PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Masalah
BAB II
PEMBAHASAN
1
Rohiat, Manajemen sekolah. (Bandung : PT Refika Aditama, 2008)., hlm. 28.
d. menciptakan tanggung jawab bersama pada masyarakat atas kualitas pendidikan
yang dihasilkan.
2
Atiqullah, Manajemen dan Kepemimpinan pendidikan islam. (Surabaya : CV salsabila putra
pratama, 2012).,hlm. 113-114.
Peran serta masyarakat dalam pendidikan meliputi peran serta
perseorangan, kelompok, keluarga, organisasi profesi, pengusaha dan organisasi
kemasyarakatan dalam penyelenggaraan mutu pelayanan pendidikan. Masyarakat
dapat berperan serta sebagai sumber, pelaksana, dan pengguna hasil pendidikan.
Secara formal peran masyarakat dapat melalui dewan pendidikan sebagai lembaga
mandiri di bentuk dan berperan dalam peningkatan mutu pelayanan pendidikan
dengan memberikan pendidikan arahan dan dukungan tenaga-tenaga, sarana dan
prasarana, serta pengawasan pendidikan pada tingkat nasional, profensi, dan
kabupaten atau kota. Demikian juga komite mempunyai peran yang sama ditingkat
satuan pendidikan.
-kunjungan kerumah
2. korespondensi (surat)
- musyawarah
3
Atiqullah, Manajemen dan Kepemimpinan pendidikan islam. (Surabaya : CV salsabila putra
pratama, 2012).,hlm. 116-118.
C. Sasaran Humas di Lembaga Pendidikan.
4
Dari penjabaran Visi, Misi serta Tujuan Institusi diatas Humas sebagai salah satu
unit yang dibentuk Pimpinan Institusi berkomitmen mewujudkan tercapainya
tujuan Institusi dengan menerapkan berbagai Program Kerja dan melakukan
berbagai kegiatan yang searah dengan visi, misi, serta tujuan yang telah diterapkan.
Adapun Program Kerja yang tersusun adalah sebagai berikut :
Strategi humas dalam hal ini adalah suatu cara alternatif optimal yang dipilih
untuk melaksanakan atau ditempuh guna mencapai tujuan humas dalam kerangka
suatu rencana humas. Di sekolah dikenal adanya kegaitan publisitas keluar
(eksternal) dan publisitas kedalam (internal) seperti yang dikemukakan oleh
Suryosubroto (2012:25) berikut.
a) Kegiatan publisitas keluar ( Eksternal)
Kegiatan ini selalu ditunjukkan kepada publik atau masyarakat diluar
sekolah. Terdapat dua kegiatan yang dapat dilakukan, yakni kegiatan tidak
langsung dan kegiatan langsung atau tatap muka. Kegiatan tidak langsung adalah
kegiatan yang berhubungan dengan masyarakat melaui perantaraan media tertentu,
misalnya melalui televisi, radio, media cetak, pameran, dan penerbitan majalah.
Kegiatan langsung atau tatap muka adalah kegiatan yang dilaksanakan secara
langsung misalnya rapat dengan pengurus BP3 (badan Pembantu Penyelenggara
Pendidikan), konsultasi dengan tokoh masyarakat, dan melayani kunjungan tamu.
1) Penyebaran informasi melalui televisi
Berhasil atau tidaknya penyebaran informasi melalui televisi sebagai media
publisitas sekolah bergantung pada program yang telah disiapkan. Dalam program
tersebut telah disusun hal hal atau pokok-pokok permasalahan yang akan disajikan
kepada pemirsa. Oleh sebab itu penyampaian informasi melalui televisi
memerlukan persiapan yang lebih matang daripada melalui radio karena tingkah
laku pembicara dapat dilihat publik. Nada dan cara berbicara pun perlu
diperhatikan. Selain itu pakaian harus serasi serta gerak dan sikap harus sopan. Dari
proses penyebaran informasi melalui televisi akan diperoleh suatu keuntungan yang
mana melalui televisi diharapkan semua program kegiatan sekolah dapat dimengerti
orang tua siswa dan masyarakat. Dengan dmeikian orang tua dan masyarakat
bersedia mendukung serta berpartisipasi, baik partisipasi moral maupun materil.
Penyampaian informasi melalui media televisi dapat dilaksanakan dengan
berbagai cara, antara lain ceramah, wawancara, cerama dengan alat peraga, diskusi,
sandiwara, cerdas tangkas, dan kegiatan kesenian.
2) Penyebaran informasi melalui radio
Radio merupakan media yang sangat penting karena siarannya mampu
menjangkau masyarakat luas. Oleh karena itu sekolah dapat memanfaatkan hal
penting, seperti waktu pendaftaran siswa baru, kegiatan pendidikan yang dilakukan,
atau data sekolah, dapat diinformasikan kepada masyarakat luas melalui radio.
Berikut ini beberapa kebaikan penyiaran informasi melalui radio, diantaranya
adalah teks yang akan disiarkan dapat dipersiapkan dengan baik sebelum waktu
penyiaran, tidak dipengaruhi faktor komunikator, seperti sikap dan tingkah laku,
dapat dibantu latar belakang musik, dan dapat melalui batas ruang, waktu, serta
jangkauan yang luas.
3) Penyebaran informasi melalui media cetak
Media cetak adalah surat kabar, majalah, buletin, dan sebagainya. Dan
semua itu disebut dengan pers. Dalam hubungan dengan kegiatan humas atau
publisitas, pers dikatakan sebagai penyebar informasi yang berguna. Menyebarkan
berita melalui media cetak mempunyai beberapa keuntungan, diantaranya adalah
dapat mencapai publik yang sangat luas, dapat secara mendadak dipelajari oleh
publik bersangkutan, dan dapat diharapkan umpan balik dari publik yang jumlahnya
sangat banyak.
Di samping terdapat beberapa keuntungan, media cetak juga mempunyai
fungsi yang sangat luas. Di antaranya yaitu, fungsi menyiarkan informasi yang
merupakan fungsi utama dari media cetak. Pada hakekatnya manusia membeli surat
kabar karena merasa dirinya membutuhkan informasi mengenai berbagai hal atau
peristiwa. Lalu fungsi berikutnya adalah fungsi mendidik, dalam media cetak fungsi
mendidik bersifat implisit, antara lain berbentuk berita, artikel, tajjuk rencana dan
berita bergambar.
Media cetak juga berfungsi menghibur, media cetak mampu memberikan
hiburan dan refershing bagi pembaca untuk mengimbangi berita berita yang berat
serta untuk melemaskan ketegangan pikiran. Media cetak yang bersifat menghibur
dapat berupa cerita pendek, teka teki, cerita bersambung, karikatur, dan sebagainya.
Lalu fungsi yang terakhir adalah fungsi mempengaruhi. Dalam surat kabar, fungsi
mempengaruhi secara implisit terdapat dalam berita, sedangakan secara eksplisit
terdapat dalam tajuk rencana dan artikel.