Anda di halaman 1dari 5

6 | Jurnal Sangkareang Mataram ISSN No.

2355-9292

DAYA HAMBAT EKSTRAK DAUN LIDAH BUAYA (Aloe Vera L) TERHADAP BAKTERI
Streptococcus mutans PENYEBAB DENTAL PLAK THE INHIBITION OF ALOE VERA RIND
EXTRACT TO THE GROWTH OF BACTERIA STREPTOCOCCUS MUTANS CAUSED OF
DENTAL PLAQUE

Oleh:

I Gusti Agung Ayu Putu Swastini


Poltekkes Kemenkes Denpasar Jurusan Keperawatan Gigi

Abstrak : Kandungan zat aktif ekstrak daun lidah buaya sudah teridentifikasi antara lain Saponin, sterol,
acemannan, antraquinon. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui daya hambat ekstrak daun lidah buaya
(Aloe vera) terhadap pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans penyebab dental plak konsentrasi 50%,
75% dan 100%. Zona hambat tertinggi ditunjukkan oleh ekstrak daun lidah buaya 100% yaitu 10 mm.

Kata kunci: Aloe vera, Streptococcus mutans, daya hambat

PENDAHULUAN
Kesehatan gigi dan mulut masih merupakan substrat yang selalu tersedia, akan merubah
hal yang perlu diperhatikan, hal ini terlihat bahwa lingkungan rongga mulut menjadi lebih asam (pH
penyakit gigi dan mulut masih diderita 90% 5,2 – 5,5), maka email mulai mengalami proses
penduduk Indonesia. Penyakit gigi dan mulut yang demineralisasi sehingga terjadilah karies (Carranza
banyak diderita oleh penduduk Indonesia ialah dkk., 2012).
yang berkaitan dengan masalah kebersihan mulut. Sebagian besar masalah kesehatan gigi dan
Penyakit gigi dan mulut tersebut adalah penyakit mulut sebenarnya dapat dicegah. Miller (1989)
jaringan penyangga gigi dan karies gigi.Sumber menyatakan bahwa berdasarkan teori chemico
kedua penyakit tersebut adalah diabaikannya parasitic, karies dapat dicegah dengan antibakteri
kebersihan gigi dan mulut sehingga terjadilah untuk mengurangi dan mencegah terbentuknya
akumulasi plak (Astoeti, dkk. 2010). plak. Banyak cara untuk dapat mengurangi dan
Biofilm pada permukaan gigi sering disebut mencegah penyakit gigi dan mulut meliputi :
sebagai dental plak. Dental plak merupakan pencegahan yang dimulai dari masyarakat,
sekumpulan beranekaragam mikroorganisme pada perawatan oleh diri sendiri serta perawatan oleh
permukaan gigi, yang melekat kuat pada matriks tenaga profesional. Pencegahan dapat dilakukan
ekstraseluler host dan polimer mikroba. dengan menggunakan bahan antibakterial sebagai
Streptococcus merupakan strain bakteri yang obat kumur. Penggunaan obat kumur dapat
mengawali pembentukan plak dan Streptococcus membunuh kuman yang terdapat di daerah sela gigi
mutans merupakan penyebab utama adanya plak dan gusi sehingga secara nyata mencegah karies
dan karies gigi (Tahmourepour, dkk., 2010) dan penyakit radang gusi (gingivitis). Obat kumur
Streptococcus mutans merupakan bakteri yang dapat mengatasi masalah tersebut dengan cara
memulai terjadinya pertumbuhan plak pada mengontrol terbentuknya dan memperlambat
permukaan gigi. Terjadinya hal itu disebabkan proses maturasi (pematangan) plak gigi yang
olehkemampuan spesifik yang dimiliki oleh bakteri merupakan proses awal dari penyakit gigi dan
tersebut menggunakan sukrosa untuk menghasilkan mulut (Meganada, dkk., 2009)
suatu produk ekstraseluler yang lengket yang Selama 25 tahun khlorhexidin digunakan sebagai
disebut dextran yang berbasis polisakarida dengan obat kumur untuk mencegah terbentuknya dental
perantaraan enzim dextransucrase plak dengan efek samping berupa diskolorasi gigi
(hexocyltransferase) yang memungkinkan bakteri- dan lidah, serta gangguan pengecapan setiap kali
bakteri tersebut membentuk plak, sedangkan untuk setelah berkumur(Jawetz, dkk., 2008). Disamping
menghasilkan asam laktat, Streptococcus mutans mahal harganya, tidak semua masyarakat dapat
bersama-sama dengan Streptococcus sabrinus dan dengan mudah memperolehnya, oleh karena itu
Lactobacillus, memainkan peran yang sangat bahan tradisional menarik untuk dijadikan pilihan,
penting melalui enzim glucansucrase yang salah satu bahan yang sudah sering digunakan sejak
dihasilkan oleh bakteri-bakteri tersebut. Asam yang dahulu adalah daun lidah buaya.
dihasilkan terus-menerus melalui pemecahan

Volume 3, No.2, Juni 2017 http://www.untb.ac.id/Juni-2017/


ISSN No. 2355-9292 Jurnal Sangkareang Mataram| 7

Berdasarkan latar belakang tersebut di atas bila nilai p dari uji Levene’s test> α (p≥0,005)
penelitian untuk mengetahui daya hambat ekstrak Untuk uji efek perlakuan, apabila data berdistribusi
daun lidah buayaterhadap bakteri streptococcus normal bersifat homogen uji beda rerata antar
mutans penyebab dental plak, perlu dilakukan kelompok dengan One Way Anova, apabila data
untuk membuktikan kemampuan antibakteri daun tidak berdistribusi normal atau tidak homogen, uji
lidah buaya. Tujuan penelitian ini untuk dengan Kruskal Walis. Untuk analisis kualitatif
mengetahui daya hambat ekstrak daun lidah buaya pengelompokkan diameter zona hambat ke dalam
terhadap bakteri Streptococcus mutans secara in empat yaitu: tidak ada zona hambat, lemah, sedang,
vitro. Dengan mengetahui besarnya daya hambat dikategorikan kuat dan sangat kuat(kriteria Davis
menunjukkan besarnya aktivitas anti bakteri dan Stout, 1971).
ekstrak daun lidah buaya. Hasil penelitian ini
diharapkan bisa digunakan manfaatnya secara HASIL
mendasar sebagai obat kumur.
Tabel 1. Rerata Diameter Zona Hambat
Streptococcus mutans Antar Kelompok
METODE DAN BAHAN PENELITIAN
Setelah Diberikan Perlakuan Ekstrak
Penelitian ini merupakan penelitian Daun Lidah Buaya
eksperimental dengan rancangan completely
rendomized with posttest only control group
design. Penelitian dilakukan di Laboratorium
Mikrobiologi Klinik Fakultas Kedokteran
Universitas Udayana Denpasar. Streptococcus
mutans dalam plate atau lempeng agar. Jumlah
sampel penelitian ditentukan dengan menggunakan
rumus Pocock (2008), yaitu sebanyak: tujuh plate
perbernihan Streptococcus mutanspada setiap
Tabel 1 menunjukkan bahwa rerata diameter
kelompok, atau sama dengan tujuh kali replikasi.
zona hambat Streptococcus mutans kelompok
Bahan utama penelitian terdiri dari: ekstrak daun
kontrol negatif adalah 0.00±0.00, rerata kelompok
lidah buaya konsentrasi 50%, 75%, 100% serta
kontrol positif 10.14±1.07, rerata kelompok ekstrak
Streptococcus mutans ATCC 35668.
daun lidah buaya 50% adalah 0.63±0.049, rerata
Plate kemudian dibagi lima kelompok yaitu:
kelompok ekstrak daun lidah buaya 75% adalah
satu untuk kontrol negatif (ethanol konsentrasi
8.14±0.90 dan rerata ekstrak daun lidah buaya
96%), kontrol positif (Chlorhexidin 2%) dan tiga
100% adalah 10.86±0.90. Analisis kemaknaan
untuk perlakuan (ekstrak daun lidah buaya dengan
dengan uji One Way Anova menunjukkan bahwa
pelarut etanol konsentrasi: 50%, 75%, 100%).
nilai F = 220.31 dengan nilai p = 0.00. Hal ini
Peletakan masing – masing perlakuan ke dalam
berarti bahwa rerata diameter zona hambat
plate difusi diskdilakukan dengan cara simple
Streptococcus mutans pada kelima kelompok
random sampling dengan menggunakan nomor
berbeda secara bermakna (p<0.05).
undian.
Data yang dikumpulkan adalah data primer
Tabel 2. Uji LSD Diameter Zona Hambat
berupa diameter zona. Diameter zona hambat
Streptococcus mutans Setelah Diberikan
ekstrak daun sirih terhadap Streptococcus mutans
Ekstrak Daun LB Antar Dua Kelompok
adalah diameter zona bening yang muncul pada
difusi disk yang diukur dengan jangka sorong
(dalam millimeter) untuk mengetahui kekuatan
daya hambat ekstrak daun sirih hijau terhadap
pertumbuhan Streptococcus mutans. Kekuatan daya
hambat bakteri dikategorikan menurut Davis dan
Stout (1971) : sangat kuat ( zona bening >20mm),
kuat (zona bening 10 – 20mm), sedang (zona
bening 5 – 10mm), lemah (<5mm) (Prijantojo,
2010)..
Analisis data uji normalitas menggunakan
Kolmogorov-Smirnoff , data berdistribusi normal Tabel 2. Uji lanjutan dengan LSD di dapat
bila nilai p dari uji normalitas > α.(p≥0,005). Uji perbedaan rerata antara kelompok kontrol positif
Homogenitas : varian data diameter zona hambat dan kontrol negatif, terdapat juga perbedaan
antar kelompok percobaan diuji dengan Levene’s bermakna (p<0.05). Ini berarti bahwa pemberian
test dengan tingkat kemaknaan 5%. Data homogen kontrol positif (CHX 2%) memberikan daya

http://www.untb.ac.id/Juni-2017/ Volume 3, No. 2, Juni 2017


8 | Jurnal Sangkareang Mataram ISSN No. 2355-9292

hambat lebih baik dari kontrol negatif (ethanol PEMBAHASAN


96%). Pada kontrol negatif dengan ekstrak daun
Pemberian antibakteri merupakan salah satu
lidah buaya konsentrasi 50% terdapat perbedaan
pilihan dalam mengobati penyakit infeksi. Hampir
bermakna (p>0.05) dan terdapat perbedaan rerata,
penggunaan antibakteri tidak dapat dikontrol dan
berarti bahwa antara ethanol dan ekstrak daun lidah
dapat mendorong terjadinya resistensi terhadap
buaya 50%mempunyai daya hambatterhadap
bakteri tertentu, karen faktor dosis pemberian dan
Streptococcus mutans dan perbedaan konsentrasi
pemilihan antibakteri yang tepat (Wardani, 2008).
tidak berpengaruh terhadap daya hambat. Antara
Timbulnya masalah resistensi memerlukan usaha
kontrol negatif dengan ekstrak daun lidah buaya
yang berbeda dalam hal bahan yang digunakan dan
75% dan 100% terdapat perbedaan rerata dan
tidak mengurangi efek yang ditimbulkan. Sekarang
perbedaan yang bermakna (p<0.05). Ini berarti
masyarakat mulai melirik ke pengobatan tradisional
bahwa ekstrak daun lidah buaya konsentrasi 75%
salah satunya adalah pemanfaatan daun lidah
dan 100% mempunyai daya hambat terhadap
buaya.
Streptococcus mutansdan perbedaan konsentrasi
Adanya zona hambat pada bakteri ditunjukkan
berpengaruh terhadap daya hambat. Pada kontrol
oleh aktivitas antibakteri yang terbentuk pada
positif dengan ekstrak daun sirih 50% dan 75%
media. Zona hambat menunjukkan bahwa ekstrak
terdapat perbedaan rerata daya hambat dan
daun lidah buaya mempunyai peningkatan seiring
perbedaan bermakna (p<0.05). Berarti peningkatan
dengan meningkatnya konsentrasi. Secara umum
konsentrasi dari 50% ke konsentrasi 75%
rata-rata diameter zona hambat pertumbuhan
mempunyai daya hambat yang lebih baik.
bakteri Streptococcus mutans meningkat dari
Sedangkan pada kontrol positif dengan ekstrak
konsentrasi 50% dengan zona hambat 6 mm,
daun lidah buaya 100% hanya memiliki perbedaan
konsentrasi 75% dengan zona hambat 8 dan
rerata 0.95dan tidak terjadi perbedaan bermakna
konsentrasi 100% dengan zona hambat 10,
(p>0.05). Ini berarti antara Chlorhexidin 2%
walaupun masih berada pada kriteria sedang. Pada
mempunyai daya hambat yang hampir sama dan
kelompok kontrol yang hanya dibedakan pelarut,
walaupun terjadi perbedaan konsentrasi tidak akan
secara statistik ada perbedaan yang bermakna, hal
berpengaruh terhadap daya hambat. Pada ekstrak
ini menunjukkan bahwa konsentrasi tersebut sudah
daun lidah buaya konsentrasi 50% dengan 75%
memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan
terdapat beda rerata daya hambat 01.86 dan
bakteripada media MHA, hal ini disebabkan oleh
terdapat perbedaan yang bermakna p=0.00
ekstrak daun lidah buaya mampu merusak
(p<0.05). Ini berarti bahwa konsentrasi 75%
membran sel dan mengganggu proses fisiologis
ekstrak daun lidah buaya memberikan efek daya
(Cowan, 1999). Ekstrak lidah buaya 100%
hambat yang lebih baik dari pada 50%. Antara
mempunyai aktivitas bakteri yang paling tinggi
konsentrasi 50% dengan 100% terdapat perbedaan
diantara konsentrasi yang lain, ini tergantung dari
bermakna p=0.00 (p<0.05) dengan beda rerata 04
jenis bakteri, perbedaan kecepatan difusi senyawa
58. Berarti konsentrasi 100% mempunyai efek daya
antibakteri pada media agar, serta jenis konsentrasi
hambat yang lebih baik dari 50%. Begitu pula
senyawa antibakteri yang berbeda juga
antara konsentrasi 75% dengan 100% terdapat beda
memberikan diameter zona hambat yang berbeda
rerata 02.71 dan terdapat perbedaan bermakna
(Dewi, 2010). Umumnya pada beberapa penelitian
p=0.00 (p<0.05) bahwa ekstrak daun lidah buaya
zona hambat berbanding lurus dengan konsentrasi
100% mempunyai efek lebih baik dari yang 75%.
yang diberikan (Ariyanti, dkk., 2012)
Penelitian yang dilakukan oleh Iriano (2008),
Kriteria Daya Hambat Ekstrak Daun Lidah
menunjukkan bahwa zona hambat paling besar
Buaya.
pada uji bakteri Phorpyromonas gingivalis dengan
ekstrak daun lidah buaya paling tinggi pada
Tabel 3. Kriteria Daya Hambat Ekstrak Daun lidah
konsentrasi 90% yaitu 1,75 mm, hal ini disebabkan
buaya
oleh faktor kecepatan difusi, sifat media agar,
Kelompok subyek Jumlah Rerata jumlah mikroorganisme yang diinokulasi,
kecepatan tumbuh bakteri, konsentrasi bahan
Konsentrasi ekstrak daun LB 50% 7 6
kimia, serta kondisi saat inkubasi sehingga
Konsentrasi ekstrak daun LB 75% 7 8 diperlukan.
Konsentrasi ekstrak daun LB 100% 7 10
Zat aktif yang terkandung pada ekstrak daun
lidah buaya adalah saponin sterolacemanann,yang
mengandung antiseptik dengan zat aktif glikosida
Tabel 3 menunjukkan bahwa ekstrak daun yang mengganggu stabilitas membran sel bakteri
lidah buaya 50% ,75% dan 100% mempunyai daya sehingga bakteri menjadi lisis (Purbaya, 2003).
hambat sedang. Penghambatan dalam pertumbuhan bakteri

Volume 3, No.2, Juni 2017 http://www.untb.ac.id/Juni-2017/


ISSN No. 2355-9292 Jurnal Sangkareang Mataram| 9

disebabkan oleh interaksi senyawa fenol dan Philadelpia: WB Saunders, !0 ed.pp.99-


turunannya dengan sel bakteri (Iriano,2008). 607.
Senyawa ini berikatan dengan protein pada bakteri
Cowan, M.M. 1999. Plant Product as Antimicrobial
melalui ikatan non spesifik membentuk kompleks
Agents. Clinical Mikrobiology Reviews.
protein fenol. Pada konsentrasi rendah, terbentuk
12 (4): 564-582.
kompleks protein –fenol dengan ikatan yang lemah
dan segera mengalami penguraian, kemudian Davis & Stout. (1971). Disc Plate Method Of
merusak membrane sitoplasma yang menyebabkan Microbiological Antibiotic Essay. Journal
kebocoran isi sel, sehingga pertumbuhan bakteri Of Microbiology. Vol 22 No 4.
terhambat, sedangkan pada konsentrasi tinggi zat Dewi, F.K., 2010, Aktivitas Antibakteri Ekstrak
tersebut berkoagulasi dengan protein seluler dan Etanol Buah Mengkudu (Morinda
membrane sitoplasma mengalami lisis (Dinda, citrifolia, Linnaeus) terhadap Bakteri
2008). Senyawa fenol yang masuk ke dalam sel Pembusuk Daging Segar, Skripsi,
bakteri melewati dinding sel bakteri dan membrane Universitas Sebelas Maret.
sitoplasma, di dalam sel bakteri senyawa fenol
menyebabkan penggumpalan (denaturasi) protein Dinda. 2008. Minimal Inhibitor Concentraction
penyusun protoplasma sehingga dalam keadaan (MIC). Available at :
demikian metabolisme menjadi inaktif, dan http://medicafarma.blogspot.com/minima
pertumbuhan bakteri menjadi terhambat linhibitor concentrac- tion Opened :
(Dwijoseputro, 1994). 20.06.2011.
Disamping itu ekstrak daun lidah buaya Dwidjoseputro, D. 1994. Dasar-Dasar
mengandung bioaktif yang berperan sebagai Mikrobiologi. Djambatan. Jakarta.
antibakteri (Rahmawati, 2014), lidah buaya juga
mengandung emodin antrakuinon yang telah Iriano, A. 2008. Efek Antibakteri Infusum Aloe
terbukti memiliki aktivitas mikroba (Wu, dkk, vera terhadap Porphyromonas gingivalis
2006). Mekanisme kerja dari antaquinon adalah In Vitro (Perbandingan Metode Ekstraksi
dengan menghambat sintesis protein berfungsi Maserasi dan Infundasi) [Skripsi S-1],
supaya bakteri tidak dapat tumbuh dalam media Fakultas Kedokteran Gigi Program Studi
dengan ekstrak daun lidah buaya. Pendidikan Dokter Gigi. Universitas
Indonesia. Jakarta.
PENUTUP Jawetz, Melnick, Adelberg, 2008, Mikrobiologi
Puncak kemampuan aktivitas antibakteri yang Kedokteran. Alih Bahasa, H. Hartono, C.
terjadi pada konsentrasi 100% terhadap bakteri Rahman, A. Dimanti, A. Diani. Jakarta :
Streptococcus mutans memiliki rata-rata zona EGC. p: 199-200: 233
hambat 10 mm, hal ini membuktikan bahwa zona Megananda, H.P., Herijulianti, E., Nurjanah, N.,
hambat terhadap bakteri berbanding lurus dengan 2009. Ilmu Pencegahan Penyakit Jaringan
konsentrasi bahan yang digunakan. Keras dan Jaringan Pendukung Gigi.
Bandung : JKG Poltekkes Depkes. p. 57-
DAFTAR PUSTAKA 80 : 111-114
Miller, G., R. Beckwith., C. Fellbaum., D. Gross.,
Ariyanti, N.K. Darmayasa, IBG. Budirga, B,K, & K. Miller. 1990. WordNet: An on-line
2012. Daya Hambat Ekstrak Kulit Daun lexical database. International journal of
Lidah Buaya (Aloe barbandesis Miller) lexicography.
Terhadap pertumbuhan Bakteri
Stphylococcus aureus ATCC 25923 dan Pocock, S.J. 2008. Clinical Trials, A Practical
Eschericia coli ATCC 25922, Vol. 16 no. Approach, Cichestes, John Wiley & Sons
1 Hlm. 1-4. Prijantojo, 2010. Peranan Chlorhexidin Terhadap
Astoeti, T. E. 2010. Lakukan Perawatan Gigi Kelainan Gigi dan Rongga Mulut.
Menyeluruh. Available from Available from : http://www.kalbe.co.id
:http://www.pdgi-online.com (Acces 23 (Acces 7 Nov 2016)
Desember 2010).Vinogradov, A.M., Purbaya, J.R. 2003. Mengenal dan Memanfaatkan
Winston, M., Rupp, C Khasiat Aloe vera. cv Pionerjaya.
Carranza, FA, MG, Newmann, HH. Takei, 2012, Bandung. Hal 21-165.
Carranza s Clinical Periodontology Rahmawati, 2014. Interaksi ekstrak daun lidah
buaya (aloe vera l.) Dan daun sirih (piper

http://www.untb.ac.id/Juni-2017/ Volume 3, No. 2, Juni 2017


10 | Jurnal Sangkareang Mataram ISSN No. 2355-9292

betle l.) Terhadap daya hambat Facke.) terhadap Staphylococcus aureus


stapylococcus aureus secara in vitro, vol. dan Pseudomonas aeruginosa
2, No. 1, hlm. 121-186. Multiresisten Antibiotik Beserta Pro l
Kromato- gra Lapis Tipis [Skripsi S-1],
Tahmourepour Arezoo, Rooha K. K., Rasoul
Fakultas Farmasi Universitas
Salehi, Nafiseh G. P. Biofilm formation
Muhammadiyah. Surakarta.
potential of oral streptococci in related to
some carbohydrate subtates. African Wu YW, Ouyang J, Xiao XH, Gao WY, Liu Y.
Journal of Microbiology Research. 2010; 2006. Antimicrobial properties and
4 (11): 1051-1058. toxicity of anthraquinones by
microcalorimetric bioassay. Chinese J
Wardani, A.K. 2008. Uji Aktivitas Antibakteri
Chem, 24: 45-50
Fraksi Residu Ekstrak Etanolik Daun
Arbenan (Duchesnea indica (Andr.

Volume 3, No.2, Juni 2017 http://www.untb.ac.id/Juni-2017/

Anda mungkin juga menyukai