Anda di halaman 1dari 2

KETUBAN PECAH DINI (KPD)

No. Kode : SOP/ADMIN/SLKG/


2015
SOP Terbitan
No Revisi
: 1
: 00
Tgl Mulai : 01 November 2015 UPTD
DINKESSOS berlaku PUSKESMAS
KOTA Halaman : 1/3 SILUNGKANG
SAWAHLUNTO
Ditetapkan Kepala UPTD dr. Lusi Dewina
Puskesmas Silungkang NIP. 197612212009022001

A. Pengertian Ketuban pecah dini adalah keadaan pecahnya selaput ketuban


sebelum persalinan. Bila ketuban pecah dini terjadi sebelum usia
kehamilan 37 minggu disebut ketuban pecah dini pada kehamilan
prematur. Dalam keadaan normal 8-10% perempuan hamil aterm
akan mengalami ketuban pecah dini. Ketuban pecah dini prematur
terjadi pada 1% kehamilan. Ketuban pecah dini pada kehamilan
prematur disebabkan oleh adanya faktor- faktor eksternal, misalnya
infeksi yang menjalar dari vagina. Ketuban pecah dini prematur
sering terjadi pada polihidramnion, inkompeten serviks, dan solusio
plasenta.

Sebagai acuan dalam penatalaksanaan KPD dan mencegah


B. Tujuan terjadinya komplikasi untuk semua pasien yang menderita KPD yang
datang di Unit Pelayanan Umum Puskesmas Silungkang.

C. Kebijakan
D. Referensi Permenkes no 5 tahun 2014 tentang panduan praktik klinis bagi
dokter di fasilitas pelayanan kesehatan primer.
E. Prosedur 1. Pada anamnesis, hal-hal yang perlu digali adalah menentukan usia
kehamilan, adanya cairan yang keluar dari vagina, warna cairan yang
keluar dari vagina, dan adanya demam.

2. Pemeriksaan fisik a. Menentukan pecahnya selaput ketuban dengan


adanya cairan ketuban di vagina. Pastikan bahwa cairan tersebut
adalah cairan amnion dengan memperhatikan bau cairan ketuban
yang khas. b. Jika tidak ada cairan amnion, dapat dicoba dengan
menggerakkan sedikit bagian terbawah janin atau meminta pasien
batuk atau mengejan c. Tidak ada tanda inpartu d. nilai adanya
tanda-tanda infeksi pada ibu dengan mengukur suhu tubuh (suhu ≥
380C).
KETUBAN PECAH DINI (KPD)

No. Kode : SOP/ADMIN/SLKG/


2015
SOP Terbitan
No Revisi
: 1
: 00
Tgl Mulai : 01 November 2015 UPTD
DINKESSOS berlaku PUSKESMAS
KOTA Halaman : 1/3 SILUNGKANG
SAWAHLUNTO
Ditetapkan Kepala UPTD dr. Lusi Dewina
Puskesmas Silungkang NIP. 197612212009022001

3. Pemeriksaan Penunjang a. Pemeriksaan pH vagina (cairan ketuban)


dengan kertas lakmus (Nitrazin test) dari merah menjadi biru. b.
Pemeriksaan mikroskopis tampak gambaran pakis yang mengering
pada sekret serviko vaginal. c. Pemeriksaan darah rutin, leukosit >
15.000/mm3.

4. Penatalaksanaan a. Pembatasan aktivitas pasien b. Apabila belum in


partu berikan eritromisin 4 x 250 mg selama 10 hari c. Apabila sudah
in partu segera dirujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan sekunder
yang memiliki dokter spesialis obstetri dan ginekologi.

F. Unit Terkait IGD ,Rawat Inap, Rawat Jalan

Anda mungkin juga menyukai