pengetahuan di dalamnya terdapat unsur-unsur Pancasila : yaitu: Sila Ketuhanan Yang Maha Esa: melengkapi 1) Sasaran yang dijadikan objek untuk diketahui ilmu pengetahuan menciptakan perimbangan (Gegenstand) 2) Objek sasaran ini terus-menerus dipertanyakan antara yang rasional dan irasional, antara rasa dengan suatu cara (metode) tertentu tanpa dan akal. Sila ini menempatkan manusia dalam mengenal titik henti. alam sebagai bagiannya dan bukan pusatnya. 3) Ada alasan dan motivasi gegenstand terus Sila Kemanusiaan yang adil dan beradab: menerus dipertanyakan. memberi arah dan mengendalikan ilmu 4) Jawaban-jawaban yang diperoleh disusun dalam pengetahuan. Ilmu dikembalikan pada fungsinya suatu kesatuan sistem. semula, yaitu untuk kemanusiaan, tidak hanya 5. Pengertian epistemologi untuk kelompok, lapisan tertentu. Epistemologi adalah cabang filsafat yang Sila Persatuan Indonesia: menyelidiki asal, syarat, susunan, metode, dan mengkomplementasikan universalisme dalam validitas ilmu pengetahuan. sila-sila yang lain, sehingga supra sistem tidak Epistemologi meneliti sumber pengetahuan, mengabaikan sistem dan sub-sistem. Solidaritas proses dan syarat terjadinya pengetahuan, batas dalam sub-sistem sangat penting untuk dan validitas ilmu pengetahuan. kelangsungan keseluruhan individualitas, tetapi Epistemologi adalah ilmu tentang ilmu atau teori tidak mengganggu integrasi. terjadinya ilmu atau science of science. Sila kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah Secara epistemologis kajian Pancasila sebagai kebijaksanaan dalam permusyawaratan filsafat dimaksudkan sebagai upaya untuk /perwakilan, mengimbangi otodinamika ilmu mencari hakikat Pancasila sebagai suatu sistem pengetahuan dan teknologi berevolusi sendiri pengetahuan dengan leluasa. Eksperimentasi penerapan dan Menurut Titus (1984:20) terdapat tiga penyebaran ilmu pengetahuan harus demokratis persoalan yang mendasar dalam epistemologi, dapat dimusyawarahkan secara perwakilan, sejak yaitu: dari kebijakan, penelitian sampai penerapan 1. Tentang sumber pengetahuan manusia; massal. 2. Tentang teori kebenaran pengetahuan Sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat manusia; Indonesia, menekankan ketiga keadilan 3. Tentang watak pengetahuan manusia. Aristoteles: keadilan distributif, keadilan Epistemologi Pancasila terkait dengan sumber kontributif, dan keadilan komutatif. Keadilan dasar pengetahuan Pancasila. Eksistensi sosial juga menjaga keseimbangan antara Pancasila dibangun sebagai abstraksi dan kepentingan individu dan masyarakat, karena penyederhanaan terhadap realitas yang ada kepentingan individu tidak boleh terinjak oleh dalam masyarakat bangsa Indonesia dengan kepentingan semu. Individualitas merupakan lingkungan yang heterogen, multikultur, dan landasan yang memungkinkan timbulnya multietnik dengan cara menggali nilai-nilai yang kreativitas dan inovasi. memiliki kemiripan dan kesamaan untuk Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi memecahkan masalah yang dihadapi masyarakat harus senantiasa berorientasi pada nilai-nilai bangsa Indonesia Pancasila. Secara epistemologis kajian Pancasila sebagai Peran Pancasila sebagai paradigma filsafat dimaksudkan sebagai upaya untuk pengembangan ilmu harus sampai pada mencari hakikat Pancasila sebagai suatu sistem penyadaran, bahwa fanatisme kaidah kenetralan pengetahuan. keilmuan atau kemandirian ilmu hanyalah akan Dasar epistemologis Pancasila pada hakikatnya menjebak diri seseorang pada masalah-masalah tidak dapat dipisahkan dengan dasar yang tidak dapat diatasi dengan semata-mata ontologisnya. Maka, dasar epistemologis berpegang pada kaidah ilmu sendiri, khususnya Pancasila sangat berkaitan erat dengan konsep mencakup pertimbangan etis, religius, dan nilai dasarnya tentang hakikat manusia. budaya yang bersifat mutlak bagi kehidupan 10. Dalam filsafat Pancasila, disebutkan ada tiga manusia yang berbudaya. tingkatan nilai, yaitu nilai dasar, nilai 8. Pancasila Sebagai Solusi Persoalan Bangsa dan instrumental, dan nilai praktis. Negara Nilai dasar, adalah asas-asas yang kita terima • Moralitas memegang kunci sangat penting dalam sebagai dalil yang bersifat mutlak, sebagai mengatasi krisis. Kalau krisis moral sebagai hulu sesuatu yang benar atau tidak perlu dari semua masalah, maka melalui moralitas pula dipertanyakan lagi. Nilai-nilai dasar dari krisis dapat diatasi. Pancasila adalah nilai ketuhanan, nilai • Moralitas individu lebih merupakan kesadaran kemanusiaan, nilai persatuan, nilai kerakyatan, tentang prinsip baik yang bersifat ke dalam, dan nilai keadilan. tertanam dalam diri manusia yang akan Nilai instrumental, adalah nilai yang berbentuk mempengaruhi cara berpikir dan bertindak. norma sosial dan norma hukum yang selanjutnya • Moralitas individu ini terakumulasi menjadi akan terkristalisasi dalam peraturan dan moralitas sosial, sehingga akan tampak mekanisme lembaga-lembaga negara. perbedaan antara masyarakat yang bermoral Nilai praktis, adalah nilai yang sesungguhnya tinggi dan rendah. kita laksanakan dalam kenyataan. Nilai ini • Istilah moralitas mondial adalah moralitas yang merupakan batu ujian apakah nilai dasar dan bersifat universal yang berlaku di manapun dan nilai instrumental itu benar-benar hidup dalam kapanpun, moralitas yang terkait dengan masyarakat. keadilan, kemanusiaan, kemerdekaan, dan 11. Nilai-nilai dalam Pancasila termasuk nilai etik sebagainya. atau nilai moral merupakan nilai dasar yang 9. Etika Pancasila mendasari nilai intrumental dan selanjutnya o Etika Pancasila adalah etika yang mendasarkan mendasari semua aktivitas kehidupan penilaian baik dan buruk pada nilai-nilai masyarakat, berbangsa, dan bernegara. Pancasila, yaitu nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan dan keadilan. o Suatu perbuatan dikatakan baik bukan hanya apabila tidak bertentangan dengan nilai-nilai dalam Pancasila, namun juga sesuai dan mempertinggi nilai-nilai Pancasila tersebut. o Menilik nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila, maka Pancasila dapat menjadi sistem etika yang sangat kuat, nilai-nilai yang ada tidak hanya bersifat mendasar, namun juga realistis dan aplikatif. o Nilai-nilai Pancasila merupakan nilai-nilai ideal yang sudah ada dalam cita-cita bangsa Indonesia yang harus diwujudkan dalam realitas kehidupan. Nilai-nilai tersebut dalam istilah Notonagoro merupakan nilai yang bersifat abstrak umum dan universal, yaitu nilai yang melingkupi realitas kemanusiaan di manapun, kapanpun dan merupakan dasar bagi setiap tindakan dan munculnya nilai-nilai yang lain Contoh realitas nilai dalam Pancasila * Nilai ketuhanan akan menghasilkan nilai spiritualitas, ketaatan, dan toleransi. * Nilai kemanusiaan, menghasilkan nilai kesusilaan, tolong menolong, penghargaan, penghormatan, kerjasama, dan lain-lain. * Nilai persatuan menghasilkan nilai cinta tanah air, pengorbanan dll. * Nilai kerakyatan menghasilkan nilai menghargai perbedaan, kesetaraan, dll. * Nilai keadilan menghasilkan nilai kepedulian, kesejajaran ekonomi, kemajuan bersama dll