Anda di halaman 1dari 2

4. Aspek struktural menunjukkan bahwa ilmu 7.

Peran nilai-nilai dalam setiap sila dalam


pengetahuan di dalamnya terdapat unsur-unsur Pancasila :
yaitu:  Sila Ketuhanan Yang Maha Esa: melengkapi
1) Sasaran yang dijadikan objek untuk diketahui
ilmu pengetahuan menciptakan perimbangan
(Gegenstand)
2) Objek sasaran ini terus-menerus dipertanyakan antara yang rasional dan irasional, antara rasa
dengan suatu cara (metode) tertentu tanpa dan akal. Sila ini menempatkan manusia dalam
mengenal titik henti. alam sebagai bagiannya dan bukan pusatnya.
3) Ada alasan dan motivasi gegenstand terus  Sila Kemanusiaan yang adil dan beradab:
menerus dipertanyakan. memberi arah dan mengendalikan ilmu
4) Jawaban-jawaban yang diperoleh disusun dalam pengetahuan. Ilmu dikembalikan pada fungsinya
suatu kesatuan sistem.
semula, yaitu untuk kemanusiaan, tidak hanya
5. Pengertian epistemologi
untuk kelompok, lapisan tertentu.
 Epistemologi adalah cabang filsafat yang
 Sila Persatuan Indonesia:
menyelidiki asal, syarat, susunan, metode, dan
mengkomplementasikan universalisme dalam
validitas ilmu pengetahuan.
sila-sila yang lain, sehingga supra sistem tidak
 Epistemologi meneliti sumber pengetahuan,
mengabaikan sistem dan sub-sistem. Solidaritas
proses dan syarat terjadinya pengetahuan, batas
dalam sub-sistem sangat penting untuk
dan validitas ilmu pengetahuan.
kelangsungan keseluruhan individualitas, tetapi
 Epistemologi adalah ilmu tentang ilmu atau teori
tidak mengganggu integrasi.
terjadinya ilmu atau science of science.
 Sila kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah
 Secara epistemologis kajian Pancasila sebagai
kebijaksanaan dalam permusyawaratan
filsafat dimaksudkan sebagai upaya untuk
/perwakilan, mengimbangi otodinamika ilmu
mencari hakikat Pancasila sebagai suatu sistem
pengetahuan dan teknologi berevolusi sendiri
pengetahuan
dengan leluasa. Eksperimentasi penerapan dan
 Menurut Titus (1984:20) terdapat tiga
penyebaran ilmu pengetahuan harus demokratis
persoalan yang mendasar dalam epistemologi,
dapat dimusyawarahkan secara perwakilan, sejak
yaitu:
dari kebijakan, penelitian sampai penerapan
1. Tentang sumber pengetahuan manusia;
massal.
2. Tentang teori kebenaran pengetahuan
 Sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat
manusia;
Indonesia, menekankan ketiga keadilan
3. Tentang watak pengetahuan manusia.
Aristoteles: keadilan distributif, keadilan
 Epistemologi Pancasila terkait dengan sumber
kontributif, dan keadilan komutatif. Keadilan
dasar pengetahuan Pancasila. Eksistensi
sosial juga menjaga keseimbangan antara
Pancasila dibangun sebagai abstraksi dan
kepentingan individu dan masyarakat, karena
penyederhanaan terhadap realitas yang ada
kepentingan individu tidak boleh terinjak oleh
dalam masyarakat bangsa Indonesia dengan
kepentingan semu. Individualitas merupakan
lingkungan yang heterogen, multikultur, dan
landasan yang memungkinkan timbulnya
multietnik dengan cara menggali nilai-nilai yang
kreativitas dan inovasi.
memiliki kemiripan dan kesamaan untuk
 Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
memecahkan masalah yang dihadapi masyarakat
harus senantiasa berorientasi pada nilai-nilai
bangsa Indonesia
Pancasila.
 Secara epistemologis kajian Pancasila sebagai
 Peran Pancasila sebagai paradigma
filsafat dimaksudkan sebagai upaya untuk
pengembangan ilmu harus sampai pada
mencari hakikat Pancasila sebagai suatu sistem
penyadaran, bahwa fanatisme kaidah kenetralan
pengetahuan.
keilmuan atau kemandirian ilmu hanyalah akan
 Dasar epistemologis Pancasila pada hakikatnya
menjebak diri seseorang pada masalah-masalah
tidak dapat dipisahkan dengan dasar
yang tidak dapat diatasi dengan semata-mata
ontologisnya. Maka, dasar epistemologis
berpegang pada kaidah ilmu sendiri, khususnya
Pancasila sangat berkaitan erat dengan konsep
mencakup pertimbangan etis, religius, dan nilai
dasarnya tentang hakikat manusia.
budaya yang bersifat mutlak bagi kehidupan 10. Dalam filsafat Pancasila, disebutkan ada tiga
manusia yang berbudaya. tingkatan nilai, yaitu nilai dasar, nilai
8. Pancasila Sebagai Solusi Persoalan Bangsa dan instrumental, dan nilai praktis.
Negara Nilai dasar, adalah asas-asas yang kita terima
• Moralitas memegang kunci sangat penting dalam sebagai dalil yang bersifat mutlak, sebagai
mengatasi krisis. Kalau krisis moral sebagai hulu sesuatu yang benar atau tidak perlu
dari semua masalah, maka melalui moralitas pula dipertanyakan lagi. Nilai-nilai dasar dari
krisis dapat diatasi. Pancasila adalah nilai ketuhanan, nilai
• Moralitas individu lebih merupakan kesadaran kemanusiaan, nilai persatuan, nilai kerakyatan,
tentang prinsip baik yang bersifat ke dalam, dan nilai keadilan.
tertanam dalam diri manusia yang akan Nilai instrumental, adalah nilai yang berbentuk
mempengaruhi cara berpikir dan bertindak. norma sosial dan norma hukum yang selanjutnya
• Moralitas individu ini terakumulasi menjadi akan terkristalisasi dalam peraturan dan
moralitas sosial, sehingga akan tampak mekanisme lembaga-lembaga negara.
perbedaan antara masyarakat yang bermoral Nilai praktis, adalah nilai yang sesungguhnya
tinggi dan rendah. kita laksanakan dalam kenyataan. Nilai ini
• Istilah moralitas mondial adalah moralitas yang merupakan batu ujian apakah nilai dasar dan
bersifat universal yang berlaku di manapun dan nilai instrumental itu benar-benar hidup dalam
kapanpun, moralitas yang terkait dengan masyarakat.
keadilan, kemanusiaan, kemerdekaan, dan 11. Nilai-nilai dalam Pancasila termasuk nilai etik
sebagainya. atau nilai moral merupakan nilai dasar yang
9. Etika Pancasila mendasari nilai intrumental dan selanjutnya
o Etika Pancasila adalah etika yang mendasarkan mendasari semua aktivitas kehidupan
penilaian baik dan buruk pada nilai-nilai masyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Pancasila, yaitu nilai ketuhanan, kemanusiaan,
persatuan, kerakyatan dan keadilan.
o Suatu perbuatan dikatakan baik bukan hanya
apabila tidak bertentangan dengan nilai-nilai
dalam Pancasila, namun juga sesuai dan
mempertinggi nilai-nilai Pancasila tersebut.
o Menilik nilai-nilai yang terkandung dalam
Pancasila, maka Pancasila dapat menjadi sistem
etika yang sangat kuat, nilai-nilai yang ada tidak
hanya bersifat mendasar, namun juga realistis
dan aplikatif.
o Nilai-nilai Pancasila merupakan nilai-nilai ideal
yang sudah ada dalam cita-cita bangsa Indonesia
yang harus diwujudkan dalam realitas
kehidupan. Nilai-nilai tersebut dalam istilah
Notonagoro merupakan nilai yang bersifat
abstrak umum dan universal, yaitu nilai yang
melingkupi realitas kemanusiaan di manapun,
kapanpun dan merupakan dasar bagi setiap
tindakan dan munculnya nilai-nilai yang lain
Contoh realitas nilai dalam Pancasila
* Nilai ketuhanan akan menghasilkan nilai
spiritualitas, ketaatan, dan toleransi.
* Nilai kemanusiaan, menghasilkan nilai
kesusilaan, tolong menolong, penghargaan,
penghormatan, kerjasama, dan lain-lain.
* Nilai persatuan menghasilkan nilai cinta tanah
air, pengorbanan dll.
* Nilai kerakyatan menghasilkan nilai
menghargai perbedaan, kesetaraan, dll.
* Nilai keadilan menghasilkan nilai kepedulian,
kesejajaran ekonomi, kemajuan bersama dll

Anda mungkin juga menyukai