Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PRAKTIKUM PENGUJIAN LOGAM S1 TEKNIK MESIN

BAB II
PENGUJIAN KEKERASAN

2.1 Tujuan Pengujian


1. Mengetahui angka kekerasan suatu bahan.
2. Mengetahui pengaruh perlakuan panas terhadap kekerasan bahan.
3. Mengetahui salah satu cara pengukuran kekerasan.

2.2 Pelaksanaan Pengujian


Sebelum melaksanakan pengujian bahan hendaknya kita dapat memahami
tentang alat dan bahan yang digunakan, prosedur maupun metoda pengolahan
data.
2. 2. 1 Alat dan Bahan yang Digunakan
 Spesifikasi alat yang digunakan
1. Electrical Brinell Hardness Test

Gambar 2. 6 Electrical Brinell Hardness Test

Spesifikasi
2. Merek = ESEWAY
3. Model No = EW-412AAT
4. Berat Beban = 40 Kg
5. Buatan = Bowers Meterology Group of Companies
(Inggris)
6. Centrifugal Sand Paper Machine
LAPORAN PRAKTIKUM PENGUJIAN LOGAM S1 TEKNIK MESIN

Gambar 2. 7 Centrifugal Sand Paper Machine

Spesifikasi :
 Buatan = Teknik Mesin UM

7. Jangka Sorong
Digunakan untuk mengukur dimensi
spesimen/benda kerja.

Gambar 2. 8 Jangka Sorong


Sumber: www.wikipedia.en.org/jangkasorong
8. Kertas Ampelas (Ukuran kekasaran : 220, 400, 800, 1000, 5000)
Digunakan untuk
menghaluskan spesimen
atau benda kerja.
LAPORAN PRAKTIKUM PENGUJIAN LOGAM S1 TEKNIK MESIN

 Bahan yang Digunakan


 Baja Assab

 Komposisi Kimia Spesimen


Pada uji kekerasan ini spesimen yang digunakan terbuat dari baja assab
stavax (760) yang mempunyai komposisi kimia sebagai berikut:
C = 0,5%
Mn = 0,5%
Si = 0,5%
Cr = 13,6%

 Bentuk dan Dimensi Spesimen

2. 2. 2 Prosedur Pengujian
Dalam melakukan pengujian kekerasan hendaknya memenuhi prosedur pengujian
sebagai berikut:
1. Permukaan spesimen yang akan diuji dibersihkan dahulu dari terak dan
kotoran dengan centrifugal sand paper sampa betul-betul rata dan halus
serta siap di uji
2. Pemasangan benda kerja yang akan diuji harus benar-benar diperhatikan
3. Dilakukan pengujian kekerasan dengan electrical brinell hardnes tester
dengan pengambilan data secara acak pada permukaan benda uji. Dalam
pengujian ini diambil 6 titik secara acak
LAPORAN PRAKTIKUM PENGUJIAN LOGAM S1 TEKNIK MESIN

2. 3 Hipotesa
a. Hardening
Dapat meningkatkan kekerasan secara maksimum tetapi memiliki
tegangan dalam yang tinggi, sifat yang rapuh
b. Tempering
Menurunkan kekerasan baja dibawah perlakuan panas hardening
2. 4 Pengolahan Data
Data Kelompok(Tanpa Perlakuan)
No X
1 209,1
2 204,1
3 213,5
4 210,2
5 212,7
6 218,1
Σ 211,3

2. 4. 1 Data Antar Kelompok


Spesimen Perlakuan Kekerasan (HVN)
1 2 3 4 5 Rata-rata

A Tanpa Perlakuan 209,1 204,1 213,5 210,2 212,7 209,9


B Oil- quenching 850ᵒ C 296,1 302,2 294,5 311,1 283,8 297,5
C OQ 850ᵒ C + 258,3 260,6 236,3 244,5 257,5 251,4
Tempering 200ᵒ C
D OQ 850ᵒ C + 258,3 241,0 245,5 257,2 238,6 248,1
Tempering 300ᵒ C
E OQ 850ᵒ C + 259,3 245,5 254,1 221.4 248,0 245,6
Tempering 400ᵒ C
F OQ 850ᵒ C + 244,8 246,3 256,4 252,2 242,0 248,3
Tempering 500ᵒ C
G OQ 850ᵒ C + 227,0 231,7 235,3 224,8 241,7 232,1
Tempering 600ᵒ C

Gambar grafik diagram perbandingan kekerasan dengan berbagai macam


perlakuan panas :
LAPORAN PRAKTIKUM PENGUJIAN LOGAM S1 TEKNIK MESIN

PEMBAHASAN :
 Pembahasan Data Kelompok
 Pembahasan Data Antar Kelompok

2.5 Kesimpulan dan Saran

Anda mungkin juga menyukai