Anda di halaman 1dari 4

FLORA NORMAL

 Flora normal yang terdapat pada manusia:


1. Pada mulut dan traktus respiratorius
- Mulut: Staphylococcus epidermis, Staphylococcus aureus, Streptococcus viridans.
- Faring: Streptococcus nonhemolitik, alfahemolitik dan Neisseris.
2. Flora normal traktus genitorious, uretra anterior, vagina dan genitalia eksterna.
Contoh: Lactobacillus sp., Moraxella sp., Clostridium sp.
3. Flora normal kulit, hidung dan telinga.
- Kulit: Bacillus sp., Phytiasparium ovale, Trycapita
- Telinga: Streptococcus pneumonia, P. aerogenosa
- Hidung: Staphylococcus aureus
 (baca) Alat dan bahan praktikum Flora Normal Tubuh
 (baca) Cara kerja praktikum Flora Normal Tubuh

PENGECATAN ZN

 Reagen
- ZN A: basic fuchsin, warna merah. Fungsi: cat utama
- ZN B: alkohol asam atau HCl, tidak berwarna. Fungsi: peluntur
- ZN C: Methylen Blue, warna biru. Fungsi: cat lawan/ cat penutup
Hasil: kuman ZN (+) berwarna merah, ZN (-) berwarna biru.
Contoh kuman ZN (+): M. tuberculosis, M. leprae, M. saprophyt.

PENGECATAN BURRY

 Untuk melihat kapsul

 Reagen: tinta cina

 Hasil: bakteri berwarna hitam, kapsul jernih.

PENGECATAN GRAY

 Untuk melihat flagella

 Hasil: flagella berwarna merah


PEWARNAAN KLEIN

 Untuk melihat spora

 Hasil: spora bakteri berwarna merah, badan bakteri berwarna biru.

PEWARNAAN NEISSER

 Untuk melihat granula Corynebacterium difteri.

 Hasil: badan bakteri berwarna kuning, granula berwarna biru.

PENGECATAN GRAM

 (baca) fungsi pengecatan gram

 (baca) Reagen

Fungsi dari masing-masing reagen:

- A: cat utama

- B: penguat cat utama

- C: peluntur

- D: cat penutup

 Hasil: bakteri gram (+) berwarna ungu, bakteri gram (-) berwarna merah

FIKSASI

 Alat dan bahan: ose, lampu bunsen, object glass, mikroskop.

 Fungsi:

1. Meletakkan spesimen pada object glass

2. Mencegah terjadinya autolisis

3. Mematikan kuman

4. Membuat preparat tahan lama


 Cara kerja

1. Bersihkan object glass, kemudian memanaskannya sebentar di atas api bunsen.

2. Memberi tanda lingkaran pada bagian tengah gelas objek, letakkan sedikit NaCl pada
lingkaran tersebut.

3. Panaskan ose pada kemiringan 45˚ dari pangkal sampai ujung hingga pijar.

4. Buka tabung sediaan kuman , dekatkan dengan api bunsen, kemudian ambil biakan
kuman dengan ose.

5. Mengoleskan sampel pada gelas objek setipis mungkin.

6. Memanaskan bagian bawah sediaan yang telah dibuat pada api bunsen sehingga
berwarna kuning di balik dan didekatkan ke api minimal tiga kali.

7. Lihat di bawah mikroskop.

PEMERIKSAAN POTENSI ANTIBIOTIK

 Untuk mengetahui daya antibakteri dari suatu antibiotika terhadap bakteri standar.

 Bakteri standar:

1. Salmonela typhi

2. Staphylococcus aureus

3. Pseudomonas aerogenosa

 KHM: kadar hambat minimal

 MIC: minimal inhibitory concentration

 KHM atau MIC yaitu nomor tabung paling besar yang masih tampak jernih atau tidak
tampak pertumbuhan kuman.

 Contoh: KHM + tabung no. 2


UJI KEPEKAAN KUMAN

 Tujuan:

1. Untuk mengetahui obat-obat yang paling cocok (paten).

2. Mengetahui adanya resistensi bakteri terhadap suatu antibiotik.

 Metode: Kirby Bauer

 Media: BHI (media cair), Mueller Hinton agar (media padat).

 Hasil:

- Zona radikal: daerah di sekitar disk yang sama sekali tidak ditemukan adanya
pertumbuhan bakteri.

- Zona irradikal: daerah di sekitar disk yang masih menunjukkan adanya pertumbuhan
bakteri.

Anda mungkin juga menyukai