Anda di halaman 1dari 19

STATUS

KEDOKTERAN KELUARGA

Disusun oleh:
Nama : Amalia Fauzia Nisai
NIM : 201310401011047

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2015

1
Dibuat di : RSUM Halimah Kandangan
Pada tanggal : 12 Mei 2015

STATUS KEDOKTERAN KELUARGA

I. IDENTITAS
A. PENDERITA
1. Nama (Inisial) : Ny. T
2. Umur : 37 thn
3. Jenis Kelamin : Perempuan
4. Agama : Islam
5. Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
6. Status Perkawinan : Menikah
7. Jumlah Anak : 2 orang
8. Pendidikan terakhir : SMP
9. Alamat lengkap : Pandean RT 01/RW03, Kandangan, Kabupaten Kediri

B. PASANGAN
1. Nama (Inisial) : Tn. RB
2. Umur : 40 thn
3. Jenis Kelamin : Laki-laki
4. Agama : Islam
5. Pekerjaan : Kuli Bangunan
6. Status Perkawinan : Menikah
7. Jumlah Anak : 2 orang
8. Pendidikan terakhir : SMP
9. Alamat lengkap : Pandean RT 01/RW03, Kandangan, Kabupaten Kediri

2
C. ANGGOTA KELUARGA (2 generasi)

Hubungan Keterangan
Status
Nama Pekerjaan Keluarga Domisili
No Sex Usia Perkawinan Status Kesehatan
(Inisial) (deskripsi lengkap) (S, I, AK, Serumah
(TK, K, J, D)
AA) Ya Tdk
1 Tn.S L 65 Petani Orangtua Menikah V Hipertensi
2 Ny.W P 60 Petani Orangtua Menikah V Sehat
Kakak
3 Ny. DA P 42 Buruh Pabrik Menikah V Sehat
Kandung
Adik
4 Ny.SP P 33 Ibu Rumah Tangga Menikah V Sehat
Kandung
5 Tn.RB L 40 Kuli Bangunan Suami Menikah V Sehat
Belum
6 Nn. FA P 15 Pelajar Anak V Sehat
Menikah
Belum
7 An. IM L 12 Pelajar Anak V Sehat
Menikah

D. Genogram
1 2

3
4 3 6 5 7 8

10 9

Keterangan:
1. Tn.S 6.Tn.RB
2. Ny.W 7.Ny.SP
3. Tn.DA 8. Tn.S
4. Ny.S 9. Nn. FA
5. Ny.T 10. An.IM

4
II. DATA DASAR KESEHATAN
A. STATUS MEDIS/KLINIS
Identitas
No Status Present
(Inisial)
KU : keluar cairan dari kedua telinga
1
RPS : keluar cairan dari kedua telinga sejak 4 hari ini. Cairan berwarna
putih keruh, molor (+), bau busuk (+), cairan lebih banyak keluar dari
telinga kanan. 5 hari yang lalu pasien merasa kedua telinga bagian dalam
terasa nyeri, nyeri terasa terus-menerus. Pendengaran kedua telinga
menurun sejak 5 hari yang lalu. Demam sumer (+) 5 hari yang lalu.
Telinga berdenging (-). Riwayat berenang sebelumnya (-)
RPD : belum pernah sakit seperti ini sebelumnya, sering batuk pilek, ±1
bulan sekali  terakhir batuk pilek 3 minggu yang lalu, riwayat alergi
makanan (-), riwayat alergi obat (-), sering bersin di pagi hari (+),
riwayat asma (-)
Ny. T
RPK : keluarga sakit seperti ini (-), ibu kandung pasien sering bersin di
(pasien) pagi hari (+), DM (-), HT (-)
KU : baik GCS : 456
Vital sign : TD: 110/70 mmHg; N: 96 x/mnt; RR:14 x/mnt
K/L : A/I/C/D : -/-/-/-
Thorax : Simetris, Vesikuler/Vesikuler, Wh -/- Rh-/-
Cor : S1S2 tunggal, murmur (-)
Abd : Flat, supel, nyeri tekan (-), BU (+) N, Hepar/Lien tak teraba
Eks : akral hangat, kering, merah, edema (-)
Status THT :
Auricula D : nyeri tekan tragus (-), sekret (+), membran timpani sde,
Auricula S : nyeri tekan tragus (-), sekret (+), membran timpani sde,
KU : tidak ada keluhan
2
RPS : tidak ada keluhan BAB/BAK normal.
RPD : sering bersin di pagi hari (-), riwayat asma (-)
RPK : DM (-), HT (-)
Vital sign : TD: 120/85 mmHg; N: 84 x/mnt; RR:14 x/mnt
Tn. RB K/L : A/I/C/D : -/-/-/-
Thorax : Simetris, Vesikuler/Vesikuler, Wh -/- Rh-/-
Cor : S1S2 tunggal, murmur (-)
Abd : Flat, supel, nyeri tekan (-), BU (+) normal, Hepar/Lien tak
teraba
Eks : akral hangat, kering, merah; edema (-)
KU : tidak ada keluhan
3
RPS : tidak ada keluhan BAB/BAK normal.
RPD: sering bersin di pagi hari (-), riwayat asma (-)
RPK :-
Vital sign : TD: 110/70 mmHg; N: 86 x/mnt; RR:14 x/mnt
Nn. FA K/L : A/I/C/D : -/-/-/-
Thorax : Simetris, Vesikuler/Vesikuler, Wh -/- Rh-/-
Cor : S1S2 tunggal, murmur (-)
Abd : Flat, supel, nyeri tekan (-), BU (+) normal, Hepar/Lien tak
teraba
Eks : akral hangat, kering, merah; edema (-)

5
KU : batuk
4
RPS : batuk sejak 2 hari ini. Batuk berdahak, dahak berwarna kuning
bening. Pilek (-). Demam sumer (+). Nyeri telan (-).
RPD: sering bersin di pagi hari (-), riwayat asma (-)
RPK :-
R.Sos : Akhir-akhir ini di sekolah pasien banyak yang terserang flu, 2
hari yang lalu An. IM minum teh kemasan saat di sekolah.
An. IM
Vital sign : TD: 110/70 mmHg; N: 86 x/mnt; RR:14 x/mnt
K/L : A/I/C/D : -/-/-/-
Thorax : Simetris, Vesikuler/Vesikuler, Wh -/- Rh-/-
Cor : S1S2 tunggal, murmur (-)
Abd : Flat, supel, nyeri tekan (-), BU (+) normal, Hepar/Lien tak
teraba
Eks : akral hangat, kering, merah; edema (-)

B. STATUS UPAYA KESEHATAN & PERILAKU KESEHATAN

No Komponen Keterangan (deskripsi jelas)


Promotif Pasien jarang bertanya pada kader kesehatan setempat dan jarang
hadir jika ada penyuluhan tentang masalah kesehatan yang
diadakan oleh tenaga kesehatan atau puskesmas setempat
Preventif Pasien jarang berolahraga
Kuratif Pasien jarang pergi ke sarana kesehatan, sesekali ke Puskesmas
jika ada keluhan batuk pilek, selebihnya pasien membeli obat
1. (Ny.T) sendiri di apotek jika sakit.
Rehabilitatif Pasien tidak pernah kontrol ke rumah sakit jika ada keluhan.
Promotif Pasien tidak pernah mengikuti penyuluhan yang diadakan
puskesmas setempat.
Preventif Pasien rutin berolahraga, minimal 3 kali seminggu (rasional).
Pasien lebih sering makan masakan yang dibuat ibunya di
rumah dibanding jajan di sekolahnya karena takut makanan tidak
2. bersih (rasional).
(An. IM) Kuratif Jika pasien merasa kurang enak badan, pasien segera beristirahat
(rasional).
Jika pasien merasa tenggorokannya kurang enak, pasien minum
teh hangat (rasional).
Rehabilitatif Pasien tidak pernah kontrol ke rumah sakit jika ada keluhan.

Aktifitas, Gizi, Pekerjaan Dll


No Komponen Keterangan
1 Ny. T Aktivitas

6
Ibadah : Ibadah dilakukan pasien di rumah,
jarang pergi ke musholla atau masjid kecuali
saat bulan ramadhan.
Rekreasi : Jarang pergi ke tempat rekreasi.
Sosial: pasien cukup sering terlibat dalam
arisan, tadarus, dan pengajian bergilir setiap
bulannya.
Gizi
Kuantitas: 2-3 x/hari; Kualitas: cukup,
dengan menu: nasi, sayur, tahu dan tempe
kadang ayam, ikan dan daging ; Kebiasaan
makan: pasien makan tepat waktu, tetapi
jarang sarapan; Selera makanan: gemar
makanan pedas dan gorengan, sering minum
(pasien) teh kemasan dan minuman serbuk instan serta
es yang dibeli di warung; Konsumsi makanan
tertentu: tidak ada ; Alergi makanan: Tidak
ada ; Makanan yang dihindari selama ini:
tidak ada.
Pekerjaan
Pekerjaan: Setiap hari pukul 05.00 pasien
memasak, pukul 06.00 memulai pekerjaan
rumah misalnya menyapu atau mencuci.
Siang hari pasien berkunjung ke rumah
tetangga atau menonoton televisi. Dalam
sehari, pasien tidur selama 7-8 jam.

Jaminan Kesehatan:
Seluruh anggota keluarga tidak memiliki
asuransi/jaminan kesehatan
Tn. RB
2 Aktivitas
Ibadah : Selalu melakukan ibadah di
musholla dekat rumah dan kadang-kadang di
rumah. Sosial : mengikuti pengajian rutin
setiap bulannya
Gizi
Kuantitas: 2-3 x/hari; Kualitas: cukup,
dengan menu: nasi, sayur, tahu dan tempe
kadang ayam, ikan dan daging ; Kebiasaan
makan: makan teratur ; Selera makanan: baik,
jarang makan makanan yang asin dan
bersantan, jarang ngemil; Konsumsi makanan

7
tertentu: tidak ada ; Alergi makanan: Tidak
ada ; Makanan yang dihindari selama ini:
makanan pedas.
Pekerjaan
Pekerjaan: Setiap hari pukul 06.00 pasien
pergi ke tempat kerja. Pasien pulang ke
rumah setiap pukul 15.00 Dalam sehari,
pasien hanya tidur selama 6 jam.

Jaminan Kesehatan:
Seluruh anggota keluarga tidak memiliki
asuransi/jaminan kesehatan
3. Aktivitas
Ibadah : Selalu melakukan ibadah mushola
dekat rumah dan kadang-kadang di rumah.
Sosial : mengikuti pengajian rutin, arisan
PKK setiap bulannya
Gizi
Kuantitas: 2-3 x/hari; Kualitas: cukup,
dengan menu: nasi, sayur, tahu dan tempe
kadang ayam, ikan dan daging ; Kebiasaan
makan: pasien lebih sering makan masakan
yang dibuat ibunya di rumah dibanding jajan
di sekolahnya.; Selera makanan: pedas dan
Nn. FA
manis ; Konsumsi makanan tertentu: tidak
ada ; Alergi makanan: Tidak ada
Pekerjaan
Pekerjaan: Setiap hari Senin-Sabtu pasien
bangun pukul 05.00, kemudian pasien
berangkat ke sekolah pukul 06.00, dan pulang
sekolah pukul 15.00, sepulang sekolah pasien
biasanya ikut membantu pekerjaan rumah.
Dalam sehari pasien tidur 6-8 jam.

Jaminan Kesehatan:
Seluruh anggota keluarga tidak memiliki
asuransi/jaminan kesehatan
An. IM
4. Aktivitas
Ibadah : Pasien rutin mengikuti shalat
berjamaah (magrib dan isya) di mushola

8
dekat rumah, selebihnya shalat dilakukan di
rumah dan sekolah.
Rekreasi : Jarang pergi ke tempat rekreasi.
Kuantitasnya dalam satu tahun 2-3 kali.
Biasanya pasien bepergian bersama teman-
temannya.
Sosial: pasien mengikuti kegiatan rohis di
sekolahnya dan remaja masjid di lingkungan
rumahnya yang dilaksanakan setiap bulan.
Gizi
Kuantitas: 2-3 x/hari; Kualitas: cukup,
dengan menu: nasi, sayur, tahu dan tempe
kadang ayam, ikan dan daging ; Kebiasaan
makan: pasien lebih sering makan masakan
yang dibuat ibunya di rumah dibanding
membeli jajan di sekolahnya.; Selera
makanan: pedas dan asam ; Konsumsi
makanan tertentu: tidak ada ; Alergi
makanan: Tidak ada
Pekerjaan
Pekerjaan: Setiap hari Senin-Sabtu pasien
bangun pukul 05.00, kemudian pasien
berangkat ke sekolah pukul 06.15, dan pulang
sekolah pukul 15.00, sepulang sekolah pasien
biasanya ikut membantu pekerjaan rumah.
Dalam sehari pasien tidur 6-8 jam.

Jaminan Kesehatan:
Seluruh anggota keluarga tidak memiliki
asuransi/jaminan kesehatan

C. STATUS FAKTOR RESIKO LINGKUNGAN

Fisik, Biologi, Kimia, Sosial, Budaya, Psikologis, Ekonomi, Ergonomi, Dll


No Komponen Lingkungan Keterangan
1 Lingk. Fisik - Bangunan rumah merupakan milik sendiri
- Luas bangunan: ± 6 m x 7 m
- Sumber penerangan dengan lampu terdiri dari
7 buah ( 1 di ruang tamu, 1 di dapur, 2 untuk 2
kamar, 1 untuk kamar mandi, 1 di teras depan
dan 1 di teras belakang)

9
- Lantai terbuat dari keramik.
- Dinding keseluruhan adalah tembok bata
semen.
- Ventilasi kurang, cahaya matahari yang masuk
kurang.
- Semua kamar memiliki pintu kamar yang
terbuat dari pintu kayu.
- Atap terbuat dari genting.
- Secara keseluruhan dalam rumah dan kamar
tampak berdebu.
- Sarana MCK untuk pribadi dengan
menggunakan Septic tank.
- Sumber air:
 Sumur bor menggunakan sanyo, sumur
bor sekitar 5-6 meter dari MCK
- Bagian depan rumah terdapat tanaman-
tanaman dalam pot.
2. Lingk. Biologi
- Bagian belakang rumah ditanami pohon, pasien
tidak mempunyai binatang ternak.
- Sampah biasanya dikumpulkan lalu dibakar di
halaman belakang rumah.
3 Lingk. Kimia
- Limbah setelah mencuci piring dan mencuci
baju biasa dibuang ke selokan atau parit.
- Hubungan dengan tetangga sangat erat dalam 1
RT/ RW dan 1 desa. Masing-masing mengenal
4 Lingk. Sosial satu sama lain. Ada kegiatan lingkungan semua
ikut berpartisipasi begitupula pasien.
- Hubungan antar anak-orang tua cukup baik.
- Lingkungan tempat tinggal pasien sering
5 Lingk. Budaya dan Agama mengadakan pengajian rutin tiap bulan, tadarus
saat bulan ramadhan.
- Pasien dan suami tidak memiliki permasalahan
yang serius.
6 Lingk. Psikologis - Suami bekerja di dalam kota sebagai kuli
bangunan. Pasien sering khawatir dengan
kesehatan suaminya.
7 Lingk. Ekonomi Tingkat pendapatan keluarga :
a. Penghasilan utama (asal, besaran &
keajegan) : pendapatan diperoleh dari hasil
Tn.RB sebagai kuli bangunan perbulan
sekitar Rp 2.000.000-Rp2.200.000
b. Penghasilan tambahan (asal, besaran &
keajegan) : -
c. Penghasilan lain (asal & besaran): -
Pengeluaran rata-rata tiap bulan :
1) Bahan makanan (beras, lauk-pauk, buah, dan
lain-lain seperti kopi, gula, teh) : sekitar Rp.
1.000.000
2) Diluar bahan makanan (listrik, air,

10
telekomunikasi, transportasi, kesehatan,
sosial, pakaian, dll) : sekitar Rp. 1.000.000
Ny.T :
- Setiap pagi Ny. T menghaluskan bumbu dalam
posisi jongkok dan memasak dalam posisi
berdiri sedikit membungkuk.
- Ny. T mencuci pakaian dalam posisi jongkok
dan kadang membungkuk.
- Saat pagi dan sore hari Ny. T menyapu dan
mengepel dalam posisi membungkuk.
Tn.RB:
- Setiap hari Tn. RB bekerja sebagai kuli
bangunan sering mengangkat beban berat
dalam posisi membungkuk
- Tn. RB saat bekerja menggunakan kaos lengan
8 Lingk. Ergonomi pendek dan celana panjang, dan sepatu boot
karet.
Nn. FA
- Saat di sekolah Nn. IM duduk dengan posisi
tegak
- Saat di rumah Nn. IM belajar di meja makan
kadang di lantai dengan penerangan yang
cukup dan posisi tegak
An. IM
- Saat di sekolah Nn. IM duduk dengan posisi
tegak
- Saat di rumah Nn. IM belajar di meja makan
dengan penerangan yang cukup dan posisi
tegak

11
III. DIAGNOSIS HOLISTIK

Ny. T

a. Aspek 1:
-Keluar cairan dari telinga (otorea), nyeri telinga bagian dalam (otalgia), pendengaran
menurun (tuli konduksi)
-Ingin pendengarannya kembali seperti dahulu
b. Aspek 2:
- Otitia Media Akut Stadium Perforasi
c. Aspek 3:
- Tidak pernah olahraga.
- Pola makan tidak sehat
d. Aspek 4:
- Kurangnya informasi tentang kesehatan pasien
- Kurangnya promosi kesehatan
- Masalah ekonomi
e. Aspek 5: Social function scale 1

Tn. RB

a. Aspek 1:
-Keluhan: -
-Ketakutan jika pendengaran istrinya tidak kembali pulih
-Ingin jika istrinya rajin berolahraga dan mengatur pola makannya dengan baik.
b. Aspek 2: -
c. Aspek 3:
- Rutin olahraga.
- Pola makan sehat.
d. Aspek 4:
- Kurangnya informasi tentang kesehatan pasien
- Kurangnya informasi kesehatan
- Masalah ekonomi
e. Aspek 5: Social function scale 1

An. IM

a. Aspek 1:
Batuk
Demam sumer
b. Aspek 2:
ISPA
c. Aspek 3:
- Rutin olahraga.
- Pola makan sehat.
d. Aspek 4:

12
- Kurangnya promosi kesehatan
- Masalah ekonomi
e. Aspek 5: Social function scale 1

13
IV. PENATALAKSANAAN KOMPREHENSIF:
Ny. T, 37 tahun
ASPEK URAIAN MASALAH PENATALAKSANAAN
KOMPREHENSIF
(OPERASIONAL)
1. - Keluar cairan dari - Pasien mengeluh keluar -pasien harus selalu menjaga
telinga (otorea), cairan dari kedua telinga kesehatannya sehingga tidak sering
nyeri telinga bagian sejak 4 hari ini. Cairan mengalami batuk pilek lagi,
dalam (otalgia), berwarna putih keruh, diharapkan keluhannya tidak akan
pendengaran molor (+), bau busuk (+), berulang. Pasien harus berobat
menurun (tuli cairan lebih banyak keluar secara tuntas dan segera berobat
konduksi) dari telinga kanan. 5 hari jika ada keluhan batuk pilek
-Pendengaran ingin
yang lalu pasien merasa maupun keluhan di telinganya.
kembali seperti biasa
kedua telinga bagian dalam - memberikan penjelasan kepada
terasa nyeri, nyeri terasa pasien bahwa pendengarannya bisa
terus-menerus. kembali lagi jika dilakukan
Pendengaran kedua telinga rekonstruksi pada gendang
menurun sejak 5 hari yang telinganya.
lalu. Demam sumer (+) 5
hari yang lalu.
- Pasien khawatir
pendengarannya tidak
dapat kembali seperti
semula.
2. Otitis Media Akut Berdasarkan anamnesis dan - Cefadroxyl 4x500 mg selama 14
Stadium Perforasi pemeriksaan fisik didapatkan hari
- Asam mefenamat 3 x 1 jika
bahwa penyakit yang saat ini
telinga dalam terasa nyeri
diderita pasien adalah infeksi
- Paracetamol 3x500 mg jika
telinga tengah akut.
demam
- Cuci telinga H202 : NaCl = 1: 1
sehari dua kali selama 3 hari
- Chloramphenicol tetes telinga 3 x
1 tetes per hari.

14
3. - Tidak pernah -pasien jarang melakukan - pasien diharuskan melakukan olah
olahraga. olah raga setiap harinya raga misalnya berjalan kaki atau
- Pola makan tidak
sehingga daya tahan lari-lari kecil sekitar 30 menit tiap
sehat.
tubuhnya kurang baik dan harinya terutama saat pagi hari
rhinitis atopi yang diderita yaitu untuk meningkatkan daya
pasien sering kambuh. tahan tubuh serta mengurangi
- Pola makan tidak sehat
keluhan sering bersin di pagi hari.
(gemar makan makanan - Menjelaskan kepada pasien bahwa
pedas dan gorengan, sering kebiasaan makan makanan pedas
minum teh kemasan dan dan gorengan, sering minum teh
minuman serbuk instan serta kemasan dan minuman serbuk
es yang dibeli di warung). instan serta es yang dibeli di
warung menyebabkan daya tahan
tubuh pasien gampang turun
sehingga memudahkan terjadinya
ISPA.
4. - Kurangnya - Pasien tidak mengerti - Memberikan pengarahan pada
informasi tentang bahwa ISPA berulang bisa kader di desa setempat tentang
kesehatan pasien menyebabkan terjadinya penyuluhan masalah kesehatan,
- Kurangnya
OMA serta kader aktif dalam
promosi - Pasien jarang mengikuti
pemantauan mengenai segala hal
kesehatan penyuluhan kesehatan di
yang berhubungan dengan status
- Masalah ekonomi desanya
kesehatan masyarakat di desa
setempat.
- Memberikan pengarahan supaya
petugas kesehatan lebih aktif
dalam kegiatan promosi
kesehatan, misalnya mengadakan
penyuluhan kesehatan, menyebar
pamflet, brosur, atau poster yang
disebarkan di tempat-tempat
umum.

15
- Petugas kesehatan hendaknya
lebih aktif dalam kegiatan
promosi kesehatan, seperti
menggunakan pamflet, brosur,
maupun poster tentang ISPA dan
OMA yang disebar/ditempatkan di
tempat umum, melakukan
penyuluhan pada acara
perkumpulan warga setiap
bulannya.
- Menyarankan untuk membuat
kartu Jamkesmas yang belum
dimiliki oleh pasien.
5. Social function scale Perawatan diri mandiri oleh -
1 diri sendiri, mampu
melakukan pekerjaan seperti
sebelum sakit.

Tn. RB, 40 tahun

ASPEK URAIAN MASALAH PENATALAKSANAAN


KOMPREHENSIF
(OPERASIONAL)
1. -Keluhan: - - Sehubungan dengan penyakit - pasien diharuskan membantu
-Ketakutan
yang diderita oleh istrinya, saat mengawasi pengobatan dan perbaikan
jika
ini pasien khawatir dengan pola hidup istri pasien.
pendengaran - memberikan penjelasan kepada pasien
kondisi pendengaran istrinya.
istrinya tidak bahwa pendengarannya bisa kembali
kembali pulih. lagi jika dilakukan rekonstruksi pada
gendang telinganya.
2. - - -

3. - Rutin - -
olahraga.

16
- Pola makan
sehat.

4. - Kurangnya -pasien kurang memperoleh - Memberikan pengarahan supaya


informasi informasi mengenai kesehatan petugas kesehatan lebih aktif dalam
kesehatan istrinya kegiatan promosi kesehatan,
- Masalah
- Kurangnya promosi kesehatan misalnya mengadakan penyuluhan
ekonomi
di dalam desa tempat tinggal kesehatan, menyebar pamflet,
pasien brosur, atau poster yang disebarkan
di tempat-tempat umum.
- Menyarankan untuk membuat kartu
Jamkesmas yang belum dimiliki oleh
pasien.
5. Social function Perawatan diri mandiri oleh diri -
scale 1 sendiri, mampu melakukan
pekerjaan seperti sebelum sakit.

An. IM, 12 tahun


ASPEK URAIAN MASALAH PENATALAKSANAAN
KOMPREHENSIF
(OPERASIONAL)
1. - Batuk Pasien mengeluh batuk sejak 2 - Memberikan edukasi pada pasien
- Demam
hari ini. Batuk berdahak, dahak untuk sering minum air putih hangat
sumer
berwarna kuning bening. supaya dahaknya menjadi encer.
Demam sumer (+). - Penyakit saluran nafas termasuk
radang tenggorokan dan flu merupakan
penyakit yang menular lewat udara
yaitu melalui batuk, maupun bersin,
sehingga jika pasien masih batuk
hendaknya melakukan etika batuk
yang benar atau menggunakan masker
supaya teman maupun anggota
keluarga lain tidak tertular.

17
2. ISPA Berdasarkan anamnesis dan Paracetamol syr 125 mg/mL 3x1 sendok
pemeriksaan fisik didapatkan takar (5mL) jika demam
bahwa penyakit yang saat ini Puyer:
diderita pasien adalah ISPA  GG 100 mg 4 tablet
 Bromhexin mg 4 tablet

3. - Rutin - - Memberikan pengarahan pada pasien


olahraga. untuk banyak istirahat selama masih
- Pola
sakit dan kembali berolahraga jika
makan
kondisi sudah membaik.
sehat. - Melanjutkan pola makan sehat dan
menghindari makanan dan minuman
berpengawet serta memperbanyak
minum air hangat.
4. - Kurangnya Kurangnya promosi kesehatan - Pemanfaatan media informasi,
promosi dari desa setempat misalnya dari internet, televisi, koran,
kesehatan dll
- Masalah - Petugas kesehatan hendaknya lebih
ekonomi aktif dalam kegiatan promosi
kesehatan, seperti menggunakan
pamflet, brosur, maupun poster
tentang ISPA dan OMA yang
disebar/ditempatkan di tempat
umum, melakukan penyuluhan pada
acara perkumpulan warga setiap
bulannya.
- Menyarankan untuk membuat kartu
Jamkesmas yang belum dimiliki oleh
pasien.
5. Social Perawatan diri mandiri oleh -
function scale diri sendiri, mampu melakukan
1 pekerjaan seperti sebelum
sakit.

18
19

Anda mungkin juga menyukai