BAB I
PENDAHULUAN
Nikel laterit adalah produk residual pelapukan kimia pada batuan ultramafik.
Proses ini berlangsung selama jutaan tahun dimulai ketika batuan ultramafik
unsur tertentu dan menghasilkan endapan yang bernilai ekonomis, seperti endapan
nikel.
yang tidak bisa diabaikan, hasil dari proses pemodelan dapat memberikan gambaran
yang lebih akurat dalam hal mengevaluasi berapa cadangan nikel laterit yang ada
dan berapa lapisan overburden yang harus disingkirkan untuk mendapatkan hasil
yang maksimal dari kegiatan pertambangan nikel laterit tersebut. Untuk pembuatan
data survey, lokasi lubang bor, geologi, dan kadar ni yang ditemukan pada masing-
masing kedalaman pada tiap lubang bor. Data-data tersebut akan diolah dan
menghasilkan blok model 3D, dari model 3D ini maka dapat diestimasi penyebaran
nikel laterit di zona penelitian, zona apa yang dikategorikan sebagai zona
Metode pemodelan yang akan digunakan pada penelitian ini adalah metode
spasial. Menurut Lane (1964) kadar batas adalah kriteria yang normalnya
deposit. Dimana kandungan mineral jika kurang dari kadar batas akan
diklasifikasikan sebagai waste dan jika di atas kadar batas maka akan
akan dibuang di tempat tambang atau ditransport ke waste dump, dimana ore akan
dikirim ke treatment plant untuk diproses lebih jauh dan dijual. Menurut Sasongko
memisahkan material yang masuk sebagai bijih dan material yang masuk sebagai
waste. Tujuan dari menentukan batas kadar optimum ini adalah untuk mendapatkan
Data yang digunakan adalah data hasil penelitian terdahulu yang berasal dari
dilakukan untuk memberikan contoh menganalisa data ore yang dalam kasus ini
adalah data pengeboran nikel laterit, memberikan blok model 3D penyebaran nikel
diharapkan akan menciptakan pemodelan yang lebih sedikit error dan laporan
cadangan yang optimum. Untuk melakukan pemodelan kadar batas dan pemodelan
(2013).
3
yang langsung dari site tambang ke pelabuhan dan menghitung valuasi ekonomi
struktur rantai tambang dari site tambang ke pabrik pengolahan (smelter) lalu ke
pilihan tiga skenario untuk hasil dari smelter, skenario pertama adalah hasil
konsentrat dalam bentuk ferro-nickel (feNi), skenario kedua adalah hasil konsentrat
dalam bentuk nickel pig iron (NPI) dan skenario terakhir dalam bentuk nickel matte.
Cadangan dan Pemodelan Kadar Batas Optimum Nikel Laterit Dengan Penjualan
Penutup ”.
4
berikut:
penelitian.
5
tetapi, hanya menggunakan data eksplorasi berupa data titik pemboran yang
meliputi data titik lokasi bor, kedalaman, dan kadar nikel tiap 1 m.
nikel laterit yang ada di daerah penelitian, memberikan jumlah lapisan overburden
yang perlu disingkirkan untuk menambang nikel, serta melakukan valuasi ekonomi
6
yang pada akhirnya diharapkan dapat berkontribusi dalam prose penambangan yang
X.
3. Data yang digunakan untuk membuat blok model adalah data titik
pemboran (meliputi data titik lokasi bor dan kadar nikel) yang
Dari hasil penelitian ini terdapat beberapa manfaat bagi ilmu, perusahaan, dan
1. Bagi Ilmu :
2. Bagi Perusahaan :
yang ada.
3. Bagi Peneliti :
Kabupaten Konawe Selatan, Provinsi Sulawesi Tenggara, dengan luas wilayah 705
Ha.