Penda Hulu An
Penda Hulu An
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
merah merupakan daya komersial yang cukup tinggi sesuai dengan meningkatnya
konsumsi pasar setelah cabai merah. Sebagai komoditas hortikultura yang banyak
lain seperti Sumatera Barat, Sumatera Utara dan Jawa. Sementara peran bawang
merah sebagai kebutuhan rumah tangga masih belum bisa digantikan oleh
transportasi dari sumber- sumber penghasil bawang merah yang akan masuk ke
tergantung pada waktu dan cara penyimpanannya, jenis hewan dan kesehatan
hewan. Selain dapat menyediakan unsur hara bagi tanaman dan pupuk kandang
dapat juga membantu memperbaiki struktur tanah dan aktivitas hewan dan
mikroba tanah. Pupuk kandang merupakan suatu sumber bahan organik tanah,
tanah.
Pupuk kandang mengandung unsur hara makro dan mikro. Pupuk kandang
ayam memiliki kandungan unsur hara paling tinggi dibandingkan dengan jenis
pupuk kandang lainnya sehingga mampu memberi pengaruh yang lebih baik bagi
tanah dan tanaman dalam mensuplai ketersediaan hara dan memperbaiki kualitas
sifat tanah, karena kotoran ayam banyak mengandung zat-zat makanan tumbuhan-
mengandung protein. Kotoran ayam mengandung nitrogen tiga kali lebih banyak
Adapun tujuan dari penelitian yang telah dilaksanakan ini adalah untuk
Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum. L) berasal dari Asia Tengah sekitar India,
Pakistan sampai Palestina. Tanaman ini telah dikenal sejak 2700-3200 tahun sebelum masehi di
Mesir, dan 1500 tahun sebelum masehi di Israel. Penyebaran bawang merah ke berbagai negara
berhubungan dengan perburuan rempah-rempah oleh bangsa Eropa ke wilayah timur, yang
berlanjut kemudian dengan pendudukan colonial Belanda di wilayah Indonesia. Didalam dunia
Subclass: Liliidae, Order: Liliaes, Family: Liliaceae, Genus: Allium L, Species: Allium
Bawang merah dapat tumbuh dan berproduksi dengan baik di dataran rendah sampai
tinggi kurang lebih 1.100 m (ideal 0-800 m) diatas permukaan laut, tetapi produksi terbaik
dihasilkan dari dataran rendah yang didukung keadaan iklim meliputi suhu udara antara 25-32 C
dan iklim kering, tempat terbuka dengan pencahayaan kurang lebih 70% karena bawang merah
termasuk tanaman yang memerlukan sinar matahari cukup panjang, tiuapan angin sepoi-sepoi
berpengaruh baik bagi tanaman terhadap laju fotosintesis pembentukan umbinya akan tinggi
(BPPT, 2007)
Tanaman bawang merah dapat ditanam di dataram rendah maupun dataran tinggi, yaitu
pada ketinggian 0-1.000 m dpl. Meskipun demikian ketinggian optimalnya adalah 0-400 m dpl
saja, secara umum tanah yang dapat ditanami bawang merah adalah tanah yang bertekstur remah
sedang sampai liat, drainase yang baik, penyinaran matahari 70%. Bawang merah tumbuh baik
pada tanah subur, gembur dan banyak mengandung bahan organik dengan dukungan jenis tanah
lempung berpasir atau lempung berdebu, drajad kemasaman tanah (pH) tanah untuk bawang
merah antara 5,5 – 6,5, tata air (drainase) dan tata udara (Aerasi) dalam tanah berjalan baik, tidak
Curah hujan yang sesuai untuk pertumbuhan bawang merah adalah antara 300-2500
mm/tahun. Kelembaban udara (nisbi) untuk dapat tumbuh dan berkembang dengan baik serta
hasil produksi yang optimal, bawang merah menghendaki kelembaban udara nisbi antara 80-90
persen. Intensitas sinar matahari penuh lebih dari 14 jam/hari, oleh sebab itu tanaman ini tidak
Pusat produksi bawang merah tidak hanya terdapat di pulau jawa dan sumatera, tetapi
juga dihasilkan oleh pulau pulau lain. Pada tahun 2011, daerah penghasil terbesar adalah maluku,
Papua Barat dan disusul oleh Jawa Tengah, masing-masing 867 ton, 680 ton, dan 421 ton. BPS
melaporkan produksi bawang merah pada tahun 2011 mencapai 823.124.000 ton dengan luas
areal 93.667.000 ha (BPA Indonesia, 2011). Tetapi pada tahun 2010, penghasil bawang merah
terbesar adalah pulau Jawa, khususnya Jawa Tengah (BPS Indonesia, 2010).
Badan pusat statistic (BPS) dan direktorat Jenderal Hortikultura (DJH) menyebutkan
bahwa produksi bawang merah di Indonesia dari tahun 2006-2010 selalu mengalami peningkatan
yaitu sebesar 794.929 ton, 802.810 ton, 853.615 ton, 965.164 ton, 1.048.934 ton. Akan tetapi,
sepanjang tahun 2010 impor bawang merah di Indonesia tercatat sebesar 73.864 ton dan dalam 3
bulan pertama tahun 2011, impor bawang merah di Indonesia mencapai 85.730 ton. Hal itu
dibuktikan bahwa kebutuhan akan bawang merah di dalam negeri masih tinggi dibandingkan
ketersediaannya. Dengan demikian, produktivitas bawang merah dalam negeri perlu ditingkatkan
Di Indonesia daerah yang merupakan sentra produksi bawang merah adalah Cirebon,
Brebes, Tegal, Kuningan, Wates (Yogyakarta), Lombok Timur dan Samosir (Sunarjono dan
Soedomo 1989). Pada tahun 2003, total pertanaman bawang merah petani Indonesia sekitar
88.029 hektar dengan rata-rata hasil 8,7 ton/ha (Biro Pusat Statistik, 2003). Produktivitas hasil
bawang merah tersebut dipandang masih rendah, karena potensi hasil yang dapat dicapai sekitar
20 ton/ha.
Salah satu varietas bawang merah yang ditanam di Indonesia adalah varietas Bima.
Varietas ini berasal dari daerah brebes dan cocok ditanam didaerah dataran rendah. Varietas
bima mempunyai nama lokal Bima Curut dan memiliki karakteristik, yaitu tinggi tanaman
berkisar antara 25-44 cm, jumlah anakan antara 712, daun tanaman berbentuk silindris
berlubang, warna daun hijau, jumlah daun 14-50 helai dan umur panen kurang lebih 60 hari
Bawang merah varietas Bima mempunyai susut bobot umbi 22% dari bobot panen basah.
Umbinya berwarna merah muda, berbentuk lonjong, dan bercincin kecil ada leher cakramnya.
Varietas Bima tahan terhadap penyakit busuk umbi, tetapi peka terhadap penyakit busuk daun
Hasil penelitian purnomo, dkk (2012) menunjukkan bahwa bawang merah varietas bima
yang ditanam pada bulan Mei-Juli hanya mampu berbunga sebesar 20%. Selanjutnya dijelaskan
bahwa uji botani bawang merah mengalami masa dormansi. Hal ini ditunjukkan dari biji botani
hasil panen yang langsung dikecambahkan, biji baru mulai berkecambah pada hari ke-17.
Perkecambahan biji tidak seragam hingga hari ke-30 biji hanya mampu berkecambah sebesar
8%.
Bawang merah merupakan salah satu komoditas tanaman hortikultura yang banyak
dikonsumsi manusia manusia sebagai campuran bumbu masak setelah cabe. Selain sebagai
campuran bumbu masak, bawang merah juga dijual dalam bentuk olahan seperti ekstrak bawang
merah, bubuk, minyak atsiri, bawang goring bahkan sebagai bahan obat untuk menurunkan kadar
kolesterol, gula darah mecegah pengumpalan darah, menurunkan tekanan darah serta
dipengaruhi oleh iklim (musim) setempat, karena bawang merah sangat peka terhadap hujan dan
kekeringan. Di Berebes, Jawa Tengah sebagai pusat bawang merah, dilaporkan bahwa produksi
bawang merah dipengaruhi oleh bibit dan iklim. Didaerah lain di Jawa, produksi juga
Pertumbuhan dan perkembangan tanaman sangat dipengaruhi oleh pemberian pupuk dan
ketersediaan unsur hara di dalam tanah. Serapan unsur hara dibatasi oleh unsur hara yang berada
dalam keadaan minimum (Hukum Minimum Leibig). Dengan demikian status hara terendah
seluruh unsur hara harus dalam keadaan seimbang, artinya tidak boleh ada satu unsur hara pun
Logam berat merupakan komponen alami tanah. Elemen ini tidak dapat didegradasi
maupun di hancurkan. Logam berat dapat masuk kedalam tubuh manusia melalui makanan
minuman dan udara. Logam berat berarti tembaga dan seng dibutuhkan tubuh manusia untuk
membantu kinerja metabolism tubuh. Akan tetapi, dapat berpotensi menjadi racun jika
konsentrasi dalam tubuh berlebih. Logam berat menjadi berbahaya disebabkan sistem
bioakumulasi, yaitu peningkatan konsentrasi unsur kimia di dalam tubuh makhluk hidup
(Anonimious, 2008).
Perbaikan sifat fisik, kimia dan biologi di dalam tanah dapat meningkatkan ketesediaan
unsur hara dan air didalam tanah. Penggunaan bahan organik dapat meningkatkan hal tersebut
sehingga meningkatkan kemampuan akar dalam menyerap hara dan air. Produk pertanian
merupakan kebutuhan bahan pangan terbesar dikonsumsi manusia dan dari hasil berbagai
penelitian telah terkontaminasi oleh bahan kimia sintesia yang sangat membahayakan kesehatan
manusia. Pengomposan pada dasarnya merupaka upaya mengaktifkan kegaiatan mikroba agar
mampu mempercepat proses dekomposisi bahan organik. Penggunaan pupuk organik dalam
jangka panjang dapat meningkatkan produktifitas lahan dan dapat mencegah degradasi lahan.
Struktur tanah sangat penting untuk pertumbuhan tanaman, dimana struktur tanah yang baik
memungkinkan suatu hubungan baik antara udara dan air dalam tanah. Dalam hubungan
demikian, maka akar tanaman akan dapat tumbuh Dengan sempurna, sehat dan kuat serta tanaman
Pupuk organic adalah bahan yang dihasilkan dari pelapukan sisa-sisa tanaman, hewan dan
manusia. Penting fungsi dan peranan bahan organic bagi tanah serta makin intensifnya penggunaan pupuk
kimia oleh petani maka sangatlah penting untuk mulai memperhatikan usaha pengembelian bahan organi
Salah satu pupuk organic yaitu pupuk kandang, pupuk kandang merupakan produk buangan dari
binatang peliharaan seperti ayam, kambing, sapi dan kerbau yang dapat digunakan untuk menambah hara,
memperbaiki sifat fisik dan biologi tanah. Kualitas pupuk kandang sangat berpengaruh terhadap respon
tanaman. Pupuk kandang ayam secara umum mempunyai kelebihan dalam kecepatan penyerapan hara,
komposisi hara seperti N, P, K dan Ca dibandingkan pupuk kandang sapid an kambing (wifowati, dkk,
2004).
Selain itu penambahan masukan organic tanah sama halnya dengan penambahan frkasi fosfor
organic yang juga merupakan salah satu fraksi fosofr yang akan diserai tanaman. Peningkatan kandungan
asam humat dan sam fulvat akan meninggalkan jumlah muatan pada tapak pertukaran sehingga
memungkinkan pertukaran hara lebih baik, berpengaruh langsung meningkatkan perkembangan akar dan
Pupuk kandang bermanfaat untuk menyediakan unsur hara makro dan mikro dan mempunyai
daya ikat ion yang tinggi sehingga akan mengefektifkan bahan-bahan anorganik di dalam tanah, termasuk
pupuk anorganik. Selain itu, pupuk kandang bisa memperbaiki struktur tanah, sehingga pertumbuhan
tanaman bisa optimal. Pupuk kandang yang telah siap diaplikasikan memiliki ciri bersuhu dingin, remah,
wujud aslinya tidak tampak, dan baunya telah berkurang. Jika belum memiliki ciri-ciri tersebut, pupuk
kandang belum siap digunakan. Dosis pupuk kandang ayam 20 ton/ha memberikan hasil terbaik pada
tanaman mentimun dan pemberian pupuk kandang kotoran 20 ton/ha memberikan pertumbuhan dan hasil
Pupuk kandang merupakan pupuk alam yang berasal dari kotoran padat cair dari hewan yang
tercampur dengan sisa-sisa makanan maupun alas kandang. Pupuk kandang mempunyai kemampuan yang
dapat mengkatkan dan mempertahankan kesuburan tanah melalui perbaikan fisik, kimia dan biologi
tanah. Pupuk kandang banyak mengandung unsur hara makro seperti Ca, Mg, dan S, namun pengaruh
yang cepat dan nyata dari pupuk kandang terhadap pertumbuhan tanaman adalah adanya penambahan
Pupuk kandang juga dapat membentuk senyawa kompleks dengan Al dan Fe sehngga hara P lebih
tersedia bagi tanaman. Pemberian pupuk kandang pada berbagai dosis mampu menurunkan Al-dd
sekaligus meningkatkan Ph tanah. Bahan organic seperti pupuk kandang kotoran ayam merupakan
sumber unsur hara, yaitu dengan adanya dekomposisi bahahn organic oleh mikroorganisme tanah yang
berlangsung secara lamban, akan tetapi terus-menrus. Pupuk organic sangat baik untuk memperbaiki
kesuburan tanah karena dapat memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah. Pupuk organic yang kaya
Akan tetapi, kandungan protein yang tinggi didalam pupuk kandang ayam dapat memicu
munculnya pathogen-patogen penyebab penyakit yang dapat menghambat pertumbuhan dan produktivitas
tanaman. Berdasarkan hasil analisis terhadap unsur hara dalam pupuk kototan ayam, dikatuhui bahwa
secara umum pupuk kandang dari kotoran ayam memiliki kandungan 1,25% Air, 2,71 % N, 6,31 % P dan
Pupuk kandang mempunyai kandungan unsur hara berbeda-beda karena masing-masing ternak
mempunyai sifat khusus tersendiri yang ditentukan oleh jenis makanan dan usia ternak tersebut. Seperti
unsur hara yang terdapat pada pupuk kandang sapi yakni N 2,33 %, K20 1,58%, Ca 1,04 % , Mg 0,33 %,
Mn 179 ppm dan Zn 70,5 ppm. Pada pupuk kandang ayam unsur haranya N 3,21 % P205 3,21 %, K2O
1,57 %, Mg 1,44 %, Mn 250 ppm dan Zn 315 ppm (Wiryanta dan bernardinus, 2002).
Unsur hara dalam pupuk kandang kambing N 2,10 %, P202 0,66 %, K2O 1,97 %, Ca 1,64 %, Mg
0,60 %, Mn 233 ppm dan Zn 90,8 ppm (Semekto, 2006). Sedangkan unsur hara pupuk kadang jangkrik
adalah N 3,80 %, P205 2,30 %, K2O 2,70%, Ca 2,00 %, Mg 0,66 %, Mn 197 ppm dan 197 dan Zn 506
Kandungan unsur hara pada pupuk kandang berbeda-beda, tapi pada prinsipnya, semua jenis
kandang sangat baik untuk tenaman cabai keriting yang terpeting pupuk tersebut harus benar-benar
matang, karena pupuk kandang yang tidak matang akan berbahaya bagi tanaman sebab masih