Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH PEMBANGUNAN

BERWAWASAN LINGKUNGAN
Selasa, 09 Agustus 2016
pembangunan berkelanjutan

MAKALAH
PEMBANGUNAN BERWAWASAN LINGKUNGAN
Diajukan untuk memenuhi tugas kelompok :
Mata kuliah : SDA dan Kesejahteraan Masyarakat
Semester : 4 (Genap)
Dosen : Heru Purnomo, M.Pd.

Disusun Oleh :
Chandra Winddy Astuti
Mia Agunia Rahmawati
Kelas: 2.F (PGSD)
Kelompok : 5
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS KUNINGAN
2015/2016
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. karena berkat rahmat dan karunianya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Pembangunan Berwawasan
Lingkungan ini dengan sebaik-baiknya. Shalawat beserta salam semoga tercurah limpahkan
kepada junjunan kita Nabi Muhamad SAW. kepada keluarganya,sahabatnya,dan mudah-
mudahan sampai kepada kita selaku umatnya, yang Insyaallah tunduk dan patuh pada ajarannya.
Aamiin
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas kelompok mata kuliah SDA dan
Kesejahteraan Masyarakat di semester genap ini. Tak lupa juga kami sampaikan rasa terimakasih
kepada dosen mata kuliah SDA dan Kesejahteraan Masyarakat Heru Purnomo,M.Pd yang telah
memberikan bimbingan dan amanahnya kepada kami selaku mahasiswa untuk menyelesaikan
tugas makalah ini, dan kami juga sangat berterimakasih kepada kedua orang tua yang telah
membimbing, saudara, dan teman-teman saya yang telah membantu baik secara moril maupun
materil.
Namun dalam penyusunan makalah ini kami juga menyadari bahwa mungkin banyak
kesalahan dan kekeliruan dalam materi yang disajikan, kesalahan dalam penulisan, dan tata
bahasa. Untuk itu kritik dan saran sangat diharapkan untuk penyusunan makalah yang lebih baik
lagi kedepan nya. Pada intinya semoga makalah ini berguna khususnya bagi kami yang
menyusunnya dan umumnya bagi semua yang membacanya.Aamiin

Kuningan, Maret 2016

penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................. I


DAFTAR ISI ................................................................................................. II
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ III
A. Latar Belakang Masalah ..................................................................... 3
B. Rumusan Masalah .............................................................................. 4
C. Tujuan Masalah .................................................................................. 4
BAB II PEMBAHASAN .............................................................................. IV
A. Pengertian Pembangunan Berwawasan Lingkungan ......................... 5
B. Tujuan Pembangunan Berwawasan Lingkungan ............................... 7
C. Prinsip Pembangunan Berwawasan Lingkungan ............................... 10
D. Ciri-ciri Pembangunan Berwawasan Lingkungan .............................. 17
E. Masalah Pembangunan Berwawasan Lingkungan ............................. 20
BAB III PENUTUP ...................................................................................... V
A. Kesimpulan ......................................................................................... 26
B. Saran ................................................................................................... 26
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 27

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Setelah membahas tentang pengelolaan SDA yang tidak dapat diperbaharui, kemudian
pengelolaan SDA yang dapat diperbaharui dan Sumber daya manusia yang berlebihan lalu SDA
dalam pembangunan ekonomi masyarakat langkah selanjutnya dalam mendesain suatu
pembelajaran mengenai sumber daya alam yaitu pembangunan berwawasan lingkungan. Dengan
demikian dapatlah dikatakan bahwa Sumber Daya Alam yang berhubungan dengan
pembangungan yang berawawasan lingkungan harus mencapai suatu kriteria yang telah
ditentukan.
Sehubungan dengan itu perlu disusun rambu-rambu pembangunan berwawasan lingkungan
untuk membantu masyarakat agar mampu memilih sumber daya alam yang baik dan dapat
memanfaatkannya dengan tepat. Rambu-rambu yang dimaksud antara lain mengenai arti penting
dari pembangunan berwawasan lingkungan, selanjutnya terdapat tujuan pembangunan
berwawasan lingkungan yang di dalamnya terdapat penumbuhan sikap kerja dan saling gotong
royong untuk pembangunan berwawasan lingkungan lalu terdapat prinsip-prinsip pembangunan
berwawasan lingkungan yang mana di dalam prinsip ini telah dibahas adanya prinsip umum dan
adanya prinsip khusus selanjutnya terdapat ciri-ciri pembangunan berwawasan lingkungan yang
menjelaskan implementasi pembangunan bewawasan lingkungan dengan adanya reboisasi, serta
yang terakhir yaitu masalah dalam pembangunan berwawasan lingkungan yang di dalamnya
terdapat masalah yang timbul dalam lingkungan dan terdapat contoh dari pembangunan
berwawasan lingkungan.

B. Rumusan Masalah
Adapun masalah-masalah yang disusun dalam makalah ini adalah :
1. Apa pengertian pembangunan berwawasan lingkungan ?
2. Apa saja tujuan dalam pembangunan berwawasan lingkungan ?
3. Bagaimana prinsip pembangunan berwawasan lingkungan ?
4. Apa saja ciri-ciri pembangunan berwawasan lingkungan ?
5. Bagaimana masalah dalam pembangunan berwawasan lingkungan ?
C. Tujuan Masalah
Adapun tujuan dari makalah ini antara lain :
1. Untuk mengetahui pengertian pembangunan berwawasan lingkungan
2. Untuk mengetahui tujuan dalam pembangunan berwawasan lingkungan
3. Untuk mengetahui prinsip pembangunan berwawasan lingkungan
4. Untuk mengetahui ciri-ciri pembangunan berwawasan lingkungan
5. Untuk menegtahui maslaah apa saja dalam pembangunan berwawasan lingkungan

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pembangunan Berwawasan Lingkungan


Menurut kelompok kami Pembangunan Berwawasan Lingkungan adalah suatu upaya untuk
melestarikan lingkungan dengan diadakannya suatu pembangunan yang didasari oleh sumber
daya alam dan berada pada tempat yang indah dan sejuk jauh dari berbagai macam polusi guna
untuk menjaga kelestarian alam dan membantu pentingkatan sumber daya alam yang hampir
rusak.
Menurut Hartono (2009:114) Pembangunan berwawasan lingkungan pada dasarnya adalah
suatu upaya pembangunan yang berjalan berkesinambungan atau pembangunan
berkelanjutan.(sustainable development) adalah suatu proses pembangunan yang memanfaatkan
sumber daya alam dan sumber daya manusia sebesar-besarnya, dengan menyerasikan sumber
daya alam dengan manusia sebagai subjek dan objek dalam pembangunan.
Pandangan ini didasari oleh anggapan Hartono dalam Buku Geografi, Jelajah Bumi dan Alam
Semesta pada tahun 2009, yaitu sebagai berikut,
1. Proses pembangunan harus terus-menerus ditopang oleh sumber daya alam yang selalu tersedia
dan cukup, mutu lingkungan yang baik, serta bertahan dalam waktu cukup lama.
2. Sumber daya alam terutama udara, dan tanaman memiliki ambang batas yang penggunaanya
akan menyusut baik kuantitas maupun kualitasnya.
3. Mutu atau kualitas lingkungan berhubungan langsung dengan mutu atau kualitas hidup, semakin
baik kualitas mutu lingkungan maka semakin baik pada mutu atau kualitas hidup.
4. Pada penggunaan sumber daya alam saat ini seharusnya memberikan kemungkinan berbagai
pilihan penggunaan sumber daya alam dimasa mendatang, seperti bahan bakar untuk kendaraan
bermotor tidak selamanya harus menggunakan bensin atau solar.
5. Pembangunan berkelanjutan harus merupakan solidaritas antar generasi, maksudnya sumber
daya alam yang ada sekarang tidak hanya dihabiskan untuk kesejahteraan generasi saat ini, tetapi
dapat diwariskan bagi kesejahteraan generasi yang akan datang.
Menurut Yonathan Polungturan (2015:23-24) Dengan mengacu pada The World Comission
on Enviromental and Development, dinyatakan bahwa pembangunan berwawasan lingkungan
adalah proses pembangunan yang dapat memenuhi kebutuhan generasi masa sekarang tanpa
mengesampingkan atau mengorbankan kemampuan generasi mendatang dalam memenuhi
kebutuhannya.
Dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 Pasal 1 Butir 3 berbunyi bahwa
“Pembangunan berwawasan lingkungan adalah upaya sadar dan berencana menggunakan serta
mengelola sumber daya secara bijaksana dalam pembangunan yang berkesinambungan untuk
meningkatkan mutu hidup generasi masa kini dan masa depan”.
Berkaitan dengan uraian di atas menurut Hariyadi yang di kutip oleh Zul Endria (2003)
dalam buku Management Sumber Daya Alam dan Lingkungan, memberikan pengertian bahwa
pembangunan berwawasan lingkungan memerlukan tatanan agar sumber daya alam dapat secara
berlanjut menunjang pembangunan, pada masa kini dan mendatang, generasi demi generasi dan
khususnya dalam meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia.
Jadi menurut kelompok kami pada sekitar tahun 2007 masalah-masalah lingkungan hidup
menjadi semakin di perhatikan karena adanya globalisasi antar dunia, pengaruh globalisasi ini
sangat berdampak buruk bagi berlangsungnya lingkungan hidup baik antara ekosistem manusia
maupun hewan, jadi pemerintah dunia melakukan penelitian mengenai dampak dari globalisasi
tersebut kemudian mencari cara untuk mengatasinya agar masalah lingkungan tersebut menjadi
stabil dan dapat terkendali dengan baik.
Sekitar tahun 1950-an masalah-masalah lingkungan hidup hanya mendapat perhatian dari
kalangan ilmuan. Kemudian dalam perkembangannya sejak dilaksanakan Konferensi
Stockholm 1972, masalah-masalah lingkungan mendapat perhatian secara luas dari berbagai
bangsa. Sejak itu pula berbagai himbauan dilontarkan oleh para pakar dari berbagai disiplin ilmu
tentang adanya bahaya yang mengancam kehidupan, yang disebabkan ole h pencemaran dan
perusakan lingkungan hidup.
Jadi kesimpulan dari setiap pembahasan mengenai pengertian pembangunan berwawasan
lingkungan di atas adalah bahwa pembangunan berwawasan lingkungan merupakan suatu
sumber daya yang dilaksanakan secara sadar tidak mengesampingkan atau mengorbankan
generasi yang akan datang. Pembangunan berwawasan lingkungan juga didasarkan pada mutu
hidup seseorang supaya sumber daya alam maupun sumber daya manusia nya tetap terjaga tanpa
adanya kerusakan yang diakibatkan karena pembangunan berkelanjutan.
B. Tujuan Pembangunan Berwawasan Lingkungan
Menurut kelompok kami tujuan dari Pembangunan Berwawasan Lingkungan adalah agar
masyarakat yang memanfaatkan sumber daya alam tidak merusak lingkungan. Untuk itu dalam
pengelolaan sumber daya alam perlu memerhatikan keadaan lingkungan agar ekosistem
lingkungan tidak terganggu. Sumber daya alam merupakan penopang kehidupan penduduk yang
perlu dijaga kelestariannya,.
Emil Salim (1990) dalam buku manajemen sumber daya alam dan lingkungan (2015:24-25)
mengemukakan bahwa terdapat 5 (lima) tujuan yang perlu dikembangkan dengan sungguh-
sungguh untuk melaksanakan pembangunan yang berwawasan lingkungan, yaitu :
1. Menumbuhkan sikap kerja berdasarkan kesadaran saling membutuhkan antara satu dengan yang
lain. Hakikat lingkungan hidup adalah membuat hubungan saling kait-mengait dan hubungan
saling membutuhkan antara satu sektor dengan sektor lainnya, antara satu daerah dengan daerah
lain, serta antara satu negara dengan negara lain, bahkan antara generasi sedang dengan generasi
mendatang. Oleh karena itu, diperlukan sikap kerja sama dengan semangat solidaritas.
Jadi maksudnya antara masyarakat harus menumbuhkan sikap Saling kerjasama guna untuk
membantu melestarikan pembangunan yang berwawasan lingkungan dengan saling
menyemangati bahkan saling mengandalkan sikap semangat dan menyemangati tersebut agar
membuat masyarakat semakin percaya dan semakin kuat untuk saling bergotongroyong dalam
melestarikan sumber daya alam maupun sumber daya manusia agar dapat dimanfaatkan oleh
keturunan atau generasi yang akan datang.
2. Kemampuan menyerasikan kebutuhan dengan kemampuan sumber daya alam dalam
mengahsilkan barang dan jasa. Kebutuhan manusia yang terus-menerus meningkat perlu
dikendalikan untuk disesuaikan dengan pola penggunaan sumber daya alam secara bijaksana.
Maksudnya adalah masyarakat harus dapat menyerasikan antara kebutuhan dengan kemampuan
sumber daya alam agar nantinya dapat menghasilkan barang dan jasa yang sesuai dengan
kebutuhan masyarakat itu sendiri. Kebutuhan manusia dari tahun ke tahun akan semakin
meningkat sebagai masyarakat yang baik kita perlu mengendalikannya agar nanti kedepannya
kebutuhan tersebut tidak terpuruk bahkan tidak kekurangan setidaknya harus disesuaikan terlebih
dahulu antara kebutuhan manusia dengan sumber daya alam agar nantinya masyarakat mampu
menyeimbanginnya.
3. Tantangan pembangunan tanpa merusak lingkungan
Dengan adanya perubahan jaman dari masa ke masa maka tantangan mengenai pembangunan
dunia akan semakin bertambah dan mungkin semakin berat tetapi kita harus mampu membuat
tantangan tersebut menjadi seimbang agar tantangan tersebut tidak merusak lingkungan, kita
dapat melakukannya dengan cara mengadakan tanaman seribu pohon aatau bahkan mengurangi
jumlah sumber daya alam yang digunakam guna untuk kesejahteraan hidup manusia yang akan
mendatang.
4. Mengembangkan kesadaran lingkungan di kalangan masyarakat, sehingga tumbuh menjadi
kesadaran berbuat.
Jadi maksudnya disini adalah kita sebagai masyarakat yang baik harus mengembangkan
kesadaran akan lingkungan kepaada masyarakat yang belum paham mengenai dampak yang akan
terjadi akibat lingkungan, jadi kita harus meberikan pengarahan terhadapa masyarakat tersebut
agar mereka dapat sadar akan pentingya kesejahteraan lingkungan dan kesejahteraan manusia.
5. Menumbuhkan lembaga-lembaga swadaya masyarakat yang dapat mendayagunakan dirinya
untuk menggalakkan partisipasi masyarakat dalam mencapai tujuan pengelolaan lingkungan
hidup.
Menurut Hartono (2009:114) Dalam penelitiannya, pengelolaan sumber daya alam memiliki
tujuan-tujuan sebagai berikut :
1. Menjamin kesehatan dan kesejahteraan manusia, baik yang bersifat rohaniah maupun jasmaniah.
Jadi maksudnya pembangunan berwawasan lingkungan akan menjamin kesehatan dan
kesejahteraan manusia bahkan akan berdampak baik bagi kemakmuran hidup manusia, dampat
tersebut juga dapat bersifat rohaniah manupun jasmaniah.
2. Melindungi alam (lingkungan), seperti tanah, udara, air, flora dan fauna dari gangguan alami dan
manusia.
Dengan adanya pembangunan berwawasan lingkungan dapat melindungi alam dari berbagai
polusi udara yang dihasilkan oleh kendaraan maupun polusi air yang dihasilkan oleh pabrik. Jadi
pembangunan berwawasan lingkungan sangat berperan penting bagi kehidupan masyarakat
kedepannya.
3. Menghilangkan,menghapus atau memberantas bahaya,kerusakan,kerugian pencemaran, dan
beban-beban lain yang di sebabkan oleh prilaku manusia.
Jadi maksudnya dari tujuan pembangunan berwawasan lingkungan ini dapat membantu
menghilangkan kerusakan sumber daya alam yang disebabkan oleh manusia yang tidak
bertanggung jawab yang dapat menyebabkan kerugian bahkan pencemaran yang berdaampak
tidak baik bagi manusia lainnya.
4. Memperbaiki mutu atau kualitas lingkungan.
Dengan adanya pembangunan berwawasan lingkungan dapat membantu mutu dan kualitas hidup
manusia agar kesejahteraan manusia kedepannya menjadi lebih baik jauh dari berbagai macam
polusi dan membantu manusia dengan adanya sumber daya alam maupun sumber daya manusia.
Jadi kesimpulan dari tujuan-tujuan pembangunan berwawasan menurut emil salim dan
menurut asas-asas adalah bahwa tujuan pembangunan berwawasan lingkungan pada dasarnya
agar dapat menjalin hubungan antara manusia dengan manusia lainnya saling bergotong-royong
menciptakan suatu lingkungan yang bersih nan indah, kemudian dengan adanya tujuan
pembangunan berawawasan lingkungan ini dapat mengurangi pemcemarah lingkungan yang
dapat merusak sumber daya alam yang telah ada tujuan ini juga memperbaiki mutu kualitas
lingkungan yang tadinya lingkungan tercemar menjadi lingkungan yang enak di pandang oleh
masyarakat sekitar.
C. Prinsip-Prinsip Pembangunan Berwawasan Lingkungan
Menurut kelompok kami mengenai prinsip pembangunan berwawasan lingkungan adalah
suatu usaha untuk membantu pembentukan kesejahteraan masyarakat dengan adanya suatu
pembangunan berwawasn ingkungan atau yang dapat disebut pembangunan berkelanjutan,
prinsip dari pembangunan berwawasan lingkungan terbagi menjadi 2 yaitu prinsip pembangunan
berwawasan lingkungan secara khusus dan prinsip pembangunan berwawasan lingkungan secara
umum.
1. Prinsip Khusus Pembangunan Berwawasan Lingkungan
Menurut Siaahan (2004:235-238) Sepintas lalu terlihat bahwa antara pembangunan dengan
lingkungan hidup terdapat pertentangan (konflik). Karena bila dilihat dari segi yang luas setiap
pembangunan selalu memiliki dampak terhadap lingkungan hidup, kita ambil sebuah contoh
yaitu pembukaan sebuah jalan raya yang menghubungkan satu wilayah dengan wilayah lainnya
yang jelas-jelas akan berdampak terhadap lingkungan hidup sekitarnya. Katakanlah dengan
pembukaan jalan tersebut akan membawa pengaruh pada 2 hal, yaitu menebasi pohon-pohon
hutan yang terkena peta pembukaan jalan dan terganggunya kestabilan tanah-tanah sekitar.
Hal itu juga bisa menimbulkan banjir dan terganggunya sistem habitat manusia dan habitat
fauna serta flora lainnya. Semua hal ini dapat memberikan plengaruh atau risiko kepada
lingkungan. Tetapi tidak ada suatu tindakan yang tidak berhubungan dengan risiko termasuk
dalam hubungannya dengan aktivitas lingkungan. Dengan kearifan dan kebijaksanaannya
manusia dapat mengantisipasi semua dampak dan mencari solusi supaya interaksi manusia
dengan lingkungan dapat seimbang dan serasi
Pengaruh tersebut bila dibandingkan dengan manfaat selanjutnya akan dinikmati oleh
subsistem-subsitem lingkungan sekitarnya dan bila berbarengan dengan pembangunan tersebut
diperkirakan menimbulkan berbagai risiko, yakni dampak yang merugikan sekali pada sumber-
sumber lingkungan setempat, dan sebaliknya semua faktor dapat diarahkan supaya memberikan
keserasian yang lebih baik bagi lingkungan. Pengaruh positif dari pembukaan jalan itu. Misalnya
menambah mata pencarian penduduk dan tingkat pendapatan per kapita, meningkatkan
pendayagunaan sumber daya lingkungan, dan lain-lain. Dan kalaupun timbul ekses-ekses lain
secara ekologi setelah proyek terealisasi, maka ekses-ekses tersebut harus ditekan seminimal
mungkin dan diadakan pemulihan secara optimal.
Melalui contoh di atas, Nampak bahwa antara pembangunan dan lingkungan hidup tidaklah
bertentangan. Hal yang bertentangan baru akan terjadi apabila setiap pembangunan yang
dijalankan selalu membawa kerugian-kerugian yang lebih besar bila dibandingkan dengan
pengorbanan-pengorbanan ekologis. Timbulnya kerugian sebagai resiko yang berasal dari
aktivitas yang di tujukan terhadap lingkungan ialah jika sebelumnya tidak dipertimbangkan
seberapa jauh kemampuan suatu lingkungan dapat menerima aktivitas (pembangunan) yang ada.
Kita ketahui bahwa system lingkungan memiliki sifat keterbatasan kemampuan.
Oleh karena itulah, untuk menghindari konflik yang terlalu besar antara kedua kepentingan
diatas, maka UUPLH 1982 menggariskan prinsip pembangunan berwawasan lingkungan. Dalam
pasal 1 butir ke 3 UUPLH yang berbunyi ”pembangunan berwawasan lingkungan adalah upaya
sadar dan berencana menggunakan dan mengelola sumber daya secara bijaksana dalam
pembangunan yang berkesinambungan untuk meningkatkan mutu hidup manusia dari masa ke
masa”.
Jadi maksudnya sumber daya pada butir 3 tersebut harus diartikan lebih luas yaitu, bukan
hanya mencakup pengertian ekonomis seperti sumber daya alam atau sumber daya buatan, tetapi
juga meliputi semua bagian lingkungan hidup kita sendiri, mulai dari sumber daya biotic
(manusia, hewan,tumbuh-tumbuhan) sumber daya abiotik (air, udara, cahaya, tanah, barang-
barang tambang dan lain-lain). Sampai pada sumber daya buatan (mesin, hasil-hasil industry,
gedung, dan sebagainya).
Jadi ada 3 unsur penting dalam prinsip pembangunan berwawasan lingkungan :
1. Pengunaan / pengelolaan sumber daya secara bijaksana
2. Menunjang pembangunan yang berkesinambungan
3. Meningkatkan mutu hidup
Dalam Garis Besar Haluan Negara atau yang sering disebut GBNH dalam Siaahan (2004 :
235-238), terdapat garis yang jelas mengenai prinsip berwawasan lingkungan yang dapat
disimpulkan sebagai berikut :
1. Dalam rangka pembangunan , sumber daya alam harus digunakan secara rasional.
Jadi maksudnya dalam suatu rangka pemapatan bangunan yang berwawasan lingkungan disini
sumber daya alam harus digunakan secara rasional atau secara lebih terperinci agar nanti
kedepannya sumber daya alam yang sekarang kita gunakan untuk pembangunan tidak akan habis
dengan sia-sia dan dapat digunakan untuk generasi yang akan mendatang juga.
2. Pemanfaatan sumber daya harus diusahakan untuk tidak merusak lingkungan hidup.
Tentu saja pemanfaatan sumber daya memang harus diusahakan semaksimal mungkin agar tidak
merusak lingkungan hidup, sumber daya sendiri jadi dalam pengolahan sumber daya kita harus
memperhatikan prinsip yang tlah ditetapkan agar nantinya kita mengetahui mana yang harus kita
gunakan dan mana yang tidak perlu kita gunakan.
3. Harus dilaksanakan dengan kebijaksanaan menyeluruh dengan memperhitungkan kebutuhan
generasi yang akan datang.
Jadi maksudnya sumber daya alam harus digunakan secara irit tetapi dapat memuaskan
masyarakat , intinya kita sebagai pemakai sumber daya alam tidak boleh terlalu boros karena
nantinya akan berdampak tidak baik bagi generasi yang akan datang.
4. Memperhatikan hubungan kait-mengait dan ketergantungan antara berbagai masalah.
Jadi maksudnya disini kita harus emperhatikan hubungan antara berbagai masalah kita harus
dapat menyelesaikan suatu masalah secara bijak dan saling tolong-menolong agar nantinya kita
tidak terjerumus dalam suatu masalah yang tidak tidak dapat dipecahkan.
Secara historis, perkembangannya prinsip-prinsip dasar dalam pengelolaan lingkungan hidup
di Indonesia sangat di pengaruhi oleh prinsip-prinsip yang tertuang dalam deklarasi Stockholm,
Deklarasi Rio maupun Deklarasi Johanessburg. Berdasarkan pengajian terhadap ketiga Deklarasi
tersebut maka dapat di temukan berbagai prinsip dan konsep pengelolaan lingkungan hidup
dalam rangka pembangunan berkelanjutan yang berlaku secara universal, seperti :
1. Hak atas lingkungan hidup yang sehat
2. Keadilan antar dan inter generasi
3. Kedaulatan negara atas sumber daya alam
4. Pencegahan kerusakan lingkungan hidup
5. Prinsip kehati-hatian
6. Kewajiban bekerja sama atas dasar semangat persaudaraan dunia
7. Warisan umat manusia
8. Peran masyarakat
9. Hak mendapatkan informasi
10. Analisis mengenai dampak ligkungan dan pengumuman dalam pengambilan keputusan
11. Penyelesaian sengketa secara damai
2. Prinsip Umum pembangunan Berwawasan Lingkungan
Menurut kelompok kami dalam prinsip pembangunan berwawasan lingkungan secara umum
yaitu suatu pembangunan yang berpegang erat pada suatu sumber daya alam dan dapat
membantu mensejahterakan generasi yang akan datang supaya generasi yang akan datang
tersebut dapat merasakan suatu sumber daya alam yang kita rasakan pada saat ini.
Menurut Pongtuluran Yonathan (2015:27-29) Prinsip pembangunan berwawasan lingkungan
mencakup pemikiran aspek lingkungan hidup sedini mungkin dan pada setiap tahapan
pembangunan memperhitungkan daya dukung lingkungan di bawah nilai ambang batas.
Dalam kaitannya dengan hal di atas, Iman Supardi (2003) dalam buku manajemen sumber
daya alam dan lingkungan (2015:27-29) merinci 9 prinsip untuk mempertahankan fungsi
keberlanjutan dalam upaya meningkatkan kualitas hidup manusia. Beberapa prinsip kehidupan
berkelanjutan yang dapat diadopsi ke dalam pembangunan di antaranya :
a. Menghormati dan memelihara komunitas kehidupan
Prinsip ini mencerminan kewajiban untuk peduli kepada orang lain dan kepada bentuk-bentuk
kehidupan lain, sekarang dan di masa yang akan mendatang.
b. Memperbaiki kualitas hidup manusia
Tujuan pembangunan yang sesungguhnya adalah memperbaiki mutu hidup manusia, ini sebuah
proses yang memungkinkan manusia menyadari potensi mereka,membangun rasa percaya diri
mereka dan masuk kehidupan yang bermanfaat serta berkecukupan.
c. Melestarikan daya hidup dan keanekaragaman hayati
Prinsip ini menuntut kita untuk :
1) Melestarikan sistem-sistem penunjang kehidupan.
2) Melestarikan keanekaragaman hayati.
3) Menjamin agar penggunaan sumber daya alam yang dapat diperbaharui.
d. Menghindari sumber daya yang terbarukan
Sumber daya yang tidak terbaharukan adalah bahan-bahan yang tidak dapat digunakan secara
berkelanjutan. Tetapi umur mereka dapat diperpanjang dengan cara daur ulang, penghematan
atau dengan gaya pembuatan suatu produk pengganti bahan-bahan tersebut.
e. Berusaha untuk tidak melampaui kapasitas daya dukung bumi
Kapasitas daya dukung ekosistem bumi mempunyai batas-batas tertentu. Sampai tingkat tertentu
ekosistem bumi dan biosfer masih bertahan terhadap penggunaan atau beban tanpa mengalami
kerusakan yang membahayakan.
f. Mengubah sikap dan gaya hidup orang per orang
Guna menerapkan etika untuk hidup berkelanjutan, kita harus mengkaji ulang tata nilai
masyarakat dan mengubah sikap mereka. Masyarakat harus menyadari nilai-nilai yang tidak
sesuai dengan falsafah hidup berkelanjutan.
g. Mendukung kreativitas masyarakat untuk memelihara lingkungan sendiri.
h. Menyediakan kerangka kerja nasional untuk memadukan upaya pembangunan pelestarian.
Dalam hal ini diperlukan suatu program nasional yang ditunjukan untuk menciptakan kehidupan
yang berkelanjutan.
i. Menciptakan kerja sama global
Untuk mencapai keberlanjutan global maka harus ada kerja sama yang kuat dari semua negara.
Tingkat pembangunan di setiap negara tidak sama. Negara yang penghasilannya renda harus
dibantu agar bisa membangun secara berkelanjutan.
Menurut Sudharto P.Hadi (2001) dalam Pongtuluran (2015:29-31) mengemukakan
bahwa terdapat 4 prinsip umum dalam pembangunan berwawasan lingkungan, yaitu :

a. Pemenuhan kebutuhan dasar, baik materi maupun nonmateri


Pemenuhan kebutuhan materi sangat penting karena kemiskinan dipandang sebagai penyebab
maupun hasil dari penurunan kualitas lingkungan. Kerusakan lingkungan menyebabkan
timbulnya kemiskinan dan penurunan kualitas hidup, karena masyarakat tidak lagi memiliki
sumber daya alam yang bisa dijadikan aset untuk menopang kehidupan. Kebutuhan nonmateri
yang dicerminkan dalam suasan keterbukaan, bebas dari rasa tertekan serta demokratis,
merupakan syarat penting bagi masyarakat untuk bisa mengambil bagian, karena sesungguhnya
masyarakat adalah para pakar local dalam arti lebih memahami kodisi dan karakter lingkungan
disekitar tempat tinggal mereka. Selain itu, adanya kesempatan menyampaikan pendapat akan
menumbuhkan perasaan sebagai part of process.
b. Pemeliharan lingkungan
Berkaitan dengan pemeliharan lingkungan ada dua prinsip penting, yaitu prinsip konservasi dan
mengurangi konsumsi. Pemeliharaan lingkungan hidup sebenarnya sangat terkait dengan prinsip
pemenuhan kebutuhan manusia, bahkan jika kerusakan sudah sedemikian parah, maka akan
mengancam eksitensi manusia itu sendiri. Tidak berlebihan jika dikatakan bahwa penyebab
pencemaran dan kerusakan lingkungan adalah salah satu bentuk pelanggaran Hak Asasi Manusia
(HAM). Oleh karena itu, konservasi dimaksudkan untuk perlindungan lingkungan. Sedangkan
prinsip mengurangi konsumsi bermakna ganda. Pertama, mengurangi konsumsi ditunjukan pada
negara maju sehubungan dengan pola konsumsi merupakan seruan yang ditunjukan kepada siapa
saja (sebagai individu), baik di negara maju maupun di negara berkembang agar mengurangi
beban bumi.
c. Keadilan social
Berkaitan dengan keadilan, prinsip keadilan masa kini menunjukan perlunya pemerataan dalam
prinsip pembangunan. Keadilan masa kini berdimensi luas, termasuk didalmnya pengalokasian
sumber daya alam antara daerah pusat. Sedangkan keadilan masa depan berarti perlunya
solidaritas antar generasi. Hal ini menunjukan perlunya pengakuan akan adanya keterbatasan
(limitations) sumber daya alam yang harus diatur penggunaanya agar tidak mengorbankan
kepentingan generasi yang akan datang.
d. Penentuan nasib sendiiri
Penentuan nasib sendiri meliputi prinsip terwujudnya masyarakat mandiri. Masyarakat mandiri
(self relient community) adalah masyarakat yang mampu mengambil keputusan sendiri atas hal-
hal yang berkaitan dengan nasib masa depannya. Hal ini termasuk penentuan alokasi sumber-
sumber daya alam. Sedangkan prinsip partisipasi demokratis adalah adanya keterbukaan dan
transparansi. Dengan memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk mengambil keputusan
yang menyangkut nasib mereka, maka masyarakat akan merasa menjadi bagian dari proses
tersebut. oleh sebab itu, tumbuh rasa memiliki dan pada gilirannya bisa di peroleh suatu manfaat
atas perubahan yang terjadi di sekitar mereka.
Jadi kesimpulannya pada setiap prinsip yang tetapkan oleh para ahli adalah prinsip-prinsip
pembangunan berkelanjutan di atas, akan dapat terwujud bila didukung sepenuhnya oleh
pemerintah. Dari uraian tentang prinsip-prinsip pembangunan berwawasan lingkungan tersebut,
Nampak bahwa konsep ini menghendaki suatu perubahan dalam pola kehidupan masyarakat.
Dengan demikian pembangunan berwawasan lingkungan membutuhkan suatu prinsip yang
relevan, dalam hal ini maka prinsip-prinsip pembangunan berwawasan lingkungan di anggap
penting untuk kelestarian sumber daya alam baik prinsip khusus maupun prinsip umumnya.
D. Ciri-Ciri Pembangunan Berwawasan Lingkungan
Menurut kelompok kami dalam ciri pembangunan berwawasan lingkungan dapat diartikan
sebagai suatu perencanaan yang memperhatikan daya dukung lingkungan sehingga dapat
mendukung kesinambungan pembangunan berwawasan lingkungan yang akan berdampak baik
bagi keberlangsungan hidup kedepannya. Jadi dalam ciri pembangunan berwawasan lingkungan
ini dapat menjelaskan bagaimana inti dari pembangunan berwawasan lingkungan ini dan
pembeda antara pembangunan yang berwawasan lingkungan dengan pembangunan biasa saja
yang tidak menggunakan sumber daya alam.
Komisi dunia untuk lingkungan dan pembangunan mendefinisikan pembangunan
berkelanjutan sebagai pembangunan yang memenuhi kebutuhan masa kini tanpa mengorbankan
hak pemenuhan kebutuhan generasi mendatang.
Implementasi pembangunan berwawasan lingkungan :
1. Reboisasi, menanam seribu pohon dan gerakan bersih lingkungan rebiosasi ini membantu dalam
pembentukan pembangunan berwawasan lingkungan agar dalam pembangunan tidak terjadi hal-
hal yang tidak diinginkan.
Pembangunan yang berwawasan lingkungan atau pembangunan berkelanjutan memiliki ciri-
ciri tertentu yaitu :
1. Adanya saling keterkaitan beberapa sektor, antara lain lingkungan dan masyarakat serta
kemanfaatan dan pembangunan. Pembangunan akan selalu berkaitan dan saling berinteraksi
dengan lingkungan hidup.
2. Interaksi antar masyarakat sekitar, interaksi tersebut dapat bersifat positif atau negatif.
Pengetahuan dan informasi tentang berbagai interaksi tersebut sangat diperlukan dalam
pembangunan berwawasan lingkungan.
Sesuai dengan UU RI No.23 tahun 1997 yang berbunyi bahwa “Lingkungan hidup
merupakan kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk
manusia dan perilakunya yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan
manusia serta makhluk hidup lainnya”. pembangunan berkelanjutan yang berwawasan
lingkungan (suistainable Development) ialah usaha sadar dan terencana, yang memadukan
lingkungan hidup, termasuk sumber daya, ke dalam proses pembangunan untuk menjamin
kemampuan,kesejahteraan dan mutu hidup serta produktifitas lingkungan hidup.
Adapun ciri-ciri pembangunan berwawasan lingkungan antara lain,
1. Menjamin pemerataan dan keadilan.
Menjamin pemerataan disini dimaksudkan bahwa dalam suatu pembangunan yang
berwawasan lingkungan harus dilakukan atau dilaksanakan secara adil dan secara merata agar
nantinya tidak merusak sumber daya alam yang ada disekitar dan dapat digunakan pula bagi
generasi mendatang.
2. Menghargai keanekaragaman hayati.
Jadi maksudnya dalam suatu pembangunan yang berwawasan lingkungan harus saling
menghargai satu sama lain, disini keanekaragaman hayati menjadi contoh utama, jadi setiap
perbedaan yang ada pada keanekaragaman hayati harus kita hargai dan harus saling menghargai
satu sama lainnya.
3. Menggunakan pendekatan integratif.
Ini dimaksudkan bahwa dalam suatu pembangunan berawasan lingkungan harus berdasarkan
pendekatan integratif atau yang sering di dengar sebagai pendekatan terpadu, jadi disini kita
dapat memadukan berbagai pendapat masyarakat mengenai pembangunan yang berwawasan
lingkungan ini.
4. Menggunakan pandangan jangka panjang.
Jadi maksudnya dalam pembangunan berwawasan lingkungan ini harus dapat digunakan
dalam jangka panjang, disini diartikan kalau membangun mengenai sumber daya alam harus
dapat digunakan oleh generasi yang akan datang, mereka juga harus dapat merasakan suatu
pembangunan yang berwawasan lingkungan.
(http://rizaladriene.blogspot.co.id/2013/04/makalah-pembangunan berwawasan.html.)
Sedangkan menurut Fransisca dkk. (2000:48) Ciri-ciri pembangunan berwawasan lingkungan,
yaitu :
1. Pembangunan memperhatikan kebutuhan masa depan
Jadi maksudnya adalah suatu pembangunan yang berwawasan lingkungan harus lebih
memperhatikan kebutuhan masa depan agar kita tidak berkecinambungaan dalam polusi atau
dampak dari tekhnologi, dengan adanya pembangunan berwawasan lingkungan selain berguna
untuk kita dapat juga bergunan untuk generasi yang akan datang.
2. Pembangunan tidak mengganggu keutuhan sumber daya alam
Jadi maksudnya adalah suatu pembangunan yang berwawasan lingkungan diharapkan tidak
mengganggu sumber daya alam yang telah tersedia kita hanya dapat memanfaatkan sumber daya
alam disekitar untuk kebutuhan jangan malah merusaknya.
3. Pembangunan memperhatikan asas-asas pelestarian
Jadi maksudnya jika kita ingin membuat pembangunan yang berwawasan lingkungan kita
harus memperhatikan asa0asas pelestarian yang telah berlaku jangn kita malah merusak
lingkungan tetapi kita harus dapat membangun dengan memperhatikan dan menjaga lingkungan
sekitar.
4. Pembangunan dapat memperbaiki kualitas hidup
Jadi maksudnya dengan adanya pembangunan berwawasan lingkungan kita dapat
memperbaiki kualitas hidup generasi yang akan datang supaya mereka tidak berkecinambungan
dengan berbagai masalah lingkungan.
E. Masalah-Masalah Dalam Pembangunan Berwawasan Lingkungan
Menurut kelompok kami masalah dalam pembangunan berwawasan lingkungan itu sudah
tidak lazim lagi, kebanyakan msyarakat lebih merusak lingkungan daripada menjaga lingkungan,
maka dari itu disini kami mengembangkan berbagai masalah dalam pembangunan berwawasan
lingkungan menurut berbagai ahli yang mengetahui mengenai lingkungan.
Menurut Pongtuluran Yonathan (2015:24-27) Sekitar tahun 1950-an masalah-masalah
lingkungan hidup hanya mendapat perhatian dari kalangan ilmuan. Kemudian dalam
perkembangannya sejak dilaksanakan Konferensi Stockholm 1972, masalah-masalah
lingkungan mendapat perhatian secara luas dari berbagai bangsa. Sejak itu pula berbagai
himbauan dilontarkan oleh para pakar dari berbagai disiplin ilmu tentang adanya bahaya yang
mengancam kehidupan, yang disebabkan oleh pencemaran dan perusakan lingkungan hidup.
Masalah lingkungan timbul pada dasarnya karena :
1. Dinamika penduduk.
2. Pemanfaatan dan pengelolaan sumber daya alam kurang bijaksana.
3. Kurang terkendalinya pemanfaatan akan ilmu pengetahuan dan teknologi maju.
4. Dampak negative yang sering timbul dari kemajuan ekonomi yang seharusnya positif.
5. Benturan tata ruang.
Masalah-masalah tersebut adalah sebagai berikut
1. Persefektif kependudukan, pembangunan ekonomi, teknologi dan lingkungan
2. Pengembangan energy berwawasan lingkungan, termasuk masalah C02 populasi udara, hujan
asam, kayu bakar, dan konversi sumber energy yang bissa diperbaharui dan lain-lain
3. Pengembnagan industri berwawasan lingkungan, termasuk didalamnya masalah pencemaran
kimia, pengelolaan limbah dan daur ulang
4. Pengembangan pertanian berwawasan lingkungan, termasuk erosi lahan, diversifikasi, hilangnya
lahan pertanian dan terdesaknya “habitat wildlife”
5. Kebutanan, pertanian dan lingkungan temasuk hutan tropis dan diversitas biologi
6. Hubungan ekonomi internasional dan lingkungan, termasuk di sini bantuan ekonomi, kebijakan
moneter, kebijakan perdagangan, dan internasional.
Perkembangan baru dalam pengembangan kebijakan lingkungan hidup didorong oleh hasil
kerja The World Comission on Enviromental and Development (WCED). WCED mendekati
masalah lingkungan dan pembangunan dari 6 sudut pandang, meliputi :
1. Keterkaitan (interdependency) sifat perusakan yang saling kait-mengait (interdependent)
diperlukan pendekatan lintas sektoral antar Negara
2. Berkelanjutan (subtainability) berbagai pengembangan sektoral memerlukan sumber daya alam
yang harus dilestarikan kemamuannya untuk menunjang proses pembangunan secara
berkelanjutan. Untuk itu perlu dikembangkan pula kebijakan pembangunan berkelanjutan dengan
wawasan lingkungan
3. Pemerataan (equality) desakan kemiskinan bila mengakibatkan eksploitasi sumber daya alam
secara berlebihan, untuk itu perlu diusahakan kesempatan merata untuk memperoleh sumber
daya alam
4. Sekuriti dan risiko lingkungan (security and environmental risk) cara-cara pembangunan tanpa
memperhitungkan dampak negative pada lingkungan turut memperbesar risiko lingkungan. Hal
ini perlu ditanggapi dalam pembangunan berwawasan lingkungan.
5. Pendidikan dan komunikasi (education and communication) pola kerja sama internasional
dipengaruhi oleh pendekatan pengembangan sektoral, sedangkan pertimbangan lingkungan
kurang diperhitungkan, karena itu perlu dikembangkan pula kerja sama yang lebih menanggapi
pembangunan yang berwawasan lingkungan.
Contoh dari Pembangunan Berwawasan Lingkungan
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pembangunan berwawasan lingkungan pada dasarnya adalah suatu upaya pembangunan yang
berjalan berkesinambungan.
Dengan adanya tujuan pembangunan berawawasan lingkungan ini dapat mengurangi
pemcemarah lingkungan yang dapat merusak sumber daya alam yang telah ada tujuan ini juga
memperbaiki mutu kualitas lingkungan yang tadinya lingkungan tercemar menjadi lingkungan
yang enak di pandang oleh masyarakat sekitar.
Pembangunan berwawasan lingkungan membutuhkan suatu prinsip yang relevan, dalam hal
ini maka prinsip-prinsip pembangunan berwawasan lingkungan di anggap penting untuk
kelestarian sumber daya alam baik prinsip khusus maupun prinsip umumnya.
Ciri-ciri pembangunan berwawasan lingkungan antara lain : Menjamin pemerataan dan
keadilan, Menghargai keanekaragaman hayati, Menggunakan pendekatan integrative,
Menggunakan pandangan jangka panjang.
Masalah-masalah dalam pembangunan berwawasan lingkungan diantaranya : Persefektif
kependudukan,Pengembangan energy berwawasan lingkungan, Pengembnagan industri
berwawasan lingkungan, termasuk didalamnya masalah pencemaran kimia, pengelolaan limbah
dan daur ulang dan lain-lain.

B. Saran-saran
Dari pembahasan yang telah dijelaskan di atas maka saran dari kelompok kami adalah kepada
seluruh masyarakat agar lebih berpartisipasi untuk peduli terhadap lingkungan sekitar, agar
generasi selanjutnya dapat menikmati pula hasil dari kepedulian kita terhadap lingkungan sekitar.

DAFTAR PUSTAKA

Hartono.2009.Geografi Jelajah Bumi dan Alam Semesta.Jakarta : CV Citra Praya.


Pongtuluran Yonathan.2015.Manajemen Sumber Daya Alam dan Lingkungan.Yogyakarta : CV Ansi
Offset.
Siahaan.2004.Hukum Lingkungan dan Ekologi Pembangunan.Jakarta : erlangga.
Fransisca,Vicentius.Panduan belajar dan evaluasi Geografi. Bandung : Grafindo.
http://rizaladriene.blogspot.co.id/2013/04/makalah-pembangunan berwawasan.html.
Punaweni Hartuti. 2014. Jurnal Ilmu Lingkungan. No. 1 53-65 Vol.12.

Anda mungkin juga menyukai