Anda di halaman 1dari 9

Jkesvo (Jurnal Kesehatan Vokasional)

Vol. 2 No 2 – November 2017


ISSN 2541-0644 (Print)
Dapat di akses di http://journal.ugm.ac.id/jkesvo

Persiapan Audit Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001:2015 RSJD


Dr. RM. Soedjarwadi Provinsi Jawa Tengah Pada Instalasi Rekam Medis
Chyu Yanuariska1, Rawi Miharti2
Diploma III Rekam Medis Sekolah Vokasi UGM1,2
chyu.yanuariska@mail.ugm.ac.id1, r4wimiharti@gmail.com2

ABSTRAK
Latar Belakang: Rumah sakit melakukan perbaikan mutu, peningkatan kinerja dan penerapan manajemen
risiko dilaksanakan secara berkesinambungan guna menjaga mutu pelayanan. Salah satu indikator standar
penilaian tersebut adalah sertifikasi Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001:2015. Di RSJD Dr. RM.
Soedjarwadi pada bagian Instalasi Rekam Medis sudah melakukan persiapan dan audit SMM ISO
9001:2015 serta telah dinyatakan lulus audit SMM ISO 9001:2015.
Tujuan: Mengetahui persiapan audit Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001:2015 RSJD Dr. RM.
Soedjarwadi Provinsi Jawa Tengah pada Instalasi Rekam Medis serta kendala dalam persiapan tersebut.
Metode Penelitian: Jenis penelitian adalah penelitian kualitatif. Rancangan penelitian adalah studi
fenomenologi. Subjek dalam penelitian ini adalah petugas pelaporan, koding, filing, dan kepala ruang
instalasi rekam medis. Objek dalam penelitian ini adalah kegiatan persiapan yang dilakukan instalasi
rekam medis dalam memenuhi klausul-klausul yang dipersyaratkan dalam SMM ISO 9001:2015. Teknik
pengumpulan data dengan wawancara, observasi, dan studi dokumentasi.
Hasil: Persiapan yang dilakukan dibagi menjadi dua, yaitu persiapan teknis dan dokumen. Persiapan
teknis adalah awareness dan pelatihan auditor internal, rapat instalasi rekam medis tidak dilakukan hanya
koordinasi secara lisan, merapikan dan menata ulang ruangan dan filing, serta mengecek fasilitas.
Persiapan dokumen adalah menyiapkan SOP-SOP, jobdesk-jobdesk, indikator mutu, form isu internal dan
eksternal serta form peluang dan risiko yang disatukan menjadi satu folder dokumen ISO terintegrasi.
Beberapa temuan audit internal tidak dilakukan perbaikan dan perbaikan yang dilakukan hanya
penyisiran pada rak filing. Kendala persiapan yang dialami adalah keterbatasan waktu dan kurangnya
sosialisasi serta komunikasi.
Kesimpulan: Persiapan audit Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001:2015 dibedakan menjadi dua
macam, yaitu persiapan teknis dan dokumen. Kendala persiapan yang dialami adalah keterbatasan waktu
dan kurangnya sosialisasi serta komunikasi.
Kata Kunci: persiapan, audit, SMM ISO 9001:2015.
ABSTRACT
Background : Hospital repair the quality, increase the performance, and apply the risk management
continously, need a performance assesment of service that were given in order to manage quality seriveces .
One of standard indicator of the assesment is certification of Quality Management System (QMS) ISO
9001:2015. In RSJD Dr. RM. Soedjarwadi it is known that the medical record installation has done the audit
preparation and audit of QMS ISO 9001:2015 and has passed QMS ISO 9001:2015.
Purpose : This research find out how audit preparation of Quality Management System (QMS) ISO
9001:2015 RSJD Dr. RM. Soedjarwadi Provinsi Jawa Tengah at medical record installation and problems in
that preparation.
Research method : This research use descriptive research with a qualitative approach. This research
planned by case study method. Subjects of this research are one of report officer, one of coding officer, one
of filing officer, and the head of the medical record installation. Objects of this research are preparations
thas has been done by medical record installation to complete klausul-klausul required in QMS ISO
9001:2015. Data were collected by interview, observation, and study documentation. Data validation use
sources and techniques of triangulation.
Results : Preparations divided into two groups, there are technical preparation and documents preparation.
The technical preparation is awareness and training of auditor internal, meeting of medical record
installation not be done because the coordination is orally, fixing and rearranging the room and filing, and
checking the facilities. SOP-SOP and the evidence, jobdescs, indicator of the quality, internal and external
issues form and opportunities and risks form were collected into one document folder ISO integrated. Some
problem in internal audit not to be repaired and improvement of internal audit’s problems performed only
scan on a filing rack. Problem of preparation is the limited time and lack of socialization and
communication.
Conclusion : Preparations divided into two groups, there are technical preparation and documents
preparation. Problem of preparation is the limited time and lack of socialization and communication.
Keyword : Preparation, audit, QMS ISO 9001:2015.

205
Persiapan Audit Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001:2015 …

PENDAHULUAN evaluasi penilaian kinerja tersebut dapat


Rekam medis adalah berkas yang dilaksanakan secara obyektif, transparan,
berisikan catatan dan dokumen tentang dan akuntabel, diperlukan suatu pedoman
identitas pasien, pemeriksaan, atau standar penilaian kinerja. Terdapat
pengobatan, tindakan dan pelayanan lain beberapa indikator untuk mengukur
yang telah diberikan kepada pasien kualitas pelayanan publik. Salah satu
(Permenkes 269 Tahun 2008). Rumah sakit indikator standar penilaian tersebut
adalah institusi pelayanan kesehatan yang adalah sertifikasi Sistem Manajemen Mutu
menyelenggarakan pelayanan kesehatan (SMM) ISO 9001 (Permen Pendayagunaan
perorangan secara paripurna yang Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
menyediakan pelayanan rawat inap, rawat RI No.1 Tahun 2015). Sistem Manajemen
jalan, dan gawat darurat (UU RI No.44 Mutu (SMM) ISO 9001 adalah suatu
Tahun 2009). Penyelenggaraan rekam standar internasional untuk sertifikasi
medis di rumah sakit sangat penting sistem manajemen mutu atau sertifikasi
mengingat bagian rekam medis sistem manajemen kualitas. SMM ISO
merupakan salah satu gerbang terdepan 9001 telah mengalami beberapa kali revisi
dalam pelayanan kesehatan dan sebagai dan revisi yang terbaru adalah SMM ISO
alat yang diukur dalam mutu pelayanan. 9001:2015.
Masyarakat menghendaki Sertifikasi SMM ISO 9001:2015
pelayanan kesehatan yang aman dan menetapkan persyaratan-persyaratan dan
bermutu, serta dapat menjawab rekomendasi untuk desain dan penilaian
kebutuhan mereka, oleh karena itu upaya dari suatu sertifikasi sistem manajemen
peningkatan mutu, manajemen risiko, dan kualitas, yang bertujuan untuk menjamin
keselamatan pasien perlu diterapkan bahwa organisasi akan memberikan
dalam pengelolaan rumah sakit dalam produk (barang dan atau jasa) yang
memberikan pelayanan kesehatan yang memenuhi persyaratan yang ditetapkan
komprehensif kepada masyarakat. Untuk oleh badan dunia atau badan ISO. Peranan
menjamin bahwa rumah sakit melakukan sertifikasi SMM ISO 9001:2015 cukup
perbaikan mutu, peningkatan kinerja dan penting bagi rumah sakit mengingat
penerapan manajemen risiko dengan adanya sertifikasi tersebut
dilaksanakan secara berkesinambungan menandakan bahwa rumah sakit telah
maka perlu dilakukan penilaian kinerja memenuhi persyaratan-persyaratan yang
terhadap pelayanan yang diberikan. telah ditetapkan dalam hal manajemen
Penyelenggara berkewajiban melakukan mutu pelayanan.
penilaian kinerja penyelenggaraan Hal ini dapat memenuhi
pelayanan publik secara berkala. Penilaian kebutuhan pasien, dimana rumah sakit
kinerja sebagaimana dimaksud dilakukan sudah dapat memberikan pelayanan yang
dengan menggunakan indikator kinerja berkualitas dan bermutu. Syarat
berdasarkan standar pelayanan (UU RI terpenting untuk mendapatkan sertifikasi
No. 25 Tahun 2009). Hal tersebut SMM ISO 9001:2015 tersebut, rumah sakit
dipertegas kembali kewajibannya di harus lulus audit SMM ISO 9001:2015
Provinsi Jawa Tengah bahwa dalam terlebih dahulu. Dalam rangka audit SMM
rangka optimalisasi pelayanan, ISO 9001:2015 tersebut diperlukan juga
penyelenggara wajib melakukan evaluasi suatu persiapan yang matang. Persiapan
penerapan standar pelayanan secara tersebut dimaksudkan untuk memenuhi
berkala setiap 1 (satu) tahun. Standar persyaratan-persyaratan yang telah
Pelayanan yang telah dilaksanakan wajib ditetapkan sehingga rumah sakit akan
dilakukan peninjauan ulang setiap 3 (tiga) dinyatakan lulus audit SMM ISO
tahun (Perda Jateng No.7 Tahun 2015). 9001:2015.
Evaluasi penilaian kinerja juga Berdasarkan hasil studi
ditujukan untuk memberikan apresiasi pendahuluan melalui wawancara dengan
kepada rumah sakit karena telah Kepala Ruang Instalasi Rekam Medis di
melaksanakan pelayanan prima atau RSJD Dr. RM. Soedjarwadi Provinsi Jawa
sesuai kebutuhan masyarakat. Agar Tengah pada tanggal 10 Januari 2017

206
Persiapan Audit Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001:2015 …

diperoleh informasi bahwa RSJD Dr. RM. dengan menggunakan teknik purposive
Soedjarwadi Provinsi Jawa Tengah sudah sampling (Notoatmodjo, 2012). Subjek
melakukan persiapan untuk audit SMM dalam penelitian ini adalah petugas
ISO 9001:2015 dan sudah melakukan audit pelaporan, koding, filing, dan kepala
SMM ISO 9001:2015 yang dilaksanakan ruang instalasi rekam medis. Objek
pada 21-22 November 2016 serta telah penelitian ini adalah persiapan yang
dinyatakan lulus audit SMM ISO dilakukan untuk memenuhi klausul-
9001:2015. klausul yang di tetapkan dalam rangka
Berdasarkan penjabaran diatas persiapan audit SMM ISO 9001:2015 RSJD
peneliti tertarik ingin melakukan analisis Dr. RM Soedjarwadi Provinsi Jawa
klausul-klausul persiapan audit SMM ISO Tengah pada Instalasi Rekam Medis.
9001:2015 pada bagian Instalasi Rekam Teknik pengumpulan data yang
Medis di RSJD Dr. RM Soedjarwadi digunakan adalah wawancara, observasi,
Provinsi Jawa Tengah. Alasan peneliti dan studi dokumentasi. Analisis data,
adalah ingin melihat lebih dalam lagi meliputi data reduction, data display, dan
persiapan yang telah dilakukan. Dengan conclusion drawing/verification
cara tersebut dapat diketahui kekurangan (Sugiyono, 2012). Pada penelitian ini
maupun kendala dalam persiapan disajikan secara naratif dari hasil
tersebut sehingga untuk persiapan ke wawancara kemudian hasil observasi dan
depannya hal-hal tersebut dapat studi dokumentasi disajikan dalam bentuk
diminimalisir mengingat audit SMM ISO tabel.
9001:2015 tersebut akan diperbarui setiap
tiga tahun. Selain itu, diharapkan dapat HASIL DAN PEMBAHASAN
menjadi acuan bagi rumah sakit lain yang 1. Mengetahui persiapan audit Sistem
ingin melakukan audit SMM ISO Manajemen Mutu (SMM) ISO
9001:2015. Alasan peneliti memilih RSJD 9001:2015 dengan memenuhi klausul-
Dr. RM. Soedjarwadi Provinsi Jawa klausul yang telah ditetapkan yang
Tengah sebagai tempat penelitian adalah sudah dilakukan oleh instalasi rekam
RSJD Dr. RM. Soedjarwadi Provinsi Jawa medis di RSJD Dr. RM. Soedjarwadi
Tengah sering dijadikan rumah sakit Provinsi Jawa Tengah
tempat belajar atau studi banding bagi Persiapan audit Sistem Manajemen
rumah sakit lain sehingga diharapkan Mutu (SMM) ISO 9001:2015 yang
akan menjadi masukan juga bagi rumah dilakukan dibedakan menjadi dua, yaitu
sakit lain. Selain itu, RSJD Dr. RM. persiapan teknis dan dokumen.
Soedjarwadi berhasil meraih Penghargaan a. Persiapan teknis
(Award) Citra Bhakti Kinerja pelayanan 1. Pelatihan auditor internal dan
Publik dari Pemerintah Provinsi Jawa awareness
Tengah sebagai yang Terbaik ke I dalam Pelatihan auditor internal dilakukan
Penilaian dan Pemeringkatan Kinerja Unit untuk melatih beberapa staff yang
Pelayanan Publik tahun 2016 yang nantinya akan menjadi tim auditor
diterima tanggal 15 Agustus 2016 pada internal. Awareness dan workshop
upacara peringatan Hari Jadi Provinsi dilakukan untuk memperkenalkan staff
Jawa Tengah. Kemudian peneliti terhadap klausul-klausul Sistem
mengambil judul yang lebih spesifik yaitu Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001:2015.
persiapan audit Sistem Manajemen Mutu Kegiatan tersebut, khususnya bagi
(SMM) ISO 9001:2015 RSJD Dr. RM. instalasi rekam medis menghasilkan
Soedjarwadi Provinsi Jawa Tengah pada dokumen terkait apa saja isu internal dan
instalasi rekam medis. eksternal yang digunakan untuk
memenuhi klausul 4.1 terkait isu internal
METODE dan eksternal yang ada di instalasi rekam
Jenis penelitian adalah penelitian medis. Selain itu menghasilkan dokumen
deskriptif dengan pendekatan kualitatif. terkait daftar peluang dan risiko yang ada
Rancangan penelitian adalah studi di instalasi rekam medis serta cara
Fenomenologi. Subjek penelitian diambil instalasi mengatasinya yang digunakan

207
Persiapan Audit Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001:2015 …

untuk memenuhi klausul 6.1 terkait daftar Tabel 1. (lanjutan) Dokumen Yang
peluang dan risiko serta cara instalasi Dipersiapkan Secara Khusus
mengatasinya (RSJD Dr. RM. Soedjarwadi No. Dokumen yang Pemenuhan
Provinsi Jawa Tengah, 2015). Dipersiapkan Klausul
2. Rapat instalasi rekam medis 6. Kerahasiaan dan
Keamanan Berkas
Instalasi rekam medis tidak melakukan
Rekam Medis
rapat persiapan secara khusus, koordinasi 7. Koding Diagnosis
yang dilakukan secara lisan dan Penyakit Pasien
penunjukkan tugas oleh kepala ruang. 8. Koding Tindakan
3. Merapikan dan menata ulang ruangan Kedokteran Pasien
dan filing, termasuk membuat denah 9. Pemantauan Kerusakan
rak filing dan penempelan nomor di Dokumen Rekam Medis
rak 10. Pemusnahan Berkas
Kegiatan ini sekaligus memenuhi Rekam Medis
klausul 7.5.3 terkait pengendalian 11. Penanganan Nomor
Rekam Medis Ganda
informasi terdokumentasi, yaitu instalasi
12. Penerimaan Asuransi
rekam medis menjaga ruangan dan filing Pasien Gawat Darurat
agar tetap rapi sehingga dapat 13. Penerimaan Asuransi
meminimalisir berkas yang hilang atau Pasien Rawat Inap
terselip (RSJD Dr. RM. Soedjarwadi 14. Penerimaan Asuransi
Provinsi Jawa Tengah, 2015). Rawat Jalan
4. Mengecek fasilitas 15. Penerimaan Pasien
Kegiatan mengecek fasilitas bertujuan Gawat Darurat Baru
untuk memastikan fasilitas yang terdapat 16. Penerimaan Pasien Baru
di instalasi rekam medis masih berfungsi Rawat Jalan
17. Penerimaan Pasien Lama
dengan baik dan memadai. Kegiatan ini
Gawat Darurat
juga bertujuan untuk memenuhi klausul 18. Penerimaan Pasien Lama
7.1.3 terkait infrastruktur dan peralatan Pelayanan Penunjang
yang ada di instalasi rekam medis (RSJD 19. Penerimaan Pasien Lama
Dr. RM. Soedjarwadi Provinsi Jawa Rawat Jalan
Tengah, 2015). 20. Penerimaan Pasien Baru
b. Persiapan dokumen Penunjang
1. Dokumen yang dipersiapkan secara 21. Penerimaan Pasien
khusus Rawat Inap
22. Pengambilan Dokumen
Rekam Medis
Tabel 1. Dokumen Yang Dipersiapkan Secara
23. Pengembalian Dokumen
Khusus
Rekam Medis
No. Dokumen Yang Pemenuhan
24. Pengisian Buku Register
Dipersiapkan Klausul
Ranap
1. Form terkait isu internal dan Klausul 4.1
25. Pengisian Form RL 5.1
eksternal beserta cara
26. Pengisian Form RL 5.2
mengatasinya
27. Pengisian Form RL 5.3
2. Daftar terkait peluang dan Klausul 6.1
28. Pengisian Form RL 5.4
risiko beserta cara
29. Pengisian Form RL 1
mengatasinya
30. Pengisian Form RL 1.2
3. SOP-SOP sebagai pedoman Klausul 7.5
31. Pengisian Form RL 1.3
melakukan kegiatan,
32. Pengisian Form RL 2
diantaranya:
33. Pengisian Form RL 3.1
1. Analisis Kuantitatif
34. Pengisian Form RL 3.2
2. Assembling
35. Pengisian Form RL 3.3
3. Pengamanan Berkas
36. Pengisian Form RL 3.8
Rekam Medis (Saat
37. Pengisian Form RL 3.9
Terjadi Bencana)
38. Pengisian Form RL 3.11
4. Pengisian Form RL 3.7
39. Pengisian Form RL 3.13
5. Informed Consent
40. Pengisian Form RL 3.14

208
Persiapan Audit Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001:2015 …

Tabel 1. (lanjutan) Dokumen Yang Tabel 2. (lanjutan) Dokumen Yang Tidak


Dipersiapkan Secara Khusus Dipersiapkan Secara Khusus
No Dokumen yang Pemenuhan No Dokumentasi Hasil Pemenuhan
Dipersiapkan Klausul Observasi Klausul
41. Pengisian Form RL 3.15 medis yang terdiri
42. Pengisian Form RL 4a dari kebijakan umum
43. Pengisian Form RL 4b dan khusus
44. Penyimpanan Dokumen 4. Dokumen kebijakan Klausul 5.1,
Rekam Medis mutu 5.2, dan 7.3
45. Penyimpanan Dokumen 5. Laporan kinerja Klausul 5.3
Rekam Medis In Aktif dan 6.2
46. Permintaan Surat 6. Buku terkait evaluasi Klausul 6.3
Keterangan Medis dan analisis sasaran
47. Penomoran Dokumen mutu tidak tercapai
Rekam Medis tidak ada karena
48. Pelepasan/Pemaparan yang melakukan
Rekam Medis langsung pihak
49. Resume Rawat Jalan manajemen
50. Identifikasi Pasien Jiwa 7. Dokumen bukti Klausul 7.1.2
Tanpa Identitas kualifikasi terkait dan 7.2
51. Prosedur Mutu pendidikan petugas
4. Borang-borang rekam medis Klausul 4.2, rekam medis
seperti: 4.4, 7.4, 7.5 8. Dokumen bukti Klausul 7.1.2
1. Buku ekspedisi dan 7.5.3 kompetensi petugas dan 7.2
2. Buku register untuk rekam medis
mencatat berkas 9. Bukti perjanjian kerja Klausul 8.4
3. Buku pendaftaran pasien dengan pihak ketiga
rawat inap yang terdapat di
4. Daftar jumlah tempat pejabat pengadaan
tidur kosong 10. Laporan evaluasi Klausul 8.4
5. Buku catatan berkas kerjasama dengan
yang sudah di pihak ketiga yang
assembling terdapat di tim
6. Buku stok formulir pemeriksa
rekam medis Kemudian terkait pemenuhan klausul
7. Buku bukti unit 7.5 atau lebih tepatnya terkait SOP,
melengkapi kekurangan terdapat beberapa revisi dan penambahan
persyaratan ke bangsal dari konsultan.
Buku SKM (Surat Tabel 3. SOP yang Direvisi
Keterangan Medis) No SOP yang Direvisi
5. Dokumen terkait tupoksi Klausul 5.3 1. Informed Consent
petugas rekam medis 2. Pelepasan/Pemaparan Rekam Medis
6. Indikator mutu / sasaran Klausul 6.2 3. Pemantauan Kerusakan Dokumen
mutu dan 7.3 Rekam Medis
4. Pemusnahan Berkas Rekam Medis
2. Dokumen yang tidak dipersiapkan 5. Penerimaan/Pendaftaran Pasien
secara khusus Ranap
6. Pengamanan Rekam Medis (Saat
Tabel 2. Dokumen Yang Tidak Dipersiapkan Terjadi Bencana)
Secara Khusus 7. Penyimpanan Dokumen Rekam
No. Dokumen Hasil Pemenuhan Medis
Observasi Klausul
1. Struktur organisasi Klausul 4.2, Tabel 4. SOP yang Ditambahkan
instalasi rekam medis 5.1, dan 7.3 No. SOP yang Ditambahkan
2. Visi misi rumah sakit Klausul 4.2, 1. Dokumentasi Rekam Medis
5.1, dan 7.3 2. Informasi Pasien Rawat Inap
3. Kebijakan direktur Klausul 4.3 3. Informasi Pasien Rawat Jalan
untuk instalasi rekam 4. Memeriksa Kelengkapan Rekam
Medis

209
Persiapan Audit Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001:2015 …

Waktu yang diperlukan perusahaan a. Beberapa belum ada SOP/IK


mulai dari tahap adopsi sampai sertifikasi b. Beberapa belum ada revisi
sangat bervariasi, namun dibutuhkan c. Risiko kehilangan rekam medis
waktu rata-rata antara 12-18 bulan (Yamit, d. Kebutuhan alat yang kurang sesuai
2005). Waktu persiapan sampai sertifikasi e. Sumber daya yang kurang dan kurang
yang dilakukan instalasi rekam medis kompetensi
hanya tiga bulan sehingga terdapat Berdasarkan klausul Sistem
beberapa ketidaksesuaian yang akhirnya Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001:2015
diterima karena faktor keterbatasan waktu terkait klausul 9.3 tentang tinjauan
tersebut, diantaranya terkait revisi dan manajemen, dinyatakan bahwa
penambahan SOP yang akhirnya dibuat manajemen puncak harus meninjau sistem
oleh konsultan dan kesekretariatan, tidak manajemen mutu organisasi, pada selang
di sosialisasikan, serta beberapa juga tidak waktu terencana, untuk memastikan
sesuai dengan instalasi rekam medis. keberlangsungan kesesuaian, kecukupan,
Seharusnya instalasi rekam medis tidak dan efektivitas. Output dari tinjauan
menerima begitu saja revisi dan manajemen harus mencakup keputusan
penambahan SOP yang tidak sesuai dan tindakan yang berkaitan dengan
tersebut dengan alasan keterbatasan peluang peningkatan terus-menerus,
waktu mengingat SOP tersebut akan setiap kebutuhan untuk perubahan pada
dijadikan pedoman dalam memberikan sistem manajemen mutu, termasuk
pelayanan. Penambahan SOP juga harus kebutuhan sumber daya (RSJD Dr. RM.
disosialisasikan kepada petugas karena Soedjarwadi Provinsi Jawa Tengah, 2015).
SOP adalah acuan dalam memberikan Tanggapan instalasi rekam medis
pelayanan sehingga sangat penting terkait temuan audit internal pada rapat
petugas mengetahui hal tersebut. tinjauan manajemen sebagai berikut:
Audit internal adalah audit yang a. Beberapa belum ada SOP/IK tersebut
dilakukan oleh auditor yang berasal dari sudah ditambah konsultan pada waktu
organisasi itu sendiri. Audit ini dilakukan tinjauan lapangan
biasanya untuk memastikan bahwa sistem b. Beberapa belum revisi karena memakai
telah dijalankan dengan benar, telah protap lama dan sudah terdapat revisi
memenuhi standar yang diacu serta dari konsultan
memungkinkan organisasi untuk c. Risiko kehilangan berkas tersebut
melakukan improvement (tindakan diadakan penyisiran yang masuknya
perbaikan) yang akhirnya dapat kedalam tupoksi petugas filing.
memberikan gambaran kepada pihak d. Terkait kebutuhan alat tersebut yaitu
manajemen tentang apa yang terjadi rak yang kurang karena luas
dalam organisasi (Zuhrawaty, 2009). penyimpanan yang tidak memadai.
Berdasarkan klausul Sistem e. Sumber daya yang kurang dan
Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001:2015 kurangnya kompetensi sudah dibagi
yaitu klausul 9.2 terkait audit internal tugas dan diadakan pelatihan
menyatakan bahwa organisasi harus Jadi terkait beberapa temuan audit
melakukan audit internal pada selang internal, banyak yang di skip karena
waktu terencana untuk memberikan hanya berupa temuan minor atau kepala
informasi apakah sistem manajemen mutu ruang instalasi rekam medis dapat
sesuai terhadap persyaratan organisasi itu memberikan sanggahan atau alasan terkait
sendiri terkait sistem manajemen temuan tersebut. Tanggapan yang
mutunya, persyaratan standar ISO dilakukan hanyalah melakukan
9001:2015, apakah efektif penyisiran kembali di ruang filing.
diimplementasikan dan dipelihara (RSJD Berdasarkan klausul Sistem
Dr. RM. Soedjarwadi Provinsi Jawa Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001:2015
Tengah, 2015). pada klausul 10.3 terkait peningkatan
Audit internal dilakukan tanggal 9 berkelanjutan, organisasi harus
November 2016 secara silang. Beberapa mempertimbangkan hasil dari analisis dan
temuan audit internal diantaranya: evaluasi, serta keluaran tinjauan

210
Persiapan Audit Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001:2015 …

manajemen, untuk menentukan jika ada SOP tersebut tidak sesuai tetapi instalasi
keperluan atau peluang yang harus tidak memberikan sanggahan karena
ditangani sebagai bagian dari peningkatan keterbatasan waktu dan beranggapan
berkelanjutan (RSJD Dr. RM. Soedjarwadi akan di pergunakan dalam penilaian
Provinsi Jawa Tengah, 2015). Meskipun eksternal. Selain itu, revisi dan
telah lulus sertifikasi Sistem Manajemen penambahan tersebut tidak di
Mutu (SMM) ISO 9001:2015, tetap harus sosialisasikan dan beberapa temuan audit
melakukan peningkatan berkelanjutan internal di skip.
dengan melakukan perbaikan pada Dengan keterbatasan waktu yang ada,
temuan audit internal yang telah di skip seharusnya dapat mengoptimalkan
mengingat temuan tersebut akan petugas yang dimiliki dengan membagi
berpengaruh dalam pelayanan. Selain itu, tugas untuk melakukan persiapan dengan
agar tercapai peningkatan berkelanjutan koordinasi yang matang, maksudnya
seperti yang dipersyaratkan dalam klausul tidak perlu rapat secara resmi untuk
10.3 dan terciptanya pelayanan yang penjelasan klausul atau pembagian tugas
berkualitas sesuai dengan apa yang dan pemantauannya tetapi dapat
dipersyaratkan dalam klausul-klausul dilakukan sembari mengobrol pada waktu
Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO senggang saat bekerja. Hal tersebut juga
9001:2015. akan lebih efektif karena lebih banyak
tenaga yang digunakan dan dapat menjadi
2. Kendala yang dialami dalam sarana sosialisasi terhadap petugas terkait
persiapan audit Sistem Manajemen klausul Sistem Manajemen Mutu (SMM)
Mutu (SMM) ISO 9001:2015 pada ISO 9001:2015 sekaligus penerapannya.
instalasi rekam medis di RSJD Dr. Kendala selanjutnya adalah kurangnya
RM. Soedjarwadi Provinsi Jawa sosialisasi dan komunikasi. Awareness
Tengah atau sosialisasi yang dilakukan hanya
Kendala yang dialami instalasi rekam kepada beberapa orang yang termasuk
medis adalah keterbatasan waktu dan dalam tim ISO yaitu perwakilan empat
kurangnya sosialisasi dan komunikasi. orang dari masing-masing instalasi
Ada banyak faktor yang dapat sehingga petugas yang tidak ikut
menyebabkan penerapan ISO 9001 tidak sosialisasi tersebut tidak mengetahui
berjalan mulus. Diantara faktor yang terkait Sistem Manajemen Mutu (SMM)
paling dominan adalah: ISO 9001:2015 beserta klausul-klausul
a. Kurang Komitmen dari Top terbarunya.
Manajemen Penerapan Sistem Manajemen Mutu
b. Tidak Ada Keterlibatan dari (SMM) ISO 9001:2015 diterapkan untuk
Karyawan meningkatkan pelayanan yang berkualitas
c. Koordinasi Antar Departemen yang sesuai yang dipersyaratkan dalam
Minim klausul-klausulnya. Oleh karena itu,
d. Keterbatasan Waktu penting bagi setiap petugas untuk
e. Keterbatasan Sumber Daya Manusia mengetahui terkait hal tersebut mengingat
(SDM) mereka adalah pelaksana yang nantinya
f. Kurangnya Sosialisasi dan akan menerapkan sistem manajemen
Komunikasi mutu tersebut dalam pelayanan.
Kendala yang dialami termasuk ke Sebaiknya dilakukan sosialisasi dalam
dalam kendala yang disebutkan tersebut lingkup instalasi agar petugas yang tidak
(Umam, 2013). Terkait keterbatasan waktu menjadi tim ISO juga dapat mengetahui.
tersebut karena persiapan hanya beberapa Dengan begitu diharapkan akan terasa
bulan sehingga mengakibatkan persiapan perbedaan pelayanan sebelum sertifikasi
banyak dilakukan oleh kepala ruang Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO
instalasi rekam medis dengan dibantu tiga 9001:2015 dan sesudahnya, dengan
orang staff, beberapa SOP yang harapan pelayanan yang diberikan
ditambahkan dan direvisi dilakukan oleh semakin berkualitas.
pihak konsultan dan sekretariat. Beberapa

211
Persiapan Audit Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001:2015 …

PENUTUP instalasi rekam medis di RSJD Dr.


A. KESIMPULAN RM. Soedjarwadi Provinsi Jawa
1. Persiapan audit Sistem Manajemen Tengah
Mutu (SMM) ISO 9001:2015 a. Keterbatasan waktu
dengan memenuhi klausul-klausul b. Kurangnya sosialisasi dan
yang telah ditetapkan yang sudah komunikasi.
dilakukan oleh instalasi rekam B. SARAN
medis di RSJD Dr. RM. 1. Petugas instalasi rekam medis
Soedjarwadi Provinsi Jawa Tengah sebaiknya tidak menerima begitu
Persiapan dibedakan menjadi dua saja tambahan atau revisi SOP
macam, yaitu persiapan teknis dan yang tidak sesuai mengingat itu
dokumen. Persiapan teknis yang akan dijadikan pedoman dalam
dilakukan diantaranya: pelayanan.
a. Awareness dan pelatihan auditor 2. Rumah sakit sebaiknya tetap
internal melakukan perbaikan secara
b. Rapat instalasi rekam medis tidak berkesinambungan terhadap
dilakukan tetapi koordinasi secara lisan temuan audit internal yang telah di
c. Merapikan dan menata ulang ruangan skip untuk peningkatan kualitas
dan filing termasuk membuat denah pelayanan.
rak dan penempelan nomor di rak 3. Keterbatasan waktu yang ada,
d. Mengecek fasilitas sebaiknya mengoptimalkan
Persiapan dokumen yang dilakukan petugas yang dimiliki dengan
diantaranya: membagi tugas untuk melakukan
a. SOP-SOP persiapan dengan koordinasi yang
b. Borang-borang atau bukti melakukan matang
kegiatan 4. Sosialisasi sebaiknya dilakukan
c. Jobdesk-jobdesk dalam lingkup instalasi agar
d. Indikator mutu petugas yang tidak menjadi tim
Beberapa dokumen yang tidak ISO juga dapat mengetahui terkait
dipersiapkan secara khusus tetapi klausul-klausul ISO, persiapan
termasuk dalam pemenuhan klausul yang dilakukan hingga temuan
diantarnya: dan perbaikan karena ISO tersebut
a. Struktur organisasi instalasi akan di terapkan selamanya dalam
b. Visi misi rumah sakit pelayanan di rumah sakit.
c. Kebijakan direktur terkait instalasi
d. Kebijakan mutu DAFTAR PUSTAKA
e. Laporan kinerja Notoatmodjo, S. (2012). Metodologi
f. Buku terkait evaluasi dan analisis Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka
sasasaran mutu tidak tercapai Cipta.
g. Bukti kualifikasi terkait pendidikan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah
petugas rekam medis Nomor 7 tahun 2015 tentang Pelayanan
h. Bukti kompetensi petugas rekam medis Publik. Diakses dari
i. Perjanjian kerja dengan pihak ketiga www.elibrary.dprd.jatengprov.go.id
j. Laporan evaluasi kerjasama dengan pada 1 Desember 2016
pihak ketiga Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia No. 269/MENKES/III/2008
Terdapat beberapa penambahan dan tentang Rekam Medis. Diakses dari
revisi SOP dari konsultan. Beberapa www.depkes.go.id pada tanggal 16
temuan audit internal tidak dilakukan Oktober 2016
perbaikan. Tindakan perbaikan yang Peraturan Menteri Pendayagunaan
dilakukan adalah penyisiran rak filing. Aparatur Negara dan Reformasi
2. Kendala yang dialami dalam Birokrasi Republik Indonesia Nomor 1
persiapan audit Sistem Manajemen tahun 2015 tentang Pedoman Evaluasi
Mutu (SMM) ISO 9001:2015 pada Kinerja Penyelenggara Pelayanan

212
Persiapan Audit Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001:2015 …

Publik. Diakses dari


www.menpan.go.id pada 1 Desember
2016
RSJD Dr. RM. Soedjarwadi Provinsi Jawa
Tengah. (2016). Klausul Sistem
Manajemen Mutu (SMM) ISO
9001:2015. Klaten.
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian
Kuantitatif Kualitatif dan R & D.
Bandung: Alfabeta.
Umam, K. (2013). Kendala dalam
Menerapkan ISO 9001.
www.konsultaniso.web.id. Diakses
pada 24 Maret 2017
Undang-undang Republik Indonesia
Nomor 25 tahun 2009 tentang
Pelayanan Publik. Diakses dari
www.kemendagri.go.id pada 4
Desember 2016
Undang-undang Republik Indonesia
Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah
Sakit. Diakses dari
www.kemendagri.go.id pada 3
Desember 2016
Yamit, Z. (2005). Manajemen Kualitas
Produk dan Jasa. Yogyakarta: Ekonisia
Kampus Fakultas Ekonomi UII
Yogyakarta.
Zuhrawaty. (2009). Panduan dan Kiat
Sukses Menjadi Auditor ISO 9001.
Jakarta: Buku Kita.

Chyu Yanuariska 213

Anda mungkin juga menyukai