Anda di halaman 1dari 10

Gedung Pusat Pelayanan Akademik (GPPA) Menara Phinisi Universitas Negeri Makasar

A. Identifikasi Objek

Nama : Menara Phinisi Universitas Negeri Makasar


Lokasi : Makasar, Sulawesi Selatan, Indonesia
Fungsi : Gedung Pusat Pelayanan Akademik (GPPA)
Tahun : 2014
Principal Architect : Yu Sing (Pemenang Sayembara GPPA UNM)
Project Architect : Genesis
Tim Desain : Benyamin Narkan, Eguh Murthi Pramono, Iwan Gunawan
Jumlah Lantai :17 lantai

GPPA UNM atau yang terkenal dengan naman Menara Phinisi UNM merupakan gedung tinggi
pertama di Indonesia dengan sistem fasad Hiperbolic Paraboloid, yang merupakan ekspresi futuristik
dari aplikasi kecanggihan ilmu pengetahuan dan teknologi. Bangunan hasil sayembara ini sebagai
perwujudan dari serangkaian makna, fungsi, dan aplikasi teknologi yang ditransformasikan ke dalam
sosok arsitektur. Kekayaan makna tersebut akan meningkatkan nilai arsitektur GPPA UNM menjadi
lebih dari sekedar sosok estetis, tetapi juga memiliki keagungan nilai-nilai yang terkandung di
dalamnya.
Menara Phinisi ini terletak di Kampus Universitas Negeri (UNM) Gunung Sari, Makassar, Jl
Andi Pangerang Pettarani. Gedung ini lokasinya tak jauh dari Hotel Grand Clarion. UNM sendiri
adalah kampus keguruan negeri terbesar di Makassar bahkan Indonesia Timur. Pada malam hari akan
ada 12 kerlap kerlip warna gedung yang bersinar bergantian di fasad gedung. 12 warna itu mewakili
12 fakultas yang ada di UNM.

B. Konsep dan Filosofi

Menara Phinisi ini mengambil konsep Perahu Phinisi, yakni perahu khas Bugis – Makassar
yang terkenal sejak dulu kala. Perahu Phinisi dipakai oleh Orang Bugis-Makassar dalam menjelahaji
samudra nusantara. Sementara untuk filosofi arsitekturnya diambil seperti pada rumah tradisional
Makassar yang terdiri dari 3 bagian (kolong/awa bola, badan/lotang, dan kepala/rakkeang) dan
dipengaruhi struktur kosmos (alam bawah, alam tengah, dan alam atas), GPPA UNM juga terdiri dari
3 bagian.
Secara umum bangunan ini terdiri dari 3 bagian. Pertama, bagian bawah berupa
kolong/panggung. Bagian ini posisinya terletak sekitar 2 meter di atas jalan agar bangunan terlihat
lebih megah dari lingkungan sekitar. Lantai kolong ini didesain menyatu dengan lansekap yang
didesain miring sampai ke pedestrian keliling lahan.

Kedua, bagian badan berupa podium, terdiri dari 3 lantai, simbol dari 3 bagian badan pada
Rumah Tradisional Makassar (bagian depan/lotang risaliweng, ruang tengah/Lotang ritenggah, dan
ruang belakang/Lontang rilaleng). Bagian podium ini juga bermakna ganda sebagai simbol dari tanah
dan air.

Ketiga, bagian kepala berupa menara, terdiri dari 12 lantai yang merupakan metafora dari
layar perahu pinisi dan juga bermakna ganda sebagai simbol dari angin dan api.

C. Bagian bangunan

1. Kaki

Bangunan kaki terdiri dari 2 bagian yaitu bagian landasan dan kolong, sebagai berikut :
a. Landasan merupakan 1 lantai semi besmen yang berfungsi sebagai area parkir dan
servis. Bagian landasan ini didesain seolah-olah terletak di bawah lansekap yang ditinggikan
sampai 2 meter, membentuk pagar alami sekeliling lahan. Seluruh lahan di sekeliling
bangunan difungsikan sebagai hutan universitas. Di depan landasan bagian Barat terdapat
danau buatan yang berbentuk segitiga dengan kolam-kolam yang berundak. Danau buatan
ini berfungsi sebagai kolam penyaringan alami dari air hujan dan air kotor bekas pakai yang
akan digunakan kembali sebagai sumber air bersih untuk penyiraman toilet dan taman.

b. Bagian kolong merupakan ruang terbuka di bawah podium sebagai ruang sosialisasi
bersama. Ketinggiannya 1,5 kali ketinggian lantai lainnya untuk memberikan kesan luas dan
lega. Di lantai ini terdapat fungsi kantin kampus yang sifatnya semi terbuka. Bagian landasan
yang menghadap ke arah kampus eksisting didesain sebagai amphitheater dengan tangga-
tangga sebagai tempak duduk di sepanjang sisi Timur bangunan.
2. Badan

Bangunan Podium memiliki denah yang berbentuk trapesium dengan sisi miringnya
menghadap ke jalan utama pada sisi Barat. Bangunan yang miring merupakan respon
terhadap sudut lahan dan juga sebagai strategi untuk memperpanjang fasad bangunan serta
sebagai kontrol visual dari luar bangunan. Orang di luar lahan akan selalu melihat bangunan
secara perspektif untuk meningkatkan kualitas visual ruang kota. Dalam proses desain,
bangunan podium dibelah menjadi 4 bagian sesuai dengan simbol falsafah hidup masyarakat
Sulawesi Selatan yang terdiri dari empat persegi (makna 4 unsur/kesadaran manusia akan
diberikan metafora ke dalam bagian bangunan yang lainnya).
a. Bangunan terbelah menjadi 4 bagian, bentuk tersebut terinspirasi dari deretan perahu
pinisi yang berada di pinggir pantai.
b. Tepat di tengah sumbu axis bagian belakang bangunan menara, terdapat void kosong
berbentuk elips yang memotong bangunan podium. Di bagian paling bawah void
berfungsi sebagai kolam air mancur yang dengan di kelilingi ramp. Void kosong di bagian
tengah merupakan metafora dari lingkaran berwarna terang di pusat logo UNM, yang
dijelaskan sebagai pusat kajian ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau kesenian. Di
puncaknya terdapat exhaust turbine untuk mengalirkan uap kolam sebagai elemen
pendinginan suhu bangunan, merupakan yang metafora 3 layar segitiga yang menghadap
ke arah void.

Bangunan podium juga merupakan metafora dari unsur tanah dan air. Dinding bangunan
podium berupa kaca reflektor sinar matahari yang berwarna kecoklatan seperti warna tanah,
dengan sirip-sirip penahan matahari yang terbuat dari stainless steel yang memantulkan
cahaya seperti air. Sirip-sirip ini juga didesain sebagai bagian dari façade bangunan dengan
pola ombak.
3. Kepala

Bangunan menara memiliki denah berbentuk trapesium simetris, dengan façade pada kedua
sisi miringnya pada sisi utara dan selatan menggunakan sistem struktur hiperbolic
paraboloid. Untuk membentuk suatu expresi yang dinamis, maka Fasad menara dibuat
merotasi secara ritmik. Dengan menggunakan sistem hiperbolic paraboloid tersebut, fasad
menara merupakan metafora dari layar utama perahu pinisi. Kanopi-kanopi horisontal pada
façade sisi Utara dan Selatan ini dapat juga berfungsi sebagai photovoltaic untuk
mengkonversikan energi matahari menjadi energi listrik. Pada fasad sisi Barat dan Timur
menara terdapat dinding ornamen 3 dimensi yang terbentuk dari rangkaian bidang-bidang
segitiga, sebagai penahan matahari. Bentuk bangunan menara menjadi semakin atraktif
karena memiliki bentuk visual yang berlainan bila dilihat dari sudut pandang yang berbeda.
Pada puncak menara terdapat rangkaian pipa yang berirama yang dapat difungsikan juga
sebagai menara telekomunikasi. Bangunan menara juga merupakan metafora dari unsur
angin dan api. Fasad layar mewakili unsur angin, sedangkan puncak menara merupakan
penyederhanaan dari bentuk lidah api.
D. Sistem Struktur dan Material
Sistem struktur utama yang digunakan GPPA Menara Pinisi ini ialah sistem struktur bangunan
tinggi yang menggunakan tower dan podium, serta sistem struktur inti (core). Hal tersebut
terlihat dari peletakan ruang-ruang utilitas dalam bangunan yang diletakkan dalam satu zona
khusus berupa inti bangunan. Pada bagian podiumnya berfungsi sebagai fasilitas perkantoran,
retail, RTH, dan parkir. Kemudian bagian tower bangunan berfungsi sebagai perkantoran setinggi
17 lantai.
1. Pondasi
Pondasi yang digunakan adalah pondasi tiang pancang dengan kedalaman yang
bervariasi antara 12 – 15 meter, dengan diameter 50 cm.
2. Lantai
GPPA UNM terdiri 17 lantai yang setiap lantainya dibuat dari material beton dengan
finishing keramik dan tegel. Keramik digunakan pada bagian – bagian sirkulasi yang mudah
terkena air agar tidak licin, sedangkan tegel digunakan pada bagian yang tidak mudah
terkena air. Tebal plat pada setiap lantai yaitu 12 cm.
3. Dinding
Salah satu struktur GPPA UNM yang paling menarik adalah dindingnya. Secara
konvensional, struktur dinding dibuat dari pasangan bata, atau batako. Namun pada bagian –
bagian tertentu, terutama pada finishingnya, menggunakan struktur dinding baja ringan.
Selain itu, bangunan ini tidak menggunakan shear wall tetapi menggunakan core wall. Selain
itu, kaca dengan ketebalan ± 5 mm digunakan sebagai material pelengkap dinding dan
jendela bangunan GPPA UNM. Untuk material penutup dinding, pada bagian luar
menggunakan bahan Alumunium Composite Panel ( ACP ) sedangkan bagian dalamnya
menggunakan marmer.
4. Kolom
Modul yang digunakan pada bangunan GPPA menara pinisi adalah 8m x 8m dan
menggunakan beton bertulang. Untuk penghubung gedung tower dan podium
menggunakan kantilever. Diameter kolom bangunan berbeda – beda, dari lantai 1 ke lantai
11 diameter kolomnya 100 cm, dari lantai 11 ke 13 diameter kolomnya 80 cm dan dari lantai
13 ke 17 diameternya 50 cm, yang menggunakan Rigid Frame.
5. Balok
Balok lantai pada bangunan berfungsi manahan beban lantai. Ada dua jenis balok
lantai yaitu balok induk dan balok anak.
6. Atap
Struktur atap adalah bagian bangunan yang menahan /mengalirkan beban-beban
dari atap. Struktur atap terbagi menjadi rangka atap dan penopang rangka atap. Rangka atap
berfungsi menahan beban dari bahan penutup. Penopang rangka atap adalah balok kayu /
baja yang disusun membentuk segitiga,disebut dengan istilah kuda-kuda. Rangka atap dan
penopang rangka atap yang digunakan pada GPPA UNM adalah baja. Sedangkan penutup
atapnya menggunakan seng yang dilapisi alumunium.

E. Konsep Hemat Energi


Panggung, lorong angin, kolam, danau buatan, taman atap (di atas podium), hutan universitas
dan ventilasi silang bangunan merupakan serangkaian sistem yang bekerja untuk mendinginkan
suhu di sekitar bangunan, serta memberikan kesejukan dan ketenangan.
Danau buatan berfungsi sebagai sistem penyaringan air kotor dan air hujan untuk digunakan
kembali.
Bangunan yang terbelah-belah memungkinkan cahaya alami dapat menerangi semua ruang
dalam. Sirip-sirip secondary skin dan kaca reflektor matahari mengurangi radiasi panas matahari
langsung. Kanopi-kanopi photovoltaic (pada façade samping menara) dan kincir angin vertikal
(pada taman atap podium) sebagai sumber energi listrik berkelanjutan. Saat ini sudah ada
teknologi photovoltaic yang dapat langsung digunakan sebagai energi pendingin ruangan / AC
tanpa melalui konversi menjadi energi listrik. Dengan demikian tidak akan ada energi yang
terbuang di dalam proses konversi energi.

F. Konsep Ramah Lingkungan


Lansekap GPPA UNM didesain seoptimal mungkin untuk mendukung proses belajar dan
sosialisasi antar penghuni kampus yang nyaman. Seluruh lahan di sekeliling bangunan
dimanfaatkan sebagai lansekap yang menjadi bagian dari bangunan dan meningkatkan kualitas
ruang di dalam kompleks kampus UNM. Berbagai elemen lansekap yang utama adalah:
Hutan kampus di sekeliling bangunan GPPA UNM. Hutan kampus dengan berbagai jenis
pohon peneduh antara lain berfungsi sebagai:
- penyaring debu dan kebisingan suara dari jalan dan lingkungan sekitar.
- sumber penghasil Oksigen dan penyerap polutan.
- pembentuk ekosistem baru bagi berbagai burung, kupu-kupu, atau serangga lainnya.
- pagar pembatas alami antara jalan / orang luar dengan bangunan / penghuni kampus.
Pemisahan antara jalur kendaraan dengan jalur pejalan kaki. Parkir dan drop off kendaraan
diletakkan pada lantai semi besmen, jalan penghubung antara kampus eksisting dengan GPPA
UNM dialihfungsikan menjadi jalur pedestrian dengan pohon-pohon peneduh di kiri-kanannya.
Danau buatan dan kolam elips di antara bangunan yang menimbulkan suara gemericik air
sebagai elemen meditatif.
Ruang di bawah podium sebagai ruang terbuka bersama yang dilengkapi dengan kantin
kampus, berbagai tempat duduk-duduk, tempat belajar, dan fasilitas hot spot.
Amphitheatre sebagai penghubung antara ruang terbuka bersama dengan kampus eksisting.
Amphitheatre ini sangat bermanfaat bagi mahasiswa untuk melakukan berbagai pertunjukkan
seni dan budaya atau acara informal lainnya.
Taman di atas atap podium sebagai ruang meditasi dan sumber inspirasi, yang juga turut
membantu mengurangi dampak pemanasan global dengan mengembalikannya sebagai ruang
hijau.

Daftar Pustaka
1. http://rumah-yusing.blogspot.com/2009/01/menara-pinisi.html
2. http://fhuzysubekti.blogspot.com/2014/03/karya-arsitektur-indonesia.html
3. http://adnyjulian.blogspot.com/2016/06/kritik-arsitektur-metode-normatif.html
4. https://www.kompasiana.com/nie_chayankzul/550e9880813311892cbc6788/bahan-dan-
jenis-struktur-gedung-akademik-universitas-negeri-makasar
5. http://nyobarsitek.blogspot.com/2015/10/menara-phinisi-universitas-negeri.html
6. http://seputarsulawesi.com/baca/seputarsulawesi/menara-phinisi-unm-gedung-terunik-di-
indonesia-
7. https://www.scribd.com/document/326506433/Struktur-Bangunan#user-util-view-profile

Anda mungkin juga menyukai