LAPORAN KASUS
3.2 Anamnesa
Keluhan Utama: Terdapat luka pada kaki kiri.
Riwayat Pengobatan
Riwayat debridement (-)
Riwayat Alergi :
Tidak ada alergi
Status Lokalis
Kepala : bentuk kepala simetris, rambut hitam lurus, nyeri
tekan sinus tidak ada, edema palpebra (-),
konjungtiva anemis (+), sclera ikterik (-), refleks
cahaya (+/+).
2) Palpasi
a) Kulit kering, pecah-pecah, tidak normal
b) Klusi arteri dingin, pulsasi ( – )
c) Ulkus :kalus tebal dank eras.
b. Pemeriksaan fisik
1) Penting pada neuropati untuk cegah ulkus
2) Nilon monofilament 10 G
3) Nilai positif : nilon bengkok, tetapi tidak terasa
4) Positif 4 kali pada 10 tempat berbeda : spesifisitas (97%), sensitifitas
(83%).
c. Pemeriksaan vaskuler
Tes vaskuler noninvasive : pengukuran oksigen transkutaneus, ankle
brachial index (ABI), absolute toe systolic pressure. ABI : tekanan sistolik
betis dengan tekanan sistolik lengan.
d. Pemeriksaan Radiologis : gas subkutan, benda asing, osteomielitis
e. Pemeriksaan laboratorium yang dilakukan adalah :
1) Pemeriksaan darah
Pemeriksaan darah meliputi : GDS > 200 mg/dl, gula darah puasa >120
mg/dl dan dua jam post prandial > 200 mg/dl.
2) Urine
Pemeriksaan didapatkan adanya glukosa dalam urine. Pemeriksaan
dilakukan dengan cara Benedict ( reduksi ). Hasil dapat dilihat melalui
perubahan warna pada urine : hijau ( + ), kuning ( ++ ), merah ( +++ ), dan
merah bata ( ++++ ).
3) Kultur pus
Mengetahui jenis kuman pada luka dan memberikan antibiotik yang sesuai
dengan jenis kuman.
3.5 Diagnosis
Ulkus Diabetik Pedis Sinistra
3.6 Terapi
IVFD NaCl 0,9 %
Antrain 1 gr
Ranitidine 50g
Ondansentron 8gr
Ceftazidin 1gr
Metronidazole 500g
Kalnex 500g
Instruksi Post Op
- Analisis Ku/Kesadaran/Perdarahan
- IVFD NaCl 0,3% 20 tpm
- Inj. Ceftazadin 2 x 1 gr IV
- Inj. Metronidazole 500 mg
- Inj. Antrain 1gr
3.8 FOLLOW UP
Follow Up hari – 1
S O A P