Anda di halaman 1dari 3

National Cardiovascular Center Harapan Kita

Bagaimana dokter spesialis jantung melakukan pemeriksaan pada anak dengan


penyakit jantung bawaan?
Contributed by Irfan Arief
Monday, 22 October 2007
Last Updated Monday, 22 October 2007

Dr. Poppy S. Roebiono, SpJP(K).

Keberhasilan tatalaksana anak dengan penyakit jantung bawaan (PJB) sangat tergantung pada ketepatan diagnosisnya.
Dengan majunya ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran yang begitu pesat khususnya dibidang kardiovaskular,
banyak pemeriksaan yang dilakukan dengan menggunakan alat canggih untuk memudahkan menegakkan diagnosis
secara akurat.
Anamnesis Riwayat Penyakit

Anamnesis atau pertanyaan mengenai riwayat penyakit yang diajukan kepada orang tua pasien harus dilakukan secara
sistematis dan terarah untuk mendapatkan informasi selengkap mungkin. Dimulai dari riwayat keluarga dan riwayat
selama masa kehamilan yang berkaitan dengan kejadian yang diduga sebagai faktor penyebab, riwayat kelahiran, masa
bayi dan usia anak yang mungkin dapat memberikan informasi tentang macam dan derajat gejala dini yang timbul
sampai kepada riwayat tumbuh kembang dan toleransinya terhadap aktivitas.
Toleransi terhadap aktivitas akan memberikan informasi penting tentang derajat PJB dan mengenai kemampuan
jantung. Minum dan menangis merupakan aktivitas yang paling dini yang dilakukan oleh bayi dan akan terganggu bila
ada penurunan toleransi akibat kelainan jantung. Gejalanya antara lain cepat lelah saat mengisap susu sehingga sering
berhenti mengisap untuk istirahat beberapa saat, nafas memburu dan berkeringat banyak. Akibat adanya gangguan
asupan makanan dan gisi maka akan terjadi gangguan pertumbuhan dan perkembangan. Pada anak yang lebih besar
gejala penurunan toleransi terhadap aktivitas ini akan lebih jelas, yaitu cepat capai atau sesak nafas bila bermain, berlari
atau berjalan agak jauh. Semua gangguan ini akan timbul makin dini dan nyata pada PJB yang berat.
Pada PJB biru akan terlihat anak biru (sianosis) pada bibir dan kuku jari tangan/kaki yang menetap sejak lahir atau sejak
usia bayi dan mungkin akan bertambah berat secara progresif dengan bertambahnya umur. Pada yang berat dapat
disertai serangan spel hipoksia dengan gejala sebagai berikut; anak tiba-tiba terlihat bertambah biru, gelisah, pernafasan
cepat dan selanjutnya menjadi lemas, kesadaran menurun dan kadang disertai kejang. Beberapa faktor yang dapat
menjadi pencetus terjadinya serangan tersebut, antara lain menangis kuat dan lama, demam, diare-dehidrasi, kelelahan
ataupun kepanasan. Serangan ini terjadi akibat aliran darah yang ke paru makin menurun secara tiba-tiba disertai aliran
darah yang kurang mengandung oksigen ke sirkulasi tubuh meningkat, sehingga organ-organ vital antara lain otak dan
ginjal kekurangan oksigen dan tidak dapat berfungsi dengan baik.

Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik yang sistimatis dan lengkap mulai dari kepala sampai kaki sangat diperlukan untuk deteksi dini adanya
PJB. Walaupun demikian seringkali diagnosis anatomik belum dapat ditegakkan hanya dengan pemeriksaan fisik saja
terutama pada PJB yang kompleks. Pemeriksaan fisik ini merupakan penyaring dan penentu diperlukannya pemeriksaan
lanjutan yang lebih canggih.

Pemeriksaan fisik kardiovaskular yang paling penting adalah (1) pemeriksaan nadi dan tekanan darah yang pada
beberapa penyakit tertentu harus dilakukan pada ke empat anggota gerak, (2) pemeriksaan jantung yang dilakukan
dengan cara melihat bentuk serta pergerakan dada, meraba dinding dada, bila perlu mengetok dinding dada dan yang
paling penting adalah mendengarkan suara jantung (auskultasi) dengan alat stetoskop, dan (3) pemeriksaan organ
tubuh lainnya, seperti paru-paru, hati, limpa dan ginjal.
Hampir 50% dari anak-anak dengan PJB tidak memberikan gejala, sehingga PJB baru diketahui ketika dokter
mendengar bising jantung saat pemeriksaan rutin atau pemeriksaan auskultasi jantung karena sakit yang lain.
Pemeriksaan Elektrokardiografi

Elektrokardiogram (EKG) adalah rekaman aktivitas listrik jantung yang diperoleh dengan melekatkan elektroda pada
permukaan tubuh. Pemeriksaan ini merupakan salah satu pemeriksaan penunjang rutin yang penting dalam bidang
kardiologi yang aman dan tidak menimbulkan rasa sakit. Alat ini akan menangkap impuls listrik yang dikeluarkan jantung
dan kemudian merekamnya diatas kertas yang berjalan.
Dari rekaman listrik jantung ini dapat diketahui irama jantung yang normal, irama yang teratur atau tidak teratur (aritmia),
frekwensi denyut, adanya fokus listrik ekstra, gangguan atau hambatan hantaran listrik, pembesaran atau penebalan otot
serambi atau bilik jantung dan tanda-tanda kekurangan oksigen serta kerusakan atau kematian otot dinding bilik jantung.
Kelainan anatomi atau adanya beban tekanan atau volum yang berlebihan didalam ruang jantung akan menyebabkan
kelainan aktivitas listrik, sehingga beberapa jenis PJB mempunyai gambaran EKG yang spesifik.
Pemeriksaan Foto Rontgen Dada

Pemeriksaan foto Rotngen (Ro) dada dilakukan dengan menggunakan sinar X yang mempunyai daya tembus yang
besar. Jaringan tubuh manusia mempunyai daya serap yang berbeda-beda terhadap sinar X ini sehingga terlihat
pencitraan bagian-bagian atau organ-organ tubuh dengan baik, misalnya jantung, paru-paru dan tulang dada.
http://www.pjnhk.go.id Powered by Joomla! Generated: 25 November, 2007, 15:15
National Cardiovascular Center Harapan Kita

Pemeriksaan ini tidak dapat memperlihatkan isi struktur dari jantung. Tidak berbahaya karena jumlah radiasi yang
dikeluarkan oleh sinar X sangat kecil.
Seperti pemeriksaan EKG, foto Ro dada juga merupakan pemeriksaan penunjang yang penting dan masih merupakan
prosedur rutin dalam menegakkan diagnosis PJB. Dari pemeriksaan dapat diketahui kondisi paru-paru, ukuran dan
bentuk jantung. Adanya pembesaran atau pembengkakan serambi dan bilik jantung, pembuluh darah utama yang keluar
dari jantung ataupun pembuluh darah di paru-paru akibat PJB dapat terdeteksi.
Pemeriksaan Laboratorium Darah

Pada beberapa PJB tertentu kadang-kadang diperlukan pemeriksaan laboratorium darah seperti hemoglobin (Hb),
hematokrit (Ht), analisa gas darah dan sebagainya untuk menilai berat ringannya penyakit.
Pemeriksaan Ekokardiografi dan Doppler

Pemeriksaan ekokardiografi dan Doppler adalah pemeriksaan non-invasif yang dapat memberikan informasi tentang
anatomi dan morfologi jantung serta fungsi bilik jantung. Dalam bidang kardiologi pediatrik, sampai saat ini pemeriksaan
ekokardiografi tetap merupakan pemeriksaan yang paling penting untuk menegakkan diagnosa. Dengan pemeriksaan
yang baik dan teliti, diagnosis dapat ditegakkan secara akurat pada 95% kasus PJB. Pemeriksaan ini tidak sakit, tidak
berbahaya dan cukup aman dilakukan terutama pada neonatus dan bayi dengan keadaan umum yang buruk. Pada bayi
atau anak yang tidak dapat diam, takut atau tidak kooperatif, mungkin perlu diberikan obat penenang agar pemeriksaan
dapat dilakukan dengan baik.
Pemeriksaan dilakukan dengan meletakkan alat transduser di dinding dada yang akan mengirimkan gelombang suara
frekwensi tinggi (ultra sound) dan menerima kembali suara tersebut yang dipantulkan oleh segmen-segmen jantung
dengan kepadatan yang berbeda. Dengan mengubah posisi dan arah transduser sesuai dengan lokasi segmen
potongan jantung akan tampak spektrum eko dari objek yang diamati seperti ruang-ruang, katup, sekat dan dinding
jantung serta pembuluh darah utama secara lebih jelas dan spesifik. Dengan alat Doppler dapat diukur aliran darah
didalam jantung dan pembuluh darah. Perubahan arah, kecepatan dan turbulensi aliran darah akibat beratnya kelainan
anatomi jantung akan terdeteksi. Kombinasi pemeriksaan ekokardiografi 2-dimensi dengan Doppler berwarna akan
memperlihatkan anatomi dan profil aliran didalam jantung yang akan meningkatkan akurasi diagnosis.
Diagnosis PJB dapat ditegakkan secara lengkap dengan melakukan pemeriksaan ekokardiografi secara sistimatis
analisis segmental anatomi jantung mulai dari penentuan letak (situs), pembuluh darah balik yang masuk ke jantung,
hubungan antara serambi dan bilik jantung, hubungan antara bilik jantung dengan pembuluh darah utama yang keluar
dari jantung, dan struktur anatomi setiap ruang-ruang, dinding, sekat serta katup-katup jantung. Dengan pemeriksaan
Doppler dapat diketahui ada tidaknya dan arah aliran pirau melalui lubang sekat, menilai beratnya penyempitan katup
jantung atau alur keluar bilik jantung atau pembuluh darah, kebocoran katup serta menukur tekanan dalam ruang-ruang
jantung dan curah jantung.
Pemeriksaan Kateterisasi Jantung Dan Angiografi

Pemeriksaan kateterisasi jantung dan angiografi adalah pemeriksaan invasif yang dilakukan untuk melengkapi data yang
tidak dapat diperoleh dari pemeriksaan non-invasif sebelumnya. Dengan berkembangnya teknologi, dalam banyak hal
peran pemeriksaan invasif yang mengandung risiko tidak kecil ini ternyata telah tergeser oleh pemeriksaan
ekokardiografi.
Pemeriksaan invasif ini dilakukan dengan memasukkan kateter kedalam ruang-ruang jantung dan pembuluh darah
utama melalui pembuluh nadi dan pembuluh balik besar di lipat paha. Dengan bantuan fluoroskopi Rontgen, kateter
tersebut akan dimanipulasi kedalam setiap ruang-ruang jantung dan pembuluh darah. Selanjutnya dilakukan pencatatan
tekanan dan pengambilan contoh darah dari setiap ruang dan pembuluh darah utama untuk menilai efek dari kelainan
yang ada terhadap fungsi jantung dan sirkulasi paru. Pemeriksaan angiografi kemudian dilakukan dengan menyuntikkan
bahan kontras radio-opak kedalam ruang jantung atau pembuluh darah sehingga pada fluoroskopi Rontgen akan terlihat
jelas ruang-ruang dan pembuluh darah tersebut berikut kelainan yang ada. Ini akan direkam dalam film atau video agar
kemudian dapat dilihat ulang untuk dipelajari dengan teliti. Umumnya penderita dirawat di rumah sakit sehari sebelum
pemeriksaan kateterisasi jantung dan harus puasa sekitar 6 jam sebelum pemeriksaan dilakukan. Selama pemeriksaan
penderita diberi obat penenang dan penghilang nyeri atau dalam anestesi umum sehingga penderita relax dan tidur
selama pemeriksaan berlangsung.
Mengingat risikonya yang tidak sedikit, pemeriksaan ini harus direncanakan dengan baik dan dilakukan sangat selektif,
terutama pada neonatus dan bayi atau anak dengan kondisi yang buruk. Kadang-kadang pemeriksaan ini mutlak harus
dilakukan pada beberapa jenis PJB tertentu untuk menentukan indikasi dan kontra indikasi tindakan bedah.
Kesimpulan

Anamnesis atau pertanyaan yang cermat mengenai perjalanan penyakitnya mulai dari awal kehidupan dan pemeriksaan
fisik yang sistimatik serta teliti oleh setiap dokter sangat diperlukan untuk dapat membuat diagnosis dini dari PJB.
Pemeriksaan penunjang EKG, foto Ro dada dan laboratorium darah sudah tersedia hampir disemua sarana kesehatan,
relatif murah serta dapat dinilai oleh dokter spesialis maupun dokter umum. Pemeriksaan penunjang ekokardiografi serta
kateterisasi jantung dan angiografi merupakan pemeriksaan khusus yang hanya dapat dilakukan oleh dokter spesialis
jantung dan pembuluh darah atau dokter spesialis anak khusus jantung yang terlatih di rumah sakit tertentu atau di
rumah sakit khusus.

http://www.pjnhk.go.id Powered by Joomla! Generated: 25 November, 2007, 15:15


National Cardiovascular Center Harapan Kita

Daftar Pustaka

- American Heart Association. Children and Heart Disease: How A Cardiologist Diagnoses Heart Defects. American
Heart Association Website: www.americanheart.org, USA, 2004.
- American Heart Association. Children and Heart Disease: If Your Child Needs A Heart Test. American Heart
Association Website: www.americanheart.org, USA, 2004.
- Cardiology Department, Royal Children’s Hospital, Melbourne, Australia. Children with Heart Problems: A
booklet for parents of children with heart conditions. Heartkids Vic Inc, 1997.
- Heartkids Victoria Incorporated, Family Support Group. Frequently Asked Questions. Cardiology Department, Royal
Children’s Hospital. Melbourne, Australia. Website: Melbourne. Website: www.rch.org, 2004.
- Park MK and Troxler R.G. Pediatric Cardiology for Practitioners. 4th Edition. Mosby, Inc., St. Luis, 2002.
- Putra ST, Advani N dan Rahayoe AU. Dasar-dasar Diagnosis dan Tatalaksana Penyakit Jantung pada Anak.
Simposium Nasional Kardiologi Anak I, Forum Ilmiah Kardiologi Anak Indonesia, Jakarta, 1996.
- The Heart Institute for Children, Chicago, Illinois, USA. Information for Parents. THIC Website: www.thic.com, 2003.

http://www.pjnhk.go.id Powered by Joomla! Generated: 25 November, 2007, 15:15

Anda mungkin juga menyukai