Anda di halaman 1dari 10

ANALISIS PEMISAHAN AIR DARI BIODIESEL

DENGAN MEMAKAI DISC STACK CENTRIFUGE


DENGAN KAJIAN EKSPERIMENTAL DAN ANALITIK

Tia Setiawan

ABSTRAK
Pemisahan dua fasa cair sering dijumpai pada berbagai keperluan seperti pemisahan
susu dengan krim, air dengan minyak, lumpur dengan air dan pemisahan tersebut
dapat dilakukan dengan menggunakan filterasi, sendimentasi dan sentrifugasi
tergantung terhadap karakteristik partikel dan gaya yang menyebabkan pemisahan.
Secara umum sentrifugasi adalah proses pemisahan dengan menggunakan gaya
sentrifugal. Pemisahan dapat dilakukan terhadap fasa padat cair tersuspensi maupun
campuran berfasa cair-cair. Pada pemisahan dua fasa cair dapat dilakukan apabila
kedua cairan mempunyai perbedaan rapat massa. Semakin besar perbedaan rapat
massa dari kedua cairan semakin mudah dipisahkan dengan cara sentrifugasi.
Semakin mudah dipisahkan yang dimaksud adalah semakin kecil energi yang
diperlukan untuk proses pemisahannya. Penelitian ini menyajikan proses pemisahan
air dan biodiesel pada disc stack centrifuge dengan kajian eksperimental dan analitik.
Masalah yang ingin di selesaikan dalam penelitian ini adalah bagaimana memisahkan
biodiesel dan air sesuai setandar SNI ASTM D-1552/2709 yaitu H2O dan sedimennya
0,05 Max %. Dengan demikian maka tujuan yang ingin dicapai adalah mencari
parameter yang berpengaruh dan melakukan kajian eksperimental terhadap alat disc
stack centrifuge, selanjutnya dilakukan kajian analitik terhadap laju umpan masuk dan
putaran untuk menghasilkan randemen biodiesel yang optimum. Tahapan
penyelesaian untuk memenuhi tujuan di atas adalah dengan melakukan pengumpulan
data mengenai parameter yang berpengaruh terhadap alat disc stack centrifuge,
mengenai temperatur, komposisi umpan masuk, kemiringan dan jumlah disck, laju
umpan masuk, dan putaran; Kemudian melakukan pengujian pada alat disc stack
centrifuge dengan output laju aliran biodiesel 7,505 x 10 -5 m3 Dengan putaan 5000

1
rpm menghasilkan randemen air di biodiesel 0,10 % dari hasil pengujian di
laboratorium. Selanjutnya dilakukan kajian analitik menggunakan persamaan hukum
stok’s law terhadap diameter partikel air di biodiesel dengan laju aliran 7,505 x 10-5 m3
dengan putaran 5000 rpm mendapatkan hasil diameter partikel air di biodiesel 2,4 μm.
dari hasil persamaan di atas kemudian dilakukan analisis data, dengan mengubah
lajualiran outlet di biodiesel (qc) di perlabat dan putaran (N) tetap atau laju aliran
outlet Biodiesel (qc) tetap 7,5049 x 10-6 m3/s dengan putaran (N) di tambah akan
menghasilkan sendimen air di Biodiesel berkurang.
Kata kunci : disc stack centrifuge, Laju aliran, diameter partikel, Putaran dan kajian
eksperimental dan analitik
1. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Pemisahan dua fasa cair sering dijumpai pada berbagai keperluan seperti
pemisahan susu dengan krim, air dengan minyak, lumpur dengan air;
pemisahan tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan filterasi,
sendimentasi dan sentrifugasi tergantung terhadap karakteristik partikel dan
gaya yang menyebabkan pemisahan.
Centrifuge adalah alat untuk memisahkan slurry (padatan dalam cairan)
atau campuran cair – cair yang memiliki massa jenis berbeda secara
pendorong, prosesnya disebut sentrifugasi. Centrifuge yang digunakan dalam
percobaan ini adalah disc stak centrifuge yang beroperasi secara batch. Alat
ini terdiri dari piringan – piringan berbentuk mangkok tersusun membentuk
satu kesatuan. Tiap piringan terdapat lubang kecil ditengah untuk jalannya
umpan, sedangkan piringan mangkok membentuk celah sebagai jalan keluar
untuk masing – masing cairan yang mengandung berat jenis berbeda setelah
dikenai gaya sentrifugal. Perolehan dari masing – masing celah akan
terkumpul dan keluar dari dua jalan yang berbeda.
1.2 Identifikasi Masalah
Bagai mana cara untuk memisahkan air dari biodiesel dengan menggunakan
Disc Stack Centrifuge sesuai standar SNI ASTM D-1552/2709 yaitu H2O dan
sedimen 0,05 MAX %
1.3 Batasan Masalah
- Penelitian ini hanya akan menggunakan Model Disc stack centrifuge yang
ada di Balai Besar Logam dan Material.
2
- Variabel yang di teliti diameter partikel di air dan laju aliran output
biodiesel terhadap putaran.,
- Komposisi biodisel hanya satu sempel
1.4 Rumusan Masalah
- Mencari parameter yang berpengaruh pada alat disc stack centrifuge
- Bagaimana cara menghasilkan biodiesel yang sesuai syarat mutu BBM
standar SNI pada alat disc stack centrifuge.
1.5 Tujuan Penelitian
- Merubah prameter yang berpengaruh pada alat Disc stack centrifuge
- Melakukan kajian analitik pada alat Disc stack centrifuge
- Melakukan analisis terhadap laju umpan masuk, diameter partikel air dan
putaran untuk menghasilkan rendemen biodiesel yang optimum sesuai
standar SNI.
1.6 Manfaat Penelitian
- Untuk mendapatkan parameter yang berpengaruh terhadap hasil biodiesel
- Memberikan rekomendasi bahwa alat Disc stack centrifuge dapat
menghasilkan biodiesel yang sesuai standar SNI.
- alat Disc stack centrifuge dapat di produksi masal.
2. Landasan Teori
Secara umum sentrifugasi adalah proses pemisahan dengan menggunakan gaya
sentrifugal sebagai driving force. Pemisahan dapat dilakukan terhadap fasa padat
cair tersuspensi maupun campuran berfasa cair-cair. Dua cairan yang dipisahkan
dengan metode sentrifugasi biasanya berbentuk dua fasa cair yang teremulsi.
Pemisahan paling sering kita jumpai dalam industri adalah pemisahan lemak yang
terdapat dalam susu full cream. Dengan sentrifugasi dipisahkan lemaknya
sehingga diperoleh susu skim, susu dengan kadar lemak yang rendah, yaitu
berkisar ±3% berat.
Selain itu juga pemisahan dengan sentrifugasi sering dilakukan untuk
memisahkan minyak dan air pada santan. Santan kelapa merupakan cairan putih
kental hasil ekstraksi dari kelapa yang dihasilkan dari kelapa yang diparut dan
kemudian diperas bersama air. Didalam santan terdapat campuran minyak dengan
air. Dengan melakukan sentrifugasi dengan kecepatan antara 3000-3500 rpm,
maka terjadi pemisahan dan terdapat dua bagian yaitu fraksi kaya minyak (krim)
dan fraksi miskin minyak (skim). Selanjutnya krim diasamkan, kemudian diberi
3
perlakuan sentrifugasi sekali lagi untuk memisahkan minyak dari bagian bukan
minyak.
Dalam pengolahan minyak kelapa, sering juga dilakukan modifikasi khususnya
dalam pemisahan krim untuk mendapatkan bagian minyak. Modifikasi tersebut
dilakukan dengan cara pemanasan krim, dan akan dihasilkan padatan dan minyak,
selanjutnya dengan penyaringan kita dapatkan minyak kelapa yang bersih dan
jernih.
Biodiesel merupakan suatu jenis bioenergi yang termasuk pada sumber energi
baru dan terbarukan. Karakterisitik bahan bakar biodiesel mendekati solar. Hal ini
yang menjadi pertimbangan sebagai pengganti solar (petrodiesel). Biodiesel
dapat diperoleh melalui proses kimia yang disebut transesterifikasi
(transesterification) dimana reaksi antara senyawa ester (CPO/minyak
kelapasawit) dengan senyawa alkohol (methanol). Proses ini menghasilkan dua
produk yaitu metil esters (biodiesel) dan gliserin (pada umumnya digunakan
untuk pembuatan sabun dan lain produk). Cara untuk memisahkan biodiesel dari
campurannya dapat dilakukan dengan proses centrifuge, proses ini dapat
dilakukan dengan cepat dan continue di bandingkan dengan proses pengendapan
(settling). Jenis-jenis sentrifugal yang digunakan untuk sedimentasi adalah
hydrocyclone, tubular bowl, chamber bowl, imperforate basket, disk stack
separator, disk-bowl centrifuge, dan decanter. Yang di gunakan pada penelitian
ini adalah jenis disk-bowl centrifuge.
Disc stack centrifuge merupakan alat yang diguakan di industri biodiesel yang
berfungsi untuk memisahkan dua fasa cair dalam suatu proses kontinyu dengan
menggunakan gaya centrifugal.
Perinsip kerja dari alat ini memisahkan fase H2O terkena gaya sentrifugal cairan
akan dipaksa keluar melalui dinding mangkuk (bowl) yang berputar, sedangkan
cairan yang lebih ringan fase biodiesel akan terpisah pada lapisan yang paling
dalam dan cairan akan mengalir dekat sumbu putar pada area outlet yang ada
pada bagian atas bowl(1).seperti terlihat pada gambar di bawah ini
Gaya sentifugal adalah gaya yang terjadi akibat adanya putaran, arah
gayanya adalah dari titik pusat putaran keluar menuju jari-jari luar. Pemisahan
antara dua fasa cair yang membentuk emulsi juga dapat dilakukan dengan cara
pemberian gaya sentrifugal. Gaya ini berfungsi ganda, yaitu sebagai perusak
sistem emulsi dan memisahkan kedua fasa cairnya. Peralatan sentrifugasi untuk
4
memisahkan dua fasa cair dapat dikelompokkan menjadi dua tipe, yaitu tubular
centifuge dan disk bowl centrifuge.
Sentrifuse yang digunakan dalam percobaan ini adalah disc bowl yang
beroperasi secara batch. Alat ini terdiri dari piringan – piringan berbentuk
mangkok tersusun membentuk satu kesatuan. Tiap piringan terdapat lubang kecil
ditengah untuk jalannya umpan, sedangkan piringan mangkok membentuk celah
sebagai jalan keluar untuk masing-masing cairan yang mengandung berat jenis
berbeda, setelah dikenai gaya sentrifugal. Perolehan dari masing-masing celah
akan terkumpul dan keluar dari dua jalan yang berbeda.
4. Metode Penelitian

5. Hasil dan Analisis

5
 Penyusunan data pengujian pada alat disc stack centrifuge
Hasil Data Pengujian pada alat disc stack centrifuge
Data Pengujian Hasil
Biodiesel Kotor 25 liter/83,33%v
Air 5 liter/16,67%v
Total 30 liter/100%
Kecepatan putar 5000 rpm
Densitas Biodisel 992,215 kg/m3
Densitas Air 885,500 kg/m3
Tenperatur 40 ˚C
Laju Umpan Masuk 10,77x10-5m3
Laju Keluar Biodiesel 7,505x10-6 m3
Laju KeluarAir 3,2626x10-6m3

 Melakukan kajian analitik pada alat disc stack centrifuge menggunakan hukum
Stoke’s law dengan persamaan di bawah ini :

Dimana :
qc = Laju Aliran
ω2 = Kecepatan sudut partikel
ρp = Densitas Partikel (Air)
ρ = Densitas Fluida (Biodisel)
D2pc = Diameter Partikel
V = Volume
μ = Viskositas Dinamis Cairan
D2pc = Diameter Partikel
r1 = Radius Min Disk
r2 = Radius Max Disk
N = Putaran
b = Tinggi Bowl

 Hasil data analitik pada alat disc stack centrifuge menggunakan hukum Stoke’s
Law
- Data hasil analitik putaran terhadap diameter partikel

6
rpm Dpc(μm) qc(m3/s)
5000 2,66 9,3E-06
5000 2,60 8,9E-06
5000 2,55 8,5E-06
5000 2,49 8,1E-06
5000 2,44 7,8E-06
5000 2,39 7,5E-06
5000 2,35 7,2E-06
5000 2,30 6,9E-06
5000 2,26 6,7E-06
5000 2,22 6,4E-06
5000 2,18 6,2E-06

Hasil analitik putaran (N) tetap 5000 rpm terhadap diameter partikel (Dpc)
2,4 μm di variasikan menghasilkan laju aliran outlet Biodiesel (qc)
semakin cepat dapat dilihat pada grafik di bawah ini :

- Data Hasil analitik Diameter partikel air terhadap putaran

Dpc(μm) qc(m3/s) rpm


2,4 6,079E-06 4500
2,4 6,352E-06 4600
2,4 6,631E-06 4700
2,4 6,917E-06 4800
2,4 7,208E-06 4900
2,4 7,505E-06 5000

7
2,4 7,808E-06 5100
2,4 8,117E-06 5200
2,4 8,433E-06 5300
2,4 8,754E-06 5400
2,4 9,081E-06 5500

Hasil analitik diameter partikel air (Dpc) tetap 2,4 μm dengan putaran (N)
di variasikan akan menghasilkan laju aliran outlet Biodiesel (qc) akan
semakin cepat dapat dilihat dalam grafik dibawah ini :

- Data hasil analitik laju aliran outlet Biodiesel (qc) tetapp dengan putaran
(N) yang diubah

rpm Dpc(μm) qc(m3/s)


4500 2,66 0,000007505
4600 2,60 0,000007505
4700 2,55 0,000007505
4800 2,49 0,000007505
4900 2,44 0,000007505
5000 2,39 0,000007505
5100 2,35 0,000007505
5200 2,30 0,000007505
5300 2,26 0,000007505
5400 2,22 0,000007505
5500 2,18 0,000007505

- Hasil analitik laju aliran outlet Biodiesel (qc) tetap 7,5049 x 10-6 m3/s
dengan putaran (N) di tambah akan menghasilkan diameter partikal air
(Dpc) di Biodiesel akan semakin kecil dilihat pada grafik di bawah ini :

8
6. Kesimpulan
1. Dengan Komposisi Biodiesel 25 liter (83,33%) dan Air 5 liter (16,67%)
Menghasilkan sendimen air di Biodiesel 0,10 %v
2. Apabila putaran (N) tetap 5000 rpm dengan diameter partikel (Dpc) 2,4 μm di
variasikan menghasilkan laju aliran outlet Biodiesel (qc) semakin cepat.
3. Apabila Diameter partikel air (Dpc) tetap 2,4 μm dengan putaran (N) di
variasikan akan menghasilkan laju aliran outlet Biodiesel (qc) akan semakin
cepat.
4. Apabila laju aliran outlet Biodiesel (qc) tetap 7,5049 x 10-6 m3/s dengan
putaran (N) di tambah akan menghasilkan diameter partikal air (Dpc) di
Biodiesel akan semakin kecil.
5. Untuk menghasilkan sendimen air di Biodiesel sesuai setandar SNI ASTM D-
1552/2709 yaitu air dan sedimennya 0,05 Max %.dapat dilakukan dengan cara
lajualiran outlet di biodiesel (qc) di perlabat dan putaran (N) tetap atau laju
aliran outlet Biodiesel (qc) tetap 7,5049 x 10-6 m3/s dengan putaran (N) di
tambah.
Ucapan Terima Kasih
Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Rektor
Pascasarjana Universitas Pasundan Bandung, Bapak Dr. Ir. Muki Satya Permana, M.T.
selaku Ketua Program Magister Teknik Mesin Universitas Pasundan, yang telah
memberikan inspirasi dan bimbingan dalam menyelesaikan penulisan tesis ini, Bapak
Ir. Gatot Santoso, M.T. selaku Pembimbing I yang telah memberikan inspirasi dan
bimbingan dalam menyelesaikan penulisan tesis ini, Dosen – dosen Teknik Mesin
Pasca Sarjana Unpas beserta stap tatausaha, Rekan-rekan seperjuangan di Magister
Teknik Mesin Unpas.

9
Daftar Pustaka
1. Waharawichanant, S. 2010. Centrifugal Separation Process. Chicago: The
Scientific Press.
2. Agus Budiman, 2009, Metode Sentrifugasi untuk pemisahan biodiesel dalam
proses pencucian. Jurnal riset industry Vol. III. No.173-178.
3. Wallace Leung, 2007 Centrifugal Separations in Biotechnology
4. Andika putri listiawati, 2007, Pengaruh kecepatan sentrifugasi terhadap
karakteristik biodiesel jarak pagar ( Jatropha Curcas ), fakultas teknologi
pertanian institut pertanian bogor.
5. Ghosh, R, 2006, Principles of bioseparation engineering
6. Geankoplis, CJ, 1993, Transport Process and Unit Operations
7. Klaus Mannweiler, 1989, The recovery of biological particles in high-speed
continuous centrifuges With special reference to feed-zone break-up effects,
University of London for the Degree of Doctor of Philosophy.
8. J.P.vanderLinden, 1987, Liquid-liquid Separation in Disc-stack centrifuges.
9. Geankoplis C. J., Transport Processes and Unit Operations,4th Edition, Prentice
Hall,
2003.

10

Anda mungkin juga menyukai