Sap Diabetes Posbindu
Sap Diabetes Posbindu
(DIABETES MELLITUS)
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 6
1. Novia Larasati (P27904115029)
2. Nuralita (P27904115030)
3. Riri Andriani (P27904115031)
4. Rista Safitri (P27904115032)
5. Roihatul Jannah (P27904115033)
6. Siti Hanifah (P27904115034)
C. Materi:
1. Pengertian Diabetes Mellitus.
2. Penyebab Diabetes Mellitus.
3. Tanda dan Gejala Diabetes Mellitus.
4. Komplikasi Diabetes Mellitus.
5. Prinsip Perawatan pada Diabetes Mellitus
6. Gizi pada Diabetes Mellitus
2
D. Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
E. Media
1. LCD
2. Leaflet
F. Kegiatan
No Tahap Kegiatan Waktu
Penyuluh Peserta
1. 1. Pembukaan a. Penyampaian salam a. Membalas salam 5 menit
Dan b. Perkenalan b. Memperhatikan
Perkenalan c. Menjelaskan topik penyuluhan c. Memperhatikan
d. Menjelaskan tujuan d. Memperhatikan
e. Apersepsi e. Memperhatikan
2 Inti a. Penyampaian Materi: a. Menyimak/ 15 menit
1. Pengertian DM Memperhatikan
2. Penyebab DM
3. Tanda dan Gejala DM
4. Komplikasi DM
5. Prinsip Perawatan pada DM
6. Gizi pada DM
b. Memberi kesempatan untuk b. Bertanya
bertanya
c. Menjawab pertanyaan c. Menyimak
3. Penutup a. Menyimpulkan a. Menyimak 10 menit
b. Mengevaluasi (memberikan b. Menjawab
pertanyaan) pertanyaan
c. Memberi salam c. Menjawab salam
3
G. SumberBacaan
Helmawati, Triana.2014. Hidup Sehat Tanpa Diabetes. Jakarta: Notebook
Junaidi, Iskandar. 2009. Kencing Manis. Jakarta: PT. Bhuana Ilmu Popular
H. Evaluasi :
1. Cara : Lisan
2. Jenis : Pertanyaan terbuka
3. Waktu : Setelah penyuluhan
4. Soal :
1) Menjelaskan Pengertian Diabetes Mellitus.
2) Menyebutkan Penyebab Diabetes Mellitus.
3) Menyebutkan Tanda dan Gejala Diabetes Mellitus.
4) Menyebutkan Komplikasi Diabetes Mellitus.
5) Menyebutkan Prinsip Perawatan pada Diabetes Mellitus
6) Menjelaskan Gizi pada Diabetes Mellitus
4
Lampiran I
DIABETES MELLITUS
5
4. Penuaan (usia)
Resiko diabetes meningkat sejalan dengan bertambahnya usia, terutama setelah usia
40 tahun, karena jumlah sel-sel beta di dalam pankreas yang memproduksi insulin
menurun seiring bertambahnya umur.
6
sel darah merah ( eritrosit ) untuk membawa nutrisi ke seluruh jaringan tubuh, dan juga
mengurangi fungsi dari sel-sel darah putih yang mempunyai peranan melawan infeksi.
6. Kesemutan, rasa baal pada bagian tubuh terutama pada tangan atau kaki
Penyakit kencing manis dengan kadar gula yang tinggi dan tidak terkontrol lama
kelamaan akan membuat saraf mengalami kerusakan pada saraf perifer hal ini terjadi
karena darah yang mengalir pada ujung saraf yang menurun
7
pembuluh darah kecil maupun pembuluh darah besar di seluruh pembuluh darah,
termasuk pembuluh darah otak.
5. Impotensi
Impotensi disebabkan pembuluh darah mengalami kebocoran sehingga penis tidak
bisa ereksi. Impotensi pada penderita diabetes juga bisa disebabkan oleh faktor psikologis
atau gabungan organis dan psikologis.
6. Luka gangren (luka yang lama sembuh dan cenderung membusuk) yang harus di
amputasi.
Infeksi kaki mudah timbul pada penderita diabetes kronis dan dikenal sebagai
penyulit gangren atau ulkus. Jika dibiarkan, infeksi akan mengakibatkan pembusukan
pada bagian luka karena tidak mendapat aliran darah. Pasalnya, pembuluh darah
penderita diabetes banyak tersumbat atau menyempit. Jika luka membusuk, mau tidak
mau bagian yang terinfeksi harus diamputasi. Penderita diabetes yang terkena gangren
perlu dikontrol ketat gula darahnya serta diberi antibiotika. Penanganan gangren perlu
kerja sama dengan dokter bedah.
8
fisik seperti berenang, senam dan lari. Latihan fisik 20 menit setiap hari sudah bisa
menurunkan resiko terkena diabetes.
4. Minum obat secara teratur
5. Menghindari stress
Pasien yang mengalami stres akan terjadi peningkatan sekresi kortisol yang
menyebabkan peningkatan gula darah.
6. Makan sesuai diet (menghindari makanan yang manis-manis, yang mengandung gula,
dan makanan yang banyak tepungnya)
Minuman manis yang mengandung gula dan bahan pemanis lain telah
meningkatkan resiko diabetes. Minuman manis memang dibutuhkan oleh tubuh sebagai
sumber tenaga tapi dalam jumlah yang kecil. Selain minuman manis maka minuman yang
mengandung soda dan berbagai bahan pengawet juga harus dihindari. Minuman manis
akan meningkatkan kadar glikemik dalam tubuh sehingga bisa meningkatkan resiko
obesitas dan diabetes.
F. Diet Pada DM
1. Makanan yang dihindari
Manisan buah, gula pasir, gula jawa, susu kental manis, madu, abon, kecap, sirup,
es krim, selai, makanan yang digoreng dan berlemak, pudding, permen, cokelat, buah
klengkeng, durian, srikaya, kesemek, dan sawo.
2. Makanan yang dianjurkan
Sayur-sayuran (Kol, tomat, kangkung, bayam, kacang panjang, sawi), buah-buahan
(apel, pepaya, jeruk, pisang, labu siam), roti yang terbuat dari gandum, susu kedelai,
singkong, ubi jalar.
9
Siang:
Nasi 1 Gelas belimbing (70 gr)
Daging 2 potong (50 gr)
Sayuran ¼ gelas belimbing (75 gr)
Minyak 1 sendok makan (10 gr)
Buah 1 buah pisang (75 gr)
Sore :
Nasi 1 Gelas belimbing (70 gr)
Ayam 1 potong (50 gr)
Sayuran ¼ gelas belimbing (75 gr)
Buah 1 buah apel malang (75 gr)
Minyak 1 sendok makan (10 gr)
( Riri Andriani )
10