Anda di halaman 1dari 27

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Makhluk hidup mengalami penambahan tinggi, penambahan besar diameter. Begitu

juga manusia juga mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Bayi yang baru lahir

tentu berbeda dengan orang dewasa. Seiring waktu pertumbuhannya, bukan hanya

ukuran tubuh saja yang menjadi lebih besar namun hal-hal lain juga menjadi semakin

matang. Tidak seperti pada makhluk hidup lainnya, pada manusia perkembangan

bukan hanya menyangkut masalah kemampuan berkembang biak, namun juga

banyak aspek lainnya. Misalnya kemampuan berfikir dan kemampuan emosional.

Pada makalah ini kami menjelaskan bagaimana pertumbuhan dan perkembangan pada

manusia.

B. Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka dapat dirumusakan masalah sebagai

berikut :

1. Apa yang dimaksud dengan pertumbuhan dan perkembangan?

2. Apa saja Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak?

3. Bagaimana periode tumbuh kembang anak?

C. Tujuan

Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah keperawatan Anak tentang Konsep

Dasar Tumbuh Kembang Anak serta agar mahasiswa mampu memahami tentang

konsep dasar tumbuh kembang Anak.

1
BAB 2

PEMBAHASAN

1. Definisi Pertumbuhan dan Perkembangan

Whaley dan Wong (2000) mengemukakan partumbuhan sebagai suatu peningkatan

jumlah dan ukuran, sedangkan perkembangan menitikberatkan pada perubahan yang

terjadi secara bertahap dari tingkat yang paling rendah ke tingkat paling tinggi dan

kompleks berupa proses maturasi dan pembelajaran. Jadi, pertumbuhan berhubungan

dengan perubahan kuantitas yang maknanya terjadi perubahan pada jumlah dan

ukuran sel tubuh yang ditujukan dengan adanya peningkatan ukuran berat seluruh

baagian tubuh.

Perkembangan berhubungan dengan perubahan secara kualitas, diantaranya terjadi

peningkatan kapasitas individu untuk berfungsi yang dicapai melalui proses

pertumbuhan, pematangan, dan pembelajaran. Proses pematangan berhubungan

dengan peningkatan pematangan dan adaftasi. Proses tersebut terjadi secara terus

menerus dan saling berhubungan serta ada keterkaitan antara satu komponen dan

komponen lain. Jadi, jika tubuh anak semakin besar dan tinggi, kepribadian secara

simultan juga semakin matang.

2. Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak

2.1 Faktor herediter

Faktor pertumbuhan yang diturunkan (herediter) menurut Marlow (1988) adalah

jenis kelamin, ras, kebangsaan. Jenis kelamin dditentukan sejak awal dalam

kandungan ( pase konsepsi) dan setelah lahir, anak laki laki cenderung lebih tinggi

dan berat dari anak perempuan dan hal ini bertahan sampai usia tertentu, karena

anak perempuan lebih awal mengalami masa pra pubertas sehingga kebanyakan

pada usia tersebut anak perempuan lebih tinggi dan besar. Akan tetapi, begitu

2
anak laki laki memasuki masa pubertas, mereka akan berubah lebih tinggi dan

besar daripada anak perempuan.

2.2 Faktor lingkungan

1. Lingkungan prenatal beberapa kondisi lingkungan dalam uterus yang dapat

menggangu pertumbuhan dan perkembangan janin adalah ganggian nutrisi,

karena ibu kurang mendapat gzi yang adekuat, baik secara kualitas maupun

kuantitas, gangguan endokrin pada ibu seperti menderita diabetes mellitus, ibu

yang mendapat terapi sitostatika atau yang mengalami infeksi rubella,

toksoplamosis, sifilis dan herpes.

2. Pengaruh budaya dan lingkungan

Pola prilaku ibu yang sedang hamil dipengaruhi oleh budaya yang dianutnya

misalnya beberapa larangan untuk makan tertentu, padahal at gizi tersebut

dibutuhkan untuk pertumbuhan janin.

3. Status social dan ekonomi keluarga

Anak yang berada dalam lingkungan keluarga yang social ekonominya rendah

memiliki keterbatasan untuk memberi makanan bergizi, membayar biaya

pendidikan dan memenuhi kebutuhan primer lainnya, tentunya keluarga akan

mendapat kesulitan untuk membantu anak mencapai tingkat pertumbuhan dan

perkembangan anak yang optimal sesuai dengan tahapan usianya.

4. Nutrisi

Khusus selama periode pertumbuhan dan perkembangan yang cepat seperti

masa prenatal, usia bayi, atau remaja akan membutuhkan lebih banyak kalori

dan protein.

5. Iklim dan cuaca

3
Iklim tertentu dapat mempengaruhi status kesehatan anak. Terlebih lagi pada

bayi dan anak-anak yang sangat rentan terhadap penyakit menular, apabila

daya tahan tubuuh sedang menurun yang juga akibat tidak adekuatnya status

nutrisi, mereka akan dengan mudah terjangkit penyakit menular.

6. Olahraga atau latihan fisik

Olahraga atau latihan fisik berdampak pada pertumbuhan fisik maupun

perkembangan psikososial anak

7. Posisi anak dalam keluarga

anak pertama biasanya mendapat perhatian penuh karena belum ada sodara

yang lain. Segala kebutuhan dipenuhi, tetapi dilain pihak biasanya orang tua

dan anak pertama belum memiliki pengalaman dalam mengasuh anak dan

cenderung terlalu melindungi sehingga seringkali anak tumbuh menjadi anak

yang perfeksionis dan cenderung pencemas.

2.3 faktor internal

a. kecerdasan,

anak yang dilahirkan dengan tingkat kecerdasan yang rendah tidak akan

mencapai prestasi yang cemerlang. Sedangkan anak yang dilahirkan dengan

tingkat kecerdasan tinggi dapat didorong dengan stimukus lingkungan untuk

berprestasi yang cemerlang.

b. Pengaruh hormonal

Seperti hormone somanotropik, hormone thyroid, hormone gonadotropik.

c. Pengaruh emosi

Apabila orangtua memberi contoh prilaku emosional, seperti melendar sandal

atau sepatu bekas dipakai, membentak anak saat sedang rewel, marah saat

4
jengkel, anak akan mengekspresikian perasaan dan emosinya dengan meniru

prilaku orangtuanya.

3. Periode Perkembangan Anak

3.1 Periode prenatal

Periode ini terdiri atas fase germinal, embrio, dan fetal. Fase germinal

yaitu mulai dari konsepsi sampai kurang lebih usia kehamilan 2 minggu.

Fase embrio mulai dari usia kehamilan 2 minggu sampai 8 minggu dan

fase fetal mulai dari 8 minggu sampai 40 minggu. Pada periode ini terjadi

pertumbuhan yang sangat cepat dan sangat penting, karena terjadi

pembentukan organ dan system organ anak.

Tumbuh kembang janin

Kehiduan intrauterin dapat dibagi dalam 2 masa utama, yaitu masa

embrionik dan masa fetal. Masa embrionok biasanya mencakup kurun

waktu pertumbuhan 8 minggu pertama, dengan ciri terjadinya diferensiasi

yang cepat dari ovum yang dibuahi menjadi suatu organisme yang secara

anatomik telah berbentuk manusia. Beberapa penulis mengajukan

trimester 1 (12 minggu pertama) sebagai masa embrionik, karena proses

organogenesis beberapa sistem masih berlanjut setelah masa 8 minggu.

Masa metal mencakup kurun waktu antara minggu 12 sampai 40 minggu,

yang ditandai dengan pertumbuhan cepat dan peningkatan fungsi organ.

Ditinjau dari segi kemungkinan hidup janin di luar rahim, masa fetal ini

dapat dibagi menjadi periode praviabel dari 26-38 minggu.

Karena periode ini merupakan masa pertumbuhan yang sangat rawan,

bebrapa hal mengenai mortabilitas dan morbiditasnya perlu dicatat.

Diperkirakan kejadian mortalitas pada masa embrionik adalah yang

5
tertinggi dibandingkan dengan pada masa pertumbuhan lainnya.

Penyebabnya temasuk kelainan gen dan kromosom, status kesehatan ibu,

atau kombinasi keduanya. Dalam kenyataannya kedua penyebab ini saling

berkaitan, misal faktor usia lanjut ibu dapat menyebabkan kelainan

kromosom tertentu (sindromdown), infeksi ibu dapat mempengaruhi

diperensiasi embrio sehingga timbul kelainan konenital. Pada umumunya

dapat dikemukakan bahwa faktor lingkungan infraunterin yang dapat

menimbulkan kelainan bawaan pada janin, terjadi pada kehamilan

primester pertama.

Faktor intrauterin yang berpengaruh terhadap morbiditas adalah gangguan

oksigenasi akibat kelainan plasenta atau tali pusat, infeksi seperti sipilis,

toksoplakmosis, rubela, kerusakan akibat radiasi, trauma, obat, bahan

kimia, gangguan imonologik seperti adanya isoantibodi terhadap eritrosit

atau terhadap sel lainnya,atau terahadap gangguan gizi ibu. Selain infeksi,

di Indonesia morbiditas akibat manutrisi akan mempunyai dampak yang

menonjol seperti dibuktikan oleh tingginya angka kejadian abortus

spontan dan BBLR (Berat Badan Lahir Rendah).

Kekhawatiran akibat manutrisi akan lebih dirasakan apabila diperhatikan

dampaknya terhadap struktur dan fungsi otak pada masa kehidupan

mendatang. Meskipun korelasi ini belum sepenuhnya dimengerti, tetapi

kebenarannya mudah dipahami bila diperhatikan hasil penelitian sebagai

berikut:

(1). Kecepatan tertinggi Poliferasi sel newron terjadi pada masa

intrauterin,

6
(2). Ploriferasi sel newron dalam derajat lebih lambat masih berlangsung

sampai umur 18 bulan postnatal,

(3). Selama jangka waktuu 13 bulan masa postnatal tersebut terjadi pula

penyempurnaan struktur jaringan otak, seperti penambahan dan

penyempurnaan sinaps (dendritic conection), migrasi sel newron,

proliferasi sel neuroglial, penambahan ukuran dan besar sel newron

maupun sel glial, serta terjadinya mielinisasi.

Dengan menelaah kenyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa pengaruh

manutrisi pada masa pertumbuhan intrauterin dan 18 postnatal akan

berakibat lebih buruk, yaitu bukan hanya terhadap pertumbuhan fisis,

bahkan juga terhadap perkembangan intelektual anak di masa mendatang.

Pola Tumbuh Kembang Janin

Sampai umur 7 minggu pada embrio belum terlihat suatu gerakan, kecuali

denyut jantung yang dimulai sejak umur 4 minggu. Minggu pertama masa

embrionik adalah pembentukan jaringan germinal, yang terjadi dari

pembelahan sel. Pada minggu kedua terjadi pemisahan jaringan tersebut

menjadi 2 lapis, yaitu entoderm dan ektoderm, pada minggu ketiga

terbentuk lapisan ketiga berupa mesoderm. Selama minggu keempat

terjadi diferensiasi yang cepat, kemudian dengan melalui proses blastuasi

dan gastrulasi antara minggu keempat-8, pada akhir minggu kedelapan

diperoleh janin dengan bentuk manusia yang mempunyai berat 1 gram dan

panjang 2,5 cm. Pada umur 12 minggu berat badannya mencapai 14 gram

dan panjangnya 7,5 cm. Pada akhir trimester pertama ini, dari penampilan

luar telah dapat dibedakan jenis kelamin janin.

7
Trimester kedua yang berlangsung sampai masa kehamilan 28 minggu,

ditandai oleh timbulnya berbagai fungsi yang baru dan pertumbuhan janin

yang cepat, khususnya dalam ukuran panjang. Pada akhir trimester kedua

berat badan fetus mencapai lebih kurang 1000 gram dan panjangnya 35

cm. Pertumbuhan janin selama trimester ketiga yang telah memasuki masa

viabel ini terutama dalam ukuran besarnya, khususnya penambahan

jaringan subkutan dan jaringan otot.

Sistem sirkulasi janin mencapai tahap akhir pembentukannya antara

minggu 8-12. Darah dari plasenta yang mengandung banyak oksigen dan

nutrien mengalir ke tubuh janin melalui vena umbilikas, duktus venosus,

dan memasuki vena kava inferior. Dengan cara demikian, daerah kepala

dan otak mendapat lebih banyak darah yang mengandung oksigen

daripada jaringan tubuh lainnya.

Walaupun pergerakan nafas janin dapat terdeteksi pada minggu ke 18

masa kehamilan, perkembangan struktur pada masa arveolus paru belum

mencukupi bagi kemungkinan hidup janin sebelum minggu ke 27-28.

Gerakan menelan pada fetus terjadi pada minggu ke 14 masa kehamilan,

pada minggu ke 17 dengan rangsangan oral ia dapat menjulurkan bibir

atasnya dan pada minggu ke 20 kedua bibirnya. Pada minggu ke 22 kedua

bibir dapat dikerutkan dengan rangsangan dan pada minggu ke 28-29 janin

sudah bisa menghisap aktif sebagai upaya mendapatkan bahan makanan.

Cairan empedu mulai dibuat pada minggu ke 12 masa kehamilan dan enim

pencernaan segera menyusul setelahnya. Mekonium terbentuk pada

minggu ke- 16, didalamnya terdapat cairan usus, sisa sel usus,serta sisa sel

skuamus dan rambut lanugo dari cairan amnion yang tertelan oleh janin.

8
Gerakan neurologik janin pertama kali imbul pada masa kehammilan 8

minggu, berupa reaksi otot lokal sebagai respons terhadap suatu

rangsangan. Pada minggu ke 9 dapat ditemukan beberapa gerakan sebagai

berikut: fleksi kontralateral diikuti oleh fleksi ipsilateral, beberapa gerakan

spontan, gerakan refleks telapak tangan dan kaki. Pada minggu ke 13-14

terlihat gerakan lambat bagian tumbuh janin sebagai akibat adanya

rangsangan. Pada saat ini biasanya ibu mulai dapat merasakan gerakan

janin. Refleks menggenggam akan nyata pada minggu ke 17 dan

berkembang sempurna pada minggu ke 27. Gerakan nafas dapat terjadi

pada janin yang lahir dari kehamilan 18 minggu, pada minggu ke 22

gerakan nafas dapat diikuti oleh bunyi suara yang lemah. Refleks moro

baru dapat dilihat pada usia janin 25 minggu.

3.2 Periode Neonatus

Tumbuh Kembang Neonatus

Penampilan Fisis

Perbandingan berbagai bagian tubuh bayi baru lahir sangat berlainan dengan proporsi

pada janin, balita, anak besar atau dewasa. Ukuran kepalanya relatif lebih besar, muka

berbentuk bundar, mandibula kecil dada lebih bundar dan batas anterior posterior

kurang mendatar, abdomen relatif lebih membuncit, ekstremitas relatif lebih pendek.

Titik tengah tinggi badan bayi baru lahir kira-kira terletak sejajar dengan umbilikus,

sedangkan pda orang dewasa sejajar dengan simfisis pubis.

Berat badan bayi baru lahir adalah kira-kira 3000 gram, biasanya anak lelaki lebih

berat dari anak perempuan. Lebih kurang 95% bayi cukup bulan mempunyai berat

badab antara 2500-4500 gram panjang badan rata-rata waktu lahir adalah 50 cm, lebih

9
kurang 95% diantaranya menunjukkan panjang badan sekitar 45-55 cm, ukuran

lingkar kepala berkisra antara 34-35 cm.

Fisiologi

Kebutuhan utama bayi baru lahir adalah terpenuhinya aktivitas pernafasan, disertai

dengan pertukaran gas yang efektif. Frekuensi pernafasan biasanya berkisar antara 35-

50/menit, dengan seringkali terdapat penyimpangan ringan dari varitasi tersebut.

Penyesuaian fungsi kardiologik sering disertai dengan terdengarnya bising jantung

yang bersifat transien. Denyut jantung bervariasi dari 120-160/menit. Bila dipakai

ukuran baku orang dewasa, ukuran jantung bayi baru lahir relatif lebih besar

dibandingkan dengan lebarnya rongga dada. Gerakan bayi baru lahir terutama

ditujukan untuk memenuhi kebutuhan gizi, meliputi gerakan menangis bila lapar,

memutar-mutar kepala dan mencari serta menyungkur ke arah puting susu atau

rangsang lain yang terletak sekitar mulut (refleks menyungkur, rooling reflex),

mengisap dan menelan. Disamping itu ia mampu pula untuk mengadakan gerakan

muntah atau mual.

Pada awalnya rasa lapar ditunjukkan setiap saat secara tidak teratur, tetapi setelah

minggu ke 1 ia cukup puas bila diberikan dengan interval 2-5 jam. Tidak ada jadwal

makan yang dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan seluruh bayi, tetapi bila

selama periode segera setelah lahir terjalin hubungan yang akrab antara bayi dan ibu,

seperti halnya pada rawat gabung, maka hal ini merupakan cara pendekatan yang

optimal untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan bayi. Lazimnya pendekatan

terbaik adalah dengan pemberian ASI, yang dpat disusukan setiap saat menurut

keinginan bayi (Adlibitium), tanpa perlu khawatir akan terjadi obesitas atau over

nutrisi.

10
Pengeluaran tinja pertama kali, yang terdiri dari mekonium, biasanya terjadi dalam

waktu 24 jam postpartum. Dengan diberikannya ASI atau susu, pada hari ke 3-4

mekonium mulai diganti oleh tinja peralihan yang berwarna coklat kehijauan dan

mengandung jonjot susu.

Metabolisme pada bayi baru lahir terjadi secara anaerobik atau melalui lintasan

glikolitik, sehingga dapat lebih menyesuaikan seandainya terjadi kekurangan oksigen.

Meskipun demikian, toleransi tersebut bersifat relatif sehingga pada keadaan anoksia

yang lambat ditolong, dalam waktu singkat akan timbul kerusakan jaringan atau

gejala asidosis metabolik dan respiratorik akibat tertimbunnya asam laktat dan karbon

dioksida.

Pada waktu lahir, untuk jenis makanan neonatus telah cukup dibentuk enzim digestif.

Diantara jenis enzim ini, enzim untuk metabolisme protein dan karbohidrat deibentuk

lebih banyak dibandingkan dengan enzim yang menangani metabolisme lemak.

Perilaku

Cara penilaian tumbuh kembang intelektual dan emosional bayi yang lazim dikenal

adalah dengan menentukan kriteria tahap pematangan dan respons neurologik,

khususnya dengan memperhtikan berbagai jenis refleks. Kriteria yang dipakai lebih

ditujukan kepada aspek perilaku yang memang lebih kompleks. Dengan pendekatan

ini dapat ditentukan defisit dalam fungsi neurologik maupun intelektual, dampak

trama atau obat yang diberikan kepada ibu, serta dugaan terhadap tumbuh-kembang

anak masa depan. Perilaku seorang anak yang terjadi karena adanya rangsangan

sebagai akibat perubahan lingkungan disebut respon orientasi.

3.3 Periode bayi

Periode ini diatas 28 hari sampai usia 12 bulan termasuk kategori periode bayi.

Pada periode ini pertumbuhan dan perkembangan yang cepat terutama pada aspek

11
kognitif, motorik, dan social serta pembentukan rasa percaya diri pada anak

melalui perhatian dan pemenuhan kebutuhan dasar dan memberikan stimnsori

motor mutulus slak diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan anak

karena anak masih bergantung secara total pada lingkungan, terutama keluarga

sebagai lingkungan pertama.

Tumbuh Kembang Tahun Pertama

Hampir semua bayi cukup bulan menunjukan karakteristik ukuran

pertumbuhan sebagai berikut : berat badan menjadi 2 kali lipat BB lahir pada waktu

umur 5 bulan dan 3 kali lipat pada waktu berumur 1 tahun, panjang badan bertambah

25-30 cm dalam tahun pertama, lingkar kepala yang waktu lahir berukuran 34-35 cm

bertambah menjadi 44 cm pada umur 6 bulan dan 47 cm waktu umur 1 tahun, lingkar

dada berukuran agak lebih kecil dari lingkar kepala, tetapi waktu umur 1 tahun

keduanya berukuran sama.

Ciri lainnya adalah adanya penambahan jaringan subkutan terutama dalam

bulan-bulan pertama dari puncaknya pada bulan ke-9. Fontanel anterior yang biasanya

berukuran 3x3 cm waktu kahir, menjadi agak mebih lebar sampai umur 6 bulan,

kemudian menutup pada batas umur 9-18 bulan. Fontanel posterior biasanya telah

menutup pada umur 4 bulan.

Erupsi gigi susu pertama terjadi pada umur 5-9 bulan dengan diawali oleh

keluarnya gigi seri tengah bawah, kemudian secara berurutan gigi seri tengah atas,

gigi seri lateral atas, gigi seri lateral bawah, geraham susu pertama, gigi taring dan

geraham susu kedua. Umumnya ketika berumur 1 tahun anak mempunyai 6-8 gigi,

tetapi kadang-kadang hanya 2 buah walaupun tanpa disertai kelainan pertumbuhan.

12
Tumbuh Kembang 3 Bulan pertama

Dengan terjalinnya hubungan intelektual dan sosial antara ibu dan anak, disertai

dengan faktor lingkungan yang menunjang, kemajuan perkembangan seorang bayi

dalam kurun waktu 3 bulan ini cukup cepat, diantaranya meliputi :

(1) Kemampuan mengelola gerakan bola mata untuk memfiksasi atau mengikuti suatu

obyek, yang akan menjadi lebih kompleks sesuai dengan penambahan umur.

(2) Kemampuan mengenal dan membedakan seseorang atau bunda, yang berkembang

sejak umur 2-6 minggu.

(3) Kemampuan untuk melakukan senyum naluri, yang terwujud antara umur 3-5

minggu, seorang bayi yang belum memperlihatkan senyuman tersebut pada umur

8-12 minggu perlu diteliti lebih lanjut terhadap kemungkinana penyimpangan

perilaku.

(4) Kemampuan untuk bersuara, nada suara yang lemah akan dikeluarkan pada umur

4 minggu, dengan nada vokal pada umur 8 minggu, kemudian bersuara disertai

rasa gembira dan kepuasan pada umur 12 minggu.

(5) Timbulnya rasa aman yang akan berkembang optimal seandainya perawatan

diberikan dengan penuh keyakinan, tulus ikhlas, kerelaan, dan kasih sayang,

kekurangan atau keterlambatan memberikan perawatan tersebut akan

menimbulkan dampak negatif di masa mendatang, berupa sifat penarikan diri,

kecemasan, atau permusuhan.

Berikut ini dikemukakan beberapa kemampuan intelektual dan neurologik

yang dapat ditemukan pada bayi sampai dengan umur 3 bulan, khususnya

pengelolaan terhadap gerakan kepala. Sejak lahir pada posisi telungkup diatas

alas yang keras, bayi telah dapat memutarkan kepalanya ke arah satu sisi

untuk menghindarkan sufokasi. Kemudian pada umur 4 minggu dalam

13
keadaan telungkup ia dapat mengangkat kepalanya, sedangkan pada posisi

terlentang lebih menyukai sikap dengan letak kepala dimiringkan ke samping

(sikap leher kaku). Dengan menarik kedua tangannya secara pelan, pada

gerakan bangun dari posisi tidur terlentang menjadi posisi duduk tegak,

nampak adanya kelambanan gerak kepala dalam mengikuti gerak bangun

tersebut (head lags, yang memperlihatkan belum adanya pengelolaan gerak

kepala. Pada umur 12 mnggu gerak ikutan kepala tersebut membaik, walaupun

ketika posisi duduk tegak letak kepala masih terkulai ke depan.

Refleks jalan telah nampak sejak lahir, yang dapat dilihat bila kedua

tangan pemeriksa memegang dada bayi di daerah ketiak dalam posisi berdiri,

kemudian mengimbanginya dan mengikutinya ketika ada gerak langkah si

bayi. Selama berjalan posisi kepala bayi biasanya dalam keadaan fleksi.

Refleks genggan timbul sejak lahir dan akan menghilang sekitar umur

8 minggu. Setelah usia ini bersamaan dengan lebih matangnya fungsi gerak

mata, gerak genggam ini akan bersifat lebih aktif, sehingga pada umur 12

minggu bayi mencoba memegang benda yang diberikan kepadanya.

Tumbuh Kembang Umur 3-6 bulan

Dalam posisi telungkup pada alas yang keras, bayi berumur 3 bulan umumnya

dapat mengangkat kepala beserta dadanya dengan melakukan gerak ekstensi

sambil menekankan kedua tangannya. Pada kedudukan demikian ketika

berumur bulan ia mampu mengangkat kepalanya ke posisi vertikal dan

dengan mudah memalingkannya ke kiri atau ke kanan. Pada umur 3-4 bulan

nampak sikap telentang bayi sebagai berikut: karena sikap leher kaku mulai

menghilang, maka letak kepala leboih ke arah garis tengah, disertai letak

lengan dan kaki yang lebih simetrik dengan sikap kedua tanagan pada garis

14
tengah atau diletakkan di atas mulut. Dengan posisi demikian pada bayi

berumur 4-6 bulan seringkali ditemukan adanya kebotakan di daerah oksipital.

Pada umur 4 bulan tidak ada lagi keterlambatan gerak kepala pada

posisi bangun. Kedudukan kepala yang lurus, tegak dan stabil dijumpai pada

usia 5 bulan.

Selanjutnya pada usia 4-5 bulan bayi akan senang bila dipangku tegak. Pada

usia ini bayi juga mulai tertarik dan lebih mahir berhubungan dengan benda di

sekitarnya denngan car dijilat dan digigit.

Fungsi tangan pada umur 4 bulan adalah berupa kemampuan

menggenggam benda berukuran sedang, tetapi terhadap benda kecil

perhatiannya masih terbatas. Pada 7 bulan perhatian terhadap benda kecil

bertambah. Setelah umur 6 bulan fungsi tangan lebih berpusat pada bagian

radial, seperti terlihat pada penggunaan ibu jari bersama-sama dengan telapak

tangan. Pada umur 6-6 ½ bulan bayi mampu duduk sendiri smabil bersandar

ke depan dengan tangannya atau dengan mempergunakan kekuatan panggul.

Pada umur 5-6 bulan bayi dapat diangkat dari posisi duduk ke posisi berdiri

dan akan menahan berat tubuhnya dengan cara melakukan ekstensi kaki.

Perkembangan emosional yang dijumpai pada kurun waktu ini adalah

lebih eratnya hubungan bayi dengan benda di sekitarnya . senyumnya

meruoakan dorongan untuk terjadinya pertukaran hubungan sosial, mislanya

pada umur 4 bulan ia mampu tertawa dengan suara keras pada saat yang

menyenangkan. Sebailknya, jika ia tidak senang maka ia akan rewel,

menangis atau dengan perubahan ekspresi di wajahnya. Pada usi 4-7 bulan

bayi akan lebih bersikap lebih responsf terhadap perubahan emosional.

Menjelang akhir bulan ke 6 bayi normal dapat melakukan pilihan untuk

15
berhubungan sosial denngan seseorang yang paling banyak memberikan kasih

sayangnya, terutama dalam pangkuan ibunya akan menunjukkan

kecemasannya bila seseorang yang asing mendekatinya. Tetapi , sebaliknya

jika ia tinggal sendiri dengan orang yang asing baginya, hubungan sosial yang

baru dapat diterimanya. Berkembangnya sika cemas atau khawatir terhadap

orang asing tersebut, setidaknya tergantung dari pola komunikasi dan

pertukaran emosional yang menyenangkan dengan orang terdekatnya.

Tumbuh-kembang umur 6-12 bulan

Menjelang umur 7 bulan bayi dalam posisi telungkup mampu mengikuti benda

dengan gerak memutar, tetapi tidak akan dapat mencapainya bila benda

terletak diluar jangkauannya. Untuk ini diperlukan gerak merayap atau atau

merangkak yang biasanya berkembang menjelang umur 9 bulan. Pada umur 8-

9 bulan ia dapat duduk sendiri. Anatar umur 6-9 bulan kemampuan genggam

telapak tangan bagian radial lebih berkembang, tercermin dalam gerak ibu jari

dan jari telunjuk yang lebih sempurna. Pada umur 6 ½ bulan bayi mampu

mengeluarkan bunyi vokal secara berulang dan pada umur 8 -9 bulan mulai

tertarik kepada suara nama sendiri. Oada umur 1 tahun dapat mengucapkan

beberapa kata lain, disamping da-da, ma-ma, dan ba-ba, serta dengan

pengalamannya mungkin akan mengenal nama beberapa benda.

Antara umur 6-12 bulan mulai nampak kegemaran perilaku meniru.

Contoh tingkah laku meniru dikemukakan berikut ini : pada umur 6 bulan ikt-

ikutan menarik taplak meja, pada umur 9 bulan melambai-lambaikan

tangannya, pada umur 12 bulan ikut bermain bola atau memukul-mukul

mainan yang berbunyi. Pada umur 9 bulan bayi akan melepaskan benda yang

16
dipegangnya bila diminta dan pada umur 12 bulan dapat meberikannya ketika

uluran tangan terbuka mendekatinya.

Secara garis besar dapat dikatakan, bahwa hubungan antara ibu dan

bayi pada tahun pertama ini merupakan perkembangan interaksi yang akan

menjadi dasar persiapan dari suatu gerakan dengan sifat ketergantungan

menjadi kegiatan yang bebas dan lebih mandiri. Kegagalan memperoleh

perkembangan interaksi yang positif dalam tahun pertama ini akan

menyebabkan dasar terjadinya kelainan emosional dan masalah sosialisasi.

RUMUS menentukan panjang dan berat badan bayi

Formula panjang anak usia >3 tahun :

Panjang badan 80 + 5n cm

Formula Berat Badan :

Berat Badan = 8 + 2n kg

Keterangan : n =umur dalam tahun

3.4 Periode kanak-kanak awal

Peride ini tediri atas usia anak 1 sampai 3 tahun yang disebut dengan toddler dan

pra-sekolah, yaitu antara 3 sampai 6 bulan, Toddler menunjukkan perkembangan

motoric yang lebih lanjut dan anak menunjukkan kemampuan aktifitas lebih

banyak bergerak, mengembangkan rasa ingin tahu,dan ekspresi terhadap benda

yang ada di sekelilingnya .

Tumbuh-Kembang Umur 1-2 tahun

Selama tahun kedua masa kehidupan masih nampak kelanjutan perlambatan

pertumbuhan fisis, yaitu dengan kenaikan BB berkissar antara 1,5 -2,5 kg ( rata-

rata 2,0 kg) dan PB 6-10 cm (rata-rata 8 cm ) per tahun. Biasanya setelah 10 bulan

17
terdapat penurunan nafsu makan yang berlanjut sampai umur 2 tahun., sehingga

anaknyang tadinya nampak gemuk akan menjadi lebih langsing dan berotot.

Lordosis ringan dan penonjolan abdomen menyebabkan penampilan yang khas

pada umur 2-3 tahun.

Demikian pula halnya dengan pertumbuhan otak yang akan mengalami

selama perlambatan selama tahun ke-2, kenaikan lingkar kepala yang pada

tahun pertama sebesar 12 cm, pada kedua hanya 2 cm. Besar otak pada akhir

tahun pertama 23 dan pada akhir tahun kedua 4/5 dari ukuran otak orang

dewasa.

Selama tahun kedua timbul sebanyak 8 buah tambahan gigi susu, gigi

geraham pertaama dan gigi taring, sehingga seluruhnya berjumlah 14-16 buah.

Erupsi gigi bersifat tidak teratur, lazimnya keluar geraham pertama dahulu,

baru menyusul erupsi gigi taring.

Pada umur 18 bulan anak dapat menaiki tangga dengan cara satu

tangan dipegang dan pada waktu bersamaan ia melangkah tahap demi tahap.

Pada umur 24 bulan ia sudah berlari-lari dengan kecenderungan untuk

terjatuh. Dengan demikian umur 18-24 bulan merupakan masa gemar berlari

bagi seorang anak, ia mampu bergerak dengan cepat tanpa memperhatikan

bahaya dan karena itu memerlukan pengawasan.

Selama tahun kedua anak sangat gemar meniru, ia lebih mengenal dan

bertambah responsif terhadap orang lain, termasuk saudaranya. Sampai akhir

tahun kedua ia masih bermain menyendiri dengan berbuat secara aktif

terhadap benda disekitarnya. Selanjutnya selama tahun ketiga ia makin tertarik

pada kegiatan bermain, yang diikuti pula oleh anak lain. Kecenderungan

18
bermain ini akan terus meningkat sampai ia memasuki masa sekolah.

Tumbuh-Kembang usia pra-sekolah

Kenaikan ukuran pertumbuhan fisis selama tahun ke 3,4 dan 5 bersifat tetap,

yaitu kenaikan BB lebih kurang 2,0 kg dan tiinggi badan 6-8 cm per tahun.

Menjelang umur 6 tahun anak mulai mampu menerjemahkan konsep yang

bersifat abstrak menjadi suatu bentuk yang konkrit, seperti bunyi “S” diubah,

dibaca, atau ditulis dengan huruf “S”, konsep “tiga” dengan bacaan “3” dan

sebagainya.

3.5 Periode kanak kanak pertengahan

Periode ini dimulai dari usia 6-11 atau 12 tahun, dengan pertumbuhan anak laki

laki sedikit lebih meningkat dengan perempuan, dan perkembangan motoric lebih

sempurna. Untuk hal ini anak lebih membutuhkan aktifitas yang regular kurang

lebih 4-5jam perhari. Periode ini dikenal sebagai masa usia sekolah, yaitu anak

mempunyai lingkungan lain selain keluarga, terutama sekolah. Anak banyak

mengembangkan kemampuan interaksi social, belajar tentang nilai moral dan

budaya dari lingkungan selain dari keluarganya.

Tumbuh kembang masa awal sekolah

Penambahan berat badan pada usia ini lebih kurang 2,5 kg dan untuk tinggi badan

kira-kira 5 cm per tahun. Pertumbuhan lingkar kepala berjalan lambat, yaitu dari

50 cm menjadi 52-53 cm dalam jangka waktu umur 5-12 tahun. Pada akhir masa

ini sebenarnya lingkar kepala telah mencapai ukuran kepala dewasa.

Gigi susu mulai tanggal secara berurutan sesuai dengan waktu erupsinya.

Pergantiangigi ini berlangsung 5 tahun waktu berikutnya.

Geraham kedua pada umur 14 tahun dan geraham ketigga pada umur menjelang

20 tahun.

19
Pada masa ini pertumbuhan jaringan limfatik sangat pesat dan mencapai

puncaknya, sehingga biasanya melebihi jumlah sistem limfatik pada orang

dewasa.

Dengan bergesernya sebagian besar peri kehidupan anak dari lingkungan rumah

ke lingkungan sekolah, seorang anak mulai merasakan hidup mandiri serta

kemudian dengan pengaruh lingkungan si luar rumah ia akan membentuk

wataknya sendiri.

Pertanggung jawaban yang besar pada masa anak sekolah adalah timbulnya

rasa percaya diri dan tangggung jawab terhadap tugas yang akan dilaksanakannya

secara tuntas. Dalam hal ini mungkin saja orangtua atau anak sendiri akan sangat

kecewa bila prestasi yang dicapai tidak seperti yang diharapkan orangtua.

Seorang anak yang tidak dapat mencapai tingkatan sosial yang memadai akan

mulai merasakan suatu kegagalan, kemudian mungkin bisa menimbulkan reaksi

berupa kemarahan atau kegelisahan. Selanjuttnya, akibat tidak tercapainya

keinginan si anak, ia akan bereaksi dengan perilaku yang anti sosial sebagai upaya

untuk mendapatkan kembali pengenalan diri yangtidak dapat dicapainya dengan

cara yang baik.

3.6 Periode kanak-kanak akhir

Periode ini merupakan masa transisi yaitu anak memasuki masa remaja, pada usia

11 atau 12 tahun sampai 18 tahun. Anak perempuan mulai memasuki fase pra

pubertas pada usia 1 tahun, sedangkan anak laki laki pada saat usia 12 tahun.

Perkembangan yang mencolok pada periode ini adalah kematangan identitas

seksual dengan berkembangnya organ reproduksi dan pencapaian identitas diri

anak sebagai remaja yang akan meninggalkan masa kanak-kanak dan memasuki

perkembangan sebagai orang dewasa, terutama pada masa remaja akhir.

20
Tumbuh Kembang masa remaja awal

Fisis

Selama masa awal maturasi pubertas (TMK 1-2) terjadi perubahan berat dan

tinggi badan yangs edikit berbda dnegan tahun-tahun sebelumnya, masing-masing

lebih kurang 2 kg dan 6-8 cm setiap tahun.

Definisi dasar pubertas ditentukan oleh perkembangan karakteristik seks

sekunder. Tingkat awal pubertas, TMk 2, disebabkan oleh peningkatan sekresi

gonadotropin hipofisis dan hormonn pertumbuhan. Pada anak perempuan kuncup

payudara mulai tampak pada masa TMK 2, sedangkan pada 30-50% anak lelaki

gejala inni (ginekomastia) sangat variabel dan tidak selalu berhubungan dengan

tingkat maturasi puberts tertentu.

Perkembangan buah dada perempuan terjadi akibat rangsangan estrogen

ovarium yang disekresi akibat respon terhadap hormon FSH. Akibat lain proksi

estrogen ovarium ini adalah penebalan mukosa vagina, peningkatan pigmentasi,

vaskularisasi, dan erotisasi lania mayor, serta sedikit pembesaran klitoris dan

uterus yang pada stafium ini masih terbagi ekual antara serviks dan korpus.

Endometrium menebal dan mulai berdiferensiasi sedangkan miometrium mulai

meningkatkan kandungan selular aktomiosin dan ATP.

Masa TMk 2 pada lelaki ditandai dengan pembesaran testis akibat pembesaran

tubulus seminiferus serta bertambah banyaknya sel Leydig dan sel Sertoli. Selama

masa pubertas lelaki terjadi perubahan fungsional dan struktural yang dramatis,

ejakulasi sering bermula sebagai respons masturbasi timbul sekitar 1 tahun setelah

masa pertumbuhan testis.

21
Perkembangan saraf

Pada masa awal remaja setiap individu sudah harus memperlihatkan respons

matur terhadap berbagai pemeriksaan perkembangan saraf yang baku. Uji terakhir

sudah harus dapat dipenuhi pada umur 12 tahun, termasuk misalnya kemampuan

untuk mengidentifikasi secara tepat jari yangdirangsang pada uji lokalisasi jari,

dan membedakan kiri dan kanan seperti pada aba-aba baris-berbaris, serta

kemampuan untuk memisagkan jari tangan III dan IV tanpa gangguan gerakan

jari.

Psikososial

Fungsi remaja awal adalah dimulainya kebebasan dari llingkungan keluarga dan

pada masa inilah hubungan dalam keluarga mulai terlihat merenggang. Kringinan

remaja yang tidak terucapkan pada orang tua untuk membuat bats tersebut sesuai

dengan keinginan mereka untuk autonomi, dan hal ini sering menimbulkan

konflik dengan orangtua yang bila tak terselesaikan akan menimbulkan stres.

Hasil akhirnya, para remaja cenderung untuk berpaling pada kelompok sebaya

yang sejenis.

Fungsi lingkungan sekolah pada umur ini dipengaruhi oleh berbagi faktor.

Kesesuaian perkembangan seksual degan anak sebaya ternyata sangat penting

pengaruhnya. Dilaporkan bahwa anaklaki-laki yang lebih lambat matangakan

kurang baik penampilannya di skeolah dan tingkat penididkan yang diharapkan

akan lebih rendah dibandingkan dengan anak lelaki sebaya yang lebih cepat

matang. Mempuunyai daya imajinasi dini buruk dan nilai rata-rata yang lebih

rendah dibandingkan dengan mereka yang tinkat pematangannya lebiih lambat

atau denggan teman sebaya yang masih duduk di bangku sekolah dasar. Dengan

22
demikian jelas terlihat bahwa pada segi kognitif terdapat perbedaan jenis kelamin

yang dapat mempengaruhi prestasi sekolah pada mas awal remaja

Tumbuh kembang masa remaja menengah

Fisis

Pada masa remaja menengah terjadi pula erkembangan karakteristik seks

sekunder perempuan berupa pembesaran payudara dan areola, dan pada masa

TMK 4 lrbih kurang 75% anak gadis akan memiliki bats areola dan payudara yang

lebih tegas sebagai akibat pembesaran areola. Periatiwa yang paling dinamik

adalah peristiwa menars pada anak perempuan yang rata-rata terjadi pada umur

12,5 tahun (pada kultur barat) menars dapat terjadi pada setiap tahap pubertas:

10% pada TMK 2, 20% pada TMK 3, 60% pada TMK 4, dan 10% pada TMK 5.

Tetapi sebagian besar gadis terlihat matur pada masa remaja menengah. Peristiwa

menars sangat erat hubungannya dengan masa kurve kecepatan penambahan berat

badan dan fase penurunan kurve kecepatan penambhan tinggi badan. Masa ini

ditentukan oleh berbagai faktor tapi yang terpenting adalah faktor genetik.

Perkembangan saraf

Pada individu yang telah beranjak dari TMK 3 ke TMK 4 tampak adanya

penurunan masa tidur laten dan peningkatan masa kantuk pada siang hari.

Orangtua mungkin sja menyalahartikan peristiwa normal inni sebagai tanda

kemalasan.

Perkembangan psikososial

Hubungan antar remaja dengan keluarga, sekolah, dan kelompok sebaya pada

tahap ini masih tetap serupa dengan tahap sebelumnya. Selama masa remaja

menengah, kelompok sosial dapat meluas sampai mengikutsertakan anggota yang

berlinan jenis kelaminnya dan proses pacaran pun dapat mulai terjadi.

23
Selama masa remaja menengah harus sering dilakukan tindakan untuk pendidikan

dan latihan kerja. Seerti telah diterangkan hubungan dengan kelompok sebaya

yang seiring dneggan maturasi fisis dapat mempengaruhi prestasi di sekolah. Efek

fisis perkembangan pubertas sering menyatu dengan imajinasi diri seseorang, dan

tidak jarang disertai dengan akibat yang mendalam. Peningkatan aktivitas pada

perkembangan maturitas dapat diraskan negatif oleh seorang gadis sampai

mungkin memuncak menjadi anoreksia nervosa. Perkembangan imajinasi diri ini

melibatkan pula berbagai pengalaman coba-coba atau eksperimen dalam lingkup

sosial yang berbeda. Menurut kategori erikson tentang krisis kehidupan, maka

tahap ini merupakan penentuan jati diri atau perkembangan identitas. Ada masa

itu pula identitas seksual akan lebih mengental dan akan terjadi perkembangan

mssa seksual yangg adekuat.

Tumbuh dan kembang masa remaja lanjut

Fisis

Pada masa ini proporsi dan ukuran tubuh sudah menyerupai ukuran dewasa muda.

Hanya terjadi sedikit peningkata pertumbuhan linear setelah melewati masa

pertumbuhan cepat remaja menengah. Perkembangan seks sekuder menjadi tuntas

dengan pertumbuhan rambut kelamin yang menyebar sampai bagian medial paha

pada lelaki dan perempuan. Rambut ajah lelaki tumbuh sampai daerah dagu, dan

bulu dada akan muncul sebagai bagian terakhir pertumbuhan rambut dan bulu

tubuh. Suara yang berat dna ddalam akan muncul lengkap akibat pengaruh

testosteron merangsang pertumbuhan tulang rawan tiroid dan krikoid, serta otot

larings. Pada perempuan uterus akan mencapai bentuk dewaa dengan fundus ynag

besar dan serviks yang lebih kecil.

Perkembangan saraf

24
Struktur dan fungsi neurofisiologik tampaknya elah berkembang penuh pada

akhir masa remaja menengah dan setelah iitu tidak terjadi perkembangan lebih

lanjut. Pada pihaklain, perkembangan kognitif, sosial dan moral akan berjalan

terus seumur hidup.

Psikososial

Meurut skema Erikson, krisis psikososial pada masa remaja sebelumnya adalah

pada masalah identitas, sedangkan pada masa remaja lanjut adalah pada

kebutuhan untuk mengembangkan kapasitas keintiman.

25
BAB 3

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa Pertumbuhan (growth)

merupakan peningkatan jumlah dan besar sel diseluruh bagian tubuh selama

sel-sel tersebut membelah diri dan menyintesis protein-protein baru.

Menghasilkan penambahan jumlah berat secara keseluruhan atau sebagian.

Dan Perkembangan (development), adalah perubahan secara berangsur-angsur

dan bertambah sempurnanya fungsi alat tubuh, meningkat dan meluasnya

kapasitas seseorang melalui pertumbuhan, kematangan, atau kedewasaan, dan

pembelajaran. (wong, 2000).

3.2 SARAN

Adapun saran-saran dalam penulisan makalah ini adalah :

Dapat meningkatkan wawasan tentang pertumbuhan dan perkembangan pada

anak.

26
DAFTAR PUSTAKA

Bagian Ilmu Kesehatan Anak FKUI.2002.Buku ajar Ilmu Kesehatan Anak Jilid 1.Jakarta.
Balai penerbit FKUI

AN chamida-Jurnal.Pendidikan Khusus, 2009-academia.edu

27

Anda mungkin juga menyukai