BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Energi baru dan terbarukan (EBT) saat ini sudah ramai dibicarakan
sebagai energi alternatif. Kebutuhan energi terbarukan dalam menggantikan bahan
bakar fosil yang tidak dapat terbaharukan sudah menjadi pemikiran banyak orang
sejak tahun 1970 ketika krisis energi di dunia berlangsung. Peranan ini menjadi
sangat penting, terlebih dengan semakin besarnya emisi gas buangan kendaraan
bermotor yang mencapai sekitar 3 juta ton karbondioksida ke udara pada setiap
tahunnya serta memberikan dampak besar terhadap perubahan iklim global.
Berdasarkan sumber energi, bentuk listrik merupakan energi yang paling
praktis digunakan (Rittmann 2008). Terdapat berbagai teknologi konversi yang
digunakan untuk membangkitkan energi listrik ini, yaitu pembakaran, gasification,
dan fermentasi (gas metan). Namun teknologi konversi pembakaran dan
gasification berdampak terhadap penipisan cadangan bahan bakar fosil dan
peningkatan jumlah CO2 di atmosfer, sedangkan konversi dari biogas menjadi
listrik memiliki efisiensi yang rendah, yaitu kurang dari 40% (Rittmann 2008).
Tantangan dalam pengembangan pembangkit listrik adalah menemukan teknologi
yang lebih efisien dan ramah lingkungan.
Fuel cell adalah alat elektrokimia yang secara kontinyu mengkonversi
energi kimia menjadi energi listrik (Shukla et al. 2004). Secara umum, fuel cell
memiliki beberapa keunggulan, seperti memiliki efisiensi yang tinggi yang dapat
digunakan pada berbagai skala pembangkit energi, jika hidrogen digunakan
sebagai bahan bakar maka polusi emisi dapat dikurangi, tidak membutuhkan alat-
alat penggerak, seperti pompa, kompressor, dan blower. Selain itu fuel cell dapat
menggunakan berbagai jenis bahan bahan bakar, serta memiliki kecepatan yang
hampir sama dengan baterai dalam memberikan listrik (Mench 2008).
Bengkulu merupakan daerah yang cukup besar dalam sektor perkebunan
kelapa sawit. Hal ini ditunjukkan dengan banyaknya CPO sawit di provinsi ini.
Sebagaiaman berdasarkan data dari Dinas Perkebunan Provinsi Bengkulu pada
tahun 2015, Bengkulu memiliki lahan perkebunan kelapa sawit seluas 417.329 Ha
dan memiliki 29 pabrik CPO (Crude Palm Oil) yang terus aktif dalam
menghasilkan limbah cair. Menurut data Dinas Perkebunan Provinsi Bengkulu
bahwa yang dihasilkan oleh 29 pabrik minyak kelapa sawit yang melaksanakan
pengolahan TBS menjadi CPO dengan total produksi limbah cair pada Tahun
2015 sebesar 15.952,981 m3. Hal ini merupakan permasalahan yang cukup serius,
karena limbah cair kelapa sawit merupakan zat yang cukup berbahaya bagi
ekosistem dan lingkungan sekitar.
Meningkatnya produksi limbah cair kelapa sawit secara terus-menerus
akan memberikan dampak yang buruk. Salah satunya adalah limbah cair kelapa
sawit yang dibuang kea lam secara bebas akan melepaskan gas metan (CH4) dan
CO2 yang menaikkan emisi penyebab efek rumah kaca. Limbah cair kelapa sawit
2
ini juga berdampak terhadap polusi udara bagi masyarakat setempat karena
melepaskan gas metan. Banyaknya dampak negatif ini dikarenakan kurangnya
perhatian terhadap pengolahan limbah cair kelapa sawit secara bijak. Limbah cair
kelapa sawit ini memiliki potensi yang cukup besar jika dilakukan pengolahan
untuk menjadi sumber daya energi. Salah satunya adalah menjadi energy listrik.
Melalui proses pengolahan yang berbasis MFC (Mikrobial Fuel Cell), maka akan
tercipta sumber energi yang terbarukan serta ramah lingkungan. Limbah cair
kelapa sawit juga memilki berbagai substrat yang cukup baik karena masih
mengandung pati dan glukosa bagi media bakteri MFC.
Melihat besarnya potensi sumber daya dari limbah cair kelapa sawit di
daerah ini yang begitu besar maka sangat peting untuk dilaksanakan pengolahan
limbah ini menjadi potensi energi listrik. Dilaksanakan penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui potensi dari energi listrik yang dihasilkan dari limbah cair
kelapa sawit. Sehingga Provinsi Bengkulu mampu memproduksi energi
terbarukan yang berbasis pengolahan limbah sehingga berdampak positif bagi
lingkungan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
BAB III
METODE PENELITIAN
Keterangan :
1. Multimeter 1
2. Katoda 2
3. Substrat (Limbah Sawit & lumpur)
4. PVC
5. Pomba Peristaltik 3
6. Anoda 4
7. Kabel Tembaga 5
6
7
dicatat setiap jam. Pencatatan dihentikan setelah diperoleh kondisi tegangan listrik
yang stabil. Selama proses kinerja rector tersebut, maka reaktor akan dialirkan
substrat gula menggunakan pompa pristaltik. Proses ini dilakukan sekitar 2 bulan
sampai diperkirakan telah terbentuknya kumunitas bakteri yang tertambat pada
anoda serat karbon.
BAB IV
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
Rincian biaya dari tabel diatas dapat dilihat pada tabel justifikasi anggaran.
Sehingga dalam pelaksanaan kegiatan penelitian ini dibtuhkan dana sejumlah
Rp 10.333.000
10
DAFTAR PUSTAKA
1. Bullen RA, Arnot TC, Lakeman JB, dan Walsh FC. 2006. Biofuel cell and
their development. J. Biosensors and Bioelectronics 21: 2015-2045.
3. Du, Zhuwei, H. Li, and T. Gu. A State Of The Art Review on Microbial Fuel
Cell; A Promising Technology for Wastewater Treatment and Bioenergy.
Journal Biotechnology Advances 2007. 25: 464-482
4. Holmes DE, Bond DR, O’Neil RA, Reimers CE, Tender LM, dan Lovley DR.
2004. Microbial community associates with electrodes harvesting
electricity from a variety of aquatic sediments. J. Microbial Ecol. 48:
178-190.
5. Liu H dan Logan BE. 2004. Electricity generation using an air cathode single
chamber microbial fuel cell in the presence and absence of proton
exchange membrane. J. Environmental Science Technology.. 38: 4040
8. Mench MW. 2008. Fuel Cell Engines. New Jersey: John Wiley & Sons, Inc
10. Shukla AK, Suresh P, Berchmans S, dan Rajendran A. 2004. Biological fuel
cells and their applications. J. Current Science 87: 455-468.
12
Harga Jumlah
Justifikasi
No Nama Bahan Volume Satuan Biaya
Pemakaian
(Rp) (Rp)
1. Tang Sebagai alat 3 buah 20.000 60.000
pembuatan
reaktor
2. Multi meter digital Sebagai alat 1 buah 600.000 600.000
pengukuran
3. Gergaji Pipa Pemotong 1 buah 90.000 90.000
PVC
4. Ampere meter Sebagai 1 buah 120.000 120.000
pengukur
arus listrik
5. Spatula Sebagai 2 buah 25.000 50.000
pengaduk
substrat
6. Batang pengaduk Sebagai 2 buah 7.500 15.000
pengaduk
substrat
7. Pompa peristaltik Sebagai 2 buah 215.000 530.000
digital pompa gula
ke dalam
reaktor
8. Wadah plastik Sebagai 4 buah 15.000 60.000
wadah
glukosa
9. Blender Sebagai 2 buah 250.000 500.000
pencampur
substrat
5 Pisau Sebagai alat 6 buah 12.000 72.000
pemotong
6. Lem Tembak Sebagai alat 3 buah 75.000 225.000
pembuatan
reaktor
Jumlah Biaya 2.322.000
13
Harga Jumlah
Justifikasi
No Nama Bahan Volume Satuan Biaya
Pemakaian
(Rp) (Rp)
1. Limbah Cair Sawit Sebagai 20 liter 3.000 120.000
bahan baku
pembuatan
substrat
2. Gula Sebagai 5 Kg 15.000 75.000
Nutrisi pada
substrat
3. Aquades Sebagai 20 liter 7.000 140.000
pelarut
sbustrat
4. Masker Sebagai 4 pack 10.000 40.000
pelindung
pernafasan
5. Tissue Sebagai 4 pack 20.000 80.000
pembersih
6. Sarung tangan Sebagai 2 pack 25.000 50.000
pelindung
tangan dari
zat kimia
7. KOH Sebagai 2 kg 35.000 70.000
bahan untuk
modifikasi
grafit
mesopori
8. HCL 37 % Sebagai 2,5 liter 481.000 481.000
bahan untuk
modifikasi
grafit
mesopori
9. Batu Baterai Besar Sebagai 40 7.000 280.000
bahan untuk
pembuatan
karbon grafit
10 Batu Baterai Kecil Sebagai 40 3.000 120.000
bahan untuk
pembuatan
karbon grafit
14
3. Biaya Perjalanan
Harga Jumlah
Justifikasi
No Nama Perjalana Volume Satuan Biaya
Perjalanan
(Rp) (Rp)
1. Bengkulu- Manna Pengambilan 3 Peneliti x 75.000 450.000
limbah cair 2 kali PP
kelapa sawit
di CPO
2. Bengkulu-Seluma Pengambilan 3 Peneliti x 40.000 240.000
limbah cair 2 kali PP
kelapa sawit
di CPO
3. Bengkulu- Pengambilan 3 Peneliti x 75.000 450.000
Argamakmur limbah cair 2 kali PP
kelapa sawit
di CPO
4. Perjalanan Sebagai uang 10 kali 10.000 100.000
membeli bahan transportasi pergi
perjalanan
membeli
bahan
Jumlah Biaya 1.240.000
4. Biaya Lain-lain
Harga Jumlah
Justifikasi
No Nama Pemakaian Volume Satuan Biaya
Pemakaian
(Rp) (Rp)
1. Pembuatan Laporan Biaya 1 100.000 100.000
pembuatan
laporan
2. Pembuatan Biaya 1 100.000 100.000
Proposal pembuatan
proposal
3. Log book Print dan 4 rangkap 15.000 60.000
fotokopi
Logbook
4. Dokumentasi Sewa 1 kali 150.000 150.000
Kamera dan
16
Print Foto
5. Flashdisk 16 GB Untuk 1 90.000 90.000
penyimpanan
berbagai file
dokumen
6. Compile CD Untuk 4 CD 10.000 40.000
Penyimpanan
Softcopy dari
proposal dan
laporan
7. Biaya ATK Untuk 1 Paket 50.000 50.000
Perlengkapan
alat tulis
8. Biaya fotokopi Untuk 10 rangkap 35.000 350.000
proposal dan fotokopi
laporan proposal dan
kemajuan. laporan
kemajuan.
9. Fotokopi Fotokopi 200 lembar 400 80.000
berbagai
berkas
lainnya
10. Insentif Teknisi Sebagai upah 10 hari 50.000 100.000
LAB (2 orang) bagi asisten
lab dalam
membantu
penelitian
11. Seminar Penelitian Sebagai uang 1 kali 1000.000 2.000.000
Skala Nasional operasional
seminar
Penelitian
Jumlah Biaya 3.120.000