MIRZAL
Mahasiswa Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Almuslim
ABSTRAK
Tanah terdegradasi adalah tanah yang mempunyai kualitas kimia yang rendah, sehingga
tanah yang terdegradasi ini harus di beri perlakuan yang sangat spesial agar kualitas kimia
tanah bisa di manfaatkan oleh tanaman sehingga tanaman mempunyai hasil yang maksimal.
Ada beberapa faktor penyebab tanah terdegradasi yang sering terjadi di lingkungan kita dan
hal itu seperti terabaikan dengan sendirinya, adapun penyebab itu, misalnya pembukaan lahan
baru tanpa kontrol dapat menyebabkan kehilangan hara baik yang makro dan mikro sehingga
memberi peluang erosi. Lokasi penelitian dilakukan di Desa Bukit Sudan Kecamatan
Peusangan Siblah Krueng Kabupaten Bireuen dengan ketinggian tempat 150 meter di atas
permukaan laut (dpl) dan topografi lahan dataran rendah dan di lakukan di lahan yang kondisi
sedimen tanah agak dangkal (80 cm) mempunyai batuan di permukaan tanah dengan
kemiringan 15%. Lokasi penelitian di lakuakan pada lokasi plot tanaman cabai yang di
tumpangsarikan dengan pepaya. Waktu penelitian ini berlangsung pada bulan Maret sampai
bulan Juli 2014. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Rancangan Acak Kelompok (RAK) non faktorial dengan 4 perlakuan Kontrol ( tanpa
perlakuan ), Perlakuan Kompos dosis 10 ton / Ha, Perlakuan Pupuk kandang dosis 10 ton /
Ha, Perlakuan Sekam padi 10 ton dosis / Ha, Setiap perlakuan dilakukan tiga kali ulangan
hingga didapati 12 plot percobaan. Pengamatan dilakukan dua kali untuk mendapatkan hasil
perbandingan yang akurat dan bisa di pertanggung jawabkan, pengambilan sampel tanah awal
akan dilakukan pada saat plot sebelum di berikan perlakuan dan untuk pengambilan sampel
tanah akhir dilakukan setelah plot di beri perlakuan. Parameter yang diamati dalam penelitian
ini yaitu : C – Organik, nitrogen tanah, posfor tanah dan kalium tanah. Hasil pengamatan
menunjukkan bahwa penggunaan bahan organik tidak berpengaruh nyata.
PENDAHULUAN
Tanah terdegradasi adalah tanah yang oleh tanaman sehingga tanaman yang di
mempunyai kualitas kimia yang rendah, budidaya mempunyai hasil yang maksimal.
sehingga tanah yang terdegradasi ini harus Ada beberapa faktor penyebab tanah
diberi perlakuan yang sangat spesial agar terdegradasi yang sering terjadi di
kualitas kimia tanah bisa di manfaatkan lingkungan kita dan malah hal itu seperti
terabaikan dengan sendirinya, adapun
3 2.70
Data Awal
2 1.54 1.54 1.54 1.54 Data akhir
1
0
P0 P1 P2 P3
1 2 3 4
Dari gambar Grafik 1 di atas kompos dan sekam pada walau di ikuti oleh
menunjukkan bahwa pemberian bahan kondisi lahannya yang banyak terdapat
organik 10 ton/ Ha pada lahan kering serasah, dan selajutnya di ikuti oleh
terdegradasi tidak berpengaruh nyata perlakuan pupuk kandang (P2) yang relatif
terhadap perubahan C- organik tanah data lebih rendah yaitu 2,7 % ini di karenakan
tersebut telah di bandingkan dengan data pada perlakuan pupuk kandang yang mudah
sebelum perlakuan. tercuci disebabkan pada saat proses
Namun dari Grafik 1 di atas secara penelitian ini dilaksanakan bertepatan
statistik menunjukkan dengan pemberian dengan musim hujan dan juga di ikuti oleh
bahan organik kompos (P1) dengan takaran lokasi lahan penelitian yang mempunyai
10 ton / Ha mampu meningkatkan kadar C- kemiringan 15 % dan kondisi tanah yang
organik tanah sampai 4,03 % pada tanah, lempung berpasir sehingga pupuk kandang
ini di sebabkan pada lahan penelitian ini yang di berikan terbawa oleh air hujan.
banyak terdapat serasah sehingga dengan Penambahan bahan organik yang
perlakuan pemberian bahan organik berasal dari sisa tanaman selain menambah
menjadikan bahan organik tanah lebih bahan organik tanah juga memberikan
tinggi ketimbang dari yang lain. kontribusi terhadap ketersedian hara N, P,
Dan di ikuti pada perlakuan sekam dan K, serta mengefiensienkan penggunaan
padi (P3), kandungan C- organik tersedia pupuk anorganik. Bahan organik dari sisa
juga masih tinggi 3,55 %, hal ini di tanaman(kompos) umumnya mudah terurai
sebabkan oleh kondisi lahan yang banyak karena C/N rasio yang rendah. Selain itu,
terdapat serasah sehingga pada perlakuan penggunaan bahan organik (kompos) secara
sekam padi terjadilah kadar kandungan ekonomis murah, mudah diperoleh dan
bahan organik yang masih relatif tinggi tanpa pendekatan teknologi yang tinggi
walau pada sekam padi membutuhkan sehingga relatif mudah dijangkau oleh
waktu untuk terjadi penguraian namun petani. (Jamilah. 2006).
karena di dsebabkan lahan penelitian
bamyak terdapat serasa maka pada saat uji Kadar N- Total Tanah.
laboratorium di dapati lah masih relative Berdasarkan hasil uji F pada
tinggi kadar C- organik. Selanjutnya di ikuti Analisis Sidik Ragam menunjukkan bahwa,
pada kontrol (P0) 3,91 % ini di karenakan pemberian bahan organik pada lahan
factor pengolahn tanah yang tidak terdegradasi tidak memberi pengaruh yang
dilakukan secara maksimal sehingga kadar nyata terhadap kadar C- orgnik tanah.
C- organik di dapati lebih rendah Rata- rata kadar N- total tanah pada
ketimbang dari dua perlakuan dia atas yaitu masing-masing perlakuan terlihat pada
0.8
0.6
0.41 0.43 0.43 Data awal
0.4 Data akhir
0.22 0.22 0.22 0.22
0.2
0
P01 P1
2 P2
3 P3
4
Dari Gafik 2 di atas menunjukkan masih tinggi dan pada kompos juga ada
bahwa pemberian bahan organik 10 ton/ Ha beberapa bakteri yang mampu mengurai
pada lahan kering terdegradasi tidak nitrogen di alam dan pada perlakuan sekam
berpengaruh nyata terhadap perubahan N- padi (P3) kadar nitrogennya agak lebih
total tanah dan data tersebut telah di rendah yaitu 0,43 % ini di sebabkan pada
banding kan dengan data sebelum sekam padi belom terjadi dekomposisi dan
perlakuan tidak mengandung bakteri sejenis pengurai
Namun dari Grafik 2 di atas secara N yang terdapati sehingga pada perlakuan
statistik menunjukkan bahwa pada ini bisa dikatakan N yang terdeteksi saat uji
pemberian pupuk kandang (P1) lebih tinggi laboratorium masih tergolong
0,43 % ini di karenakan pada saat proses rendah,selanjutnya di ikuti pada perlakuan
penelitian ini dilaksanakan bertepatan kontrol (P0) 0,41 % ini di sebabkan pada
dengan musim hujan dan pada lahan kontrol tidak di berikan perlkuan sehingga
penelitian sebelum dibersihkan juga N yang tersedia pun tidak begitu
mempunyai vegetasi putri malu yang mana berpengaruh terhadap hasil penelitian.
pada vegetasi putri malu pada akarnya Kandungan bahan organik tanah
terdapat bakteri yang mampu mengurai dapat berubah sebagai akibat proses alami
nitrogen sehingga kandungan nitrogen seperti suksesi dan akumulasi biomassa dan
dalam tanah masih tersedia dan di lanjutkan adanya faktor antropogenik, seperti
pada pupuk kandang juga terdapat beberapa konversi spesies penutup lahan (Sabaruddin
bakteri pengurai yang membantu dalam hal et al., 2001).
penguraian terhadap nitrogen yang tersedia
sehingga pada perlakuan ini terdapati lah Kadar P- Total Tanah
hasinya yang cukup lumayan tinggi Berdasarkan hasil uji F pada
ketimbang pada perlakuan yang lain, Analisis Sidik Ragam menunjukkan bahwa,
selanjutnya di ikuti kompos (P2) mencapai pemberian bahan organik pada lahan
0,88 % ini di sebabkan juga oleh pada saat terdegradasi tidak memberi pengaruh yang
penelitian di laksanakan bertepatan pada nyata terhadap kadar P- total tanah.
saat musim hujan dan di ikuti pula oleh Rata-rata kadar posfor dapat di lihat
topografi lahan yang banyak sekali terdepat dari Tabel di bawah ini.
putri malu sehingga nitrogen yang tersedia
3
2.49
2.00 2.04
1.89
2
Data awal
1.11 1.11 1.11 1.11
Data akhir
1
0
P0
1 P1
2 P2
3 P3
4
0.5 0.47
0.4 0.36
0.28 0.28 0.28 0.28 0.28
0.3 0.23
0.2 Data awal
Data akhir
0.1
0
1
P0 2
P1 3
P2 4
P3