PENDAHULUAN
Gigi adalah salah satu bagian tubuh yang memiliki peran penting dalam
dapat diperoleh dari estetika gigi ketika tersenyum. Salah satu faktor yang
berperan penting dalam mendukung fungsi estetis adalah warna gigi. Warna putih
alami gigi akan meningkatkan penampilan dan rasa percaya diri seseorang (Tin-
Oo dkk., 2011). Stain atau noda yang terlihat dapat disebabkan oleh minuman
berwarna seperti kopi, teh, dan minuman berkarbonasi. Perubahan warna ini
berasal dari komponen polifenol pada minuman dan kebersihan mulut yang buruk
Perubahan warna pada gigi digolongkan menjadi dua yaitu extrinsic stain dan
permukaan luar email saja ditandai dengan adanya perubahan warna kekuningan,
coklat, atau kehitaman (Saputro, 2009). Proses terjadinya extrinsic stain ini dapat
macam perawatan gigi yang berfungsi sebagai usaha perbaikan fungsi dan estetis
1
2
Gigi tiruan adalah satu set gigi artifisial untuk menggantikan gigi asli yang
telah hilang (Sorrentino, 2014). Gigi tiruan ini bisa menggantikan sebagian gigi
saja atau seluruh gigi di rahang dan umumnya dibuat dari resin akrilik atau
kombinasi resin akrilik dengan logam (Harty dan Ogston, 1995). Menurut
Mitchell dan Mitchell (2014), bahan dasar basis gigi tiruan yang lebih disarankan
adalah resin akrilik polimetil metakrilat polimerisasi panas. Basis gigi tiruan
dengan bahan resin akrilik memiliki beberapa keuntungan yaitu bahan yang tidak
estetis yang baik, sedangkan kekurangan resin akrilik yaitu mudah patah apabila
terjatuh dan mudah mengalami perubahan warna karena porusitas dan kekasaran
Pir merupakan tanaman yang berasal dari Eropa Barat, Afrika Utara, dan
Asia Timur. Pir juga merupakan tanaman yang tahan terhadap suhu dingin dan
(Adiyanto, 2009). Tanaman dengan nama latin Pyrus communis ini memiliki
kandungan air, karbohidrat, protein, serat, dan sedikit lemak. Serat yang
buang air besar dan menurunkan kolesterol (Rusilanti dan Kusharto, 2007). Pir
juga kaya berbagai macam vitamin antara lain vitamin A, B1, B2, C, E, K
(Adiyanto, 2009).
3
melalui radikal bebas reaktif yang dapat merusak ikatan konjugasi molekul stain
yang menumpuk (Adiyanto, 2009). Kandungan hidrogen peroksida pada buah pir
ini dapat dipilih sebagai bahan alami tambahan dalam prosedur penghilangan
extrinsic stain. Bahan pembersih gigi tiruan yang diproduksi saat ini sudah banyak
namun belum ditemukan bahan penghilang extrinsic stain yang dapat digunakan
pada permukaan gigi, gigi artifisial, dan plat resin akrilik sehingga perlu dilakukan
penelitian penghilangan extrinsic stain dengan metode mekanis dan kimiawi yaitu
menggunakan pasta ekstrak pir dan sikat gigi. Penambahan ekstrak pir ini
diharapkan dapat menghilangkan extrinsic stain yang menempel pada gigi, gigi
B. Rumusan Masalah
penghilangan extrinsic stain pada permukaan gigi, gigi artifisial, dan plat resin
akrilik.
C. Keaslian Penelitian
communis) sebagai bahan pemutih gigi yaitu pada Laporan Akhir Penelitian
Karya Tulis Ilmiah Universitas Diponegoro oleh Intan Oktaviana Adiyanto pada
tahun 2009 dengan judul “ Pengaruh Lama Perendaman Gigi dengan Jus Buah Pir
4
(Pyrus Communis) terhadap Perubahan Warna Gigi pada Proses Pemutihan Gigi
perendaman gigi dengan jus buah pir terhadap perubahan warna gigi. Perbedaan
penelitian ini dengan penelitian tersebut adalah adanya perendaman gigi, gigi
artifisial, dan plat resin akrilik pada larutan teh hitam terlebih dahulu, sedangkan
Penelitian ini juga menggunakan ekstrak buah pir sedangkan pada penelitian
D. Tujuan Penelitian
E. Manfaat Penelitian
berkaitan dengan extrinsic stain pada gigi, gigi artifisial, dan plat resin
akrilik.