Anda di halaman 1dari 2

ANALISIS POTENSI FOSFAT MENGGUNAKAN CITRA

SATELIT DAN METODE GEOLISTRIK


(Studi Kasus : Kecamatan Saronggi, Kabupaten Sumenep,
Provinsi Jawa Timur)

Nama Mahasiswa : Regina Verra Santiara Yahya Putri


NRP : 3509 100 029
Jurusan : Teknik Geomatika FTSP-ITS
Dosen Pembimbing : Dr. Ir. Muh.Taufik
Dr. Widya Utama, DEA

Abstrak
Salah satu daerah di Provinsi Jawa Timur yang memiliki
cadangan batuan fosfat adalah Madura. Formasi geologi dari
batuan fosfat yang terdapat di Madura umumnya berupa endapan
fosfat guano dimana memiliki sifat, sebaran dan sumber daya
yang terbatas.
Untuk memperoleh informasi potensi batuan fosfat di
Kecamatan Saronggi, teknologi penginderaan jauh melalui
interpretasi citra satelit digunakan untuk menggambarkan kondisi
atas permukaan bumi yang diperkirakan berpotensi terdapat
kandungan fosfat. Selain itu, metode geolistrik diterapkan untuk
menggambarkan kondisi bawah permukaan bumi berdasarkan
nilai tahanan jenis batuan.
Penggambaran kondisi atas permukaan didapatkan dari
pengolahan citra Landsat-7 ETM+ tahun 2009 untuk
mendapatkan gambaran kondisi tutupan lahan dan kerapatan
vegetasi SAVI. Pengolahan citra Landsat-7 ETM+ tahun 2001
dengan Aster GDEM untuk mendapatkan interpretasi geologi.
Peta geologi dan peta ketinggian/kelerengan dari data Aster
GDEM ditampalkan dengan hasil pengolahan citra untuk
mendukung dalam penentuan potensi batuan fosfat.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa daerah yang
berpotensi batuan fosfat di Kecamatan Saronggi adalah sebagian
kecil Desa Kambingan Timur, Desa Talang, Desa Aengtong-tong,

iii
Desa Saronggi, Desa Nambakor, Desa Tanah Merah, Desa
Saroka, Desa Kebundadap Barat, Desa Kebundadap Timur, Desa
Pagarbatu dan sebagian besar terletak di Desa Langsar. Dimana
berdasarkan pengamatan in situ di Desa Langsar terdapat
singkapan-singkapan batuan fosfat pada ketinggian ± 90 meter.
Untuk interpretasi geologi, didapatkan bahwa formasi
yang menyusun Desa Langsar adalah Formasi Madura dengan
luas 939.15 Ha. Pada formasi Madura yang memiliki rongga-
rongga sangat memungkinkan menjadi tempat terbentuknya fosfat
jenis guano. Selain itu juga didapatkan pola kelurusan yang
memiliki arah SW 109º NE (Barat Daya-Timur Laut).
Desa Langsar didominasi tutupan lahan berupa
tegalan/ladang dan semak belukar dengan masing-masing
kerapatan vegetasi sedang (range -0.336 - 0.149) dan jarang
(range -0.343 - -0.001). Luas area tegalan/ladang adalah 713.88
Ha dan luas area semak belukar adalah 135.72 Ha. Dengan
ketinggian yang relatif rendah dan kelerengan lahan yang relatif
datar, memungkinkan tumbuhnya tumbuhan khas yang berada
pada daerah berpotensi fosfat. Nilai resistivitas batuan fosfat
pada Desa Langsar berkisar antara 95 – 291 Ωm. Dengan luas
area potensi fosfat berdasarkan data geolistrik yaitu 1.11 Hektar.

Kata kunci : Landsat 7 ETM+, Aster GDEM, SAVI, Geolistrik,


Resistivitas, Batuan Fosfat

iv

Anda mungkin juga menyukai