Anda di halaman 1dari 7

Prosiding 1 Day National Seminar : Power Plant RLA 2012

Assessment Isolasi Stator Generator menggunakan Uji


Insulation Resistance, Tan Delta dan Partial Discharge
(Studi Kasus pada Relokasi PLTG Duri)
M. Fuad Hasan*, Henry Pariaman*, Bambang Anggono*
*Unit Pelayanan Pemeliharaan Wilayah Barat, PT PJB, Jakarta, Indonesia

Abstrak
Dalam makalah ini dibahas mengenai teori, prosedur dan penafsiran hasil assessment atau pengujian
isolasi stator generator, dan pengujian yang telah dilaksanakan pada PLTG Duri, Riau. Pengujian yang
dibahas meliputi Insulation Resistance, Tan Delta dan Partial Discharge. Makalah ini membahas fungsi dan
sasaran (goal) dilaksanakan pengujian tersebut, serta mendapatkan metode penafsiran yang lebih baik
atau terbaik untuk kondisi stator generator.

Kata kunci: Assessment, generator, isolasi

1. Pendahuluan o Turn to turn test


o Wedges Tightness
Kondisi kesiapan peralatan pembangkit • Belitan Rotor
merupakan kunci utama kesuksesan operasi o Insulation Resistance
pembangkit. Selama transportasi, instalasi o Winding Resistance
dan operasi, peralatan pembangkit dapat o RSO Repetitive Surge Oscilloscope
menghadapi kondisi‐kondisi yang o Impedance test
mempengaruhi kehandalan dan usia • Inti besi
peralatan. Salah satu tujuan utama assessment o Low Energy test / EL-CID test
peralatan dalam pemeliharaan ialah untuk Dalam makalah ini dijelaskan sebagian
mendeteksi defect/cacat pada awal fase pengujian electrical pada stator generator
kerusakan, dan melakukan pengukuran dan dalam kondisi off-line, yaitu Insulation
pemeliharaan efektif yang diperlukan. resistance, Tan delta dan partial Discharge.
Pendeteksian awal sering diperoleh dari Ketiga test tersebut bertujuan untuk
evaluasi diagnosis di lapangan yang mengetahui dan menilai kondisi isolasi
dilakukan secara berkala (misalnya tahunan groundwall stator Generator.
atau bila diperlukan) [1].
Tiga komponen utama pada Generator 2. Insulation Resistance & Polarization
adalah belitan stator, rotor dan inti besi.
index
Pengujian electrical yang telah diterapkan
pada pembangkit yang dikelola PT PJB 2.1. Teori dan prosedur
terhadap tiga komponen tersebut antara lain: 2.1.1.IR (Insulation Resistance)
• Belitan Stator Electrical stress pada isolasi yang
o Insulation Resistance ditimbulkan oleh test ini memiliki nilai yang
o Tan Delta / Dielectric Dissipation relatif rendah, namun sudah cukup untuk
o Partial Discharge mendeteksi masalah besar tertentu [1].
o Corona Probe
Pengukuran IR menggunakan tegangan
o Winding Resistance
DC. Level tegangan dibatasi sesuai dengan
3‐1
Prosiding 1 Day National Seminar : Power Plant RLA 2012

rating tegangan dari belitan dan kondisi


isolasi. Kondisi isolasi yang perlu Tabel 2. Rekomendasi nilai min IR [2].
dipertimbangkan antara lain mesin tegangan
Minimum insulation
rendah, daya kecil dan belitan yang lembab. Resistance
Test specimen
Jika tegangan uji yang diterapkan terlalu
tinggi menyebabkan isolasi mengalami stress For most windings made before
IR1 min = kV + 1 about 1970, all field windings,
berlebihan dan berakibat kegagalan isolasi.
and others not described below
Pembacaan IR diambil setelah test
For most dc armature and ac
berlangsung selama 1 menit [2]. windings built after about
IR1 min = 100
1970 (form wound
Tabel 1. Pedoman untuk tegangan uji[2] coils)
Winding Rated Insulation Resistance Test DC For most machines with
Voltage (V)* Voltage (V) random-wound stator coils and
IR1 min = 5
form wound
<1000 500
coils rated below 1 kV
1000 ‐ 2500 500 – 1000
2501 ‐ 5000 1000 – 2500 Tabel 3. Rekomendasi nilai min PI untuk semua
5001 ‐ 12000 2500 – 5000 mesin* [2]
>12000 5000 – 10000 Thermal class rating Minimum PI
*rated line to line voltage untuk mesin 3 fasa, line to class A 1.5
ground untuk satu fasa dan rating tegangan DC
untuk mesin DC class B 2
class F 2
2.1.2.PI (Polarization Index) class H 2
Nilai IR umumnya akan meningkat *Tes PI tidak dapat diaplikasikan pada non
dengan cepat ketika tegangan DC pertama insulated field winding
kali diterapkan, dan kemudian bertahap akan
mencapai nilai yang relatif konstan seiring 3. Tan Delta / Dissipation Factor
berjalannya waktu.
3.1. Teori dan Prosedur
PI didefinisikan sebagai rasio nilai IR
pada 10 menit dibandingkan dengan nilai Karakteristik tan delta dibanding dengan
pada 1 menit [2]. tegangan dari suatu isolasi merupakan hasil
dari beberapa fenomena yang terjadi dalam
2.2. Penafsiran IR dan PI struktur isolasi. Setelah gradient tegangan
Tujuan penggunaaan uji IR dan PI [2] : kritis terlampaui, ionisasi void (celah udara)
• Sebagai historical data pada suatu mesin, didalam struktur isolasi menyebabkan
diukur pada kondisi variabel terkendali peningkatan tan delta seiring dengan
yang seragam. Diakui sebagai cara yang peningkatan tegangan. Ionisasi void terjadi
berguna untuk trending beberapa aspek dalam bentuk partial discharge atau corona.
kondisi isolasi selama bertahun‐tahun. Energi yang hilang oleh Partial Discharge
• Estimasi kesiapan mesin untuk digambarkan sebagai resistor yang seri (atau
penerapan tes tegangan tinggi atau untuk paralel) dengan kapasitansi belitan. Sebuah
beroperasi, berdasarkan nilai PI dan atau belitan yang mengandung void akan
IR menunjukkan nilai tan delta tip-up yang
terukur dengan nilai resistansi tertentu.
Tabel 2 menunjukkan nilai minimum IR Belitan dengan kerugian dielektrik yang
pada temperature 40 °C (all values in MΩ), tinggi menunjukkan nilai resistansi seri yang
dan lambang kV adalah rating tegangan RMS tinggi, yang disebabkan oleh semakin
terminal ke terminal. tingginya tingkat Partial Discharge, dan akan
menunjukkan nilai tan delta tip-up yang jauh
3‐2
Prosiding 1 Day National Seminar : Power Plant RLA 2012

lebih tinggi. Dielectric absoption dan ground. Beberapa tipe jembatan (alat) ukur
conductive losses dalam struktur isolasi juga tan delta tidak dirancang untuk mengukur
akan meningkatkan nilai tan delta [3]. benda uji yang di‐ground, oleh karena itu
Dalam aplikasi di pembangkit, hubungan dibutuhkan pengukuran tan delta dengan
ground dengan motor dan generator tidak jembatan (alat) dan sumber tegangan yang
dapat dihilangkan. Sehingga tan delta harus beroperasi tanpa dihubungkan ground [3].
diukur pada benda uji yang dihubungkan ke

Gambar 1. Circuit diagram pengukuran Tan delta [3]

3.2. Penafsiran Tan Delta • Nilai tan delta tip-up antara tiap nilai
Nilai awal dari tan delta digunakan untuk tegangan yang berurutan, misal : 0,2 Un
menentukan kondisi cure (kering) dari sistem dan 0,1 Un
isolasi. Meningkatnya nilai tan delta seiring
dengan meningkatnya tegangan merupakan Perubahan nilai tan delta tip-up dari
fenomena yang normal dan mengindikasikan belitan selama operasi merupakan hasil dari
meningkatnya Partial Discharge dalam void. proses deterioration. Kombinasi dari faktor
Sesuai dengan Gambar 2 tan delta tip-up electrical, mechanical, thermal dan lingkungan
dihitung diantara dua tingkat tegangan. dapat mempengaruhi sistem isolasi [3]
Tingkat tegangan yang dipilih untuk
melaksanakan test berdasarkan kesepakatan
antara pabrikan dan user (owner generator).
Un didefinisikan sebagai tegangan Line to Line
belitan, dan umumnya sesuai dengan rating
tegangan belitan [3].

3 Nilai yang dipertimbangkan adalah:


• Nilai awal tan delta pada tingkat pertama
tegangan test, misalnya: 0,2 Un Gambar 2. Kurva tan delta terhadap tegangan [3]
• Nilai tan delta tip-up antara dua tingkat
tegangan yang berbeda, misal : 0,8 Un dan 4. PD (Partial Discharge)
0,2 Un 4.1. Teori dan Prosedur
3‐3
Prosiding 1 Day National Seminar : Power Plant RLA 2012

Pada sebagian besar mesin listrik oscilloscope. Tegangan disaat PD pertama kali
berputar, banyak lokasi yang berpotensi terdeteksi disebut sebagai DIV (Discharge
timbul Partial Discharge. Desain mesin, bahan Inception Voltage). Tegangan kemudian
konstruksi, metode produksi, kondisi operasi, dinaikkan hingga tegangan operasi normal
dan pemeliharaan dapat mempengaruhi line to ground. Belitan harus tetap
jumlah, lokasi, karakteristik, evolusi, dan nilai bertegangan selama 10 – 15 menit pada
PD [4]. tegangan operasi tersebut, dan kemudian PD
Setiap pulsa PD berasal dari bagian direkam, termasuk nilai puncak pulsa PD
tertentu dari suatu belitan. Arus yang (Qm). Dibutuhkan soak time (waktu jeda)
ditimbulkan pulsa tersebut akan merambat karena PD cenderung lebih tinggi pada menit
sepanjang konduktor belitan, dan karena awal tegangan diterapkan. Efek muatan ruang
impedansi gelombang belitan dalam slot menyebabkan hal tersebut, secara bersama
adalah sekitar 30 ohm, menurut hukum Ohm meningkatkan tekanan gas dalam void karena
akan timbul pulsa tegangan. Pulsa arus dan kerusakan yang disebabkan oleh PD.
tegangan akan merambat menjauhi lokasi PD, Tegangan kemudian diturunkan secara
dan beberapa bagian pulsa arus dan tegangan bertahap, dan tegangan di saat PD tidak lagi
akan merambat ke terminal belitan stator. terdeteksi disebut sebagai DEV (Discharge
Transformasi Fourier dari pulsa arus Extinction Voltage). DEV biasanya lebih
menghasilkan frekuensi sampai beberapa rendah dari DIV, dan kondisi yang terbaik
ratus megahertz. adalah nilai DIV dan DEV setinggi mungkin.
Setiap fenomena PD akan menimbulkan Untuk mesin listrik dengan rating
pulsa sendiri. Beberapa pulsa PD lebih besar tegangan 2300‐4100 V, test pada tegangan
dari yang lain. Pada umumnya, besarnya rating tidak menghasilkan pulsa PD yang
pulsa PD tertentu, sebanding dengan ukuran signifikan, bahkan pada kondisi isolasi stator
void di lokasi PD terjadi. Akibatnya, semakin yang sangat buruk. Hal tersebut karena
besar pulsa PD terdeteksi, maka semakin electrical stress di dalam void (cacat) kurang
besar cacat yang menyebabkan discharge. mencukupi untuk mencapai 3 kV/ mm yang
Sebaliknya, cacat yang kecil cenderung akan diperlukan untuk menyebabkan timbulnya
menghasilkan pulsa PD yang lebih kecil. PD dalam tekanan udara atmosfer [5].
Kelebihan test PD adalah, kita dapat
berkonsentrasi pada pulsa yang lebih besar
dan mengabaikan pulsa yang lebih kecil.
Berbeda dengan kapasitansi atau tan delta
tip-up test, yang merupakan pengukuran dari
total aktivitas PD (atau isi void total), uji PD
memungkinkan untuk pengukuran cacat
terbesar. Karena kemungkinan kegagalan
isolasi berasal dari cacat terbesar dan tidak
dari cacat kecil. Uji PD dapat menunjukkan
kondisi bagian beltan yang paling buruk [5].
Pada test PD kondisi off-line, cara yang
paling umum digunakan mendeteksi arus PD Gambar 3. Pulsa PD terhadap frekuensi[3]
adalah dengan menggunakan kapasitor
tegangan tinggi yang terhubung ke terminal 4.2 Penafsiran PD
stator. Test PD membutuhkan catu daya Pengujian PD di pabrikan pada belitan
untuk membangkitkan tegangan pada belitan dan komponen belitan, secara umum
minimal hingga tegangan phase to ground. bertujuan untuk memastikan konsistensi
Tegangan injeksi dinaikkan secara kualitas produksi, sedangkan pengujian PD di
bertahap, sambil mengamati pulsa PD pada lapangan ialah untuk menentukan tingkat
3‐4
Prosiding 1 Day National Seminar : Power Plant RLA 2012

penuaan karena pengaruh berbagai faktor • Membandingkan Qm antar fasa dari satu
selama masa operasi. stator, dengan menggunakan metode
Perlu dicatat bahwa setiap mesin listrik pengujian yang sama dan peralatan
secara umum mengalami profil stress yang dengan data teknis yang sama.
berbeda selama operasi, dan adanya berbagai
macam desain, kondisi produksi dan berbagai Untuk memperkirakan belitan mana yang
sistem isolasi dari produsen yang berbeda. paling cepat mengalami proses penuaan
Hal tersebut menyebabkan banyak variasi dalam masa operasi, dapat dibuat
dari jumlah PD tergantung pada karakteristik perbandingan antara belitan dengan desain,
individu dari mesin yang diuji. Akibatnya, manufaktur dan rating yang sama,. Belitan
perbandingan nilai PD secara langsung dari dengan Qm paling tinggi pada tegangan uji
berbagai jenis mesin tidak dimungkinkan. yang sama, atau nilai PDIV dam PDEV lebih
Data awal untuk penafsiran test PD off-ine rendah , secara umum akan lebih buruk dari
pada belitan dan komponen belitan adalah yang lain. syarat perbandingan pengujian
PDIV (tegangan awal PD muncul), PDEV belitan yaitu, dengan menggunakan alat uji
(tegangan akhir PD hilang), dan nilai pulsa PD yang sama dan rentang frekuensi yang
yang terbesar disebut sebagai Qm, diperoleh sama[6].
saat tegangan dinaikkan dan diturunkan Secara umum, semakin tinggi PDIV dan
ketika dilakukan test PD[6]. PDEV maka impregnated (pemampatan)
Penafsiran hasil test PD selalu isolasi suatu belitan lebih baik dibanding
menggunakan metode perbandingan untuk belitan lain dengan desain yang sama, dan
belitan stator. Oleh karena itu secara umum semakin kecil void (cacat) isolasi yang ada [6].
tidak mungkin untuk menentukan nilai Qm
yang dapat diterima sebagai batasan, atau 5. Studi Kasus Isolasi Stator Generator
nilai Qm yang beresiko tinggi menimbulkan PLTG Duri, Riau
kegagalan isolasi [6]. Relokasi dari Unit Gilitimur, Madura dari
Unit Duri, Riau memerlukan assesment stator
Generator[8].
Data Teknik
• Merk : GE
• Daya : 30.4 MVA
• Tegangan : 11,5 kV
• Faktor daya : 0,67
• Rpm : 3000
• Temperatur : 110o C
• pendingin : udara
Gambar 4.PD magnitude terhadap tegangan test [6]
• no. seri :335X721
Pengujian yang dilakukan pada isolasi
Namun interpretasi pada belitan stator
stator generator antara lain IR, Tan Delta, dan
generator dapat diperoleh dari : PD. Pengujian dilaksanakan dengan prosedur
• Trending Qm pada stator yang sama dari standar yang telah dijelaskan diatas.
waktu ke waktu, dengan menggunakan
metode pengujian yang sama dan
5.1. Uji IR dan PI
peralatan dengan data teknis yang sama
• Tanggal 14 Mei 2012
• Membandingkan Qm dari beberapa stator
Hasil Uji
dengan desain yang sama, dengan
o Fasa R IR : 50,5 MΩ PI : 1,5
menggunakan metode pengujian yang
o Fasa S IR : 52,5 MΩ PI : 1,6
sama dan peralatan dengan data teknis
o Fasa T IR : 100 MΩ PI : 1,6
yang sama
3‐5
Prosiding 1 Day National Seminar : Power Plant RLA 2012

Penafsiran
Nilai IR dan PI yang rendah menunjukkan
kondisi stator generator kelembaban
tinggi, kelembaban udara dimungkinkan
masuk selama proses perjalanan dan
instalasi unit.

Rekomendasi
Dilakukan proses pemanasan pada stator
Generator dengan heater blower.
Gambar 5.tan delta terhadap tegangan injeksi
• Tanggal 20 Mei 2012 fasa T[8]
Hasil Uji
o Fasa R IR : 820 MΩ PI : 1,82 batas wajar akan tetapi nilai tip‐up antara Un
o Fasa S IR : 805 MΩ PI : 1,86 dengan 0,8 Un meningkat tajam. Ketiga fasa
o Fasa T IR : 705 MΩ PI : 1,7 mengalami hal yang sama, maka dari hasil tan
delta disimpulkan isolasi stator telah
Penafsiran mengalami proses deterioration karena faktor
Nilai IR dan PI meningkat setelah proses umur generator.
heating dan telah memenuhi syarat
minimum IR. Isolasi dalam keadaan Rekomendasi
bagus. Dilakukan pengukuran Tan Delta pada
inspeksi berikutnya (minimum 1 tahun) dan
Rekomendasi PD dilakukan segera atau pada inspeksi
Proses pemanasan pada stator dilakukan berikutnya (minimum 1 tahun) untuk
terus hingga unit start agar tidak monitoring kenaikan nilai Tan Delta dan PD.
terkontaminasi kelembaban udara.
5.3. Uji PD
5.2. Uji Tan Delta Hasil Uji
Hasil Uji Hasil uji tiap fasa memiliki karakteristik yang
Hasil uji tiap fasa memiliki karakteristik yang mirip baik PDIV, PDEV, maupun Qm. Dengan
mirip baik nilai awal tan delta pada 0.2 Un menggunakan metode penafsiran
maupun tan delta tip-up antar dua tingkat dibandingkan antara belitan yang sama (fasa
tegangan. Dengan menggunakan metode R, S dan T), berikut kami lampirkan laporan
penafsiran dibandingkan antara belitan yang fasa R, untuk mewakili penafsiran PD.
sama (fasa R, S dan T), diperoleh fasa T
memiliki nilai tertinggi, berikut kami Penafsiran
lampirkan laporan fasa T, untuk mewakili Nilai PDIV adalah 5,4 kV dan PDEV 5,3 kV.
penafsiran tan delta. Sedangkan Qm sebesar 47 nC. Nilai yang
dimiliki merupakan data awal untuk
Penafsiran penafsiran uji berikutnya
Data yang dimiliki merupakan data awal Dari gambar 6. menunjukkan pulsa PD negatif
untuk penafsiran uji berikutnya. lebih dominan/besar daripada pulsa PD
Menggunakan referensi VDE 0530 (7) nilai positif hal tersebut mengindikasikan
awal tan delta pada 0,2 Un yaitu 37,8.10‐3 kemungkinan terjadinya surface discharge,
masih dapat diterima, sedangkan nilai tan hal tersebut dapat terjadi karena loose
delta tip-up antara 0,2 Un dan 0,8 Un juga winding ataupun lapisan semi conductive
masih dalam yang mulai memburuk.

3‐6
Prosiding 1 Day National Seminar : Power Plant RLA 2012

(3) IEEE Std 286‐2000, “Recommended Practice for


Measurement of Tan delta Tip‐Up of Electric
Machinery Stator Coil Insulation”
(4) IEEE Std 1434‐2000, “Trial –Use Guide to the
Measurement of Partial Discharges in Rotating
Machinery”
(5) Stone, Greg C., Boulter, Edward A.. Culbert, Ian.,
Dhirani, Hussein., “ELECTRICAL INSULATION FOR
ROTATING MACHINES”, IEEE Press, Piscataway, NJ,
2004
(6) IEC TS 60034‐27 2006, “ Off‐line partial discharge
measurements on the stator winding insulation of
Gambar 6. pulsa PD terhadap frekuensi 50 Hz rotating electrical machines”
(7) VDE O530 PART 1‐1972 “Standard specification for
Rekomendasi rotating electrical machines”
(8) Tim Assessment UPHB, Laporan Assessment
Dilakukan pengujian Partial Discharge pada Generator dan Transformator pada pekerjaan
inspeksi berikutnya (minimum 1 tahun) relokasi PLTG ke Duri, Laporan Pekerjaan PT PJB‐
untuk monitoring kenaikan nilai PD. UPHB, Jakarta: 2012.
Dilakukan uji kekencangan wedges pada
inspeksi berikutnya ketika rotor generator
pull‐out.

6. Penutup
Kondisi isolasi Groundwall stator
generator dapat dinilai / asses saat kondisi
off-line menggunakan metode pengujian IR
(Insulation Resistance), Tan Delta, dan PD
(Partial Discharge). Pengujian IR sebagai
syarat dilaksanakan uji tan delta dan PD,
sedangkan uji tan delta dan PD bersifat saling
melengkapi dan mengkonfirmasi. Pengujian
tan delta dapat menginformasikan kondisi
keseluruhan sistem isolasi stator generator,
sedangkan uji PD dapat menginformasikan
kemungkinan void (cacat) terbesar yang
terdapat dalam isolasi.
Metode terbaik untuk mengetahui kondisi
kesehatan isolasi stator generator dengan
membandingkan hasil uji ketiga test yang
digunakan, yaitu IR, tan delta dan PD dari
waktu ke waktu pada mesin yang sama,
dengan peralatan yang sama, dan variabel
terkontrol yang sama.

REFERENSI

(1) IEEE 62.2 ‐2004, “Guide for Diagnostic Field


Testing of Electric Power Apparatus— Electrical
Machinery”
(2) IEEE Std 43‐2000, “Recommended Practice for
Testing Insulation Resistance of Rotating
Machinery”

3‐7

Anda mungkin juga menyukai