Anda di halaman 1dari 17

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Propeller adalah salah satu bagian mesin yang berfungsi sebagai alat
penggerak mekanik, misalnya pada pesawat terbang, kapal laut, hovercraft
dan lain-lain. Propeller Fixed Pitch Propeller (FPP ). Propeller dengan pitch
tetap (FPP) dicetak dalam satu blok yang tetap sehingga sudut pitch propeller
tidak dapat diatur namun dirancang agar berfungsi optimum, Jumlah
propeller blade biasanya lebih dari satu yang terpasang pada hub poros
pemutar propeller tersebut.

Tujuan pengaturan pitch propeller untuk mendapatkan gaya dorong


(thrust) yang besarnya bervariasi dari minimum hingga maksimum pada
kecepatan putar poros propeller konstan.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun Pembahasan Makalah Ini akan dibahas Berdasarkan Rumusan


masalah diatas.

1. Apa Pengertian fixed pitch propeller

2. Fungsi Fixed Pitch Propeller ?

3. Bagaimana Karakteristik Fixed Pitch Propellers (FPP) ?

4. Keuntungan Dan Kerugian FPP Dibandingkan CPP?

1.3 Maksud dan Tujuan

Selain untuk memenuhi tugas mata kuliah Perencanaan Kapal atau kapal
yang berlayar pada wilayah pantai saja , pembuatan makalah ini juga
bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada pembaca mengenai Fixed
pitch propeller.

Hambatan Dan Propulsi 1


1.4 Sasaran

Pembuatan Makalah ini di tujukan kepada individu, Mahasiswa dan


Masyarakat luas di Indonesia untuk memberi sedikit penjelasan mengenai
Fixed pitch propeller.
1.5 Metode Penulisan
Penulisan memakai kajian literature dan kepustakaan dalam penulisan
makalah ini.referensi makalah ini bersumber tidak hanya dari buku,melainkan
dari media lain seperti website dan media massa yang di ambil dari internet.

Hambatan Dan Propulsi 2


BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Sejarah Perkembangan Propulsors


Awal sejarah perkembangan tentang alat gerak kapal mungkin dapat
ditarik jauh hingga kisaran 287 – 212 SM yang mana seorang Archimedes
menemukan piranti untuk memindahkan air dari danau ke saluran irigasi
pertanian Syiracuse di Sicily. Alat ini kemudian dikenal dengan sebutan
“Archimedean Screw Pumps”. Adapun bentuk dari Archimedean Screw Pump
adalah seperti yang diilustrasikan seperti Gambar 2.1.

Gambar 2.1 Archimedean Screw Pumps


Kemudian di Abad ke XV-an, seorang bernama Leonardo da Vinci (1452-
1519) telah membuat sketsa teknis tentang prinsip-prinsip ulir (screw principle)
seperti yang digunakan sebagai helicopter rotor. Beberapa tahun kemudian di
tahun 1661, Toogood dan Hayes dari Britain telah mematenkan (claimed patent)
temuannya yang mana prinsip screw menggunakan helical surfaces (Archimedean
screws) sebagai propeller. Selanjutnya, seorang ahli fisika dari Inggris yang
bernama Hooke di tahun 1680 menyarankan untuk menggunakan Archimedean
screw pada sistem penggerak kapal (ship propulsion).

Hambatan Dan Propulsi 3


Gambar 2.2 Ide baling – baling leonardo da vinci

Selanjutnya di sekitar tahun 1802-04, pak C. Steves seorang


berkebangsaan Amerika telah menggunakan screw propeller yang mana
bentuknya mirip dengan screw propeller sekarang ini untuk menggerakkan twin
screw steamer dengan ukuran panjang 7.5 meter. Di tahun 1828, pak R. Wilson
seorang petani dari skotlandia telah sukses mendemonstrasikan prinsip-prinsip
screw propeller. Pada tahun 1836, seorang petani dari Inggris yang bernama pak
P. Smith telah menerapkan secara praktis untuk yang pertama kali. Dia
menggunakan single bladed screw yang terbuat dari kayu yang mana dapat
berputar secara dua arah. Di tahun yang sama 1836, pak J. Ericsson, seorang ahli
teknik dari Swedia mengembangkan fore runner of contrarotating propeller (dua
roda dengan tiga daun helicoidal berputar dengan arah yang berlawanan). Pada
tahun 1839, pak Smith melengkapi kapalnya yang berbobot 237 ton, dengan
Archimedes screw props, yang mana hasilnya sukses luar biasa dan hal ini
kemudian menggeser aplikasi dari Paddle propulsion systems ke Screw
propulsion system.

Hambatan Dan Propulsi 4


Gambar 2. 3 Ide baling – baling ericsson, fore contrarotating propeller

Perkembangan dari steam engines (1840-1850) telah memberikan


kontribusi untuk penggunaan screw propellers secara efektif. Di tahun 1845,
kapal Great Britain adalah kapal dengan screw propeller pertama yang melintasi
lautan Atlantic. Selanjutnya, pada tahun 1880, Thornycroft telah merancang
propellers yang bentuknya sama dengan propellers saat ini

Gambar 2.4 Ide baling – baling dengan prinsip ulir dari smith

Selanjutnya mulai tahun 1880 hingga 1970, bentuk dasar dari propeller
tidak banyak mengalami perubahan. Baru kemudian di era 1970 hingga 1990’an,
dimana terjadi kondisi ‘Fuel crisis’ dan pertimbangan-pertimbangan terhadap
‘environmental effects’ (misalnya ; low noise, vibrations dan emissions) telah
memberikan impact pada rancangan bentuk propeller dan stern configurations,
yang mana juga membawa pada perkembangan mengenai unconventional
propellers

Hambatan Dan Propulsi 5


2.2 Macam – macam propeller
2.2.1. Propeller Biasa
1. fixed pitch propeller
Propeller dengan pitch tetap (fixed pitch prop-eller) Propeller dengan
langkah tetap (fixed pitchpro-peller , FPP) biasa digunakan untuk kapal besar
dengan rpm relatif rendah dan torsi yang dihasilkan tinggi, pemakaian bahan
bakar lebih ekonomis, noise atau getaran minimal, dan ka-vitasi minimal,
biasanya di desain secara indi-vidual sehingga memiliki karakteristik khusus
untuk kapal tertentu akan memiliki nilai effisi-ensi optimum.

Gambar 2.5 fixed pitch propeller

2. Controllable pitch propellers


Propeller dengan pitch yang dapat diubah (con-trollable pitch propellers)
Propeller dengan pitch yang dapat diubah-ubah, (controllable pitch propeller,
CPP) merupakan baling-baling kapal dengan langkah daun pro-pellernya dapat
diubah-ubah sesuai dengan kebutuhan misal untuk rpm rendah biasa digu-nakan
pitch yang besar dan rpm tinggi digunakan pitch yang pendek, atau dapat
digunakan untuk mendorong kedepan dan menarik kapal mundur ke belakang,
sehingga hal ini dapat menciptakan pemakaian bahan bakar seefektif mungkin.

Gambar 2.6 controllable pitch propellers

Hambatan Dan Propulsi 6


3. Integrated propeller & rudder
Propeller yang berpadu dengan rudder (Integra-ted propeller & rudder)
Propeller yang terintegrasi dengan rudder, IPR merupakan propeller yang hubnya
dihubungkan dengan rudder, ini adalah pengembangan terbaru dari propulsi
kapal. Kondisi ini menyebabkan arus air dari propeller yang melewati rudder
akan memberikan peningkatan pengendalian dan pengaturan rudder, sehingga di
peroleh penuru-nan pemakaian bahan bakar. (improved steering and control, and
also reduces fuel consumption)

Gambar 2.7 Integrated propeller & rudder


4. Propeller dengan bolt yang dapat diatur (adjustable bolted propeller).
Jenis propeller ABP, ini merupakan pengem-bangan FPP, dimana daun
baling-balingnya dapat dibuat secara terpisah kemudian dipasang pada boss
propeller dengnan baut, sehingga dapat distel pitchnya pada nilai optimum yang
akan dicapai (allows the most efficient blade matching for optimum efficiency
while simpli-fying the installation process), dengan pembua-tan daun secara
terpisah ongkos pembuatan dapat ditekan (butuh satu cetakan/mold daun
propeller) termasuk pengirimannya.

Gambar 2.8 adjustable bolted propeller

Hambatan Dan Propulsi 7


5. Azzimuth thrusters
Azimuth thruster digunkan untuk mempermudah kapal dalam manuver, namun
pemakan alat penggerak dengan posisi berada di bagian atas sehingga memberi
tempat yang lebih lapan untuk menempatkan penggerak utamanya, baik berupa
motor diesel atau motor listrik.

Gambar 2.9 Azzimuth thrusters


6. Electrical pods
Penggunaan propulsi motor listrik mulai dari 5 sampai dengan 25 Mwatt,
mengantikan penggu-naan propeller dengan poros dan rudder kon-vensional.
Teknologi Pod, memungkinkan untuk menenpatkan propeller pada daerah aliran
air yang optimal (hydro-dynamically optimised). Pod propeller diadopsi dari
Azimuth Propeller, dengan menempatkan electro motor di dalam pod diluar dari
badan kapal.

Gambar 2.10 Electrical pods

Hambatan Dan Propulsi 8


7. Tunnel thrusters
Propeller yang ditempatkan didalam terowongan ini biasa digunakan
untuk tujuan manuver (Strens/Bow Thruster), sehingga mempermudah kapal
untuk manuver terutama di pelabuhan.

Gambar 2.10 Tunnel thrusters


8. Waterjets
Propulsi kapal menggunakan pompa yang me-ngisap air pada bagian
depan dan mendorongnya kebagian belakang sehingga kapal dapat ber-gerak
kedepan dengan prinsip momentum. Peng-gerak ini lebih effisein digunkan untuk
kapal dengan kecepatan diatas 25 knots dengan power engine 50 KWatt sampai
36 MWAtt

Gambar 2.11 Waterjets

9. Voith Scneider Propeller


Voith Schneider Propeller merupakan bentuk propulsi kapal dengan
menggunakan daun ver-tikal yang diputar seperti disk, dimana setiap daun dapat
menghasilkan daya dorong pada ka-pal. Sistem ini bekerja mirip pengendali
langkah balig-baling helicopter (colective pitch control).
Roda gigi dalam mekanisasi propulsi ini, saat berputar dapat merubah
sudut serang dari tiap daun propeller (berbetuk hydrofoil) sehingga tiap daun

Hambatan Dan Propulsi 9


baling-baling akan menghasilkan daya dorong (thrust) pada berbagai arah,
menyebab-kan kapal tidak butuh rudder lagi.

Gambar 2.12 Voith Scneider Propeller

Hambatan Dan Propulsi 10


BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Pengertian fixed pitch propeller
Fixed Pitch Propeller ini adalah sebuah baling baling ini mempunyai daun
yang terbuka. Dan pembuatan baling baling jenis ini sangat mudah. untuk
membuatnya. Propeller dengan pitch tetap (fixed pitch prop-eller) Propeller
dengan langkah tetap (fixed pitchpro-peller , FPP) biasa digunakan untuk kapal
besar dengan rpm relatif rendah dan torsi yang dihasilkan tinggi, pemakaian
bahan bakar lebih ekonomis, noise atau getaran minimal, dan ka-vitasi minimal,
biasanya di desain secara indi-vidual sehingga memiliki karakteristik khusus
untuk kapal tertentu akan memiliki nilai effisi-ensi optimum.

Gambar 3.1 fixed pitch propeller

Propeller jenis FPP adalah propeller yang hanya memiliki sudut pitch
tertentu dan tidak dapat diubah (tetap). Baling-baling jenis ini secara ‘tradisi’
telah membentuk basis produksinya. Baling-baling ini secara umum telah
memenuhi ‘proporsi’ yang tepat terutama jenis rancangan dan ukurannya, baik itu
untuk baling-baling perahu motor yang kecil hingga untuk kapal muatan curah
hingga kapal tangki yang berukuran besar. Dalam segi pembuatan FPP lenih
mudah dalam pembuatannya.

3.2 Fungsi Fixed Pitch Propeller


Propeller dengan pitch tetap (fixed pitch prop-eller) Propeller dengan
langkah tetap (fixed pitchpro-peller , FPP) biasa digunakan untuk kapal besar

Hambatan Dan Propulsi 11


dengan rpm relatif rendah dan torsi yang dihasilkan tinggi, pemakaian bahan
bakar lebih ekonomis, noise atau getaran minimal, dan ka-vitasi minimal,
biasanya di desain secara indi-vidual sehingga memiliki karakteristik khusus
untuk kapal tertentu akan memiliki nilai effisi-ensi optimum. untuk baling-baling
perahu motor yang kecil hingga untuk kapal muatan curah hingga kapal tangki
yang berukuran besar.
3.3.1 sistem propulsor Fixed Pitch Propellers (FPP) ada beberapa jenis sistem
propulsi yang dapat kita rencanakan yaitu :

1) 1 (satu) propeller – 1 (satu) main engine

Gambar 3.2 Sistem propulsi 1 propeller 1 Main Engine


Merupakan sistem propulsi yang terdiri dari 1 (satu) main engine dan
memiliki 1 (satu) propeller.
2) 2 (dua) propeller – 2 (dua) main engine

Gambar 3.3 Sistem propulsi 2 propeller 2 Main Engine

Merupakan sistem propulsi yang terdiri dari 2 (dua) main engine dan
memiliki 2 (dua) propeller yang kedua sistem propulsi tersebut tidak
berhubungan.

Hambatan Dan Propulsi 12


3) 2 (dua) propeller – 1 (satu) main engine

Gambar 3.4 Sistem propulsi 2 propeller 1 Main Engine


Merupakan sistem propulsi yang terdiri dari 1 (satu) main engine dan
memiliki 2 (dua) propeller, dimana kedua propeller dihubungkan dengan gearbox.
4) 1 (satu) propeller – 2 (dua) main engine

Gambar 2.5 d Sistem propulsi 1 propeller 2 Main Engine


Merupakan sistem propulsi yang terdiri dari 2 (dua) main engine dan
memiliki 1 (satu) propeller, dimana kedua main engine dihubungkan dengan gear
box.
Dimana sistem propulsi ketiga dan keempat sangat jarang sekali digunakan
karena sangat sulitnya menemukan gearbox yang membutuhkan kedua putaran di
gearbox yang sama (sinkron). Didalam melakukan perancangan propeller,
pertama - tama yang harus dipahami adalah mengenai beberapa definisi yang
mempunyai korelasi langsung terhadap perancangan tersebut meliputi Power,
Velocities, Forces and efficiencies.
3.2.2 Ada 3 (tiga) parameter utama dalam propeller design, antara lain
a. Delivered Power (Pd)
b. Rate of Rotation (N)
c. Speed of Advance (Va), yang selanjutnya disebut sebagai Kondisi

Hambatan Dan Propulsi 13


Perancangan. Adapun definisi dari masing - masing kondisi perancangan adalah
sebagai berikut:
a. Delivered Power (Pd), adalah power yang di-absorb oleh propeller dari
Shafting System untuk diubah menjadi Thrust Power (Pt).
b. Rate of Rotation (N), adalah putaran propeller. Speed of Advance (Va),
adalah Kecepatan aliran fluida pada disk propeller. Harga Va adalah lebih
rendah dari harga Vs (kecepatan servis kapal), yang mana hal ini secara
umum disebabkan oleh friction effects dan flow displacement effects dari
fluida yang bekerja pada sepanjang lambung kapal hingga disk propeller.
c. Formulasi dari Va adalah Va = Vs ( 1 – Wq ) dimana Wq adalah torque
identity wake fraction.
.
3.3 Karakteristik Fixed Pitch Propellers (FPP)
1) Baling-baling jenis ini secara ‘tradisi’ telah membentuk basis produksinya
2) Baling-baling ini secara umum telah memenuhi ‘proporsi’ yang tepat
terutama jenis rancangan dan ukurannya, baik itu untuk baling-baling
perahu motor yang kecil hingga untuk kapal muatan curah hingga kapal
tangki yang berukuran besar
3) FPP ini adalah mudah untuk membuatnya Baling-baling Ducted terdiri
dari dua komponen, yaitu :
- Saluran pipa (Duct) berbentuk seperti gelang yangmana mempunyai
potongan melintang berbentuk aerofoil, dan
- Baling-baling
Keberadaan ‘saluran pipa’ (duct) akan mengurangi gaya-gaya tekanan
yang menginduced pada lambung kapal. Baling-baling jenis ini dikenal dengan
sebutan Kort Nozzles, melalui pengenalan Kort Propulsion Company’s sebagai
pemegang Hak Paten dan asosiasi dari jenis baling-baling ini. Efisiensi Baling-
Baling ditingkatkan tergantung atas beban baling-baling

3.4 Keuntungan Dan Kerugian FPP Dibandingkan CPP


• Keuntungan FPP dibanding CPP
1. Murah.

Hambatan Dan Propulsi 14


2. Perawatan mudah.
3. Tidak mempunyai rongga – rongga pada shaft propeller sehingga ketika
terjadi benturan maka tidak bengkok / patah.
4. Tros tidak mudah terbelit.

• Kerugian FPP dibanding CPP


1. Pada baling – baling FPP ada putaran kritis.
2. FPP boros bahan bakar
3. Kisarnya sukar diatur

Hambatan Dan Propulsi 15


BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
 Fixed Pitch Propeller ini adalah propeller yang konstruksinya tetap, dimana
fixed diartikan sebagai design mulai dari ukuran sampai bentuk dari pitch
propeller konstan.
 Karakteristik Fixed Pitch Propellers (FPP)
1) Baling-baling jenis ini secara ‘tradisi’ telah membentuk basis produksinya
2) Fixed Pitch Propeller ini adalah sebuah baling baling yang mempunyai
daun terbuka. Dan pembuatan baling baling nya sangat mudah.
3) Baling-baling ini secara umum telah memenuhi ‘proporsi’ yang tepat
terutama jenis rancangan dan ukurannya, baik itu untuk baling-baling
perahu motor yang kecil hingga untuk kapal muatan curah hingga kapal
tangki yang berukuran besar
4) FPP ini adalah mudah untuk membuatnya Baling-baling Ducted terdiri
dari dua komponen, yaitu :
- Saluran pipa (Duct) berbentuk seperti gelang yangmana mempunyai
potongan melintang berbentuk aerofoil, dan
- Baling-baling
 Fungsi Propeller dengan pitch tetap (fixed pitch prop-eller) Propeller dengan
langkah tetap (fixed pitchpro-peller , FPP) biasa digunakan untuk kapal besar
dengan rpm relatif rendah dan torsi yang dihasilkan tinggi, pemakaian bahan
bakar lebih ekonomis, noise atau getaran minimal, dan ka-vitasi minimal,
biasanya di desain secara indi-vidual sehingga memiliki karakteristik khusus
untuk kapal tertentu akan memiliki nilai effisi-ensi optimum.

4.2 Saran
Penulis makalah ini menyadari bahwa dalam proses pembuatan makalah
masih belum sempurna, Oleh karena itu penulis berharap masukan berupa
kritik yang membangun.

Hambatan Dan Propulsi 16


DAFTAR PUSTAKA
http://www.maritimeworld.web.id/2011/04/macam-macam-jenis-propeller-
baling.html
http://instrumen-kapal.blogspot.co.id/2013/06/propeller-kapal-baling-baling-
kapal.html
http://budakkapalpolbeng.blogspot.co.id/2014/06/proprller.html
Isi2714995851581

Hambatan Dan Propulsi 17

Anda mungkin juga menyukai