Anda di halaman 1dari 5

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode pumping test pada

eksperimen lapangan. Penelitian ini diawali dengan pengujian pemompaan sumur.

Sumur yang dipompa adalah sumur cincin yang terdapat di 30 (tiga puluh) titik di

Kecamatan Tenayan Raya Kota Pekanbaru. Sumur yang dipompa akan dijadikan

sumur pantau yang diukur pada pemompaan yaitu waktu, debit pemompaan, dan

penurunan air sumur selama proses pemompaan. Selanjutnya data yang

dikumpulkan akan diproses untuk mengetahui kontur dan nilai transmisivitas air

bawah tanah di Kecamatan Tenayan Raya Kota Pekanbaru.

3.1. Alat dan Bahan Penelitian

Tabel 3.1 Alat dan bahan yang digunakan serta fungsinya.


No. Alat dan Bahan Fungsi
1 Pompa shimizu Memompa air dari dalam sumur
2 Keran air Mengatur debit air yang keluar dari mesin
pompa
3 Pipa air Mengalirkan air dari sumur dengan bantuan
pompa air
4 Pita meter Mengukur penurunan muka air tanah pada
sumur
5 Wadah ukur Mengukur debit pemompaan
6 Stopwatch Mengukur waktu proses pemompaan
7 Sensor pendeteksi Mendukung fungsi pita meter untuk mengukur
air muka air tanah
8 GPS receiver tipe Menentukan koordinat lokasi penelitian
handheld
9 Sumur Observasi Sebagai sampel tempat pengujian proses
pemompaan

20
3.2 Diagram Alir Penelitian

Diagram alir penelitian menjelaskan tentang proses atau tahap - tahap

dalam melakukan penelitian yang akan dilakukan dengan menggunakan metode

pumping test. Diagram alir penelitian dibuat dengan tujuan agar pelaksanaan

penelitian ini dapat berjalan secara sistematis. Gambar 3.1 menunjukkan diagram

alir yang menunjukkan tahapan dari penelitian ini.

Observasi lapangan

Persiapan pengambilan data

Pengumpulan data geodesi


berupa koordinat

Proses uji pemompaan

Pemetaan Potensi Air Tanah Karakterisasi akuifer

Analisa hasil dan pembahasan

kesimpulan

Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian

21
3.3 Prosedur Penelitian

Data yang akan diambil adalah data primer dan data sekunder. Data

sekunder meliputi pendukung berupa titik koordinat pada daerah penelitian dan

data primer didapat dari uji pemompaan sumur yang akan dianalisis.

3.3.1 Survei Awal Lokasi Penelitian

Penelitian ini diawali dengan melakukan observasi pada lokasi yang akan

dijadikan tempat penelitian. Sumur cincin yang akan digunakan merupakan sumur

cincin penduduk setempat. Kemudian dicari koordinat lokasi penelitian sumur

dengan menggunakan GPS. Penelitian ini dilakukan di 30 (tiga puluh) titik di

Kecamatan Tenayan Raya Kota Pekanbaru.

3.3.2 Proses Uji Pemompaan

Penelitian ini menggunakan metode pumping test. Metode tersebut

merupakan proses pengujian pemompaan sumur yang dilakukan dengan prosedur

sebagai berikut:

a. Mengukur jarak dari bibir sumur hingga permukaan air sumur

menggunakaan pita meter dan sensor. Sensor berguna untuk mendukung

pita meter saat mengukur kedalaman sumur sebelum pemompaan

dilakukan. Catat nilai ini sebagai ketinggian awal.

b. Hidupkan pompa air yang sebelumnya telah di sesuaikan dengan sumur

dan telah disambungkan dengan pipa. Ketika memulai proses pemompaan,

pastikan debit air yang keluar dari keran bernilai konstan.

22
c. Hidupkan stopwatch untuk menghitung waktu ketika keran mulai dibuka,

lalu ukur dan catat penurunan yang terjadi pada permukaan air sumur

cincin.

d. Proses pemompaan dilakukan dengan interval sebagai berikut: 1 menit, 3

menit, 5 menit, 10 menit, 15 menit, 20 menit, 25 menit dan 30 menit.

Penelitian ini di lakukan sebanyak 8 kali percobaan.

3.3.3 Karakterisasi Data Akuifer Berupa Nilai Transmisivitas

Setelah nilai drawdown (s), volume keseluruhan air, dan waktu didapatkan,

maka hal pertama yang dilakukan adalah mencari kapasitas debit air Q dengan

cara membagi nilai volume air terhadap waktu. Kemudian dicari nilai

transmisivitasnya untuk mengetahui bagaimana keadaaan air tanah tersebut

apakah bisa digunakan oleh masyarakat sekitar. Pencarian transmisivitas

menggunakan nilai garis potong s/Q yaitu A, gradien C dan determinan d2 yang

dicari dari grafik hubungan s/Q terhadap Q menggunakan bantuan Microsoft

Excel. Lalu dilihat nilai C yang saling mendekati, kemudian dimasukkan ke dalam

Persamaan (2.12) tranmisivitas Cooper-Jacob.

3.3.4 Pemetaan Potensi Air Tanah

Nilai dari bujur timur dan lintang utara dapat di lihat dari data koordinat

lokasi penelitian yang didapat dengan menggunakan GPS. Koordinat tersebut

diubah dalam bentuk desimal supaya mempermudah dalam pembuatan kontur.

Bujur timur adalah nilai dari X dan lintang utara adalah nilai dari Y. Sedangkan

nilai Z didapatkan dari data s/Q penelitian sumur cincin. Kemudian nilai X, Y dan

23
Z ditulis di Microsoft Exel yang selanjutnya data tersebut diolah dengan

menggunakan aplikasi Surfer agar di dapat gambaran peta kontur potensi air tanah

di Kecamatan Tenayan Raya.

24

Anda mungkin juga menyukai