Laporan Fix Endapan
Laporan Fix Endapan
UNIVERSITAS TADULAKO
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
PROGRAM STUDI S1 TEKNIK GEOLOGI
KAMPUS BUMI TADULAKO TONDO, TELEPON 0451-422611 Fax 0451-422844 PALU
Kata Pengantar
Puji dan Syukur Penulis hanturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
Rahmat-Nya sehingga Laporan Praktikum lapangan endapan mineral ini dapat
diselesaikan. Penulis sangat menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih
banyak terdapat kekeliruan dan kesalahan.
Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan guna
memperbaiki dan menyempurnakan untuk penyusunan laporan berikutnya. Semoga
laporan ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua khususnya yang berkepentingan
dalam dunia pendidikan.
Stefanus Reza P.
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS TADULAKO
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
PROGRAM STUDI S1 TEKNIK GEOLOGI
KAMPUS BUMI TADULAKO TONDO, TELEPON 0451-422611 Fax 0451-422844 PALU
DAFTAR ISI
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS TADULAKO
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
PROGRAM STUDI S1 TEKNIK GEOLOGI
KAMPUS BUMI TADULAKO TONDO, TELEPON 0451-422611 Fax 0451-422844 PALU
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Geologi adalah ilmu yang mempelajari kebumian. Hal itu termasuk ilmu
yang mempelajari semua jenis batuan dan pembentukannya baik secara fisika dan
kimia, Serta menafsirkan hubungannya dan distribusi dalam ruang dan waktu.
Pengembangan pengetahuan geologi memainkan peran penting sebagai medium
untuk mengembangkan dan mengakses sumber daya alam seperti mineral, energi
dan air.
Endapan mineral (Ore Deposit) adalah bantuan yang mengandung satu
atau lebih mineral logam (metallic mineral) yang akan memiliki nilai ekonomis
jika ditambang dinamakan Ore Mineral atau mineral bijih. Suatu endapan
dikatakan bijih sebenarnya dilihat dari nilai ekonomisnya, bila harga pengelolaan
dan haga pasaran berfluktuasi, suatu saat endapan mineral dikatakan sebagai bijih
dan di saat lain bukan lagi. Pada saat ekstraksi didapatkan bahan logam dan juga
bahan limbah (gangue) yang tidak memiliki nilai ekonomi. Proses ekstraksi
tersebut menghasilkan timbunan limbah (tailing).
Suatu endapan mineral akan terbentuk oleh serangkai proses yang
mengubah kondisi suatu batua menjadi suatu endapan dengan kandugan mineral
bijih yang disebut proses ubahan (alteration). Proses tersebut akan menghasilkan
mineral logam (metallic mineral) dan mineral ubahan (alteration mineral), struktur
serta tekstur batuan yang berubah.
Pada saat ini, penerapan pengetahuan di bidang teknik geologi,
lingkungan, dan mitigasi bencana alam berkembang pesat. Oleh karena itu,
diperlukan dasar kuat tentang pengetahuan geologi sehingga dapat dengan mudah
beradaptasi dengan era globalisasi masa depan. Untuk tujuan itu perlu adanya
pengetahuan lebih mendalam tentang pengetahuan geologi. Dalam laporan ini,
topik yang akan dibahas adalah tentang endapan mineral dan metode geologi
lapangan.
Endapan mineral (bahan tambang) merupakan salah satu kekayaan alam
yang berpengaruh dalam perekonomian nasional. Oleh karena itu upaya untuk
mengetahui kuantitas dan kualitas endapan mineral itu hendaknya selalu
diusahakan dengan tingkat kepastian yang lebih tinggi, seiring dengan tahapan
eksplorasinya. Semakin lanjut tahapan eksplorasi, semakin besar pula tingkat
keyakinan akan kuantitas dan kualitas sumberdaya mineral dan cadangan.
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS TADULAKO
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
PROGRAM STUDI S1 TEKNIK GEOLOGI
KAMPUS BUMI TADULAKO TONDO, TELEPON 0451-422611 Fax 0451-422844 PALU
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
cumulate layer. Jenis endapan kromit yang terbentuk akibat proses magmatik ini
banyak ci jumpai di Afrika Selatan dan Stillwater complex, Montana yang
berasosisasi dengan kehadiran platinium group element (PGE). (Teogler & Eales,
1993).
2. Cristal Settling
Cristal settling merupakan proses tempat butiran-butiran mineral yang
mengalami proses kristalisasi. Ada waktu dan tahapan yang berbeda yang
kemudian menghasilkan layer-layer pada tubuh batuan beku.
a. Proses 1, proses peleburanmelting terjadi di mantel bagian atas. Magma naik
keatas dalam membentuk semacam kolam magma magma pool pada
kedalaman 5 hingga 20 km di dalam bumi.
b. Proses 2, larutan magma mulai membeku dan terjadi proses presipitasi
mineral yang kaya akan Mg (olivine, piroksin dan kromit).
c. Proses 3, Kristal-kristal dari mineral kaya akan Mg tersebut kemudian
tenggelama kedasar dapur magma dan membentuk lapisan.
d. Proses 4, proses diatas berulang dan membentuk perlapisan.
3. Fractional Crystallization
Magma tahap awal akan bersifat basaltic yang banyak mengandung
mineral mafik (mineral yang kaya akan mineral Fe dan Mg). sering dengan waktu,
magma akan mengalami proses kristalisasi membentuk mineral-mineral sesuai
dengan kondisi termodinamika yang dialaminya. Olivine dan augit merupakan
mineral mafik yang terbentuk pada suhu tinggi dari magma basaltic yang pada
saat pembentukanya akan menarik Fe dan Mg dari magma. Plagioklas yang
terbentuk pada tahap awal pada suhu tinggi kaya akan Ca dan menyebabkan
magma sisa akan kekurangan unsur-unsur Ca. akibatnya, semakin lama
kandungan unsur Fe, Mg, dan Ca dari magma sisa akan semakin sedikit dan
sebaliknya kaya akan unsur Si, Na, dan K. proses ini disebut dengan Fractional
Crystallization. Proses Fractional Crystallization akan membuat magma
mengalami perubahan komposisi dan membentuk jenis endapan mineral melalui
proses konsentrasi mineral-mineral pada larutan sisa (residual melt).
4. Magma Segregation/Differentiation
Proses magmatic segregation atau diferensiasi magma menyebabkan
adanya efek akumulasi yang kemudian menghasilkan akumulasi mineral-mineral
tertentu pada magma sisa. Unsur-unsur tersebut akan masuk kedalam larutan akhir
dan akan membentuk tekstur yang disebut pegmatite. Pegmatite adalah
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS TADULAKO
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
PROGRAM STUDI S1 TEKNIK GEOLOGI
KAMPUS BUMI TADULAKO TONDO, TELEPON 0451-422611 Fax 0451-422844 PALU
batuanyang mempunyai butiran yang sangat kasar dan terbentuk pada tahap
kristalisasi yang paling akhir. Larutan sisa magma tersebut cenderung
mengandung air yang sangat tinggi yang memungkinkannya untuk menghasilkan
Kristal-kristal mineral kasar. Pegmatit biasanya mengandung mineral-mineral
asesori yang sangat dicari karena mengandung unsur jarang (rare element) pada
struktur kristalnya yang menyebabkan mineral asesori tersebut bernilai sangat
tinggi dan mengandung bijih dengan kandungan yang tinggi dan ekonomis
(Linnen, dkk.,2012). Salah satu jenis endapan mineral ekonomis yang dijumpai
pada endapan jenis ini adalah unsur tanah jarang (UTJ) atau yang dikenal dengan
istilah rare earth elements (REE) (Ercit, 2005). Selain itu pegmatit juga dapat
bertindak sebagai host bagi logam-logam penting seperti lithium (Li), tantalium
(Ta), rubidium (Rb) dan beillium (Be) seperti yang di jumpai pada granig
pegmatite di manitoba, Canada (Stilling, dkk. 2006).
5. Immiscibility
Proses ini adalah sebuah proses pemisahan dari magma yang kaya akan
silica dan unsur lain yang terkandung didalamnya. Kita dapat mengibaratkan
proses ini seperti campuran antara air dan minyak yang terpisahh dalam suatu
wadah.
Dalam konteks pembentukan suatu endapan mineral, proses pemisahan fase cairan
yang kaya akan sulfur (sulfur-rich liquid) dan mengandung Fe-Ni-Cu dari magma
induknya yang kemudian akan membentuk suatu konsentrasi mineral bijih seperti
endapannikel sulfida yang dijumpai Sudbury, Canada (Lightfoot,2005). Selama
proses pendinginan, larutan yang kaya akan sulfur tersebut menghasilkan larutan
fase sulfide yang immiscible (larutan yag tidak bisa bercampur dengan larutan
lain) tempat mineral-mineral sulfide seperti pyrrhotite (Fe, Ni)9S8 dan chalcopyrite
(CuFeS2) akan terbentuk. Endapan Ni-Cu magmatic biasanya terbentuk di bagian
dasar dari batuan intrusive pembawanya (intrusive host) yang diakibatkan oleh 2
faktor, yaitu (1) larutan sulfide kaya sulfur cenderung lebih berat daripada larutan
silica dan oleh karena itu akan tenggelam ke dalam dasar dapur magma, (2) tanpa
kehadiran sulfur, logam-logam seperti nikel akan diserap oleh struktur kristal
silika membentuk mineral-mineral silika seperti piroksin
Proses immiscibility tidak hanya terbatas pada pembentukan endapan
bijih sulfida, namun juga dapat menyebabkan pembentukan konsentrasi unsur
tanah jarang atau rore earth element dan logam-logam penting lainnya. Endapan
REE-Nb-Fe pada carbonatite seperti yang dijumpai di bayan obo, China (Fan,
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS TADULAKO
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
PROGRAM STUDI S1 TEKNIK GEOLOGI
KAMPUS BUMI TADULAKO TONDO, TELEPON 0451-422611 Fax 0451-422844 PALU
biasanya berasosiasi dengan umur geologi yang sangat tua (Precambrian) dan
merupakan salah satu dari sumber bijih besi utama didunia (isley & Abbot,
1999).
Kenampakan BIF selalu menunjukkan adanya perselingan antara
lapisan-lapisan silika dengan lapisan-lapisan yang mengandung mineral besi.
Salah stau contoh endapan placer adalah intan yang berasal dari hasil
pelapukan secara fisika batuan Kimberlit yang kemudian tertransportasi
melalui media sungai dan membentuk endapan dibagian hilir. Mineral
lainya yaitu emas yang dijumpai dalam wujud native gold maupun logam,
oksida dan silika seperti rutile, zircon, monazite, ilmenite yang merupakan
sumber utama dari Ti, Zr, dan Nb dan logam-logam teknologi tinggi lainnya.
Inta dari oksida Zr-Ti memiliki sifat fisik yang sangat keras yang
memungkinkan untuk bertahan selama proses abrasi pada saat tertransportasi
dari sumbernya oleh media sungai maupun laut. Emas, walaupun tergolong
unsur yang soft, tetapi karena sifatnya yang ductile dan malleable
menjadikannya sangat resisten terhadap abrasi selama proses transportasi.
Mineral-mineral ekonomis yang terbentuk secara placer pada
umunya adalah logam native (native metals), khususnya emas dan kelompok
platinum dan juga mineral-mineral berat (heavy minerals) golongan silikat,
oksida dan mineral logam lainnya seperti cassiterite, kromit,walframite, rutile,
magnetite, zircon, dan beberapa jenis gemston. Karena sulfide biasanya telah
mengalami proses peguraian dan pelapukan pada lingkungan barunya,
kelompok ini sangat jarang dijumpai pada endapan placer.
Magnetit dan ilminit merupakan mineral yang paling banyak dijumpai
dinegaria dan kerikil-kerikil intan yang ditemukan di vaal dan sungai orange
yang ada di afrika selatan. Namun, endapan placer yang penling ekonomis di
dunia ini adalah endapan emas placer. Endapan emas placer bervariasi secara
komposisi yang sangat bergantung pada asal lode dan lingkungan placer-nya.
- Dynamic fluid
Salah satu proses yang penting dalam pembentukan jenis
endapan placer ini adalah dinamika fluida atau dluid dyimic yang
mengotrol terjadinya proses transportasi dan sedimentasi dari material-
material yang kemudian membentuk endapan ekonomis. Proses
transportasi fluida (fluid dynamic) yang membentuk endapan placer sangat
kompleks dan untuk mempelajari lebih lanjut dianjurkan untuk membaca
literatur-literatul yang secara khusus membahas tentang dinamika fluida
pada endapan placer.
Tipe aliran fluida (fluida flow) didalam air (dan angina) akan
menentukan sifat dan efisiensi dari material sedimen yang tertransportasi.
Sebuah partikel atau butiran akan bergerak didalam fluida sebagai fungsi
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS TADULAKO
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
PROGRAM STUDI S1 TEKNIK GEOLOGI
KAMPUS BUMI TADULAKO TONDO, TELEPON 0451-422611 Fax 0451-422844 PALU
dari ukuran, bentuk, dan densitas serta kecepatan dari butiran tersebut dan
kecepatan dari fluida itu sendiri. Di dalam air, pergerakan partikel akan
dibagi menjadi tiga, partikel-partikel yang berat (boulder dan gravel) akan
bergerak dengan cara roll atau slide pada dasar saluran untuk membentuk
bedload partikel-partikel yang berukuran sedang (sand) akan terbawa dan
bergerak turunnaik dengan aruus (sebuah proses yang dikenal dengan
saltation), sedangkan partikel yang ringan dan halus (silt dan clay) akan
terbawa dengan mekanisme suspense oleh arus.
- Klasifikasi Endapan Placer
Endapan placer dibagi menjadi beberapa jenis : eluvial, alluvial,
lacustrine, glacial dan marine (stanaway, 2012)
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS TADULAKO
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
PROGRAM STUDI S1 TEKNIK GEOLOGI
KAMPUS BUMI TADULAKO TONDO, TELEPON 0451-422611 Fax 0451-422844 PALU
BAB III
HASIL FIELDTRIP
3.1 Geologi umum
1. Alterasi Hidrotermal
Hal yang sangat penting dalam mengenali endapan bijih tipe terutama
endapan magmatic dan hidrotermal adalah kehadiran kumpulan mineral
tertentu pada batuan yang dilalui oleh larutan hidrotermal sebagai respons
akibat adanya reaksi antara larutan dengan batuan samping. Kumpulan
mineral tersebut hadir dalam bentuk zona dan antara zona yang satu dengan
yang lainnya dibatasi dengan adanya kehadiran mineral-mineral khas. Proses
ini disebut alterasi hidrotermal dan daerah tenpat pengaruh interaksi larutan
tersebut dengan batuan samping atau wall rock disebut denga wall rock
alteration yang pada umumnya akan membentuk zona kumpulan mineral-
mineral tertentu yang terbentuk dari hasil ubahan akibat larutan hidrotermal.
Alterasi Hidrotermal adalah perubah komposisi mineral dari suatu batuan
akibat adanya interaksi antara larutan hidrotermal dengan batuan tersebut.
Proses alterasi akan menyebabkan terubahnya mineal primer menjadi mineral
skunder yang kemudian disebut dengan mineral yang teralterasi (alteration
minerals). Alterasi hidrotermal merupakan proses yang kompleks karena
terjadi perubahan secara mineralogy, kimia dan tekstur oleh akibat adanya
interaksi larutan hidrotermal dengan batuan samping (wall rock) yang
dilaluinya pada kondisi fisika-kimia tertentu (Pirajno, 1992).
Zona alterasi ada 6 yaitu:
a. Zona Potassic
Zona potasik merupakan zona alterasi yang berasal pada bagian dalam
suatu sistem hydrothermal dengan kedalaman bervariasi yang umumnya lebih
dari beberapa ratus meter. Zona alterasi ini dicirikan oleh mineral ubahan
berupa biotit sekunder, K Fleldspar, kuasa, serisit dan magnetite. Mineral
logam sulfida berupa pirit dan kalkopirit dengan perbandingan 1:1 hingga 3:1,
bentuk endapan dapat juga dijumpai dalam bentuk mikroveinlet serta dalam
bentuk menyebar .
Bentuk endapan berupa hamburan dan veinlet yang dijumpai pada zona
potasik ini disebabkan oleh pengaruh matasomatik atau rekritalisasi tang terjadi
pada batuan induk ataupun adanya intervensi dari pada larutan magma sisa
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS TADULAKO
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
PROGRAM STUDI S1 TEKNIK GEOLOGI
KAMPUS BUMI TADULAKO TONDO, TELEPON 0451-422611 Fax 0451-422844 PALU
d. Zona Sericitic
Alterasi sericitic mengubah batuan menjadi mineral sericite, yang
merupakan mika putih yang sangat halus. Alterasi ini terbentuk oleh
dekomposisi feldspars, sehingga menggantikan feldspar. Dilapangan,
kehadirannya pada batuan dapat dideteksi oleh perbukaan batuan yang halus,
seperti yang mudah digores. Terasa berminyak ketika mineral ini banak, dan
warna putih, kekuningan, coklat keemasan atau kehijauan. Alterais sericitic
menunjukkan kondisi low pH (acidic).
e. Zona Argellic
Zona argellic merupakan mineral lempung seperti kaolinite, sectite and
illite. Alterasi argellic umunya pada low temperature dan sebagian mungkin
terjadi pada kondisi atmospheric. Tanda-tanda awal alterasi argellic adalah
bleaching aut (pemutih) peldspar.
Zona ini terbentuk dari akibat rusaknya unsur potassium, kalsium dan
magnesium menjadi mineral lempung. Zona ini dicirikan oleh mineral
lempung, kuarsa dan karbonat, unsur potassium, kalsium dan magnesium
dalam batuan berubah menjadi montmorilonit, illit, hidromika dan klorite. Pada
bagian atas dari zona ini terbentuk zona advance argilik pada kondisi fluida
yang lebih asam dibandingkan zona argilik. Zona ini tidak selalu hadir,
dicirikan oleh mineral kuarsa, silica amora seperti andalusit, alunit, dan
korundum, mineral sulfide tidak intensif dijumpai , kandungan pirite sekitar
2%.
Ada 3 hal yang menjadika penyelidikan terhadap proses alterasi sangat
penting dalam mempelajari suatu endapan hidrotermal, yaitu :
a. Komposisi kimia dan struktur dari mineral-mineral yang terbentuk dari
hasil proses alterasi merupakan respons terhadap kondisi pembentukannya.
Oleh karena itu, minera; atau kumpulan mineral-mineral alterasi akan
memberikan informasi tentang kondisi kimia-fisika dari proses hidrotermal
yang terjadi.
b. Mineral-mineral alterasi pada umumnya dijumpai pada zona yang akan
menggambarkan kondisi pembentukannya.
c. Mengenali zonasi mineral-mineral hasil alterasi akan membawa kita pada
jalur mineralisasi.
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS TADULAKO
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
PROGRAM STUDI S1 TEKNIK GEOLOGI
KAMPUS BUMI TADULAKO TONDO, TELEPON 0451-422611 Fax 0451-422844 PALU
Bahkan inilah yang menjadi jalur fluida hidrotermal naik kepermukaan dan
menjadi tempat terbentuknya mineralisasi. Perkembangan fluida hidrotermal
terdiri dari dua tahap yaitu tahap pertama fluida hidrotermal mengalami
pencampuran dengan air meteorik yang mempunyai temperatur yang lebih
dingin dan salinitas rendahh. Tahap kedua fluida hidrotermal mengalami
pendinginan sederhana (simple cooling). Berdasarkan karakteristik alterasi,
mineralisasi, dan fluida hidrotermal, endapan emas daerah penelitian termasuk
endapan epitermal sulfidasi rendah jenis epitermal adulariaserisit Au Ag yang
terbentuk pada kedalaman minimum 210 m dibawah paleosurface dengan
temperature sekitar 214OC (Riska Puspita, 2017).
Berdasarkan literature dan data yang didapat dilapangan dimana batuan
yang terdapat didaerah Poboya merupakan batuan metamorf yang yang
mengalami alterasi mineral tersebut masuk melalui rekahan pembentukanya
itu endapan hidrotermal dengan tipe atau model endapannya yaitu endapan
epitermal, tipe ini berkaitan erat dengan aktivitas vulkanisme pada suatu
daerah. Biasanya sistem epitermal terbentuk dengan munculnya manifestasi
aktivitas vulkanisme dangkal di atas permukaan bumi dalam bentuk hotspring
(mata air panas). Endapan epitermal terbentuk dari larutan yang dilute (yang
mengandung NaCl < dari 5wt%) yang mengalami proses boiling (mendidih)
pada suhu 200-300OC. endapan epitermal biasanya berasosiasi dengan
endapan hidrotermal lainnya. Hal ini ada hubungannya dekat antara
keberadaan endapan-endapan hidrotermal tersebut dengan pusat magmatisme.
Proses pengendapan bijih pada lingkungan epitermal terjadi karena
larutan pembawah bijih yang terfokus dan sedang bergerak naik kepermukaan.
Perybahan komposisi dengan cepat pada jarak 1km dari sumbernya atau
dipermukaan. Perubahan komposisi ini disebabkan oleh boiling atau
pendidihan, suatu proses yang paling memungkinkan untuk terjadinya
presipitasi logam kompleks bisulfida seperti emas. Proses pendidihan yang
diikuti dengan pendinginan yang cepat ini juga menghasilkan berbagai fitur
yang berhubungan, seperti pendendapan mineral gangue kuarsa dengan
tekstur colloform-nya, adularia, dan bladed-calcite,sertapembentukan steam-
heated waters yang membentuk alterasi dan halo advanced argillic dan
argillic. Disamping itu, penurunan tekanan yang tanjam juga terjadi pada
larutan pembawah bijih akibat hydraulic fracturing, yang juga memfokuskan
aliran fluida yang sedang mendidih tersebut. Dengan alas an-alasan inilah,
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS TADULAKO
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
PROGRAM STUDI S1 TEKNIK GEOLOGI
KAMPUS BUMI TADULAKO TONDO, TELEPON 0451-422611 Fax 0451-422844 PALU
LEMBAR KERJA
PRAKTIKUM ENDAPAN MINERAL
Acara : Endapan Mineral Cuaca : Cerah
Hari/tanggal : Sabtu/ 14-7-2018 No. stasiun : 01
Lokasi pengamatan : Poboya
Data Singkapan
Dijumpai batuan metamorf dengan arah penyebaran dari barat ke timur
dimensi panjang singkapan ± 8 m dan lebar singkapan ±20m merupakan
batuan insitu hubungan dengan batuan disekitarnya belum diketahui
singkapan ini tidak bereaksi dengan HCl.
Data Litologi
Jenis Batuan : batuan metamorf
Warna Lapuk : Coklat
Warna segar : putih kecoklatan
Texture :-
Struktur : -
Nama batuan: batuan meta granit
Data Geomorfologi
Relief perbukitan dengan tipe morfologi dataran tinggi tingkat pelapukan
rendah tata guna lahan tambang stadia daerah dewasa
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS TADULAKO
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
PROGRAM STUDI S1 TEKNIK GEOLOGI
KAMPUS BUMI TADULAKO TONDO, TELEPON 0451-422611 Fax 0451-422844 PALU
Data Singkapan
Dijumpai batuan metamorf dengan arah penyebaran dari timur ke barat
dimensi panjang singkapan ± 17 m dan lebar singkapan ±8m merupakan
batuan insitu hubungan dengan batuan disekitarnya belum diketahui
singkapan ini tidak bereaksi dengan HCl. Merupakan daerah alterasi dijumpai
urat kuarsa.
Data Litologi
Jenis Batuan : batuan metamorf
Warna Lapuk : Coklat
Warna segar : Abu-abu
Texture : -
Struktur : -
Nama batuan : Batuan meta granit
Data Geomorfologi
Relief perbukitan dengan tipe morfologi dataran tinggi tingkat pelapukan
rendah tata guna lahan tambang stadia daerah dewasa.
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS TADULAKO
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
PROGRAM STUDI S1 TEKNIK GEOLOGI
KAMPUS BUMI TADULAKO TONDO, TELEPON 0451-422611 Fax 0451-422844 PALU
Data Singkapan
Dijumpai batuan metamorf dengan arah penyebaran dari barat ke timur
dimensi panjang singkapan ± 15 m dan lebar singkapan ± 7 m merupakan
batuan insitu hubungan dengan batuan disekitarnya belum diketahui
singkapan ini tidak bereaksi dengan HCl.
Data Litologi
Jenis Batuan : batuan metamorf
Warna Lapuk : Coklat
Warna segar : putih kecoklatan
Texture : -
Struktur : -
Nama batuan : batuan meta granit
Data Geomorfologi
Relief perbukitan dengan tipe morfologi dataran tinggi tingkat pelapukan
rendah tata guna lahan tambang stadia daerah dewasa
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS TADULAKO
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
PROGRAM STUDI S1 TEKNIK GEOLOGI
KAMPUS BUMI TADULAKO TONDO, TELEPON 0451-422611 Fax 0451-422844 PALU
Data Singkapan
Dijumpai batuan metamorf dengan arah penyebaran dari barat ke timur
dimensi panjang singkapan ± 25 m dan lebar singkapan ±1120m merupakan
batuan insitu hubungan dengan batuan disekitarnya belum diketahui
singkapan ini tidak bereaksi dengan HCl.
Data Litologi
Jenis Batuan : batuan metamorf
Warna Lapuk : Coklat
Warna segar : putih kecoklatan
Texture : -
Struktur : -
Nama batuan : batuan meta granit
Data Geomorfologi
Relief perbukitan dengan tipe morfologi dataran tinggi tingkat pelapukan
rendah tata guna lahan tambang stadia daerah dewasa.