Anda di halaman 1dari 17

Agus Fathul 1618012148

Perceptor :
Eka Lestari 1718012157 dr. Noflih Sulistia, Sp. Rad
Erisa Sentiya Br. Subakti 1618012105 dr. Rasyidah, Sp. Rad
Nisrina Afifah 1718012143

KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN ILMU RADIOLOGI


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. H . ABDUL MOELOEK
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2018
Tuberkulosis adalah penyakit yang disebabkan oleh
infeksi Mycobacterium tuberculosis complex yang
terutama menyerang penyakit parenkim paru

Tb paru dapat menular melalui udara, waktu seseorang


dengan Tb aktif pada paru batuk, bersin atau bicara.

Epidemiologi:
• Data WHO menunjukkan bahwa kasus Tb paru di
negara berkembang banyak terdapat pada umur
produktif 15-29 tahun.
• Menyerang orang dewasa dan anak-anak, laki-
laki dan perempuan.
• Menyerang sebagian besar laki-laki usia
produktif.
• Dominan terjadi pada masyarakat yang status gizi
batuk  3 minggu,
RESPIRATORIK batuk darah, sesak
nafas, nyeri dada
Gejala klinik TB
demam, malaise,
keringat malam,
SISTEMIK
anoreksia, berat
badan menurun
• Identitas Pasien • Riwayat Penyakit Sekarang
Nama : Tn. D Tn. Darno laki-laki usia 61 tahun 1 bulan, datang ke
Usia : 61 tahun RSUD Abdoel Moeloek pada tanggal dengan keluhan
Alamat : Desa Lubuk Mantang sesak nafas, disertai batuk selama 3 bulan terakhir.
Agama : Islam
Pendidikan : Petani OS juga mengeluhkan penurunan berat badan sejak
Status : menikah batuk. OS mengaku sebelumnya belum pernah
Kewarganegaraan : WNI mengkonsumsi OAT.

• Riwayat Penyakit Dahulu


• Anamnesis: dilakukan pada tanggal 13
Tidak ditanyakan
agustus 2018 secara alloanamnesis.
• Riwayat Penyakit Keluarga
• Keluhan Utama: Tidak ditanyakan
Sesak nafas
Pemeriksaan Fisik Ekstremitas
• Keadaan umum : Lemah
• Kesadaran : Compos mentis
Ekstremitas Ekstremitas
• Tanda vital
Tekanan darah : 90/60 mmHg superior inferior
Nadi : 87x/menit
Pernapasan : 27x/menit Oedem -/- -/-
Suhu : 36,8oC
Akral dingin -/- -/-
• Status generalisata
Kepala : normosefalus, benjolan (-)
Sianosis -/- -/-
Mata : sklera ikterik -/-, konjungtiva
anemis +/+, pupil bulat isokor, Capillary refill <2 detik/<2 <2 detik/<2 detik
3 mm
Mulut : sianosis (-), anemis (-) detik
Abdomen : datar, bising usus (+) normal,
timpani di seluruh lapang, nyeri tekan (-)
Laboratorium
PEMERIKSAAN HASIL SATUAN NORMAL

HEMATOLOGI

LED mm/jam 0 – 10

Eritrosit 3.3 jt/μl 4.5 – 5.5

Hematokrit 23 % 40 – 50

Trombosit 147 10^3 / μl 150 – 400

Leukosit 13.0 10^3 / μl 4.0 – 11.0

Hemoglobin g/dL
9.0 13.2 – 17.3

MCV fL 79-99

MCH pg 27-31

MCHC g/dl 30-35


Pemeriksaan Radiologis
Pada tanggal 13 agustus 2018, dilakukan pemeriksaan foto thoraks AP
dengan klinis : sesak nafas

Dari pemeriksaan tersebut didapatkan kesan :


• Gambaran TB paru lama aktif disertai infeksi
sekunder
• Rongga lusen multiple di lapang atas-tengah kanan
ec DD/ cystic bronkiektasis, bulla
• Tidak tampak kardiomegali
• Pathway

• Morfologi dan Struktur Bakteri


Mycobacterium tuberculosis berbentuk batang lurus
atau sedikit melengkung, tidak berspora dan tidak
berkapsul. Bakteri ini berukuran lebar 0,3 – 0,6 μm
dan panjang 1 – 4 μm. Dinding M.tuberculosis
sangat kompleks, terdiri dari lapisan lemak cukup
tinggi (60%).
Diagnosis Gejala khusus:
• Tergantung dari organ tubuh mana yang terkena, EX:
• Anamnesa baik terhadap pasien maupun sumbatan sebagian bronkus akibat penekanan kelenjar
keluarganya. getah bening yang membesar, akan menimbulkan suara
• Pemeriksaan fisik. “mengi”, suara nafas melemah yang disertai sesak.
• Pemeriksaan laboratorium (darah, • Cairan dirongga : disertai dengan keluhan sakit dada.
dahak, cairan otak). • Tulang: infeksi tulang yan pada suatu saat dapat
• Pemeriksaan patologi anatomi (PA). membentuk saluran dan bermuara pada kulit di atasnya,
• Rontgen dada (thorax photo). pada muara ini akan keluar cairan nanah.
• Pada anak-anak dapat mengenai otak: demam tinggi,
• Uji tuberkulin.
adanya penurunan kesadaran dan kejang-kejang.

Gejala sistemik/umum:
• Batuk-batuk selama lebih dari 3 minggu (dapat
disertai dengan darah)
• Demam tidak terlalu tinggi yang berlangsung lama,
biasanya dirasakan malam hari disertai keringat
malam. Kadang-kadang serangan demam seperti
influenza dan bersifat hilang timbul
• Penurunan nafsu makan dan berat badan
• Perasaan tidak enak (malaise), lemah
Indikasi Pemeriksaan Foto Toraks

• Hanya 1 dari 3 spesimen dahak SPS hasilnya BTA positif. Pada


kasus ini Pemeriksaan foto toraks dada diperlukan untuk
mendukung diagnosis TB paru BTA positif.

• Ketiga spesimen dahak hasilnya tetap negatif setelah 3 spesimen


dahak SPS pada pemeriksaan sebelumnya hasilnya BTA negatif
dan tidak ada perbaikan setelah pemberian antibiotika non
OAT(non fluoroquinolon).

• • Pasien tersebut diduga mengalami komplikasi sesak nafas berat


yang memerlukan penanganan khusus (seperti: pneumotorak,
pleuritis eksudativa, efusi perikarditis atau efusi pleural) dan pasien
bronkiektasis atau aspergiloma yang mengalami hemoptisis berat
(untuk menyingkirkan).
Gambaran Radiologi

Gambaran radiologik yang dicurigai sebagai lesi Gambaran radiologik yang dicurigai lesi TB inaktif:
TB aktif : • Fibrotik pada segmen apikal dan atau posterior lobus
• Bayangan berawan / nodular di segmen apikal atas
dan posterior lobus atas paru dan segmen • Kalsifikasi atau fibrotic
superior lobus bawah • Kompleks ranke
• Kaviti, terutama lebih dari satu, dikelilingi oleh • Fibrotoraks/Fibrosis parenkim paru dan atau
bayangan opak berawan atau nodular penebalan pleura
• Bayangan bercak milier
• Efusi pleura unilateral (umumnya) atau bilateral
(jarang)
• Pembesaran KGB pada TB paru primer : Limfoma, sarkoidosis. Pada TB paru
primer, pembesaran KGB dimulai dari hilus baru ke paratrakea dan pada umumnya
unilateral. Sedangkan pada limfoma biasa dimulai dari paratrakea dan bilateral.
Pada sarkoidosis pembesaran KGB hilus bilateral, Infiltrat unilateral lapangan bawah
paru.

• TB anak: Pneumonia, untuk membedakan pneumonia TB dengan pneumonia bukan


karena TB. Pada pneumonia bukan TB umumnya tidak disertai pembesaran KGB

• TB dewasa: Pneumonia non TB, karsinoma, sarkoidosis


Golongan dan Jenis

Golongan-1 Obat Lini ■ Isoniazid (H) ■ Pyrazinamide(Z)

Pertama ■ Ethambutol (E) ■ Rifampicin (R)

■ Streptomycin (S)

Golongan-2 / Obat suntik/ Suntikan lini ■ Kanamycin (Km) ■ Amikacin (Am)

kedua
■ Capreomycin (Cm)

Golongan-3 / Golongan ■ Ofloxacin (Ofx) ■ Moxifloxacin (Mfx)

Floroquinolone ■ Levofloxacin (Lfx)

Golongan-4 / Obat bakteriostatik lini ■ Ethionamide(Eto) ■ Para amino salisilat

kedua
■ Prothionamide(Pto) (PAS)

■ Cycloserine (Cs) ■ Terizidone (Trd)

Golongan-5 / Obat yang belum terbukti ■ Clofazimine (Cfz) ■ Thioacetazone(Thz)

efikasinya dan tidak direkomendasikan


■ Linezolid(Lzd) ■ Clarithromycin(Clr)

oleh WHO
■ Amoxilin- Clavulanate (Amx- Clv) ■ Imipenem(Ipm).
Pengobatan TB diberikan dalam 2 tahap, yaitu :
• Tahap intensif
• Tahap lanjutan

• Paduan OAT yang digunakan oleh Program Nasional


Pengendalian di Indonesia:
o Kategori 1 : 2(HRZE)/4(HR)3.
o Kategori 2 : 2(HRZE)S/(HRZE)/5(HR)3E3.
Disamping kedua kategori ini, disediakan paduan obat
sisipan (HRZE)
o Kategori Anak: 2HRZ/4HR

• Paket Kombipak:
Adalah paket obat lepas yang terdiri dari Isoniasid, Rifampisin,
Pirazinamid dan Etambutol yang dikemas dalam bentuk
blister. Paduan OAT ini disediakan program untuk digunakan
dalam pengobatan pasien yang mengalami efek samping OAT
KDT.

Anda mungkin juga menyukai