Anda di halaman 1dari 3

A.

Pengertian Belajar

Dalam pengertian yang umum, belajar merupakan suatu aktivitas yang


menimbulkan perubahan yang relatif permanen sebagai akibat dari upaya-upaya
yang dilakukannya. Di dalam kenyataan perubahan dalam bentuk respos-respons
sebagai hasil belajar ada yang mudah terlihat, tetapi ada pula yang sifatnya
potensial, artinya tidak segera terlihat. Respons tersebut biasanya juga merupakan
hasil kegiatan kegiatan yang diperkuat (reinforced), terjadi misalnya melalui
sistem ganjaran (reward system). Perubahan-perubahan pada perilaku itu juga
merupakan hasil pengulangan-pengulangan yang berdampak memperbaiki
kualitas perilakunya (Suparno, 2001).

Belajar juga dihasilkan melalui kegiatan-kegiatan meniru hal-hal yang


diamati dari lingkungan; misalnya seseorang yang belajar bagaimana cara makan
dengan menggunakan pisau dan garpu. Meniru adalah pekerjaan yang sangat
efektif di dalam proses belajar. Adakalanya, manusia mempelajari sesuatu yang
kompleks meski ia tidak menyadari bahwa yang dipelajarinya merupakan sesuatu
yang kompleks. Contohnya anak kecil yang berbicara, mencoba berkomunikasi
dengan orang lain agar apa yang disampaikannya dapat dipahami. Meski
tampaknya sederhana, sebenarnya implisit di dalamnya ia juga belajar dari segi
kebahasaan seperti fonologi, semantik, dan pragmatik. Dari keinginan
berkomunikasi tersebut, ia memperoleh “hasil sampingan” yang sangat
bermanfaat (Suparno, 2001).

Belajar merupakan hal yang sangat mendasar bagi manusia dan merupakan
proses yang tidak henti-hentinya. Belajar merupakan proses yang
berkesinambungan yang mengubah pebelajar dalam berbagai cara. Belajar
berbeda dari insting, karena menurut psikologi insting antara lain merupakan:

 Perilaku yang tidak dipelajari dan merupakan karakteristik respons dari


anggota spesies tertentu.
 Kecenderungan atau disposisi untuk merespons dengan cara tertentu yang
merupakan ciri khas dari anggota spesies tertentu.
 Suatu rangkaian kegiatan yang kompleks dan terkoordinasi yang secara umum
ditemukan pada spesies tertentu, yang muncul pada saat adanya kondisi
rangsangan, kondisi dorngan (dirve), dan kondisi perkembangan tertentu.
 Kecenderungan yang tidak dipelajari dan merupakan bawaan yang
dihipotesiskan berfungsi sebagai kekuatan pendorong di balik perilaku manusia
yang kompleks (Suparno, 2001).

Belajar merupakan kegiatan yang dilakukan oleh seseorang agar memiliki


kompetensi berupa keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan. Belajar juga
dapat dipandang sebagai sebuah proses elaborasi dalam upaya pencarian makna
yang dilakukan oleh individu. Proses belajar pada dasarnya dilakukan untuk
meningkatkan kemampuan atau kmpetensi profesional (Trinova, 2012).

Belajar dipandang sebagai proses alami yang dapat membawa perubahan


pada pengetahuan, tindakan dan perilaku seseorang. Belajar dikatakan sebagai
sebuah proses pengembangan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang terjadi
manakala seseorang melakukan interaksi secara intensif dengan sumber-sumber
belajar (Trinova, 2012).

B. Pengertian Belajar Menurut Para Ahli

Sebagian orang beranggapan bahwa belajar adalah semata-mata


mengumpulkan atau menghafalkan fakta-fakta yang tersaji dalam bentuk
informasi/ materi pelajaran. Ada pula sebagian orang yang memandang belajar
sebgai latihan membaca dan menulis. Berikut ini beberapa definisi belajar
menurut beberapa ahli (Achmadi, 2007):

1. Chaplin, dalam Dictionary of Psychology membatasi belajar dengan dua


macam rumusan. Rumusan pertama berbunyi ... acquisition of any relatively
permanent change in behaviour as a result of practice and experience. Belajar
adalah perolehan perubahan tingkah laku yang relatif menetap sebagai akibat
latihan dan pengalaman. Rumusan keduanya process of acquiring responses as
a result of special practice, belajar adalah proses memperleh respons-respons
sebagai akibat adanya latihan khusus.
2. Hintzman dalam bukunya The Psychology of Learning and Memory
berpendapat learning is a change in organism due to experience which can
affect the organism’s behaviour. Artinya, belajar adalah suatu perubahan yang
terjadi dalam diri organisme (manusia atau hewan) disebabkan oleh
pengalaman yang dapat memengaruhi tingkah laku organisme tersebut. Jadi,
dalam pandangan Hintzman, perubahan yang ditimbulkan oleh pengalaman
tersebut dapat dikatakan belajar apabila mempengaruhi organisme.
3. Wittig dalam bukunya Psychology of Learning mendefinisikan belajar sebagai:
any relatively peranent change in an organism’s behavioral repertoire that
occurs as a result of experience. Belajar ialah perubahan yang relatif menetap
yang terjadi dalam segala macam atau keseluruhan tingkah laku suatu
organisme sebagai hasil pengalaman.
4. Reber dalam kamus susunannya, Dictionary of Psychology membatasi belajar
dengan dua macam definisi. Pertama, belajar adalah The process of acquiring
knowledge, yakni proses memperoleh pengetahuan. Kedua, belajar adalah A
relatively permanent change in respons potentiality which occurs as a result of
reinforced practise, yaitu suatu perubahan kemampuan bereaksi yang relatif
langgeng sebagai hasil latihan yang kuat.
Selain itu, terdapat pandangan lain dari para ahli tentang belajar yaitu
(Hanafy, 2014):

1. Belajar menurut pandangan Skinner adalah kesempatan terjadinya peristiwa


yang menimbulkan respons belajar, baik konsekuensinya sebagai hadiah
maupun teguran atau hukuman.
2. Gagne, memandang bahwa belajar dipengaruhi oleh faktor dalam diri dan
faktor dari luar diri individu belajar yang saling berinteraksi, sehingga kondisi
eksternal berupa stimulus dari lingkungan belajar dan kondisi internal yang
berupa keadaan internal dan proses kognitif individu yang saling berinteraksi
dalam memperoleh hasil belajar yang dikategorikan sebagai keterampilan
motoris (motoric skill) , inforasi verbal, kemampuan intelektual, strategi
kognitif, dan sikap.
3. Piaget, memandang bahwa belajar sebagai suatu proses asimilasi dan
akomodasi dari hasil asosiasi dengan lingkungan dan pengamatan yang tidak
sesuai antara informasi baru yang diperleh dengan inforasi yang telah diketahui
sebelumnya.
4. Belajar dalam pandangan Benjamin S. Bloom adalah perubahan kualitas
kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik untuk meningkatkan taraf
hidup peserta didik, baik sebagai pribadi dan anggota masyarakat maupun
sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.

Referensi:

Achmadi, Rudhi. “Pengaruh Minat terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa


Perhotelan AKPINDO”. Panorama Nusantara, Vol. 2 No. 1 (Juni, 2007),
halaman 35-42

Hanafy, Muh. Sain. “Konsep Belajar dan Pembelajaran”. Lentera Pendidikan,


Vol. 17 No. 1 (Juni, 2014), halaman 66-79

Suparno, A. Suhaenah. Membangun Kompetensi Belajar. Direktorat Jenderal


Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional, 2001

Trinova, Zulvia. “Hakikat Belajar dan Bermain Menyenangkan bagi Peserta


Didik”. Jurnal Al-Ta’lim, Jilid 1 No. 3, (November, 2012), halaman 209-
215

Anda mungkin juga menyukai