ganggang Spyrogyra
Arenga pinnata
Mangifera indica
3. Sympodial yaitu batang yang pertumbuhannya didominir oleh kuncup samping,
kuncup ujung pertumbuhannya lambat atau tereduksi, sehingga dapat
menimbulkan tipe percabangan dichotomus (menggarpu), misalnya paku resam
(Gleichenia spp).
rotan
Arah tumbuh cabang batang memiliki dua tipe yaitu tegak (ototrop) dan
mendatar (flagiotrop), tetapi dalam perkembangannya arah tumbuh cabang batang
terhadap batang pokok dapat diidentifikasi menjadi lima pola, yaitu tegak, condong
ke atas, tegak, menggantung, dan condong ke bawah. Bagi tumbuhan yang
batangnya sangat kecil dapat memiliki percabangan dengan sistem geragih (stolon)
di bawah tanah misalnya teki (Cyperus rotundus) atau di atas tanah misalnya
pegagan (Centella asiatica).
Dalam pertumbuhannya cabang batang dan cabang-cabang batang (ramulus) dapat
dibentuk tumbuhan secara terus menerus (continu), atau berselang waktu (rythmis)
misalnya ketapang (Terminalis cattapa).
Pola pertumbuhan kuncup pada batang akan membentuk bentuk tajuk dan arsitektur
percabangan batang tumbuhan.
Bentuk Batang.
Tumbuhan Dicotyledoneae umumnya mempunyai batang bagian bawah lebih
besar, makin ke ujung mengecil, bercabang-cabang atau tidak. Tumbuhan
Monocotyledoneae umumnya mempunyai diameter relatif sama dari sama dari
pangkal ke ujung; kecuali pada Palmae bagian pangkal tampak membesar.
Pengamatan bentuk batang biasanya berdasarkan pada penampang
melintangnya. Berdasarkan bentuk penampang melintangnya, dibedakan:
1. Bulat (teres), misalnya pada kelapa (Cocos nucifera L.), bambu (Bambusa
sp).
2. Bersegi (angularis), dibedakan :
a. Bangun segitiga (triangularis), misalnya batang teki (Cyperus rotundus).
b. Bangun segiempat (quadrangularis), misalnya batang markisa (Passiflora
quadrangularis L.), iler (Coleus scutellarioides Benth.).
3. Pipih dan biasanya melebar menyerupai daun dan mengambil alih tugas daun,
dibedakan:
a. Filokladia (phyllocladium), bila sangat pipih dan mempunyai
pertumbuhan terbatas. Misalnya jakang (Muehlenbeckia platyclada
Meissn.).
4. Bersayap (alatus), misalnya batang ubi (Dioscorea alata L.) dan markisa
(Passiflora quadrangularis L.), mempunyai batang bersegi disertai pelebaran
tipis pada sudut-sudutnya.
Permukaan batang dapat:
1. Berambut (pilosus), misalnya batang tembakau (Nicotiana tabacum L.).
AKAR (RADIX)
Struktur Morfologi Akar Tumbuhan
Pada pembagian lima dunia mahluk, tumbuhan dikelompokkan berdasarkan
perilaku melekat di habitat, dapat menggunakan akar pelekat (stipe) misalnya
tumbuhan ganggang (Algae), risoid (rhizoid) misalnya pada tumbuhan lumut
(Bryophyta), atau akar (radix) pada tumbuhan paku (Pteridophyta) dan tumbuhan
berbiji (Spermatophyta). Akar pelekat pada tumbuhan ganggang merupakan
kumpulan massa sel yang berfungsi untuk melekat dan bukan untuk absorbsi air serta
unsur hara, risoid merupakan penonjolan sel-sel yang bersambungan menjadi bentuk
benang yang secara struktural dapat dipersamakan dengan rambut akar (pilus
radicalis) pada tumbuhan berbiji.
Akar tumbuhan berbiji tumbuh dari lembaga, yaitu bagian akar lembaga
(radicula) membentuk akar primer (radix primarius). Akar primer pada kelas
tumbuhan berkeping dua (Dicotyledoneae) tumbuh dan berkembang menjadi batang
akar (corpus radici) yang bercabang, membentuk sistem akar tunggang (fibrous
root system), sedang pada kelas tumbuhan berkeping satu (Monocotyledoneae) akar
primer mereduksi sehingga akar tumbuh pada buku-buku batang membentuk sistem
akar serabut (adventitious root system).
Percabangan yang langsung dari batang akar pada Dicotyledoneae disebut
akar lateral (radix lateralis), percabangan yang bersumbu pada akar lateral disebut
serabut akar (fibrilla radicalis). Serabut akar memiliki percabangan bertingkat
sehingga pada tumbuhan dapat diidentifikasi adanya serabut akar tingkat 1, 2, 3, dst.
Secara morfologi setiap ujung akar memiliki jaringan pelindung yaitu tudung akar
(calyptra) yang dapat menembus batuan secara fisik atau kimia. Sel epidermis setiap
bagian akar dapat tumbuh menjadi prosesus seluler yang disebut rambut atau bulu
akar.
b. Umbi (tuber).
Umbi merupakan suatu bangunan yang membengkak, bulat, seperti kerucut
atau tidak beraturan dan berfungsi sebagai tempat penimbunan makanan.
Umbi merupakan penjelmaan batang atau akar. Dibedakan atas umbi akar dan
umbi batang.
Berikut adalah petunjuk untuk menyusun pertelaan lengkap suatu jenis tumbuhan:
1. Perawakan (habitus), disebutkan perawakan pohon, semak, herba (terna).
Ukuran perawakan, kemudian umur satu, dua, dan sepanjang tahun.
Kemudian sebut apakah ada bentuk metamorfose, misalnya rimpang, umbi,
dll.
2. Akar, sistem perakaran, bagian akar, adanya akar khusus, dll.
3. Batang, tipe batang pokok, percabangan batang, arah tumbuh, posisi kuncup
pada batang,alat tambahan, dll.
4. Daun, majemuk atau tunggal, tangkai, helaian meliputi bentuk, ukuran,
bentuk pangkal, tepi, ujung, pertulangan, alat tambahan, dll.
5. Bunga,posisi bunga,penyerbukan, perbunggan (bunga majemuk),aksisbunga,
daun pelindung, daun kelopak, daun mahkota, benang sari, putik. Pertelaan
bunga ini selalu menyertakan data mengenai bentuk, ukuran, warna, alat
tambahan, dll.
6. Buah, tipe buah, bagian buah, bentuk, ukuran, warna, dll.
7. Biji, bentuk, ukuran, warna, dll.
Pertelaan disamping hal pokok di atas dapat diberi informasi tambahan, misalnya:
1. Asal usul dari tumbuhan yang dimaksud.
2. Habitat atau alamat tempat tumbuh dari suatu takson tumbuhan.
3. Keragaman di dalam populasi jenis, misalnya dijumpainya varietas, forma,
dll.
4. Data penyebaran atau agihan geografik.
5. Manfaat dan data pendukungnya, misalnya bila berkhasiat obat senyawa
kimia aktifnya disebutkan beserta rumus bangunnya.
6. Gambar atau ilustrasi dari contoh populasi yang dimaksud.