Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejalan dengan pergeseran paradigma UPTD PUSKESMAS PENGASINAN
sebagai layanan publik dan layanan pasar, maka Puskesmas harus dikelola secara
entepreneur bukan secara birokratik lagi. Untuk itu Puskesmas perlu melakukan
perubahan mendasar sehingga lebih mandiri dan mampu berkembang menjadi
lembaga yang berorientasi terhadap kepuasan pelanggan (customer satisfaction).
Adanya reformasi pengelolaan keuangan Negara dengan terbitnya Undang-
Undang Nomor 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, memberikan angin
segar bagi Puskesmas untuk pengelolaan yang lebih baik ke depan. Di dalam pasal
68 dan 69 undang-undang tersebut, diatur suatu koridor baru dalam pengelolaan
keuangan negara yaitu Badan Layanan Umum atau disingkat BLU. Sebagai aturan
pelaksanaannya, terbitlah Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23 Tahun
2005 dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007. Pengelolaan Keuangan
Badan Layanan Umum. BLU/BLUD dibentuk untuk meningkatkan pelayanan kepada
masyarakat dalam rangka memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan
kehidupan bangsa. UU Nomor 1 tahun 2004 mengelompokkan Puskesmas sebagai
Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), yaitu suatu instansi di lingkungan
pemerintah daerah yang dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat
berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang dijual tanpa mengutamakan mencari
keuntungan dan dalam melakukan kegiatannya didasarkan pada prinsip efisiensi dan
produktivitas. UPTD Puskesmas Pengasinan telah menjadi BLUD, sehingga UPTD
Puskesmas Pengasinan telah menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan BLUD (PPK-
BLUD) yaitu pola pengelolaan keuangan yang memberikan fleksibilitas berupa
keleluasaan untuk menerapkan praktek-praktek bisnis yang sehat untuk meningkatkan
pelayanan kepada masyarakat dalam rangka memajukan kesejahteraan umum dan
mencerdaskan kehidupan bangsa, sebagai pengecualian dari ketentuan pengelolaan
keuangan daerah pada umumnya. Puskesmas telah menerapkan PPK-BLUD dapat lebih
leluasa menentukan keputusan-keputusan strategis dengan memperhatikan dan
menjalankan praktik bisnis yang sehat, dikelola oleh orang-orang yang profesional
Alur pikir terintegrasi persyaratan administrasi diatas dapat digambarkan dalam format
Grand Design BLUD sebagai berikut:
Penjelasan dari gambar alur pikir grand design BLUD di atas adalah sebagai berikut :
a. Penyusunan RSB harus sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD). Dalam hal ini program-program untuk urusan
wajib bidang kesehatan yang disajikan dalam RSB harus selaras dengan
program-program yang dituangkan dalam RPJMD.
b. Target pencapaian RSB Puskesmas harus sejalan dengan rencana pencapaian
SPM Puskesmas baik dalam penyediaan sumberdaya, jenis dan jumlah
layanan maupun mutu layanan yang hendak dicapai dalam kerangka waktu 5
tahun. Pola pembiayaan jangka menengah meliputi belanja modal terkait
dengan penyediaan aset Puskesmas untuk memenuhi Standar Minimum Aset
Pelayanan dan belanja barang dan jasa terkait dengan biaya per unit layanan
dikalikan jumlah kunjungan pasien. Di samping itu juga harus memperhatikan
biaya per unit (unit cost) layanan dan tarip layanan dalam rangka membuat
prognosa pendapatan dan beban lima tahun kedepan.
c. Penyusunan Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA) Puskesmas harus sejalan
dengan RSB dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD). RBA
PUSKESMAS adalah Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kota Bekasi yang
bertanggung jawab terhadap pembangunan kesehatan serta berperan dalam
menyelenggarakan upaya kesehatan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk agar memperoleh derajat kesehatan yang
optimal.
Dengan demikian UPTD PUSKESMAS PENGASINAN merupakan salah satu
Puskesmas yang berfungsi sebagai pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan,
pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat serta pusat pelayanan kesehatan strata
pertama.
Untuk melaksanakan tugas tersebut, UPTD PUSKESMAS PENGASINAN
mempunyai fungsi :
a. Penyusunan rencana kerja dan anggaran RKA dan dokumen pelaksanaan anggaran
DPA Puskesmas
b. Pelaksanaan dokumen pelaksanaan anggaran Puskesmas
c. Pelaksanaan standar dan prosedur pelayanan kesehatan
d. Penyusunan rencana strategis Puskesmas
e. Penyelenggaraan pelayanan medis umum, kesehatan gigi dan mulut.
f. Penyelenggaraan asuhan keperawatan.
g. Penyelenggaraan pelayanan penunjang medis terbatas
h. Penyelenggaraan pelayanan keluarga berencana dan imunisasi
i. Penyelenggaraan pelayanan ambulance rujukan
j. Penyelenggaraan pelayanan gadar bencana
k. Penyelenggaraan konsultasi kesehatan perorangan dan rujukan
l. Penyelengaraan pencatatan medis
m. Penyelenggaraan pemeliharaan dan perawatan peralatan kedokteran, peralatan
keperawatan, peralatan perkantoran dan peralatan kesehatan lainnya.
n. Penyelenggaraan peningkatan dan penjaminan mutu pelayanan
2. Walikota Bekasi
Adalah organ yang mewakili Pemerintah Kota Bekasi selaku pemilik Puskesmas,
Walikota memiliki kewajiban, hak dan wewenang sebagai berikut :
2.1 Selaku pemilik berkewajiban untuk melakukan pembinaan teknis kepada BLUD
melalui Sekretaris Daerah dan Dinas Kesehatan Kota Bekasi serta pembinaan keuangan
BLUD melalui Dinas Pendapatan, Keuangan dan Pengelolaan Aset Daerah.
2.2 Selaku Pemilik berkewajiban untuk menjaga tujuan pendirian Puskesmas tetap
2.4 Selaku pemilik harus memiliki mekanisme penilaian kinerja Puskesmas dan
penilaian kinerja Dewan Pengawas dan Pejabat Pengelola
2.5 Selaku pemilik harus memiliki mekanisme untuk mengesahkan RSB, RBA dan
Laporan Pertanggungjawaban Tahunan, dengan tepat waktu.
2.6 Selaku pemilik harus memiliki mekanisme baku dan transparan menyangkut
pemberian persetujuan atas semua kegiatan Puskesmas yang memerlukan persetujuan
Walikota .
SESUAI DENGAN
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 75 TAHUN 2014
TENTANG PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT
KA. SUBAG TU U
(-)
TATA USAHA
Aan Suhaemi,AAP
U
PENANGGUNG PENANGGUNG PENANGGUNG PENANGGUNG
JAWAB UKM JAWAB UKM JAWAB UKP, JAWAB PELAYANAN
ESSENSIAL DAN PENGEMBANGAN KEFARMASIAN PUSKESMAS DAN
KEPERAWATAN DAN JEJARING FASILITAS
KESEHATAN LABORATORIUM PELAYANAN
MASYARAKAT KESEHATAN
drg. Amelia Dyah W dr. Robekka Lamria J
drg. Maria Devita Sari dr. Aika Rossari
Pemegang Program
Koord. Pelayanan
DBD, Malaria Laboratorium
Pemegang Program
Filariasis
Melia M,SKM
Pemegang Program
Diare,
Kusta,ISPA/Pneumoni
a & Surveilens DITETAPKAN : DI BEKASI
PADA TANGGAL : 2 JANUARI 2015
Nolis H,Amk Kepala UPTD Puskesmas Pengasinan
Pemegang program
PTM Drg. Krisadriyani Ratnawati
NIP. 19670216 199403 2 006
Dwi Asih R,Amk
U U
SANITARIAN
SANITARIAN
U U
PERAWAT DAERAH PERAWAT DAERAH
BINAAN BINAAN
RW 07 kel. Pengasinan U
RW 03 kel. Sepanjang Jaya
Lampiran
RW 13 kel.1Pengasinan RW 05 kel. Sepanjang Jaya
RW 21 kel. Pengasinan
RW 23 kel. Pengasinan
RW 30 kel. Pengasinan
RW 22 kel. Pengasinan
4. Siti Jubaedah,Amk
RW 01 kel. Pengasinan
RW 03 kel. Pengasinan
RW 24 kel. Pengasinan
5. Sri Asiah,Amk
RW 05 kel. Pengasinan
RW 08 kel. Pengasinan
RW 11 kel. Pengasinan
RW 12 kel. Pengasinan
RW 20 kel. Pengasinan
DITETAPKAN : DI BEKASI
RW 29 kel. Pengasinan PADA TANGGAL : 2 JANUARI 2015
Kepala UPTD Puskesmas Pengasinan
6. Sri Nurhayati,Am.Keb
RW 18 kel. Pengasinan
RW 25 kel. Pengasinan
Drg. Krisadriyani Ratnawati
7. Dessy Anggriani,Am.Keb NIP. 19670216 199403 2 006
RW 04 kel. Pengasinan
RW 28 kel. Pengasinan
8. Irma Suryani,Am.Keb
RW 02 kel. Pengasinan
RW 06 kel. Pengasinan
RW 09 kel. Pengasinan
4. Uraian Tugas
4.1 Pejabat Pengelola Puskesmas
Pimpinan BLUD (UPTD Puskesmas Pengasinan) adalah seorang Pejabat Pengelola
Puskesmas. Pejabat Pengelola adalah pimpinan tertinggi sebagai penanggung jawab umum
operasional dan keuangan puskesmas yang bertanggungjawab kepada Walikota Bekasi
melalui Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi.
1) Jasa Layanan
2) Hibah
3) Hasil kerjasama sama dengan lain
4) APBD
5) APBN
6) Lain-lain pendapatan BLUD yang sah
B. Pelayanan Medis
1. Pelayanan Rawat Jalan
a. Poliklinik
Prosedur rawat jalan melalui Poliklinik selengkapnya dapat dilihat pada SOP.
b. Apotek
1) Program Pengembangan
Program pengembangan SDM pada UPTD PUSKESMAS PENGASINAN dijabarkan
sebagai berikut: .
a. Merintis kegiatan-kegiatan yang mengarah kepada pengembangan
kemampuan SDM baik tenaga medis, paramedis maupun administrasi
melalui kegiatan penelitian, kegiatan ilmiah, diskusi panel, seminar,
simposium, lokakarya, penulisan buku, studi banding, dll.
b. Meningkatkan standar pendidikan tenaga administratif yang potensial,
terutama ke jenjang S1.
2) Pola Rekruitmen
Dokter, tenaga fungsional dan tenaga administrasi UPTD PUSKESMAS
PENGASINAN dapat terdiri dari Pegawai Negeri Sipil maupun tenaga profesional
non Pegawai Negeri Sipil sesuai dengan kebutuhan puskesmas.
Pola rekrutmen SDM baik tenaga medis, paramedis maupun non medis pada
Puskesmas Way Laga adalah sebagai berikut:
(1) SDM yang berasal dari Pegawai Negeri Sipil (PNS)
Pola rekrutmen SDM yang berasal dari Pegawai Negeri Sipil (PNS) di
lingkungan Puskesmas dilaksanakan berdasarkan Petunjuk Teknis Pengadaan
DATA KETENAGAAN
DI UPT PUSKESMAS PENGASINAN TAHUN 2015
2
1 Dokter Umum 0 2
2 Dokter Spesialis 0 0 0
3 Dokter Gigi 2 0 2
4 Sarjana Keperawatan 0 0 0
5 Sarjana Kesmas 2 0 2
6 SAA 0 0 0
7 D-III Farmasi 1 0 1
8 Apoteker 0 0 0
9 D-III Fisio Teraphy 0 0 0
3) Disiplin Pegawai
a) SDM yang berasal dari PNS
Disiplin Pegawai Negeri Sipil adalah kesanggupan Pegawai Negeri Sipil untuk
mentaati kewajiban dan menghindari larangan yang ditentukan dalm peraturan
perundang-undangan dan atau peraturan kedinasan yang apabila tidak ditaati atau
dilanggar akan dijatuhi hukuman disiplin. Berdasarkan PP No. 53 Tahun 2010
tentang disiplin Pegawai Negeri Sipil, maka bila terdapat pelanggaran disiplin atau
indisipliner, pegawai negeri sipil yang bersangkutan akan di jatuhi hukuman disiplin
sesuai dengan tingkat hukuman disiplin yang terdiri dari : hukuman disiplin ringan,
sedang dan berat.
Adapun jenis hukuman disiplin sesuai dengan tingkatannya dapat dijelaskan sebagai
berikut :
Jenis hukuman disiplin ringan terdiri atas : teguran lisan, teguran tertulis dan
pernyataan tidak puas secara tertulis.
Jenis hukuman disiplin sedang terdiri atas : penundaan kenaikan gaji berkala selama 1
tahun, penundaan kenaikan pangkat selama 1 tahun dan penundaan pangkat setingkat
lebih rendah selama 1 tahun.
2. Tarif Layanan
Walikota menetapkan tarif layanan atas usulan Pejabat Pengelola BLUD melalui
Sekretaris Daerah dengan mempertimbangkan kontinuitas dan pengembangan
layanan, daya beli masyarakat, asas keadilan dan kepatutan dan kompetensi yang
sehat.
Pejabat Pengelola BLUD menetapkan strategi dan kebijakan terhadap pemberian
layanan kesehatan serta melakukan pengawasan atas pelaksanaannya. Oleh
karenanya, Pejabat Pengelola BLUD harus melakukan penghitungan biaya per unit
setiap jenis layanan (cost finding) sebagai dasar pengambilan kebijakan mengenai
penetapan tarif layanan kesehatan, misalnya kebijakan pemberian subsidi tarif layanan
kesehatan kepada pasien tidak mampu. Oleh karenanya, Pejabat Pengelola BLUD
harus melakukan reviu biaya per unit setiap jenis layanan secara berkala.
Pejabat Pengelola melakukan evaluasi kualitas pemberian jasa pelayanan yang
telah dilakukan pada akhir periode sebagai bahan masukan pada periode
B. Program Pengenalan
1. Pejabat Pengelola yang baru wajib diberikan program pengenalan mengenai
BLUD Puskesmas.
2. Tanggung jawab untuk mengadakan program pengenalan Pejabat Pengelola
yang baru berada pada Pimpinan BLUD (Kepala UPT Puskesmas).
3. Program pengenalan meliputi:
E. Pengambilan Keputusan
1 Semua keputusan dalam rapat dilakukan berdasarkan musyawarah untuk
mufakat.
2 Setiap keputusan yang diambil harus memperhatikan kepentingan
stakeholders puskesmas, risiko yang melekat, dan kewenangan yang dimiliki
oleh setiap pengambil keputusan.
3 Hak mengemukakan pendapat dijunjung tinggi dalam upaya memberikan
masukan peningkatan kinerja Puskesmas.
4. Keputusan-keputusan yang mengikat dapat pula diambil tanpa diadakan rapat,
asalkan keputusan itu disetujui secara tertulis.
5 Walikota dan Pejabat Pengelola harus konsisten dalam menjalankan
keputusan-keputusan yang telah ditetapkan.
G. Penilaian Kinerja
1. Walikota menilai kinerja puskesmas dan Pejabat Pengelola melalui
mekanisme yang telah ditetapkan.
2. Kinerja puskesmas yang dinilai sesuai dengan sasaran berikut indikator
kinerja keberhasilan sebagaimana tercantum dalam Rencana Strategis
Bisnis yang dilaporkan secara berkala.
3. Penilaian kinerja puskesmas dilakukan secara berkala dan dapat menjadi
dasar pertimbangan Walikota untuk memutuskan peningkatan/penurunan
atau pencabutan status BLUD Puskesmas.
4. Kinerja Pejabat Pengelola dievaluasi secara berkala pada setiap akhir
tahun anggaran atau sewaktu-waktu apabila dibutuhkan oleh Walikota
dengan menggunakan kriteria penilaian yang umum berlaku dalam
puskesmas.
5. Pejabat Pengelola Puskesmas menetapkan tolok ukur kinerja masing-
masing pengelola program untuk mendukung kinerja puskesmas.
6. Penilaian kinerja terhadap bidang dilakukan setiap tahun dan dilakukan
secara transparan.
H. Pengendalian Internal
1. Pejabat Pengelola harus menetapkan Sistem Pengendalian Internal
yang efektif untuk mengamankan investasi dan aset puskesmas, serta
membantu manajemen dalam hal:
1. Upaya-upaya mengamankan harta kekayaan (safe guarding of assets);
a. Menciptakan keakuratan data akuntansi;
b. Menciptakan efisiensi dan produktivitas; dan
c. Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen dalam penerapan
praktek bisnis yang sehat
1. Pengguna Jasa
1.1 Puskesmas menghormati hak-hak pasien selaku pengguna jasa sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
1.2 Puskesmas memenuhi komitmennya kepada pengguna jasa sesuai standar
layanan yang telah ditetapkan.
1.3 Penanganan keluhan pengguna jasa dilakukan secara profesional melalui
mekanisme yang baku dan transparan.
2. Mitra Usaha
2.1 Mitra usaha meliputi rekanan, BPJS Kesehatan asuransi kesehatan lainnya, serta
pihak ketiga lainnya.
2.2 Puskesmas menjalin kerjasama dengan mitra bisnis dilandasi dengan itikad baik,
saling menguntungkan, akuntabilitas, transparansi, kewajaran dan tidak
merugikan stakeholders serta dituangkan dalam kesepakatan secara tertulis.
2.3 Kerjasama Puskesmas dengan mitra usaha dapat berupa transaksi jual beli
barang dan/atau jasa serta Kerja Sama Operasional (KSO) dalam bentuk
kerjasama pelayanan kesehatan, pendidikan dan pelatihan, pembangunan
gedung, pemanfaatan alat kedokteran dan kerjasama lainnya yang sah.
3. Pegawai
3.1 Pegawai puskesmas yang terdiri dari tenaga medis, tenaga paramedis, dan
tenaga lainnya adalah aset yang sangat berharga, maka puskesmas
berkewajiban meningkatkan kompetensi dan karakternya. Puskesmas dapat
memberikan penghargaan yang pantas kepada pegawai yang berprestasi.
Dalam hal adanya terjadi masalah yang menyangkut tuntutan pasien terhadap
tenaga medis/paramedis, puskesmas berkewajiban memberikan bantuan
hukum yang diperlukan. Hubungan antara tenaga medis/paramedis dan non
medis dengan pihak puskesmas diatur lebih lanjut dengan Keputusan Pejabat
Pengelola Puskesmas.
3.2 Setiap kebijakan puskesmas yang terkait dengan pegawai disusun secara
transparan, mengakomodasi kepentingan pegawai dan peraturan perundang-
undangan yang terkait.
3.3 Surat Keputusan (SK) Pengangkatan Pegawai atau perjanjian dengan pegawai
dibuat secara tertulis dengan memuat hak dan kewajiban setiap pihak
secara jelas.
3.4 Sistem penilaian kinerja pegawai ditetapkan dan dilaksanakan secara adil
dan transparan.
3.5 Puskesmas menciptakan kondisi kerja dengan selalu memperhatikan tingkat
kesehatan dan keselamatan kerja pegawai.
3.6 Dalam melaksanakan hubungan kerja dengan pegawai, puskesmas
menghormati hak asasi serta hak dan kewajiban pegawai sesuai peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
3.7 Puskesmas memberi kesempatan yang sama tanpa membedakan senioritas,
gender, suku, agama, ras, dan antar golongan.