He Obs - KB Hormonal
He Obs - KB Hormonal
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
mortalitas ibu dan anak, terutama ibu dengan usia tua, yang ketika hamil,
angka morbiditas dan mortalitas cukup tinggi dan juga kemungkinan anak
sementara, dapat pula bersifat permanen. Namun sampai saat ini belum ada
suatu cara kontrasepsi yang 100% ideal, karena idealnya suatu kontrasepsi
dilihat dari daya guna, aman, murah, estetik, mudah didapat, tidak
dalam taraf belum cukup memuaskan , sampai saat ini masih banyak
1
masyarakat Indonesia yang enggan untuk menggunakan kontrasepsi dengan
belum tahu apa itu kontrasepsi, terutama masyarakat Indonesia yang tinggal
di daerah terpencil dan yang tidak berpendidikan. Padahal sampai saat ini
dalam hal daya guna, aman, murah, estetik, mudah didapat dan efek samping
minimal. Dengan mengenal seluk beluk alat kontrasepsi, mulai dari apa itu
Oleh karena itu, adalah sebuah langkah yang baik jika pemahaman tentang
dengan baik.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Amenorea
a. Pengertian
reproduktif. Amenorea fisiologis terjadi saat wanita hamil dan menyusui, dan
Disebut Amneorea primer jika selam hidupnya wanita tersebut belum pernah
(MRKH)).
9. Swyer syndrome
3
10. Galactosemia
1. Kehamilan
2. Anovulasi
3. Menopause
4. Menopause dini
nervosa, ataubulimia)
d. Hyperprolactinemia
g. Asherman's Syndrome
h. Disfungsi tiroid
i. Hemochromatosis
j. Drug-induced
b. Patofisologi
4
Untuk mencetuskan terjadinya menstruasi dibutuhkan mekanisme
itu terjadinya amenorea harus diketahui untuk terapi yang adekuat sesuai
dengan penyebabnya.
c. Tatalaksana
B. Definisi kontrasepsi
ovulasi) atau dengan mencegah ovum yang telah dibuahi tertanam pada
C. Kontrasepsi hormonal
5
Hormone (FSH) dan mencegah perkembangan folikel dominant. Estrogen
a. Pil kombinasi
sintetik. Pil diminum setiap hari selama tiga minggu diikuti dengan satu
minggu tanpa pil atau plasebo. Estrogennya adalah etinil estradiol atau
bervariasi.
1) Jenis
Monofasik
Komposisi
6
Satu tablet diminum tiap hari selama 28 hari berturut-turut.
sebelumnya habis.
(pada bulan yang lalu). Pemakaian tablet harus dimulai pada hari
dimulai dari bidang biru dari kemasan dan pilih tablet sesuai
Pemakaian selanjutnya
lagi pilih tablet pada bidang biru sesuai dengan hari pada saat itu.
Bifasik
Komposisi
1 mg.
Cara pemakaian
7
Minumkan tablet putih satu kali sehari selama 16 hari dilanjutkan
Trifasik
Komposisi
setiap hari pada waktu yang sama, sebaiknya setelah makan atau
8
Sikluspertama:
hari pertama dari siklus haid (hari kesatu datangnya haid adalah
28terakhir diminum.
Siklus-siklus Berikutnya:
dipertimbangkan.
(lupa satu atau lebih tablet atau mulai minum tablet yang terlupa
9
kehamilan harus benar-benar dipastikan oleh dokter atau petugas
kontrasepsinya dilanjutkan.
dan sisa obat harus dibuang. Siklus tablet yang baru harus dimulai
berturut-turut.
2) Cara kerja
3) Manfaat
10
Memiliki efektifitas yang tinggi (hampir menyerupai efektivitas
menggunakannya.
4) Keterbatasan
hari.
11
Tidak boleh diberikan pada perempuan menyusui (mengurangi
ASI).
perlu hati-hati.
kombinasi, seperti:
Usia reproduksi.
Pasca keguguran.
saraf.
12
Penyakit tiroid, radang panggual, endometriosis atau tumor
ovarium jinak.
Varises vena.
Menyusui eksklusif.
13
Setelah melahirkan: 6 bulan pemberian ASI eksklusif; setelah 3
waktu 7 hari).
E. Suntikan kombinasi
injeksi IM. Sangat efektif 0,1-0,4 kehamilan per 100 perempuan selama tahun
pertama penggunaan.
a. Cara kerja
a. Jenis minipil
noretindron.
14
Mengubah motilitas tuba sehingga transportasi ovum terganggu.
c. Efektivitas
yang lupa, tablet digunakan pada jam yang sama, senggama sebaiknya
d. Keuntungan
komplikasi.
e. Keterbatasan
15
Hampir 30-60% mengalami gangguan haid.
Bila lupa satu pil saja maka kegagalan menjadi lebih besar.
f. Kontraindikasi
Hamil/diduga hamil
Kanker payudara.
Mioma uteri.
G. Kontrasepsi implan.
a. Jenis
Implanon. Terdiri dari satu batang putih lentur dengan panjang kira-
16
a. Cara kerja
perempuan.
a. Kontraindikasi absolut
Penyakit Wilson.
b. Keuntungan
1. Dosegestrel/Etinil estradiol.2,13
a. Indikasi
17
Dosegestrel/etinil estradiol digunakan untuk mencegah kehamilan.
b. Interaksi
estradiol.
dosegestrel/etinil estradiol.
estradiol.
c. Sediaan beredar
d. Perhatian
e. Efek samping
jerawat.
f. Absorbsi
18
Pemberian secara oral diabsorbsi dengan cepat dan lengkap dan
g. Distribusi
h. Metabolisme
2. Mestranol/noretindrone.
a. Indikasi
Mencegah kehamilan.
b. Kontraindikasi
Alergi
19
Perdarahan pervaginam yang belum diketahui sebabnya.
Tumor hati.
c. Interaksi Obat
mestranol/norethindron.
sampingnya ditingkatkan.
20
Efektivitas dari Lamotrigine diturunkan oleh mestranol
/norethindron.
3. Depomedroksiprogesteron asetat.
sekali. Kontrasepsi ini kurang ideal pada pasien yang menghendaki cepat
hanya 68% saja wanita yang hamil dalam 12 bulan setelah penghentian
a. Indikasi
Kontrasepsi oral.
b. Kontraindikasi
c. Efek Samping
d. Sediaan
21
Cyclofem (Tunggal Idaman Abdi), Cyclogeston (Triyasa),
4. Linestrenol
a. Indikasi
Kontrasepsi Oral
b. Kontraindikasi
c. Efek Samping
parah hentikan.
d. Perhatian
e. Interaksi obat
antiepilepsi tertentu.
f. Sediaan beredar
5. Levonorgestrel.
a. Indikasi
22
b. Kontraindikasi
c. Efek Samping
6. Etonogestrel.
a. Indikasi
b. Kontraindikasi
hipersensitivitas.
c. Perhatiaan
implamt.
d. Sediaan beredar
Implanon (Organon)
7. Gestoden
23
a. Indikasi
Kontrasepsi oral
b. Kontraindikasi
ginjal akut.
c. Sediaan beredar
Gynera (Schering)
8. Drospirenon
oleh sex hormon maupun oleh kortikosteroid. Akan tetapi diikat oleh
a. Indikasi
Kontrasepsi oral
b. Kontraindikasi
24
c. Sediaan Obat
Yasmin (Schering)
9. Cyproterone Acetat
pengobatan antiandrogen.
25
Beberapa studi invitro juga menunjukkan bahwa cyproterone atau
a. Indikasi
b. Kontraindikasi
akut, penyakit hati,gagal ginjal akut, tumor hati (jinak atau ganas),
c. Efek Samping
d. Dosis
10. Marvelon.
26
desogestrel merupakan generasi ketiga hormon sintetik dari progesteron.
a. Komposisi
b. Indikasi
Kontrasepsi oral.
c. Kontraindikasi
hipertensi.
Tumor hati.
a. Absorbsi
27
Pemberian secara oral diabsorbsi dengan cepat dan lengkap.
b. Distribusi
adalah 5L/kg.
c. Metabolisme
d. Cara pemberian
28
J. Standar Operasional Prosedur Pelayanan Keluarga Berencana
a. Konseling
KB.
amak persetujuan harus dari pasangan suami istri. Setelah calon peserta
29
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
mencegah ovulasi) atau dengan mencegah ovum yang telah dibuahi tertanam
untuk memilih alat kontrasepsi yang sesuai dengan dirinya dan juga dengan
30
Kontrasepsi hormonal yang cocok dan sesuai dengan pasien,
berdasarkan keadaan pasien yang memiliki usia pra menopause, dan masalah
obesitas tipe II, dislipidemia, serta riwayat amenore adalah pil kombinasi,
estrogen dan progesteron sintetik yang lebih cocok dan sesuai dengan kondisi
pasien.
B. Saran
dilakukan setelah timbul efek samping yang tidak mengenakan pada pasien.
dengan baik sesuai dengan kondisi pasien secara holistik, dengan sebelumnya
31
32
DAFTAR PUSTAKA
Dep.Kes, 2006.
2009.
Mei 2009.
2009.
Mei 2009.
2009.
2009.
33
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..............................................................................................1
KONTRASEPSI HORMONAL............................................................................3
A. Amenorea......................................................................................................3
B. Definisi kontrasepsi.......................................................................................5
C. Kontrasepsi hormonal...................................................................................5
E. Suntikan kombinasi.....................................................................................11
34
F. Kontrasepsi pil progestin (minipil).............................................................11
G. Kontrasepsi implan.....................................................................................13
A. Kesimpulan.................................................................................................24
B. Saran............................................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA
ii
35