Upaya Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Kota Medan Dalam Meningkatkan Kunjungan Wisatawan Di Kota Medan
Upaya Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Kota Medan Dalam Meningkatkan Kunjungan Wisatawan Di Kota Medan
KERTAS KARYA
OLEH
OLEH
112204053
Indonesia merupakan negara yang sangat indah dan memiliki beranekaragam budaya.
Semua itu dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia untuk dapat menarik
kunjungan wisatawan. Wisatawan yang datang berkunjung merupakan sumber devisa
negara yang dapat meningkatkan pendapatan negara dan masyarakat di lokasi objek
wisata. Kota Medan sebagai Ibukota Provinsi Sumatera Utara menjadi pintu gerbang
masuknya wisatawan ke Sumatera Utara, telah berkembang menjadi kota
metropolitan dan mengandung banyak historis dan berbagai suku/etnis yang ada.
Kota Medan sampai saat ini terus berkembang dengan pesat sehingga mendorong
banyak orang dan investor untuk berkunjung ke Kota Medan dalam rangka tujuan
wisata maupun bisnis. Untuk menjadikan Medan sebagai daerah tujuan wisata,
Pemerintah Kota Medan melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Medan
berupaya meningkatkan kunjungan wisatawan melalui pemasaran dan melakukan
kegiatan promosi pariwisata.
Key word : Objek Wisata, Pemasaran, Promosi Pariwisata, Dinas Kebudayaan
dan Pariwisata Kota Medan
i
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kepada Tuhan yang senantiasa memberikan rahmat
dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan kertas karya yang merupakan
tugas akhir dan salah satu persyaratan yang ditetapkan dalam rangka memperoleh
gelar Ahli Madya Pariwisata Program Diploma III, Bidang Usaha Wisata, Fakultas
Ilmu Budaya. Adapun judul tugas akhir ini “ Upaya Dinas Kebudayaan dan
yang disusun dalam bentuk yang sederhana dan penulis menyadari bahwa kertas
karya ini masih jauh dari sempurna, baik dari segi metode maupun materi penulisan,
hal ini disebabkan keterbatasan ilmu pengetahuan yang dimiliki oleh penulis,
disamping masih kurangnya pengalaman penulis dalam membuat suatu kertas karya
ilmiah.
Dalam penulisan kertas karya ini tidak terlepas dari bantuan, arahan,
bimbingan dari berbagai pihak. Sehubungan dengan hal tersebut, melalui kesempatan
ini dengan segalah kerendahan hati penulis mengucapkan banyak terima kasih
kepada:
1. Bapak Dr. Syahron Lubis, M.A. selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas
Sumatera Utara.
2. Ibu Arwina Sufika, S.E, M.Si. selaku ketua Program Studi D3 Pariwisata Fakultas
ii
3. Ibu Dr. Asmyta Surbakti, M.Si. selaku Dosen Pembimbing dalam menyusun
4. Bapak Budi Santoso, S.Sos. selaku Dosen Pembaca dan kordinator Usaha Wisata
2011 yang telah membimbing kami melakukan studi wisata di dalam maupun luar
negeri.
5. Seluruh staf pengajar Program Studi Pariwisata Fakultas Ilmu Budaya Universitas
Sumatera Utara.
6. Kak Julie dan Kak Tri selaku admin di kantor jurusan Program Studi Pariwisata.
7. Kepada yang saya sayangi kedua orang tua saya bapak dan mamak, serta kakak-
adik saya Wenny, Dani, dan Debi yang telah banyak memberikan doa, perhatian,
dukungan motivasi dan lainnya sehingga saya berhasil dalam menulis kertas
karya ini.
motivasi yang sangat berkesan, Andreas, Arbi, Agung, Ones, Adel, Lala, Sari,
9. Kepada teman saya yang telah membantu saya dalam mengumpulkan bahan dan
khususnya Ismail, Benvri, Dwi, Edwin, Tokek, Falyaz, Rivan, Tiara, Nur, Cika,
11. Teman-teman dari tim futsal IMAPA, Abdi, M.Rizki, Fadhlan, Dean, dkk yang
telah sama-sama berjuang memperoleh tiga piala selama masa kuliah aktif.
iii
12. Sahabat dari SMU Sutomo-1 Medan yang sampai sekarang masih tetap
mendukung satu sama lain dalam hal perkuliahan, Veby, Naomi, Yessi, dan
Monica.
semua pihak yang telah mendukung penyelesaian kertas karya ini dan penulis
berharap semoga kertas karya ini dapat berguna bagi semua pihak, khususnya
Penulis
OBED ALFREDO
112204053
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN
ABSTRAK ………………………………………………………………… i
KATA PENGANTAR……………………………………………………… ii
DAFTAR ISI……………………………………………………………….. v
BAB I PENDAHULUAN
v
3.2 Perkembangan Kepariwisataan Kota Medan…………… 18
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan……………………………………………… 43
DATA INFORMAN
DAFTAR PUSTAKA
vi
DAFTAR TABEL
vii
ABSTRAK
Indonesia merupakan negara yang sangat indah dan memiliki beranekaragam budaya.
Semua itu dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia untuk dapat menarik
kunjungan wisatawan. Wisatawan yang datang berkunjung merupakan sumber devisa
negara yang dapat meningkatkan pendapatan negara dan masyarakat di lokasi objek
wisata. Kota Medan sebagai Ibukota Provinsi Sumatera Utara menjadi pintu gerbang
masuknya wisatawan ke Sumatera Utara, telah berkembang menjadi kota
metropolitan dan mengandung banyak historis dan berbagai suku/etnis yang ada.
Kota Medan sampai saat ini terus berkembang dengan pesat sehingga mendorong
banyak orang dan investor untuk berkunjung ke Kota Medan dalam rangka tujuan
wisata maupun bisnis. Untuk menjadikan Medan sebagai daerah tujuan wisata,
Pemerintah Kota Medan melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Medan
berupaya meningkatkan kunjungan wisatawan melalui pemasaran dan melakukan
kegiatan promosi pariwisata.
Key word : Objek Wisata, Pemasaran, Promosi Pariwisata, Dinas Kebudayaan
dan Pariwisata Kota Medan
i
BAB I
PENDAHULUAN
prospeknya cerah, dan mempunyai potensi serta peluang yang sangat besar untuk
dan keadaan geografis (lautan dan daratan sekitar khatulistiwa), lapisan tanah yang
subur dan panorama (akibat ekologi geologis), serta berbagai flora dan fauna yang
memperkaya isi daratan dan lautannya. Perkembangan pariwisata saat ini demikian
pesat, dan merupakan fenomena global dengan melibatkan jutaan manusia baik di
menciptakan lapangan kerja sendiri dengan memanfaatkan potensi yang dimiliki oleh
dirinya sendiri dan potensi lain, seperti pariwisata. Kegiatan pariwisata dan obyek
wisata di suatu daerah akan menyebabkan terciptanya lapangan kerja baru, sehingga
Persaingan dalam sektor pariwisata dengan skala kecil, menengah, dan besar
sangat ketat. Bisnis pariwisata yang tidak mengikuti persaingan, secara otomatis akan
1
2
sukses untuk dapat bertahan, bersaing, dan menguasai pasar. Salah satu kunci sukses
Kebutuhan dan keinginan wisatawan harus selalu dipenuhi dengan berbagai cara.
Misalnya, menggunakan bantuan perlengkapan dan peralatan yang akurat dan cepat,
masukan yang diberikan wisatawan, sehingga wisatawan akan tetap percaya dan puas
Indonesia adalah negara yang kaya akan objek wisata alam dan buatan. Dalam
hal ini sangat diperlukan peranan instansi pemerintah. Oleh karena itu untuk
berbagai instansi sesuai dengan bidang masing- masing. Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata adalah instansi pemerintah yang bergerak dalam bidang kebudayaan dan
pariwisata. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Medan bertanggung jawab atas
pelestarian serta pemasaran kebudayaan dan objek wisata Kota Medan yang berupaya
berbagai bidang.
Pariwisata Kota Medan bekerja sama dengan masyarakat Kota Medan untuk
3
KOTA MEDAN
masalah yang akan dipecahkan. Agar masalah dalam penelitian menjadi jelas, maka
terlebih dahulu harus dirumuskan dengan jelas dan tegas. Perumusan masalah
tersebut bertujuan agar masalah tersebut menjadi jelas batasannya, yang membantu
rumusan masalah sejauh mana upaya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Medan
Dari alasan pemilihan judul dan perumusan masalah tersebut, maka tujuan
penelitian adalah untuk mengetahui peranan penting pariwisata di Kota Medan, hal-
hal apa saja yang telah dilaksanakan dan kendala apa saja yang dihadapi dalam
kegiatan pokok, fungsi dan upaya dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota
Medan.
3. Sebagai salah satu syarat dalam memperoleh gelar Ahli Madya Pariwisata
Metode pengumpulan data adalah suatu cara yang digunakan untuk proses
pengumpulan fakta, bagi penerapan konsep ilmiah untuk mencapai kebenaran. Untuk
cara, yaitu:
wisatawan.
DATA INFORMAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB II
URAIAN TEORITIS
dipakai oleh para praktisi dengan tujuan dan perspektif yang berbeda sesuai
dengan tujuan yang ingin dicapai. Dalam Pitana (2009: 44) beberapa ahli
7
8
yang memang jamak terjadi dalam dunia akademis, sebagaimana juga bisa
lebih lokalitas.
dalam Pitana:2009).
9
yaitu:
sementara yang paling sedikit tinggal selama 24 jam di negara yang dikunjunginya
dikatakan sebagai wisatawan atau tidak menurut standar internasional, yaitu sebagai
berikut:
trip) antar tempat tinggal dan tujuan wisata. Umumnya jarak yang
b. Kebutuhan pokok pola hidup modern misalnya: rumah sakit, apotek, bank,
pompa bensin.
sebagainya).
• Sarana Transportasi Penunjang seperti kapal udara, laut, sungai, kereta api
kepada wisatawan, baik secara langsung atau tidak langsung dan hidup serta
Sarana pariwisata menurut Karyono (1997: 74-77) dibagi menjadi tiga bagian,
yaitu:
Hotel dan jenis akomodasi lainnya, Bar dan Restoran serta rumah makan
kepariwisataan dan membuat para wisatawan dapat lebih lama tinggal pada
suatu daerah tujuan wisata seperti: sarana olahraga dan sarana pelengkap
lainnya.
Sapta pesona adalah unsur yang penting dalam mengembangkan suatu objek
wisata. Citra dan mutu pariwisata di suatu daerah atau objek wisata pada dasarnya
ditentukan oleh keberhasilan dalam perwujudan sapta pesona daerah tersebut. Sapta
pesona merupakan tujuh kondisi yang harus diwujudkan dan dibudayakan dalam
kehidupan masyarakat sehari-hari sebagai salah satu upaya untuk memperbesar daya
tarik dan daya saing pariwisata Indonesia. Unsur-unsur sapta pesona tersebut adalah :
1. Keamanan adalah suatu kondisi dimana wisatawan dapat merasa aman, yang
2. Ketertiban adalah kondisi yang mencerminkan suasana yang teratur, rapi dan
lancar serta menunjukkan disiplin yang tinggi dalam semua segi kehidupan
masyarakat.
hati.
7. Kenangan adalah kesan yang melekat dengan kuat pada ingatan dan perasaan
yakni dengan memberikan pengertian kepada semua lapisan masyarakat dan dunia
usaha, bahwa sapta pesona merupakan hal yang sangat penting dalam
Menurut Kotler (1999) yang dikutip oleh I Gede Pitana dan I Ketut Surya
Diarta (2009) pemasaran adalah proses sosial dan manajerial yang dilakukan oleh
dengan cara membuat dan mempertukarkan produk dan nilai dengan pihak lain.
Pemasaran merupakan salah satu fungsi pokok dari sebuah organisasi untuk
memelihara strategi yang cocok antar sasaran serta kemampuan organisasi dan
15
nasional atau dalam suatu badan usaha pariwisata lain, (hotel, perusahaan angkutan,
usaha-usaha perjalanan dan sebagainya) harus tunduk pada pola pikir dan kaidah-
Menurut Kotler (1993) “Jasa adalah setiap kegiatan atau manfaat yang
ditawarkan oleh suatu pihak pada pihak lain dan pada dasarnya tidak berwujud, serta
Promosi pada zaman pemasaran modern sekarang ini tidak dapat diabaikan.
untuk membeli produk yang ditawarkan”. Dalam kegiatan promosi, beberapa hal
1. Efek komunikasi
2. Advertising
Merupakan setiap bentuk komunikasi non personal dan dibayar melalui media
3. Promosi penjualan
4. Personal selling
5. Hubungan Masyarakat
Sebagai salah satu daerah otonom berstatus kota di Provinsi Sumatera Utara,
kedudukan, fungsi dan peranan Kota Medan cukup penting dan strategis secara
regional. Bahkan sebagai ibukota Provinsi Sumatera Utara, Kota Medan sering
daerah.
berbatasan langsung dengan Selat Malaka di bagian Utara, sehingga relatif dekat
dengan kota-kota / negara yang lebih maju seperti Pulau Penang Malaysia, Singapura
dan lain-lain. Demikian juga secara demografis Kota Medan diperkirakan memiliki
pangsa pasar barang/jasa yang relatif besar. Hal ini tidak terlepas dari jumlah
penduduknya yang relatif besar dimana tahun 2014 diperkirakan telah mencapai
2.731.607 jiwa. Demikian juga secara ekonomis dengan struktur ekonomi yang
didominasi sektor tertier dan sekunder, Kota Medan sangat potensial berkembang
Kota Medan secara geografis terletak di antara 2 27'-2 47' lintang utara dan 98
35'-98 44' bujur timur. Posisi Kota Medan ada di bagian utara Provinsi Sumatera
Utara dengan topografi miring ke arah utara dan berada pada ketinggian tempat 2,5-
37,5 m di atas permukaan laut. Luas wilayah Kota Medan adalah 265,10 km2 secara
17
18
Utara yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Deli Serdang di sebelah utara,
selatan, barat dan timur. Sebagian besar wilayah Kota Medan merupakan dataran
rendah yang merupakan tempat pertemuan dua sungai penting, yaitu Sungai
usaha adalah sektor jasa-jasa sebesar 9,22% kemudian sektor keuangan dan jasa
perusahaan, sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar 9,02% transportasi dan
telekomunikasi sebesar 7,74%. Dari besaran nilai ketiga sektor tersebut maka dapat
dikatakan bahwa potensi unggulan yang paling mungkin berkembang di Kota Medan
adalah sektor perdagangan dan industri. Seperti diketahui, dengan status Medan
sebagai salah satu kota terbesar di Indonesia maka wajar bila arahan pembangunan
kota lebih menitikberatkan pada ketiga sektor tersebut, apalagi dengan didukung oleh
adalah:
Sebagai daerah yang berada pada pinggiran jalur pelayaran selat Malaka, Kota
Kota ini menjadi pintu bagi arus penumpang dan juga perdagangan barang
dan jasa, baik perdagangan domestik maupun luar negeri. bagi Kota Medan,
19
Pelabuhan ini tidak hanya berperan penting bagi perekonomian Kota Medan,
namun juga bagi Provinsi Sumatera Utara. Kegiatan ekspor dan impor
aktivitas bongkar muat barang setiap harinya. Sampai saat ini Pelabuhan
fasilitas dengan lokasi yang dekat dengan pelabuhan tetapi memadai. Sesuai
dilakukan investasi pada bidang usaha peti kemas dan pergudangan tersebut.
Terdapat sepuluh produk yang dijadikan andalan Kota Medan bila dilihat dari
inisialnya perabot rumah tangga dari kayu, anyaman rotan, alas kaki dan
barang hasil konveksi. Adapun komoditi unggulan dari industri kecil makanan
inisialnya kopi olahan, sirup markisa, bika ambon dan kerupuk ubi. Salah satu
20
produk makanan ini, bika ambon telah menjadi buah tangan yang khas untuk
Kota Medan merupakan kota ketiga terbesar di Indonesia, maka seperti kota
disediakan 650 Ha, dan masih bisa dikembangkan menjadi 1000 Ha. Untuk
memiliki luas lahan 514 Ha dan disediakan fasilitas listrik 120 MW. Saat ini
5. Pariwisata
Di luar potensi bisnisnya, Kota Medan sangatlah layak menjadi tujuan wisata.
Selain untuk mengunjungi lokasi seperti Danau Toba atau Berastagi yang
sejuk, Kota Medan sendiri sarat dengan objek wisata. Tujuan wisata di Kota
ekor buaya aneka jenis. Namun wisata yang paling menarik di Kota Medan
dan daya tarik wisata adalah segala sesuatu yang menjadi sasaran wisata. Dalam
bahasa Inggris disebut attraction yang berarti segala sesuatu yang memiliki daya
tarik, baik benda yang berbentuk fisik maupun non fisik. Beberapa pengertian objek
wisata adalah :
manusia, cara hidup manusia, seni dan budaya, sejarah bangsa, keadaan alam
adalah tempat atau keadaan alam yang memiliki sumber daya wisata yang
dapat dibangun sehingga memiliki daya tarik dan diusahakan sebagai tempat
dikelompokkan ke dalam :
1. Something To See
2. Something To Do
22
Adalah adanya kegiatan yang dapat dilakukan oleh wisatawan dan dapat
3. Something To Buy
Adalah adanya sesuatu yang dapat dibeli oleh wisatawan. (Yoeti, 1993)
sebagai daya tarik wisata di Kota Medan tertera pada tabel berikut:
Buaya Kumbang
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Medan Sejak tahun 1991
telah terbentuk Dinas Pariwisata Kota Medan, kemudian Pada tahun 2001 ditambah
urusan kebudayaan yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah (Perda) Kota Medan
No. 4 Tahun 2001 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Kota Medan SK Walikota Medan No. 20/2002 tentang
Tujuan dan Fungsi Dinas dan Kebudayaan Kota Medan. Dan perubahan terakhir
dengan Perda Kota Medan No. 3 Tahun 2009 tentang Pembentukan Organisasi dan
Tata Kerja Perangkat Daerah Kota sebagai implementasi dari Peraturan Pemerintah
25
Pariwisata Kota Medan merupakan instansi Pemerintah Kota Medan yang bergerak
dalam bidang kebudayaan dan pariwisata yang berlokasi di Jalan Prof. H.M. Yamin,
SH no. 40/42.
Adapun visi dan misi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Medan adalah
pembangunan disegala bidang. Sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Kota Medan merumuskan visi yaitu “Menjadikan Kota
terlaksana seperti apa yang diharapkan, maka diharapkan dari berbagai kalangan
terutama pihak yang berkepentingan untuk mengetahui dan mendukung program serta
hasil yang akan diperoleh. Dinas kebudayaan dan pariwisata mempunyai misi sebagai
berikut:
26
kesenian budaya dengan mengacu kepada nilai-nilai agama dan alat budaya
yang ada.
untuk mempelajari budaya dan kesenian yang ada dan ditampilkan sesering
Objek wisata yang telah ada, sarana dan prasarana seperti jalan, penunjuk arah
kepariwisataan.
3.6 Fungsi dan Tugas Pokok Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Medan
Fungsi dan tugas pokok Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Medan
unsur pelaksana pemerintah Kota Medan dalam bidang budaya dan pariwisata yang
dipimpin oleh seorang kepala dinas yang berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada kepala daerah melalui sekretaris daerah dan pada Pasal 3 menyebutkan, Dinas
kepariwisataan.
kepariwisataan.
investor dalam negeri dan luar negeri untuk menanamkan modalnya disektor
pariwisata.
BAB IV
negara sudah tidak diragukan lagi. Indonesia dengan keberagaman budaya merupakan
tempat yang menarik bagi wisatawan sebagai alternatif tujuan wisata. Dewasa ini
(wisman), serta berperan dalam mengentaskan kemiskinan yang pada akhirnya akan
meningkatkan jati diri bangsa dan mendorong kesadaran dan kebanggaan masyarakat
ditetapkannya Kota Medan sebagai salah satu kota tujuan MICE (Meeting, Incentive,
Convention, & Exhibition) oleh pemerintah Kota Medan. Industri MICE memiliki
potensi dan prospek yang sangat besar untuk mendorong perkembangan ekonomi di
daerah. Pemerintah Kota (Pemko) Medan bertekad terus memantapkan posisi ibukota
Provinsi Sumatera Utara itu sebagai salah satu kota tujuan pertemuan, insentif,
konvensi, dan pameran. Melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Medan,
Medan sebagai kota MICE. Dengan begitu, Kota Medan akan semakin dikenal dan
Untuk menjadikan Kota Medan sebagai daerah tujuan wisata, tentu harus
didukung oleh segenap komponen yang ada, tidak cukup hanya dengan
Kebudayaan dan Pariwisata Kota Medan, tetapi harus didukung oleh seluruh
komponen yang ada di Kota Medan antara lain kesiapan sarana transportasi,
30
Sebagai pintu gerbang wilayah barat Indonesia, Kota Medan menjadi salah
satu pilihan utama para wisatawan mancanegara. Medan memegang peranan strategis
sebagai pintu masuk bagi wisatawan yang akan berkunjung ke Danau Toba, Bukit
Lawang, Berastagi dan Pulau Nias, sebagai empat destinasi wisata yang sudah sangat
dikenal di mancanegara. Oleh karena itu, Pemerintah Kota Medan melalui Dinas
untuk tercapainya apa yang diharapkan sesuai visi yang ada, yaitu “Mewujudkan
tersebut tidak cepat diatasi, maka akan menjadi ancaman bagi kegiatan-kegiatan
pariwisata di Kota Medan. Oleh karena itu diharapkan kepada Pemerintah Kota
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Medan memiliki fungsi dan tugas
pokok yang salah satunya melakukan kegiatan pemasaran atau melakukan promosi
wisata. Kegiatan tersebut merupakan salah satu upaya yang dilakukan oleh Disbudpar
Strategi promosi merupakan siasat atau inisiatif kegiatan strategis yang akan
diselenggarakan dalam jangka menengah, yaitu dalam satu sampai dengan tiga tahun
pelaksanaannya baru dapat direalisasikan dalam jangka panjang. (Yoeti, 1996: 25)
terdapat beberapa strategi utama yang dapat dijalankan oleh Dinas Kebudayaan dan
Pemasaran Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Medan (pada tanggal 4 Februari
2015), Bapak Syofian, SE, upaya yang telah dilakukan oleh Dinas Kebudayaan dan
para wisatawan yang akan mengadakan rapat atau pertemuan dan menginap di hotel-
hotel Kota Medan, serta selalu mengikuti setiap event atau kegiatan baik di dalam
Khusus dalam konteks tahun kunjungan wisata Kota Medan 2012 (Visit
Kegiatan itu, antara lain Festival Barongsai, Kejuaraan Paintball Indonesia Terbuka
2012, Festival Budaya Melayu, Ramadhan Fair dan pameran foto. Festival Barongsai
dan Kejuaraan Paintball Indonesia Terbuka digelar pada 23-24 Juni 2012, serta
diikuti belasan negara dari kawasan Asia Pasifik. Kepala Dinas Kebudayaan dan
Indonesia Terbuka diikuti 14 tim luar negeri dan 18 tim dari dalam negeri. Kegiatan
mempromosikan potensi wisata di kota ini. Selain itu keikutsertaan peserta luar negri
diharapakan menjadikan Medan semakin dikenal sebagai salah satu kota MICE.
Kota Medan. Adapun upaya-upaya yang dilakukan oleh Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Kota Medan, berdasarkan hasil wawancara dari Bapak Syofian, SE adalah
sebagai berikut:
1. Sebagaimana terdapat dalam sapta kebijakan, maka dalam rangka untuk lebih
macam promosi, yang pada dasarnya teknik promosi harus dilakukan seperti
wisata, agar dapat menerapkan sapta pesona (aman, tertib, bersih, sejuk,
9. Menggali dan melestarikan nilai seni dan budaya daerah serta memelihara dan
(Tourism Indonesia Mart & Expo), NATAS Fair (National Travel Association
11. Melakukan Familiarization Tour dengan mengundang Travel Writer dan Tour
13. Mengikuti event-event yang ada baik itu didalam kota maupun luar kota,
seperti : Ramadhan Fair, Jakarta Fair, Pameran Pariwisata Jojga, Penang Fair,
15. Mengikuti program MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) yang salah satunya
16. Mengadakan program tahunan terbaru yaitu Festival Multi Etnis 2014.
tak hanya membuat rencana pemasaran yang efektif, tetapi juga melaksanakannya
kapan dan bagaimana. Dalam hal ini, Disbudpar telah melaksanakan upaya
cukup efektif. Untuk mengetahui hal-hal yang telah dicapai oleh Dinas Kebudayaan
dan Pariwisata Kota Medan memang agak sulit, tetapi Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Kota Medan sudah memperlihatkan kinerja yang baik dalam hal
36
hal yang telah dicapai oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Medan dalam
melakukan upaya, menurut hasil wawancara dari pegawai Dinas Kebudayaan dan
Berbagai hal lain yang tidak dapat disebutkan satu-persatu tetapi dapat diketahui
seperti mengundang tour operator, mengundang travel writer, kerja sama dengan
pertemuan dan menginap beberapa hari, menjaga serta memelihara infrastruktur dari
Pariwisata Kota Medan mengalami beberapa kendala yang sampai saat ini belum
dan Pariwisata Bidang Promosi (pada tanggal 4 Februari 2015), Bapak Chris John
berkunjung.
dan Pariwisata Kota Medan (pada tanggal 4 Februari 2015), Bapak Mahmuzar, SS,
Lalu lintas Kota Medan padat, tidak teratur, banyak pedagang kaki lima yang
2. Masalah kebersihan
3. Masalah polusi
39
Yang dimaksud polusi disini adalah terkait dengan polusi udara yang
pendengaran.
Kota Medan tidak merupakan kota yang nyaman, dimana terlihat ramainya
lalu lintas, tidak bersih dan polusi serta merupakan kota yang tidak rapi
(teratur).
tidak sopan dan tidak disiplin, tidak mengikuti peraturan sehingga lalu lintas
menjadi tidak teratur. Para wisatawan juga ada yang menyatakan bahwa
menguatkan bahwa prospek pariwisata yang semakin besar pada 2014. Tahun 2013
sektor pariwisata meraih kunjungan 8.802.129 wisata mancanegara atau tumbuh 9,42
persen. Data Badan Pusat Statistik (BPS) dan Pusat Data dan Informasi (Pusdatin)
Kemenparekraf mencatat dalam dua bulan terakhir November dan Desember 2013
807.422 dan 860.655 wisatawan. Kunjungan wisatawan pada Desember 2013 tumbuh
wilayah tertinggi adalah ASEAN sebesar 8,3 persen atau di atas pertumbuhan
pariwisata global mencapai 7,5 persen atau sebesar 90,2 juta wisatawan. UN-WTO
melihat bahwa prospek pariwisata ASEAN ke depan semakin cerah dengan proyeksi
pertumbuhan mencapai 10,3 persen pada 2030. Selain itu, untuk meningkatkan
di Indonesia, seperti yang dilakukan Hainan Airlines dengan membuka rute baru
langsung akan mendorong meningkatnya kunjungan wisatawan, hal ini karena lebih
(http//www.travel.kompas.com)
Kota Medan sebagai kota besar dan pintu gerbang masuk wisatawan tentu
Indonesia. Pada Tahun 2009 tidak kurang dari 150 ribu orang, tahun 2010 tidak
kurang dari 170 ribu orang, dan tahun 2011 tidak kurang dari 190 ribu wisatawan
mancanegara datang ke Kota Medan. Angka ini terus bergerak naik dari tahun
kondisi keamanan dan politik dalam negeri yang cukup menguntungkan. Berbagai
kegiatan menyangkut peran Kota Medan sebagai pintu gerbang masuknya wisatawan
mancanegara.
yang dapat menjadikan kota ini, tidak sekedar hanya tempat transit para wisatawan.
Sejumlah objek wisata terus dibenahi, sehingga layak juga untuk dikunjungi para
turis asing. Fasilitas wisata hotel, konvensi dan pusat-pusat perbelanjaan juga
pada tahun 2009 s/d 2014 yang didata dari Kantor Imigrasi Kota Medan dan diolah
kembali oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Medan terdaftar pada tabel 4.5
berikut:
42
TAHUN
NO BULAN
2009 2010 2011 2012 2013 2014
Dari data tabel 4.5 di atas, menunjukkan bahwa jumlah wisatawan yang
tahun 2012 telah dilakukan program khusus dalam promosi pariwisata pada event
Visit Medan Year 2012 tidak mencapai target yaitu sebanyak 250.000 orang.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Wisatawan di Kota Medan, maka penulis mengambil kesimpulan dan saran yang
jumlah kunjungan wisatawan baik dalam maupun luar negeri pada masa-masa yang
akan datang.
1. Di dalam dunia pariwisata kegiatan promosi memiliki fungsi dan peran penting
yaitu sebagai sumber dan penyalur informasi tentang objek dan daya tarik
wisata bagi calon wisatawan, sehingga dapat menarik peminat wisatawan untuk
berkunjung.
opini dan sikap perilaku calon wisatawan di dalam menentukan daerah / negara
tujuan wisata.
daerah / negara apabila informasi yang disajikan adalah informasi yang baik dan
43
44
5. Informasi yang disajikan dalam promosi pariwisata belum cukup memadai dan
resmi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Medan, sehingga wisatawan sulit
mencari informasi.
5.2 Saran
Dengan mengamati hasil penelitian dan kesimpulan, maka disusun saran yang
1. Agar dapat menjadikan Kota Medan sebagai kota wisata tentu saja terdapat
beberapa faktor yang harus dibenahi dalam mengangkat citra pariwisata Kota
2. Kota Medan memiliki banyak potensi namun potensi ini menjadi tenggelam
karena belum ada yang menggali. Salah satu cara untuk memulai penggalian
potensi wisata Kota Medan sebagai ikon wisata Indonesia adalah dengan
sedikit demi sedikit memperbaiki berbagai sarana dan prasarana. Jalan raya
Kota Medan sudah saatnya mulai diprioritaskan. Selain itu, promosi tentang
45
3. Kemajuan wisata Kota Medan harus disadari oleh segenap warga dan dengan
menampilkan seni dan budaya etnis di kota itu khususnya Batak dan Melayu
semuanya maka tak dapat dipungkirin bahwa Kota Medan akan menjadi
tersedianya obyek dan daya tarik wisata, adanya fasilitas aksesbilitas yaitu
daerah atau kawasan wisata dan tersedianya fasilitas amenities yaitu sarana
masyarakat. Oleh karena itu, maka sangat penting sekali sarana dan prasarana
pengembangan pariwisata.
6. Perlunya peningkatan kualitas sumber daya manusia dan kualitas sumber daya
alam. Dalam hal ini sumber daya manusia memegang peranan yang penting
kembali.
DAFTAR PUSTAKA
BUKU
Damanik, Janianton dan Weber, Helmut. 2006. Perencanaan Ekowisata Dari Teori
Pitana, I. Gde. dan Putu G, Gayatri. 2005. Sosiologi Pariwisata. Yogyakarta :Andi
Pitana, I Gde. dan Surya Diarta, I Ketut. 2009. Pengantar Ilmu Pariwisata.
Yogyakarta : Andi.
Yoeti, Oka A. 1985. Budaya Tradisional yang Nyaris Punah. Jakarta: Departemen
48
DATA INFORMAN
1. Syofian, SE
2. Mahmuzar, SS
3. Armansyah, Amd
47