Anda di halaman 1dari 12

TUGAS MAKALAH

MESIN LISTRIK

DIBUAT OLEH :

NAMA : YANTI SUMENDAP (17023017)

KEMENTRIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


POLITEKNIK NEGERI MANADO
TEKNIK ELEKTRO
3 TL A
2018
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan Puji Syukur atas limpah rahmat Tuhan yang maha Esa, penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul Motor Induksi Tiga Fasa dengan tujuan mengetahui dan
memahami sistem kerja pada Motor Induksi Tiga Fasa tersebut.

Makalah ini hanya memuat hal-hal pokok berkaitan dengan Motor Induksi Tiga Fasa
tersebut. Baik dari pengertian, konstruksi, sistem kerja dan keuntungan dari motor ini. Makalah
ini bersumber dari buku referensi dan referensi dari internet yang berhubungan dengan Motor
Induksi Tiga Fasa tersebut..

Penulis menyadari dalam makalah ini masih banyak kekurangan dan kelemahan, oleh
karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun, penulis berharap
makalah ini mudah-mudahan bisa berguna bagi kita semua, dan mejadi amal soleh bagi kita semua.
atas perhatianya penulis ucapkan terima kasih.
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Kajian Teoritis
2.2 Pengenalan Motor Induksi Tiga Fasa
2.3 Konstruksi Motor Induksi Tiga Fasa
2.4 Prinsip Kerja Motor Induksi Tiga Fasa
2.5 Keuntungan Dan Kerugian Motor Tiga Fasa
2.6 Perawatan
2.7 Aplikasi Motor Induksi Tiga Fasa
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA ..
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Motor induksi tiga fasa merupakan jenis motor yang paling banyak digunakan pada
perindustrian, motor inilah yang akan digunakan untuk memutar beban yang ada
diperindustrian. motor induksi tiga fasa keluaran besarannya berupa torsi untuk menggerakkan
beban. Jika torsi beban yang dipikul motor induksi tiga fasa lebih besar, maka motor induksi
tiga fasa tidak akan berputar. Dan jika torsi beban yang dipikul motor induksi tiga fasa terlalu
kecil, maka ini dianggap suatu hal yang berlebihan. Motor induksi tiga fasa yang mempunyai
efisiensi tinggi biasanya memiliki tahanan rotor yang kecil. Akibatnya motor ini akan
menghasilkan torsi awal yang kecil dan menarik arus awal yang besar. Namun terkadang
batangan yang rusak pada cangkang rotor dapat menyebabkan belitan motor yang tidak
seimbang, yang memberikan pengaruh terhadap torsi dan putarannya. Oleh karena itu semua
kita perlu mengetahui dan mempelajari konsep serta melakukan analisa hal-hal yang berkaitan
dengan motor induksi tiga phasa ini.
1.2 Rumusan masalah
1. Apa yang dimaksud dengan motor induksi tiga phasa?
2. Bagaimana konstruksi dari motor induksi tiga phasa?
3. Bagaimana prinsip kerja dari motor induksi tiga phasa?
4. Apa keuntungan dan kerugian dari motor induksi tiga fasa ini?
5. Bagaimana cara perawatan motor induksi tiga fasa ?
6. Apa contoh aplikasi dari motor tiga fasa ini?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah :
1. Memenuhi salah satu tugas mata kuliah ‘Teknik Listrik dan Elektronika’yang diampu oleh
Dr. H. Inu Hardi Kusumah, S.T, M.Pd
2. Memberikan pengetahuan tentang motor induksi tiga fasa kepada pembaca
3. Memberikan pengetahuan mengenai komponen-komponen utama pada motor induksi tiga
fasa
4. Memberikan pengetahuan mengenai prinsip kerja dari motor induksi tiga fasa ini.
5. Agar dapat mengetahui keuntungan dan kerugian dari motor listrik tiga fasa ini.
6. Memberikan pengetahuan mengenai perawatan motor induksi tiga phasa ini.
7. Mengetahui contoh-contoh aplikasi dari motor tiga phasa.
1.4 Manfaat
Makalah ini disusun dengan harapan memberikan kegunaan baik secara teoritis maupun
secara praktis. Secara teoritis makalah ini berguna sebagai pengembangan konsep tentang
motor listrik induksi tiga phasa . Secara praktis makalah ini diharapkan bermanfaat bagi:
1. Penulis, sebagai wahana penambah pengetahuan dan konsep keilmuan khusunya tentang
konsep motor listrik tiga phasa.
2. Pembaca, sebagai media informasi tentang konsep Motor listrik tiga fasa.
3. Memberikan pengetahuan mengenai komponen-komponen utama pada motor induksi tiga
fasa
4. Memberikan pengetahuan mengenai prinsip kerja dari motor induksi tiga.
5. Memberikan pengetahuan mengenai komponen-komponen utama pada motor induksi tiga
fasa
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Kajian Teoritis
Motor induksi didefinisikan sebagai motor yang bekerja berdasarkan induksi medan
magnet stator ke rotornya. Arus rotor motor ini bukan diperoleh dari sumber tertentu, tetapi
merupakan arus yang terinduksi sebagai akibat adanya perbedaan relatif antara putaran rotor
dengan medan putar (rotating magneticfield) yang dihasilkan oleh arus stator. (Gede, 2013).
Menurut sudjoto (1984.107), motor induksi sering disebut motor tidak serempak. Disebut
demikian karena jumlah putaran rotor tidak sama dengan putaran medan magnit
stator.Menurut Robert Rosenberg (1985. 91) mengemukakan bahwa motor berfasa banyak
adalah motor arus bolak-balik (AC) yang direncanakan baik untuk tiga fasa maupun yang
lainnya. Jadi pengertian motor induksi tiga fasa adalah suatu mesin listrik yang merubah
energi listrik menjadi energi gerak dengan menggunakan gandengan medan listrik dan
mempunyai slip antara medan stator dan medan rotor yang dioperasikan pada sistem tenaga
tiga fasa.
2.2 Pengenalan Motor Induksi/ asinkron Tiga Fasa
Motor induksi adalah suatu mesin listrik yang merubah energi listrik menjadi energy
gerak dengan menggunakan gandengan medan listrik dan mempunyai slip antara medan
statordan medan rotor. Motor induksi 3-fasa dioperasikan pada sistem tenaga 3-fasa dan
banyak digunakan di dalam berbagai bidang industri dengan kapasitas yang besar
Bentuk gambaran motor induksi 3 fasa :

Motor induksi 3 fasa memiliki keunggulan diantaranya handal, tidak ada kontak antara
stator dan rotor kecuali bearing, tenaga yang besar, daya listrik rendah dan hampir tidak ada
perawatan. Akan tetapi motor induksi 3 fasa memiliki kelemahan pada pengontrolan
kecepatan. Kecepatan putar motor induksi bergantung pada frekuensi input, sedangkan sumber
listrik memiliki frekuensi konstan. Untuk mengubah frekuensi input lebih sulit daripada
mengatur tegangan input. Dengan ditemukannya teknologi inverter maka hal tersebut menjadi
lebih mudah dan mungkin dilakukan. Dalam beberapa tahun yang lalu F. Blaschke telah
mempublikasikan mengenai field oriented control (FOC) untuk motor induksi. Teori ini telah
lengkap dikembangkan dan banyak digunakan dalam proses industri. Kemudian teknik baru
telah dikembangkan yaitu teknik kontrol torsi dari motor induksi oleh I. Takahashi yang
dikenal dengan Direct Torque Control (DTC). Dengan DTC dimungkinkan mengontrol torsi
dengan performi yang baik tanpa menggunakan tranduser mekanik pada poros motor, sehingga
DTC dapat dikatakan sebagai teknik kontrol “type sensorless” . Dengan menggunakan sensor
putaran rotor motor akan mengakibatkan stabilitas yang rendah dan ada noise, sehingga dalam
pengemudian motor induksi dengan pemakaian khusus menggunakan sensor mekanik akan
menyulitkan Untuk mengontrol kecepatan motor induksi 3 fasa menggunakan metode Direct
Torque Control memiliki beberapa kelebihan diantaranya adalah :
1. Tidak membutuhkan transformasi koordinat.
2. Tidak membutuhkan pembangkit pulsa PWM.
3. Tidak membutuhkan regulator arus.
4. Kurang bergantung pada parameter mesin.
Didalam suatu sistem yang handal, adanya error merupakan suatu kerugian. Oleh
karenaitu, digunakan control PI yang diharapkan dapat menekan error sampai nilai minimal.
Namun hal ini membutuhkan perhitungan matematik yang rumit dan komplek dalam
menentukan Kp dan Ki yang sesuai, agar diperoleh kinerja motor yang bagus.
a. Direct Torque Control (DTC)
Direct Torque Control (DTC) adalah kontrol berdasarkan fluks stator dalam
kerangka seferensi stator menggunakan kontrol langsung dari switching inverter. Ide dasar
dari DTC adalah perubahan torsi sebanding dengan slip antara fluk stator dan fluk rotor
pada kondisi fluk bocor stator tetap. Hal ini banyak dikenali untuk pengaturan torsi dan
fluk cepat dan robust. Pada motor induksi dengan rotor sangkar untuk waktu tetap rotor
menjadi sangat besar, fluk bocor rotor berubah perlahan dibanding dengan perubahan fluk
bocor stator. Oleh karena itu, pada keadaan perubahan yang cepat fluk rotor cenderung
tidak berubah. Perubahan cepat dari torsi elektromagnetik dapat dihasilkan dari putaran
fluk stator, sebagai arah torsi.
b. Kontrol PI
Kontrol PI merupakan salah satu jenis pengatur yang banyak digunakan pada
kontrol loop tertutup. Selain itu sistem ini mudah digabungkan dengan metoda pengaturan
yang lain seperti Fuzzy dan Robust, Sehingga akan menjadi suatu sistem pengatur yang
semakin baik. Kontrol PI terdiri dari 2 jenis cara pengaturan yang saling dikombinasikan,
yaitu Kontrol P (Proportional) dan Kontrol I (Integral). Masing-masing memiliki parameter
tertentu yang harus diset untuk dapat beroperasi dengan baik, yang disebut sebagai
konstanta
2.3 Konstruksi Motor Induksi Tiga Fasa
A. Stator
Stator pada motor induksi adalah sama dengan yang dimiliki oleh motor sinkron
dan generator sinkron. Konstruksi stator terbuat dari laminasi-laminasi dari bahan besi
silikon dengan ketebalan (4 s/d 5) mm dengan dibuat alur sebagai tempat meletakan
belitan/kumparan. Dalam alur-alur stator diletakkan belitan stator yang posisinya saling
berbeda satu dengan lainnya, sesuai dengan fase derajat listrik yaitu 120° antar fase (motor
3 fase).
B. Rotor

Menurut jenis rotor pada motor induksi dibagi menjadi 2 (dua) bagian, yaitu:

1. Rotor Sangkar Tupai (Squirrel Cage Rotor) Rotor yang terdiri dari sejumlah lilitan yang
berbentuk Batang tembagayang dihubungkan singkat pada setiap ujungnya kemudian
disatukan (di cor) menjadi satu kesatuan. Jenis rotor sangkar tupai, yang terdiri dari satu
set tembaga atau potongan aluminium yang dipasang ke dalam slot, yang terhubung ke
sebuah akhir-cincin pada setiap akhir rotor.
2. Rotor Belitan (Wound Rotor) Rotor yang terbuat dari laminasi-laminasi besi dengan
alur-alur sebagai tempat meletakkan belitan (kumparan) dengan ujung-ujung belitan
yang juga terhubung singkat Motor dengan jenis rotor belitan biasanya diperlukan pada
saat pengasutan atau pengaturan kecepatan dimana dikehendaki torsi asut yang tinggi.

2.4 Prinsip Kerja Motor Induksi Tiga Fasa


Menurut Azhary (2011) jika dijelaskan secara sistematis maka prinsip kerja motor induksi
itu sebagai berikut:
a) Pada keadaan beban nol ketiga phasa stator yang dihubungkan dengan sumber tegangan
tiga phasa yang setimbang menghasilkan arus pada tiap belitan phasa.
b) Arus pada tiap fasa menghasilkan fluks bolak-balik yang berubah-ubah.
c) Amplitudo fluksi yang dihasilkan berubah secara sinusoidal dan arahnya tegak lurus
terhadap belitan phasa.
d) Akibat fluks yang berputar timbul ggl pada stator motor yang besarnya adalah e1 = -N d Ф
/ dt ( Volt ) atau 4,44FN1 Ф (Volt ).
e) Penjumlahan ketiga fluks bolak-balik tersebut disebut medan putar yang berputar dengan
kecepatan sinkron ns, besarnya nilai ns ditentukan oleh jumlah kutub p dan frekuensi stator
f yang dirumuskan dengan Ns = 120 F/ P ( rpm ).
f) Fluksi yang berputar tersebut akan memotong batang konduktor pada rotor. Akibatnya
pada kumparan rotor timbul tegangan induksi (ggl) sebesar E2 yang besarnya 4,44FN2 Ф
( Volt ) dimana :
E2 = Tegangan induksi pada rotor saat rotor dalam keadaan diam (Volt)
N2 = Jumlah lilitan kumparan rotor
Фm = Fluksi maksimum(Wb).
2.5 Keuntungan dan kerugian motor induksi 3 fasa :
a. Keuntungan penggunaan motor induksi tiga phasa
 Konstruksi sangat kuat dan sederhana terutama bila motor dengan rotor sangkar.
 Harganya relatif murah dan kehandalannya tinggi.
 Effesiensi relatif tinggi pada keadaan normal, tidak ada sikat sehingga rugi gesekan kecil.
 Biaya pemeliharaan rendah karena pemeliharaan motor hampir tidak diperlukan.
b. Kerugian penggunaan motor induksi 3 fasa
 Kecepatan tidak mudah dikontrol
 Power faktor rendah pada beban ringan
 Arus start biasanya 5 sampai 7 kali dari arus nominal

2.6 Perawatan
1. Pemeriksaan motor secara teratur untuk pemakaian bearings dan rumahnya (untuk
mengurangi kehilangan karena gesekan) dan untuk kotoran/debu pada saluran ventilasi
motor (untuk menjamin pendinginan motor)
2. Pemeriksaan kondisi beban untuk meyakinkan bahwa motor tidak kelebihan atau
kekurangan beban. Perubahan pada beban motor dari pengujian terakhir mengindikasikan
suatu perubahan pada beban yang digerakkan, penyebabnya yang harus diketahui.
3. Pemberian pelumas secara teratur. Fihak pembuat biasanya memberi rekomendasi untuk
cara dan waktu pelumasan motor. Pelumasan yang tidak cukup dapat menimbulkan
masalah, seperti yang telah diterangkan diatas. Pelumasan yang berlebihan dapat juga
menimbulkan masalah, misalnya 90 minyak atau gemuk yang berlebihan dari bearing
motor dapat masuk ke motor dan menjenuhkan bahan isolasi motor, menyebabkan
kegagalan dini atau mengakibatkan resiko kebakaran.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Motor induksi tiga fasa merupakan motor yg paling banyak di gunakan dalam bidang
industri, karena memiliki keunggulan yaitu: efisiensi tinggi, memiliki tahanan rotor yang
kecil, sehingga tidak ada kontak antara rotor dan stator kecuali bearing, tenaga yang besar,
daya listrik yang rendah dan perawatan yang minim.selain itu kontruksinya sangat sederhana
sehingga tidak terlalu sulit dalam perbaikannya apabila terjadi kerusakan pada motor sehingga
tidak menggangu jalannya produksi pada industri. Tetapi motor ini akan menghasilkan torsi
awal yang kecil dan menarik arus awal yang besar.
3.2 Saran
1. Penulis mengharapkan pembaca untuk bisa membuat sebuah penelitian tentang motor
induksi tiga fasa.
2. Walaupun perawatan motor induksi tiga fasa ini minim, diharapkan pembaca tidak
menyepelehkan masalah perawatan tersebut. Diharapkan bagi pembaca dapat menemukan
solusi untuk memperbaiki kekurangan atau kelemahan pada motor induksi tiga fasa ini.
DAFTAR PUSTAKA
Kusumah, Inu.H. ( 2008 ). Diktat ( Bahan Ajar ) Teknik Listrik dan Elektronika.
Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia.
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ismail Muchsin, ST, MT
https://www.google image motor tiga phasa
https://www.academia.edu/8900519/MAKALAH_MESIN_INDUKSI_3-PHASA
https://www.digilib.unimus.ac.id/download.php?id=3841
27

Anda mungkin juga menyukai