang Pedoman
Pelaksanaan Pengadaan Barang/ Jasa Pemerintah
b. Keputusan Presiden RI. Nomor 42 Tahun 2002
c. Surat Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah RI
Nomor : 339/KPTS/M/2003 tanggal 31 Desember 2003 tentang
Petunjuk Pelaksanaan Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi oleh
Instansi Pemerintah.
d. Instruksi Presiden RI. Nomor 1 Tahun 1988.
e. Algemene voorwearden voor de uitvoering bij aaneming van
openbare warken, yang disahkan dengan Surat Keputusan Pemerintah
Hindia Belanda nomor 28 tanggal 9 Mei 1941 dan tambahan lembaran
Negara nomor 14571 (khusus pasal-pasal yang masih berlaku).
f. Peraturan Beton Bertulang Indonesia (PBI) tahun 1971
g. Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL) tahun 1977
h. Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia (PKKI) tahun 1961
i. Undang-undang No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.
j. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 031/KPTS/1981.
k. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 02/KPTS/1985 tentang
penanggulangan bahaya kebakaran.
l Keputusan Menteri Pemukiman dan Prasarana Wilayah RI. No. :
332/KPTS/ M/2002 Tentang Pedoman Teknis Pembangunan
Bangunan Gedung Negara,sebagaimana Telah dirubah dengan
Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 45/PRT/M/2007,Tanggal
27 Desember 2007
m. Peraturan Pembangunan Pemerintah Daerah Setempat.

Laporan Akhir Praktek Profesi | 8


n. Dokumen Kerangka Acuan Kerja Pengawasan serta Pengarahan
Penungasan yang diberikan Oleh Pengguna Barang/Jasa dalam hal ini
pihak-pihak yang berkopenten dalam masalah pekerjaan ini.
2.3 Struktur Organisasi Konsultan Pengawas

Untuk peningkatan layanan jasa konsultan secara Profesional dan efektif ,


konsultan melengkapi seluruh lingkup jasa konsultasi teknis ditunjang
beberapa Tenaga ahli dengan Posisi sesuai dengan bidang ilmu dan bidang
pengalaman dalam menanggani pekerjaan/proyek.

Untuk mengorganisasikan serta mengkordinir jalannya pekerjaan


Perencanaan,konsultan membentuk team work yang dipimpin oleh Team
Leader yang bertanggung jawab secara profesional atas hasil karya yang
dihasilkan baik dalam design, struktur maupun dampak terhadap lingkungan.
Namun secara kontraktual dengan pengguna barang/jasa berada pada
konsultan Pengawas PT. MULTISARI BANGUN PERSADA.

Kelompok yang diusulkan akan didukung dengan tenaga Ahli dan


Administrasi dalam penangganan pekerjaan serta unsur teknis lainnya dalam
upaya konsultasi dan pemecahan solusi dalam mendukung kegiatan/pekerjaan
tersebut. Dan Selanjutnya uraian tugas dan tanggung jawab Profesional staf
digambarkan dalam struktur Bagian Organisasi Proyek dan jadwal
Penugasannya :

Manajemen Perusahaan

PT.MULTISARI BANGUN
PERSADA

TENAGA AHLI SUPORTING STAF

Laporan Akhir Praktek Profesi | 9


Staf Pendukung.

 Tenaga Teknis Pendukung.

Mempunyai latar belakang pendidkan D3 dan telah memiliki Pengalaman


dan akan bertugas membantu tenaga ahli di Lapangan serta membantu team
leader terhadap evaluasi, pemeriksaan gambar terhadap kesesuaian
pelaksanaan pekerjaan serta hal -hal menyangkut pekerjaan Perencanaan
secara teknis.

 Administrasi /Operator Komputer.

Membantu dalam Penyelesaian segala urusan administrasi baik interen


ataupun eksteren, baik surat maupun laporan serta korespondensi lainnya
sehingga kegiatan administrasi dari atau ke Kuasa Pengguna Anggaran
dapat /bisa lancar dan teratur dengan baik.

2.4 Tanggung Jawab Konsultan Pengawas

Jabatan / posisi dan keahlian yang dibutuhkan serta tugas dan tanggung
jawab masing-masing adalah sebagai berikut :
a. Inspector
Kewajiban dan tugas-tugas Site Engineer akan meliputi, namun tidak
terbatas pada hal-hal tersebut dibawah ini :
 Mengawasi dan meneliti ketepatan dari semua pengukuran/rekayasa
lapangan yang dilakukan oleh Kontraktor dengan maksud agar Kuasa
Pengguna Anggaran memungkinkan untuk menentukan hal-hal yang
diperlukan menyangkut pekerjaan pengembalian kondisi dan
pemeliharaan rutin serta rekayasa terperinci lainnya untuk pekerjaan
utama.
 Membuat rekomendasi kepada Kuasa Pengguna Anggaran untuk
menerima atau menolak pekerjaan atau material yang mutunya
diragukan.
 Mencatat kemajuan setiap hari yang dicapai Kontraktor pada lembar
rencana kemajuan pekerjaan (Progress Schedule) yang telah disetujui.

Laporan Akhir Praktek Profesi | 10


 Memonitor dengan teliti semua kuantitas/kualitas hasil pengukuran yang
disampaikan.
 Memberi rekomendasi kepada Kuasa Pengguna Anggaran menyangkut
mutu dan jumlah pekerjaan yang telah selesai dan memeriksa kebenaran
dari setiap Sertifikat Pembayaran Bulanan Kontraktor (Monthly Payment
Certificates).
 Memberi keterangan lengkap, termasuk sketsa-sketsa yang benar serta
perhitungan yang diperlukan oleh Kuasa Pengguna Anggaran sebagai
bahan untuk mengeluarkan perintah perubahan pekerjaan.
 Memeriksa dengan teliti setiap gambar-gambar kerja dan analisa/
perhitungan konstruksinya atau kuantitasnya yang dibuat oleh
Kontraktor sebelum pelaksanaan.
 Menyusun/memelihara arsip korespondensi Kegiatan, laporan mingguan,
bagian kemajuan pekerjaan, pengukuran, dan lain-lain.
 Membuat laporan bulanan mengenai kemajuan fisik dan keuangan dari
Kegiatan yang ada dibawah wewenangnya, dan menyerahkan kepada
Kuasa Pengguna Anggaran tepat pada waktunya.
b. Administrasi / Operator komputer.
Bertugas sebagai pendukung kelancaran proses administrasi selama masa
pengawasan sampai selesainya proses pengawasan

2.5 Hak Dan Wewenang Konsultan Pengawas

Hak konsultan Pengawas :

 Mengambil keputusan dalam memecahkan masalah yang timbul dalam


proyek.

 Menghentikan pekerjaan dan pengadaan klien terhadap hal yang tidak


sesuai dengan rencana.

 Melakukan penundaan dan pengadaan klien terhadap hal yang tidak


memenuhi ketentuan dalam kontrak.

Laporan Akhir Praktek Profesi | 11


 Memperbaiki kesalahan rencana pekerjaan maupun gambar.

Wewenang konsultan Pengawas :

 Meminta kontraktor untuk mengadakan pengujian terhadap bahan dan


peralatan.

 Melakukan penilaian prestasi kerja kontraktor.

 Membatalkan pembelian dan mencabut pekerjaan dari pemborong, dan


menyerahkan persetujuan pekerjaannya pada pemborong lain tanpa
pemberitahuan kepada pemilik proyek/owner.

 Memberitahukan persetujuan, menolak, atau mengadakan perubahan


terhadap rencana kerja yang telah dibuat.

 Membatalkan contoh bahan apabila tidak sesuai dengan apa yang


diinginkan.

2.6 Lingkup Tugas Dan Proses Pekerjaan Konsultan Pengawas

Lingkup tugas dan proses pekerjaan konsultan pengawas menyusun


rencana program kegiatan perencanaan yang meliputi antara lain:

 Memeriksa keadaan di lapangan (proyek) serta mengadakan penilaian


atas ketepatan dalam rancangan yang telah disepakati untuk disesuaikan
dengan keadaan lapangan yang sebenarnya.
 Memberikan rekomendasi atau saran-saran atas perencanaan pekerjaan
kepada pengguna anggaran atau perubahan-perubahan (addendum)
untuk pelaksanaan pekerjaan tambahan atau pengurangan serta
rencana kerja serta program kerja mendapat persetujuan oleh pemimpin
kegiatan/pengguna anggaran.
 Menilai kemampuan atas pemakaian antara lain : bahan, material,
tenaga kerja yang akan disediakan, serta cara kerjanya sehubungan
dengan besar tingkat pekerjaan yang ditargetkan.
 Mengevaluasi program kegiatan perencanaan konstruksi fisik yang
disusun yang meliputi program pencapaian sasaran konstruksi,
penyediaaan dan pengunaan peralatan dan perlengkapan bahan
bangunan, informasi, quality control.

Laporan Akhir Praktek Profesi | 12


 Dalam hal mengendalikan program pelaksanaan konstruksi fisik, seperti
membantu kuasa pengguna anggaran didalam perencanaan
pengendalian sumber daya, pengendalian biaya, pengendalian waktu,
pengendalian sasaran fisik (kualitas dan
kuantitas) hasil pekerjaan konstruksi, pengendalaian perubahan
pekerjaan, pengendalian administrasi.

2.7 Proses Pengadaan Proyek Dan Badan Badan Yang Terlibat

Proses pengadaan merupakan proses untuk mendapatkan sumber daya


proyek yang tidak dimiliki oleh pemilik proyek. Sumber daya yang dibutuhkan
dalam suatu proyek, antara lain :

a. Sumber Dana
b. Tenaga Kerja
c. Bahan-bahan atau Material
d. Peralatan, dll.

Proses pengadaan sumber daya ini sangat berperan penting dalam


menghasilkan proyek yang berkualitas, baik dari proses pengerjaan,
pengawasan, sampai hasil akhir dari proyek tersebut.
Kesalahan dalam pemilihan penyedia sumber daya ini berakibat pada penurunan
kualitas, bahkan gagalnya sebuah proyek. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan
didalam suatu proyek, yaitu :

a. Mutu

b. Biaya

c. Waktu

Menjadi pertimbangan tersendiri bagi pemilik proyek dalam memilih


penyedia sumber daya proyek.

2.8 Hubungan Antara Pemberi Tugas (Owner) / Proyek Dengan


Konsultan

Dari sudut kontraktual ada beberapa bentuk hubungan antara ketiga peserta
dalam menyelenggarakan pelaksanaan proyek.

a. Menggunakan kontraktor utama

Laporan Akhir Praktek Profesi | 13


Implementasi fisik diserahkan kepada kontraktor utama, dengan kontrak
harga tetap ataupun harga tidak tetap. Sedangkan tanggung jawab
mempersiapkan paket-paket kerja, seperti arsitektur dan keahlian teknik
diserahkan kepada konsultan yang bersangkutan.

b. Kontraktor utama merancang dan membangun

Dalam hubungan kerja semacam ini, kontraktor mempunyai tanggung jawab


keseluruhan atas desain, teknik, pengadaan material, pabrikasi sampai dengan
kontruksi dan instalasi.

c. Force Account (Bentuk Swakelola)

Dalam hal ini, pemilik terllibat langsung dalam pekerjaan dan tanggung
jawab sepenuhnya
terhadap proyek. Pemilik dapat menggunakan jasa sub-kontraktor atau
konsultan yang
melapor langsung kepada pemilik.

d. Konsultan manajemen konstruksi

Selain adanya peserta yang lain, pemilik menunjuk CM atau konsultan


manajemen proyek sebagai wakil atau agen untuk mengkoordinasikan seluruh
kegiatan-kegiatan proyek.

Laporan Akhir Praktek Profesi | 14


BAB III
TINJAUAN KHUSUS KONSULTAN PENGAWAS

3.1 Latar Belakang

Pembangunan diberbagai sektor tidak luput dari kesadaran masyarakat akan


peran serta sub sektor penunjang salah satunya pembangunan kesehatan setiap
individu masyarakat melalui kesadaran pembangunan mental maupun yang bersifat
spiritual yang diharapkan generasi pembangunan akan mampu dan tangguh
menghadapi era globalisasi pembangunan, Propinsi Sulawesi Tengah dalam upaya
untuk pengembangan usaha dalam berbagai sektor ekonomi hendaknya ditempuh
melalui peciptaan dan pengembangan usaha dari sub sector ekonomi, baik yang
bersifat berkelanjutan guna mempersiapkan dan pematangan terhadap
diberlakukannya Otonomi daerah (OTDA) sejak januari 2001 melalui UU no. 22
tahun 1999 yang diharapkan setiap agar daerah membuat perspektif dalam wacana
menyusun rencana kerja dalam penerapan dan mengembangkan otonomi daerah
yang berarti kegiatan ekonomi yang dimaksud hendaknya secara ekonomi
menguntungkan masyarakat setempat dan secara ekologi aman, diharapkan dapat
menyelesaikan berbagai masalah berkehidupan berbangsa dan bernegara guna
menuju kehidupan masyarakat kearah yang lebih baik.

PT. MULTISARI BANGUN PERSADA merupakan salah satu perusahaan yang


ada di Kota Palu, sebagai perusahaan baru, maka perusahaan kami belum memiliki
anak cabang, sebagaimana perusahaan yang telah lama berdiri. Tujuan dari
pendirian perusahaan kami yaitu

PT. MULTISARI BANGUN PERSADA adalah untuk mewujudkan pekerjaan yang


bermutu di bidang jasa konsultansi yang layak untuk membantu pemerintah dalam
melaksanakan pembangunan khususnya di provinsi Sulawesi tengah, dan Indonesia
secara umum.

PT. MULTISARI BANGUN PERSADA merupakan perusahaan yang bergerak


dalam bidang jasa, yaitu konsultan konstruksi, arsitektural, mekanikal, Manajemen
konstruksi, dan survey. Perusahaan kami membantu memberikan solusi atas
pekerjaan jasa konstruksi di bidang pemerintahan ataupun swasta, baik itu masalah
Manajemen Konstruksi, perencanaan dan pengawasan pembangunan, dan survey.
Kami didukung oleh Tenaga ahli dan tim yang profesional dan berpengalaman di
bidangnya.

Laporan Akhir Praktek Profesi | 15


Untuk memenuhi tuntunan globalisasi dan menyambut tantangan terhadap
berlakunya otonomi daerah tersebut, tentunya kami selaku konsultan jasa teknis
sebagai wadah yang menyentuh secara langsung dengan tuntunan tersebut
khusunya dalam pembangunan daerah berarti harus siap dengan segala konsekuensi
untuk memenuhi jasa layanan tersebut secara profesional serta akutabilitas kerja.

3.2 Bentuk Perusahaan

PT. MULTISARI BANGUN PERSADA adalah perusahaaan komanditer bergerak


dalam bidang Biro Konsultan Teknik dengan tujuan dapat menyelesaikan
masalah yang berhubungan dengan masalah manajemen ,perekayasaan
(teknik) seperti, pengawasan, manajemen konstruksi yang beralamatkan Jl.
Sisingamangaraja, No 18, Palu.

Sesuai dengan tujuan tersebut, maka Biro Konsultan PT. MULTISARI


BANGUN PERSADA menghimpun beberapa tenaga ahli dari berbagai bidang
keahlian dan keilmuan sesuai dengan operasionalnya dan untuk pengembangan
Biro Konsultan itu sendiri.

PT. MULTISARI BANGUN PERSADA adalah konsultan teknik yang didirikan


dengan Akte Pendirian No.27 tanggal 30 September 2014 dari Notaris ROOSYE
EVITINA SORITON, SH, M.Kn, Direktur ini dipimpin oleh Pengurus yang terdiri
atas :

 Sdr.Ir. SYAFRUDDIN

 Sdr.Syarasd Salrial Syafruddin

 Sdr.Syahaikal Reynaldi Syafruddin

 Sdr.Syahara Ramadhani Syafruddin

 Sdr.Astrid Noviti Sandagang

3.3 Data Umum Perusahaan

a. Nama Perusahaan : PT. MULTISARI BANGUN PERSADA

b. Alamat : Jl. Sisingamangaraja, No 18, Palu

c. Dokumen Perusahaan :

Laporan Akhir Praktek Profesi | 16


Akte Perubahan : No.27, Selasa, tanggal 30 September 2014

Notaris : ROOSYE EVITINA SORITON, SH, M.Kn,

NPWP : 02 . 910. 021 . 1 - 831 . 000

SIUJK : 1.012747.7271.00061

KLASIFIKASI dan

KUALIFIKASI : Arsitektur, Pengawasan dan Jasa Survey

Laporan Akhir Praktek Profesi | 17


3.4 Struktur Organisasi Perusahaan

PT. MULTISARI BANGUN PERSADA

Ir. Syafruddin
Direktur

Arnita Herdiyanti, S.A


Wakil Direktur/Akutansi

Indra Permana, S.T Moh. Irwansyah, Amd Herry


Essen,S.T
Kord. Ahli Arsitektur Site Engineer Kord. Ahli
Sipil

Dul
Haris
Kord. Ahli Elektrikal Kord. Ahli Mekanikal

TENAGA AHLI TETAP TENAGA AHLI


KONTRAK

Staf Pendukung
Estimator/CAD
Drafter/Surveyor

Mustafa
Logistik/Transportasi

Laporan Akhir Praktek Profesi | 18


3.5 Lingkup Bidang Usaha

Sesuai dengan ruang lingkup pekerjaan yakni Jasa konsultasi perusahaan


PT. MULTISARI BANGUN PERSADA dengan golongan badan usaha “Menengah”
serta memilki surat badan usaha jasa konstruksi dan non konstruksi

Adapun Klasifikasi Sub-Bidang layanan akan diuraikan secara rinci


berdasarkan sertifikat badan usaha yang masih berlaku.

3.5.1 Bidang Usaha Pengawasan Rekayasa

1. Jasa Pengawasan Pekerjaan Konstruksi Bangunan Gedung

2. Jasa Pengawasan Pekerjaan Konstruksi Teknik Sipil Air

 Bidang Usaha Perencanaan Arsitektur

1. Jasa nasihat Dan Pra-Desain Arsitektural

2. Jasa Desain Arsitektural

3. Jasa Desain Interior

 Bidang Usaha Konsultan Spesialis

1. Jasa Survey Permukaan Tanah

Sedangkan Lingkup Layanan Konstruksi berdasarkan Sertifikat Badan Usaha


Jasa Konsultasi Konstruksi, meliputi :

1. Jasa Survey Teritis.

2. Survey Pengendalian jauh/ fotogrametri.

3. Survey hidrologi/ batimetri.

4. Survei Informasi Geografi.

5. Survei hidrologi.

6. Investigasi Teknik.

7. Manajemen Konstruksi.

Laporan Akhir Praktek Profesi | 19


8. Manajemen Proyek.

9. Quantity Survey.

10. Pengawasanan Umum.

11. Pengawasanan Teknik, Operasional dan Pemeliharaan.

12. studi Kelayakan.

13. Jasa Penelitian.

14. Jasa Bantuan & nasihat Teknik.

15.jasa Inspeksi/Supervisi.

Sedangkan lingkup layanan berdasarkan layananan non konstruksi


berdasarkan Sertifikat Badan Usaha Jasa Konsultasi Non Konstruksi, meliputi :

3.5.2 Jasa Survey

1. Jasa Survey Teritis.

2. Survey Pengendalaian jauh/ fotogrametri.

3. Survey hidrologi/ batimetri.

4. Survei Informasi Geografi.

5. Survei hidrologi.

6. Survey Registrasi kepemilikan.

7. Survey Geologi.

8. Survey Pertanian.

3.5.3 Jasa Studi Penelitian dan Bantuan Teknik.

1. Studi makro.

2. Studi kelayakan dan studi makro lainya.

3. Studi Pengawasanan Umum.

4. jasa penelitian.

Laporan Akhir Praktek Profesi | 20


5. Jasa bantuan teknik.

3.6 Cara Penanganan Pekerjaan Dalam Perusahaan

3.6.1 Umum

Berdasarkan apa yang telah kami pelajari dari kegiatan-kegiatan yang


sejenis, kami merumuskan langkah-langkah pendekatan dan metodologi
yang paling efektif untuk diterapkan pada Kegiatan ini. Hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam pendekatan pekerjaan meliputi :

Tidak hanya memberikan jasa Pengawasan sesuai Kerangka Acuan Tugas


tetapi juga mengusahakan dengan cara sedemikian rupa agar diperoleh hasil
yang terbaik.

Tidak hanya melakukan pengawasan biaya Kegiatan, tetapi juga


mengusahakan kemungkinan bisa diperoleh penghematan biaya Kegiatan.

Tidak hanya memonitor kemajuan Kegiatan, tetapi juga metode-metode


dan teknik penjadwalan untuk mendapatkan penghematan waktu.

Menitik beratkan pada pengawasan mutu secara efektif.

Menjalin kerjasama yang baik dengan kontraktor dalam membantu


memecahkan masalah-masalah dan pendayagunaan struktur organisasinya.

Perincian mengenai metodologi dan rencana penanganan yang kami


rencanakan pada Kegiatan ini akan diuraikan pada sub bab berikut.

3.6.2 Pengawasan Teknis

 Umum

Berdasarkan faktor lokasi Kegiatan terutama jika dikaitkan dengan


mobilisasi peralatan, pengadaan material dan tenaga kerja, diperkirakan
tidak akan menjadi kendala dalam pelaksanaan fisik pekerjaan oleh
kontraktor.

Selain itu berdasarkan pengalaman dalam menangani pekerjaan-


pekerjaan sejenis, pelaksanaan pekerjaan jenis ini tidak membutuhkan
peralatan dan teknologi yang teramat canggih. Sehingga sumber daya
manusia dan peralatan yang ada diperkirakan mampu untuk
melaksanakan pekerjaan.

Laporan Akhir Praktek Profesi | 21


Walaupun demikian masalah tersebut di atas tetap menjadi perhatian
utama dalam mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan untuk menjadi
faktor penghambat dalam pelaksanaan pekerjaan nantinya, sehingga
kelak pekerjaan dapat diselesaikan tepat pada waktunya.

Untuk memenuhi target di atas, kami telah menyiapkan program kerja


dan menyusun satu team yang terdiri dari tenaga-tenaga ahli seperti yang
dipaparkan pada usulan personil. Dalam hal ini, kami menekankan bahwa
kami yakin jasa-jasa konsultan yang dapat kami berikan akan menjamin
terciptanya hasil pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan yang disyaratkan.

Oleh karena itu konsultan akan mengutamakan selama pelaksanaan


konstruksi hal-hal sebagai berikut:

- Menyusun langkah-langkah yang terencana baik dan efektif mengenai


pelaksanaan pengawasan.

- Mengarahkan kontraktor mempersiapkan metode pelaksanaan untuk


semua kegiatan pekerjaan dan membantu perbaikan-perbaikan bila
memang memerlukan peningkatan metode-metode tersebut.

- Membantu kontraktor untuk merencanakan dan menyusun jadwal


pelaksanaan pekerjaan.

- Memonitor persediaan material yang memadai selama pelaksanaan.

- Mengadakan rapat mingguan dengan kontraktor untuk membahas


semua kegiatan pekerjaan, terutama mengenai langkah-langkah atau
tindakan yang diperlukan untuk peningkatan dan pengefisienan
pelaksanaan di lapangan. Juga untuk membahas secara mendalam
dan menyelesaiakan setiap masalah yang mungkin timbul dalam
kaitannya dengan pengawasan mutu dan kemajuan pekerjaan.

- Memberitahukan kepada Penanggung Jawab Kegiatan secara lengkap


dan kontinyu tentang segala kemajuan pekerjaan melalui surat
menyurat dan laporan kemajuan pekerjaan bulanan. Juga
mengadakan rapat koordinasi bulanan yang dihadiri oleh tenaga inti
dari Kegiatan, Konsultan dan kontraktor, dengan tujuan membahas
dan memecahkan permasalahan yang terjadi dalam pelaksanaan
Kegiatan.

Laporan Akhir Praktek Profesi | 22


Dari uraian-uraian di atas, konsultan berkeyakinan bahwa pekerjaan
akan berjalan lancar dan terkendali, hasil pekerjaan akan baik dan
Kegiatan akan selesai tepat pada waktunya.

 Pekerjaan Persiapan

Jika kontraktor sudah mendapat Surat Perintah Kerja atau surat


resmi lainnya di mana Pemberi Tugas memberi hak untuk memulai
pekerjaan persiapan untuk pelaksanaan konstruksi yang meliputi
mobilisasi personil dan peralatan termasuk penyediaan kantor dan
perlengkapannya dan alat transportasi yang akan disediakan oleh
kontraktor.

Konsultan juga akan menyiapkan blanko standard dan format


laporan yang akan digunakan selama tahap Pengawasan konstruksi
termasuk laporan inspektor, laporan pengujian bahan dan tanah,
blanko pengecekan toposurvey, blanko pengukuran volume pekerjaan,
blanko persetujuan atas permohonan pelaksanaan pekerjaan, surat-
menyurat antar instansi, blanko rekaman pengiriman dan pemakaian
peralatan, kendaraan dan lain-lain.

 Pengawasan Pekerjaan

Salah satu dari tanggung jawab utama konsultan adalah menjamin


pelaksanaan pekerjaan oleh kontraktor diinspeksi oleh tenaga-tenaga
yang handal dan diawsi oleh tenaga ahli yang profesional.

Pengawasan ini merupakan dasar untuk menjamin mutu pekerjaan


sesuai dengan spesifikasi dan jika dijumpai bahwa tidak sesuai dengan
spesifikasi, maka kontraktor secara resmi akan diberitahukan secara
tertulis dan akan diadakan perbaikan-perbaikan yang diperlukan. Dalam
hal ini harus dijelaskan bahwa konsultan akan membuat setiap usaha
untuk membantu kontraktor memperbaiki kesalahan-kesalahan yang
dibuat. Dengan demikian mengurangi sebanyak mungkin pengeluaran
biaya dan penggunaan waktu yang percuma untuk perbaikan
pekerjaan.

 Persetujuan dan Penolakan dari Pekerjaan

Pada setiap bagian pekerjaan yang sudah selesai, konsultan akan


melakukan inspeksi untuk menerima hasil pekerjaan secara tepat. Jika

Laporan Akhir Praktek Profesi | 23


pekerjaan sudah dilakukan secara memuaskan dan sesuai dengan
spesifikasi dan bagian lain dari dokumen kontrak, konsultan akan
membuat rekomendasi secara resmi kepada Penanggung Jawab
Kegiatan untuk penerimaan pekerjaan.

3.6.3 Pengontrolan Kemajuan Pekerjaan

 Umum

Konsultan merencanakan mengendalikan kemajuan pekerjaan


konstruksi dengan CPM (Critical Path Method) dari jadwal pelaksanaan
pekerjaan.

 Pengendalian Jadwal Pelaksanaan

Salah satu hal yang dilakukan oleh konsultan setelah Surat Perintah
Kerja (SPK) adalah melakukan diskusi dengan kontraktor mengenai
jadwal pelaksanaan secara terinci, dengan bertukar pikiran demi
tercapainya jadwal pelaksanaan yang baik.

3.6.4 Pengendalian Biaya Kegiatan

 Umum

Konsultan menyadari sepenuhnya pentingnya pengendalian semua


biaya yang berhubungan dengan Kegiatan dan membuat usaha-usaha
pengendalian dari permulaan hingga akhir tahap konstruksi.

 Penyiapan dan Proses Tagihan Kontraktor

Konsultan akan memeriksa dan menentukan pengukuran material


yang diterima dari pekerjaan sesuai dengan ketentuan Dokumen
Kontrak. Metode pengukuran dan perhitungan yang dipakai dalam
penentuan jumlah material yang terpasang dan pekerjaan yang
diterima akan dilakukan sesuai dengan Dokumen Kontrak. Untuk itu
konsultan akan memeriksa hasil pekerjaan yang diterima dengan teliti
pada setiap akhir bulan.

 Pemeriksaan Jumlah Material Sisa dan Perkiraan Biaya Secara Berkala

Konsultan akan mengkaji ulang dan memeriksa secara berkala


pekerjaan sisa sehingga dapat membuat perkiraan biaya untuk semua
pekerjaan yang masih akan dilaksanakan dan diberitahukan secara

Laporan Akhir Praktek Profesi | 24


berkesinambungan kepada Penanggung Jawab Kegiatan tentang
keadaan perkiraan pekerjaan yang harus diselesaikan.

3.6.5 Pengendalian Keselamatan

Keselamatan adalah hal yang penting untuk dipertimbangkan dalam


setiap pekerjaan konstruksi. Sehingga konsultan harus memberikan
perhatian khusus untuk menghindarkan kecelakaan demi keamanan
dan keselamatan pekerjaan, peralatan dan tenaga kerja itu sendiri.

3.6.6 Pekerjaan Tambah Kurang

Pertama-tama, sebelum membuat keputusan untuk merubah beberapa


jenis pekerjaan, konsultan akan memberi catatan kepada Penanggung
Jawab Kegiatan dan membuat studi serta memasukan data penunjang
yang disiapkan seperti :

 Rencana pendahuluan/sket
 Kuantitas pekerjaan
 Perkiraan kebutuhan tenaga dan peralatan
 Perkiraan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan
pekerjaan
 Perkiraan biaya
 Waktu yang dibutuhkan untuk persetujuandan sebagainya.

3.6.7 Klaim dan Perselisihan

 Umum

Konsultan berpendapat bahwa klaim dan perselisihan dengan


kontraktor dapat ditanggulangi seminim mungkin, atau dihilangkan
jika Kegiatan yang direncanakan dalam pola yang efisien dengan
hubungan yang harmonis tetap terjaga antara kontraktor, konsultan
dan pemberi tugas.

 Proses Klaim

Jika klaim diajukan oleh kontraktor, konsultan akan menjaga etika


profesional dengan memberikan evaluasi yang bijaksana dan
mengikuti prosedur untuk klaim yang ada dalam daftar dalam
perjanjian kontrak. Evaluasi akan dimulai dengan merevieu secara
hati-hati isi dari klaim dan seluruh data pendukung. Data pendukung

Laporan Akhir Praktek Profesi | 25


biasanya sangat penting, dengan begitu kontraktor perlu
menyerahkan tambahan data yang detail.

 Perselisihan

Jika perselisihan timbul, konsultan akan (sama dengan garis besar


proses klaim) tetap berfikiran terbuka. Konsultan akan menerima
alasan-alasan perselisihan secara tertulis dari kontraktor termasuk
didalamnya data penunjang yang mendukung timbulnya perselisihan
tersebut.

3.6.8 Tahap Penyelesaian Konstruksi

Sering terjadi kecenderungan aktifitas kontraktor selalu lambat pada


akhir masa konstruksi, pada saat tanggal penyelesaian selesai ternyata
masih ada beberapa pekerjaan belum selesai (biasanya dihubungkan
dengan kejadian-kejadian alam yang tidak begitu mengganggu).

3.7 Pengalaman Perusahaan Dalam Bidang Pelaksanaan

1. Proyek Hotel The Syah, JLN. Soekarno Hatta


2. Proyek Hotel the Syah, Jln. Cik Ditiro

BAB IV

Laporan Akhir Praktek Profesi | 26


ANALISIS PENGAWASAN PELAKSANAAN NON FISIK DAN
FISIK PROYEK
4.1 Analisis Pelaksanaan Non Fisik
4.1.1 Latar belakang proyek

Dalam pembangunan ada beberapa fungsi manajemen yang dapat


diterapkan, dan yang umum disebut dengan istilah POAC (Programming
Organisation Actuating and Controlling). Dalam konteks ini yang akan
diterapkan adalah controlling, dimana adanya suatu pembangunan yang
tentunya telah diawali dengan program atau perencanaan yang kemudian
dilaksanakan oleh organisasi atau, penaggungjawab kegiatan. Pada tahap akhir
dibutuhkan suatu pengawasan yang akan dilakukan oleh konsultan pelaksanaan
kegiatan agar terlaksana sesuai dengan persyaratan-persyaratan teknis yang
telah ditetapkan.

Bangunan Hotel Palu (berbintang empat) ini merupakan bangunan gedung


swasta yang dalam pelaksanaan pembangunannya harus memenuhi azas dan
prinsip kemanfaatan, keselamatan, keselarasan bangunan gedung dengan
lingkungan, efektif, efesien, terarah dan terkendali sesuai program dan fungsi.
Klasifikasi Bangunan-bangunan Hotel adalah bangunan tidak sederhana dan
kompleks dan memerlukan teknologi yang tidak sederhana. Setiap Fungsi
Bangunan yang bersifat tidak sederhana dan kompleks, atau lebih dari satu
bangunan atau dengan nilai yang cukup besar, maka penanganannya wajib
memenuhi Standard Operating Procedure yang baik dan terencana. Sehingga
kegiatan pekerjaan yang dimulai dari perencanaan, pengawasan, dan
pembangunan fisik pekerjaan, merupakan suatu untaian manajemen proses
kegiatan konstruksi, yang saling terkait, terpadu dan komprehensif sampai fisik
bangunan tersebut selesai, dan dapat diterima dengan baik oleh pihak
pengguna. Pekerjaan kegiatan manajemen konstruksi adalah pekerjaan sebagai
kontrol pengelolaan kegiatan yang menyeluruh dan terintegrasi, sehingga
hasilnya dapat terealisasi dengan baik, dan dapat memenuhi secara optimal baik
secara aspek fungsi, estetika, dan keandalan bangunan dan lingkungannya,
serta dapat memberikan kontribusi positif bagi masyarakat Kota Palu. Setiap
Pelaksanaan Pembangunan Bangunan Hotel harus dilakukan perencanaan dan
pengawasan dengan sebaik-baiknya, karena lingkup penangananya meliputi
berbagai fungsi kegiatan khusus, yang saling berhubungan satu dengan yang
lainnya, namun terintegrasi dalam suatu site/lingkungan terpadu serta sistem
manajemen pengelolaannya dari suatu fungsi Bangunan Hotel secara utuh.

Laporan Akhir Praktek Profesi | 27


Oleh karena itu, diperlukan suatu Jasa Konsultansi sebagai Konsultan
Pengawas yang berbadan hukum, sesuai dengan bidang pekerjaannya, yang
dapat merencanakan dan merealisasikan Pembangunan Bangunan Hotel yang
memenuhi kriteria perencanaan teknis yang terstandar, layak dari segi kriteria
perencanaan, kualitas, kuantitas, biaya, dan administrasi kegiatan pekerjaan
dalam rangkaian proses kegiatan tersebut. Konsultan Pengawas harus mampu
melaksanakan dan memahami kegiatan pengawasan secara teori dan teknis,
serta cakap, handal memadai.

Kegiatan Bangunan Bangunan Hotel adalah suatu Proyek Penyempurnaan


pendukung kesempurnaan kegiatan Pariwisata yang mengalami kemajuan pesat
setiap tahunnya di Kota Palu. Kegiatan pembangunan tersebut adalah upaya
untuk mengimplementasikan sarana akomodasi tempat menginap sementara
bagi para tamu yang datang dari berbagai tempat. Namun seiring
perkembangan zaman fungsi hotel tidak hanya sebagai tempat menginap saja,
akan tetapi sekarang ini fungsi hotel juga sebagai tempat melakukan kegiatan
bisnis, seminar, tempat berlangsungnya pesta pernikahan (resepsi), lokakarya,
musyawarah besar – musyawarah nasional, dan kegiatan lainnya. Hotel
dijadikan sebagai tempat melakukan berbagai kegiatan karena memang
memiliki sarana dan prasarana yang lengkap untuk menunjang berbagai
kegiatan yang dilaksanakan oleh para tamu, sehingga dalam pembangunannya
hotel harus mendapat perhatian penuh dalam pelaksanaan pembangunannya
agar mencapai sasaran akhir yang tepat guna dan memenuhi fungsinya secara
optimal.

Oleh karena itu pengendalian dan pengarahan dari proses pekerjaan


Pembangunan Bangunan Hotel ini diperlukan sejak dini, guna mendukung
kesuksesan pelaksanaan pembangunan secara keseluruhan nantinya. Sehingga
diperlukan suatu pengarahan tugas dari Konsultan Pengawasan Penyelesaian
Pembangunan Bangunan Hotel yang dipersiapkan sebagai pendorong dan
pengendali pekerjaan pelaksanaan dalam mewujudkan hasil yang sesuai dengan
kepentingan dan tujuan Kota Palu sebagai kota destinasi dan pariwisata.

Bangunan Hotel Palu (berbintang empat) ini adalah gedung swasta yang
terkait dengan kegiatan pariwisata dan sarana pendukung pada suatu lembaga
pemerintahan. Biasanya Bangunan Bangunan Hotel dipakai untuk
mengakomodir para tamu yang datang dari luar daerah (nasional-international),
Bangunan Hotel Palu (berbintang empat) diselenggarakan oleh pihak swasta
daerah sebagai salah satu wujud pengabdian masyararakat. Dalam konteks
pengembangan jangka panjang, pola pengaturan gugus bangunan memberi

Laporan Akhir Praktek Profesi | 28


arahan pengembangan lanjutan di masa mendatang sesuai dengan
pertumbuhan kebutuhan ruang.

4.1.2 Waktu dan pelaksanaan proyek

Waktu pelaksanaan proyek ini dimulai pada tanggal 12 desember 2017.

4.1.3 Tujuan proyek

Maksud dan tujuan dari proyek pembangunan gedung Hotel Palu


(berbintang empat) ini adalah sebagai berikut :

 Sebagai sarana akomodasi tempat menginap sementara bagi para


tamu yang datang dari berbagai tempat.

4.2 Cara mendapatkan proyek dan hubungan kerja

Hubungan kerja/koordinasi dalam pengelolaan proyek sangatlah


diperlukan adanya suatu ketegasan didalam pembagian kerja sesuai dengan
fungsi dan tugas masing-masing, dimana satu sama lainnya harus dapat
bekerja sama dengan baik. Agar pelaksanaan pekerjaan dapat teratur dan
berjalan lancar, maka dalam pelaksanaan dilapangan dibuat uraian pekerjaan
(job description) sehingga masing-masing unsur dapat mengetahui tugasnya
dengan jelas dan tidak ada tugas yang tumpang tindih antar pihak yang
terkait.

 Owner dengan Konsultan QS (Quantity Surveyor)

Konsultan QS ditunjuk oleh owner untuk mengatur kontrak dengan


kontraktor maupun konsultan. Konsultan QS akan bernegosiasi dengan
penyedia jasa (kontraktor dan konsultan) untuk mencapai kesepakatan
sehingga dibuat kontrak kerja yang berisikan tentang biaya, waktu
pelaksanaan, tugas dan tanggung jawab.

 Owner dengan Konsultan Perencana

Konsultan perencana ditunjuk oleh owner dan dipercaya untuk


merencanakan dan mendesain bangunan Hotel tersebut secara
keseluruhan, sehingga Konsultan Perencana wajib menunjukkan
perencanaan bangunan tersebut kepada owner dan dapat merencanakan
bangunan sesuai yang diinginkan oleh owner.

Laporan Akhir Praktek Profesi | 29


 Owner dengan Kontraktor

Terdapat ikatan kontrak antara keduanya. Kontraktor berkewajiban


melaksanakan pekerjaan proyek dengan baik dan hasil yang memuaskan
serta harus mampu dipertanggung jawabkan kepada owner. Sebaliknya
owner membayar semua biaya pelaksanaan sesuai dengan yang tertera
didalam dokumen kontrak kepada Kontraktor agar proyek berjalan lancar
sesuai dengan ketentuan yang telah menjadi kesepakatan diantara
kedua belah pihak. Biasanya koordinasi ini dilakukan secara rutin
seminggu sekali, terutama jika terdapat perubahan rencana baik bermula
dari owner maupun sebaliknya.

 Kontraktor dengan Konsultan Perencana

Kontraktor wajib melaksanakan pembangunan proyek tersebut


dengan mengacu pada desain rencana yang dibuat oleh Konsultan
Perencana. Jika terjadi hal-hal yang akan merubah perencanaan, maka
kontraktor wajib konsultasikan kepada Konsultan Perencana.

4.3 Lingkup tugas kontraktor sesuai Kerangka Acuan Kerja (KAK)

Dalam sebuah pelaksanan pembangunan konstruksi dibutuhkan


pelaksana proyek agar dapat selesai dengan baik, tugas pelaksana proyek
adalah:

 Memahami gambar desain dan spesifikasi teknis sebagai pedoman


dalam melaksanakan pekerjaan dilapangan.

 Bersama dengan bagian enginering menyusun kembali metode


pelaksanaan konstruksi dan jadwal pelaksanaan pekerjaan (time-
schedule)

 Memimpin dan mengendalikan pelaksanaan pekerjaan dilapangan


sesuai dengan persyaratan waktu, mutu, dan biaya yang telah
ditetapkan.

 Membuat program kerja mingguan dan mengadakan pengarahan


kegiatan harian kepada pelaksana pekerjaan.

 Mengadakan evaluasi dan membuat laporan hasil pelaksanaan


pekerjaan dilapangan.

Laporan Akhir Praktek Profesi | 30


 Membuat program penyesuaian dan tindakan turun tangan, apabila
terjadi keterlambatan dan penyimpangan pekerjaan di lapangan.

 Bersama dengan bagian teknik melakukan pemeriksaan dan


memproses berita acara kemajuan pekerjaan dilapangan.

 Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan program kerja mingguan,


metode kerja, gambar kerja dan spesifikasi teknik.

 Menyiapkan tenaga kerja sesuai dengan jadwal tenaga kerja dan


mengatur pelaksanaan tenaga dan peralatan proyek.

 Mengupayakan efisiensi dan efektifitas pemakaian bahan, tenaga dan


alat di lapangan.

 Membuat laporan harian tentang pelaksanaan dan pengukuran hasil


pekerjaan dilapangan.

 Mengadakan pemeriksaan dan pengukuran hasil pekerjaan


dilapangan.

 Membuat laporan harian tentang pelaksanaan pekerjaan, agar selalu


sesuai dengan metode konstruksi dan instruksi kerja yang telah
ditetapkan.

 Menerapkan program keselamatan kerja dan kebersihan di lapangan.

Setiap bagian tersebut mempunyai tanggung jawab dalam spesifikasi


bidangnya masing-masing misalnya pelaksana bekisting perlu mempelajari
bagaimana membuat sebuah cetakan beton yang tidak mengalami kebocoran
serta mampu menghasilkan hasil pengecoran beton yang halus tanpa
keropos. Sedangkan pelaksana besi perlu memperhatikan setiap detail
pemasangan besi tulangan struktur agar terpasang dengan benar dan tidak
mengalami kegagalan struktur yang dapat menyebabkan kerobohan
bangunan.

4.4 Tahapan teknis pelaksanaan

1. Umum

Pekerjaan persiapan dan penunjang adalah kegiatan yang


dilaksanakan agar pekerjaan pokok dapat dilaksanakan dengan lancar.
Termasuk dalam pekerjaan ini adalah menyiapkan semua tenaga kerja,

Laporan Akhir Praktek Profesi | 31


peralatan, kantor direksi keet proyek, gudang bahan, dan semua alat
penunjang lainnya yang dibutuhkan berdasarkan pertimbangan-
pertimbangan, serta sesuai dengan syarat-syarat penyedia jasa.
Mempelajari semua detail gambar dengan saksama bersama direksi
lapangan, penyesuaian tenaga kerja pada lapangan. Kegiatan ini
dilaksanakan segera setelah Surat Perintah Mulai Kerja diterima.

2. Pembersihan Lokasi

Lapangan daerah lokasi pekerjaan dibersihkan dari semua pohon–


pohon semak belukar, akar, sampah, bahan–bahan organik, benda
barang asing lainnya yang dapat mengganggu atau menghambat
kegiatan ini dapat dilaksanakan bersama sama dengan pekerjaan
persiapan, atau diakhir pekerjaan persiapan dengan menggunakan 1 unit
alat berat berupa Eksavator.

3. Pengukuran dan Pemasangan Bouwplank

Setelah pekerjaan pembersihan lokasi dan pesiapan selesai,


pengukuran segera dilaksanakan. Kegiatan ini dilaksanakan bersama-
samadengan direksi lapangan. Pengukuran meliputi penentuan titik garis
bujur bangunan dan elefasi tapak (peil). Setelah diperoleh titik elevasi,
Bouwplank dibuat dan dipasang aman agar dari elefasi ( rujukan ) yang
telah ditentukan tidak berubah kedudukannya. Ketinggian elevasi yang
telah disepakati, “diikatkan” dengan memberikan tanda berupa cat
warna kuning pada suatu tempat yang tetap dan tidak berubah dekat
dari bangunan yang akan dibangun.

4. Mobilisasi dan demobilisasi

Mobilisasi mencakup pengadaan, penyediaan dan pengangkutan


tenaga kerja, perlengkapan dan peralatan yang diperlukan untuk
pelaksanaan pekerjaan, termasuk pemasangan, penyetelan dan
pekerjaan penumpang lainnya sehingga semua tenaga kerja,
perlengkapan dan peralatan kerja itu berada / terpasang dilokasi
pekerjaan dalam kondisi baik dan siap untuk dipakai. Dalam mobilisasi
sudah termasuk pengadaan, penyediaan dan pengangkutan suku cadang
yang diperlukan agar perlengkapan dan peralatan tersebut selalu siap
dipakai. Demobilisasi akan dilakukan setelah berakhirnya pelaksanaan
pekerjaan sebelum pekerjaan diserahkan untuk pertama kalinya kepada
proyek/pengguna jasa. Demobilisasi adalah pembongkaran, penyingkiran

Laporan Akhir Praktek Profesi | 32


dan pengangkutan tenaga kerja, perlengkapan dan peralatan yang telah
dimobilisasi keluar dari lokasi proyek menuju ketempat yang dikehendaki
oleh penyedia jasa.

5. Kantor proyek dan perlengkapan serta gudang pelaksana.

Kantor pengelola proyek ukuran 20 x 9 meter lengkap dengan


peralatan /perabotan serta fasilitas – fasilitas kerja lainnya yang
dibutuhkan untuk pelaksanaan. Pelaksana menyediakan gudang yang
cukup untuk menyimpan bahan – bahan bangunan dan peralatan –
peralatan agar terhindar dari gangguan cuaca dan pencurian.
Penempatan kantor dan gudang pelaksana diatur sedemikian rupa agar
mudah dijangkau dan tidak menghalangi pelaksanaan pekerjaan.

4.5 Tinjauan Teknis Pelaksanaan Pekerjaan

4.5.1 Bestek Dan Gambar

Meneliti semua bestek dan gambar-gambar dalam pekerjaan ini,


bila terdapat perbedaan antara bestek dan gambar, dimana dapat
menimbulkan keragu-raguan yang mungkin menimbulkan kekeliruan
atau bahaya dikemudian hari, penyedia jasa akan menanyakan
terlebih dahulu kepada direksi untuk mendapatkan ketegasan.

4.5.2 Pekerjaan Galian

1. Lingkup Pekerjaan :

Pekerjaan galian ini meliputi galian tanah untuk pondasi, saluran


dan pekerjaan galian lainnya yang nyata-nyata tertera dalam gambar
dan syarat-syarat teknik ini.

2. Pelaksanaan :

a. Galian tanah (basement) digali dengan kedalaman dimensi


minimal sama dengan gambar (tanah pada lokasi keras) yaitu
sedalam 2.80 m. Galian dilakukan dengan cara manual atau
menggunakan alat berat (eksavator). Galian dilaksanakan setelah
bouwplank yang dipasang mendapat persetujuan direksi pengawas.

Laporan Akhir Praktek Profesi | 33


b. Pekerjaan galian ini dilaksanakan setelah pekerjaan persiapan.
Galian dimulai setelah pemasangan bouwplank pada semua titik
mendapat persetujuan direksi pengawas.

c. Pekerjaan pengeboran tanah dengan diameter 60cm untuk


pemasangan pondasi bore pile (pondasi dalam berbentuk tabung),
pengeboran tanah dilakukan pada 64 titik, dengan kedalaman 8,50 m
– 12.00 m. Yaitu dengan cara menggunakan wash borring / bor
basah. Wash borring membutuhkan air yang cukup banyak untuk
mempermudah pelaksanaan pekerjaan bore pile. Setelah mencapai
kedalaman sesuai rencana, pengeboran dihentikan, sementara mata
bor dibiarkan berputar tetapi beban penekanan dihentikan dan air
sirkulasi tetap mengalir terus sampai serpihan tanah terdorong keluar
dari lubang seluruhnya.

Tahap kedua adalah pembersihan lubang bor pile dari lumpur


pekat. Pembersihan dilakukan dengan alat pembersih kusus dengan
ukuran yang sesuai dengan diameter 60 cm lubang bor.

Tahap ketiga adalah pemasangan besi beton dan pipa tremi


untuk pengecoran.\ Kerangka baja tulangan yang telah di instal
diangkat dengan bantuan diesel dan power winch dalam posisi tegak
lurus terhadap lubang bor dan diturunkan dengan hati-hati agar tidak
terjadi banyak singgungan dengan lubang bor. Baja tulangan yang
telah dimasukan dalam lubang bor ditahan dengan potongan tulangan
melintang lubang bor. Setelah rangka baja tulangan terpasang, maka
pipa tremi di masukkan kedalam lubang dengan panjang sesuai
kedalaman lubang bor yaitu 8.50 m – 12.00 m.

Tahap keempat adalah pekerjaan pengecoran bore pile ke


dalam lubang bor dengan mutu beton K-300. Setelah persiapan
pengecoran selesai, beton slump 10 + 2cm ditampung di dalam
corong tremi dan ditahan oleh bola plastik yang berisi adukan beton,
setelah cukup penuh bola kantong plastik dilepas sehingga beton
mendorong lumpur yang ada di dalam lubang tremi.
Pengecoran dilakukan secara terus-menerus untuk menghidari
kemacetan pada pipa tremi. Dengan sistem tremi ini pengecoran
dimulai dari dasar lubang dengan mendorong air / lumpur dari bawah
menuju keluar lubang.

Laporan Akhir Praktek Profesi | 34


Setelah pekerjaan pengecoran selesai, semua peralatan pengecoran
dibersihkan dari sisa beton dan lumpur dan disiapkan kembali untuk
dipakai pada titik bor selanjutnya.

4.5.3 Pekerjaan Urugan

1. Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan ini meliputi semua penimbunan kembali bekas galian,


urugan pasir bawah pondasi, urugan pasir bawah lantai, urugan tanah
bawah lantai, urugan dibawah paving dan pekerjaan urugan lainnya
yang tertera dalam gambar.

2. Pelaksanaan :

a. Pada semua tempat-tempat tertentu yang menurut gambar, RAB


perlu ditimbun sampai mencapai ketinggian yang ditentukan dengan
menggunakan material timbunan yang cukup baik (sesuai
spesifikasinya), bebas dari rumput.

b. Urugan kembali bekas galian akan disertakan dengan pemadatan


sehingga minimal sama dengan keadaan tanah sebelum digali.

c. Urugan bawah lantai, dilaksanakan setelah sloof selesai


pengerjaannnya dan telah mencapai kekerasan beton yang cukup.

d. Ketebalan lapisan urugan tanah maksimum 30 cm setiap lapis


kemudian dipadatkan mencapai tingkat kepadatan yang diinginkan.

e. Semua urugan pasir dipadatkan dengan penyiraman air sehingga


bmendapatkan angka kepadatan maksimal.

f. Pasir yang dipakai adalah pasir kali dalam keadaan bersih dari
Lumpur, tanah dan tidak mengandung garam atau mineral lainnya.

4.5.4 Pasangan Babatako

1. lingkup Pekerjaan :

Bagian pekerjaan ini yaitu, pemasangan diding slooh dan dinding pile
cap .

2. Material :

Laporan Akhir Praktek Profesi | 35


a. Pasir

b. Semen

3. Pelaksanaan Pekerjaan :

Setelah pengencoran bor pile selesai, maka tahap selanjutnya


adalah pemasangan diding sloof dan dinding pile cap. Pemasangan
dinding batako ini di lakukan di atas permukaan tanah galian.

4.5.5 Pekerjaan Beton Bertulang

1. Lingkup Pekerjaan :

Bagian pekerjaan ini meliputi pengadaan dan pemasangan dari


semua macam beton bertulang termasuk bekestingnya, dengan
adukan 1 Pc : 2 Ps : 3 Kr (kecuali plat menggunakan beton mutu K =
275) dan dilaksanakan untuk :

a. Struktur / rangka bangunan.

b. Lain – lain seperti ditentukan dalam gambar.

2. Material

Bahan – bahan / material yang dipergunakan untuk pekerjaan ini


memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :

a. Agregat

Agregat terdiri dari gradasi-gradasi yang halus sampai kasar (dari


pasir sampai kerikil/batu pecah) dan sesuai dengan persyaratan
dalam ketentuan – ketentuan beton.

b. Semen

Semen yang akan dipakai adalah yang bermutu baik, tidak berbatu
seperti disyaratkan dalam SNI-8 Bab 3-2;

Semen ini dibawah ketempat pekerjaan dalam kemasan standard dari


pabrik dan terlindung.

Mengusahakan hanya mengunakan satu merk semen saja.

Laporan Akhir Praktek Profesi | 36


c. Besi Tulangan

Semua dimensi/ukuran besi tulangan yang digunakan merupakan


dimensi sebenarnya sesuai keterangan gambar.

Besi untuk tulangan penyimpanan bebas dari kontaminasi langsung


dangan tanah lembab, aspal, olie ( minyak ) dan gemuk.

Pengikat tulangan beton menggunakan kawat beton yang berukuran


garis tengah minimal 1 mm.

d. Air

Air dipakai untuk pengecoran adalah yang bersih tidak mengandung


lumpur dan bahan kimia yang dapat mempengaruhi kekuatan beton.

Slump yang diijinkan untuk beton dalam keadaan mix normal adalah
sesuai dengan PBI 1971 , pemakaian nilai slump akan diatur dan
disesuaikan dengan kebutuhan misalnya bagian yang pembesiannya
rapat akan dipergunakan slump yang lebih tinggi.

e. Bekesting :

Bahan cetakan beton (bekesting) menggunakan kayu klas III, balok,


papan, reng (kecuali untuk kolom bulat menggunakan bahan
tambahan berupa seng rool/plat), kecuali direksi/ pengawas
menegaskan lain.

3. Pelaksanaan Pekerjaan :

 Pengecoran beton :

Sebelum pengecoran dilaksanakan, bekesting (sambungan


sambungannya ditempel dengan kertas semen, untuk
mencegah lolosnya air semen) telah benar-benar terpasang
kuat, kokoh dengan penyangga-penyanggahnya pada posisinya
sesuai gambar dan detail, dibersihkan dari kotoran – kotoran
dan bahan – bahan lain, disiram dengan air bersih, alat alat
pengaduk beton ( beton Molen ) dan alat pembawa juga
dibersihkan. Semua anker-anker sudah harus terpasang pada
posisi yang nantinya berguna pada saat pemasangan dinding
bata, sambungan beton, dan untuk penguat rangka kuda-kuda

Laporan Akhir Praktek Profesi | 37


atap serta untuk kebutuhan lainnya. Adukan beton dituang
sedikit demi sedikit kedalam cetakan bekisting dengan hati-hati,
agar aggregate beton tetap saling menyatu, tidak dijatuhkan
dari ketinggian lebih dari 1.50 meter dan lapis demi lapis beton
dipadatkan dengan penggetar (concrete vibrator). Kecepatan
vibrator dalam adukan tetap konstan, 1 atau 2 detik setiap titik
yang diinginkan, serta penggunaannya tidak mengenai besi
tulangan.

Untuk bekisting lantai plat dan tangga, sebelum pengerjaan


besi, terlebih dahulu dilapisi dengan plastic atau kertas semen
untuk memperolah cetakan lantai beton yang berkualitas.

 Penyambungan beton

Apabila oleh karena sesuatu dan lain hal pengecoran beton


diputuskan sebelum selesai, sebelum melanjutkan pengecoran
pada beton yang telah mengeras permukaan akan dikasarkan
dan dibersihkan, bekesting diperiksa dan dikencangkan kembali
dan penyambungannya menggunakan air semen atau bonding
agent yang disetujui direksi/pengawas.

4.6 Pekerja dan Jenis Peralatan Yang Digunakan Dalam Pekerjaan


 Pekerja

1. Tukang

2. Tukang Batu

3. Tukang Kayu

4. Tukang Besi

5. Tukang Besi Konstruksi

6. Tukang Allumunium

7. Tukang Cat

8. Tukang terampil

9. Kepala tukang

Laporan Akhir Praktek Profesi | 38


10. Mandor

 Peralatan Yang Digunakan

1. Alat berat ( Excavator )

Tujuan penggunaan alat-alat berat tersebut untuk memudahkan dalam


mengerjakan pekerjaan, sehingga hasil yang diharapkan dapat tercapai
dengan.

2. Molen

Alat ini khusus untuk mempermudah pekerjaan berat seperti pencampur


semen.

3. Viser

4. Sekop

Untuk pengangkut pasir dan campuran lainnya.

4.7 Masalah Masalah dan Pemecahan

permasalahan teknik yang dapat timbul sehingga dapat dipikirkan


cara terbaik untuk mengatasinya sebagai upaya mendapatkan hasil
kualitas pekerjaan terbaik dengan biaya murah serta waktu cepat,
berikut ini kendala teknik proyek pembangunan.

1. Keterbatasan alat berat

Keterbatasan jumlah alat berat yang di gunakan pada proyek hotel


ini, mengakibatkan pengerjaannya berjalan lamban. Sehingga antisipasi
lembanyat pengerjaan dilakukan dengan memaksimalkan bantuan
pekerja menggunakan alat proyek manual.

2. Letak dan Kedalaman Bor pile tidak sesuai gambar

Dalam pengerjaan pondasi bor pile, terdapat perbedaan kedalaman di


lapangan dengan yang berada di gambar kerja. Hal ini dikarenakan
kodisi tanah yang tidak memungkinkan untuk di sesuaikan dengan
gambar yang di rencanakan.

Laporan Akhir Praktek Profesi | 39


3. Kemiringan sloof
Pada saat pengerjaan sloof bangunan, terdapat perbedaan
kemiringan dari yang di rencanakan. Hal ini terjadi karena arah sloof
yang meyambukan antar pile cap, berubah dengan adanya perubahan
letak pile cap di pengerjaan awal. Antisipasi akan masalah ini adalah,
dengan melakukan perubahan bentuk sambungan besi sloof yang di
geser dari as pile cap. Cara ini dapat mengurangi kemiringan sloof.

Laporan Akhir Praktek Profesi | 40


BAB V

PENUTUP
5.1 Kesimpulan

Dalam melaksanakan pekerjaan proyek ini, hal yang perlu di perhatiakn


yaotu mempersiapkan semua tenaga kerja, peralatan, kantor direksi keet
proyek, gudang bahan dan semua alat penunjang lainnya yang dibutuhkan
berdasarkan pertimbangan-pertimbangan serta sesuai dengan syarat-syarat
penyedia jasa. Mempelajari semua detail gambar dengan saksama bersama
direksi lapangan, penyesuaian tenaga kerja pada lapangan. Kegiatan ini
dilaksanakan segera setelah Surat Perintah Mulai Kerja diterima.
Dalam pelaksanaan proyek ada kalanya kondisi dilapangan tidak sesuai
dengan apa yang sudah direncanakan baik dalam hal gambar kerja maupun
penggunaan jenis material sehingga perlu dilakukan perencanaan ulang dengan
melakukan perhitungan terlebih dahulu apabila lokasi perbedaan merupakan
struktur bangunan, serta diperlukan pengawasan pelaksanaan agar pekerjaan
sesuai dengan shop drawing sehingga setiap penyimpangan dapat dihindari.
5.2 Saran

Berbagai kendala teknik lainya bisa terjadi dalam pelaksanaan proyek


pembangunan sehingga diperlukan pendataan terlebih dahulu menmgenai
permasalahan proyek yang mungkin timbul serta penentuan beberapa
alternative cara mengatasinya. Dengan begini diharapkan proyek dapat berjalan
dengan lancar.

Laporan Akhir Praktek Profesi | 41


FOTO DOKUMENTASI

Sumber: Dokumentasi Pribadi

Pengecoran lantai dasar

Sumber: Dokumentasi Pribadi

Pengambilan Sampel beton K300

Laporan Akhir Praktek Profesi | 42


Sumber: Dokumentasi Pribadi

Pengecoran kolom.

Sumber: Dokumentasi Pribadi

Mobil Viser.

Laporan Akhir Praktek Profesi | 43


Sumber: Dokumentasi Pribadi

Pemasangan Besi Lantai dasar

Laporan Akhir Praktek Profesi | 44

Anda mungkin juga menyukai