Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

Banyak sekali bahaya yang lalang melintang di dunia pekerjaan yang berhubungan
dengan mesin. Entah itu tersayat, kehilangan jari, tangan bahkan lengan, dan lain sebagainya.
Oleh karena itu dikira sangat penting bagi kita untuk mengetahui bagaimana suatu mesin dapat
dioperasikan dengan aman tanpa memiliki resiko yang merugikan penguna ataupun orang –
orang disekitarnya.
Mesin yang merupakan alat bantu yang fungsinya mempermudah kita untuk melakukan
suatu pekerjaan ternyata juga memiliki dampak atau resiko dalam penggunaannya. Saat suatu
mesin memiliki dampak berbahaya bagi penggunanya, maka potensi bahaya tersebut harus
dimanage atau bahkan harus dihilangkan sama sekali.
Penyusun membatasi materi materi yang akan dipaparan dalam makalah ini. Makalah ini
nantinya akan memaparkan berbagai macam gerakan – gerakan mesin yang membahayakan,
persyaratan umum perlindungan mesin, dan klasifikasi pengamanan.

1
BAB II
ISI

2.1 Gerakan dan Aksi Peralatan Mekanik yang Mengandung Potensi Bahaya
2.1.1 Gerakan
Pada komponen mesin yang bergerak terdapat berbagai macam jenis gerakan yang berpotensi
menimbulkan bahaya kecelakaan bagi pengguna, antara lain :
1.Gerak Putar
Gerak putarmemiliki potensi bahaya kecelakaan, terutama pada mesin yang berputar dan
memiliki tonjolan. Tonjolan tersebut bias menarik pakaian bahkan bias membahayakan lengan.

Gambar 1. Tonjolan pada gerakan memutar yang mengandung potensi bahaya

Potensi bahaya juga terdapat pada nip point(titik jepit) mesin yang berputar. Berikut beberapa
contoh potensi bahaya pada nip point

Gambar 2. Potensi bahaya pada nip point

2
Gambar 3. Potensi bahaya pada nip point

2. Gerak Bolak Balik


Gerakan bolak balik baik secara naik turun maupun maju mundur juga memiliki potensi bahaya
kecelakaan. Pekerja yang kurang berhati hati bisa saja terjepit atau tertabrak bagian dari mesin.

Gambar 4. Potensi bahaya gerak bolak balik

3. Gerak Melintang
Mesin yang memiliki gerakan melintang atau tranversal juga bias menimbulkan bahaya kecelakaan pada
pekerjanya saat terjepit pada titik jepitnya tau bahkan tertarik.

3
Gambar 5. Potensi bahaya gerakan melintang

2.1.2 Aksi
1. Aksi pemotong (cutting action)
Potensi bahaya pada saat pemotongan biasa terjadi pada alat – alat bandsaws, circular saws,
boring machines, drilling machines, lathes, atau milling machines.

Gambar 6. Potensi bahaya pada aksi pemotongan


2. Aksi pelubangan (punching action)
Bahaya pada aksi pelubangan dapat terjadi pada titik operasi dimana proses pelubangan terjadi.
Pekerja bias saja terjepit atau bahkan terpotong di bagian ini.

4
Gambar 7. Potensi bahaya pada aksi pemotongan
3. Aksi pengguntingan (shearing action)

Gambar 8. Potensi bahaya pada saat aksi pengguntingan

4. Aksi pelipatan (bending action)


Bahaya pada saat aksi pelipatan seringkali terjadi pada mesin pelipat plat. Potensi bahaya
seringkali terjadi pada titik operasi.

Gambar 9. Potensi bahaya pada saat aksi pelipatan.

5
2.2 Persyaratan Umum Perlindungan Mesin
Pengaturan keselamatan mesin diatur dalam undang-undang No. 1 Tahun 1970 tentang
Keselamatan Kerja. Pasal 2 ayat 2 dari Undang-Undang tersebut menyatakan antara lain, bahwa
ketentuan-ketentuan yang diatur oleh Undang-Undang berlaku dalam tempat kerja yang
padanya dibuat, dicoba, dipakai atau dipergunakan mesin. Untuk pengawasannya, ditugaskan
para pegawai pengawas dan ahli keselamatan kerja ( pasal 5, ayat 1 Undang-Undang No. 1
Tahun 1970 ). Peraturan tersebut di atas secara analogis meliputi juga kewajiban pemasangan
mesin yang untuk pencegahan kecelakaan.
Pengaman mesin harus memenuhi persyaratan tertentu yang dapat di telaah dari
“Model Code of Safety Regulation for Industrial Estabilishment”, yang dirumuskan oleh
Konferensi Teknis Tripartit OPI di Geneva tahun 1948. Ketentuan 83 dari Model Code tersebut
memperinci persyaratan tersebut. Di bawah ini akan disajikan uraian tentang persyaratan
tersebut.

1. Pengaman mesin harus memberikan perlindungan yang positif Artinya mesin berhenti
secara otomatis apabila pengaman tidak dioperasikan.

Gambar 10. Pengepres Tekanan


Contohnya : pengepres tekanan dengan pengaman yang memberikan perlindungan
positif. Mekanisme saling mengunci mencegah palu pengepres turun menahan,
manakala pagar pengaman tidak tertutup
6
2. Pagar pengaman harus mencegah masuknya tenaga kerja atau bagian tubuhnya ke
semua tempat atau daerah berbahaya selama proses

Gambar 11. Contoh Pengaman


Contohnya : pengaman yang efektif mencegah kemungkinan masuk ke daerah
berbahaya. Secara fisik tidaklah mungkin bagi tangan atau jari masuk di antara
pengepresan giling
3. Pengaman tidak boleh menyebabkan ketidaknyamanan dan gangguan bagi tenaga kerja

Gambar 12. Contoh Pengaman


Contohnya : perata tepi yang diamankan dengan lempeng gelas pleksi dan tidak
mengganggu pandangan bagi kelestarian pekerjaan
4. Pengaman tidak boleh secara tidak perlu mengganggu produksi

7
5. Pengaman harus bekerja otomatis atau dengan diperlukan hanya sedikit upaya bagi
pekerjanya
Contohnya : penutup silinder pemotong mesin tekstil
6. Pengaman harus cocok bagi pekerjaan dan mesin
Contohnya : suatu perusahaan mesin jahit membuat desain suatu pengaman terhadap
kemungkinan tertusuk jarum. Daerah yang berbahaya tersebut diamankan secara
sempurna, tetapi pengaman mengakibatkan pekerjaan menjadi sulit dilakukan.
Pengamanan demikian harus diganti denilinggan desain yang lain.
7. Sebaiknya pengaman merupakan bagian keseluruhan dari mesin

Gambar 13. Contoh Pelindung


Contohnya : penggiling daging yang dijalankan tangan atau listrik untuk keperluan di
pabrik atau rumah tangga
8. Pengaman harus memungkinkan peminyakan dan penggemukan, pengecekan,
penyetelan dan perbaikan

8
Gambar 14. Contoh Peminyakan
Contohnya : suatu mesin yang memutar baling-baling dengan tali kipas
9. Pengaman harus tahan terhadap efek pemakaian mesin yang lama dan kuat terhadap
bekerjanya dan goncangan mesin dengan perawatan yang minimum
10. pengaman harus tahan dan juga tahan terhadap api dan korosi
11. pengaman tidak boleh merupakan suatu bahaya tersendiri dan khususnya harus bebas
dari patahan-patahan, sudut-sudut yang runcing, tepi-tepi yang kasar atau sumber-
sumber kecelakaan lain
contohnya : suatu mesin pemotong logam diperlengkapi tirai yang turun secara otomatis
di depan pisau, jika mesin dihidupkan
12. pengaman harus memberikan perlindungan terhadap hal-hal tak terduga dan tidak
melulu hanya terhadap bahaya yang sudah diperkirakan
contohnya : sistim pengepresan dua tangan dapat diambil sebagai misal dalam
hubungan syarat tersebut di atas. Sistim tersebut terdiri dari dua pegangan kendali atau
dua tombol tekan yang ditempatkan demikian, sehingga kedua tangan berada pada
pegangan kendali atau tombol dan terhindar dari bahaya.

9
2.3 KLASIFIKASI PENGAMANAN

 Tetap (Fixed)
 Interlocked
 Dapat distel (Adjustable)
 Menyetel sendiri (Self-adjusting)
 Sensor (photoelectric, radio frequency,dll)
 Pullback

10
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Keselamatan kerja manusia secara terperinci antara meliputi :
Pencegahan terjadinya kecelakaan, mencegah dan atau mengurangi terjadinya penyakit akibat
pekerjaan, mencegah dan atau mengurangi cacat tetap, mencegah dan atau mengurangi
kematian, dan mengamankan material, konstruksi, pemeliharaan, yang kesemuanya itu menuju
pada peningkatan taraf hidup dan kesejahteraan umat manusia
Standar Keselamatan Kerja ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu pelindung badan,
pelindung mesin, alat pengaman listrik, pengaman ruang.

3.2 Saran
Dalam bekerja harus lebih memperhatikan keselamatan diri kita dan orang lain yang
menggunakan alat untuk bekerja .

11

Anda mungkin juga menyukai