Anda di halaman 1dari 3

PENATALAKSANAAN EMESIS PADA IBU

HAMIL
Nomor :
SOP No.Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman :

Kepala Puskesmas Perawatan


Puskesmas Perawatan Subaim
Subaim Noni Syamsuddin
NIP. 19730305 199301 2 004
1. Pengertian Emesis gravidarum adalah mual muntah di saat kehamilan yang
menyebabkan dehidrasi, defesiensi nutrisi, penurunan berat badan
dan mengganggu aktifitas sehari – hari. Muntah yang terjadi pada
awal kehamilan sampai umur kehamilan 20 minggu.
2. Tujuan a. Mengurangi rasa mual dan muntah
b. Mengganti kehilangan cairan dan elektrolit
c. Memenuhi kebutuhan nutrisi dan mengatasi kehilangan BB ibu
3. Kebijakan Bidan, Perawat
4. Referensi Prawirohardjo S,Wiknjosastro. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan
Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo 2
5. Prosedur Persiapan alat :
 Infus set
 Cairan infus Dextrose 5 % atau sesuai instruksi Dokter.
 Kapas alkohol, spuit 5 cc, 2,5 cc, bethadine cair, plester, dll
 Nierbeken
 Tissue makan / Tissue Rol dalam tempatnya
Persiapan penolong :
1. Memberikan penerangan tindakan apa yang akan dilakukan
pada pasien tentang kehamilannya, agar perasaan pasien
tenang
2. Cara bekerja septik aseptik
6. Langkah-langkah Penatalaksanaan :
1. Menjelaskan pada pasien bahwa kehamilan dan persalinan
merupakan proses fisiologis
2. Menjelaskan pada pasien bahwa mual dan muntah adalah gejala
yang normal terjadi pada kehamilan muda, dan akan
menghilang setelah usia kehamilan 4 bulan.
3. Anjurkan untuk makan dalam jumlah yang sedikit tapi dengan
frekuensi yang lebih sering. Waktu bangun pagi jangan segera
turun dari tempat tidur, tetapi dianjurkan untuk makan roti
kering atau biskuit dengan teh hangat.
4. Hindari makanan yang berminyak dan berbau lemak, dan
makanan atau minuman sebaiknya disajikan dalam keadaan
panas atau sangat dingin.
5. Makan makanan yang banyak mengandung gula dianjurkan
untuk menghindari kekurangan karbohidrat
6. Defekasi yang teratur.
7. Pada pasien dengan muntah-muntah sering, pasien dipuasakan
dalam 24 jam, kemudian di infus dextrose, 5% RL 2:1pada kolf
I/IV diisi neurobion 5000 ui. Dan vitamin C 200 mg IV,
kebutuhan cairan ± 3000 cc dalam 24 jam ( sebelumnya dalam
pemberian obat-obatan kolaborasi dulu dengan Dokter yang
merawat.
8. Intake dan output di catat tiap aplusan
9. Pemeriksaan laboratorium DL leucosit, LED, urine aceton,
trombosit
10. Observasi keadaan umum dan tanda-tanda vital tiap aplusan
11. Pemberian obat-obatan anti muntah
12. Setelah pasien puasa 24 jam, boleh diberikan teh, biscuit
bertahap setiap 3 jam, diet bubur tak merangsang, buah manis.
13. Bila pasien tidak muntah, jumlah dan macam makanan
dapat di tambah.
14. Jika kebutuhan cairan terpenuhi infus boleh diaf atau jika
kebutuhan cairan belum terpenuhi infus di teruskan
(sebelumnya kolaborasi dengan Dokter yang merawat)
Yang perlu diperhatikan :
1. Jika pasien tidak dapat turun dari tempat tidur pasien dapat di
mandikan, mobilisasi bertahap.
2. Kebersihan pasien dan lingkungan di jaga kebersihannya
3. Membantu memenuhi segala kebutuhan pasien.
Jika setelah perawatan & pengobatan baik, muntah berkurang atau
pasien tidak muntah lagi pasien dapat dipulangkan, sebelumnya
kolaborasi dengan Dokter yang merawat
7. Unit terkait Pemeriksaan KIA, Kamar Bersalin

Anda mungkin juga menyukai