Anda di halaman 1dari 11

9.

TINDAKAN KEPERAWATAN
No. Diagnosa Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional
1 Pola napas tidak efektif b/d Pola napas efektif 1. Pantau frekuensi, irama, 1. Takipnea, irama yang tidak
distensi dinding dada, dan dengan kriteria kedalaman pernapasan. Catat teratur dan bernafas dangkal
kelelahan akibat peningkatan hasil: ketidak teraturan pernapasan. menunjukkan pola nafas yang
- Tidak
kerja pernapasan. ditandai tidak efektif.
2. Posisikan dada klien, posisi
menggunakan alat 2. Posisi semi fowler akan
dengan:
semi fowler
bantu pernapasan menurunkan diafragma sehingga
DS:
- Tanda-tanda
- Klien mengeluh sesak memberikan pengembangan
vital stabil:
napas sejak dua hari yang pada organ paru.
TD: 120/80 mmHg
3. Alihkan perhatian individu dari 3. Ansietas dapat
lalu N: 60-80 x/m
P: 18 x/m pemikiran tentang keadaan ansietas menyebabkan pola nafas tidak
DO:
S: 36-37 0C
dan ajarkan cara bernafas efektif. efektif.
- Klien tampak sesak
4. Anjurkan pasien untuk
- Terpasang O2 5 L/ jam
4. Mengurangi penggunaan
- Hidung klien tampak beristirahat dan tidak banyak
energi yang tidak penting
melebar berbicara.
5. Distensi gaster dapat
- Retraksi fosa 5. Minimalkan distensi gaster
menghambat kontraksi
supraclavicular
- Ronkhi di sepanjang diafragma.
6. Instruksikan klien pada metode
6. Batuk yang tidak terkontrol
area paru
yang tepat dalam mengontrol
- Tanda-tanda vital melelahkan dan inefektif serta
TD: 130/90 mmHg batuk.
menimbulkan frustasi.
N: 88 x/ menit 7. Kolaborasi pemberian oksigen
7. Membantu memenuhi
P: 32 x/menit
sesuai indikasi
S: 37 oC kebutuhan oksigen dan
mengurangi kerja organ
pernapasan.
2 Perubahan nutrisi b/d intake Menunjukkan 1. Kaji intake dan output klien 1. Mengidentifikasi masalah
2. Pantau berat badan pasien 2. Menentukan beratnya
tidak adekuat, ditandai dengan: perbaikan nutrisi
masalah, membantu mengetahui
DS: (pola makan) dengan
- Klien mengatakan seberapa banyak kehilangan
kriteria hasil:
napsu makan menurun - Tidak nutrisi yang dialami pasien
- Klien mengatakan 3. Memperbaiki pola makan
mual/muntah 3. Anjurkan makan sedikit tapi
hanya makan roti dan - Napsu makan dan napsu makan klien
sering
4. Kelelahan dapat
minum susu membaik
- Klien mengatakan BB 4. Bantu klien istirahat sebelum menurunakn nafsu makan.
5. Mencegah memburuknya
sebelum sakit 56 kg makan
- Klien mengatakan mual 5. Beri informasi tentang situasi
- Klien mengatakan
makanan yang diindikasikan untuk
6. Membantu memenuhi
muntah ± 6x sejak tadi pagi
klien
nutrisi klien
DO: 6. Kolaborasi pemberian cairan
7. Mengobati terjadinya
- Tampak klien hanya nutrisi parenteral jika perlu
komplikasi
7. Kolaborasi pemberian obat
menghabiskan 2 potong roti
dengan dokter
tawar dan minum susu
segelas
- Klien tampak muntah
- GDS: 97 mg/dL
- BB sekarang 54 kg
- Peristaltik kesan
menurun
- Tanda-tanda vital
TD: 130/ 90 mmHg
N: 88 x/menit
P: 32 x/menit
S: 37 0C
3 Kurang volume cairan b/d Menunjukkan 1. Kaji tanda-tanda dehidrasi 1. Menentukan intervensi yang
intake tidak adekuat, muntah, perbaikan cairan pasien tepat
2. Mengidentifikasi masalah
sesak, ditandai dengan: yang adekuat
2. Pantau intake dan haluaran 3. Membantu rehidrasi yang
DS: dengan kriteria
pasien efektif
- Klien mengatakan
hasil: 3. Anjurkan masukan oral sesuai
kurang minum (± 1500 - Tidak ada 4. Membantu mengidentifikasi
indikasi
ml/hari atau 6 gelas/hari) tanda-tanda 4. Pantau tanda-tanda vital adanya tanda-tanda dehidrasi
- Klien mengatakan BAK 5. Untuk memungkinkan
dehidrasi
5. Berikan terapi intravena sesuai
2 kali/ hari (BAK biasanya: - Tanda-tanda rehidrasi yang cepat dan dapat
anjuran
3 kali/ hari) dengan volume vital dalam batas mengkaji keadaan vaskular
sedang normal untuk pemberian obat-obat
DO:
darurat.
- Klien tampak
berkeringat
- Klien tampak muntah ±
6x sejak tadi pagi
- Turgor kulit jelek
- Capillary refill time >1
detik
4 Gangguan pola tidur b/d sesak, Pola tidur efektif 1. Kaji pola tidur klien 1. Menentukan pemillihan
ditandai dengan: dengan kriteria intervensi yang tepat
2. Kaji penyebab masalah klien
DS: hasil: 2. Mengenal sumber masalah
- Klien mengatakan tidak - Klien tampak
dapat mempermudah
bisa tidur karena sesak segar
3. Ajar dan anjurkan teknik pengambilan tindakan sebagai
- Konjungtiva
(sudah dua hari)
relaksasi. pemecahannya.
tidak anemis
DO: 3. Relaksasi merupakan salah
- Klien tampak terjaga satu metode meningkatkan
- Klien tampak lemah
relaksasi individu.
- Konjungtiva anemis 4. Beri posisi yang nyaman (semi
4. Meningkatkan ekspansi
- Tanda-tanda vital
fowler)
TD: 130/ 90 mmHg paru, menurunkan sesak dan
N: 88 x/menit
meningkatkan rasa nyaman
P: 32 x/menit
S: 37 0C pasien.
5. Anjurkan untuk mengkonsumsi 5. Memberi rasa nyaman dan
minuman hangat sebelum tidur meningaktkan relaksasi otot-otot

5 Risiko infeksi berhubungan Infeksi tidak terjadi, 1. Kaji adanya tanda-tanda 1. Menentukan intervensi yang
dengan penumpukan sekret di dengan kriteria hasil: infeksi tepat
2. Teknik steril memutus rantai
saluran pernapasan, prosedur - Luka tampak
2. Gunakan teknik steril untuk
infeksi nosokomial.
invasif, ditandai dengan: kering
perawatan infus. atau tidakan
- Tidak ada
Faktor resiko: 3. Sputum merupakan media
invasif lainnya.
tanda-tanda
- Klien tampak batuk 3. Inspeksi dan catat warna, berkembangnya kuman
infeksi 4. Fisioterpi dada merupakan
berlendir (produktif) kekentalan dan jumlah sputum.
- Terpasang O2 5 L/ jam 4. Lakukan fisioterapi dada strategi untuk mengeluarkan
- Terpasang IVFD
dengan tehnik drainage postural, sekret.
5. Mengidentifikasi adanya
perkusi dan fibrasi dada.
5. Observasi tanda-tanda vital. infeksi.
6. Kolaborasi penatalaksanaan 6. Mengencerkan sekret dan
untuk nebulizer dan pemberian mempermudah pengeluaran
bronkkodilator sekret.
7. Kolaborasi dengan dokter 7. Untuk mencegah infeksi dan
untuk memberi obat antibiotik. membantu proses penyembuhan.

10. EVALUASI
No. DX. Hari/ Tanggal Jam Implementasi Evaluasi
1 Senin/ 11 Juli 2011 14.25 1. Memantau frekuensi, irama, kedalaman Selasa/ 05 Juli 2011
Pukul: 14.00
pernapasan. Catat ketidak teraturan
pernapasan. S: Klien mengatakan sesak sudah
H:
berkurang
Frekuensi: 24 x/menit
O:
Irama: tidak teratur
- O2 3 L/ jam
Kedalaman: cepat dan dangkal
- Tampak sesak sudah mulai
2. Memposisikan dada klien, posisi semi berkurang
- Tanda-tanda vital:
fowler TD: 130/80 mmHg
H: klien diberi posisi setengah duduk/ semi N: 80 x/menit
14.28
P: 24 x/menit
fowler.
S: 36,6 0C
A: Masalah sesak belum teratasi
3. Mengalihkan perhatian individu dari
P: Lanjutkan intervensi: 1, 2, 3, 4 dan 5.
pemikiran tentang keadaan ansietas dan
14.30 ajarkan cara bernafas efektif.
H: klien mengerti dan mau melakukan.

4. Menganjurkan pasien untuk beristirahat


dan tidak banyak berbicara.
H: klien mengerti dan mau melakukan.

14.32 5. Meminimalkan distensi gaster


H: klien mengerti dan mau melakukan.

6. Menginstruksikan klien pada metode


yang tepat dalam mengontrol batuk.
H: klien mengerti dan mau melakukan.
14.35
7. Kolaborasi memberikan oksigen sesuai
indikasi
H: terpasang O2 5 L/ jam.
14.37

14.27
2 Senin/ 11 Juli 2011 14.40 1. Mengkaji intake dan output klien Senin/ 11 Juli 2011
H:
Pukul: 20.45
Intake: klien hanya makan 2 potong roti
tawar dan minum susu satu gelas (250 ml)
Output: BAB 1x/ hari S:
- Klien mengatakan napsu
2. Memantau berat badan klien
H: sebelum sakit: 58 kg makan mulai membaik
Selama sakit: 54 kg.
14.43 O:
3. Menganjurkan makan sedikit tapi sering
H: klien mengerti dan bersedia melakukan - Tampak klien sudah mau
anjuran perawat. makan bubur dan lauk pauk sedikit
14.45 demi sedikit
4. Membantu klien istirahat sebelum makan
- Muntah klien sudah
H: klien beristirahat sebelum melakukan
berkurang ± 1x selama diberi
aktivitas makan.
perawatan
5. Memberi informasi tentang makanan - Klien tampak sedikit
14.47
yang diindikasikan untuk klien bertenaga
H: klien dan keluarga klien mengerti dan
A: Masalah nutrisi belum teratasi
paham serta mau mengaplikasikannya.
P: Lanjutkan intervensi: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7
6. Kolaborasi memberikan cairan nutrisi dan 8.
14.50
parenteral.
H: IVFD Dextrose 5% 20 tpm

8. Kolaborasi memberikan obat dengan


dokter
H:
14.53 Ranitidin 1 amp/ 8 jam

15.00
3 Senin/ 11 Juli 2011 15.05 1. Mengkaji tanda-tanda dehidrasi pasien Senin/ 11 Juli 2011
H: konjungtiva tampak anemis, BAK 2x/ hari
Pukul: 20.50
dengan vol.sedang, turgor jelek, nadi cepat
(88x/menit), pernapasan meningkat
S:
(32x/menit)
- Klien mengatakan sudah
2. Memantau intake dan haluaran pasien mulai banyak minum (± 9 gelas/
H:
15.07 hari atau 2000 ml)
Intake: ± 1500 ml (±6 gelas/ hari)
Output: BAK 2x/hari dengan vol.sedang, O:
keringat berlebihan. - Turgor masih kurang
- Tanda-tanda vital:
3. Menganjurkan masukan oral sesuai TD: 120/80 mmHg
N: 78 x/menit
indikasi
P: 20 x/menit
H: klien mengerti dan bersedia melakukan.
S: 36,6 0C
15.10
4. Memantau tanda-tanda vital A: Masalah kurang vo.cairan belum teratasi
H:
P: Lanjutkan intervensi: 1, 2, 3, 4 dan 5.
TD: 130/90mmHg
N: 88 x/menit
14.30 P: 32 x/menit
S: 37 0C
5. Kolaborasi: memberikan terapi intravena
sesuai anjuran
H: terpasang IVFD RL 20 tpm

14.34
4 Senin/ 11 Juli 2011 15.12 1. Mengkaji pola tidur klien Senin/ 11 Juli 2011
H: sebelum sakit: lama ± 12 jam dengan
Pukul: 20.55
frekuensi 2x/hari (malam dan siang)
Selama sakit: tidak pernah tidur.
Klien tampak terjaga. S:
- Klien mengatakan sudah
2. Mengkaji penyebab masalah klien
H: klien mengatakan tidak bisa tidur karena bisa tidur sejenak
15.15 sesaknya. O:
- Wajah klien masih tampak
3. Mengajar dan menganjurkan teknik
lemah
relaksasi.
- Tanda-tanda vital:
H: klien mengerti dan bersedia melakukan.
TD: 120/80 mmHg
15.18 N: 78 x/menit
P: 20 x/menit
4. Memberikan posisi yang nyaman (semi
S: 36,6 0C
fowler)
A: Masalah nyeri belum teratasi
H: klien berbaring dengan posisi semi fowler.
15.20
P: Lanjutkan intervensi 1, 2, 3, 4 dan 5.

5. Menganjurkan untuk mengkonsumsi


minuman hangat sebelum tidur
H: Klien minum susu hangat sebelum tidur.
15.23

5 Senin/ 11 Juli 2011 15.25 1. Mengkaji adanya tanda-tanda infeksi Senin/ 11 Juli 2011
H: tidak ada tanda-tanda infeksi.
Pukul: 21.00
2. Menggunakan teknik steril untuk
15.27 perawatan infus atau tidakan invasif lainnya. S: -
H: perawat menggunakan teknik steril dan
O:
bersih disetiap tindakan invasif terhadap
- Tidak ada tanda-tanda
klien.
infeksi
- Tanda-tanda vital:
3. Menginspeksi dan mencatat warna,
TD: 130/80 mmHg
kekentalan dan jumlah sputum. N: 80 x/menit
H: putih berbusa, kental, ±50 ml. P: 24 x/menit
15.30
S: 36,7 0C
4. Melakukan fisioterapi dada dengan
A: Masalah infeksi tidak terjadi.
tehnik drainage postural, perkusi dan fibrasi
P: Pertahankan intervensi 1, 2, 3, 4, 5, 6
dada.
dan 7.
H: klien merasa nyaman.
15.33
5. Mengobservasi tanda-tanda vital
H:
TD: 130/90 mmHg
N: 88 x/menit
P: 32 x/menit
14.30
S: 37 0C
6. Kolaborasi penatalaksanaan untuk
nebulizer dan pemberian bronkkodilator
H: dilakukan tindakan nebu dengan
pemberian aminophylin (bronkodilator).

7. Kolaborasi dengan dokter untuk


15.40 memberikan obat antibiotik.
H: cefadroxil 2x500 mg/ oral

15.00

Anda mungkin juga menyukai