Tarikh Azis-Fkik
Tarikh Azis-Fkik
OLEH :
Tarikh Azis
NIM : 109103000012
1. Laporan penelitian ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan
SyarifHidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya
Jakarta.
3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan karya asli saya
ataumerupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia
Materai
Rp 6000
Tarikh Azis
ii
HUBUNGAN ANTARA ASUPAN PROTEIN DAN STATUS GIZI PADA
BALITA DI PUSKESMAS CIKIDANG KECAMATAN CIKIDANG
KABUPATEN SUKABUMI TAHUN 2012
Laporan Penelitian
Diajukan kepada Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran dan
Ilmu Kesehatan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana
Kedokteran (S.Ked)
Oleh
Tarikh Azis
NIM: 109103000012
Pembimbing 1 Pembimbing 2
iii
PENGESAHAN PANITIA UJIAN
Jakarta,21September 2012
DEWAN PENGUJI
Penguji 1 Penguji 2
PIMPINAN FAKULTAS
Prof.DR.(hc). dr. M.K. Tadjudin, Sp.And DR. dr. Syarief Hasan Luthfie, Sp.KFR
iv
KATA PENGANTAR
v
6. Kepala dan Staff Puskesmas Cikidang Kabupaten Sukabumi atas kerjasamanya
dan kesediaanyasebagai tempat penelitian saya.
Penulis
vi
ABSTRAK
Tarikh Azis. Program Studi Pendidikan Dokter. Hubungan antara Asupan Protein
dan Status Gizi Pada Balita di Puskesmas Cikidang Kecamatan Cikidang
Kabupaten Sukabumi tahun 2012.
Konsumsi makanan untuk balita sangat penting untuk penilaian status gizi. Selain
konsumsi makanan saat ini, status gizi juga sangat ditentukan oleh konsumsi
makanan masa lalu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara
asupan protein dan status gizi balita. Penilaian asupan protein dilakukan dengan
cara memberikan kuesioner food recall dan food frequency questioner untuk
mengetahui asupan makanan balita dengan cara memberikan pertanyaan kepada
responden. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian observasional dengan
pendekatan kuantitatif dengan desain cross sectional, serta teknik pengambilan
sampel yakni simple random sampling. Sampel berjumlah 93 balita, laki-laki 52
orang (55%) dan perempuan 41 orang (45%). Penelitian ini menggunakan uji
Fisher. Berdasarkan hasil penelitian, di dapatkan nilai median distribusi asupan
protein adalah 160% (80%-360%) dalam penelitian ini tidak didapatkan nilai p
karena seluruh balita memiliki asupan protein yang lebih. Hubungan asupan
protein ini tidak signifikan secara statistik, hal ini bisa disebabkan karena kurang
tepatnya penghitungan asupan makanan, jumlah sample yang kurang, penyakit
infeksi pada balita dan ketidak jujuran responden dalam menjawab kuesioner.
Kesimpulannya adalah asupan protein tidak berhubungan dengan status gizi
balita.
Kata Kunci: Asupan Protein, Status Gizi Balita
vii
ABSTRACT
Tarikh Azis. Medical Students of Studies Program. Protein Intake Relationships to
Nutritional Status of Toddler at the Public Health Center of Cikidang District,
Sukabumi, in 2012.
Food consumption to toddler was critical for the status of nutrient. Apart from
current food consumption, the status of nutrient was also greatly determined by it
is past record of food consumption. This study is aimed to determine whether
there is a relationship of protein intake to nutritional status of toddler. The
research was done by providing food recall questionnaire and food frequency
questionnaire to find how toddler intakes food by giving questions to respondents.
This study used observational research with aquantitative approach with cross-
sectional design, as well as the sampling technique that simpled random sampling.
The sample totaled 93 infants,52 males (55%) and 41 females (45%). This study
uses Fisher's test. Based on the result, it obtains median value of distribution of
the protein intake 160% (80% -360%), the research did not obtain because the p
value for all toddler had high protein intake. The relationship of the protein intake
was not statistically significant, this could be due toimproper food intake
calculation, the less number of respondents, infectious disease in toddler and
dishonesty of respondents in answering the questionnaire. The conclusion is that
protein intake is not associated with nutritional status of toddler.
viii
DAFTAR ISI
ix
2.2 Kerangka Konsep ..................................................................... .......... 17
2.3 Definisi Operasional.................. ..........................................................18
BAB III METODOLOGI PENELITIAN.......................................................... 19
3.1 Desain Penelitian..................................................................................19
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian .............................................................. 19
3.3 Populasi dan Sampel ........................................................................... 19
3.3.1 Jumlah Sampel...................................................................... 19
3.3.2 Kriteria Sampel ..................................................................... 20
3.3.2.1 Kriteria Inklusi ......................................................... 20
3.3.2.2 Kriteria Eksklusi ...................................................... 20
3.3.2.3 Kriteria Drop Out......................................................20
3.4 Cara Kerja Penelitian .......................................................................... 20
3.5 Managemen Data ................................................................................ 21
3.6 Etik Penelitian..................................................................................... 22
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................ 23
4.1 Distribusi Balitaberdasarkan Jenis Kelamin ....................................... 23
4.2 Distribusi Balitaberdasarkan Umur......................................................24
4.3Distribusi Balitaberdasarkan Status Gizi Balita....................................24
4.4 Distribusi Balitaberdasarkan Asupan Kalori ................................. …..25
4.5Hubungan antaraAsupan Kalori dan Status Gizi Balita........................25
4.6Distribusi Balitaberdasarkan Asupan Protein……… .......................... 26
4.7 Hubungan antaraAsupan Protein dan Status Gizi Balita......................27
4.8 Keterbatasan Penelitian........................................................................28
BAB V SIMPULAN DAN SARAN .................................................................... 29
5.1 Simpulan ............................................................................................. 29
5.2 Saran .................................................................................................... 29
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 30
LAMPIRAN ......................................................................................................... 31
x
DAFTAR TABEL
xi
DAFTAR GAMBAR
xii
DAFTAR LAMPIRAN
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
1.3. Hipotesis
Asupan protein berpengaruh terhadap status gizi balita di wilayah kerja
Puskesmas Cikidang.
1.4. Tujuan
1.4.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui hubungan asupan protein dan status gizi balita di wilayah
kerja Puseksmas Cikidang tahun 2012.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Istilah protein berasal dari kata Yunani proteos, yang berarti yang utama
atau yang didahulukan. Kata ini diperkenalkan oleh seorang ahli kimia Belanda,
Gerardus Mulder (1802-1880), karena ia berpendapat bahwa protein adalah zat
yang paling penting dalam setiap organisme.1
4
5
a. Protein fibriler/skleroprotein
Protein fibriler berbentuk serabut. Protein ini tidak larut dalam pelarut-pelarut
encer, baik larutan garam, asam, basa, ataupun alkohol. Susunan molekulnya
terdiri dari rantai molekul yang panjang, sejajar dengan rantai utama, tidak
membentuk kristal dan bila rantai ditarik memanjang, dapat kembali ke keadaan
semula. Contoh dari protein ini adalah kolagen yang terdapat di tulang rawan,
miosin di otot, keratin di rambut dan fibrin di gumpalan darah.
b. Protein globuler/sferoprotein
Protein globuler berbentuk bola. Protein ini banyak terkandung dalam bahan
makanan seperti susu, telur dan daging. Protein ini larut dalam larutan garam,
asam encer dan basa dibandingkan dengan protein fibriler.10,11
6
a. Protein alami adalah protein dalam keadaan seperti protein dalam sel.
b. Turunan protein yang merupakan hasil degradasi protein pada tingkat
permulaan denaturasi. Dapat dibedakan sebagai: protein turunan
primer (protean, metaprotein) dan protein turunan sekunder (proteosa,
pepton, dan peptida).11
7
Status gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan
penggunaan zat-zat gizi. Dibedakan antara status gizi kurang, baik dan lebih.
Status gizi juga diartikan sebagai keadaan kesehatan fisik seseorang atau
sekelompok orang yang ditentukan dengan salah satu atau kombinasi dari ukuran
gizi tertentu.1
dan BB/TB untuk membedakan apakah kekurangan gizi terjadi kronis atau akut.
Keadaan gizi kronis atau akut mengandung arti terjadi keadaan yang dihubungkan
dengan masa lalu dan waktu sekarang.Pada keadaan kurang gizi kronis .BB/U dan
TB/U rendah tetapi BB/TB normal.13
Kondisi ini sering disebut dengan stuting, pada 1978. WHO lebih
menganjurkan penggunaan BB/TB, karena menghilangkan faktor umum yang
menurut pengalaman sulit didapat secara benar , khususnya di daerah terpencil
dimana terdapat masalah pencatatan kelahiran. lndeks BB/TB juga
menggambarkan keadaan kurang gizi akut waktu sekarang, walaupun tidak dapat
menggambarkan keadaan gizi waktu lampau.14,15
17
Lemak kalori
Vitamin
Makronutrien
dan
mikronutrien
Asupan Protein Pola Makan
lain
Keterangan :
: variabel yang diteliti
: variabel yang tidak diteliti
BAB III
METODE PENELITIAN
P1-P2
Keterangan :
Z : deviat baku alfa 1,96
Zβ : deviat baku beta 0,84
P1-P2 : selisih proporsi minimal yang dianggap bermakna 20%
P2 : proporsi pada kelompok yang belum diteliti adalah 50%
P1 : proporsi pada kelompok yang nilainya merupakan
judgement peneliti
0,2 + P2 = 0,2 + 0,5 = 0,7
Q1 : 1-P1 = 1 - 0,7 = 0,3
19
20
KESIMPULAN
21
a. Pengkodean (coding)
Memberi kode jawaban atau hasil pernyataan pada lembar kuesioner.
b. Pengolahan data (editing)
Isian lembaran kuesioner diteliti kembali
c. Pemasukan data (entry)
Data yang telah di coding kemudian dimasukkan ke dalam tabel.
d. Pembersihan data (cleaning)
Data diperiksa kembali sehingga benar-benar bebas dari kesalahan.
Kemudian data diolah lebih lanjut dan dilakukan beberapa uji analisa data
sebagai berikut:
1) Univariat
Analisa univariat dilakukan untuk menyajikan
danmendeskripsikankarakteristik data setiap variabel yang diteliti.
2) Bivariat
Analisa bivariat dilakukan untuk menguji dan menjelaskan
hubungan antara variabel dependen dan variabel independen. Analisis
bivariat dilakukan dengan menggunakan uji Chi-Square dengan Confident
Interval (CI) 95% atau α sama dengan 0,05.
Adapun hubungan kemaknaan antara variabel independent dan dependent
dari penelitian ini adalah:
a) Hubungan bermakna atau secara statistik terdapat hubungan yang
signifikan, apabila p value α.
22
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Laki-laki Perempuan
45%
55%
23
24
Jumlah Balita 40
20
0
≤1,5 >1,5-3 >3-5
Umur
Dari data diatas menunujukkan bahwa balita status gizi pendek adalah
22.6%. Berdasrkan Riskesdas 2007 angka ini berada dibawah prevalensi nasional
yang menunjukkan angka 36,8%. Selain itu target program perbaikan gizi yang
diproyeksikan sebesar 20% dan target MDGs sebesar 18,5 telah dapat dicapai,
tetapi tetap perlu ada berbagai upaya untuk mempertahankan agar pencapaian itu
agar tidak mengalami penurunan.
25
Data diatas menunjukan bahwa asupan kalori kurang dan asupan kalori
lebih hampir seimbang.Rata-rata asupan kalori responden adalah median 785,6
(503-1391,33) kkalori asupan ini sudah sesuai dengan kebutuhan asupan kalori
balita. Hal ini dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor misalnya karena
pengetahuan ibu yang kurang sehingga tidak memperhatikan kebutuhan anaknya,
faktor ekonomi keluarga yang rendah sehingga susah untuk memenuhi kebutuhan
pangan keluarga atau faktor dari anaknya sendiri misalnya menurunnya nafsu
makan karena penyakit yang diderita baik itu kongenital maupun dapatan.
35
30
25
Jumlah Balita
20
15
10
5
0
Kurang Lebih
Asupan kalori
Gambar 3. Diagram Hubungan antara Asupan Kalori dan Status Gizi Balita
26
Dari hasil tabulasi silang antara hubungan asupan kalori dengan status gizi
balita menunjukkan bahwa terdapat 6 balita yang memiliki status gizi pendek
dengan asupan kalori kurang dan 15 balita dengan asupan kalori lebih. Untuk
balita dengan status gizi normal dengan asupan kalori kurang terdapat 38 balita
dan 34 balita dengan asupan kalori lebih.
Asupan kalori dapat mempengaruhi status gizi balita, namun hal ini perlu
juga melihat asupan-asupan yang lain, seperti karbohidrat, protein dan lemak.
Karena asupan-asupan tersebut juga di butuhkan oleh tubuh baik sebagai sumber
tenaga, zat pembangun, pengangkut zat-zat gizi dan pembentuk antibodi.
80
60
Jumlah Balita
40
20
0
Kurang Cukup
Asupan Protein
Pendek Normal
Gambar 4. Diagram Hubungan antara Asupan Protein dan Status Gizi Balita
Dari hasil tabulasi silang antara hubungan asupan protein dengan status
gizi balita menunjukkan bahwa terdapat 21 responden yang memiliki status gizi
pendek, hal ini bisa disebabkan karena asupan protein tidak dapat diserap oleh
tubuh dengan baik, metabolisme protein didalam tubuh terhambat, penyakit
infeksi pada responden tersebut. Untuk balita dengan status gizi normal dengan
asupan protein lebih terdapat 72 balita.
28
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
5.1.1 Penelitian ini menunjukkan bahwa asupan protein terhadap status gizi
balita berdasarkan TB/U tidak berpengaruh karena pada penelitian ini
seluruh responden mempunyai asupan protein yang cukup, sehingga tidak
memenuhi persyaratan uji statistik.
5.1.2 Berdasarkan hubungan asupan kalori dengan status gizi balita, penelitian
ini menunjukkan tidak terdapat hubungan antara keduanya.
.
5.2 Saran
29
30
DAFTAR PUSTAKA
Lampiran 1
Informed Consent
INFORMED CONSENT
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Sukabumi,......Agustus 2012
Untuk itu kami berharap agar Bapak / Ibu bersedia mengikuti prosedur
penelitian yang telah kami rencanakan dengan benar dan jujur.Penelitian ini
dilakukan secara sukarela. Segala data yang berkaitan dengan penelitian akan
kami simpan sebagai rahasia. Bapak / Ibu berhak untuk menolak atau
mengundurkan diri dari penelitian ini. Bila Bapak / Ibu bersedia untuk ikut dalam
penelitian ini, mohon surat persetujuan ini ditandatangani.
Saya yang bertandatangan di bawah ini secara sadar menyetujui dan berpartisipasi
sebagai subyek penelitian dan bersedia berperan serta dalam penelitian ini.
Nama : (L/P)
Usia :
Sukabumi,....................Agustus 2012
(...................................)
32
Lampiran 2
Kuesioner
Nama Responden :
Tanggal Lahir :
BB/TB :
1 Makan pagi
2 Pkl 10.00
3 Makan siang
33
4 Pkl 15.00
5 Makan malam
34
Nama Responden :
Tanggal Lahir :
BB/TB :
BMI :
Kebutuhan kalori :
Asupan kalori total :
Asupan protein :
No Bahan Ukuran Jumlah Tidak Setiap Dalam Dalam Dalam
makanan pernah hari Seminggu Sebulan Setahun
1 Ayam 1 ptg
tanpa sdg/ 1
kulit porsi
2 Ikan 1ptg
sdg/1
porsi
3 Ikan asin 1 ptg
kcl/1
porsi
4 Teri 1 sdm/1
Kering porsi
5 Daging 1 ptg
kambing sdg/1
porsi
6 Hati ayam 1 bh
sdg/1
porsi
7 Telur 1 btr/1
ayam porsi
8 Telur 1
bebek btr/1por
si
35
9 Ayam 1 ptg
dengan sdg/1
kulit prsi
10 Bebek 1 ptg
sdg/1
porsi
11 Kuning 4 btr/1
telur porsi
ayam
13 Bakso 10 bj
sdg/1
porsi
14 Kacang 2 sdm/1
hijau porsi
15 Kacang 2 sdm/1
kedelai porsi
16 Tahu 1 bj
bsr/1
porsi
17 Tempe 2 ptg
sdg/1por
si
18. Susu 1gls/1
porsi
36
Lampiran 3
Data Hasil Uji Statistik
Statistics
Jeniskelamin
N Valid 93
Missing 0
A. Jenis Kelamin
Jeniskelamin
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Median 94.2000
Variance 43.888
Minimum 75.00
Maximum 115.00
Range 40.00
KatTBPERU
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
KatTBPERU
jeniskelamin L Count 36 16 52
P Count 36 5 41
Total Count 72 21 93
D. Asupan Kalori
AsupanKalori
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
KatTBPERU
Lebih Count 34 15 49
Total Count 72 21 93
Chi-Square Tests
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 9.94.
b. Computed only for a 2x2 table
Descriptives
Median 160.00
Variance 3.719E3
Minimum 80
Maximum 360
Range 280
Interquartile Range 76
Tests of Normality
a
Kolmogorov-Smirnov Shapiro-Wilk
PerKeckpnProtei
.112 93 .006 .928 93 .000
n
KatTBPERU
Total Count 72 21 93
Lampiran 4
Riwayat Penulis
Identitas :
Nama : Tarikh Azis
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tempat, Tanggal Lahir : Indramayu, 15 Januari 1991
Agama : Islam
Alamat : Desa Sliyeg Lor, Blok Perangan,Kecamatan Sliyeg
RT:RW / 02:01 Kabupaten Indramayu Jawa Barat
E-mail : tarikhazis@gmail.com
Riwayat Pendidikan :