Anda di halaman 1dari 17

ASUHAN KEBIDANAN KEGAWATDARURATAN

MATERNAL DAN NEONATAL

“Aplikasi Kasus SOAP Ibu Hamil dengan Letak Sungsang”

Disusun oleh : Kelompok I

1. Andini Krisdayaningtias S
2. Anggriani Septanti
3. Anisa Aprianti
4. Annisa
5. Atri Wurdiani Santoso
6. Ayu Carolina
7. Bella Nadya Ulfa

Dosen Pengampuh :
Yuniarti, SST, M.Kes

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN BENGKULU
PRODI D-IV KEBIDANAN ALIH JENJANG
TA 2017/2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayah-
Nya serta kemudahan yang di diberikannya sehingga penyusun dapat
menyelesaikan makalah ini dengan judul “Aplikasi Kasus SOAP Ibu Hamil
dengan Letak Sungsang”. Dalam penyusunan makalah ini penyusun telah
mendapat masukan dan bantuan dari berbagai pihak. Penyusun mengucapkan
terimakasih kepada:

1. Bapak Darwis, S.Kp, M.Kes selaku Direktur Poltekkes Kemenkes


Bengkulu.
2. Ibu Mariati, SKM, MPH sebagai Ketua Jurusan Kebidanan.
3. Ibu Yuniarti, SST, M.Kes selaku dosen pengampu telah membimbing
dalam mata kuliah ini.
4. Bapak dan Ibu tercinta serta saudara - saudaraku yang tiada henti-hentinya
memanjatkan, semangat dan memberikan bantuan baik moril maupun
materil guna dapat menyelesaikan makalah ini.
5. Untuk teman - teman mahasiswa jurusan Kebidanan di Poltekkes
Kemenkes Bengkulu serta membantu dan memberikan masukan yang
sangat berarti dalam memberi semangat serta dorongan untuk
menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan baik dari
segi materi maupun teknis penulisan, sehingga penulis mengharapkan kritik dan
saran yang sifatnya membangun dari pembaca untuk memperbaiki dan
menyempurnakan makalah ini.

Bengkulu, Agustus 2018

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i


KATA PENGANTAR ........................................................................................ ii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................................. 2
C. Tujuan ................................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN
A. KONSEP LETAK SUNGSANG ........................................................ 3
1. Pengertian ………………………………………………….…... 3
2. Diagnosis …………………………………………………...…. 3
3. Komplikasi …………………………………………………..... 4
4. Penatalaksanaan ……………………………………………..... 4
5. Pencegahan ……………………………………………...…..… 5
B. Contoh Aplikasi Kasus SOAP Ibu Hamil dengan Letak Sungsang .. 6

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan ....................................................................................... 12
B. Saran ................................................................................................. 13

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Kehamilan adalah suatu hal yang sangat penting dan istimewa bagi
seorang wanita dan merupakan masa yang paling membahagiakan tetapi masa
kehamilan juga merupakan masa yang rawan. Karena pada masa ini banyak
sekali perubahan – perubahan yang terjadi. Perubahan ini meliputi perubahan
fisik dan perubahan psikologis yang berlangsung secara fisiologis maupun
patologis.
Setiap tahun sekitar 160 juta perempuan di seluruh dunia hamil. Sebagian
besar kehamilan ini berlangsung dengan aman. Namun, sekitar 15 % menderita
komplikasi berat, dengan sepertiganya merupakan komplikasi yang
mengancam ibu. Komplikasi ini mengakibatkan kematian lebih dari setengah
juta ibu setiap tahun. Dari jumlah ini diperkirakan 90 % terjadi di Asia dan
Afrika, 10 % di negara berkembang lainnya, dan kurang dari 1 % di negara –
negara maju. Di beberapa negara kematian ibu lebih tinggi dari 1 dalam 10
kehamilan, sedangkan di negara maju resiko ini kurang dari 1 dalam 6
kehamilan. (Prawirohardjo, 2009 : 53)
Menurut hasil survey Departemen Kesehatan Republik Indonesia tahun
2007, AKI di Indonesia masih berada pada angka 228 / 100.000 kelahiran hidup.
Kejadian kematian ibu bersalin sebesar 49,5%, hamil 26,0 %, nifas 24 %
(Dinkes, 2011)
Penyebab utama AKI masih tetap trias penyebab kematian yaitu berupa
perdarahan (60%), infeksi (25%) dan gestosis (15%). Penyebab lainnya hanya
menimbulkan 5 % kematian maternal dan perinatal.
Peran bidan dalam upaya menurunkan AKI adalah menghindari terjadinya
komplikasi bagi ibu maupun bayinya, untuk mengurangi terjadinya komplikasi
atau resiko kehamilan letak sungsang tersebut maka perlu dilakukan ANC yang
berkualitas. Anc berkualitas diharapkan mampu mendeteksi secara dini adanya
kelainan letak sungsang agar tidak terjadi persalinan letak sungsang.

1
B. RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang di atas maka dapat dirumuskan masalah yaitu :
1. Apa pengertian dari Kehamilan Letak Sungsang ?
2. Bagaimana mengaplikasikan Kasus SOAP Ibu Hamil dengan Letak
Sungsang ?

C. TUJUAN
Adapun tujuan dari makalah ini adalah :
1. Mengetahui pengertian dari Kehamilan Letak Sungsang.
2. Mengetahui cara mengaplikasikan Kasus SOAP Ibu Hamil dengan Letak
Sungsang.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. KONSEP LETAK SUNGSANG


1. Pengertian
Letak sungsang merupakan keadaan dimana janin terletak memanjang
dengan kepala di fundus uteri dan bokong berada di bagian bawah kavum uteri
. (Prawirohardjo, 2008.
Letak sungsang adalah letak membujur dengan kepala janin berada dibagian
fundus uteri sedangkan bokongnya di pintu atas panggul (Manuaba, 1999 : 166)
Letak sungsang adalah persalinan bayi dan presentasi bokong (sungsang)
dimana letaknya sesuai dengan sumbu badan ibu, kepala berada pada fundus
uteri sedangkan bokong merupakan bagian terbawah (didaerah pintu atas
panggul / simpisis). (Saiffuddin, 2001 : 520)

2. Diagnosis
Untuk menegakkan diagnosis maka yang harus dilakukan oleh seorang
bidan adalah melakukan :
a. Anamnesis : pergerakkan anak teraba oleh ibu dibagian perut bawah, ibu
sering merasa ada benda keras atau kepala yang mendesak tulang iga dan
rasa nyeri pada daerah tulang iga karena kepala janin.
b. Palpasi : teraba bagian keras, bundar, melenting pada fundus, punggung
dapat diraba pada salah satu sisi perut, bagian kecil pada sisi yang
berlawanan, diatas symphisis teraba bagian yang kurang bundar dan lunak
c. Auskultasi : Denyut jantung janin (DJJ) sepusat atau DJJ ditemukan paling
jelas pada tempat yang paling tinggi (sejajar atau lebih tinggi dari pusat)
d. Vagina Toucher : terbagi tiga tonjolan tulang yaitu kedua tubera ossis ischia
dan ujung os sacrum, anus, genetalia anak edema tidak terlalu besar dapat
diraba.
e. Perbedaan antara letak sungsang dan kepala pada pemeriksaan dalam jika
anus posisi terendah maka teraba lubang kecil, tidak ada tulang, tidak

3
menghisap, keluar meconium, jika presentasi kaki maka akan teraba 90°,
terasa jari jari, pada presentasi lutut akan terasa patela dan popliteal. Pada
presentasi mulut akan terasa ada hisapan jari, teraba rahang dan lidah,
presentasi tangan siku, terasa jari panjang, tidak rata, patella.
f. Untuk menentukan perbedaan tangan dan kaki, pada kaki ada kalkaneous,
sehingga terjadi tonjolan tulang yaitu mata kaki dan kalkaneous. Pada
tangan hanya ada mata di pergelangan tangan. Kaki tidak dapat diluruskan
terhadap tungkai, jari kaki jauh lebih pendek dari telapak kaki.

3. Komplikasi
a. Komplikasi pada ibu yaitu perdarahan, robekan jalan lahir, infeksi.
b. Komplikasi pada bayi yaitu :
 Asfiksia : dapat disebabkan oleh kemacetan persalinan kepala (aspirasi
air ketuban – lendir), perdarahan atau edema jaringan otak, kerusakan
medula oblongata , kerusakan persendian tulang leher, kematian bayi
karena asfiksia berat.
 Trauma persalinan, disebabkan karena dislokasi, kerusakan alat vital
 Infeksi, dapat disebabkan karena persalinan lama, ketuban pecah dini,
manipulasi dengan pemeriksaan dalam.

4. Penatalaksanaan
a. Penatalaksanaan dalam kehamilan
Pada pasien dengan kehamilan sungsang 28 – 30 minggu dilakukan
pemeriksaan USG untuk mengetahui adanya plasenta previa, kelainan
kongenital, kehamilan ganda, kelainan uterus dan juga dilakukan
pengukuran dan evaluasi panggul. Jika hasil USG tidak ditemukan
kelainan maka dapat dilakukan
 Knee Chest Position
Knee Chest Position adalah teknik merangsang terjadinya
perubahan letak menjadi letak kepala. Posisi ini dilakukan dimana
pantat lebih tinggi dari dada dan dada menyentuh permukaan bidang
alas. Teknik ini dilakukan selama 10 menit setiap harinya.

4
5. Pencegahan
a. Jika diketahui janin letak sungsang pada usia kehamilan kurang dari 34
minggu tidak perlu dilakukan intervensi apapun, karena janin masih cukup
kecil dan cairan amnion masih cukup banyak, sehingga kemungkinan besar
janin masih dapat memutar dengan sendirinya.
b. Lakukan rujukan atau kolaborasi dengan dokter kandungan untuk
melakukan USG pada usia kehamilan 35 – 36 minggu. Untuk mengetahui
presentasi janin, mengetahui jumlah cairan amnion, letak plasenta dan
keadaannya.
c. Konseling mengenai pilihan untuk melahirkan jika saat umur kehamilan 35
– 36 minggu bagian terendah janin bukan kepala

B. Contoh Aplikasi Kasus SOAP Ibu Hamil dengan Letak Sungsang

ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. R GIP0A0 USIA 22 TAHUN UMUR


KEHAMILAN 27 / 28 MINGGU DENGAN LETAK SUNGSANG

Tanggal / Jam : 09 Agustus 2018 / 09.30 WIB


Tempat Pengkajian : Poli Kebidanan RSUD Dr.M. Yunus Bengkulu
Pengkaji : ........
No. Register : 739311

A. DATA SUBJEKTIF
Identitas

Nama Ibu : Ny. P Nama Suami : Tn. A


Umur : 22 tahun Umur : 25 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMP Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta
Suku / Bangsa : Jawa / Indonesia Suku / Bangsa : Jawa / Indonesia
Alamat : Hibrida 10 Alamat : Hibrida 10

5
1. Keluhan Utama
Ibu datang ingin memeriksakan kehamilannya dan mengetahui keadaan
janin.
2. Riwayat Menstruasi
Menarche : 12 tahun
Siklus : 28 hari
HPHT : 25 – 01 – 2018
HPL : 2 – 11 – 2018
Teratur / tidak : Teratur
Lama : 6 – 7 hari
Sifat : Encer
Dismenorrea : Ya, pada hari pertama haid
Fluor Albus : tidak ada

3. Riwayat Obstetri
KEHAMILAN PERSALINAN NIFAS ANAK
NO
Suami UK Penyulit Penolong Tempat Jenis Penyulit Penyulit JK BB H/M ASI
1.

4. Riwayat KB
Ibu mengatakan belum pernah menjadi akseptor KB

5. Riwayat Kehamilan Sekarang


Ibu mengatakan ini adalah kehamilan pertamanya. Ibu sudah melakukan
ANC di Bidan 6x dan mendapatkan imunisasi TT1. Ibu mengatakan mulai
merasakan gerakan janin usia 4 bulan

6. Riwayat Kesehatan
 Riwayat Kesehatan Ibu
Ibu mengatakan pernah menderita penyakit paru – paru dan hipertensi.
Ibu tidak pernah atau sedang menderita diabetes mellitus, asma,
penyakit jantung, TBC dan HIV/AIDS.

6
 Riwayat Kesehatan Keluarga
Ibu mengatakan ada anggota keluarganya yang menderita penyakit
paru – paru dan hipertensi serta memiliki penyakit psikosis

7. Perilaku Kesehatan
Ibu mengatakan bahwa dirinya tidak merokok, tidak minum minuman
beralkohol dan tidak pernah minum jamu serta melakukan pijat perut

8. Riwayat Perkawinan
Status perkawinan : Sah
Usia pernikahan : 1 tahun

9. Pola Kebutuhan Sehari – hari


 Nutrisi
Porsi makan sehari : Satu piring penuh habis, frekuensi 3 x sehari
Jenis : Sayur, nasi, lauk pauk
Makanan pantang : Tidak ada
Pola minum : Minum 5 – 6 kali / hari
Masalah : Tidak ada

 Eliminasi
BAK : Frekuensi 6 – 7 kali / hari dengan konsistensi kuning jernih.
Keluhan : Tidak ada
BAB : Frekuensi 1 kali / hari dengan konsistensi kuning
kecoklatan, agak keras
Keluhan : Tidak ada

 Aktifitas dan Istirahat


Ibu mengatakan melakukan pekerjaan rumah seperti biasanya seperti
membersihkan rumah, mencuci, dll. Ibu tidur siang selama 2 jam dan
tidur malam selama 8 jam.

7
10. Data Psikososial
Ibu mengatakan cemas terhadap kehamilannya dan pengambil keputusan
adalah keluarganya.

B. DATA OBJEKTIF

1. Pemeriksaan Umum
K/U : Baik
Kesadaran : Compos Mentis
TB : 158 cm
BB : 63,5 kg
Vital Sign : TD : 100 / 70 mmHg S : 36,7 ℃
N : 80 x / menit RR : 20 x / menit

2. Pemeriksaan Fisik
Rambut : Rambut bersih, hitam, tidak rontok
Muka : Terdapat cloasma gravidarum, tidak oedem dan tidak pucat
Mata : Sklera putih, konjungtiva merah muda
Mulut : Mukosa bibir lembab, tidak ada karies gigi, lidah tidak
pucat
Leher : Tidak ada pembesaran vena jugolaris, kelenjar tiroid dan
kelenjar limfe
Dada : Terdapat hiperpigmentasi pada areola, putting susu
menonjol, tidak ada benjolan abnormal, kolostrum belum
keluar - / -
Abdomen : Tidak terdapat bekas SC atau operasi, pembesaran sesuai
dengan usia kehamilan, terdapat striae livide, terdapat linea
nigra
Palpasi :
Leopold I : TFU 2 jari dibawah pusat, melenting, bulat, keras

8
Leopold II : Dibagian perut ibu samping kiri teraba bagian kecil janin
sedangkan bagian kanan ibu teraba keras memanjang
seperti papan
Leopold III : Teraba lunak, bulat, tidak melenting, mudah digoyangkan
Leopold IV : Konvergen

Auskultasi :
DJJ : 134 kali / menit

Genetalia : Bersih, tidak ada oedema, tidak ada varises

Anus : Tidak ada haemoroid

Ekstremitas :

Atas : Tidak oedem - / - , tidak ada nyeri tekan

Bawah : Tidak oedem - / - , tidak ada varises dan nyeri tekan, kuku tidak
pucat

3. Pemeriksaan Penunjang
USG : Letsu
UK : 27 / 28 minggu
TBJ : 2170 gram

C. ANALISA DATA
Ny. R usia 22 tahun dengan GIP0A0 UK 27 / 28 minggu janin tunggal, hidup,
intrauterine, letak membujur, presentasi bokong, KU ibu dan janin baik

D. PENATALAKSANAAN
Tanggal : 09 Agustus 2018
Jam : 09.40 WIB
1. Memberitahu ibu dan keluarga tentang hasil pemeriksaan bahwa keadaan
ibu dan janin baik namun janin dalam keadaan sungsang.
Evaluasi : Ibu sudah mengerti dan memahami keadaannya dan janinnya.

9
2. Memberikan KIE tentang pentingnya nutrisi bagi kehamilan Trimester III
dan minum 10-12 gelas air mineral setiap hari, dan menghindari
mengkonsumsi minuman yang mengandung kafein.
Evaluasi : Ibu memahami apa yang disampaikan oleh petugas.
3. Memberikan KIE tentang pentingnya melakukan pemeriksaan USG dan
konsultasi ke dr. SpOG untuk mengetahui letak janin apakah presentasi
kepala ataukah bokong, kondisi janin dalam uterus, serta tindakan
pertolongan persalinan yang tepat seperti apa.
Evaluasi : Ibu memahami
4. Memberikan KIE tentang tanda-tanda bahaya TM III seperti, keluar darah
dari kemaluan, sakit kepala hebat, masalah penglihatan, bengkak pada muka
dan tangan, janin kurang bergerak seperti biasa, kejang, dan demam tinggi.
Evaluasi : Ibu memahami apa yang disampaikan oleh petugas.
5. Memberikan KIE tentang posisi knee-chest (sujud) saat ibu mengetahui
kehamilannya dengan letak sungsang. Posisi tersebut dapat dilakukan 2-3
kali selama 10-15 menit setiap hari saat usia kehamilan 30-32 minggu.
Evaluasi : Ibu memahami apa yang disampaikan oleh petugas dan juga
bersedia untuk melakukan apa yang disarankan oleh petugas.
6. Memberikan KIE tentang persiapan persalinan meliputi rencana tempat
persalinan, persiapan transportasi, dan persiapan kelengkapan ibu dan bayi
(pakaian ibu dan bayi)
Evaluasi : Ibu memahami dan dapat mengulang kembali apa yang
disampaikan oleh petugas, ibu juga bersedia untuk melakukan persiapan
persalinan.
7. Memberikan KIE kepada ibu tentang tanda-tanda persalinan, seperti lebih
sering buang air kecil, sering mengalami kontraksi, muncul flek, ketuban
pecah, dan adanya pembukaan. Bila muncul tanda-tanda tersebut segera
menuju ke Fasilitas Pelayanan Kesehatan terdekat.
Evaluasi : Ibu memahami dan bersedia ke fasilitas pelayanan kesehatan
terdekat bila menemui tanda-tanda persalinan.
8. Kolaborasi dengan dokter SpOG dalam pemberian terapi yaitu Fe 1 x 1 dan
As. Folat 1 x 1.

10
Evaluasi : Ibu bersedia minum obat yang diberikan
9. Memberitahu ibu untuk melakukan kunjungan ulang 1 bulan kemudian pada
tanggal 9 September 2018.
Evaluasi : Ibu mengerti penjelasan petugas dan bersedia kontrol / kunjungan
ulang pada tanggal 09 September 2018

11
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Kehamilan adalah hasil masa dimulainya konsepsi sampai lahirnya janin,
lamanya hamil normal adalah 280 hari ( 40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung
dari hari pertama haid terakhir. Letak sungsang merupakan keadaan dimana
janin terletak memanjang dengan kepala di fundus uteri dan bokong berada di
bagian bawah kavum uteri .Kehamilan Letak sungsang adalah masa dimulainya
konsepsi sampai lahirnya janin dimana keadaan janin terletak memanjang
dengan kepala difundus uteri dan bokong berada di kavum uteri
Faktor-faktor yang memegang peranan dalam terjadinya letak sungsang
diantaranya adalah letak janin, multiparitas, hamil kembar, hidramnion,
hidrosefalus, plasenta previa dan panggul sempit, kadang – kadang kelainan
letak sungsang disebabkan kelainan uterus, dan kelainan bentuk uterus. Plasenta
yang terletak di kornu fundus uteri dapat pula menyebabkan letak sungsang
karena plasenta mengurangi luas ruangan di daerah fundus.
Penatalaksanaan Letak Sungsang dalam kehamilan yaitu Knee Chest
Position. Adapun pencegahan yang dapat dilakukan, antara lain :
 Jika diketahui janin letak sungsang pada usia kehamilan kurang dari 34
minggu tidak perlu dilakukan intervensi apapun, karena janin masih cukup
kecil dan cairan amnion masih cukup banyak, sehingga kemungkinan besar
janin masih dapat memutar dengan sendirinya.
 Lakukan rujukan atau kolaborasi dengan dokter kandungan untuk
melakukan USG pada usia kehamilan 35 – 36 minggu. Untuk mengetahui
presentasi janin, mengetahui jumlah cairan amnion, letak plasenta dan
keadaannya.
 Konseling mengenai pilihan untuk melahirkan jika saat umur kehamilan 35
– 36 minggu bagian terendah janin bukan kepala.

12
B. SARAN
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Maka
dari itu Kami sebagai penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari seluruh
pihak demi sempurnanya makalah ini dan sebagai perbaikan dalam pembuatan
makalah - makalah berikutnya.

13
DAFTAR PUSTAKA

https://www.scribd.com/doc/272352326/Laporan-Komprehensi-Kehamilan-
Letak-Sungsang, diakses pada tanggal 8 Agustus 2018

http://journal.unisla.ac.id/pdf/19712015/1.%20Asuhan%20kebidanan%20kompre
hensip%20dengan%20letak%20sungsang.pdf, diakses pada tanggal 8
Agustus 2018

Manuaba, Ida Bagus Gde Fajar, dkk. 2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan,
dan KB. Jakarta : EGC

Prawiroharjo, Sarwono. 2010 . Ilmu Kebidanan. Jakarta : PT. Bina Pustaka


Sarwono Prawirohardjo.

WHO. 2013. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar
dan Rujukan. Jakarta : Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

14

Anda mungkin juga menyukai