PT Smelting didirikan pada bulan Februari 1996 sebagai pabrik peleburan
dan kilang tembaga pertama di Indonesia Pabrik ini memproduksi katoda tembaga selain itu ada pula produk sampingan dari asam sulfat, butiran terak serta gipsum. Proses pengelolaan manajemen limbah B3 di PT Smelting cukup bagus ditandai dengan penghargaan proper hijau pada tahun 2015 menjadi dari Kementerian Lingkungan hidup.,namun sayangnya pada tahun 2017 turun menjdi proper biru dikarenakan ekspansi inovasi kurang maksimal. PT Smelting Gresik dalam melakukan tahapan manajemen pengolahan limbah B3 juga sudah cukup lengkap, mulai dari proses pemanfaatan, pengolahaan dan penyimpanan Berikut diagram pengelolaan air limbah PT Smelting : S Pabrik Peleburan (smelter) Pabrik asam sulfat Masuk ke IPAL Pabrik Refinery Utilitas
Sedangkan Pengolahan air limbah domestik :
Kantin toilet Masuk ke sewerage Wastafel system Utilitas Limbah B3 yang dihasilkan oleh PT Smelting gesik antara lain adalah BNJenis Limbah 2015 2016 2017 Pemanfaatan Sludge IPAL 4.932 5.948 3.060 Dimanfaatkan Berikut Bag Filterlimbah B3 yang dihasilkan 0 37,7 15 secara oleh PT SM Fiter Cloth dan 0 3 1 internal masker (Kep.MenLH) Total 4.932 5.988,7 3.076 Jenis Limbah B3 2015 2016 2017 Pemanfaatan Copper Slag 577.698 625.359 362.537 Dimanfaatkan Oli bekas 16 24 10 secara Used rags 33 32 26 eksternal Aki bekas 0,6 2,1 1,7 (pihak ketiga Cartridge dan toner 0,2 0,2 0,9 berizin) Baterai 0,1 0,1 0,03 PT Smelting Bekas Kemasan 16,2 20,3 20,2 berkerjasama Lampu T/L 0,8 0,2 0,3 dengan PT Refractory bekas 480 1.311 0 NBI Limbah Elektronik 2,4 0,9 1,2 100% limbah Limbah medis 0,001 0,001 0,001 B3 yang Bahan kimia 1,1 0,7 1,1 dihasilkan kadaluwarsa elah dikelola Limbah 89,2 44,8 98,7 dengan baik terkontaminasi Total 538.336,5 626.795,3 362.697,1