Anda di halaman 1dari 6

Perbedaan etika, nilai, moral

Etika terbagi menjadi tiga bagian utama:

• meta-etika (studi konsep etika),

• etikanormatif (studi penentuan nilai etika), dan

• etika terapan (studi penggunaan nilai-nilaietika).


2. Etika Normatif (Studi Penentuan Nilai Etika).

• Etika yang menetapkan berbagai sikap dan perilaku yang ideal dan
seharusnya dimiliki oleh manusia atau apa yang seharusnya dijalankan oleh
manusia dan tindakan apa yang bernilai dalam hidup ini. Jadi Etika Normatif
merupakan norma

norma yang dapat menuntun agar manusia bertindak secara baik danmen
ghindarkan hal-hal yang buruk, sesuai dengan kaidah atau norma yang
disepakati dan berlaku di masyarakat.

3. Etika Terapan (Studi Penggunaan Nilai-Nilai Etika).

• Etika terapan memberi pemahaman tentang spektrum bidang terapan etika


sekaligus menunjukkan bahwa etika merupakan
pengetahuan praktis. Berbagai bidang terapan di antaranya adalah bidang
kesehatan, tanggung-jawab sosial
perusahaan atau yang biasa dikenal dengan istilah Inggris Corporate Social
Responsibility (CSR), pengolahan tanah, dan masih banyak lainnya.

• Contoh Pelanggaran Kefarmasian


DI APOTEK:
1. Dokter menulis resep dengan kode, dan resep tersebut hanya bisa ditebus di
apotek yang ditunjuk dokter.
2. PSA menjual psikotropika dan pada saat membuat laporan bekerja sama
dengandokter untuk membuatkan resep.

DI PUSKESMAS ATAU KLINIK DAN RUMAH SAKIT:


1. Yang menyerahkan obat kepada pasien bukan apoteker, melainkan bidan,
mantri, perawat, karena puskesmas tidak memiliki apoteker.
2. Apoteker membuat suatu obat yang isinya campuran dari beberapa obat
(oplosan).

DI INDUSTRI:
1. Klaim, saling mengklaim suatu produk → melanggar etika.
2. Kebohongan publik →menginfokan tentang khasiat suatu obat yang tidak
benar.
• Setiap pelanggaran apotek terhadap ketentuan yang berlaku dapat dikenakan
sanksi, baik sanksi administratif maupun sanksi pidana. Sanksi administratif
yang diberikan menurut keputusan Menteri Kesehatan RI No. 1332/ MENKES/
SK/ X/ 2002 dan Permenkes No. 922/ MENKES/ PER/ X/ 1993 adalah :

a. Peringatan secara tertulis kepada APA secara tiga kali berturut-turut dengan
tenggang waktu masing – masing dua bulan.

b. Pembekuan izin apotek untuk jangka waktu selama – lamanya enam bulan sejak
dikeluarkannya penetapan pembekuan izin apotek. Keputusan pencabutan SIA
disampaikan langsung oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten atau Kota dengan
tembusan kepada Kepala Dinas Kesehatan Propinsi dan Menteri Kesehatan RI di
Jakarta.

c. Pembekuan izin apotek tersebut dapat dicairkan kembali apabila apotek tersebut
dapat membuktikan bahwa seluruh persyaratan yang ditentukan dalam keputusan
Menteri Kesehatan RI dan Permenkes tersebut telah dipenuhi.

• Sanksi pidana berupa denda maupun hukuman penjara diberikan bila terdapat
pelanggaran terhadap :

a. Undang- Undang Obat Keras (St. 1937 No. 541).

b. Undang-Undang No. 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan.

c. Undang-Undang No. 22 Tahun 1997 tentang Narkotika.

d. Undang-Undang No. 5 tahun 1997 tentang Psikotropika.

DI APOTEK:

1. Dokter menulis resep dengan kode, dan resep tersebut hanya bisa ditebus di
apotek yang ditunjuk dokter.

2. PSA menjual psikotropika dan pada saat membuat laporan bekerja sama
dengan dokter untuk membuatkan resep

3. Menjual psikotropika dan narkotika tanpa resep dokter

4. Dst...coba sebutkan
• DI PUSKESMAS ATAU KLINIK DAN RUMAH SAKIT:
1. Yang menyerahkan obat kepada pasien bukan apoteker, melainkan bidan,
mantri, perawat, karena puskesmas tidak memiliki apoteker.
2. Apoteker membuat suatu obat yang isinya campuran dari beberapa obat
(oplosan).

• DI INDUSTRI:
1. Klaim, saling mengklaim suatu produk → melanggar etika.
2. Kebohongan publik →menginfokan tentang khasiat suatu obat yang tidak
benar.

• PEMASARAN=???

Pengertian peraturan per UU

• Hierarki maksudnya peraturan perundang-undangan yang lebih rendah tidak


boleh bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi.
Berikut adalah hierarki Peraturan Perundang-undangan di Indonesia menurut
UU No. 12/2011 (yang menggantikan UU No. 10/2004) tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-undangan:

• UUD 1945, merupakan hukum dasar dalam Peraturan Perundang-undangan.


UUD 1945 ditempatkan dalam Lembaran Negara Republik Indonesia.

• Ketetapan MPR

• Undang-Undang (UU)/Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-


Undang (Perpu)

• Peraturan Pemerintah (PP)

• Peraturan Presiden (Perpres)

• Peraturan Daerah (Perda), termasuk pula Qanun yang berlaku di Aceh,


serta Perdasus dan Perdasi yang berlaku di Provinsi Papua dan Papua Barat.

• Peraturan Desa

Konsumen adalah setiap orang pemakai barang


dan/atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik
bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain,
maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk
diperdagangkan.
3. Pelaku usaha adalah setiap orang perseorangan atau
badan usaha, baik yang berbentuk badan hukum
maupun bukan badan hukum yang didirikan dan
berkedudukan atau melakukan kegiatan dalam wilayah
hukum negara Republik Indonesia, baik sendiri maupun
bersama-sama melalui perjanjian menyelenggarakan
kegiatan usaha dalam berbagai bidang ekonomi.
ASAS DAN TUJUAN
Pasal 2
Perlindungan konsumen berasaskan manfaat, keadilan,
keseimbangan, keamanan dan keselamatan konsumen, serta
kepastian hukum.

Hak konsumen adalah :


1. hak atas kenyamanan, keamanan, dan keselamatan
dalam mengkonsumsi barang dan/atau jasa;
2. hak untuk memilih barang dan/atau jasa serta
mendapatkan barang dan/atau jasa tersebut sesuai
dengan nilai tukar dan kondisi serta jaminan yang
dijanjikan;
3. hak atas informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai
kondisi dan jaminan barang dan/atau jasa;
4. hak untuk didengar pendapat dan keluhannya atas
barang dan/atau jasa yang digunakan;
5. hak untuk mendapatkan advokasi, perlindungan, dan
upaya penyelesaian sengketa perlindungan konsumen
secara patut;
6. hak untuk mendapat pembinaan dan pendidikan
konsumen;

7. hak untuk diperlakukan atau dilayani secara benar dan


jujur serta tidak diskriminatif;
8. hak untuk mendapatkan kompensasi, ganti rugi dan/atau
penggantian, apabila barang dan/atau jasa yang
diterima tidak sesuai dengan perjanjian atau tidak
sebagaimana mestinya;
9. hak-hak yang diatur dalam ketentuan peraturan
perundang-undangan lainnya.

Kewajiban konsumen adalah :


a. membaca atau mengikuti petunjuk informasi dan
prosedur pemakaian atau pemanfaatan barang dan/atau
jasa, demi keamanan dan keselamatan;
b. beritikad baik dalam melakukan transaksi pembelian
barang dan/atau jasa;
c. membayar sesuai dengan nilai tukar yang disepakati;
d. mengikuti upaya penyelesaian hukum sengketa
perlindungan konsumen secara patut.

Hak pelaku usaha adalah :

a. hak untuk menerima pembayaran yang sesuai dengan


kesepakatan mengenai kondisi dan nilai tukar barang
dan/atau jasa yang diperdagangkan;
b. hak untuk mendapat perlindungan hukum dari tindakan
konsumen yang beritikad tidak baik;
c. hak untuk melakukan pembelaan diri sepatutnya di
dalam penyelesaian hukum sengketa konsumen;
d. hak untuk rehabilitasi nama baik apabila terbukti secara
hukum bahwa kerugian konsumen tidak diakibatkan oleh
barang dan/atau jasa yang diperdagangkan;
e. hak-hak yang diatur dalam ketentuan peraturan
perundang-undangan lainnya.
Kewajiban pelaku usaha adalah :
a. beritikad baik dalam melakukan kegiatan usahanya;
b. memberikan informasi yang benar, jelas dan jujur
mengenai kondisi dan jaminan barang dan/atau jasa
serta memberi penjelasan penggunaan, perbaikan dan
pemeliharaan;
c. memperlakukan atau melayani konsumen secara benar
dan jujur serta tidak diskriminatif;
d. menjamin mutu barang dan/atau jasa yang diproduksi
dan/atau diperdagangkan berdasarkan ketentuan
standar mutu barang dan/atau jasa yang berlaku;
e. memberi kesempatan kepada konsumen untuk menguji,
dan/atau mencoba barang dan/atau jasa tertentu serta
memberi jaminan dan/atau garansi atas barang yang
dibuat dan/atau yang diperdagangkan;
f. memberi kompensasi, ganti rugi dan/atau penggantian
atas kerugian akibat penggunaan, pemakaian dan
pemanfaatan barang dan/atau jasa yang
diperdagangkan;
g. memberi kompensasi, ganti rugi dan/atau penggantian
apabila barang dan/atau jasa yang dterima atau
dimanfaatkan tidak sesuai dengan perjanjian.

Anda mungkin juga menyukai