BAB IV
BATUAN SEDIMEN
Identifikasi batuan
sedimen klastik terutama didasarkan pada tekstur, komposisi mineral,
dan struktur. Tekstur adalah suatu kenampakan yang berhubungan
dengan ukuran dan bentuk butir, serta susunannya.
Pembahasan mengenai tekstur meliputi:
1. Ukuran Butir
Pada identifikasi ukuran butir menggunakan perhitungan
Skala Wentworth (1992).
2. Sortasi
Sortasi adalah keseragaman dari ukuran besar butir
penyusunan batuan sedimen, artinya bila semakin seragam ukuran
dan besar butirnya, maka sortasi semakin baik.
Dalam sortasi dipakai batasan-batasan sebagai berikut:
• Well Sorted
Bila ukuran butir di dalam batuan sedimen tersebut
seragam. Hal ini biasanya terjadi pada batuan sedimen dengan
kemas tertutup.
• Moderatly Sorted
Bila ukuran butir di dalam batuan sedimen terdapat yang
seragam & yang tidak seragam.
• Poorly Sorted
Bila ukuran butir di dalam batuan sedimen terdapat yang
seragam sedikit.Hal ini biaanya terjadi pada batuan sediment
dengan kemas terbuka.
3. Derajat
Pembundaran
53
4. Kemas
Dalam Batuan
Sedimen klastik dikenal dua macam kemas, yaitu:
• Kemas terbuka, apabila butiran tidak saling bersentuhan.
• Kemas tertutup, apabila butiran saling bersentuhan
5. Struktur
Struktur batuan sedimen diantaranya adalah perlapisan.
Macam-macam perlapisan adalah sebagai berikut:
• Masif, bila tidak menunjukkan struktur dalam perlapisan
sejajar, bila perlapisan saling sejajar.
• Laminasi, perlapisan sejajar ukurannya lebih tipis dari 1 cm
• Perlapisan pilihan, bila perlapisan disusun oleh butiran yang
berubah dari kasar menjadi halus kearah vertikal.
54
6. Komposisi Mineral
Komposisi yang ada pada batuan sedimen klasitik yaitu terdiri
dari:
• Fragmen
Adalah butiran yang berukuran paling besar dapat berupa
pecahan batuan, mineral dan cangkang fosil.
• Matrik
Merupakan butiran yang lebih kecil dari fragmen dan
terletak di antara fragmen sebagai massa dasar. Matrik dapat
juga berupa batuan mineral, atau fosil.
• Semen adalah bahan pengikat antar butiran atau fragmen dan
matrik.
Bahan yang umum adalah:
1. Semen Karbonat (berwarna putih)
2. Semen Silika (berwarna putih)
3. Semen oksidasi besi (berwarna kemerahan)
4.3.2. Bahan:
• Claystone
• Claystone Karbonat
• Claystone
LEMBAR IDENTIFIKASI PERAGA BATUAN SEDIMEN
• Limestone Crystaline
PRAKTIKUM GEOLOGI FISIK
• JURUSAN
Limestone Kalkarenit
TEKNIK PERMINYAKAN STT MIGAS BALIKPAPAN
• Napal
4.4. Waktu dan Tempat Praktikum
IDENTIFIKASI MEGASKOPIK BATUAN SEDIMEN
Hari/tanggal : Minggu, 23 November 2014
Nama Tempat : Laboratorium Kampus
: Agatha STT
ZelinMigas
T.R.
NIM : 1401185
Waktu : 14.30 – 16.00
Kelompok : 10 (Reguler B)
No. Urut :1
4.5. Prosedur Praktikum
No. Peraga :
1. Mengambil Sampel (batuan beku) dari tempat yang telah disediakan.
Jenis Batuan
2. Mengamati batuan beku: menggunakan
Batuan Sedimen lupKlastik
(secara megaskopis).
Warna 3. Mengidentifikasi batuan
: Segar beku sesuai sifat fisiknya.
: Abu – abu gelap
4. Mengisi lembar kerja yang telah disediakan (Format batuan beku)
Lapuk
5. Mengambil batuan beku berikutnya : Abu
dan – abu kecoklatan
mengulang langkah 1-5
Tekstur sebanyak 2 kali. : Klastik
Ukuran Butir : Lanau, 1/256-1/16 ( Skala Wentworth)
Bentuk Kristal : Sub-Rounded
Sortasi : Moderate sorted
4.6. Hasil Praktikum
Kemas : Terbuka
Komposisi
Fragmen : Kuarsa
Matriks :-
Mineral Aksesoris :-
Semen : Ada / Karbonat
Struktur : Berlapis (Laminasi)
Ciri Khusus : Berbuih, karena semennya karbonat
Nama Batuan : Batulanau
Genesa : Terbentuk akibat proses sedimentasi
GAMBARKETERANGAN GAMBAR
Kemas : terbuka
Struktur : berlapis
No. Urut :1
No. Peraga :
Deskripsi Mineral
Mineral sebagai Fenokris
Warna :-
Ukuran :-
Bentuk :-
Kelimpahan :-
Nama Mineral :-
No. Urut :2
No. Peraga :
Jenis Batuan : Batuan Sedimen Non-Klastik
Warna : Segar : Putih kecoklat-coklatan
Lapuk : Coklat
Tekstur : Non- Klastik
Ukuran Butir : Pasir Sedang ½-1/4 ( Skala
Wentworth)
Bentuk Kristal : Sub-Angular
Sortasi : Poorly sorted
Kemas : Terbuka
Komposisi
Fragmen :-
Matriks :-
Mineral Aksesoris :-
Semen : Ada / Karbonat
Struktur : Berfosil
Ciri Khusus : Berbuih, karena semennya karbonat
Nama Batuan : Batugamping (limestone)
Genesa : Terbentuk akibat proses sedimentasi
GAMBARKETERANGAN GAMBAR
Kemas : terbuka
Struktur : berfosil
No. Urut :2
No. Peraga :
Deskripsi Mineral
Mineral sebagai Fenokris
Warna :-
Ukuran :-
Bentuk :-
Kelimpahan :-
Nama Mineral :-
No. Urut :3
No. Peraga :
Jenis Batuan : Batuan Sedimen Klastik
Warna : Segar : Putih Abu-abu
Lapuk : Coklat
Tekstur : Klastik
Ukuran Butir : Pasir Kasar 1-1/2 (Wentworth)
Bentuk Butir : Sub rounded
Sortasi : Well sorted
Kemas : Tertutup
Komposisi
Fragmen : Kuarsa
Matriks :-
Mineral Aksesoris :-
Semen : Ada / Silika
Struktur : Berlapis-Laminasi
Ciri Khusus : Tidak berbuih dan tidak
berubah warna karena semennya silika.
Nama Batuan : Batupasir (sandstone)
Genesa : Terbentuk akibat proses sedimentasi
GAMBARKETERANGAN GAMBAR
Kemas : tertutup
Struktur : berlapis-laminasi
No. Urut :3
No. Peraga :
Deskripsi Mineral
Mineral sebagai Fenokris
Warna :-
Ukuran :-
Bentuk :-
Kelimpahan :-
Nama Mineral :-
4.7. Pembahasan
Pada pengamatan mineral ini, saya akan membahas tiga buah batu
peraga yang saya amati, yaitu:
sortasinya poorly sorted, dan kemas terbuka. Didalam batuan ini tidak
terdapat fragmen, matriks, dan mineral aksesoris. Namun terdapat semen,
yaitu karbonat karena berbuih ketika ditetesi HCL. Strukturnya berfosil,
dan genesanya terbentuk akibat proses sedimentasi biokimia. Nama batuan
ini adalah Batu gamping (limestone).
sorted, dan kemas tertutup. Didalam batuan ini terdapat fragmen mineral
kuarsa, tetapi tidak terdapat matriks, dan mineral aksesoris. Namun
terdapat semen, yaitu silika karena tidak terdapat buih dan tidak berubah
warna ketika ditetesi HCL. Strukturnya berlapis-laminasi, dan genesanya
terbentuk akibat proses sedimentasi. Nama batuan ini adalah Batupasir
(Sandstone).
4.8. Kesimpulan
Berdasarkan pengamatan saya dan hasil praktikum yang saya peroleh,
maka dapat saya simpulkan:
1. Setiap batuan sedimen memiliki sifat-sifat fisik yang berbeda antara
satu dengan yang lain.
2. Karakteristik batuan sedimen bisa dibeda-bedakan dengan
menggunakan alat sederhana.
3. Nama suatu batuan sedimen bisa ditentukan setelah ditetesi dengan
larutan HCL.
4. Semen pada batuan sedimen bisa ditentukan dengan meneteskan
larutan HCL pada batuan tersebut, semen tersebut bisa saja karbonat
apabila terdapat buih, silikat ketika tidak terdapat buih, dan oksidasi
besi ketika berubah warna.
5. Batuan sedimen bisa terbentuk di darat maupun di laut.
66