Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang
yang bisa diperjual-belikan, baik surat utang (obligasi), ekuiti (saham), reksa dana, maupun instrumen lainnya.
Pasar modal merupakan sarana pendanaan bagi perusahaan maupun institusi lain (misalnya pemerintah), dan
sebagai sarana bagi kegiatan berinvestasi. Dengan demikian, pasar modal memfasilitasi berbagai sarana
dan prasarana kegiatan jual beli dan kegiatan terkait lainnya.
Manfaat keberadaan pasar modal:
1. Menyediakan sumber pembiayaan jangka panjang bagi dunia usaha sekaligus
memungkinkan alokasi sumber dana secara optimal
2. Memberikan wahana investasi bagi investor sekaligus memungkinkan upaya diversifikasi
3. Penyebaran kepemilikan perusahaan sampai lapisan masyarakat menengah
4. Memberikan kesempatan memiliki perusahaan yang sehat dan mempunyai prospek
5. Keterbukaan dan profesionalisme, menciptakan iklim berusaha yang sehat
6. Menciptakan lapangan kerja/profesi yang menarik.
Instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar modal merupakan instrumen jangka panjang
(jangka waktu lebih dari 1 tahun) seperti saham, obligasi, waran, right, reksa dana, dan berbagai
instrumen derivatif seperti option, futures, dan lain-lain.
Undang-Undang Pasar Modal No. 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal mendefinisikan pasar modal
sebagai kegiatan yang bersangkutan dengan Penawaran umum dan perdagangan efek, Perusahaan
publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan
efek.Selain itu juga diatur dalam PP 45 tahun 1995 dan PP 46 tahun 1995.PP 45 mengatur penyelenggaraan
pasar modal dan PP 46 mengatur pengawasan penyelenggaraan pasar modal.
Sebagian masyarakat menganggap bahwa produk pasar modal (saham) sama dengan produk
pasar berjangka (forex atau valas), namun sesungguhnya pasar modal berbeda dengan bursa
berjangka, berikut perbedaan yang dimaksud adalah sebagai berikut;
Otoritas Jasa Keuangan adalah lembaga negara yang dibentuk berdasarkan UU nomor 21 tahun
2011 yang berfungsi menyelenggarakan sistem pengaturan dan pengawasan yang terintegrasi
terhadap keseluruhan kegiatan di dalam sektor jasa keuangan. Ketua dewan komisioner saat
ini adalah Wimboh Santoso
Tujuan OJK
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dibentuk dengan tujuan agar keseluruhan kegiatan di dalam sektor
jasa keuangan:
1. Terselenggara secara teratur, adil, transparan, dan akuntabel,
2. Mampu mewujudkan sistem keuangan yang tumbuh secara berkelanjutan dan stabil, dan
3. Mampu melindungi kepentingan konsumen dan masyarakat.
Fungsi OJK
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mempunyai fungsi menyelenggarakan sistem pengaturan dan
pengawasan yang terintegrasi terhadap keseluruhan kegiatan di sektor jasa keuangan.
Tugas OJK
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mempunyai tugas melakukan pengaturan dan pengawasan
terhadap kegiatan jasa keuangan di sektor Perbankan, sektor Pasar Modal, dan sektor IKNB.
Bursa Efek adalah pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem atau sarana untuk
perdagangan efek. Pada saat ini, di Indonesia ada 1 bursa efek yaitu Bursa Efek Indonesia (BEI).
Lembaga Kliring dan Penjaminan (LKP) adalah lembaga yang menyelenggarakan jasa kliring dan
penjaminan penyelesaian transaksi Bursa. Lembaga yang memperoleh izin usaha sebagai LKP adalah
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI).
Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian (LPP) adalah lembaga yang menyelenggarakan
kegiatan Kustodian sentral bagi Bank Kustodian, Perusahaan Efek dan Pihak lain. Lembaga yang
memperoleh izin usaha sebagai LPP adalah PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI).
Proses penawaran umum saham dapat dikelompokkan menjadi 4 tahapan sebagai berikut:
i. Tahap Persiapan.
Pada tahap ini, perusahaan yang akan menerbitkan saham terlebih dahulu melakukan Rapat
Umum Pemegang Saham (RUPS) untuk meminta persetujuan para pemegang saham dalam
rangka penawaran umum saham. Setelah mendapat persetujuan, emiten akan melakukan
penunjukkan penjamin emisi serta lembaga dan profesi penunjang pasar, yaitu:
a. Penjamin Emisi (Underwriter), merupakan pihak yang membantu emiten menyiapkan
berbagai dokumen, membantu menyiapkan prospektus, dan memberikan penjaminan atas
penerbitan.
b. Akuntan Publik (Auditor Independen), bertugas melakukan audit atau pemeriksaan atas
laporan keuangan calon emiten.
c. Penilai, untuk melakukan penilaian terhadap aktiva tetap perusahaan dan menentukan
nilai wajar dari aktiva tersebut.
d. Konsultan Hukum, untuk memberikan pendapat dari segi hukum (legal opinion).
e. Notaris, untuk membuat akta – akta perubahan Anggaran Dasar, akta perjanjian –
perjanjian dalam rangka penawaran umum dan juga notulen – notulen rapat.
ii. Tahap Pengajuan Pernyataan Pendaftaran
Tahap ini, dilengkapi dengan dokumen-dokumen pendukung calon emiten menyampaikan
pendaftaran kepada OJK hingga OJK menyatakan Pernyataan Pendaftaran menjadi Efektif.
iii. Tahap Penawaran Saham
Tahapan ini merupakan tahapan utama, karena pada waktu inilah emiten menawarkan saham
kepada masyarakat investor. Investor dapat membeli saham tersebut melalui agen-agen
penjual yang telah ditunjuk. Masa Penawaran sekurang-kurangnya tiga hari kerja. Perlu
diingat pula bahwa tidak seluruh keinginan investor terpenuhi dalam tahapan ini. Misal, saham
yang dilepas ke pasar perdana sebanyak 100 juta saham sementara yang ingin dibeli seluruh
investor berjumlah 150 juta saham. Jika investor tidak mendapatkan saham pada pasar
perdana, maka investor tersebut dapat membeli di pasar sekunder yaitu setelah saham
dicatatkan di Bursa Efek.
iv. Tahap Pencatatan Saham di Bursa Efek
Setelah selesai penjualan saham di pasar perdana, selanjutnya saham tersebut dicatatkan di
Bursa Efek Indonesia.
2. Pasar Sekunder
Pasar sekunder adalah pasar dimana efek – efek yang telah dicatatkan di bursa efek
diperjual-belikan. Pasar sekunder memberikan kesempatan kepada para investor untuk membeli
atau menjual efek – efek yang tercatat di bursa setelah terlaksananya penawaran umum (IPO) di
pasar perdana. Di pasar ini, efek – efek diperdagangkan dari satu investor ke investor lainnya.
b. Risiko Likuidasi
Perusahaan yang sahamnya dimiliki, dinyatakan bangkrut oleh Pengadilan, atau perusahaan
tersebut dibubarkan. Dalam hal ini hak klaim dari pemegang saham mendapat prioritas
terakhir setelah seluruh kewajiban perusahaan dapat dilunasi (dari hasil penjualan kekayaan
perusahaan). Jika masih terdapat sisa dari hasil penjualan kekayaan perusahaan tersebut,
maka sisa tersebut dibagi secara proporsional kepada seluruh pemegang saham. Namun jika
tidak terdapat sisa kekayaan perusahaan, maka pemegang saham tidak akan memperoleh
hasil dari likuidasi tersebut. Kondisi ini merupakan risiko yang terberat dari pemegang saham.
Untuk itu seorang pemegang saham dituntut untuk secara terus menerus mengikuti
perkembangan perusahaan.
a. Faktor Fundamental
Faktor fundamental meliputi faktor ekonomi dan non ekonomi baik
secara global maupun nasional, kondisi industri, sampai dengan kondisi
spesifik perusahaan seperti laporan keuangan, manajemen, dan
sebagainya yang dipergunakan untuk memprediksi pergerakan harga
saham di masa yang akan datang.
b. Faktor Teknikal
Faktor teknikal menggunakan data historis harga saham perusahaan
di masa lalu untuk memprediksi harga saham di masa yang akan datang.
2. Obligasi (Bond)
Obligasi merupakan surat utang jangka menengah-panjang yang dapat
dipindah-tangankan yang berisi janji dari pihak yang menerbitkan untuk
membayar imbalan berupa bunga pada periode tertentu dan melunasi pokok
utang pada waktu yang telah ditentukan kepada pihak pembeli obligasi tersebut.
Obligasi memiliki beberapa jenis yang berbeda, yaitu :
a. Dilihat dari sisi penerbit
b. Dilihat dari sistem pembayaran bunga
c. Dilihat dari hak penukaran / opsi
d. Dilihat dari nilai nominal
e. Dilihat dari
Karakteristik Obligasi :
Nilai Nominal (Face Value) adalah nilai pokok dari suatu obligasi yang akan
diterima oleh pemegang obligasi pada saat obligasi tersebut jatuh tempo.
Kupon (the Interest Rate) adalah nilai bunga yang diterima pemegang
obligasi secara berkala (kelaziman pembayaran kupon obligasi adalah
setiap 3 atau 6 bulanan) Kupon obligasi dinyatakan dalam annual
prosentase.
Jatuh Tempo (Maturity) adalah tanggal dimana pemegang obligasi akan
mendapatkan pembayaran kembali pokok atau Nilai Nominal obligasi yang
dimilikinya. Periode jatuh tempo obligasi bervariasi mulai dari 365 hari
sampai dengan diatas 5 tahun. Obligasi yang akan jatuh tempo dalam waktu
1 tahun akan lebih mudah untuk di prediksi, sehingga memilki resiko yang lebih
kecil dibandingkan dengan obligasi yang memiliki periode jatuh tempo dalam
waktu 5 tahun. Secara umum, semakin panjang jatuh tempo suatu obligasi,
semakin tinggi Kupon / bunga nya.
Penerbit / Emiten (Issuer) Mengetahui dan mengenal penerbit obligasi
merupakan faktor sangat penting dalam melakukan investasi Obligasi.
Mengukur resiko / kemungkinan dari penerbit obigasi tidak dapat melakukan
pembayaran kupon dan atau pokok obligasi tepat waktu (disebut default risk)
dapat dilihat dari peringkat (rating) obligasi yang dikeluarkan oleh lembaga
pemeringkat seperti PEFINDO atau Kasnic Indonesia.
Sebagaimana saham, obligasi sebagai instrumen investasi juga memiliki resiko, yaitu:
1. Gagal bayar (default)
Kegagalan dari emiten untuk melakukan pembayaran bunga serta hutang pokok pada
waktu yang telah ditentukan, atau kegagalan emiten untuk memenuhi ketentuan lain
yang telah ditetapkan dalam kontrak obligasi.
2. Capital Loss
Capital loss terjadin ketika penjual obligasi di pasar sekunder menjual obligasinya
dengan diskon atau dengan nilai jual yang lebih rendah dari nilai nominal.
3. Callability
Sebelum jatuh tempo, emiten mempunyai hak untuk membeli kembali obligasi yang
telah diterbitkan. Obligasi ini biasanya akan ditarik kembali pada saat tingkat suku
bunga secara umum turun. Jadi, pemegang obligasi yang memiliki persyaratan
callability (Callable Bonds) berpotensi merugi apabila suku bunga menunjukan
kecenderungan menurun, dan emiten membeli kembali obligasi tanpa memberikan
premium.
Jam Perdagangan
Perdagangan Efek di Pasar Reguler, Pasar Tunai dan Pasar Negosiasi dilakukan
selama jam perdagangan setiap Hari Bursa dengan berpedoman pada waktu JATS.
Jam Perdagangan Pasar Reguler:
Hari Waktu
Senin – Kamis Pukul 09:00:00 s/d 12:00:00
Jumat Pukul 09:00:00 s/d 11:30:00
Untuk Pasar Reguler menggunakan sesi Pra-pembukaan, Pra-penutupan dan Pasca Penutupan
yang dilakukan setiap hari Bursa dengan jadwal sebagai berikut:
Pra Pembukaan :
Waktu Agenda
08:45:00 - 08:55:00 WIB Anggota Bursa Efek memasukan penawaran Jual dan atau
permintaan beli
08:55:01 - 08:59:59 WIB JATS melakukan proses pembentukan Harga Pembukaan dan
memperjumpakan penawaran jual dengan permintaan beli
pada Harga Pembukaan berdasarkan price dan time priority
· Jumat :
– Sesi I 09:30 - 11:30 Waktu JOTS
– Sesi II 14:00 - 16:00 Waktu JOTS
Exercise dan Automatic Exercise setiap Hari Bursa pukul 10:00 - 16:15 WIB
1. Inflasi
Inflasi dapat diartikan sebagai kenaikan harga barang secara umum. Contohnya harga beras pada
bulan Januari 2010 sebesar Rp5.500 per kilogram dan pada bulan Januari 2018 sebesar Rp9.450
per kilogram (sumber: www.finance.detik.com), artinya selama 8 tahun beras mengalami inflasi
sebesar 71.18%. Tidak dapat dipungkiri bahwa alasan utama seseorang dalam berinvestasi adalah
untuk menghadapi inflasi agar daya beli tidak menurun di masa yang akan datang.
2. Peningkatan nilai kekayaan
Selain untuk menghadapi inflasi, dengan berinvestasi maka kita akan dapat membuat uang bekerja
untuk kita tanpa harus bersusah payah terlibat di dalamnya dan bisa tetap fokus mengerjakan hal
lain sehingga anda dapat menikmati lebih banyak keuntungan di masa yang akan datang.
3. Ketidakpastian di masa yang akan datang
Albert Eisntein mengatakan bahwa satu-satunya yang pasti adalah ketidakpastian. Artinya tidak
ada satu hal pun di dunia ini yang pasti selain ketidakpastian itu sendiri, misalnya tiba-tiba
mengalami kecelakaan, mengalami sakit, atau rumah disita. Salah satu cara untuk menghindari
ketidakpastian di masa yang akan datang adalah melalui investasi baik itu untuk motif berjaga-jaga
maupun spekulasi.
4. Kebutuhan
Biaya kebutuhan pribadi maupun keluarga menjadi tantangan tersendiri terutama dengan semua
pengeluaran yang harus dilakukan seperti membayar listrik, air, kredit rumah, kredit mobil, dan
sebagainya. Dengan berinvestasi rutin saat ini maka kita akan mendapatkan hasil yang besar di
kemudian hari, dimana hasilnya bisa digunakan untuk membiayai semua kebutuhan tersebut.
5. Keinginan
Selain kebutuhan yang sudah pasti harus dipenuhi, kita juga memiliki keinginan-keinginan yang
mungkin ingin kita penuhi di kemudian hari seperti keinginan memiliki mobil, rumah, liburan ke luar
negeri, dan sebagainya. Apabila penghasilan kita pas-pasan, maka investasi adalah salah satu cara
agar keinginan-keinginan tersebut dapat terpenuhi di masa yang akan datang.
KAMUS ISTILAH
Investasi : Penanaman uang atau modal dalam suatu perusahaan atau proyek untuk tujuan
memperoleh keuntungan
Konsumsi : Pembelian pemenuhan kebutuhan hidup yang dipakai dan akan habis atau
mengalami penyusutan sedikit demi sedikit, sehingga akhirnya tidak dapat digunakan lagi.
Investasi kekayaan pribadi yang tampak (tangible personal property) : Investasi yang
dilakukan pada benda – benda seperti emas, berlian, barang antik dan termasuk benda –
benda seni seperti lukisan dan lain – lain.
Investasi Keuangan (financial investment) : investasi yang dilakukan pada surat berharga baik
yang ada di pasar uang (money market) seperti deposito, SBI, SBPU maupun surat berharga
di pasar modal (capital market) seperti saham, obligasi, dan berbagai bentuk surat berharga
pasar modal lainnya.
Investasi Komoditas (commodity investment) : Investasi yang dilakukan pada komoditas dalam
artian barang seperti kopi, kelapa sawit dan lain – lain.
Investasi langsung (direct investment) : investasi secara langsung kepda salah satu obyek
investasi
Investasi tidak langsung (indirect investment) : investor tidak secara langsung menginvestasikan
dananya ke salah satu obyek investasi.
Efek Penyertaan (equity) : efek yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk menjadi
pemegang saham perusahaan yang menerbitkan efek tersebut. Efek yang termasuk
penyertaan antara lain saham biasa dan saham preferen.
Efek Hutang: Efek dimana penerbitnya mengeluarkan atau menjual surat hutang dengan
kewajiban menebus kembali suatu masa nanti sesuai kesepakatan diantara para pihak.
Penerbit memberikan bunga atau kupon sesuai dengan kesepakatan di awal, pada periode –
periode yang sudah disepakati.
Efek Derivatif : Efek turunan dari efek utama baik yang bersifat penyertaan maupun utang.
Efek yang termasuk penyertaan antara lain : waran, right, option, futures, forward, SWAP,
dan lain – lain.
Limited Risk : Pemegang saham hanya bertanggung jawab sampai jumlah yang disetorkan ke
dalam perusahaan.
Ultimate Control: pemegang saham (secara kolektif) akan menentukan arah dan tujuan
perusahaan.
Dividen : Keuntungan yang diberikan perusahaan penerbit saham atas keuntungan yang
dihasilkan. Dividen diberikan setelah mendapat persetujuan dari pemegang saham dalam
RUPS.
HMETD : Hak memesan efek terlebih dahulu
Residual Claim : pemegang saham merupakan pihak terakhir yang mendapat pembagian
hasil usaha perusahaan (dalam bentuk dividen) dan sisa aset dalam proses likuidasi
perusahaan. Pemegang saham memiliki posisi yunior dibanding pemegang obligasi atau
kreditur.
Capital Gain : Selisih antara harga beli dan harga jual yang terbentuk dengan adanya
aktivitas perdagangan
1999 – Pojok Bursa Efek Jakarta (Pojok BEJ) berdiri di Universitas Andalas sebagai organisasi
di bawah Pusat Pengembangan Akuntansi (PPA) jurusan Akuntansi FE Unand
2007 – Penggabungan Bursa Efek Jakarta (BEJ) dengan Bursa Efek Surabaya (BES) menjadi
Bursa Efek Indonesia (BEI).
Pojok BEJ berubah nama menjadi Pojok Bursa Efek Indonesia (Pojok BEI) dan menjadi salah
satu Unit Kegiatan Mahasiswa tingkat Fakultas (UMKF) di FE Unand
2013 – Pojok BEI berubah nama menjadi Galeri Investasi BEI
Visi : “Menjadi pusat informasi dan riset, pendidikan dan pelatihan, serta konsultasi dan investasi di
bidang pasar modal yang akan bermanfaat bagi dunia pendidikan”.
Misi : 1. Menyediakan referensi serta mengembangkan riset pasar modal melalui buku, publikas i,
statistik serta akses informasi melalui internet.
2. Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan di bidang pasar modal yang dapat
memberikan sumbangan berharga bagi dunia pendidikan.
3. Meneyediakan sarana konsultasi dan investasi di pasar modal bagi mahasiswa dan dosen
serta civitas academic Universitas Andalas.