Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

MASA PERKEMBANGAN PRENATAL

Di Susun Oleh:

KELOMPOK I

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TADULAKO

2017
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Manusia pada hakikatnya senantiasa mengalami pertumbuhan dan

perkembangan. Proses perkembangannya kehidupan manusia melalui beberapa

tahapan. Umumnya, manusia akan selalu berubah mengikuti proses perkembangandi

sekitar kehidupannya, dimulai sejak masa prenatal, masa bayi, lalu tumbuh menjadi

seorang remaja, dewasa, kemudian meninggal.

Masa prenatal merupakan titik dari proses pertumbuhan dan perkembangan manusia

yaitu disaat manusia belum lahir atau masih berada di rahim Ibu. Namun, masih

banyak orang yang cenderung menganggap bahwa permulaan perkembangan

psikologis dimulai pada saat anak dilahirkan. Akibat kecenderungan ini kebanyakan

dari mereka tidak melakukan hal-hal yang dapat mempengaruhi perkembangan

psikologis anak pada masa prenatal. Padahal pada masa inilah penentu dan pembentuk

karakter dan tingkah laku anak sesudah lahir.

Melihat hal demikian sangat perlu untuk diluruskan. Inilah yang menyebabkan

perkembangan masa prenatal perlu untuk dipelajari. Karena begitu pentingnya

memahami masa perkembangan prenatal, maka dari itu dalam makalah ini penulis

mencoba menjelaskan secara mendalam mengenai masa perkembangan prenatal,

dengan harapan dapat menambah pengetahuan yang berguna bagi kehidupan para

pembaca dan penulis khususnya.


1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan masa perkembangan prenatal?

2. Apa ciri-ciri perkembangan masa prenatal ?

3. Apa tugas perkembangan masa prenatal ?

4. Bagaimana perkembangan fisik pada masa prenatal?

5. Bagaimana perkembangan emosi pada masa prenatal?

6. Apa saja bahaya yang timbul pada masa prenatal?

1.3 Tujuan

Adapun tujuan penulisan makalah ini dapat dilihat sebagai berikut :

1. Menjelaskan pengertian perkembangan masa prenatal.

2. Mengetahui ciri perkembangan masa prenatal.

3. Mengetahui tugas perkembangan masa prenatal.

4. Mengetahui perkembangan fisik pada masa prenatal

5. Mengetahui perkembangan emosi pada masa prenatal

6. Mengetahui bahaya yang timbul pada masa prenatal.


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Prenatal

Menurut Elisabeth B. Hurlock, Masa pre-natal adalah masa konsepsi atau

pertumbuhan, masa pembuahan sampai dengan masa pertumbuhan, dan

perkembangan individu yaitu pada saat pembuatan telur pada ibu dan spermazoa pada

ayah, bila spermatozoa pada laki-laki memasuki ovum pada perempuan terjadilah

konsepsi atau pembuahan, perkembangan pokok pada masa ini ialah perkembangan

fisiologis berupa pembentukan struktur tubuh.

2.2 Ciri-ciri Masa Prenatal

Menurut Hurlock, meskipun relatif singkat, periode pranatal mempunyai enam ciri

penting, masing-masing ciri mempunyai akibat yang lambat pada perkembangan

selama rentang kehidupan.

Ciri-ciri itu adalah :

1. Terjadinya pembauran sifat-sifat yang diturunkan oleh kedua orang tua janin.

Kondisi ini akan dipengaruhi oleh kromosom yang disumbangkan oleh kedua orang

tua janin. Menurut Monks dan knoers, dalam hal ini sering ditemukan adanya

penyimpangan genetis yang disebabkan oleh kelebihan jumlah kromosom. Akibatnya

akan memiliki anak yang memiliki penyakit down sindron. Dalam hal ini telah dapat

diramalkan bahwasanya usia seorang ibu ketika hamil memiliki pengaruh terhadap

penyimpangan genetis ini. Usia seorang ibu yang memiliki umur 35 sampai dengan
39 akan memiliki kesempatan memiliki penyimpangan genetis dengan sekala 1

berbanding 180.

2. Adanya pengaruh kondisi-kondisi dalam tubuh ibu yang akan menunjang

perkembangan sifat bawaan dan perkembangannya baik itu sifat yang baik maupun

sifat yang buruk, dan hal ini akan berpengaruh pada pola perkembangan yang akan

datang. Menurut Monks dan Knoers ibu yang sakit dapat memberikan efek yang tidak

baik bagi janinnya. Contohnya ibu yang terkena penyaki penyakit campak, AIDS,

dan cytomegalovirus. Menurut hasil penelitian, ada kurang lebih 3000 anak yang

terkena HIV akibat diturunkan oleh ibunya. Namun tidak semua ibu yang terkena

HIV dapat menurunkan penyakit tersebut pada anaknya.

3. Jenis kelamin individu yang baru diciptakan sudah dipastikan pada saat

pembuahan dan kondisi-kondisi dalam tubuh ibu tidak akan mempengaruhinya, sama

halnya dengan pembuahan.

4. Perkembangan dan pertumbuhan yang normal lebih banyak terjadi selama

periode pranatal dibandingkan pada periode-periode lain dalam seluruh kehidupan

individu. Terdapat pertumbuhan yang begitu cepat pada masa pranatal ini. Yang

tadinya berupa butiran kecil yang hanya bisa dilihat melalui picroscop hanya dengan

waktu 280 hari beratnya bisa mencapai 7 pon dan diperkirakan pada masa ini berat

badan bertambah 11 juta kali.

5. Periode pranatal merupakan masa yang mengandung banyak bahaya, baik fisik

maupun psikologis. Dinyatakan bahaya, karena pada masa pranatal akan berpengaruh

panjang pada masa pertmbuhan dan perkembangan janin di masa yang akan datang.

6. Periode pranatal merupakan saat dimana orang-orang yang berkepentingan

membentuk sikap-sikap yang baru diciptakan. Dalam hal ini. W Hijayati dan Sri
Purnami menjelaskan dalam bukunya tentang pendidikan dalam masa kandungan

dengan tujuan untuk belajar dini dan mendorong perkembangan positif terhadap

psikologis anak dan orang tua. Dan dalam hal ini. seorang bayi yang sudah berusia 20

minggu dalam kandungan sudah bisa merasakan gelap dan terang. Dan pada usia ini

orang tua sudah bisa memberikan dorongan stimulus pada janin untuk

mengoptimalkannya.

2.3 Tugas perkembangan dan perkembangan fisik pada masa prenatal

Tugas perkembangan pada masa prenatal, secara eksplisit, Hurlock (1978)

menyatakannya sebagai masa dalam kandungan, termasuk di dalamnya masa

konsepsi. Akan tetapi, Buhler dan Erikson tidak memasukkan masa prenatal ke dalam

masa yang memiliki tugas perkembangan. Tugas perkembangan pada periode prenatal

dapat dilihat melalui tahap-tahap yang ada di dalamnya. Para ahli membagi

pertumbuhan dan perkembangan masa prenatal ke dalam tiga tahap, yaitu:

1. Tahap Germinal (Germinal stage)

Tahap germinal sering juga disebut periode zigot, ovum, atau periode nuthfah adalah

periode awal kejadian manusia. Periode ini berlangsung kira-kira dua minggu pertama

dari kehidupan yakni sejak terjadinya pertemuan antara sel sperma dengan sel telur

atau ovum, yang dinamakan dengan pembuahan atau fertilization. Saat itu sel sperma

bergabung dengan ovum dan menghasilkan satu bentuk sel baru yang diebut zigot.

Kemudian zigot membelah menjadi sel-sel yang berbentuk bulatan-bulatan kecil,

yang disebut blastokis. Setelah sekitar tiga hari blastokis mengandung sekitar 60 sel.

Tetapi karena jumlahnya semakin banyak maka sel ini semakin mengecil sebab
blastokis tidak mungkin lebih besar dari zigotnya yang asli. Pada saat terjadinya

pembelahan blastokis mengapung dan berproses disepanjang tubafalopi.

Blastokis dibedakan atas tiga lapisan yaitu lapisan atas (ectoderm), lapisan tengah

(mesoderm) dan lapisan bawah (endoderm). Dari ectoderm berkembang menjadi

rambut, gigi dan kuku; kulit ari dan kelenjar kulit; panca indra dan sistem saraf. Dari

mesoderm berkembang menjadi otot, tulang, atau rangka, sistem pembuangan kotoran

dan sistem peredaran darah, serta kulit lapisan dalam. Endoderm atau lapisan bawah

berkembang menjadi sistem pencernaan, hati, pankreas, kelenjar ludah dan sistem

pernafasan.

Dalam waktu singkat plasenta, tali pusar, dan kantong amniotik juga akan terbentuk

dari sel blastokis. Setelah beberapa hari setelah konsepsi blastokis menempel di

dinding rahim, inilah yang disebut embrio dan peristiwa ini menandakan akhir dari

tahap germinal.

2. Tahap Embrio (Embriyonic stage)

Tahap ini dimulai dari dua minggu sampai delapan minggu setelah

pembuahan, yang ditandai dengan terjadinya banyak perubahan pada semua organ

utama dan sistem-sistem fisiologis. Tetapi, karena ukurannya hanya sekitar satu inci

maka bagian tubuh embrio itu belum sepenuhnya berbentuk tubuh manusia

seutuhnya. Meskipun demikian, embrio sudah dapat dikenali sebagai manusia dalam

bentuk kecil.

Selama periode ini, pertumbuhan terjadi dalam dua pola yaitu cephalocaudal dan

proximodistal. Cephalocaudal artinya proses pertumbuhan yang dimulai dari bagian


kepala, kemudian terus kebawah sampai ke bagian ekor dengan kata lain, kepala,

pembuluh darah, dan jantung lebih dahulu berkembang daripada lengan, kaki dan

tangan. Pertumbuhan proximodistal adalah proses pertumbuhan yang dimulai dari

bagian-bagian yang paling dekat dengan pusat (tengah) badan, kemudian baru ke

bagian-bagian yang jauh dari pusat badan.

Dalam periode ini terdapat tiga sarana penting yang membantu perkembangan

struktur anak yaitu : kantong amniotik, tali pusar dan plasenta. Kantong amniotik

berisi cairan amniotik, merupakan cairan bening tempat embrio mengapung dan

berfungsi sebagai pelindung dari goncangan fisik dan perubahan temperatur. Plasenta

adalah suatu tempat pada dinding peranakan dimana ibu mensuplai oksigen dan

bahan-bahan makanan dan anak mengembalikan sisa buangan dari aliran

darahnya. Jadi, plasenta merupakan sarana penghubung anatara ibu dan embrio. Tali

pusar adalah saluran lembut yang terdiri atas pembuluh-pembuluh darah yang

berfungsi menghubungkan embrio dengan plasenta.

Periode ini ditandai dengan suatu perkembangan yang cepat pada sistem saraf. Hal ini

terlihat bahwa pada umur enam minggu embrio telah dapat dikenali sebagai manusia,

tetapi kepala lebih besar dibandingkan bagian lain. Pada umur delapan-sembilan

minggu muka, mulut, mata dan telinga sudah mulai terbentuk dengan baik. Lengan

dan kaki lengkap dengan jari-jarinya sudah nampak. Pada tahap ini organ-organ sex

juga mulai terbentuk. Demikian juga dengan otot dan tulang rawan mulai

berkembang. Organ dalam, seperti isi perut, hati, pankreas, paru-paru, dan ginjal,

mulai terbentuk dan mulai berfungsi secara sederhana.


3. Tahap Janin (fetus stage)

Periode ini dimulai dari usia sembilan minggu sampai lahir. Setelah sekitar

delapan minggu kehamilan, embrio berkembang menjadi sel-sel tulang. Dalam

periode ini ciri-ciri fisik orang dewasa secara proporsional mulai terlihat. Kepala yang

tadinya lebih besar dari bagian badan lainnya mulai mengecil. Kaki dan tangannya

terus meningkat secara substansial. Pada bulan ketiga, janin yang panjangnya kira-

kira tiga inci dan berat kira-kira ¾ ons itu secara spontan sudah dapat menggerakkan

kepala, tangn dan kakinya serta jantungnya mulai berdenyut.

Menurut psikologi Islam, setelah janin dalam kandungan genap berumur empat bulan,

yaitu ketika janin telah berbentuk sebagai manusia maka ditiupkan ruh ke dalamnya.

Bersamaan dengan itu ditentukan hukum-hukum perkembangannya seperti masalah-

masalah yang berhubungan dengan tingkah laku (sifat, karakter dan bakat), kekayaan,

batas usia dan lain-lain. Pada bulan ke-empat dan ke-lima ini ibu sudah merasakan

gerakan-gerakan janinnya, seperti menonjok-nonjok atau menendang-nendang. Pada

saat ini panjang janin kira-kira 4,5 inci.

Pada permulaan bulan ke-tujuh, panjang janin sudah mencapai kira-kira eman belas

inci dengan berat kira-kira 1,5-2,5 kilogram. Pada saat ini ciri-cirinya sebagai manusia

semakin terlihat, terutama ketika rambut atau bulu mulai menumbuhi kepalanya dan

mulut mulai menonjol keluar, bergerak-gerak, dibuka dan ditutup, mereguk atau

menelan dan menghisap ibu jarinya. Matanya juga mulai berkedip dan ia bisa

menangis, meskipun matanya masih tetap rapat. Pada bulan ke-delapan, berat janin

sudah mencapai kira-kira 2,5-3,5 kilogram dan mulai berkembang lapisan lemak

badan yang berguna untuk mengatur temperatur badannya setelah kelahiran. Janin
dalam perut ibu juga telah mampu mendengarkan atau merespon terhadap stimuli dari

lingkungan eksternal, terutama pola-pola suara.

2.4 Perkembangan Emosi (Keadaan dan ketegangan Emosi Ibu)

Keadaan emosional ibu selama kehamilan juga mempunyai pengaruh yang besar

terhadap perkembangan masa prenatal. Hal ini adalah karena ketika seorang ibu hamil

mengalami ketakutan, kecemasan, stres dan emosi lain yang mendalam, maka terjadi

perubahan psikologis, antara lain meningkatnya pernapasan dan sekresi oleh kelenjar.

Adanya produksi hormon adrenalin sebagai tanggapan terhadap ketakutan akan

menghambat aliran darah ke daerah kandungan dan membuat janin kekurangan

darah.Ibu yang mangalami kecemasan berat dan berkepanjangan sebelum atau selama

kehamilan, kemungkinan besar mengalami kesulitan medis dan melahirkan bayi yang

abnormal di bandingkan dengan ibu yang relative tenang dan aman.

Selama masa prenatal ini individu tidak hanya mengalami perkembangan fisik

melainkan sekaligus mengalami perkembangan psikologis.

Masa prenatal ini dapat dikatakan relatif pendek, namun memiliki peran yang amat

penting, sebab:

1. Pada masa ini ditetapkan segala sesuatu yang didapatkan dari warisan yang menjadi

dasar bagi perkembangan selanjutnya.

2. Keadaan-keadaan yang menguntungkan di dalam badan ibu dapat memelihara

perkembangan dari potensi-potensi yang di dapatkan dari pewarisan, Sedangkan

keadaan yang kurang baik dapat menghambat ataupun merubah pola perkembangan

yang akan datang.


3. Apabila dibandingkan dengan keadaan di dalam periode-periode perkembangan

yang lain. Maka di dalam masa ini terjadi pertumbuhan dan perkembangan yang lebih

banyak dibandingkan dengan periode-periode perkembangan lain diseluruh kehidupan

manusia.

4. Waktu ini adalah waktu dimana orang-orang yang berarti bagi sang anak

menentukan sikapnya kepadanya. Artinya, masa adalah saat dimana orang tua

menentukan sikapnya terhadap bayi yang akan datang. Sikap-sikap ini mempunyai

pengaruh yang besar terhadap cara mereka akan menghadapi dia terutama dalam

tahun pertama dalam kehidupannya dan cara tersebut sangat mempengaruhi

perkembangan selanjutnya.

2.5 Bahaya Pada Masa Perkembangan Prenatal

Pada masa bulan-bulan pertama kehamilan banyak terjadinya bahaya terhadap

kandungan. Maka dari itu seorang ibu harus menjaga kehamilannya agar tidak terjadi

sesuatu pada kandungannya. Dan ibu hamil harus memakan makanan yang bergizi

yang banyak mengandung zat-zat yang dibutuhkan bayi dalam kandungannya.

Seorang ibu hamil harus rajin berolahraga khusus ibu hamil. Bahaya-bahaya yang

terjadi pada ibu hamil tidak hanya karena pola atau gaya hidup yang tidak sehat tapi

juga bisa disebabkan dari lingkungan. Hal-hal yang menyebabkan terjadinya bahaya

pada ibu hamil:


1. Obat-obatan Beresep dan Obat-obatan Bebas,

seorang ibu yang mengkonsumsi obat-obatan beresep dan bebas pada waktu

hamil bisa menyebabkan bayi lahir cacat. contohnya adalah ketika ibu hamil

mengkonsumsi obat diet dan aspirin dalam dosis yang tinggi.

Obat-obatan Psikoaktif, Ibu hamil yang mengkonsumsi obat-obatan psikoaktif

itu biasanya untuk merubah suasana hati. Yang termasuk obat-obatan psikoaktif: 1.

kafein, akibat mengkonsumsi kafein dapat berisiko keguguran dan berat lahir yang

rendah. Jika mengkonsumsi kafein dalam jumlah 200 miligram lebih per hari. 2.

Alkohol, ibu hamil yang mengkonsumsi akohol dalam jumlah yang tinggi dapat

merusak kandungan yang menyebabkan bayi mengalami kecacatan anggota tubuh dan

jantung yang tidak sempurna. 3. Nikotin, ibu yang perokok berat dapat mempengaruhi

perkembangan janin, janin lahir prematur, berat lahir yang rendah, kematian janin,

masalah pernapasan. 4. Kokain, yang di akibatkan ibu hamil yang mengkonsumsi

kokain adalah penurunan berat badan kelahiran, perkembangan motorik rusak dalam

usia tahun kedua, pertumbuhan yang lambat dalam 10 tahun, gangguan perkembangan

bahasa dan pengolahan informasi. 5. Metamfetamina, sama seperti kokain yang

mengakibatkan kekurangan berat lahir, tinggi kematian pada bayi, dan masalah

perkembangan dan perilaku. 6. Mariyuana, penggunaan mariyuana pada ibu hamil

membuat terjadinya penurunan pada memori dan proses pengolahan informasi pada

bayi. 7. Heroin, mengakibatkan kesulitan perilaku saat lahir.

2. Ketidaksesuaian golongan darah,

Menyebabkan resiko lain pada janin,seperti anemia, penyakit kuning, keguguran

atau meninggal, cacat jantung, dan kerusakan otak.


3. Bahaya lingkungan,

Jika ibu hamil tinggal ditempat yang dekat dengan industri akan menyebabkan

radiasi, limbah beracun dan polutan kima yang tidak baik untuk kesehatan janin.

Penyakit kehamilan, jika ibu hamil memiliki penyakit saat hamil akan menyebabkan

cacat sebelum lahir.

4. Adanya Masalah Psikologis

Kepercayaan hal-hal tradisional, seperti tentang bagaimana seseorang yang dapat

meramalkan jenis kelamin anak yang belum lahir, sehingga dapat mengakibatkan

kebencian dan kekecewaan yang terungkap dalam sikap yang kurang menyenangkan

terhadap anak jika anak yang dilahirkan tidak sesuai dengan apa yang diharapkan,

tekanan yang dialami ibu, seperti tidak menghendaki kehadiran anaknya.

Sikap-sikap yang kurang menyenangkan di pihak orang-orang yang berarti

mengakibatkan efek sikap pada anak. Sikap ibu dapat mempengaruhi bayinya yang

belum dilahirkan melalui perubahan endokrin yang dapat terjadi apabila calon ibu

menderita tekanan yang berat dan dalam waktu yang lama biasanya diiringi dengan

sikap yang kurang menyenangkan. Sebaliknya, sikap – sikap yang menyenangkan

akan menimbulkan keseimbangan tubuh yang baik dan hal ini akan menunjang

perkembangan yang normal sepanjang periode pranatal.


BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Tahap-tahap perkembangan pada masa prenatal dibagi menjadi 3 tahap

perkembangan, yaitu tahap germinal, tahap embrio, dan tahap janin. Tahap germinal

berlangsung kira-kira 2 minggu pertama dari pembuahan. Tahap embrio dimulai dari

2 minggu sampai 8 minggu setelah pembuahan. Selama periode embrio ini

pertumbuhan terjadi dalam 2 pola yaitu, cephalocaudal dan proximodistal. Tahap

janin dimulai pada usia 9 minggu sampai lahir. Dalam makalah ini juga dibahas

mengenai 6 karakteristik masa prenatal. Selain itu terdapat faktor-faktor yang

mempengaruhi perkembangan prenatal yakni, kesehatan ibu, gizi ibu, pemakaian

bahan-bahan kimia oleh ibu, keadaan dan ketegangan emosi ibu, takhayul dan

kenyataan di Indonesia,serta X-Ray kehamilan. Perkembangan pada masa prenatal

juga memiliki arti penting dalam perkembangan anak sepertipenentuan sifat bawaan,

penentuan jenis kelamin, penentuan jumlah anak, penentuan urutan anak.


DAFTAR PUSTAKA

Papalia, D. E., dkk. (2010). Human Development (Psikologi Perkembangan). Jakarta:

Kencana

http://fithgallagher.wordpress.com/2010/09/30/karakteristik-perkembangan-masa-

prenatal/

http://rachmatbox.blogspot.com/2013/09/psikologi-perkembangan-masa-prenatal.html

http://dc387.4shared.com/doc/hCMUXCeg/preview.html

http://munajat96.blogspot.com/2012/08/pertumbuhan-dan-perkembangan-masa.html

http://praneo.blogspot.com/

http://11106fris.blogspot.com/2012/06/perkembangan-neonatal_06.html

http://rubenks88.blogspot.com/2014/02/masa-neonatal.html

http://www.slideshare.net/veronikaliyanti/savedfiles?s_title=psikologi-perkembangan-

17997692&user_login=rithahidayah

http://blog.umy.ac.id/pramuji/donwload/dakwah/psikologi-perkembangan-anak-didik/

http://edukasi.kompasiana.com/2014/03/18/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-

perkembangan-prenatal--639735.html

Anda mungkin juga menyukai