PENDAHULUAN
1.1. Umum
Struktur beton bertulang merupakan suatu mata kuliah yang membahas mengenai
desain elemen beton bertulang yang terdiri dari elemen yang memikul gaya lentur,
geser, tekan maupun torsi. Elemen-elemen tersebut secara umum dikenal dengan
sebutan elemen balok, pelat, kolom, korbel dan elemen lain.
Modul ini diharapkan dapat membantu mahasiswa dalam merencanakan eleme-
elemen yang telah disebutkan diatas sesuai dengan standar yang digunakan baik
ACI 318 maupun SNI 2847.
Selain memiliki keuntungan, beton juga memiliki beberapa kerugian antara lain:
a. Memiliki Kuat tarik yang rendah
b. Membutuhkan bekisting untuk menjaga beton hingga mengeras dan memiiki
kekuatan yang cukup
c. Memiliki kekuatan yang rendah per unit berat sehingge struktur beton cenderung
lebih berat
d. Memiliki kekuatan yang rendah per unit volum sehingga ukuran elemen-
elemennya cukup besar
e. Properties dari beton bervariasi karena adanya variasi dalam campuran, metode
pencampuran dan pelaksanaan.
2
Gambar 1.1. Typical Kurva Tegangan Regangan.
3
Gambar 1.2. Set Up uji tarik belah beton
Sesuai dengan ASTM C496 kuat tarik dapat dirumuskan sebagai berikut
Untuk berat beton normal dengan f'c lebih besar dari 6000 psi dan
sampai 12.000 psi dan untuk beton ringan dengan f'c lebih besar
dari 6000 psi dan sampai 9000 psi
4
Dimana f’c dalam psi
Sedangkan dalam satuan MPa
Untuk beton dengan berat 1500 to 2500 kg/m3
5
Gambar 1.3. Poisson Ratio Pada beton
Nilainya berkisar antara 0.11 hingga 0.21. Sedangkan nilai rata-rata yang
biasa diguankan adalah 016.
6
1.4.6. Shrinkage (Susut)
Shrinkage atau susut merupakan perubahan volume karena adanya
pengerasan dan curing pada beton. Peristiwa ini tidak tergantung pada
pembebanan.
320 MPa
Yield Strength (fy) 240 MPa 400 MPa
500 MPa
D13, D16, D19, D22, D25,
Diameter Range 6, 8, 10, 12
D30, D32
U-24 U-32, U-40, U-50
Strength Notation
BJTP-24 BJTD-32, BJTD-40, BJTD-50
7
Tabel 2 berikut menunjukkan variasi diamer dari tulangan
Tabel 2. Tabel Diameter Tulangan
Tulangan baja sangat kuat terhadap kekuatan tarik, ini adalah alasan utama
mengapa digunakan dalam beton untuk memberikan kontribusi melawan beban tarik
dalam struktur beton bertulang.
Perilaku hubungan tegangan-regangan ditunjukkan pada gambar 1.5 di bawah ini.
Hal ini juga menunjukkan bahwa semakin besar kekuatan leleh tulangan baja maka
akan lebih brittle. Hal ini menunjukkan regangan pendek pada saat rupture.
8
1.6. Perbandingan Karakteristik Properties Baja dan Tulangan
Setelah mengetahui properties baja dan tulangan maka berikut adalah resume
kekuttrangan dan kerugian beton dan baja tulangan.
1.7. Beban
Beban merupakan faktor yang sangat menentukan pada suatu desain beton
bertulang. Pada sub bab kali ini akan dibahas ber bagai jenis beban yang biasa
digunakan pada saat desain beton bertulang.
1.7.1. Beban Mati
Beban mati merupakan beban yang konstan bekerja pada suatu struktur.
Berikut adalah jenis beban mati yang biasa bekerja pada suatu struktur
Tabel 2. Beban Mati
9
Tabel 3. Jenis Beban Hidup
10
A=Roof Load
R=Rain Load
W=Wind Load
E=EarthQuake Load
T=Combination of Creep, Shrinkage and Differential Settlement.
Peraturan lebih lanjut mengenai pembebanan dapat dilihat pada SNI 1727
2013.
11