Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


PROBLEMATIKA DAKWAH KAMPUS

Disusun Oleh :
Chandra Maulana Nugwita (21050117130081)
Wahyu Haryanto (21050117130082)
Musa Yudhfi Lazuardi (21050117130084)
Prima Syahri Ramadhan (21050117130085)
Muhammad Purnomo Andrimulyo (21050117130088)
Muhammad Nicola Qisthi (21050117130091)

TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, puji syukur
kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah pendidikan agama islam dengan
judul “Problematika Dakwah Kampus” dengan baik.
Penyusunan makalah semaksimal mungkin kami upayakan dan didukung bantuan dari
berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar dalam penyusunannya. Untuk itu tidak lupa kami
mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam
menyelesaikan makalah ini.
Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih teradapat
kekurangan baik dari segi penyusunan bahasa dan aspek lainnya. Oleh karena itu, dengan
lapang dada kami membuka selebar-lebarnya bagi para pembaca untuk memberi saran maupun
kritik demi memperbaiki makalah ini.
Akhirnya penyusun sangat mengharapkan semoga dari makalah ini dapat diambil
manfaatnya dan besaar keinginan kami dapat menginspirasi para pembaca untuk mengangkat
permasalahan lain yang relevan pada makalah-makalah lainnya.

Semarang, 24 Februari 2018

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kata-kata dakwah memang bukan sesuatu yang asing di telinga.Mengingat
dakwah bukan merupakan hal yang baru dalam Islam, namuntelah ada sejak zaman
Rasulullah SAW dan berlangsung hinggasekarang. Dakwah yang secara etimologi
berarti mengajak, ini bisaterjadi dimana saja. Di mesjid,lingkungan masyarakat, tempat
dan sarana pendidikan dan tempat-tempat lain. Ditambah lagi disaat ini,gerakan-
gerakan dakwah tumbuh menjamur di Indonesia
Dakwah dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja. Dakwah juga dapat
dilakukan dengan berbagai metode. Akan tetapi, kadang kita tidak menyadari apa saja
metode dalam dakwah. Dalam melakukan dakwah, kita tidak harus selalu berpidato di
depan umum, melainkan kita juga dapat melakukannya secara sederhana. Misalnya saja
hanya dengan mengobrol dengan teman atau orang lain, kita dapat menyisipkan nilai-
nilai kehidupan dan mengajak orang lain berbuat baik.
Mengingat dakwah dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja, pada zaman
sekarang sudah banyak para dai yang berdakwah di berbagai tempat, termasuk kampus.
Kampus merupakan tempat bagi generasi muda untuk menimba ilmu. Selain ilmu
dunia, kita juga dapat menggali ilmu akhirat yang banyak disalurkan melalui organisasi
keagamaan di bawah naungan prguruan tinggi. Salah satu kegiatan yang sering
dilakukan oleh organisasi keagamaan adalah dakwah. Dakwah sering dilakukan karena
memang pada dasarnya organisasi tersebut dibentuk untuk dapat saling mengingatkan
sesama umat manusia.
Dengan seiring berkembangnya zaman, banyak kaum muda yang lebih
cenderung memilih untuk sibuk dalam ilmu keduniaan saja. Oleh karena itu, kegiatan
dakwah sangat diperlukan mengingat kita hidup di dunia ini juga harus menabung bekal
untuk kehidupan di akhirat kelak.
Dakwah pada zaman Rasulullah SAW jauh berbeda dengan zaman sekarang.
Dahulu Rasulullah SAW melakukan dakwah hanya dengan ceramah atau lisan. Namun
pada zaman sekarang seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,
dakwah dapat dilakukan melalui berbagai cara mulai dari lisan, tulisan sampai dengan
melalui kesenian atau kebudayaan. Akan tetapi, tetap saja dakwah kampus saat ini
mengahadapi banyak tantangan dari segala macam penjuru. Dengan kondisi
sekulerisme yang semakin tumbuh subur di wilayah kampus, berbagai macam
serangan pun hadir bertubi-tubi untuk melemahkan dakwah kampus yang
memiliki peluang besar dalam sistem pergerakan yang lebih luas. Hal ini jika
terus-menerus dibiarkan, maka kondisi dakwah kampus akan semakin lemah,
dan tidak menutup kemungkinan akan hilang. Hal ini juga di perparah dengan
kondisi kader-kader dakwah kampus di setiap lini yang cenderung terbawa arus
sekulerisme ini. Kendala ini banyak dialami oleh para dai di berbagai
lingkungan kampus. Dakwah kampus mengalami banyak problematika. Oleh
karena itu kita harus tau apa saja kendalanya untuk dapat mengatasi kendala
yang terjadi dan mencari solusinya.

1.2. Rumusan Masalah


Dari latar belakang di atas timbul persoalan / masalah, yaitu :
1. Apa yang dimaksud dengan Problematika Dakwah Kampus?
2. Bagaimana kompetensi, aqidah dan intelektual para dai di kampus?
3. Bagaimana etika dan tahapan dakwah di kampus?
4. Apa saja kendala-kendala dakwah di kampus serta bagaimana solusinya?
1.3. Tujuan Penyusunan
Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah :
1. Mengetahui pengertian Problematika Dakwah Kampus.
2. Mengetahui kompetensi, aqidah dan intelektual para dai di kampus.
3. Mengetahui etika dan tahapan dakwah di kampus.
4. Mengetahui kendala-kendala dakwah di kampus.

1.4. Manfaat Penyusunan


Bagi penyusun dan pembaca bisa menambah pengetahuan mengenai problematika
dakwah kampus, kompetensi para dai, etika dan tahapan dakwah, serta kendala-
kendala dakwah di kampus dan bisa menjadikan makalah ini sebagai referensi dalam
menjalankan dakwah di kampus dengan etika yang benar.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Definisi Problematika Dakwah Kampus
Kata-kata problematika dakwah kampus memang tidak asing di telinga kita.
Namun, apakah kita sudah benar-benar mengetahui apa definisi sesungguhnya dari
problematika dakwah kampus? Berikut ini adalah pembahasan satu persatu istilah
dalam problematika dakwah kampus.
 Problematika
Problematika berasal dari bahasa Inggris “problematic” yang artinya persoalan
atau masalah. Dalam bahasa Indonesia sendiri, masalah (problem) merupakan sesuatu
yang menghambat atau menjadi ganjalan dalam mencapai tujuan, cita-cita atau sasaran
yang diinginkan, sesuatu- hal yang belum terselesaikan. Setiap masalah memerlukan
penyelesaian. Penyelesaian masalah memerlukan proses pemikiran.
Setiap manusia berbeda masalahnya. Demikian juga cara memandang masalah,
setiap manusia bisa berbeda dalam memahami dan memaknai masalah yang beragam
jenis, sifat dan lingkupnya. Mereka bisa berbeda dalam menanggapi masalah. Sumber
masalah mungkin dari faktor internal manusia itu sendiri, eksternal, atau gabungan
daripadanya. Manusia tentunya akan berupaya menyelesaikan masalahnya dengan
caranya yang berbeda-beda pula, sesuai lingkungan dan hasil yang dikehendaki. Bisa
saja seseorang menggunakan cara tradisional, kekeluargaan, pendekatan budaya,
religius, pemikiran rasional, sistematis, atau teknik-teknik penyelesaian masalah.
 Dakwah.
Dakwah menurut bahasa : dakwah berasal dari bahasa Arab yakni (da'watan).
Kata dakwah tersebut merupakan ism masdar dari kata da’a yang dalam Ensiklopedia
Islam diartikan sebagai “ajakan kepada Islam. Sedangakan pengertian dakwah menurut
istilah adalah menyeru, memanggil, mengajak dan menjamu, dengan proses
yang berkesinambungan dan ditangani oleh para pengembang dakwah. Hal ini
dikarenakan Islam adalah dakwah, artinya agama yang selalu mendorong pemeluknya
untuk senantiasa aktif melakukan kegiatan dakwah. Sebagaimana firman Allah dalam
QS. Ali Imron : 79 dan QS. An Nahl : 125
“Hendaklah kamu menjadi orang-orang Rabbani, karena kamu selalu mengajarkan Al Kitab
dan karena kamu tetap mempelajarinya.”
(QS. Ali Imron: 79)

“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan
bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik.”
(QS. An Nahl: 125)
 Kampus
Kampus merupakan komunitas yang sarat dengan potensi. Kampus dianggap
tempat yang paling strategis dalam melahirkan calon-calon pemimpin bangsa.
Artinya, kampus sebagai pusat orang-orang yang unggul (centre of excellent). Melalui
lembaga-lembaga yang ada, setiap warga kampus berpeluang mengembangkan
potensinya

 Problematika Dakwah Kampus


Problematika dakwah kampus merupakan masalah atau kendala-kendala yang
dihadapi baik saat melakukan dakwah ataupun setelah dan sebelum melakukan dakwah
yang dialami oleh para da’i.Problematika dakwah kampus merupakan
permasalahan penyampaian seruan dakwah dan pengkajian nila-nilai islami di dalam
kampus.
Kini, problematika dan tantangan Dakwah Kampus semakin hari semakin berat.
Ada dua faktor yang mempengaruhi dakwah kampus, yaitu faktor intern dan ekstern.

2.2. Kompetensi Dai Kampus


 Memahami Fikroh Dakwah dan Amal Jama’i
Sebuah pertanyaan yang harus dapat dijawab seorang da’i sebelum berdakwah adalah
“mengapa saya harus berdakwah ?” Seorang da’i diharapkan dapat memahami landasan
mengapa seorang muslim harus berdakwah dan apa cara yang digunakan. Ia juga
diharapkan mampu melihat visi besar dakwah jangka panjang. Pemahaman terhadap
pemikiran dakwah yang dilakukan diharapkan dapat membangun paradigma bahwa
apapun tanggung jawab yang diberikan pemimpin kepada dirinya adalah bagian dari
menjalankan agenda dakwah yang sudah Allah amanahkan kepada seluruh manusia.
Terkait pada amal jama’i atau beramal bersama, karena dakwah yang dilakukan
dalam lembaga dakwah bersama-sama, seorang Da’i juga perlu diberi pengertian
tentang prinsip al qiyadah wal jundiyah ( pemimpin dan pasukan ), agar ia mampu
memerankan dengan baik jika ia menjadi pemimpin maupun pasukan. Karena memang
pada dasarnya seorang Da’i akan menjadi seorang pemimpin atau yang dipimpin.
Da’i dalam menjalankan agenda dakwah memerlukan strategi dengan baik, serta
memahami apa yang sedang ia lakukan dan apa manfaatnya untuk dakwah. Beberapa
hal yang perlu dipahami terkait amal dakwah antara lain :
(1) memahami tujuan dakwah
(2) memahami peran dirinya dalam dakwah
(3) memahami potensi diri,
(4) memahami medan dakwah ( objek dakwah )
(5) memahami makna pengorbanan dan kesungguhan dalam beramal
Da’i yang memiliki pemahaman yang baik terkait amal dakwah biasanya
memiliki visi besar terhadap dakwah itu sendiri, ia punya cita- cita terhadap dakwah, ia
punya orientasi dan visi yang jelas terhadap tanggung jawab yang di embannya saat ini
dan memberikan dampak semangat yang gigih untuk mencapai tujuan yang ia dan
lembaga dakwah harapkan. Seorang Da’i yang sudah memahami urgensi dakwah dan
mengetahui visi dakwah jangka panjang, akan mempunyai energi lebih untuk bergerak
secara terus menerus dalam mewujudkan cita-cita mulia ini. Selain itu ia memiliki
semangat pengorbanan, baik itu korban harta, waktu, perasaan, bahkan berkorban hak
dirinya seperti waktu istirahat karena ingin memberikan yang terbaik untuk dakwah.

 Akhlaq yang harus dimiliki seorang Da’i


Akhlaq da’i ialah akhlaq Islam yang Allah nyatakan dalam Al-quran dan
Rasulullah menjelaskan dalam sunnah beliau serta para sahabat menerapkannya dalam
tingkah laku hidup mereka. Akhlak Islam yang sebaiknya dimiliki da’i diantaranya:
a) Al-Shidq (Benar, tidak dusta)
b) Al-Shabr (sabar, tabah)
c) Al-Rahmah (Rasa Kasih Sayang)
d) Tawadhu (merendahkan diri, tidak sombong)
e) Suka bergaul
f) Mempunyai sifat lemah lembut
g) Bertutur kata dengan baik
h) Menghormati dan menjamu tamu dengan baik
i) Bersosial dengan masyakat dan lainnya dengan baik
j) Tidak mempersulit
Maka yang meninggalkan kesan baik pada orang lain bila bertemu dengan kaum
muslimin ialah lemah lembut akhlaknya. Dalil Rasulullah kepada muadz bin jabal
ketika muadz akan melakukan dakwah ke negeri yaman yang artinya :
“Permudahlah jangan dipersukar, gembirakan jangan dibuat kesan menjauh”

2.3. Etika & Tahapan Dakwah Kampus


 Kode etik dakwah Nabi :
1) Tidak memisahkan antara ucapan dan perbuatan. Hendaknya tidak memisahkan
antara apa yang ia katakan dengan apa yang ia kerjakan.
2) Tidak melakukan toleransi agama. Toleransi memang dianjurkan tetapi hanya
dalam batas-batas tertentu dan tidak menyangkut masalah agama (keyakinan).
3) Tidak menghina sesembahan non muslim. Da’i menyampaikan ajarannya sangat
dilarang untuk menghina atau mencerca agama yang lain.
4) Tidak melakukan Diskriminasi Sosial.
5) Semua harus mendapatkan perlawanan yang sama. Karena keadilan sangatlah
penting dalam dakwah Islam. Da’i harus menjunjung tinggi hak universal.
6) Tidak menyampaikan hal-hal yang tidak di ketahui dirinya, sementara ia tidak
mengetahui hukum itu, ia pasti akan menyesatkan umat.

 Kepribadian da’i
Kepribadian da’i mempunyai pengaruh besar untuk diterima orang dakwahnya.
Adapun diantaranya adalah :
1) Punya niat yang baik sehingga dalam berdakwah tidak mengharapkan imbalan
harta atau kedudukan, tapi semata-mata mengharapkan kerhidoan dari Allah
2) Berkemampuan dalam merangkan
3) Punya kepribadian yang menarik
4) Mengetahui kandungan dan al-Hadist
Sifat-sifat atau karakter yang wajib dipunyai oleh da‟I menurut syekh
Ali Mahfudz adalah:
1) Memahami al-quran dan al-sunnah
2) Beramal menurut ilmunya
3) Sopan santun dan berlapang dada
4) Punya sifat berani. tidak gentar menghadapi seseorang dalam mengucapkan yang
hak
5) Bersifat qana’ah
6) Berkemampuan member keterangan dan penjelasan serta kepaseha berbicara
7) Mendalami beberapa cabang ilmu
8) Mempunyai hubungan kuat dengan Allah
9) Tawadhu atau rendah hati

2.4. Kendala - kendala Dakwah Kampus

“Dan (Ingatlah) ketika suatu umat di antara mereka berkata: “Mengapa kamu
menasehati kaum yang Allah akan membinasakan mereka atau mengazab mereka
dengan azab yang amat keras?” mereka menjawab: “Agar kami mempunyai alasan
(pelepas tanggung jawab) kepada Tuhanmu[580], dan supaya mereka bertakwa”. (Al
A’raf: 164)
Alasan mereka itu ialah bahwa mereka telah melaksanakan perintah Allah untuk
memberi peringatan. Maka berbahagialah jika kita tinggal di sekitar para da’i, aktivis
dakwah yang menyeru dan rajin menasehati untuk kembali kepada Allah Ta’ala, karena
mereka adalah orang-orang baik. Kenapa? Karena tujuan mereka jelas yaitu sebagai
hujjah dan jawaban dihadapan Allah Ta’ala, dan agar supaya masyarakat bertakwa
kepada Allah Ta’ala dan terbebas dari adzab-Nya, sebagaimana disebutkan dalam ayat
di atas.
Hasil pengamatan kelompok kami dan menurut referensi yang kami baca, kami
menemukan beberapa problematika dakwah kampus khususnya kampus S1 teknik
mesin UNDIP, antara lain :
1. Kultur di teknik mesin yang keras, bebas, bahkan hampir mendekati komunisme
seringkali menyampingkan kewajiban mahasiswa sebagai hamba-Nya.
2. Kurangnya eksistensi lembaga dakwah kampus mesin (KSIM).
3. Sumber dana yang kurang tatkala menyelenggarakan program-program da’wah.
4. Kurangnya minat mahasiswa tentang agama.
5. Sarana prasarana yang kurang atau terbatas dalam menunjang aktivitas da’wah.
6. Orientasi pendidikan yang dikotomis (tidak Islami).
7. Ghozwul fikri dalam seluruh segi (misal : cara berfikir yang sekuleristik)
8. Kurangnya percaya diri untuk ber-amal ma’ruf nahi munkar, karena takut
dikucilkan dan dianggap tidak sama.

”Dan siapakah yang lebih baik perkataannya dibanding orang yang berdakwah kepada Allah
dan melakukan amal shaleh serta mengatakan sesungguhnya aku ini termasuk orang-orang
yang berserah diri.”
(QS. Fushilat:33)
2.5. Solusi Untuk Mengatasi Kendala dakwah kampus
Berdasarkan uraian problematika dakwah kampus diatas, solusi yang dapat
dilakukan untuk mengatasi kendala tersebut adalah :
1. Memperkokoh hubungan hati dengan Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Satu kekuatan yang
sangat menonjol di dalam Sirah para sahabat, tabiin dan juga ulama terkemuka Islam
adalah kuatnya hubungan mereka dengan Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
2. Kultur budaya yang ada tak harus diubah, namun perlu disesuaikan agar sesuai dan
tidak menyimpang dari Islam.
3. Membiasakan kegiatan-kegiatan positif di lingkungan kampus melalui Himpunan
Mahasiswa atau kelompok-kelompok lainnya.
4. Meningkatkan eksistensi KSIM sebagai lembaga dakwah kampus S1 teknik mesin
UNDIP.

BAB III
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
3.1. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari pembahasan di atas adalah :
1. Problematika Dakwah Kampus Problematika dakwah kampus yaitu kendala-kendala
yang dihadapi oelh para da’i saat melakukan dakwah Problematika dakwah kampus
merupakan permasalahan penyampaian seruan dakwah,pengkajian ,dan penerapan
nila-nilai islami di dalam kampus.
2. Kompetensi para ahli dai di kampus yaitu yang memiliki :
a) Pemahaman Fikroh Dakwah dan Amal Jama’i.
b) Kepribadian diri yang baik, tidak dusta, penyabar, tabah, memiliki rasa kasih sayang,
tidak sombong, selalu merendahkan diri, suka bergaul, mempunyai sifat lemah lembut,
bertutur kata dengan baik, menghormati dan menjamu tamu dengan baik.
3. Etika dan tahapan dakwah di kampus ada 8 dan harus dipahami oleh setiap da’i.
4. Banyak kendala-kendala dakwah di kampus. Oleh karena itu, kita harus tahu macam-
macamnya dan bagaimana cara mengatasinya.

3.2. Saran
1. Kepada pihak Universitas, terutama Dosen dan warga fakultas yang bersangkutan, bisa
memberikan penyuluhan tentang penyampaian dakwah di lingkungan kampus dapat
konsisten.
2. Kepada seluruh mahasiswa Muslim, agar menjaga pelaksanaan dakwah tetap berjalan
harus ada system saling mengajak saudaranya agar yang ikut ramsi dan tambah
semangat dalam mengikuti Kajian.
DAFTAR PUSTAKA

http://kamiluszaman.blogspot.co.id/2015/09/problematika-dakwah.html
https://muslim.or.id/26293-ciri-ciri-dai-sukses.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Dakwah
https://www.academia.edu/6117484/Etika_Dakwah_dalam_al-Quran
http://www.risalahislam.com/2014/03/pengertian-dan-metode-dakwah-
islam.html

Anda mungkin juga menyukai