AKUNTANSI MANAJEMEN
DISUSUN OLEH
KELOMPOK 3
RONALD RANDA P (0813063)
JURUSAN AKUNTANSI
UNIVERSITAS ATMA JAYA MAKASSAR
2010
EVALUASI KINERJA DALAM PERUSAHAAN YANG
TERDESENTRALISASI
AKUNTANSI PERTANGGUNG JAWABAN
Secara umum, sebuah perusahaan diatur menurut garis-garis pertanggung jawaban. Bagan
organisasi tradisional,dengan bentuk piramidanya, mengilustrasikan garis pertanggung jawaban
yang mengalir dari presiden direktur turun melewati wakil presiden menuju manajer madya
dan manajer yang lebih rendah.
1
PERAN INFORMASI DAN AKUNTABILITAS
Informasi memiliki peran penting agar para manajer bertanggung jawab terhadap hasil.
Tanggung jawab juga mencakup akuntabilitas. Akuntabilitas secara tidak langsung
mencerminkan pengukuran kinerja, yang berarti bahwa hasil aktual dibandingkan dengan hasil
yang diperkirakan atau di anggarkan.
DESENTRALISASI
Perusahaan yang memiliki banyak pusat pertanggung jawaban biasanya memilih salah satu dari
dua pendekatan pengambilan keputusan untuk mengelola kegiatan mereka yang rumit dan
beragam : tersentralisasi atau terdesantralisasi. Pengambilan keputusan terdesentralisasi
memperkenankan manajer pada jenjang yang lebih rendah untuk membuat dan
mengimplementasikan keputusan-keputusan penting yang berkaitan dengan wilayah
pertanggung jawaban mereka. Desentralisasi adalah praktik pendelegasian wewenang
pengambilan keputusan kepada jenjang yang lebig rendah.
Ada beberapa alasan perusahaan memutuskan untuk melakukan desentralisasi antara lain :
Kualitas dari berbagai keputusan dipengaruhi oleh kualitas informasi yang tersedia.
Sejalan dengan pertumbuhan perusahaan dan perubahan pasar dan area, manajemen
pusat mungkin tidak memahami kondisi lokal. Akan tetapi para manajer tingkat rendah
yang berhubungan dengan kondisi operasional langsung memiliki akses terhadap
informasi ini. Oleh karena itu penting bagi perusahaan untuk melakukan desentralisasi.
2
Keberlangsunagan jangka panjang perusahaan harus lebih penting bagi manajemen
pusat dari pada operasional setiap hari
UNIT-UNIT DESENTRALISASI
Aktiva operasi rata-rata = ( nilai buku bersih awal + nilai buku bersih akhir )/2
Perbandingan ROI
2005
4
2006
a
laba operasi dibagi aktiva operasi rata-rata
b
laba operasi dibagi penjualan
c
penjualan dibagi aktiva operasi rata-rata dinyatakan dalam berapa kali, bukan %
KEUNGGULAN ROI
5
KELEMAHAN ROI
2. ROI mendorong para manajer untuk berfokus pada kepentingan jangka pendek
dengan mengorbankan kepentingan jangka panjang.
Contoh :
Proyek 1 Proyek 2
Investasi $10.000.000 $4.000.000
Laba operasi $1.300.000 $640.000
ROI 13% 16%
Saat ini menghasilkan ROI sebesar 15%, aktiva operasi $50 juta, dan laba operasi
atas investasi berjalan $7,5 juta, devisi telah mendapat persetujuan tambahan
investasi sebesar $15 juta untuk investasi modal baru.kantor pusat ingin atas semua
investasi, laba minimal 10%.
Alternatif
Pilih proyek Pilih proyek Pilih kedua Tidak ada
1 2 proyek proyek
Laba operasi $8.800.000 $8.140.000 $9.440.000 $7.500.000
Aktiva operasional $60.000.000 $54.000.000 $64.000.000 $50.000.000
ROI 14.67% 15.07% 14.75% 15%
6
Manajer divisi memilih investasi hanya dalam proyek 2 karena investasi tersebut
akan meningkatkan ROI dari 15% jadi 15.07%.
LABA RESIDU
Laba residu adalah laba operasional setelah pajak dikurangi dengan total biaya
modal tahunan. Jika EVA positif, perusahaan telah menciptakan kekayaan. Jika
negatif, maka perusahaan telah menyianyiakan modal. Dalam jangka panjang, hanya
perusahaan-perusahaan yang menghasilkan modal, atau kekayaan, yang dapat
bertahan.
EVA adalah sebuah figur dolar, bukan suatu tingkat persentase pengembalian. Akan
tetapi, EVA juga menghasilkan tingkat pengembalian seperti ROI karena
menghubungkan penghasilan bersih (pengembalian) dengan modal yang dipakai.
Inti EVA adalah penekanannya pada laba bersih operasi dan biaya aktual dari
modal.
Contoh EVA:
Mahalo, Inc. Tahun lalu pendapatan bersih $900.000. pembiayaan: $2 juta dari
obligasi hipotek denga bunga 8%, $3 juta dari obligasi tanpa jaminan dengan bunga
10%, dan $10 juta disaham biasa dianggap tidak beresiko. Pajak marginal 40%.
biaya untuk saham biasa 12%.
7
Obligasi hipotek $2.000.000 0.133 0.048a 0.006
Obligasi tanpa 3.000.000 0.200 0.060b 0.012
jaminan
Saham biasa 10.000.000 0.667 0.120C 0.080
Total $15.000.000
Biaya rata-rata
tertimbang atas modal 0.098
a
( 1 – 0,4 ) x 0,08 = 0,048
b
(1 – 0,4 ) x 0,1 = 0,060
c
tidak ada penyesuaian pajak untuk ekuitas, sehingga biaya untuk saham biasa
adalah 12% (6% atas pengembalian atas obligasi pemerintah jangka panjang
ditambah 6% premi rata-rata).
EVA $116.000
Proyek 1:
=$1.300.000-(0.10x$10.000.000)
=$300.000
Proyek 2
EVA =$640.000-(0.10x$4.000.000)
=$240.000
Alternatif
Pilih proyek Pilih proyek Pilih kedua Tidak ada
1 2 proyek proyek
8
aktiva operasional $60.000.000 $54.000.000 $64.000.000 $50.000.000
laba operasional $8.800.000 $8.140.000 $9.440.000 $7.500.000
biaya modal* 6.000.000 5.400.000 6.400.000 5.000.000
EVA $2.800.000 $2.740.000 $3.040.000 $2.500.000
*
0,10 x aktiva operasional
ROI dan EVA adalah ukuran-ukuran kinerja manajerial yang penting. Bahkan
keduanya adalah komponen penting dari bagian keuangan pada balanced scorecard.
Para manajer cenderung hanya berfokus pada angka-angka keuangan.fokus ini tidak
menunjukkan keseluruhan keadaan perusahaan. Selain itu, manajer yang jenjangnya
lebih rendah dan pegawai dapat merasa tidak dapat meningkatkan laba bersih atau
investasi. Oleh sebab itu, ukuran operasional non keuangan telah dikembangkan.
Misalnya, manajemen puncak dapat melihat faktor-faktor seperti pangsa pasar,
keseluruhan pelanggan, rasio perputaran pegawai, dan pengembangan pegawai.
Dengan memberitahukan kepada manajer yang jenjangnya lebih rendah bahwa
memperhatikan faktor-faktor jangka panjang juga merupakan sesuatu yang penting,
kecenderungan untuk terlalu menekankan pada ukuran keuangan akan berkurang.
Masalah evaluasi dan pembayaran insentif mungkin tidak mendapat perhatian besar apabila para
manajer sama-sama berupaya menunjukkan kemampuan terbaik mereka,dan apabila kemampuan
tersebut telah diketahui sebelumnya.
9
Manajer mungkin lebih suka untuk bekerja sekeras yang di butuhkan.
Manajer mungkin lebih suka memanfaatkan sumber daya perusahaan untuk tunjangan.
Tunjangan adalah jenis keuntungan tambahan yang diterima oleh seorang manajer diluar gaji
mereka. Sistem pembayaran insentif yang terstruktur dengan baik dan mampu membantu upaya
–upaya menciptakan kesesuaian tujuan antara manajer dan pemilik.
Konpensasi manajemen biasanya meliputi berbagai insentif yang berkaitan dengan kinerja,
dengan sasaran yaitu untuk menciptakan kesesuaian tujuan, sehingga manajer akan menunjukkan
kerja yang terbaik bagi perusahaan. Beberapa bentuk penghargaan manajerial yaitu berupa
kenaikan gaji, bonus berdasarkan laba perusahaan, opsi saham dan konpensasi non keuangan.
Konpensasi keuangan
Konpensasi keuangan meliputi gaji dan bonus.banyak perusahaan menggunakan
kombinasi gaji dan bonus sebagai imbalan kinerja melalui penetapan tingkat gaji yang
wajar dan pemberian bonus yang disesuaikan dengan perolehan laba perusahaan.
Masalah dalam Pengaturan konpensasi berdasarkan laba
Ukuran-uuran kinerja tunggal yang sering kali menjadi dasar dalam pemberian bonus
dapat memancing munculnya perilaku spekulatif manajerial. Manajer mungkin
meningkatkan ukuran-ukuran kinerja jangka pendeknya atas beban kepentingan jangka
panjang perusahaan. Masalah lain dalam penyusunan program konpensasi manajemen
adalah bahwa pemilik dan manajer sering kali berbeda pendapat dalam memandang
pengaruh resiko.
Adakalanya manajer lebih memilih tidak mendapat kenaikan gaji tetapi mendapat
kenaikan jabatan, ruang kerja yang nyaman dan mewah, rekening pengeluaran yang
ditanggung perusahaan dsb.
10
Nilai barang yang ditransfer merupakan pendapatan bagi divisi yang mengirim (penjual) dan
biaya bagi divisi yang menerima (pembeli). Harga ini atau harga internal disebut harga transfer.
Penetapan harga transfer merupakan masalah yang rumit.
Penetapan harga transfer mempengaruhi divisi-divisi yang melakukan transfer dan juga
perusahaan secara keseluruhan. Hal ini terjadi melalui dampak yang ditimbulkannya
terhadap :
Harga yang dikenakan untuk barang yang ditransfer mempengaruhi biaya divisi
pembeli dan pendapatan divisi penjual. Karena berpengaruh terhadap ukuran
kinerja berdasarkan laba dari kedua divisi maka penetapan harga transfer sering
menjadi masalah yang ditanggapi dengan sangat emosional.
11
transfer berkaitan dengan upaya menciptakan system yang secara simultan memenuhi
ketiga sasaran di atas.
Pendekatan biaya kesempatan sebagai pedoman penetapan harga transfer
Pendekatan biaya kesempatan mencapai tujuan tersebut dengan mengidentifikasi harga
terendah yang mau diterima divisi penjual dan harga tertinggi yang mau dibayar oleh
divisi pembeli. Harga- harga tersebut ditetapkan bagi masing-masing divisi sebagai
berikut :
Harga transfer minimum
Harga transfer maksimum
Harga pasar
Apabila terdapat pasar luar dengan persaingan sempurna untuk produk yang di transfer,
maka harga transfer yang sesuai adalah harga pasar.menetapkan harga transfer yang
berbeda dari harg pasar akan mengurangi profitabilitas keseluruhan perusahaan.
Harga transfer yang dinegosiasikan
Biaya kesempatan dapat digunakan untuk menetapkan berbagai batasan pada negosiasi.
Contoh 1: biaya distribusi yang dihidari, sebagai ilustrasi, anggaplah bahwa suatu divisi
memproduksi papan sirkuit yang dijual ke pasar eksternal seharga $22. Divisi tersebut
mampu menjual seluruh hasil produksinya dengan harga $22. Saat ini, divisi menjual
1000 unit per hari dengan biaya produksi variabel $12 per unit dan biaya distribusi
variabel $2 per unit. Alternative lainnya papan sirkuit dapat dijual secara internal kepada
divisi mainan elektronik perusahaan. Biaya distribusi sebesar $2 dapat dihindari apabila
papan sirkuit tersebut dijual secara internal. Divisi mainan elektronik juga berproduksi
dengan kapasitas penuh, memproduksi dan menjual 350 unit mainan per hari. Setiap
mainan dikenakan harga $45 dengan biaya produksi variabel $32. Beban penjualan
variabel setiap mainan adalah $3 per unit.
12
Data unit
Harga penjualan $22 $45
Biaya variabel
-produksi $12 $32
-penjualan $2 $3
Biaya tetap tahunan $1.480.000 $610.000
a
jumlah hari penjualan adalah 260 hari
c
biaya variabel produksi x penjualan unit per tahun
d
biaya variabel penjualan x penjualan unit per tahun
e
350 x $21,10 x 260 hari = Rp 5.63.100
f
($32 x 350 x 260 ) - ($315 x 260 ) = $. 2.830.100
13
g
(650 x $2 x 260 ) = $ 338.000
Contoh 2:
Penawaran dari divisi plastik untuk pesanan 250.000 botol yaitu $0.85 per botol dengan
biaya variabel divisi tersebut $0.60 tidak termasuk biaya biaya botol plastik. Jika botol
dibeli dengan harga $0.4 tetapi divisi farmasi akan rugi sebesar $37.000. untuk devisi
plastic biaya variabelnya adalah $0.15. jika harga transfer diturunkan menjadi $0.25
maka devisi farmasi akan mendapatkan margin konstribusi $0. Kemudian jika harga
transfer diturunkan menjadi $0.20 maka kedua devisi akan mengalami keuntungan yang
sama dan jika harga transfer ditunkan lagi menjadi $0.15 maka devisi plastic yang akan
mendapatkan margin konstribusi $0. Maka akan lebih baik jika harga transfer ditetapkan
$0.20 dimana kedua divisi akan memperoleh keuntungan.
14
1. Manajer divisi yang menguasai informasi khusus mungkin mengambil
keuntungan dari manajer divisi lainnya.
2. Ukuran-ukuran kinerja mungkin terganggu oleh keterampilan negosiasi dan
para manajer.
3. Negosiasi dapat menghabiskan sejumlah waktu dan sumberdaya yang besar.
Keunggulan harga transfer yang dinegosiasi yaitu menawarkan harapan untuk
melengkapi ketiga kriteria kesesuian tujuan, otonomi dan akurasi evaluasi kinerja.
Tiga bentuk dari penetapan harga transfer berdasarkan biaya yang dipertimbangkan :
1. Biaya penuh
2. Biaya penuh ditambah markup
3. Biaya variabel ditambah biaya tetap.
15