Anda di halaman 1dari 6

URTIKARIA

No.Dokumen :
No.Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman : 1/5
UPT PUSKESMAS dr. Hj. Sonny Sondari, M.Kes
RIUNG BANDUNG NIP. 19630418 198903 2 007

1. Pengertian Urtikaria adalah reaksi vaskuler pada kulit akibat


bermacam-macam sebab. Ditandai dengan edema setempat
yang timbul mendadak dan menghilang perlahan-lahan,
berwarna pucat dan kemerahan, meninggi di permukaan
kulit, sekitarnya dapat dikelilingi halo. Dapat disertai dengan
angioedema.
Nama lain: biduren, kaligata.
2. Tujuan Sebagai acuan bagi petugas di dalam melakukan
penatalaksaan kasus Urtikaria
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPT Puskesmas Riung Bandung
Nomor.

tentang Pelaksanaan Layanan Klinis di Puskesmas Cempaka


Arum
4. Referensi PMK no 5 tahun 2014 tentang Panduan Praktik Klinis bagi
Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer.
5. Langkah- 1. Petugas memanggil pasien
langkah 2. Petugas melakukan anamnesis.
Onset terjadinya penyakit serta adanya riwayat alergi
atau riwayat alergi dalam keluarga.
Pasien datang dengan keluhan gatal, rasa tersengat atau
tertusuk,.
Gatal bias sedang-berat disertai dengan bentol-bentol di
daerah wajah, tangan, kaki, atau hamper di seluruh
tubuh. Keluhan dapat juga disertai dengan rasa panas
seperti terbakar atau tertusuk,Kadang-kadang keluhan
disertai dengan rasa sesak nafas, muntah-muntah, nyeri
perut, pusing atau berdebar-debar (gejala angioedema).
3. Petugas melakukan pemeriksaan fisik.
Keadan umum tampak sehat, sakit ringan-sedang.
Lesi kulit yang didapatkan meliputi :
a. Ruam atau patch eritema.
b. Berbatas tegas.
c. Bagian tengah tampak pucat.
d. Bentuk papul-papul dengan ukuran yang bervariasi
mulai papulair hingga plakat lebar.
e. Kadang-kadang disertai demografisme berupa edema
linier di kulit yang terkena goresan benda tumpul,
timbul dalam waktu < 30 menit.
f. Pada lokasi tekanan dapat timbul lesi urtikaria juga.
g. Tanda lain dapat berupa lesi hekas garukan.
Tempat predileksi :dapat terlokasi pada suatu tempat
tertentu tapi dapat pula generalisata bahkan sampai
terjadi angioedema pada wajah atau bagian ekstremitas.
4. Petugas menegakkan diagnosis.
Berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik.
Pemeriksaan penunjang dapat berupa :
a. Tes eliminasi makanan : dengan cara menghentikan
semua makanan yang dicurigai untuk beberapa
waktu, lalu mencobanya kembali satu per satu.
b. Tes Fisik : dingin (dengan es batu), panas (dengan air
hangat).
Faktor resiko :
a. Riwayat atopi dalam keluarga.
b. Riwayat alergi.
c. Riwayat trauma fisik pada akktifitas.
d. Riwayat gigitan serangga/ sengatan serangga.
e. Konsumsi obat-obatan (analgetik NSAID, antibiotika-
tersering penisilin, diuretic, injeksi, hormone)
f. Konsumsi makanan (telur, udang, ikan, kacang)
g. Riwayat infeksi atau infestasi parasit.
h. Penyakit autoimun dan kolagen
i. Riwayat trauma faktor fisik (panas, dingin, trauma
sinar X, cahaya),
Diagnosis banding :
a. Pitiriasis rosea (lesi awal berbentuk eritema)
b. Eritema multiforme (lesi urtikaria, umumnya
terdapat pada ekstremitas bawah).
Komplikasi :
Angioedema dapat disertai obstruksi jalan nafas.
5. Petugas memberikan terapi.
Tata laksana dilakukan secara First Line therapy yaitu
memberikan edukasi pasien tentang penyakit urtikaria
(penyebab dan prognosis), dan terapi farmakologis
sederhana.
Pada urtikaria akut yang disertai angioedema yang
disertai obstruksi jalan nafas diindikasikan pemberian
epinefrin subkutan yang dilanjutkan dengan pemberian
kortikosteroid Prednison 60-80 mg/hari selama 3 hari,
dosis diturunkan 5-10 mg/hari.Penatalaksanaan
obstruksi jalan nafas dengan dikonsultasikan ahli THT.
Pemberian farmakoterapi :
a. Antihistamin oral nonn sedative, misalnya Loratadin
10 mg/hari, pemakaian 1x sehari selama 1 minggu.
b. Bila tidak berhasil ditambahkan dengan
Diphenhydramine 4x25-50 mg/hari selama 1
minggu.
c. Apabila urtkaria karena dingin diberikan
Siproheptadin 3 x4 mg lebih efektif selama 1 minggu
terus-menerus.
d. Antipruritas topical : cooling antipruritic lotion
seperti krim mentol 1% atau 2%.
e. Apabila terjadi angioedema atau urtikaria
generalisata dapat diberikan Prednison oral 60-80
mg per hari dalam 3 kali pemberian selama 3 hari
dan dosis diturunkan 5-10 mg/hari. Obat
Antipirettik
6. Petugas memberikan edukasi dan konseling.
Prinsip pengobatan adalah identifikasi dan
eliminasi faktor penyebab urtikaria. Penyebab
urtikaria perlu mendapat perhatian keluarga.
7. Petugas meuliskan ke dalam status rekam medis
semua hasil pemeriksaan dan terapi.
8. Petugas menyerahkan resep kepada pasien.
6. Bagan Alir melakukan melakukan pemeriksaan
memanggil anamnesa pada fisik
pasien sesuai pasien
nomor urut

melakukan KIE memberikan terapi menegakan


kepada pasien sesuai diagnosa diagnosa
berdasarkan hasil
pemeriksaan

menulis hasil
anamnesa, menyerahkan resep
pemeriksaan dan kepada pasien
diagnosa ke rekam
medik
7. Unit Terkait BP Umum
MTBS
URTIKARIA

No. Dokumen :
DAFTAR No. Revisi : dr. Adnan Affandy Sofyan
UPT PUSKESMAS NIP. 19821103 201212 1 002
CEMPAKA ARUM TILIK Tanggal Terbit :
Halaman :
Tidak
No Kegiatan Ya Tidak
Berlaku
1. Apakah petugas memanggil pasien sesuai dengan no
urut?
2. Apakah petugas melakukan anamnesis terhadap
keluhan pasien?
3. Apakah petugas melakukan pemeriksaan fisik
terhadap pasien?
4. Apakah petugas menegakkan diagnosis berdasarkan
anamnesis dan pemeriksaan fisik?
5. Apakah petugas memberikan terapi berdasarkan
diagnosis?
6. Apakah petugas memberikan edukasi dan konseling
kepada pasien dan keluarga?
7. Apakah petugas menulis hasil pemeriksaan dan terapi
ke dalam status rekam medis, mencatat di buku
register poli umum?
8. Apakah petugas menyerahkan resep kepada pasien?
TOTAL

Ketua Audit Internal

(........................................)

Anda mungkin juga menyukai