Anda di halaman 1dari 52

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sejalan dengan pergeseran paradigma UPTD PUSKESMAS PENGASINAN
sebagai layanan publik dan layanan pasar, maka Puskesmas harus dikelola secara
entepreneur bukan secara birokratik lagi. Untuk itu Puskesmas perlu melakukan
perubahan mendasar sehingga lebih mandiri dan mampu berkembang menjadi
lembaga yang berorientasi terhadap kepuasan pelanggan (customer satisfaction).
Adanya reformasi pengelolaan keuangan Negara dengan terbitnya Undang-
Undang Nomor 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, memberikan angin
segar bagi Puskesmas untuk pengelolaan yang lebih baik ke depan. Di dalam pasal
68 dan 69 undang-undang tersebut, diatur suatu koridor baru dalam pengelolaan
keuangan negara yaitu Badan Layanan Umum atau disingkat BLU. Sebagai aturan
pelaksanaannya, terbitlah Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23 Tahun
2005 dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007. Pengelolaan Keuangan
Badan Layanan Umum. BLU/BLUD dibentuk untuk meningkatkan pelayanan kepada
masyarakat dalam rangka memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan
kehidupan bangsa. UU Nomor 1 tahun 2004 mengelompokkan Puskesmas sebagai
Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), yaitu suatu instansi di lingkungan
pemerintah daerah yang dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat
berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang dijual tanpa mengutamakan mencari
keuntungan dan dalam melakukan kegiatannya didasarkan pada prinsip efisiensi dan
produktivitas. UPTD Puskesmas Pengasinan telah menjadi BLUD, sehingga UPTD
Puskesmas Pengasinan telah menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan BLUD (PPK-
BLUD) yaitu pola pengelolaan keuangan yang memberikan fleksibilitas berupa
keleluasaan untuk menerapkan praktek-praktek bisnis yang sehat untuk meningkatkan
pelayanan kepada masyarakat dalam rangka memajukan kesejahteraan umum dan
mencerdaskan kehidupan bangsa, sebagai pengecualian dari ketentuan pengelolaan
keuangan daerah pada umumnya. Puskesmas telah menerapkan PPK-BLUD dapat lebih
leluasa menentukan keputusan-keputusan strategis dengan memperhatikan dan
menjalankan praktik bisnis yang sehat, dikelola oleh orang-orang yang profesional

Tata Kelola UPTD Puskesmas Pengasinan Page 1


sehingga diharapkan Puskesmas mampu bertahan bahkan bersaing dan/atau mandiri
dengan tetap sinergi dengan program-program pelayanan kesehatan yang ditetapkan
pemerintah.
Untuk dapat menerapkan status PPK-BLUD bertahap menjadi penuh maka UPTD
Puskesmas Pengasinan mengajukan kembali persyaratan administrasi yang harus
dipenuhi oleh Puskesmas sesuai dengan Permendagri No 61 tahun 2007 Pasal 11 adalah
dapat menyajikan dokumen-dokumen sebagai berikut:
1. Pernyataan kesanggupan untuk meningkatkan kinerja pelayanan,
keuangan, dan manfaat bagi masyarakat;
2. Pola Tata Kelola;
3. RBA Tahun 2014
4. Laporan Keuangan Tahun 2013
5. Standar Pelayanan Minimum (SPM); dan
6. Laporan audit Keuangan tahun 2013 .

Alur pikir terintegrasi persyaratan administrasi diatas dapat digambarkan dalam format
Grand Design BLUD sebagai berikut:

Penjelasan dari gambar alur pikir grand design BLUD di atas adalah sebagai berikut :
a. Penyusunan RSB harus sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD). Dalam hal ini program-program untuk urusan
wajib bidang kesehatan yang disajikan dalam RSB harus selaras dengan
program-program yang dituangkan dalam RPJMD.
b. Target pencapaian RSB Puskesmas harus sejalan dengan rencana pencapaian
SPM Puskesmas baik dalam penyediaan sumberdaya, jenis dan jumlah
layanan maupun mutu layanan yang hendak dicapai dalam kerangka waktu 5
tahun. Pola pembiayaan jangka menengah meliputi belanja modal terkait
dengan penyediaan aset Puskesmas untuk memenuhi Standar Minimum Aset
Pelayanan dan belanja barang dan jasa terkait dengan biaya per unit layanan
dikalikan jumlah kunjungan pasien. Di samping itu juga harus memperhatikan
biaya per unit (unit cost) layanan dan tarip layanan dalam rangka membuat
prognosa pendapatan dan beban lima tahun kedepan.
c. Penyusunan Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA) Puskesmas harus sejalan
dengan RSB dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD). RBA

Tata Kelola UPTD Puskesmas Pengasinan Page 2


selanjutnya menjadi bagian dari RAPBD untuk dibahas dengan Tim Anggaran
Pemerintah Daerah dan DPRD menjadi APBD.
d. Berdasarkan penetapan APBD, disusun Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA)
sebagai dasar penarikan dana yang bersumber dari APBD, sekaligus sebagai
lampiran kontrak kinerja antara Kepala Puskesmas dengan Kepala Daerah selaku
pemilik.
e. Informasi realisasi keuangan Puskesmas diproses melalui Sistem Akuntansi
Keuangan sedangkan informasi kinerja diadministrasikan melalui Sistem
Pengumpulan Data Kinerja untuk menghasilkan output berupa laporan
keuangan dan laporan kinerja.
f. Sistem Akuntansi Keuangan harus didukung oleh subsistem-subsistem antara
lain billing system, inventory system, manajemen aset, dan Sistim Informasi
Manajemen Medical Record.
g. Seluruh proses pengelolaan keuangan Puskesmas sebagai BLUD dikelola
berdasarkan Pola Tata Kelola yang baik dengan berlandaskan prinsip-prinsip
Transparansi, Akuntabilitas, Responsibilitas, Independensi, Fairness
(TARIF).

UPTD PUSKESMAS PENGASINAN sebagai Puskesmas yang mempunyai tugas


dalam melaksanakan upaya kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna dengan
mengutamakan Upaya Kesehatan Wajib, Upaya Kesehatan Pengembangan, dan penunjang
yang harus menerapkan azas penyelenggaraan Puskesmas secara terpadu yaitu azas
pertanggungjawaban wilayah, pemberdayaan masyarakat, keterpaduan dan rujukan. Oleh
karena pelayanan kesehatan sangat terkait dengan hubungan antar manusia, maka
pelayanan di UPTD PUSKESMAS PENGASINAN harus senantiasa berorientasi pada
kepuasan pelanggan. Oleh karena itu UPTD PUSKESMAS PENGASINAN dituntut
untuk dapat menerapkan praktik-praktik bisnis yang sehat yang senantiasa memperhatikan
mutu sumberdaya manusianya (brainware), sarana-prasarana (hardware), prosedur kerja
(software), net-working dan sistem informasi (infoware) dan perangkat hatinya
(heartware). Pedoman Tata Kelola ini diperlukan sebagai acuan bagi organ-organ
Puskesmas dalam berinteraksi dan menjalankan peran sebagai penyedia jasa layanan
publik yang diharapkan dapat meningkatkan nilai (value) serta citra Puskesmas dalam
jangka panjang.

Tata Kelola UPTD Puskesmas Pengasinan Page 3


B. Pengertian Pola Tata Kelola
Berdasarkan Pasal 13 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007
tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD),
Pola Tata Kelola merupakan peraturan internal Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)
atau Unit Kerja yang akan menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan (PPK) BLUD.
Selanjutnya dalam pasal 31 dan 32 Permendagri Nomor 61 Tahun 2007 disebutkan, BLUD
beroperasi berdasarkan Pola Tata Kelola atau peraturan internal, yang memuat antara lain:
a. Struktur organisasi; menggambarkan posisi jabatan, pembagian tugas, fungsi, tanggung
jawab, dan wewenang dalam organisasi.
b. Prosedur kerja; menggambarkan hubungan dan mekanisme kerja antar posisi jabatan dan
fungsi dalam organisasi.
c. Pengelompokan fungsi yang logis; menggambarkan pembagian yang jelas dan rasional
antara fungsi pelayanan dan fungsi pendukung yang sesuai dengan prinsip pengendalian
intern dalam rangka efektifitas pencapaian organisasi.
d. Pengelolaan sumber daya manusia; merupakan pengaturan dan kebijakan yang jelas
mengenai sumber daya manusia yang berorientasi pada pemenuhan secara kuantitatif dan
kualitatif/kompeten untuk mendukung pencapaian tujuan organisasi secara efisien, efektif,
dan produktif. Meliputi penerimaan pegawai, penempatan, sistem renumerasi, jenjang
karir, pembinaan termasuk sistem reward dan punishment, serta pemutusan hubungan
kerja.

C. Prinsip-Prinsip Tata Kelola


Prinsip-prinsip tata kelola BLUD sebagaimana disebutkan dalam pasal 31 ayat (2) dan
pasal 33 Permendagri Nomor 61 Tahun 2007 terdiri dari :
Transparansi, merupakan azas keterbukaan yang dibangun atas dasar kebebasan arus
informasi agar informasi secara langsung dapat diterima bagi yang membutuhkan.
Akuntabilitas, merupakan kejelasan fungsi, struktur, sistem yang dipercayakan pada
BLUD agar pengelolaannya dapat dipertanggungjawabkan.
Responsibilitas, merupakan kesesuaian atau kepatuhan dalam pengelolaan organisasi
terhadap prinsip bisnis yang sehat serta perundang-undangan.
Independensi, merupakan kemandirian pengelolaan organisasi secara profesional tanpa
benturan kepentingan dan pengaruh atau tekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai
dengan peraturan perundang-undangan dan prinsip bisnis yang sehat.

Tata Kelola UPTD Puskesmas Pengasinan Page 4


D. Tujuan Penerapan Pola Tata Kelola
Pola Tata Kelola yang diterapkan pada Badan Layanan Umum Daerah Puskesmas
bertujuan untuk :
1. Memaksimalkan nilai puskesmas dengan cara menerapkan prinsip keterbukaan,
akuntabilitas, dapat dipercaya dan bertanggung jawab.
2. Mendorong pengelolaan puskesmas secara profesional, transparan dan efisien, serta
memberdayakan fungsi dan peningkatan kemandirian organ puskesmas.
3. Mendorong agar organ puskesmas dalam membuat keputusan dan menjalankan
kegiatan senantiasa dilandasi dengan nilai moral yang tinggi dan kepatuhan
terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta kesadaran atas adanya
tanggung jawab sosial puskesmas terhadap stakeholder.
4. Meningkatkan kontribusi puskesmas dalam mendukung kesejahteraan umum
masyarakat melalui pelayanan kesehatan di dalam dan di luar gedung.
5. Menjaga Pelayanan Kesehatan dapat terselenggaranya dengan berdasarkan standar
pelayanan

E. Sumber Referensi Pola Tata Kelola


Sumber referensi untuk menyusun Pola Tata Kelola Puskesmas antara lain adalah
a. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan
Layanan Umum.
b. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 109/PMK.05/2007 tentang Dewan Pengawas
pada Badan Layanan Umum.
c. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah.
d. Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) No. KEP-117/M-MBU/2002
tentang Penerapan Praktik-Praktik Good Corporate Governance (GCG) di
Lingkungan BUMN.
e. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor:
PER/02/M.PAN/1/2007 Tanggal 25 Januari 2007 tentang Pedoman Organisasi Satuan
Kerja Di Lingkungan Instansi Pemerintah Yang Menerapkan Pola Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum.

Tata Kelola UPTD Puskesmas Pengasinan Page 5


f. Peraturan Wali Kota Bekasi Nomor 81 Tahun 2012 Tentang Pola Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum Daerah ( PPK – BLUD ) Unit Pelaksanaan Teknis
Puskesmas Pada Dinas Kesehatan Kota Bekasi
g Peraturan walikota Bandar Lampung nomor 28A Tahun 2012 tentang tarif Pelayanan
Kesehatan dan sistem Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah ( PPK –
BLUD ) Unit Pelaksanaan Teknis Puskesmas Pada Dinas Kesehatan Kota Bandar
lampung.
h. Praktik-praktik terbaik (best practices) penerapan etika bisnis dalam dunia usaha.

F. Perubahan Pola Tata Kelola


Pola Tata Kelola puskesmas ini akan direvisi apabila terjadi perubahan terhadap
peraturan perundang-undangan yang terkait dengan pola tata kelola puskesmas
sebagaimana disebutkan di atas dan kebutuhan internal puskesmas, serta disesuaikan
dengan fungsi, tanggung jawab, dan kewenangan organ puskesmas serta perubahan
lingkungan.

Tata Kelola UPTD Puskesmas Pengasinan Page 6


BAB II
STRUKTUR ORGANISASI

PUSKESMAS adalah Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kota Bekasi yang
bertanggung jawab terhadap pembangunan kesehatan serta berperan dalam
menyelenggarakan upaya kesehatan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk agar memperoleh derajat kesehatan yang
optimal.
Dengan demikian UPTD PUSKESMAS PENGASINAN merupakan salah satu
Puskesmas yang berfungsi sebagai pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan,
pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat serta pusat pelayanan kesehatan strata
pertama.
Untuk melaksanakan tugas tersebut, UPTD PUSKESMAS PENGASINAN
mempunyai fungsi :
a. Penyusunan rencana kerja dan anggaran RKA dan dokumen pelaksanaan anggaran
DPA Puskesmas
b. Pelaksanaan dokumen pelaksanaan anggaran Puskesmas
c. Pelaksanaan standar dan prosedur pelayanan kesehatan
d. Penyusunan rencana strategis Puskesmas
e. Penyelenggaraan pelayanan medis umum, kesehatan gigi dan mulut.
f. Penyelenggaraan asuhan keperawatan.
g. Penyelenggaraan pelayanan penunjang medis terbatas
h. Penyelenggaraan pelayanan keluarga berencana dan imunisasi
i. Penyelenggaraan pelayanan ambulance rujukan
j. Penyelenggaraan pelayanan gadar bencana
k. Penyelenggaraan konsultasi kesehatan perorangan dan rujukan
l. Penyelengaraan pencatatan medis
m. Penyelenggaraan pemeliharaan dan perawatan peralatan kedokteran, peralatan
keperawatan, peralatan perkantoran dan peralatan kesehatan lainnya.
n. Penyelenggaraan peningkatan dan penjaminan mutu pelayanan

Tata Kelola UPTD Puskesmas Pengasinan Page 7


o. Penyelenggaraan keamanan dan keselamatan pasien
p. Pelaksanaan koordinasi pelayanan kesehatan masyarakat
q. Penanganan pengelolaan limbah medis
r. Pengelolaan teknologi informasi Puskesmas
s. Pelaksanaan promosi dan publikasi kegiatan pelayanan Puskesmas
t. Pemberdayaan Puskesmas Pembantu dan Pos Kesehatan Kelurahan
u. Pengelolaan kepegawaian keuangan dan barang
v. Pelaksanaan kegiatan kerumahtanggaan dan ketatausahaan
w. Penyelenggaraan bimbingan praktik kerja lapangan untuk institusi yang telah
ditentukan oleh Dinas kesehatan
x. Penyusunan bahan pelaporan Dinas kesehatan yang terkait dengan tugas dan fungsi
Puskesmas.
y. Pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi Puskesmas

1. DPRD Kota Bekasi

Adalah organ yang memegang kekuasaan dalam menetapkan Rencana Pembangunan


Jangka Panjang dan Menengah Daerah, menetapkan persetujuan bersama dengan Walikota
terhadap anggaran Puskesmas melalui Raperda APBD, melakukan pengawasan terhadap
pelaksanaan Perda tentang APBD dan menyetujui pertanggungjawaban pelaksanaan
anggaran Puskesmas melalui Raperda Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD.
Disamping itu DPRD Kota Bekasi juga memiliki wewenang untuk:
a. Menyetujui pemindahtanganan tanah dan/atau bangunan milik Puskesmas.
b. Menyetujui pemindahtanganan barang milik Puskesmas Kota Bekasi selain
tanah dan/atau bangunan .

2. Walikota Bekasi

Adalah organ yang mewakili Pemerintah Kota Bekasi selaku pemilik Puskesmas,
Walikota memiliki kewajiban, hak dan wewenang sebagai berikut :
2.1 Selaku pemilik berkewajiban untuk melakukan pembinaan teknis kepada BLUD
melalui Sekretaris Daerah dan Dinas Kesehatan Kota Bekasi serta pembinaan keuangan
BLUD melalui Dinas Pendapatan, Keuangan dan Pengelolaan Aset Daerah.

2.2 Selaku Pemilik berkewajiban untuk menjaga tujuan pendirian Puskesmas tetap

Tata Kelola UPTD Puskesmas Pengasinan Page 8


terlaksana dan memberikan manfaat yang semaksimal mungkin bagi negara dan
daerah untuk kepentingan peningkatan kesejahteraan rakyat.

2.3 Selaku pemilik harus memiliki mekanisme pengangkatan dan pemberhentian


Dewan Pengawas dan Pejabat Pengelola BLUD.

2.4 Selaku pemilik harus memiliki mekanisme penilaian kinerja Puskesmas dan
penilaian kinerja Dewan Pengawas dan Pejabat Pengelola

2.5 Selaku pemilik harus memiliki mekanisme untuk mengesahkan RSB, RBA dan
Laporan Pertanggungjawaban Tahunan, dengan tepat waktu.

2.6 Selaku pemilik harus memiliki mekanisme baku dan transparan menyangkut
pemberian persetujuan atas semua kegiatan Puskesmas yang memerlukan persetujuan
Walikota .

2.7 Selaku pemilik pada dasarnya mempunyai hak-hak sebagai berikut:


2.7.1 Hak untuk melaksanakan segala wewenang yang tidak diserahkan kepada
Dewan Pengawas dan/atau Pejabat Pengelola.
2.7.2 Hak untuk memperoleh informasi material mengenai Puskesmas secara tepat
waktu dan teratur.

2.8 Selaku pemilik mempunyai wewenang sebagai berikut:


2.8.1 Membentuk Dewan Pengawas pada Puskesmas sesuai ketentuan yang berlaku.
2.8.2 Mengangkat dan memberhentikan Pejabat Pengelola dan Pejabat Struktural.

3. Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi


Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi selaku Dewan Pengawas Adalah organ
BLUD UPTD PUSKESMAS PENGASINAN yang bertugas melakukan pengawasan dan
memberikan nasihat kepada Pejabat Pengelola, serta memberi saran dan masukan kepada
Wali kota menyangkut pengolaan dan pengurusan puskesmas oleh Pejabat Pengelola.

Tata Kelola UPTD Puskesmas Pengasinan Page 9


Pembentukan Dewan Pengawas oleh Walikota dilakukan sesuai kebutuhan dan atau
ketentuan-ketentuan perundangan-undangan yang berlaku. Dewan Pengawas bertanggung
jawab kepada Walikota dan melaporkan pelaksanaan tugasnya secara berkala paling sedikit
satu kali dalam satu semester dan sewaktu-waktu bila diperlukan.
Dalam menajalankan tugasnya, dewan pengawas memiliki kewajiban sebagai berikut :
a. Memeberikan pendapat dan saran kepada Walikota mengenai rencana strategis bisnis
(RSB) rencana bisnis dan anggaran ( RBA) yang diusulkan oleh Pejabat Pengelola.
b. Mengikuti perkembangan kegiatan BLUD, memberikan pendapat dan saran kepada
Walikota mengenai setiap masalah yang dianggap penting bagi pengurusan BLUD
c. Melaporkan kepada Walikota bila terjadi gejala menurunnya kinerja BLUD.
d. Memberikan nasihat kepada Pejabat Pengelola BLUD dalam melaksanakan
kepengurusan BLUD.
e. Melaporkan kinerja Puskesmas kepada Walikota
f. Memonitor tinjak lanjut hasil evalusi dan penilaian kinerja.

Dalam menjalankan tugasnya, dewan pengawas memilki kewenangan sebagai berikut :


a. Melihat buku buku, surat serta dokumen lainnya, memeriksa kas untuk keperluaan
verivikasi dan memeriksa kekayaan Puskesmas.
b. Meminta penjelasan dari Pejabat Pengelola atau pejabat lainnya mengenai segala
persoalan yang menyangkut kepengurusan Puskesmas.
c. Meminta Pejabat Pengelola atau pejabat lainnya mengahadiri rapat dewan
pengawas.
d. Memberikan persetujuan atau bantuan kepada Pejabat Pengelola dalam melakukan
perbuatan hukum tertentu.
Dalam menjalankan tugasnya dewan pengawas memiliki hak – hak sebagai berikut :
a. Memperoleh akses atas informasi tentang Puskesmas secara tepat waktu dan lengkap.
b. Memperoleh imbalan jasa bulanan berupa honorarium yang besarnya ditetapkan
dengan peraturan Walikota.
c. Memilki sekretaris dewan pengawas yang dapat menjalankan fungsi kesekretariatan
secara memadai apabila diperlukan.

Tata Kelola UPTD Puskesmas Pengasinan Page 10


Semua biaya yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan tugas dewan pengawas
dibebankan kepada Puskesmas dan secara jelas dimuat dalam rencana kerja dan anggaran
Puskesmas.

3. Struktur Organisasi PPK-BLUD


Struktur Organisasi Puskesmas Pengasinan setelah penerapan Pola Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD) ditetapkan berdasarkan SK
Walikota Bekasi tentang pemberlakuan Pola Pengelolaan pada Dinas Kesehatan Kota
Bekasi sebagai Layanan Umum Daerah.

Tata Kelola UPTD Puskesmas Pengasinan Page 11


STRUKTUR ORGANISASI UPTD PKM PENGASINAN

SESUAI DENGAN
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 75 TAHUN 2014
TENTANG PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT

KEPALA UPTD PUSKESMAS

drg. Krisadriyani Ratnawati

KA. SUBAG TU U
(-)

TATA USAHA

Aan Suhaemi,AAP
U
PENANGGUNG PENANGGUNG PENANGGUNG PENANGGUNG
JAWAB UKM JAWAB UKM JAWAB UKP, JAWAB PELAYANAN
ESSENSIAL DAN PENGEMBANGAN KEFARMASIAN PUSKESMAS DAN
KEPERAWATAN DAN JEJARING FASILITAS
KESEHATAN LABORATORIUM PELAYANAN
MASYARAKAT KESEHATAN
drg. Amelia Dyah W dr. Robekka Lamria J
drg. Maria Devita Sari dr. Aika Rossari

Pemegang program Pemegang program Koord. Pelayanan Koord. Pelayanan


U
Promkes Jiwa Pemeriksaan Umum Pemeriksaan
Umum pustu
Melia Marwah,SKM dr. Aika Rossari dr. Robekka Lamria J
drAika Rossari
Pemegang program Pemegang program Koord. Pelayanan
U PERKESMAS Pelayanan
Pemeriksaan Koord. Pelayanan
Kesehatan gigi Pemeriksaan
Dessy Anggriani,Amk Kesehatan Gigi &
Mulut Kesehatan Gigi &
drg. Amelia Dyah W
Mulut pustu
Pemegang program drg. Amelia Dyah W
Pemegang program drg. Maria Devita S
UKS
kesehatan olah
raga Pelayanan KIA dan
drg. Maria Devita Sari dr. Esther MM
KB bersifat UKP Koord. Pelayanan
Sri Asiah,Amk Siregar
KIA & KB Pustu
Pemegang program Bidkor KIA
Pelayanan Kesling Pemegang program Umi R,Am.Keb,SKM Umi R, SKM
Lansia
Goyi R, AMKL Bidkor KB Desi Dhien Am.Keb
Sri Nurhayati, Am.Keb Desi Dhien I, Am.Keb

drg. Shinta I.W


Tata Kelola UPTD Puskesmas Pengasinan Page 12
dr. Esther MM
Siregar
Pelayanan KIA/KB Pemegang program Pelayanan KIA dan Koord. Jejaring
yang bersifat UKM UKGS/UKGM KB bersifat UKP Fasilitas Pelayanan
Tri hartati Kesehatan &
Koordinator Ruang Saryankes
Bersalin
Pemegang program
RW Siaga Maternal Pemegang program Ucu Cunayah,Am.Keb
Umi Rahmawati,SKM
& Imunisasi Kesehatan Haji
Sri Nurhayati,Am.Keb dr. Aika Rossari
Koordinator MTBS drg. Shinta I.W
Dwi Asih R, Amk Ucu C,Am.Keb
Pemegang program Siti Jubaedah,Amk dr. Esther MM
Kelas Ibu Hamil dan Siregar
Balita Koord. Pelayanan
Gawat Darurat
Irma Suryani, Am.Keb Pemegang program

Kesehatan Kerja dr. Robekka Lamria J


Pemegang Gizi
Ayu Trisna, Am.Keb
bersifatprogram
Pemegang UKM
Koord. Pelayanan
SDIDTK Gizi bersifat UKP
Lisnawati,AmG
Pemegang program
Suprihati, Amd.Keb Lisnawati, AMG
Pelayanan Pencegahan Kesehatan Indera
danRhanum
Pengendalian
D, AMG
Penyakit Dwi Asih R, Amk Koord. Pelayanan
Farmasi
Pemegang program TB
Paru Pemegang program Siti Aisyah,Amd

Sudiah, Amk Kesehatan


tradisional
Koord. Pelayanan
Pemegang program komplementer
Gudang obat
HIV/AIDS Edy Sri W,Amk
Siti Aisyah,Amd
Dr. Robekka Lamria J

Pemegang Program
Koord. Pelayanan
DBD, Malaria Laboratorium

Goyi R,AmKL Tati Samriyati,SKM

Pemegang Program

Filariasis

Melia M,SKM

Pemegang Program
Diare,
Kusta,ISPA/Pneumoni
a & Surveilens DITETAPKAN : DI BEKASI
PADA TANGGAL : 2 JANUARI 2015
Nolis H,Amk Kepala UPTD Puskesmas Pengasinan
Pemegang program
PTM Drg. Krisadriyani Ratnawati
NIP. 19670216 199403 2 006
Dwi Asih R,Amk

Tata Kelola UPTD Puskesmas Pengasinan Page 13


Lampiran

STRUKTUR ORGANISASI PEMBINA WILAYAH


UPTD PKM PENGASINAN

KEPALA UPTD PUSKESMAS

Drg. Krisadriyani Ratnawati

KELURAHAN PENGASINAN KELURAHAN SEPANJANG JAYA


U
DOKTER PEMBINA DOKTER PEMBINA
WILAYAH WILAYAH

Dr. Robbeka lamria J Dr. Aika Rossari

DOKTER GIGI PEMBINA dr. GIGI


DOKTER Hemalia
PEMBINA
WILAYAH WILAYAH
Drg. Amelia Dyah W Drg. Maria Devita Sari
U
NUTRISONIS NUTRISONIS
U
Lisnawati,AMG Lisnawati,AMG

U U
SANITARIAN
SANITARIAN

Goyi R, AMKL Goyi R , AMKL

U U
PERAWAT DAERAH PERAWAT DAERAH
BINAAN BINAAN

1. Dwi Asih R,Amk 1. Melia Marwah,Amk


2. Sudiah,AmkU 2. U
Sri Asiah,Amk
3. Nolis H,Amk 3. Edy Sri W,Amk
4. Siti Jubaedah,Amk 4. Dessy Anggriani,Amk

PEMBINA WILAYAH PEMBINA WILAYAH

1. Dwi Asih R,Amk 1. Ayu trisna, Am.Keb


 RW 02Ukel. Pengasinan  RW 01 kel. Sepanjang Jaya

 RW 07 kel. Pengasinan  U
RW 03 kel. Sepanjang Jaya

 Lampiran
RW 13 kel.1Pengasinan  RW 05 kel. Sepanjang Jaya

 RW 21 kel. Pengasinan

 RW 23 kel. Pengasinan

 RW 30 kel. Pengasinan

Tata Kelola UPTD Puskesmas Pengasinan Page 14


PEMBINA WILAYAH PEMBINA WILAYAH

2. Sudiah,Amk 2. Ucu cunayah, Am.Keb


 RW 14 kel. Pengasinan  RW 02 kel. Sepanjang Jaya

 RW 15 kel. Pengasinan  RW 06 kel. Sepanjang Jaya

 RW 16 kel. Pengasinan  RW 07 kel. Sepanjang Jaya

 RW 26 kel. Pengasinan  RW 09 kel. Sepanjang Jaya

3. Nolis H,Amk 3. Nining Sartika, Am.Keb


 RW 10 kel. Pengasinan
 RW 04 kel. Sepanjang Jaya
 RW 17 kel. Pengasinan  RW 09 kel. Sepanjang Jaya

 RW 19 kel. Pengasinan  RW 10 kel. Sepanjang Jaya

 RW 22 kel. Pengasinan

4. Siti Jubaedah,Amk
 RW 01 kel. Pengasinan

 RW 03 kel. Pengasinan

 RW 24 kel. Pengasinan

5. Sri Asiah,Amk
 RW 05 kel. Pengasinan

 RW 08 kel. Pengasinan

 RW 11 kel. Pengasinan

 RW 12 kel. Pengasinan

 RW 20 kel. Pengasinan
DITETAPKAN : DI BEKASI
 RW 29 kel. Pengasinan PADA TANGGAL : 2 JANUARI 2015
Kepala UPTD Puskesmas Pengasinan
6. Sri Nurhayati,Am.Keb
 RW 18 kel. Pengasinan

 RW 25 kel. Pengasinan
Drg. Krisadriyani Ratnawati
7. Dessy Anggriani,Am.Keb NIP. 19670216 199403 2 006
 RW 04 kel. Pengasinan
 RW 28 kel. Pengasinan
8. Irma Suryani,Am.Keb
 RW 02 kel. Pengasinan
 RW 06 kel. Pengasinan
 RW 09 kel. Pengasinan

Tata Kelola UPTD Puskesmas Pengasinan Page 15


Pembentukan dan Susunan Organisasi UPTD PUSKESMAS PENGASINAN sebagai
berikut:
a. Pejabat Pengelola Puskesmas
b. Pejabat Keuangan
1. Umum dan Kepegawaian,
2. Inventaris Barang
3. Keuangan
c. Pejabat Teknis
1. Upaya Kesehatan wajib, terdiri dari :
1.1. Program Promosi Kesehatan.
1.2. Program Kesehatan Lingkungan.
1.3. Program Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana.
1.4. Program Gizi.
1.5. Program Pemberantasan Penyakit Menular ( P2M).
1.6. Pengobatan.
2. Upaya Kesehatan Pengembangan, terdiri dari :
2.1. Program Usaha Kesehatan Sekolah ( UKS ).
2.2. Program Kesehatan Olahraga.
2.3. Program Kesehatan Kerja
2.4. Program Kesehatan Gigi dan Mulut.
2.5. Program Kesehatan Mata.
2.6. Program Kehehatan Usia Lanjut ( Usila ).
2.7. Program Kesehatan Jiwa.
2.8. Perawatan Kesehatan Masyarakat.
2.9. Pengawasan Pengobatan Tradisional.
2.10. Saryankes
2.11. Program Haji

3. Upaya Kesehatan Penunjang, terdiri dari :


3.1. Laboratorium.

Tata Kelola UPTD Puskesmas Pengasinan Page 16


3.2. Pencatatan & Pelaporan ( SP2TP ).
3.3. Farmasi.

d. Puskesmas Pembantu ( PUSTU ).


1. Puskesmas Pembantu Sepanjang Jaya.

Bagan struktur organisasi UPTD PUSKESMAS PENGASINAN ( lihat di lampiran)

4. Uraian Tugas
4.1 Pejabat Pengelola Puskesmas
Pimpinan BLUD (UPTD Puskesmas Pengasinan) adalah seorang Pejabat Pengelola
Puskesmas. Pejabat Pengelola adalah pimpinan tertinggi sebagai penanggung jawab umum
operasional dan keuangan puskesmas yang bertanggungjawab kepada Walikota Bekasi
melalui Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi.

Pejabat Pengelola memiliki tugas dan kewajiban sebagai berikut :


a. Memimpin, mengarahkan, membina, mengawasi, mengendalikan, dan mengevaluasi
b. penyelenggaraan kegiatan BLUD.
c. Menyusun Rencana Strategis Bisnis (RSB) BLUD.
d. Menyiapkan Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA) tahunan.
e. Mengusulkan calon pengelola keuangan dan pelaksana teknis kepada Kepala Dinas
Kesehatan Kota Bandar Lampung sesuai ketentuan yang berlaku.
f. Menetapkan pengelola lainnya sesuai kebutuhan BLUD selain pengelola yang telah
ditetapkan dengan peraturan perundang-undangan.
g. Menyampaikan dan mempertanggungjawabkan kinerja operasional dan keuangan
BLUD kepada Walikota melalui Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi.

4.2. Pejabat Keuangan


Kepala Sub Bagian Tata Usaha bertindak sebagai Koordinator Keuangan, Inventaris dan
Kepegawaian yang bertanggungjawab kepada pimpinan BLUD (Kepala UPT) dan
berfungsi sebagai penanggung jawab keuangan Puskesmas yang memiliki tugas dan
kewajiban sebagai berikut:

Tata Kelola UPTD Puskesmas Pengasinan Page 17


a. Mengkoordinasikan penyusunan Rencana Strategis Bisnis (RSB) dan Rencana
Bisnis Anggaran (RBA).
b. Menyiapkan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) BLUD.
c. Menyusun kebijakan pengelolaan barang, aset tetap, dan investasi BLUD.
d. Menyelenggarakan sistem informasi manajemen keuangan.
e. Menyelenggarakan akuntansi dan penyusunan laporan keuangan.
f. Memberikan pelayanan administrasi kepada semua unsur yang
g. ada di lingkungan BLUD.
h. Menyelenggarakan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan organisasi
perencanaan, tata usaha umum dan kepegawaian, serta keuangan.
i. Menyusun laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas sesuai dengan
bidangnya,
j. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Pimpinan
k. BLUD (Pejabat Pengelola Puskesmas).

4.3 Pejabat Teknis


Pejabat Teknis pada Puskesmas merupakan Upaya Pelayanan Kesehatan yang terdiri dari :
a. Upaya Kesehatan Wajib
Terdiri dari 6 Program Kesehatan yang wajib dijalankan oleh Puskesmas terdiri dari:
Promosi Kesehatan, Kesehatan Lingkungan, KIA - KB, Gizi, P2M dan Pengobatan.
Penanggung jawab pelaksanaan masing – masing program diatas adalah seorang
koordinator, adapun tugas pokoknya adalah sebagai berikut :.
1. Koordinator Promosi Kesehatan ( Promkes )
- Menggerakkan dan membimbing masyarakat dalam wilayah kerja puskesmas.
2. Koordinator Kesling
- Mengkoordinir dan menyelenggarakan pelaksanaan kegiatan kesehatan
lingkungan sesuai standar yang telah ditentukan.

Tata Kelola UPTD Puskesmas Pengasinan Page 18


3. Koordinator KIA – KB
- Menyelenggarakan pelayanan KIA dan KB di puskesmas.
4. Koordinator Gizi
- Mengamati keadaan gizi masyarakat dan mengupayakan perbaikan gizi
masyarakat.
5. Koordinator Pembrantasan Penyakit Menular ( P2M )
- Membantu pimpinan melakukan pencegahan dan pemberantasan penyakit menular
langsung ( TBC ) dan bersumber binatang ( Malaria dan DHF ).
6. Koordinator Pengobatan
- Mengkoordinir penyelenggaraan, pemeriksaan dan pengobatan rawat jalan.

Untuk melaksanakan kegiatan pelayanan kesehatan di puskesmas dibentuk satuan


pelaksana pelayanan kesehatan sesuai kebutuhan dan ketersediaan sumber daya;
1. Untuk mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan pelayanan pada satuan
pelayanan kesehatan ditetapkan satu orang koordinator pelayanan.
2. Koordinator sebagaimana dimaksud ditetapkan oleh Pejabat Pengelola UPTD
PUSKESMAS PENGASINAN
3. Koordinator sebagaimana dimaksud berkedudukan dibawah dan bertanggung
jawab kepada Pejabat Pengelola UPTD PUSKESMAS PENGASINAN dan
bukan jabatan struktural
4. Koordinator pelayanan mempunyai tugas dan tanggung jawab:
a) Mengkoordinasikan penyusunan bahan rencana kerja dan anggaran dan dokumen
pelaksanaan anggaran DPA puskesmas
b) Memonitor, mengendalikan dan mengevaluasi pelaksanaan standar dan prosedur
pelayanan kesehatan
c) Mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan pelayanan pada satuan pelaksana
pelayanan kesehatan
d) Melaksanakan penanganan keluhan pelanggan pelayanan kesehatan
e) Mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan pelayanan di puskesmas
pembantu

Tata Kelola UPTD Puskesmas Pengasinan Page 19


f) Melakukan koordinasi kesehatan masyarakan dengan unit terkait
g) Menyelenggarakan bimbingan praktik kerja lapangan untuk institusi yang telah
ditetapkan dinas kesehatan
h) Mengkoordinasikan laporan puskesmas induk dan satuan pelaksana pelayanan
kesehatan
i) Melaporkan pelaksanaan tugas koordinator pelayanan

Satuan pelaksana pelayanan kesehatan sebagaimana di maksud adalah


a. Satuan pelaksana pelayanan medis umum
b. Satuan pelaksana pelayanan kesehatan gigi dan mulut
c. Satuan pelaksana pelayanan kesehatan ibu dan anak dan
d. Satuan pelaksana pelayanan gadar dan bencana

b. Upaya Kesehatan Pengembangan


Terdiri dari 9 Program Kesehatan yang masing – masing programnya di laksanakan oleh
seorang koordinator yang memiliki tugas pokok sebagai berikut:
1. Koordinator Usaha Kesehatan Sekolah ( UKS )
 Membina dan mengawasi upaya kesehatan sekolah yang ada di
wilayah kerja puskesmas.
2. Koordinator Kesehatan Olahraga
 Membina dan mengawasi upaya kesehatan yang berhubungan dengan
kegiatan olahraga.
3. Koordinator Kesehatan Kerja
 Membina kesehatan, keselamatan pekerja, serta lingkungan tempat
kerja yang sehat.
4. Koordinator Kesehatan Gigi & Mulut
 Menyelenggarakan pelayanan pengobatan dan pencegahan penyakit
gigi dan mulut dalam wilayah kerja puskesmas.
5. Koordinator Kesehatan Mata

Tata Kelola UPTD Puskesmas Pengasinan Page 20


 Membantu pimpinan dalam upaya pelayanan kesehatan mata di
wilayah kerja puskesmas.
6. Koordinator Kesehatan Usia Lanjut ( Usila )
 Melaksanakan kegiatan pembinaan, perawatan, pemeriksaan
penyuluhan kesehatan kepada penduduk usia lanjut di wilayah kerja
puskesmas.
7. Koordinator Perawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas)
 Membantu pimpinan dalam membina kegiatan perawatan kesehatan
masyarakat di luar gedung puskesmas.
8. Koordinator Batra
 Membina dan mengawasi pelayanan kesehatan dan pengobatan
tradisional yang ada di wilayah kerja puskesmas.

c. Upaya Kesehatan Penunjang


Terdiri dari 3 program yang juga masing – masing dikoordinir oleh koordinator dengan
tugas pokok sebagai berikut :
1. Koordinator Laboratorium
 Mengkoordinir pemeriksaan laboratorium dan penyediaan reagensia
yang diperlukan oleh puskesmas.
2. Koordinator Pencatatan dan Pelaporan ( SP2TP)
 Menyiapkan laporan, perencanaan, monitoring dan evaluasi kegiatan
puskesmas serta membantu pimpinan dalam proses menajemen yang
ada di puskesmas.
3. Koordinator Farmasi
 Mengkoordinir penyelenggaraan Apotek puskesmas, termasuk
administrasi obat – obatan serta penyimpannya.

Tata Kelola UPTD Puskesmas Pengasinan Page 21


d. Puskesmas Pembantu
Tenaga Puskesmas Pembantu terdiri dari bidan dan perawat kesehatan yang dalam
kesehariannya memiliki tugas pokok sebagai berikut :
 Menyelenggarakan sebagian kegiatan pokok Puskesmas sesuai dengan kompetensi
tenaga dan peralatan yang dimiliki.
 Menyusun dan mengajukan rencana kerja dan anggaran (RKA) dan dokumen
pelaksanaan anggaran (DPA) Puskesmas Pembantu sebagai bagian dari rencana kerja
dan anggaran (RKA) dan dokumen pelaksanaan anggaran (DPA) Puskesmas Induk.
 Sebagai unsur penunjang kegiatan Puskesmas dalam mendekatkan dan meningkatkan
jangkauan pelayanan kesehatan dasar kepada masyarakat di wilayah kerja puskesmas.
 Merujuk penderita / klien sesuai dengan kebutuhan kepada dokter Puskesmas, dokter
rumah sakit terdekat yang diperkirakan mempunyai kemampuan mengatasi kasusnya.
 Membina dan memberikan bimbingan teknis kepada posyandu serta kegiatan peran
serta masyarakat di wilayah kerjanya.
 Melaporkan adanya kejadian luar biasa dalam waktu 24 jam kepada Pejabat Pengelola
Puskesmas untuk diteruskan kepada Kepala Dinas Kesehatan Kota.
 Menghimpun catatan/ register kegiatan ( Pelaporan ) untuk disampaikan kepada
Pejabat pengelola Puskesmas sebagai atasan langsung.

Tata Kelola UPTD Puskesmas Pengasinan Page 22


BAB III
PROSEDUR KERJA

Prosedur kerja setiap proses pengelolaan manajerial dan pelayanan telah


didokumentasikan dalam Standard Operating Procedure (SOP). SOP merupakan
acuan bagi seluruh insan UPTD PUSKESMAS PENGASINAN dalam melaksanakan
pekerjaan. Acuan pelaksanaan pekerjaan merupakan bagian vital dalam pengelolaan
UPTD PUSKESMAS PENGASINAN dan diharapkan merupakan suatu standar baku
dalam proses bisnis puskesmas sehingga pelayanan kepada seluruh pengguna dapat
mencapai standar yang diinginkan.
SOP UPTD PUSKESMAS PENGASINAN dalam rangka memberikan
pelayanan kepada masyarakat, baik pelayanan manajemen, pelayanan medis, maupun
pelayanan non medis telah ditetapkan oleh Pejabat Pengelola Puskesmas.
SOP ini telah didokumentasikan, disosialisasikan, dan diimplementasikan di setiap
instalasi dan unit kerja lainnya. Dengan adanya SOP ini diharapkan pelaksanaan atau
proses kinerja dan layanan pada setiap unit kerja dapat dilaksanakan dengan baik
sesuai dengan manual mutu. Dengan prosedur kerja ini pula dapat dijadikan bahan
evaluasi terhadap pelaksanaan dan hasil kinerja dari setiap proses kinerja.
SOP yang telah ditetapkan, secara ringkas uraiannya adalah sbb:
A. Pelayanan Manajemen
1. Prosedur Pelayanan Umum dan Kepegawaian
Adalah dokumen yang berisi serangkaian instruksi tertulis yang dibakukan mengenai
berbagai proses penyelenggaraan administrasi perkantoran yang berisi cara
melakukan pekerjaan, waktu pelaksanaan, tempat penyelenggaraan dan aktor yang
berperan dalam kegiatan. Sebagai suatu aturan, regulasi, dan kebijakan yang secara
terus menerus menjamin perilaku yang benar bagi seluruh pegawai instansi
pemerintah maka SOP sangat tepat diterapkan pada aktivitas administrasi perkantoran
yang relatif bersifat rutin, berulang serta menghendaki adanya keputusan yang
terprogram guna melayani pelanggannya.

Tata Kelola UPTD Puskesmas Pengasinan Page 23


2. Prosedur Pelayanan Keuangan

a. Prosedur Penatausahaan dan Akuntansi Pendapatan BLUD Puskesmas.


b. Prosedur Penatausahaan keuangan Akuntansi Belanja BLUD Puskesmas
bersumber dari :

1) Jasa Layanan
2) Hibah
3) Hasil kerjasama sama dengan lain
4) APBD
5) APBN
6) Lain-lain pendapatan BLUD yang sah

3. Prosedur Perencanaan SDM, Peralatan,dan Sarana Kesehatan Lainnya


a. Perencanaan SDM Kesehatan
b. Perencanaan Peralatan Kesehatan
c. Perencanaan Sarana Kesehatan Lainnya

B. Pelayanan Medis
1. Pelayanan Rawat Jalan

a. Poliklinik

Poliklinik Rawat Jalan terdiri dari Klinik Umum,Klinik Gigi ,KIA

Prosedur rawat jalan pada poliklinik menguraikan langkah-langkah pemberian


pelayanan kepada pasien rawat jalan mulai dari pemilahan kelompok pasien,
pendaftaran dan pembayaran jasa layanan, dan pemberian layanan kesehatan pada
masing-masing poli, serta tindakan lanjutan yang diperlukan oleh pasien.

Prosedur rawat jalan melalui Poliklinik selengkapnya dapat dilihat pada SOP.

Tata Kelola UPTD Puskesmas Pengasinan Page 24


C. Pelayanan Penunjang Medis
a. Laboratorium

Prosedur penunjang medis menguraikan pemberian layanan berupa layanan


laboratorium, kepada pasien sesuai surat pengantar dari Poliklinik BP, KIA-KB,
UGD.
Prosedur pemberian layanan penunjang medis selengkapnya dapat dilihat pada
SOP.

b. Apotek

Prosedur layanan obat menguraikan pemberian pelayanan penyediaan obat-obatan


kepada pasien sesuai resep dari Poli Rawat ,UGD dan pelayanan di luar gedung
seperti kegiatan puskesmas keliling, perkesmas, dan posyandu (balita dan lansia).

Prosedur layanan obat di apotik selengkapnya dapat dilihat pada SOP.

D. Pelayanan Non Medis


1. Prosedur Pelayanan Gizi
Prosedur pelayanan gizi menguraikan pemberian layanan gizi berupa penyuluhan
PUGS, konseling atau klinik gizi untuk terapi diet untuk pasien Poliklinik, dan
dalam bentuk perencanan dan pengolahan makanan biasa/khusus.
Prosedur pelayanan gizi selengkapnya dapat dilihat pada SOP.
2. Prosedur Pemeliharaan Sarana dan Prasarana
Prosedur pemeliharaan sarana dan prasarana menguraikan tindakan pemeliharaan
atau perbaikan terhadap sarana dan prasarana kedokteran/kesehatan sesuai jadwal
yang telah ditetapkan atau berdasarkan laporan dari users, baik dilakukan sendiri
atau oleh pihak lain, dan pembuatan laporan penyelesaian pekerjaan.
Prosedur pemeliharaan sarana dan prasarana selengkapnya dapat dilihat pada
SOP.
3. Prosedur Pelayanan Pusling
Prosedur pelayanan pusling menguraikan pemberian layanan ambulance bagi
pasien yang memerlukannya dalam rangka rujukan ke rumah sakit.
Prosedur pelayanan ambulance selengkapnya dapat dilihat pada SOP.

Tata Kelola UPTD Puskesmas Pengasinan Page 25


4. Prosedur Rekam Medik
Prosedur rekam medik menguraikan proses penanganan data pasien mulai dari
pemeriksaan kelengkapan dokumen/data pasien, pengkodean, pengindeksan, dan
pengarsipan.
Prosedur rekam medik selengkapnya dapat dilihat pada SOP.

5. Prosedur Kesehatan Lingkungan


Prosedur kesehatan lingkungan menguraikan langkah-langkah pemeriksaan air
limbah, limbah padat berbahaya, serta air bersih secara berkala dengan
berpedoman pada ketentuan yang berlaku.
Prosedur kesehatan lingkungan selengkapnya dapat dilihat pada SOP.

Tata Kelola UPTD Puskesmas Pengasinan Page 26


BAB IV
PENGELOMPOKAN FUNGSI

Pengelompokkan fungsi menggambarkan pembagian yang jelas dan rasional


antara fungsi pelayanan dan fungsi pendukung yang sesuai dengan prinsip
pengendalian intern dalam rangka efektifitas pencapaian organisasi.
Dari uraian struktur organisasi UPTD PUSKESMAS PENGASINAN beserta
uraian tugasnya sebagaimana disebutkan pada BAB II, dapat disimpulkan bahwa
organisasi Puskesmas telah dikelompokkan sesuai dengan fungsi yang logis, sebagai
berikut:
a. Telah dilakukan pemisahan fungsi yang tegas di antara Pejabat Pengelola
BLUD yang terdiri dari Pemimpin BLUD (Kepala UPT Puskesmas),
Pengelola Keuangan (Sub Bagian Tata Usaha), dan Koordinator ( Upaya
Kesehatan Wajib, Upaya Kesehatan Pengembangan, Upaya Kesehatan
Penunjang ).
b. Adanya pembagian tugas pokok dan kewenangan yang jelas untuk
masing-masing fungsi dalam organisasi.
c. Adanya sistem pengendalian intern yang memadai. Hal ini antara lain
tercermin dari adanya kebijakan dan prosedur yang membantu setiap unit
organisasi dalam Puskesmas untuk melaksanakan kewajibannya dan
menjamin bahwa tindakan pengendalian telah dilakukan untuk mengatasi
risiko yang dihadapi dalam mencapai tujuan dan sasaran organisasi.
Kegiatan pengendalian tersebut termasuk serangkaian kegiatan seperti
kewenangan, otorisasi, verifikasi, rekonsiliasi, penilaian terhadap prestasi
kerja, pembagian tugas, serta pengamanan terhadap aset organisasi.

Tata Kelola UPTD Puskesmas Pengasinan Page 27


BAB V
PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA

Pengelolaan sumber daya manusia merupakan pengaturan dan pengambilan


kebijakan yang jelas, terarah dan berkesinambungan mengenai sumber daya manusia
pada suatu organisasi dalam rangka memenuhi kebutuhannya baik pada jumlah
maupun kualitas yang paling menguntungkan sehingga organisasi dapat mencapai
tujuan secara efisien, efektif, dan ekonomis. Organisasi modern menempatkan
pegawai pada posisi terhormat yaitu sebagai aset berharga (brainware) sehingga perlu
dikelola sebagaimana mestinya baik saat penerimaan, selama aktif bekerja maupun
setelah purna tugas.
1. Pegawai Negeri Sipil pada Puskesmas Induk dan Puskesmas Pembantu
merupakan Pegawai Negeri Sipil Daerah.
2. Pengelolaan kepegawaian sebagaimana dimaksud dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan kepegawaian negara.
3. Dalam pelaksanaan pengelolaan kepegawaian Puskesmas Induk dan
Puskesmas Pembantu mendapat pembinaan dari Sekretaris Daerah melalui
BKD berkoordinasi kepegawaian Dinas Kesehatan.
4. Puskesmas sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Kesehatan yang
menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah
dapat mepunyai pegawai non Pegawai Negeri Sipil.
5. Pengelolaan pegawai non Pegawai Negeri Sipil dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

A. Perkembangan Jumlah SDM


Peningkatan SDM dalam jumlah yang cukup memadai merupakan salah satu
kebijakan manajemen untuk mewujudkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat di
wilayah kerja UPTD PUSKESMAS PENGASINAN Bekasi dan sekitarnya. Jumlah
SDM disesuaikan dengan tugas, fungsi dan beban kerja yang ada sehingga
operasional puskesmas dapat berjalan sesuai yang diharapkan.

Tata Kelola UPTD Puskesmas Pengasinan Page 28


B. Pengembangan Sumber Daya Manusia
Dari gambaran kondisi sumber daya manusia tersebut di atas, maka program
pengembangan sumber daya manusia UPTD PUSKESMAS Pengasinan lima tahun ke
depan diarahkan pada pemenuhan jumlah SDM agar berada pada rasio yang ideal, hal
ini juga terkait dengan kelengkapan sarana medis, kecukupan dana, kesiapan gedung,
fasilitas pendukung, dan lain-lain. Selain itu, pengembangan sumber daya manusia
juga diarahkan agar memenuhi kualifikasi SDM sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku agar pelayanan kesehatan kepada pasien/masyarakat dapat
berjalan sebagaimana mestinya. Pemenuhan kebutuhan tenaga kerja disesuaikan
dengan kebutuhan puskesmas dengan tetap memperhatikan penempatan pegawai dari
Pemerintah Kota Bekasi.

1) Program Pengembangan
Program pengembangan SDM pada UPTD PUSKESMAS PENGASINAN dijabarkan
sebagai berikut: .
a. Merintis kegiatan-kegiatan yang mengarah kepada pengembangan
kemampuan SDM baik tenaga medis, paramedis maupun administrasi
melalui kegiatan penelitian, kegiatan ilmiah, diskusi panel, seminar,
simposium, lokakarya, penulisan buku, studi banding, dll.
b. Meningkatkan standar pendidikan tenaga administratif yang potensial,
terutama ke jenjang S1.

2) Pola Rekruitmen
Dokter, tenaga fungsional dan tenaga administrasi UPTD PUSKESMAS
PENGASINAN dapat terdiri dari Pegawai Negeri Sipil maupun tenaga profesional
non Pegawai Negeri Sipil sesuai dengan kebutuhan puskesmas.
Pola rekrutmen SDM baik tenaga medis, paramedis maupun non medis pada
Puskesmas Way Laga adalah sebagai berikut:
(1) SDM yang berasal dari Pegawai Negeri Sipil (PNS)
Pola rekrutmen SDM yang berasal dari Pegawai Negeri Sipil (PNS) di
lingkungan Puskesmas dilaksanakan berdasarkan Petunjuk Teknis Pengadaan

Tata Kelola UPTD Puskesmas Pengasinan Page 29


Calon Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Kota Bekasi, dengan
tahapan sebagai berikut:
1. Persiapan Pengadaan Calon PNS
2. Pendaftaran
3. Pelaksanaan Ujian
4. Penentuan kelulusan
5. Pengangkatan
6. Pengendalian dan Pengawasan
7. Ketentuan Lain
(2) SDM yang berasal dari Tenaga Profesional Non-PNS
Pola rekrutmen SDM yang berasal dari tenaga profesional non-PNS dilaksanakan
sebagai berikut:
a. Rekrutmen SDM dimaksudkan untuk mengisi formasi yang lowong atau
adanya perluasan organisasi dan perubahan pada bidang-bidang yang sangat
mendesak yang proses pengadaannya tidak dapat dipenuhi oleh Pemerintah
Daerah.
b. Tujuan rekrutmen SDM adalah untuk menjaring SDM yang profesional, jujur,
bertanggung jawab, netral, memiliki kompetensi sesuai dengan tugas yang
akan diduduki sesuai dengan kebutuhan yang diharapkan serta mencegah
terjadinya unsur KKN (kolusi, korupsi, dan nepotisme) dalam rekrutmen
SDM.

DATA KETENAGAAN
DI UPT PUSKESMAS PENGASINAN TAHUN 2015

No. Jenis Ketenagaan Puskesmas Pustu Jumlah Ket.

2
1 Dokter Umum 0 2
2 Dokter Spesialis 0 0 0
3 Dokter Gigi 2 0 2
4 Sarjana Keperawatan 0 0 0
5 Sarjana Kesmas 2 0 2
6 SAA 0 0 0
7 D-III Farmasi 1 0 1
8 Apoteker 0 0 0
9 D-III Fisio Teraphy 0 0 0

Tata Kelola UPTD Puskesmas Pengasinan Page 30


10 SPAG / D-III Gizi 1 0 1
11 D-III Perawat Gigi 0 0 0
12 SPRG 1 0 1
13 SPK 0 0 0
14 D-III Perawat 8 0 8
15 D-III Kebidanan 7 0 7
16 D-III Analis 1 0 1
17 D1 Kebidanan 0 0 0
18 Sanitarian 1 0 1
Pekarya
19 0 1 1
Kesehatan/SMA
20 Juru Mudi 0 0 0
21 Bidan Kontrak 1 0 1
22 Perawat Kontrak 0 0 0
23 Tenaga honorer 2 0 2
Jumlah total 27 1 30

3) Disiplin Pegawai
a) SDM yang berasal dari PNS
Disiplin Pegawai Negeri Sipil adalah kesanggupan Pegawai Negeri Sipil untuk
mentaati kewajiban dan menghindari larangan yang ditentukan dalm peraturan
perundang-undangan dan atau peraturan kedinasan yang apabila tidak ditaati atau
dilanggar akan dijatuhi hukuman disiplin. Berdasarkan PP No. 53 Tahun 2010
tentang disiplin Pegawai Negeri Sipil, maka bila terdapat pelanggaran disiplin atau
indisipliner, pegawai negeri sipil yang bersangkutan akan di jatuhi hukuman disiplin
sesuai dengan tingkat hukuman disiplin yang terdiri dari : hukuman disiplin ringan,
sedang dan berat.

Adapun jenis hukuman disiplin sesuai dengan tingkatannya dapat dijelaskan sebagai
berikut :
Jenis hukuman disiplin ringan terdiri atas : teguran lisan, teguran tertulis dan
pernyataan tidak puas secara tertulis.

Jenis hukuman disiplin sedang terdiri atas : penundaan kenaikan gaji berkala selama 1
tahun, penundaan kenaikan pangkat selama 1 tahun dan penundaan pangkat setingkat
lebih rendah selama 1 tahun.

Tata Kelola UPTD Puskesmas Pengasinan Page 31


Jenis hukuman disiplin berat sebagaimana dimaksud dalam PP no 53 tahun 2010
adalah sebagai berikut : penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 3 tahun,
pemindahan dalam rangka penurunan jabatan setingkat lebih rendah, pembebasan dari
jabatan, pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri sebagai PNS dan
pemberhentian tidak dengan hormat sebagai PNS.

b.SDM Yang Bukan berasal dari PNS


Jika terdapat pelanggaran disiplin atau indisipliner untuk SDM yag berasal dari non
PNS, maka tindakan atau sanksi yang diberikan sesuai dengan kebijakan dari
Pimpinan BLUD Puskesmas Pengasinan selaku Pimpinan di Unit kerja yang
bersangkutan, dengan petunjuk dan bimbingan dari Kepala Dinas Kesehatan Kota
Bekasi.

Tata Kelola UPTD Puskesmas Pengasinan Page 32


BAB VI
KEBIJAKAN

A. Kebijakan Layanan Jasa, Tarif, dan Sistem


1. Standar Pelayanan Minimum (SPM)
Walikota menetapkan Standar Pelayanan Minimum Puskesmas untuk memastikan
bahwa seluruh pelanggan telah memperoleh layanan secara profesional sesuai
standar, yang mencakup kualitas fasilitas, kualitas layanan, pemerataan dan
kesetaraan layanan, biaya serta kemudahan untuk mendapatkan layanan.
Pejabat Pengelola BLUD harus menetapkan mekanisme pemberian layanan jasa
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pemberian jasa
pelayanan kesehatan dilaksanakan oleh staf medis dan tenaga kesehatan lainnya
secara profesional sesuai dengan standar profesi, kompetensi dan pelayanan
medis dalam rangka mencapai kualitas layanan yang dipersyaratkan melalui
penerapan sistem manajemen mutu untuk menjamin kepuasan pelanggan dan seluruh
stakeholders.

2. Tarif Layanan
Walikota menetapkan tarif layanan atas usulan Pejabat Pengelola BLUD melalui
Sekretaris Daerah dengan mempertimbangkan kontinuitas dan pengembangan
layanan, daya beli masyarakat, asas keadilan dan kepatutan dan kompetensi yang
sehat.
Pejabat Pengelola BLUD menetapkan strategi dan kebijakan terhadap pemberian
layanan kesehatan serta melakukan pengawasan atas pelaksanaannya. Oleh
karenanya, Pejabat Pengelola BLUD harus melakukan penghitungan biaya per unit
setiap jenis layanan (cost finding) sebagai dasar pengambilan kebijakan mengenai
penetapan tarif layanan kesehatan, misalnya kebijakan pemberian subsidi tarif layanan
kesehatan kepada pasien tidak mampu. Oleh karenanya, Pejabat Pengelola BLUD
harus melakukan reviu biaya per unit setiap jenis layanan secara berkala.
Pejabat Pengelola melakukan evaluasi kualitas pemberian jasa pelayanan yang
telah dilakukan pada akhir periode sebagai bahan masukan pada periode

Tata Kelola UPTD Puskesmas Pengasinan Page 33


berikutnya.
3. Sistem Penatausahaan dan Akuntansi Pengelolaan BLUD
Pejabat Pengelola menetapkan pedoman mengenai sistem penatausahaan dan
akuntansi yang diterapkan untuk pengelolaan keuangan dan penyusunan
pertanggungjawaban BLUD sesuai standar akuntansi keuangan yang berlaku dan
peraturan perundang-undangan yang berlaku serta disusun berdasarkan pengendalian
internal yang memadai. Selanjutnya Pejabat pengelola Puskesmas menyelenggarakan
sistem penatausahaan dan akuntansi sesuai pedoman yang telah ditetapkan tersebut,
baik secara manual maupun komputerisasi.
Pejabat Pengelola menetapkan organisasi dan pengelola yang berwenang dalam
penatausahaan dan akuntansi pengelolaan keuangan BLUD.
Output sistem berupa laporan keuangan BLUD, khususnya pada akhir semester dan
akhir tahun dikonsolidasikan dengan laporan keuangan pemerintah daerah sesuai
Standar Akuntansi Pemerintahan yang berlaku.
4. Remunerasi
Walikota menetapkan Remunerasi atas usulan Pejabat BLUD melalui Kepala Dinas
Kesehatan Kota yang diberikan dalam bentuk gaji, tunjangan tetap, honorarium,
insentif, bonus atas prestasi, pesangon dan/atau pension. Adapun faktor-faktor yang
perlu dipertimbangkan dalam pengelolaan Remunerasi adalah :
a. Jumlah aset yang dikelola BLUD, tingkat pelayanan, serta produktivitas
b. Pertimbangan persamaannya dengan industri pelayanan sejenis
c. Kemampuan Pendapatan BLUD
d. Kinerja Operasional BLUD dengan mempertimbangkan antara lain Indikator
keuangan, pelayanan, mutu dan manfaat bagi masyarakat.
Remunerasi pejabat pengelola BLUD dan pegawai BLUD diberikan berdasarkan
indikator penilaian:
a. pengalaman dan masa kerja
b. jabatan yang disandang
c. resiko kerja
d. tingkat kegawatdaruratan
e. Ketrampilan, ilmu pengetahuan dan perilaku
f. Hasil/capaian Kinerja

Tata Kelola UPTD Puskesmas Pengasinan Page 34


.
B. Kebijakan Pengelolaan Lingkungan dan Limbah
Limbah puskesmas meliputi semua limbah yang dihasilkan dari kegiatan
puskesmas dalam bentuk padat, cair dan gas, merupakan bahan yang tidak berguna,
tidak digunakan atau terbuang. Limbah puskesmas dapat dibedakan menjadi limbah
medis dan non medis.
Limbah cair terdiri dari semua air buangan termasuk tinja yang berasal dari
puskesmas yang kemungkinan mengandung mikroorganisme, bahan kimia beracun
dan radioaktif yang berbahaya bagi kesehatan dan lingkungan.
Limbah klinis berupa limbah yang berasal dari pelayanan medis, perawatan
gigi, veterany, farmasis atau yang sejenis, pengobatan, perawatan, yang menggunakan
bahan-bahan yang beracun, infeksius, berbahaya atau bisa membahayakan kecuali
jika dilakukan dengan pengamanan tertentu.

Tata Kelola UPTD Puskesmas Pengasinan Page 35


BAB VII
PROSES TATA KELOLA

A. Pengangkatan dan Pemberhentian Pejabat Pengelola


(Permendagri Nomor 61 tahun 2007 pasal 34, 35, 36, 37)
1 Pejabat Pengelola diangkat dan diberhentikan oleh Walikota.
2 Pejabat Pengelola dan Pegawai BLUD dapat berasal dari pegawai negeri sipil
dan/atau tenaga profesional non pegawai negeri sipil sesuai dengan kebutuhan
BLUD.
3 Syarat pengangkatan dan pemberhentian pejabat pengelola dan pegawai
BLUD yang berasal dari pegawai negeri sipil disesuaikan dengan ketentuan
perundangan-undangan di bidang kepegawaian.
4 Pengangkatan dan pemberhentian pejabat pengelola dan Pegawai BLUD yang
berasal dari tenaga profesional non pegawai negeri sipil dilaksanakan
berdasarkan peraturan yang ditetapkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota
setelah mendapat persetujuan Walikota.
5 Pengangkatan dalam jabatan dan penempatan pejabat pengelola BLUD
ditetapkan berdasarkan kompetensi dan kebutuhan praktik bisnis yang sehat.
Kompetensi merupakan kemampuan dan keahlian yang dimiliki oleh pejabat
pengelola BLUD berupa pengetahuan, ketrampilan dan sikap perilaku yang
diperlukan dalam pelaksanaan tugas. Kebutuhan praktik bisnis yang sehat
merupakan kesesuaian antara kebutuhan jabatan, kualitas dan kualifikasi dengan
kemampuan keuangan BLUD.
6 Pemilihan Pejabat Pengelola dilakukan dengan mekanisme uji kelayakan dan
kepatutan (fit and proper test) yang dilakukan secara transparan, profesional,
mandiri, dan dapat dipertanggung-jawabkan.
7 Masa jabatan anggota Pejabat Pengelola ditetapkan selama 3 (tiga) sampai 5
(lima) tahun dan dapat diangkat kembali untuk satu kali masa jabatan berikutnya.
8 Pejabat Pengelola diberhentikan oleh Walikota setelah masa jabatannya habis.

Tata Kelola UPTD Puskesmas Pengasinan Page 36


9 Pejabat Pengelola dapat diberhentikan sebelum habis masa jabatannya oleh
Walikota, apabila terbukti:
9.1.1 Tidak melaksanakan tugasnya dengan baik.
9.1.2 Tidak melaksanakan ketentuan Undang-undang.
9.1.3 Terlibat dalam tindakan yang merugikan BLUD, dan
9.1.4 Dipidana penjara karena dipersalahkan melakukan perbuatan pidana kejahatan
dan/atau yang berkaitan dengan tugasnya dalam melaksanakan pengurusan
atas BLUD.
10 Rencana pemberhentian dengan alasannya sebagaimana dimaksud dalam point
9 diberitahukan secara tertulis oleh Walikota kepada anggota Pejabat Pengelola
yang bersangkutan.
11 Keputusan pemberhentian ditetapkan setelah yang bersangkutan diberi
kesempatan membela diri secara tertulis dan disampaikan kepada Walikota
paling lambat dalam jangka waktu satu bulan terhitung sejak Pejabat Pengelola
yang bersangkutan diberitahu secara tertulis.
12 Selama rencana pemberhentian masih dalam proses maka Pejabat Pengelola yang
bersangkutan dapat menjalankan tugasnya namun tidak boleh membuat
keputusan/kebijakan strategis.
13 Jika dalam jangka waktu dua bulan terhitung sejak tanggal penyampaian
pembelaan diri Walikota tidak memberikan keputusan pemberhentian Pejabat
Pengelola tersebut, maka rencana pemberhentian tersebut menjadi batal.
14 Kedudukan sebagai Pejabat Pengelola berakhir dengan dikeluarkannya keputusan
pemberhentian oleh Walikota.

B. Program Pengenalan
1. Pejabat Pengelola yang baru wajib diberikan program pengenalan mengenai
BLUD Puskesmas.
2. Tanggung jawab untuk mengadakan program pengenalan Pejabat Pengelola
yang baru berada pada Pimpinan BLUD (Kepala UPT Puskesmas).
3. Program pengenalan meliputi:

Tata Kelola UPTD Puskesmas Pengasinan Page 37


a. Pelaksanaan prinsip-prinsip tata kelola yang baik pada BLUD Puskesmas.
b. Gambaran mengenai BLUD Puskesmas berkaitan dengan tujuan, sifat dan
lingkup kegiatan, kinerja keuangan dan operasional, strategi, dan masalah-
masalah strategis lainnya.
c. Keterangan berkaitan dengan kewenangan yang didelegasikan, audit
internal dan eksternal, sistem dan kebijakan pengendalian internal.
d. Keterangan mengenai tugas dan tanggung jawab Pejabat Pengelola.

C. RSB dan RBA


1. Pejabat Pengelola wajib menyusun Rencana Strategis Bisnis (RSB) lima tahunan
dan Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA) tahunan yang merupakan penjabaran
RSB yang telah disahkan dengan mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bekasi.
2. Dalam jangka waktu 60 (enam puluh) hari sebelum berakhirnya RSB, Pejabat
Pengelola wajib menyampaikan rancangan RSB periode berikutnya.
3. Pejabat Pengelola wajib menyampaikan RBA yang telah disetujui DPRD kepada
PPKD untuk dimintakan pengesahan menjadi DPA selambat-lambatnya bulan
Desember tahun anggaran yang bersangkutan.
4. Walikota melalui Sekretaris Daerah, PPKD, Tim Anggaran Eksekutif memberikan
masukan-masukan penyusunan RSB dan RBA, serta melakukan pembahasan
bersama dengan Pejabat Pengelola sebelum memberikan persetujuannya.
5. Pejabat Pengelola bertanggung jawab atas pelaksanaan RSB dan RBA serta
melaksanakan evaluasi dan pengendaliannya.
6. Perubahan RBA yang melampaui ambang batas maksimal harus disetujui oleh
Walikota, dan dilakukan melalui mekanisme perubahan APBD.
7. Walikota melalui Sekretaris Daerah memantau pelaksanaan RBA dan
kesesuaiannya dengan RSB, serta memberikan masukan-masukan dalam upaya
pencapaiannya.

Tata Kelola UPTD Puskesmas Pengasinan Page 38


D. Pendelegasian Wewenang
1 Pendelegasian sebagian kewenangan Pejabat Pengelola kepada Kepala
Instalasi/Unit diatur sesuai dengan ketentuan yang berlaku dengan
pertimbangan untuk menunjang kelancaran tugas dan meningkatkan efisiensi
dan efektivitas.
2 Kepala Instalasi harus melaksanakan wewenang yang didelegasikan tersebut
dengan penuh tanggungjawab dan memberikan laporan pelaksanaannya secara
berkala kepada Pejabat Pengelola.
3 Pendelegasian wewenang dikaji secara periodik untuk disesuaikan dengan
tuntutan perkembangan puskesmas.
4 Pendelegasian wewenang yang dilakukan tidak melepaskan tanggung jawab
pejabat pengelola.

E. Pengambilan Keputusan
1 Semua keputusan dalam rapat dilakukan berdasarkan musyawarah untuk
mufakat.
2 Setiap keputusan yang diambil harus memperhatikan kepentingan
stakeholders puskesmas, risiko yang melekat, dan kewenangan yang dimiliki
oleh setiap pengambil keputusan.
3 Hak mengemukakan pendapat dijunjung tinggi dalam upaya memberikan
masukan peningkatan kinerja Puskesmas.
4. Keputusan-keputusan yang mengikat dapat pula diambil tanpa diadakan rapat,
asalkan keputusan itu disetujui secara tertulis.
5 Walikota dan Pejabat Pengelola harus konsisten dalam menjalankan
keputusan-keputusan yang telah ditetapkan.

F. Akuntansi dan Pelaporan


1 Direktur menyampaikan laporan keuangan BLUD Puskesmas sebagai SKPD
(Entitas Akuntansi) secara berkala setiap semester dan tahunan kepada Walikota
dengan tembusan PPKD.
1.1 Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja atau Laporan
Operasional Semester Pertama disertai dengan prognosis untuk enam

Tata Kelola UPTD Puskesmas Pengasinan Page 39


bulan berikutnya sebagai hasil pelaksanaan anggaran yang menjadi
tanggungjawabnya.
1.2 Laporan disiapkan oleh Pejabat Keuangan BLUD Puskesmas dan
disampaikan kepada Pimpinan BLUD selaku Pengguna Anggaran
untuk ditetapkan sebagai laporan realisasi anggaran pendapatan dan
belanja atau laporan operasional semester pertama serta prognosis
untuk enam bulan berikutnya paling lama lima belas hari kerja setelah
semester pertama tahun anggaran berkenaan berakhir.
1.3 Pejabat Pengelola Puskesmas menyampaikan laporan realisasi
anggaran pendapatan dan belanja atau laporan operasional semester
pertama BLUD Puskesmas serta prognosis untuk enam bulan
berikutnya kepada Walikota melalui PPKD sebagai dasar penyusunan
laporan realisasi APBD semester pertama paling lambat duapuluh hari
kerja setelah semester pertama tahun anggaran berkenaan berakhir.
1.4 Pejabat Keuangan BLUD Puskesmas menyiapkan laporan keuangan
puskesmas tahun anggaran berkenaan dan disampaikan kepada Pejabat
Pengelola Puskesmas untuk ditetapkan sebagai laporan
pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran SKPD.
1.5 Laporan keuangan BLUD puskesmas tahunan terdiri dari Laporan
Realisasi Anggaran atau Laporan Operasional, Neraca, Laporan Arus
Kas dan Catatan Atas Laporan Keuangan. Laporan keuangan BLUD
Puskesmas tersebut dilampiri dengan surat pernyataan Pejabat
Pengelola Puskesmas bahwa pengelolaan keuangan BLUD yang
menjadi tanggungjawabnya telah diselenggarakan dengan sistem
pengendalian intern yang memadai dan standar akuntansi keuangan
dan pemerintahan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Laporan Keuangan BLUD setidak-tidaknya terdiri dari:
1.5.1 Laporan realisasi anggaran/laporan operasional yang berisi
informasi jumlah pendapatan dan biaya BLUD selama satu
periode.
1.5.2 Neraca yang menggambarkan posisi keuangan mengenai aset,
kewajiban, dan ekuitas dana pada tanggal tertentu.

Tata Kelola UPTD Puskesmas Pengasinan Page 40


1.5.3 Laporan arus kas yang menyajikan informasi kas berkaitan
dengan aktivitas operasional, investasi, dan aktivitas pendanaan
dan / atau pembiayaan yang menggambarkan saldo awal,
penerimaan, pengeluaran dan saldo akhir kas selama periode
tertentu; dan
1.5.4 Catatan atas laporan keuangan yang berisi penjelasan naratif
atau rincian dari angka yang tertera dalam laporan keuangan
disertai laporan mengenai kinerja.
1.6 Laporan keuangan BLUD Puskesmas tahunan disampaikan kepada
Walikota melalui PPKD paling lambat satu bulan setelah tahun
anggaran berakhir.
1.7 Laporan keuangan BLUD disampaikan secara berkala kepada
Walikota melalui PPKD, untuk dikonsolidasikan dengan laporan
pemerintah daerah secara berkala paling lambat dua bulan setelah
periode pelaporan berakhir.
1. Laporan keuangan BLUD merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari laporan pertanggungjawaban keuangan
pemerintah daerah.
2 Setiap transaksi keuangan BLUD harus diakuntansikan dan
dokumen pendukungnya dikelola secara tertib.
3 Akuntansi dan pelaporan keuangan BLUD disusun berdasarkan
Standar Akuntansi Keuangan yang diterbitkan oleh Institut
Akuntan Publik Indonesia. Dalam rangka konsolidasi dengan
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah terlebih dulu harus
dilakukan penyesuaian atau dikonversikan ke Standar Akuntansi
Pemerintahan (SAP) dan mengacu pada Permendagri nomor 13
Tahun 2006.
4 Pejabat Pengelola wajib mengungkapkan informasi penting
dalam Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan Puskesmas
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku
secara tepat waktu, akurat, jelas dan obyektif.

Tata Kelola UPTD Puskesmas Pengasinan Page 41


5 Selain penyampaian laporan keuangan untuk tujuan internal
maupun eksternal, Pejabat Pengelola menetapkan ketentuan dan
mekanisme penyampaian laporan non keuangan atau laporan
kinerja sebagai pertanggungjawaban setiap bidang dalam suatu
sistem pengendalian internal yang memadai.

G. Penilaian Kinerja
1. Walikota menilai kinerja puskesmas dan Pejabat Pengelola melalui
mekanisme yang telah ditetapkan.
2. Kinerja puskesmas yang dinilai sesuai dengan sasaran berikut indikator
kinerja keberhasilan sebagaimana tercantum dalam Rencana Strategis
Bisnis yang dilaporkan secara berkala.
3. Penilaian kinerja puskesmas dilakukan secara berkala dan dapat menjadi
dasar pertimbangan Walikota untuk memutuskan peningkatan/penurunan
atau pencabutan status BLUD Puskesmas.
4. Kinerja Pejabat Pengelola dievaluasi secara berkala pada setiap akhir
tahun anggaran atau sewaktu-waktu apabila dibutuhkan oleh Walikota
dengan menggunakan kriteria penilaian yang umum berlaku dalam
puskesmas.
5. Pejabat Pengelola Puskesmas menetapkan tolok ukur kinerja masing-
masing pengelola program untuk mendukung kinerja puskesmas.
6. Penilaian kinerja terhadap bidang dilakukan setiap tahun dan dilakukan
secara transparan.
H. Pengendalian Internal
1. Pejabat Pengelola harus menetapkan Sistem Pengendalian Internal
yang efektif untuk mengamankan investasi dan aset puskesmas, serta
membantu manajemen dalam hal:
1. Upaya-upaya mengamankan harta kekayaan (safe guarding of assets);
a. Menciptakan keakuratan data akuntansi;
b. Menciptakan efisiensi dan produktivitas; dan
c. Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen dalam penerapan
praktek bisnis yang sehat

Tata Kelola UPTD Puskesmas Pengasinan Page 42


2. Sistem Pengendalian Internal antara lain mencakup hal-hal sebagai
berikut :
2.1 Lingkungan Pengendalian Internal yang disiplin dan terstruktur, yang
terdiri dari:
2.1.1 Integritas, nilai etika dan kompetensi pegawai
2.1.2 Filosofi dan gaya manajemen;
2.1.3 Cara yang ditempuh manajemen dalam melaksanakan
kewenangan dan tanggung jawabnya;
2.1.4 Pengorganisasian dan pengembangan sumber daya manusia;
2.1.5 Perhatian dan arahan yang dilakukan oleh Pejabat Pengelola
2.2 Pengkajian dan Pengelolaan Risiko, yaitu suatu proses untuk
mengidentifikasi, menganalisis, menilai dan mengelola risiko usaha
relevan;
2.3 Aktivitas Pengendalian, yaitu tindakan-tindakan yang dilakukan dalam
suatu proses pengendalian terhadap kegiatan puskesmas pada setiap
tingkat dan unit dalam struktur organisasi, antara lain mencakup
kebijakan dan prosedur yang membantu manajemen melaksanakan
kewajibannya dan menjamin bahwa tindakan penting dilakukan untuk
mengatasi risiko yang dihadapi dalam mencapai sasaran puskesmas.
Kegiatan pengendalian termasuk serangkaian kegiatan seperti
kewenangan, otorisasi, verifikasi, rekonsiliasi, penilaian atas prestasi
kerja, pembagian tugas dan keamanan terhadap asset puskesmas.
2.4 Sistem Informasi dan Komunikasi, yaitu suatu proses penyajian laporan
keuangan mengenai kegiatan operasional, finansial, dan ketaatan atas
ketentuan dan peraturan yang berlaku pada puskesmas, yang
memungkinkan Pejabat Pengelola dan Manajemen untuk menjalankan
dan mengendalikan kegiatan usahanya. Laporan tidak hanya
berhubungan data internal, tetapi juga informasi tentang kejadian
eksternal, kegiatan dan kondisi penting untuk menginformasikan
pengambilan keputusan dan laporan eksternal.
2.5 Monitoring, yaitu proses penilaian terhadap kualitas sistem pengendalian
internal, termasuk fungsi audit internal pada setiap tingkat dan unit

Tata Kelola UPTD Puskesmas Pengasinan Page 43


struktur organisasi puskesmas, sehingga dapat dilaksanakan secara
optimal, dengan ketentuan bahwa penyimpangan yang terjadi dilaporkan
kepada Pejabat Pengelola dan tembusannya kepada Dewan Pengawas.

I. Pengadaan Barang dan Jasa


1. Pengadaan barang dan jasa wajib menerapkan prinsip-prinsip efisien, efektif,
transparan, bersaing, adil/tidak diskriminatif, akuntabel dan praktik bisnis
yang sehat.
2. Pejabat Pengelola Puskesmas menetapkan mekanisme pengadaan barang dan
jasa dengan memperhatikan pemerataan kesempatan berusaha, ketentuan
perundang-undangan yang berlaku dan prinsip pengendalian yang memadai.
3. Pengadaan Barang dan Jasa dilaksanakan oleh pelaksana pengadaan yang
dapat berbentuk pejabat, tim/panitia atau unit yang dibentuk oleh Pejabat
Pengelola Puskesmas yang ditugaskan secara khusus untuk melaksanakan
pengadaan barang dan / atau jasa guna keperluan BLUD Puskesmas.
4. Pelaksana pengadaan terdiri dari personil yang memahami tatacara pengadaan,
substansi pekerjaan/kegiatan yang bersangkutan dan bidang lain yang
diperlukan dan membuat laporan pelaksanaan tugasnya secara berkala kepada
pejabat pengelola.

J. Informasi dan Komunikasi


1. Pemerintah Kota, Pejabat Pengelola, dan stakeholders lainnya berhak
memperoleh informasi yang lengkap dan akurat mengenai puskesmas secara
proporsional.
2. Pejabat Pengelola bertanggungjawab untuk memastikan agar informasi
mengenai puskesmas diberikan kepada Walikota dan stakeholders lainnya
secara tepat waktu dan lengkap.
3. Pejabat Pengelola Puskesmas melakukan komunikasi secara efektif dengan
sesama Pejabat Pengelola, dan Walikota melalui media komunikasi yang tepat
dan efisien.
4. Pejabat Pengelola Puskesmas menetapkan kebijakan mengenai komunikasi
dan pengelolaan informasi termasuk klasifikasi kerahasiaan informasi.

Tata Kelola UPTD Puskesmas Pengasinan Page 44


K. Pelaksanaan Audit
1 Pelaksanaan audit atas pertanggungjawaban pengelolaan keuangan BLUD
Puskesmas dilakukan oleh BPK sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku atau dengan persetujuan Walikota dapat meminta BPKP
Perwakilan Provinsi Lampung untuk melakukan audit. Audit terhadap laporan
keuangan puskesmas oleh Auditor Eksternal tersebut bertujuan untuk
memberikan pendapat atas kewajaran penyajian laporan keuangan secara
independen dan profesional.
2 Puskesmas harus menyediakan semua catatan akuntansi dan data penunjang
yang diperlukan oleh Auditor Eksternal.
3 Auditor Eksternal menyampaikan laporan hasil audit kepada Walikota dan
Pejabat Pengelola Puskesmas secara tepat waktu.
4 Pejabat Pengelola Puskesmas menindak lanjuti laporan hasil audit yang
dilaksanakan Auditor Eksternal dan melaporkan perkembangan tindak lanjut
tersebut kepada Walikota melalui Kepala Dinas Kesehatan.
5 Walikota melalui Kepala Dinas Kesehatan memantau perkembangan tindak
lanjut atas laporan hasil audit Auditor Eksternal.
6 Inspektorat Kota Bandar Lampung sesuai tupoksinya melakukan audit kinerja
atas penyelenggaraan dan pengelolaan BLUD Puskesmas secara berkala sesuai
PKPT yang disusun. Hasil audit atas kinerja dilaporkan kepada Walikota dan
Pejabat Pengelola Puskesmas secara tepat waktu.
7 Tindak lanjut atas rekomendasi hasil audit kinerja menjadi tanggung jawab
Pejabat Pengelola Puskesmas dan melaporkan perkembangan tindak lanjut
tersebut kepada Walikota melalui Kepala Dinas Kesehatan Kota.

L. Pemantauan Ketaatan Tata Kelola


1. Pemantauan ketaatan atas pelaksanaan tata kelola penyelenggaraan BLUD
Puskesmas menjadi tugas dan wewenang Satuan Pengawas Internal. Dalam
hal Satuan Pengawas Internal belum dibentuk, tanggung jawab pemantauan
tersebut menjadi tanggung jawab Pejabat Pengelola Puskesmas yang
didelegasikan ke masing-masing Pengelola Keuangan dan Teknis.

Tata Kelola UPTD Puskesmas Pengasinan Page 45


2. Pejabat Pengelola Puskesmas menetapkan rapat Pengelola secara berkala
minimal 1 (kali) sebulan untuk melakukan pemantauan dan evaluasi atas
pelaksanaan tata kelola BLUD Puskesmas. Rapat Pengelola tersebut , bila
dipandang perlu, dapat mengundang Kepala Dinas Kesehatan Kota atau yang
mewakili untuk mengadakan rapat bersama.
3. Risalah rapat harus dibuat setiap menyelenggarakan rapat dan penyusunannya
memperhatikan dinamika rapat termasuk adanya dissenting comments
(perbedaan pendapat) yang sampai dengan berakhirnya rapat tidak diperoleh
kata sepakat.
4. Risalah asli harus didokumentasikan dan disimpan oleh Pejabat Keuangan
puskesmas (pihak yang diberi wewenang) dan harus selalu tersedia bila
diperlukan.

M. Hubungan dengan Stakeholders

1. Pengguna Jasa
1.1 Puskesmas menghormati hak-hak pasien selaku pengguna jasa sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
1.2 Puskesmas memenuhi komitmennya kepada pengguna jasa sesuai standar
layanan yang telah ditetapkan.
1.3 Penanganan keluhan pengguna jasa dilakukan secara profesional melalui
mekanisme yang baku dan transparan.
2. Mitra Usaha
2.1 Mitra usaha meliputi rekanan, BPJS Kesehatan asuransi kesehatan lainnya, serta
pihak ketiga lainnya.
2.2 Puskesmas menjalin kerjasama dengan mitra bisnis dilandasi dengan itikad baik,
saling menguntungkan, akuntabilitas, transparansi, kewajaran dan tidak
merugikan stakeholders serta dituangkan dalam kesepakatan secara tertulis.
2.3 Kerjasama Puskesmas dengan mitra usaha dapat berupa transaksi jual beli
barang dan/atau jasa serta Kerja Sama Operasional (KSO) dalam bentuk
kerjasama pelayanan kesehatan, pendidikan dan pelatihan, pembangunan
gedung, pemanfaatan alat kedokteran dan kerjasama lainnya yang sah.

Tata Kelola UPTD Puskesmas Pengasinan Page 46


2.4 Puskesmas dan mitra bisnis bermitra secara profesional dengan mematuhi
setiap kesepakatan yang telah dituangkan dalam kontrak kerjasama.

3. Pegawai

3.1 Pegawai puskesmas yang terdiri dari tenaga medis, tenaga paramedis, dan
tenaga lainnya adalah aset yang sangat berharga, maka puskesmas
berkewajiban meningkatkan kompetensi dan karakternya. Puskesmas dapat
memberikan penghargaan yang pantas kepada pegawai yang berprestasi.
Dalam hal adanya terjadi masalah yang menyangkut tuntutan pasien terhadap
tenaga medis/paramedis, puskesmas berkewajiban memberikan bantuan
hukum yang diperlukan. Hubungan antara tenaga medis/paramedis dan non
medis dengan pihak puskesmas diatur lebih lanjut dengan Keputusan Pejabat
Pengelola Puskesmas.
3.2 Setiap kebijakan puskesmas yang terkait dengan pegawai disusun secara
transparan, mengakomodasi kepentingan pegawai dan peraturan perundang-
undangan yang terkait.
3.3 Surat Keputusan (SK) Pengangkatan Pegawai atau perjanjian dengan pegawai
dibuat secara tertulis dengan memuat hak dan kewajiban setiap pihak
secara jelas.
3.4 Sistem penilaian kinerja pegawai ditetapkan dan dilaksanakan secara adil
dan transparan.
3.5 Puskesmas menciptakan kondisi kerja dengan selalu memperhatikan tingkat
kesehatan dan keselamatan kerja pegawai.
3.6 Dalam melaksanakan hubungan kerja dengan pegawai, puskesmas
menghormati hak asasi serta hak dan kewajiban pegawai sesuai peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
3.7 Puskesmas memberi kesempatan yang sama tanpa membedakan senioritas,
gender, suku, agama, ras, dan antar golongan.

Tata Kelola UPTD Puskesmas Pengasinan Page 47


4. Pemerintah Selaku Regulator

4.1 Puskesmas harus mematuhi ketentuan peraturan perundang-undangan yang


terkait dengan kegiatan puskesmas baik yang menyangkut layanan jasa,
pegawai, pelanggan, masyarakat sekitar, lingkungan, sesama pelaku usaha,
perpajakan, perbankan dan lain-lain.
4.2 Puskesmas selalu berusaha untuk menjalin hubungan yang harmonis dan
konstruktif atas dasar kejujuran terhadap regulator serta penyelenggara
negara lainnya.
4.3 Puskesmas mendukung penerimaan negara dan daerah baik langsung
maupun tidak langsung sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
4.4 Puskesmas akan selalu meningkatkan kualitas layanan dalam upaya memberikan
kontribusi terhadap pembangunan pelayanan Kesehatan di wilayah kerja
UPTD PUSKESMAS Pengasinan.

5. Masyarakat Sekitar dan Lingkungan


5.1 Puskesmas memegang teguh asas kepedulian dan keadilan terhadap masyarakat
sekitar lingkungan operasional puskesmas.
5.2 Puskesmas memastikan bahwa dalam kegiatan usaha untuk pelayanan
kesehatan, telah memenuhi baku mutu yang ditetapkan dan senantiasa
mempertimbangkan aspek lingkungan lainnya yang terkait.
5.3 Puskesmas selalu berusaha mendorong munculnya kebutuhan masyarakat
atas kesehatan lingkungan serta pengelolaan sampah medis secara khusus
dalam upaya untuk menjaga kelestarian lingkungan hidup.

N. Tanggung Jawab Sosial Puskesmas

1. Puskesmas harus melaksanakan fungsi sosial tanpa mempengaruhi mutu


pelayanan yang disediakan, antara lain berpartisipasi dalam penanggulangan
bencana alam nasional atau lokal dan melakukan misi kemanusiaan
puskesmas.
2. Pengelola menetapkan dan menjalankan program yang terkait dengan
tanggung jawab sosial puskesmas secara periodik dan melaporkannya

Tata Kelola UPTD Puskesmas Pengasinan Page 48


kepada Walikota.
3. Pengelola harus memastikan bahwa puskesmas selalu berupaya
mempedulikan kelestarian lingkungan alam dan lingkungan sosialnya sesuai
ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

Tata Kelola UPTD Puskesmas Pengasinan Page 49


BAB VIII
KODE ETIK

Dalam menjalankan BLUD Puskesmas yang berhubungan dengan lingkungan


internal maupun eksternal, rumah sakit memiliki Kode Etik Puskesmas yang
berpedoman kepada Kode Etik Puskesmas Indonesia (KODERSI) dan etika profesi
tenaga kesehatan dan harus senantiasa menjunjung tinggi etika yang telah ditetapkan.
Setiap insan puskesmas wajib menjunjung tinggi nilai-nilai etika yang
dibangun dalam puskesmas. Budaya organisasi dan budaya kerja yang dibangun
untuk menjaga berlangsungnya lingkungan kerja harus berlandaskan etika yang
berlaku seperti profesional, jujur, terbuka, peduli, dan tanggap terhadap setiap
kegiatan rumah sakit serta kepentingan pihak stakeholders. Budaya organisasi dan
budaya kerja dikembangkan untuk memotivasi pegawai dalam bekerja. Seluruh insan
puskesmas harus menerapkan budaya organisasi dan budaya kerja yang berlandaskan
etika puskesmas secara konsisten dan pelaksanaannya harus dilakukan evaluasi secara
periodik.
Sistem nilai yang mencakup nilai-nilai (value), budaya kerja, budaya
organisasi, etika kerja, etika usaha, dan etika profesi lebih lanjut diatur dalam
Pedoman Perilaku sebagai Kode Etik Puskesmas yang ditetapkan dengan Surat
Keputusan Kepala UPT Puskesmas.

Tata Kelola UPTD Puskesmas Pengasinan Page 50


BAB IX
PENUTUP

1. Seluruh kebijakan Puskesmas harus berpedoman pada dan tidak bertentangan


dengan Pola Tata Kelola ini. Kebijakan puskesmas tidak terbatas pada Surat
Keputusan Walikota, Surat Edaran Kepala Dinas Kesehatan, dan seluruh Buku
Pedoman Puskesmas. Kebijakan Puskesmas yang telah diterbitkan dan
bertentangan dengan Pedoman Tata Kelola ini wajib disesuaikan.
2. Pola Tata Kelola ini ditelaah dan dimutakhirkan secara berkala untuk disesuaikan
dengan fungsi, tanggung jawab, dan wewenang organ-organ puskesmas serta
perubahan lingkungan yang terjadi.
3. Setiap perubahan terhadap Pola Tata Kelola harus disetujui oleh Walikota.
4. Hal-hal lain yang tidak dimuat dalam pedoman ini tetap mengacu pada
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
5. Pola Tata Kelola ini dinyatakan berlaku efektif sejak ditetapkan oleh Walikota
Bekasi.

Tata Kelola UPTD Puskesmas Pengasinan Page 51


Tata Kelola UPTD Puskesmas Pengasinan Page 52

Anda mungkin juga menyukai