Makalah 1 Data Statistik
Makalah 1 Data Statistik
Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan hidayah-
Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah ini.
Tim penyusun mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dr.Ratu Ilma Indra
Putri,M.Si selaku dosen pembimbing mata kuliah Statistika Dasar yang telah
memberikan tugas untuk menyusun makalah ini, sehingga dapat menambah wawasan
penyusun dan menambah ruang baca baru bagi seluruh pembaca.
Mengetahui
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................ 1
DAFTAR ISI.............................................................................................................. 2
A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang.......................................................................................... 3
B. DASAR TEORI
1. Variabel..................................................................................................... 4
2. Frekuensi................................................................................................... 4
3. Distribusi Frekuensi................................................................................... 5
D. PENUTUP
1. Kesimpulan................................................................................................. 19
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 20
2
A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
3
B. DASAR TEORI
1. Pengertian Variabel
Contoh :
“Usia” adalah gejala kualitatif, akan tetapi gejala yang bersifat kualitatif
itu dilambangkan dengan angka; misalnya: 5 tahun, 25 tahun, 50 tahun, dan
sebagainya “Nilai Ujian” pada dasarnya adalah gejala kualitas yang
dilambangkan dengan angka seperti: 5,6,7,40,80,100, dan sebagainya
(Sudijono,2009: 36).
2. Pengertian Frekuensi
Contoh :
Nilai yang berhasil dicapai oleh 8 orang siswa SMP dalam Tes Hasil
Belajar bidang studi Matematika adalah:
65 70 50 85 90 85 70 85
4
Jika kita amati, maka dalam deretan nilai hasil tes tersebut,nilai 85
muncul sebanyak 3 kali; atau bahwa siswa yang memperoleh nilai 85 itu
banyaknya 3 orang. Maka di sini dapat kita katakan bahwa nilai 85 itu
berfrekuensi 3.
Nilai 65 hanya muncul sebanyak 1 kali saja; ini berarti bahwa nilai 65 itu
berfrekuensi 1. Nilai 70 dicapai oleh 2 orang siswa, atau nilai 70 itu ada
sebanyak 2 buah; di sini kita katakan bahwa nilai 70 berfrekuensi 2.
Demikianlah seterusnya (Sudijono,2009: 36).
5
C. ISI DAN PEMBAHASAN
1. Pengertian Tabel
Apa yang dimaksud dengan “tabel” tidak lain adalah: alat penyajian data
statistik yang berbentuk (dituangkan dalam bentuk) kolom dan lajur
(Sudijono,2009). Tabel menurut KBBI ialah daftar yang berisi ikhtisar sejumlah
(besar) data informasi, biasanya berupa kata-kata dan bilangan yang tersusun
secara bersistem, urut ke bawah dalam lajur dan deret tertentu dengan garis
pembatas sehingga dapat dengan mudah disimak. Penyajian data hasil penelitian
dengan menggunakan tabel merupakan penyajian yang banyak digunakan,
karena lebih efisien dan cukup komunikatif. Setiap tabel berisi judul tabel, judul
setiap kolom, nilai data dalam setiap kolom, dan sumber data darimana data
tersebut diperoleh.
2. Macam-macam Tabel
2.1. Tabel Baris-Kolom
Tabel baris kolom ini adalah tabel-tabel yang dibuat selain dari
tabel kontingensi dan distribusi frekuensi yaitu tabel yang terdiri dari
baris dan kolom yang mempunyai ciri tidak terdiri dari faktor-faktor yang
terdiri dari beberapa kategori dan bukan merupakan data kuantitatif yang
dibuat menjadi beberapa kelompok. Salah satu contoh Tabel Baris-
Kolom adalah Tabel 2.1 di bawah ini.
6
2.2. Tabel Kontingensi
Tabel kontingensi merupakan bagian dari tabel baris kolom, akan tetapi
tabel ini mempunyai ciri khusus, yaitu untuk menyajikan data yang terdiri atas
dua faktor atau dua variabel, faktor yang satu terdiri atas b kategori dan
lainnya terdiri atas k kategori, dapat dibuat daftar kontingensi berukuran b x k
dengan b menyatakan baris dan k menyatakan kolom.
Contoh: Misalkan data karyawan perusahaan Z pada tahun 2007. yang disebut
karyawan di sini adalah orang yang bekerja di perusahaan Z dari level terendah
sampai level manajemen yang semuanya berjumlah 336.416 orang berasal dari
lulusan SMA, Diploma 3 dan Strata -1 yang terdiri dari laki-laki dan perempuan.
Karyawan laki-laki dengan tingkat pendidikan SMA sebanyak 104.758, D-3
sebanyak 51.459 dan S-1 sebayak 12.116. karyawan perempuan denga tingkat
pendidikan SMA sebanyak 102.795, D-3 sebayak 54.032 dan S-1 sebanyak
11.256.
Untuk menyajikan data yang terurai dalam naskah di atas, sangat cocok
apabila kita menggunakan tabel kontingensi.Dengan melihat bayaknya kategori
setiap factor maka untuk kasus ini, tabel yang akan kita buat adalah tabel
kontingensi 2x3 yaitu dua baris tiga kolom. Dengan kasus yang berbeda tabel
kontengensi yang kita buat dapat saja 4x3 atau 4x4 dan sebagainya.
7
2.3. Tabel Distribusi Frekuensi
a. Pengertian Tabel Distribusi Frekuensi
8
Contoh :
TABEL 2.3 Distribusi Frekuensi Nilai UAS Dalam Bidang
Studi Matematika dari 40 Orang Siswa kelas X 1 SMA Tunas
Cendekia.
9
Contoh:
TABEL 2.4. Distribusi Frekuensi Tentang Usia dari Sejumlah 60
orang Guru Matematika yang Bertugas Pada Sekolah Menengah
Atas Negeri.
Usia Frekuensi
(f)
49-53 5
44-48 9
39-43 8
34-38 11
29-33 12
24-28 15
Total 60 = N
Contoh:
10
44 - 49 9 45 14
39 - 43 13 36 27
34 - 38 6 23 33
29 - 33 7 17 40
24 - 28 10 10 50 = N
Total : 50 = N - -
11
Contoh :
Nilai F Persentase
(X) (p)
8 7 17.5
7 18 45.0
6 5 12.5
5 10 25.0
Total: 40 = N 100.0 = ∑ p
Keterangan:
Untuk memperoleh frekuensi relative (angka persenan) sebagaimana
tertera pada kolom 3 tabel 2.7, digunakan rumus:
𝑓
P= x 100%
𝑁
𝑓 = frekuensi yang sedang dicari persentasenya.
p = angka persentase.
Jadi angka persenan sebesar 17.5; itu diperoleh dari:
7
x 100% = 17.5; sebesar 32.5 diperoleh dari:
40
18
x 100% = 45.0; demikian seterusnya.
40
12
Dengan cara yang sama seperti telah dikemukakan di atas,
contoh untuk
Usia 𝑓 Persentase
(p)
50 - 54 5 10.0
44 - 49 9 18.0
39 - 43 13 26.0
34 - 38 6 12.0
29 - 33 7 14.0
24 - 28 10 20.0
Total : 50 = N 100.0 = ∑ p
13
Tabel 2.9. Tabel Persentase Kumulatif (Tabel Distribusi
Frekuensi relatif Kumulatif) tentang nilai hasil THB dalam bidang
studi PMP dari sejumlah 40 orang siswa MTsN.
3. Macam-macam Diagram
Jenis-jenis diagram antara lain :
1. Diagram batang.
2. Diagram garis.
3. Diaram lambing atau diagram symbol.
4. Diagram pastel dan diagram lingkaran.
5. Diagram peta atau kartogram.
6. Diagram pencar atau diagram titik.
A. Diagram Batang
Penyajian data dalam gambar akan lebih menjelskan lagi persoalan
secara visual. Untuk ini, pertama-tama akan diuraikan pokok dasarpembuatab
diagram batang . Data yang variabelnya berbentuk kategori atau atribut sangat
14
tepat disajikan engan diagram batang. Data tahunan pun dapat pula disajikan
dalam diagram ini asalkan tahunannya tidak terlalu banyak. Untuk menggambar
diagram batang diperlukan sumbu datar dan sumbu tegak yang berpotongan
tegak lurus. Sumbu datar dibagi menjadi beberapa skala bagian yang sama,
demikian pula sumbu tegaknya. Skala pada sumbu tegak dan skala pada sumbu
datar tidak perlu sama. Kalau diagram dibuat tegak, maka sumbu kuantum data
tiap waktu. datar dipakai untuk menyatakan atribut atau waktu . Kuantum atu
nilai dat digambar pada sumbu tegak (Sudjana,1996:21).
TABEL 2.1 Distribusi Frekuensi Nilai UAS Dalam Bidang Studi
Matematika dari 40 Orang Siswa kelas X 1 SMA Tunas Cendekia.
Total 40 = N
18
16
F 16
r 14
e 12
k 10 9
u
8
e 6
6 5
n 4
s 4
i 2
0
5 6 7 8 9
Nilai
Untuk kategori data yang belawanan dapat dibuat diagram batang dua
arah. Jika terdapat klasifikasi atribut dengan nilai data sangat besar
15
dibandingkan klasifikasi lainnya, batang untuk bernilai besar ini lebih baik
dipatahkan (Sudjana,1996: 24).
B. Diagram Garis
Untuk menggambarkan keadaan yang seba terus atau berkesinambungan,
dibuat diagram garis. Seperti diagram batang, di sini pun diperlukan sistem sumbu
datar dan sumbu tegak yang saling tegak lurus. Sumbu datar menyatakan waktu
sedangkan sumbu tegaknya melukiskan kuantum data tiap waktu. Jika nilai data
terkumpul sekitar harga yang cukup besar sehinnga diagramnya cukup jauh dari
sumbu horizontal, maka lebih baik dilakukan loncatan atau pemutusan sumbu
tegak. Ketika membuat diagram garis hendaknya diperhatikan mengenai
penggunaan skala agar kesimpulan yang diambil tidak salah. Pengambilan skala
yang terlalu lebar atau terlalu sempit akan menyebabkan gambaran yang berlainan.
Pembagian skala yang sama besar dinamakan skala hitung. Kertas grafik dangan
skala hitung dipakai apabila dari diagram ingin mendapat gambaran persoalan
dalam pengertian absolut. Apabila yang dikehendaki gambaran persoalan dalam
bentuk relative , sering digunakan kertas lain yang disebut kertas grafik semi
logaritma yang terdiri atas dua fase atau siklus (Sudjana,1996:26-29).
18 16
F 16
r 14
e 12
k 10 9
u
8 6
e 5
6 4
n
4
s
i 2
0
5 6 7 8 9
Nilai
16
C. Diagram Lingkaran dan Diagram Pastel
Untuk membuat diagram lingkaran dan diagram pastel, gambarkan
sebuah lingkaran, lalu dibagi-bagi menjadi beberapa sektor. Tiap sektor
melukiskan kategori data yang terlebih dahulu diubah ke dalam derajat.
Dianjurkan titik pembagian mulai dari titik tertinggi lingkaran. Diagram
lingkaran sering digunakan untuk melukiskan data atribut (Sudjana,1996:35).
5 9
13% 10%
8
15%
6
40% 7
22%
D. Diagram Lambang
Sering dipakai untuk mendapatkan gambaran kasar sesuatu hal dan
sebagai alat visual bagi orang awam. Sangat menarik dilihat, lebih-lebih jika
simbol yang digunakan cukup baik dan menarik. Setiap satuan jumlah tertentu
dibuat sebuah simbol sesuai dengan macam datanya (Sudjana,1996:36).
Nilai Frekuensi
5 5
6 16
7 9
8 6
9 4
17
E. Diagram Peta
Diagram ini dinamakan juga kartogram. Dalam pembuatannya digunakan
peta geografis tempat data terjadi. Dengan demikian diagram ini melukiskan
keadaan dihubungkan dengan tempat kejadiannya (Sudjana,1996:37).
F. Diagram Pencar
Untuk kumpulan data yang terdiri dari dua variabel, dengan nilai
kuantitatif, diagramnya dapat dibuat dalam sistem sumbu koordinat dan
gambarnya akan merupakan kumpulan titik-titik yang terpencar. Karenanya,
diagram demikian dinamakan diagram pencar ( Sudjana, 1996:39).
18
F 16
r 14
e 12
k 10
u
8
e
6
n
4
s
i 2
0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Nilai
18
D. PENUTUP
1. Kesimpulan
Salah-satu tugas statistik sebagai ilmu pengetahuan adalah menyajikan atau
mendeskripsikan data angka yang telah dikumpulkan menjadi lebih teratur,
ringkas, dan lebih dapat memberikan gambaran yang jelas. Salah satu
penyajian data adalah menggunakan tabel. Dengan adanya data yang
disajikan menggunakan tabel, sebuah informasi dapat dipahami dengan
mudah tanpa menggunakan kalimat-kalimat penjabaran. Adanya tabel dapat
memudahkan dalam membaca informasi dari data yang disajikan, karena
data tersebut telah disusun secara teratur atau sistematis.
Tabel itu sendiri dibedakan atas tabel baris-kolom, tabel kontingensi, tabel
distribusi frekuensi. Tabel distribusi frekuensi sendiri terbagi lagi ,yaitu:
Tabel Distribusi Frekuensi Data Tunggal, Tabel Distribusi Frekuensi Data
Kelompokan, Tabel Distribusi Frekuensi Kumulatif, dan Tabel Distribusi
Frekuensi Relatif ( Tabel Persentase). Berbagai macam penyajian data dalam
bentuk tabel ini tidak lain adalah agar data yang telah dikumpulkan dapat
lebih tergambarkan dengan jelas dan sistematis.
19
DAFTAR PUSTAKA
Tejo Dwi Cahyowati, Etty , dan Kusrini. 1993. Materi Pokok : Statistika Matematika 1.
Jakarta : Universitas Terbuka.
20
21